Anda di halaman 1dari 20

IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

UPTD RSUD
BANGKA TENGAH

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/2
445/051/MFK/RSUD/2018

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah
19 April 2018

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007

PENGERTIAN Identifikasi bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah kegiatan


mengkategorikan/meringkas potensi bahaya yang penting
berdasarkan kriteria bahan.
TUJUAN Sebagai acuan penetapan langkah-langkah untuk mengetahui
potensi resiko bahaya akibat penggunaan bahan berbahaya dan
beracun berdasarkan ciri-ciri karakteristiknya.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Bangka
Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018 Tentang
Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Tengah
PROSEDUR A. Tata laksana mengidentifikasi atau inventarisasi bahan
berbahaya dan beracun dengan melakukan telusur tiap bahan
kimia tersebut apakah termasuk dalam daftar atau golongan B3
sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun 2001 ,
sbb :
1. Mudah meledak (explosive);
2. Pengoksidasi (oxidizing);
3. Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4. Sangat mudah menyala (highly flammable);
5. Mudah menyala (flammable);
6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
7. Sangat beracun (highly toxic);
8. Beracun (moderately toxic);
9. Berbahaya (harmful);
10. Korosif (corrosive);
11. Bersifat iritasi (irritant);
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);

IDENTIFIKASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/2
445/051/MFK/RSUD/2018

13. Karsinogenik (carcinogenic);


14. Teratogenik (teratogenic);
15. Mutagenik (mutagenic).
B. Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar
seperti dalam lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang
Pengelolaan B3, maka cara Identifikasi dilakukan melalui Uji
karakteristik B3 meliputi :
1. Mudah meledak;
2. Mudah terbakar;
3. Bersifat reaktif;
4. Beracun;
5. Menyebabkan infeksi; dan
6. Bersifat korosif.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi, Kamar Operasi,Radiologi,
Laboratorium.

LAMPIRAN Terlampir

PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1
445/052/MFK/RSUD/2018

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah
19 April 2018

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Merupakan kegiatan untuk memperoleh barang berupa bahan
berbahaya dan beracun oleh Rumah Sakit untuk kemudian
didistribusikan ke unit-unit yang terkait dan berhubungan
dengan penggunaan akan bahan berbahaya dan beracun
tersebut.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar terjaminnya
stok akan kebutuhan bahan berbahaya dan beracun di rumah
sakit.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1. Perencanaan kebutuhan pengadaan bahan berbahaya
dan beracun dibuat oleh unit-unit yang terkait dan
membutuhkan B3 dengan mengajukan data kebutuhan
B3 untuk 1 tahun dari masing-masing unit pelayanan.

2. Petugas pengadaan membuat surat pesanan atas bahan


berbahaya dan beracun yag dibutuhkan.

3. Surat Pesanan dikirim ke rekanan atau apotik rekanan


untuk minta disediakan dan dikirim

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi, Kamar Operasi, Ruang


ICU, Radiologi, Laboratorium, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat

PENGUNAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/2
445/054/MFK/RSUD/2018

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah
19 April 2018

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Penggunaan bahan berbahaya yang aman, efektif dan sesuai
dengan SPO
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk lingkungan
kerja yang aman untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung
dan petugas
KEBIJAKAN Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1. Perencanaan dan penerapan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) dalam penggunaan B3 harus memperhatikan
sbb :
a) Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan faktor
resiko bahayanya, Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
dan P3K harus siap dan cukup
b) Kondisi kerja dan lingkungan dinyatakan aman oleh
yang berwenang
c) Peralatan kerja harus layak pakai
d) Metode kerja / cara pelaksanaan kerja / protap sudah
aman dan efektif
e) Kelengkapan administrasi sudah siap ( perintah kerja ,
daftar B3 dll)
2. Selama penggunaan B3 hindari tindakan tidak aman. dan
sesuai dengan SOP
3. Bila penggunaan pada transisi shift jaga, maka tiap serah
terima dan tanggung jawab dilakukan sebaik baiknya,
laporkan situasi kondisi kerja terlebih hal yang tidak
aman

PENGUNAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA
TENGAH Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/2
445/054/MFK/RSUD/2018
4. Bila selesai, amankan dan bersihkan alat-alat kerja,
lingkungan kerja, wadah sisa B3 hingga aman.
5. Lakukan P3K bila ada kecelakaan dan penanganan lebih
lanjut
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi, Kamar Operasi,, Radiologi,
Laboratorium, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Gawat Darurat

PELAPORAN B3 DAN INTESVIGASI TUMPAHAN,


UPTD RSUD PAPARAN DAN INSIDEN LAIN
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/2
445/055/MFK/RSUD/2018

Ditetapkan,
SPO Tanggal Terbit Direktur
19 April 2018 UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan yang karena
sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah
kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja karena
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan
berbahaya dan beracun bagi pasien, keluarga pasien,
pengunjung dan petugas
KEBIJAKAN 1.Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2.Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.03 tahun
2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan
Berbahaya dan Beracun
3.Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi
potensial terjadi ataupun nyaris terjadi yang dibuat oleh
semua petugas rumah sakit yang pertama menemukan
kejadian atau yang terlibat dalam kejadian atau petugas
yang mendapat laporan dari pihak yang lain seperti tamu
atau pengunjung

PELAPORAN B3 DAN INTESVIGASI TUMPAHAN,


UPTD RSUD PAPARAN DAN INSIDEN LAIN
BANGKA
TENGAH Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/2
445/055/MFK/RSUD/2018

2. Pencegahan/penanganan segera dalam 24 jam apabila


terjadi insiden di rumah sakit untuk mengurangi dampak atau
akibat yang tidak diharapkan
3. Pelaporan insiden dibuat sesegera mungkin setelah kejadian
dengan mengisi formulir pelaporan insiden (pelaporan paling
lambat 2x24 jam)
4. Penyerahan laporan kepada atasan langsung pelapor atau
atau Komite K3 apabila kejadian terjadi pada area-area
netral (koridor, taman, area parkir). Laporan harus
diserahkan pada Komite K3
5. Pelaksanaan investigasi insiden dilakukan segera setelah
laporan diterima dan dilakukan oleh tim investigasi insiden
(pelaksanaan investigasi paling lambat 2x24 jam)
6. Pembentukan tim investigasi sesuai dengan kebutuhan, tim
investigasi dapat terdiri dari Komite K3 saja, atau melibatkan
satker terkait bila insiden termasuk kategori
accident/emergency
7. Pelaporan investigasi harus disimpan di area dan Komite K3
8. Penyampaian informasi insiden harus dilakukan langsung ke
area, dan area-area lain yang memiliki potensi bahaya yang
sama. Informasi insiden harus menyebutkan lokasi insiden,
kejadian, dampak pada korban, hari dan tanggal tanpa perlu
menyebutkan nama yang bersangkutan untuk menghindari
kejadian serupa
9. Peninjauan terhadap identifikasi bahaya resiko
10.Pelaporan,Rekomondasi, dan Pembelajaran kepada Direksi
11.Pembuatan analisa dan tren kejadian di masing-masing
satuan kerja
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi, Kamar Operasi, Ruang
ICU, Radiologi, Laboratorium, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat,Kantor,Sanitasi, Laundry,
Perlengkapan, Cleaning Service.

PENGAMBILAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa
suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak
lingkungan hidup
TUJUAN Sebagai acuan untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh limbah B3
KEBIJAKAN 1.Peraturan Pemerintah No.85 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2.Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1.Limbah yang dihasilkan dari semua unit penghasil limbah
B3 dikumpulkan dan didata dari masing-masing ruangan.

