Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

“PENYULUHAN ANEMIA PADA REMAJA”


DI DESA PATALAN KECAMATAN JETIS
KABUPATEN BANTUL PROVINSI DI YOGYAKARTA

Disusun oleh:
Eri Yuliastuti P07131215011
Mario Zagola P07131215026
Nikita Sari Susanti P07131215032
Rifqa Amalia Ahsani P07131215039
Erina Novita Putri P07131116012
Deas Maharani P P07131116015
Dian Novitasari P07131116037
Ari Dwi Lestari P07131116039

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hb kurang dari
normal. Anemia mempunyai gejala antara lain : lelah, lesu, lemah, letih,
loyo, bibir tampak pucat, nafas pendek, lidah licin, denyut jantung
meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang, kadang-kadang
pusing, dan mudah mengantuk. Anemia dapat disebabkan karena jumlah
zat besi dalam makanan tidak cukup, absorbsi zat besi yang rendah,
kebutuhan yang meningkat, ataupun karena kehilangan darah akibat
infeksi/ perdarahan kronis.
Upaya penanggulangan masalah anemia sudah dilakukan oleh
pemerintah dengan cara pemberian tablet tambah darah yang diberikan
pada anak remaja atau wanita usia subur (WUS), pada ibu hamil dan ibu
menyusui. Permasalahannya dari pemberian tablet tambah darah tersebut
hanya sekitar 28% yang patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah
yang diberikan. Alasan dari tidak patuhnya dalam mengkonsumsi tablet
tambah darah dari sebagian yang diberi adalah karena lupa, selain itu
karena malas, mual bahkan bosan.
Dari permasalahan diatas, dapat melakukan intervensi gizi yang
lebih sensitif seperti melakukan penyuluhan untuk meningkatkan
konsumsi besi dari sumber alami terutama sumber hewani, sumber vitamin
C dan vitamin A, melakukan fortifikasi bahan makanan, pemberian tablet
tambah darah, serta melakukan demonstrasi cara pemasakan yang benar.
Upaya yang dilakukan dengan harapan mampu mengatasi alasan-alasan
agar anak remaja atau WUS patuh mengkonsumsi tablet yang diberikan.
Upaya-upaya yang dilakukan dapat melibatkan sasaran sehingga
sasaran mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menangani dan
mencegah masalah anemia. Upaya tersebut dapat berupa keikutsertaan
sasaran dalam pemanfaatan sumberdaya atau lahan yang ada disekitarnya,
seperti: pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayuran atau
buah sumber vitamin terutama vitamin A dan C, pembuatan kolam ikan
dan peternakan untuk menghasilkan sumber protein serta kegiatan lainnya
yang dapat mendukung untuk menangani masalah anemia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang anemia pada remaja maka
diharapkan remaja dapat memahami pentingnya menangani dan
mencegah masalah anemia bagi remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai anemia pada remaja
diharapkan sasaran mampu :
a. Memahami definisi, tanda-tanda dan penyebab anemia
b. Mendeteksi dini anemia
c. Mencegah dan mengatasi anemia
C. Manfaat
Meningkatkan pengetahuan mengenai anemia pada remaja.

BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan
Anemia pada remaja.
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian anemia
2. Tanda - Tanda anemia
3. Penyebab anemia
4. Mendeteksi dini anemia
5. Mencegah anemia
6. Mengatasi Resiko anemia
C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah remaja di Desa Patalan,
Jetis, Bantul, Yogyakarta.
D. Rencana Pelaksana
Hari/tanggal : Rabu, 3 April 2019
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Pos remaja di desa Patalan
Narasumber : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang anemia pada remaja maka
diharapkan remaja dapat memahami menangani dan mencegah
masalah anemia bagi remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai anemia pada remaja
diharapkan sasaran mampu :
a. Memahami definisi, tanda-tanda dan penyebab anemia
b. Mendeteksi dini anemia
c. Mencegah dan mengatasi anemia
F. Kegiatan
1. Materi : Anemia pada remaja (terlampir)
2. Metode yang digunakan : Ceramah dan tanya jawab
3. Media yang digunakan : Power point dan leaflet
4. Langkah Kegiatan
a. Kegiatan pra-pembelajaran
1) Mempersiapkan materi, media, dan tempat.
2) Kontrak waktu.
b. Kegiatan penyuluhan
No Tahap/Wakt Kegiatan Penyuluhan Kegiatan
u Peserta
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
: 5 menit pembukaan. salam.
2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengark
3. Menjelaskan maksud dan
an
tujuan.
perkenalkan.
2. Penyampai 1. Mengadakan persamaan 1. Mendengark
an materi persepsi. an dan
2. Menjelaskan tujuan
inti : 40 memperhati
penyuluhan.
menit kan.
3. Memberikan materi
penyuluhan. 2. Mengajukan
4. Memberikan kesempatan
pertanyaan.
untuk bertanya mengenai hal
yang belum jelas.
3. Penutupan 1. Menyimpulkan hasil 1. Mendengar
dan : 15 penyuluhan. kan dan
2. Mengevaluasi peserta
menit memperhati
3. Salam penutup
kan.
2. Menjawab
salam.
G. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Soal :
a. Apa pengertian anemia
b. Apa tanda-tanda anemia
c. Apa penyebab anemia
d. Bagaimana cara mendeteksi dini anemia?
e. Bagaimana cara mencegah anemia?
f. Bagaimana cara mengatasi anemia?
Lampiran
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu keadaan denagn kadar haemoglobin darah
yang lebih rendah daripada normal untuk kelompok orang menurut umur
dan jenis kelamin. Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi
mikronutrie, khususnya anemia defisiensi zat besi, dan masalah
malnutrisi, baik gizi kurang serta perawakan pendek maupun gizi kebih
sampai obesitas yang kedua seringkali berkaitan dengan perilaku makan.
Kadar haemoglobin normal pada laki-laki adalah 14 – 18 gram % dan
pada perempuan adalah 12 – 16 gram %.
Remaja putri lebih mudah mengalami anemia disebabkan karena
lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besi
lebih sedikit dari makanan hewani, remaja putri ingin tampil langsing
sehingga membatasi asupan makan, dan remaja putri lebih banyak
mengalami kehilangan zat besi karena haid.
Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang
dipengaruhi oleh pola makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan,
dan status kesehatan. Khumaidi (1989) mengemukakan bahwa faktor-
faktor yang melatarbelakangi tingginya prevalensi anemia di negara
berkembang adalah keadaan sosial ekonomi rendah meliputi pendidikan
orang tua dan penhasilan yang rendah serta kesehatan pribadi di
lingkungan yang buruk.

