Disusun oleh :
Kelompok 2
Kelas : 1B
Dosen Pembimbing :
JURUSAN FARMASI
2020
A. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Disolusi – Pengaruh Kecepatan Pengadukan
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan kecepatan disolusi suatu zat dengan menggunakan alat
2. Menjelaskan pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kecepatan disolusi suatu zat.
Analisis kecepatan disolusi zat aktif dari sediaannya merupakan analisis yang
penting dalam pengujian mutu untuk sediaan-sediaan obat. Analisis disolusi telah masuk
persyaratan wajib USP untuk persyaratan tablet dankapsul, sejak tahun 1960. Berbagai
studi telah berhasil dalam korelasi disolusiinvivo dengan disolusi invitro. Namun,
disolusi bukan merupakan suatu peramal koefisien terapi, tetapi disolusi lebih merupakan
parameter mutu yang dapat memberikan informasi berharga tentang ketersediaan hayati
dari suatu produk (Martin, 2008).
𝑑𝑚 𝐷𝑠
= (𝐶3 − 𝑡)
𝑑𝑡 ℎ
Atau
𝑑𝑡 𝐷𝑠
= (𝐶 − 𝐶)
ℎ 𝑉ℎ 3
𝑑𝑡
Dimana M adalah massa terlarut yang dilarutkan pada waktu t. adalah
𝑑𝑚
a. Metode basket
Alat terdiri atas wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain
yang inert, dilengkapi suatu batang logam yang digerakan dengan suatu alat
penggerak. Wadah tercelup sebagian dalam penangas sehingga dapat
mempertahankan suhu di dalam wadah pada 37°𝐶 ± 0,5°𝐶. Alat diletakan di
tempat yang datar, tidak menimbulkan gerakan, goncangan, atau getaran sigifikan
yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Wadah disolusi
dianjurkan berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 160-175 mm,
diameter dalam 98-106 mm, dengan volume sampai 1000 ml. batang logam
berada pada posisi tertentu sehingga sumbuhnya tidak lebih drai 2 mm, berputar
dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur
mempertahankan kecepatan alat.
b. Metode dayung
Sama seperti metode basket, tetapi pada alat ini digunakan dayung yang terdiri
atas dayung dan batang seperti pengaduk. Batang dari dayung tersebut sumbunya
tidak lebih dari 2 mm dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti.
Jarak antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian
berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut
dengan suatu panyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam ke dasar
wadah sebelum dayung mulai berputar.
Perhitungan N:
V1.N1 = V2.N2
10.0,1 = 10,50.N2
1
N2 =
10,50
N2 = 0,0952 N
Perhitungan Kadar Asam Benzoat – 100 rpm
Kecepatan
Waktu Konsentrasi Faktor koreksi
putaran
0.7
0.6 0.5723
Konsentrasi Asam Benzoat
0.5
0.4289 0.4387
0.4 0.3719
0.3464 0.3444 0.4086 100 rpm
0.3294
0.279 0.275 200 rpm
0.3
0.3115
0.2 0.2377
0.1 0.1563
0.0388
0
1 5 10 15 20 25 30
Waktu Absorbansi (Menit)
Cardot, J.M., Beyssac, E., dan Alric, M., 2007. In Vitro–In Vivo Correlation: Importance of
Fudholi A., 2013. Disolusi dan Pelepasan Obat In Vitro. Cetakan I. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Hadisoewignyo L. dan Fudholi A., 2013, Sediaan Solida. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
LAMPIRAN ( Fathan Tsani M.R. / P17335119049)
Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 1 Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 5
Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 10 Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 15
Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 20 Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 25
Hasil Titrasi larutan asam benzoat menit 30 Larutan asam benzoat yang diaduk di atas magnetic
stirrer