2.Limbah B3 diambil oleh petugas dari setiap ruangan


kemudian dimasukan dalam wadah dan diberi simbol/label
dengan menggunakan APD.Pastikan wadah tidak rusak
atau bocor

3.Limbah B3 dibawa dengan menggunakan kereta dorong


dan dibawa ketempat penampungan sementara (TPS) B3
yang telah tersedia.

UNIT TERKAIT Instalasi Sanitasi dan Petugas

PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1
445/053/MFK/RSUD/2018

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah
19 April 2018

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Suatu kegiatan menyimpan dan menyalurkan bahan
berbahaya dan beracun sehingga tidak membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah
kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja karena
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun bagi pasien,
keluarga pasien, pengunjung dan petugas.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1.Lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir, tidak rawan
bencana dan diluar kawasan lindung serta sesuai dengan
rencana tata ruang

2.Gudang tempat penyimpanan B3 dibuat agar aman dari


pengaruh alam dan lingkungan

3.Setiap limbah B3 yang akan disimpan harus dikemas sesuai


jenis dan karakteristik limbah B3

4.Peletakan kemasan dilakukan dengan baik dan tertata

5.Selain petugas dilarang masuk dan harus menggunakan


APD

UNIT TERKAIT Instalasi Sanitasi dan Petugas

TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA LIMBAH BAHAN


UPTD RSUD BERBAHAYA DAN BERACUN
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Tempat Penampungan Sementara(TPS) adalah tempat
penyimpanan sementara limbah B3 sebelum limbah diangkut
ke tempat pembuangan akhir
TUJUAN Sebagai acuan untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh limbah B3
KEBIJAKAN 1.Peraturan Pemerintah No.85 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2.Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1.Lokasi daerah bebas banjir atau aman dari kemungkinan
terkena banjir

2.Bangunan :

a. Luas penyimpanan sesuai dengan jenis, karakteristik dan


jumlah B3 yang akan disimpan

b.Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung


maupun tidak langsung

c.Tanpa plafon, memiliki sistem ventilasi udara dan


penerangan yang memadai

d.Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan


(simbol)

e.Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak


bergelombang, kuat dan tidak retak

UNIT TERKAIT KLH,UPTD RSUD BANGKA TENGAH dan Instalasi Sanitasi

PENGGUNAAN APD BAHAN BERBAHAYA DAN


UPTD RSUD BERACUN
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Alat Pelindung Diri(APD) adalah alat yang digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga
keselamatan petugas itu sendiri dan orang sekeliling
TUJUAN Sebagai acuan untuk menjaga keselamatan petugas dan
pasien dan melindungi seluruh bagian tubuh petugas
terhadap kemungkinan potensi bahaya dan atau kecelakan
kerja
KEBIJAKAN Dilaksanakan oleh semua petugas yang melayani pasien
dan petugas pengambil limbah bahan berbahaya dan
beracun
PROSEDUR 1.Persiapan Alat:

a.Masker

b.Sarung tangan

c.Sepatu karet

d.Kacamata

2.Pelaksanaan:

a.Mencuci tangan

b.Menggunakan alat pelindung diri

c.Setelah selesai melaksanakan tugas alat pelindung diri


dilepas dan dibuang ditempat yang telah disediakan

d. Mencuci tangan

UNIT TERKAIT Pegawai dan Petugas Bahan Berbahaya dan Beracun

TRANSPORTASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


UPTD RSUD
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Transportasi adalah alat untuk membawa limbah bahan
berbahaya dan beracun dari lokasi pengambilan ke tempat
pembuangan sementara (TPS)
TUJUAN Sebagai acuan untuk memudahkan petugas dalam
melakukan pembuangan limbah bahan berbahaya dan
beracun
KEBIJAKAN Dilaksanakan oleh petugas pengambil limbah bahan
berbahaya dan beracun
PROSEDUR 1.Limbah B3 yang dihasilkan dari semua unit penghasil
limbah B3 dikumpulkan dan didata oleh ruangan masing-
masing
2.Limbah B3 diambil oeh petugas dari setiap ruangan