B. Tanda-Tanda Anemia
Adapun tanda-tanda terjadinya anemia, yaitu :
1. Badan lemah, lesu, cepat lelah.
2. Mata berkunang-kunang.
3. Telinga mendenging
4. Pucat terutama pada konjunctiva dan jaringan dibawah kuku.
5. Nafsu makan berkurang.
6. Kadang-kadang pusing.
7. Nafas pendek.
8. Mudah mengantuk.

C. Penyebab Anemia
Dari tanda-tanda diatas, dapat diketahui penyebab dari anemia, yaitu :
1. Faktor ekonomi, seperti kemiskinan sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
2. Keinginan untuk kurus demi pekerjaan atau obsesi terhadap tubuh
yang kurus.
3. Faktor pola konsumsi, pola konsumsi dapat mempengaruhi status
kesehatan remaja putri, dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat
menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau penyakit pada remaja.
Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang
gizi sebagai akibat menurunnya nafsu makan, adanya gangguan
penyerapan dalam saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat
gizi oleh adanya penyakit.
4. Faktor perilaku, seperti kebiasaan merokok dan mengkonsumsi
kafein. Kafein bukan merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh, karena efek yang ditimbulkan kafein lebih banyak yang
negative daripada positifnya, salah satunya adalah gangguan
pencernaan. Dengan adanya gangguan pencernaan makanan maka
akan menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh.
5. Faktor asupan, tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang
cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang lama
untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup
6. Faktor pendidikan, kurangnya pengetahuan mengenai konsumsi
makanan yang baik dan benar
D. Mendeteksi Dini Anemia
Dalam mendeteksi dini anemia, terdapat cara-cara atau tehnik
pendeteksian yaitu :
1. Dilakukan pengecekan kadar haemoglobin dengan kadar normal untuk
perempuan adalah 12 – 16 gram %.
2. Pada Remaja Putri/Wanita yang haemoglobinnya < 12 gram %.
berarti menderita anemia, yang harus dirujuk ke Puskesmas/ sarana
pelayanan kesehatan lain, untuk mendapatkan konseling dan
pengobatan.
E. Mencegah Anemia
Upaya untuk mencegah anemia, yaitu :
1. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi
dari bahan hewani seperti daging, ikan, ayam, hati, telur, susu
dan dari bahan nabati yaitu kacang-kacangan serta sayuran
hijau tua.
2. Banyak mengkonsumsi makanan sumber vitamin C yang
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi yaitu
jeruk, jambu, tomat, dan nanas.
3. Minum satu tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat
haid.
4. Bila merasakan tanda dan gejala segera konsultasikan ke dokter
untuk dilakukan pengobatan.

F. Mengatasi Resiko Anemia


Cara untuk mengatasi anemia yaitu dapat dilakukan intervensi
gizi lebih sensitif dan spesifik. Sensitif yaitu dengan cara penyuluhan
untuk meningkatkan konsumsi besi dari sumber alami terutama sumber
hewani, sumber vitamin C dan vitamin A, melakukan fortifikasi bahan
makanan, pemberian tablet tambah darah, serta melakukan demonstrasi
cara pemasakan yang benar. Sedangkan spesifik yaitu dengan cara
memberikan tablet tambah darah pada penderita anemia.

Anda mungkin juga menyukai