3.Limbah B3 dibawa ke tempat penampungan sementara


dengan menggunakan mobil pengangkut

UNIT TERKAIT Petugas Bahan Berbahaya dan Beracun

PEMBUANGAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


UPTD RSUD BERACUN
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Kegiatan membuang limbah bahan berbahaya dan beracun
untuk mencegah terjadinya peledakan,kebakaran dan
keracunan
TUJUAN Sebagai acuan untuk mencegah terjadinya
peledakan,kebakaran,keracunan dan mencegah
pencemaran lingkungan
KEBIJAKAN 1.Peraturan Pemerintah No.85 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2.Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1.Tiap limbah baik karena rusak,pecah,kadarluarsa maupun
sisa hasil proses yang tidak digunakan harus dibuang
pada saluran khusus yang disiapkan atau tempat khusus
limbah B3

2.Jika limbah asam dan basa harus dinetralkan dahulu


sebelum dibuang.

3.Limbah sisa gas yang mudah terbakar harus diamankan

4.Semua wadah/kemasan B3 harus dibakar dengan benar

5.Membuang limbah B3 secara manual harus menggunakan


APD yang sesuai.Hati-hati hindari bahaya
percikan,jatuh,terpeleset,tersiram dan lain sebagainya.

UNIT TERKAIT Instalasi Sanitasi dan Petugas

PENGANGKUTAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


UPTD RSUD BERACUN
BANGKA TENGAH
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/1

Ditetapkan,
Direktur
SPO Tanggal Terbit
UPTD RSUD Bangka Tengah

dr. Yeni Marlina, Sp.PD


NIP. 19770630 200501 2 007
PENGERTIAN Proses pengangkutan limbah B3 adalah kegiatan
memindahkan limbah B3 ketempat penampungan
sementara
TUJUAN Sebagai acuan untuk mencegah terjadinya
peledakan,kebakaran,keracunan dan mencegah
pencemaran lingkungan
KEBIJAKAN 1.Peraturan Pemerintah No.85 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
2.Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah Nomor : 445/050/MFK/RSUD/2018
Tentang Panduan Pengelolaan Bahan Dan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah
Bangka Tengah
PROSEDUR 1.Petugas wajib menggunakan alat pelindung diri

2.Pengangkutan dilakukan pada pukul 06.30 wib

3.Limbah B3 yang diambil dari ruangan dengan


menggunakan wadah dan jerigen

4.Wadah dan jerigen yang telah diambil limbahnya dilapisi


plastik kuning

5.Limbah B3 sebelum diangkut diikat dan diberi label

6.Limbah B3 diangkut pakai kereta dorong

7.Kereta dorong yang berisi limbah B3 diangkut


menggunakan mobil dan langsung menuju tempat
penampungan sementara

UNIT TERKAIT Instalasi Sanitasi dan Petugas

DAFTAR B3 DI UPTD RSUD BANGKA TENGAH

NO NAMA B3 SIMBOL KETERANGAN


1. Alkohol 70% Mudah menyala

2. Fixer Irritant mata

3. Developer Mengiritasi saluran pernapasan


dan berbahaya jika tertelan

4. Ethylchloride Mudah menyala

5 Eugenol Irritant pada


kulit,mata,pencernaan dan
pernapasan
6. Formocresol Korosif dengan kulit jika terjadi
kontak.Toksik jika diserap tubuh
dan berbahaya jika dihirup

7. Methanol Mengiritasi kulit, mata,


pencernaan dan pernapasan

8. Immersion Oil Berbahaya jika ditelan, beracun


bagi organism air

9. Stromatolyser- Irritant
4DS Dye
10. Asam Asetat Korosif dan mengiritasi kulit
11. Natrium Sitrat Irritant

12. Kalium Korosif dan menyebabakan luka


Hidroksida 10% bakar yang parah pada kulit
(KOH)

NO NAMA B3 SIMBOL KETERANGAN


13. Atropin Mengiritasi
mata,kulit,pencernaan dan
pernapasan
14. Hydrogen Peroxide Mengiritasi
3% mata,kulit,pencernaan dan
pernapasan
15.. Oksigen Mengoksidasi, jika kontak
dengan bahan yang dapat
menimbulkan api

16. Formalin Mengiritasi


(Formaldehydesolution mata,pencernaan,kulit.
37%) Korosif bagi mata,kulit,dan
karsinogenik

17. Paraformaldenida Bahan Beracun


(tablet formalin)

18. Hibiscrub Mengiritasi kulit,mata,dan


pernapasan

19. Microshield 3% Mengiritasi kulit,mata,dan


pernapasan

20. Nitrogen Oksida(N2O) Beracun dan korosif

21. P3 Soda Lime Irritant

22. Sevoflurane Irritant

23. Isoflurane Irritant

24. Detergent Alkali Iritasi kulit,mata dan


pernapasan.Beracun bagi
kehidupan air
I. SIMBOL-SIMBOL TENTANG LIMBAH BERACUN

KLASIFIKASI
SIMBOL JENIS LIMBAH
LIMBAH
LIMBAH Perban, kassa, masker, kultur
INFEKSIUS laboratorium, diapers, jaringan tubuh
manusia, dan material terkontaminasi
cairan infeksi

LIMBAH Jarum suntik, peralatan infus, skapel,


BENDA TAJAM pecahan kaca, patahan ampul
LIMBAH limbah yang mengandung obat sitotoksik
SITOTOKSIK

LIMBAH limbah yang mengandung bahan radioaktif


RADIOAKTIF

LIMBAH KIMIA SIMBOL TERGANTUNG Limbah yang mengandung bahan kimia,


KARAKTERISTIK BAHAN logam berat tinggi, wadah bertekanan
KIMIA
II. SIMBOL-SIMBOL TENTANG B3

JENIS KETERANGAN SIMBOL


Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna
B3 Pengoksidasi(oxidizing) merah.Gambar simbol
berupa bola api berwarna
hitam menyala.
Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna
merah.Gambar simbol
B3 bersifat Beracun(toxic)
berupa tenggorak dan
tulang bersilang.

Warna dasar putih dengan


garis tepi tebal berwarna

B3 bersifat Iritasi(irritant) merah.Simbol berupa


gambar tanda seru
berwarna hitam.
Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna
B3 bersifat
merah.Simbol berupa
berbahaya(harmful)
gambar silang berwarna
hitam
Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna
B3 bersifat mudah merah.Simbol berupa
meledak(explosive) gambar bom meledak
berwarna hitam.

Warna dasar putih dengan


garis tepi tebal berwarna
B3 bersifat merah.Simbol terdiri dari 2
korosif(corrosive) gambar yang tertetesi cairan
korosif.
Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna
B3 bersifat karsinogenik, merah.Simbol berupa
teratogenik dan gambar kepala dan dada
mutagenik(carcinogenic,tetr manusia berwarna hitam
agenic,mutagenic) dengan gbr menyerupai
bintang segi enam berwarna
putih pada dada.
Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna
B3 bersifat berbahaya bagi
merah.Simbol berupa gbr
lingkungan(dangerous for
pohon dan media
environment)
lingkungan berwarna hitam
serta ikan berwarna putih
Warna dasar putih dengan
garis tepi tebal berwarna

B3 gas bertekanan(pressure merah.Simbol berupa gbr

gas) tabung gas silinder


berwarna hitam.

Warna dasar putih dengan


garis tepi tebal berwarna
B3 bersifat mudah
merah.Simbol berupa gbr
menyala(flammable)
nyala api berwarna putih
dan hitam.

Area B3

Anda mungkin juga menyukai