Anda di halaman 1dari 40

STRUKTUR ALJABAR 2

Oleh:
Rafael Denik Agustito

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
2020

1
KATA PEGANTAR

Bismil Abi wal Ibni wa Ruhul Qudusyi, Al-Illahuw wahid. Amin

Kami bersyukur kepada Bapa bersama dengan Firman-Nya dan


Roh Suci-Nya yaitu Allah Yang Maha Esa yang dimuliakan sepanjang
segala masa. Dengan rasa syukur ini, kami telah menyelesaikan
penulisan bahan ajar Struktur Aljabar 2 diperuntukan bagi para
pembaca yang sedang dan akan mempelajari Struktur Aljabar. Bahan
ajar ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
terbuka kepada para pembaca atas kritik, saran dan masukannya
demi kesempurnaan bahan ajar ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang terlibat dalam memberikan masukan bahan ajar
ini dan juga tidak lupa saya berterimakasih kepada Ibu Istiqomah
selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang telah
memberikan dukungannya kepada kami demi terselesaikannya bahan
ajar ini.

Demikian kami haturkan terima kasih, melalui doa syafaat dari


Bunda Maria, ya Tuhan kami penguasa langit dan bumi kasihanilah
kami dan selamatkanlah kami. Amin.

Rafael Denik Agustito

2
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 1 : RING, RING KOMUTATIF DAN RING DENGAN
ELEMEN SATUAN

1.1. MOTIVASI DAN PENGENALAN RING


Berikan centang pada kolom-kolom berikut ini:

Operasi + bersifat komutatif


Operasi + bersifat asosiatif
Memiliki identitas terhadap
operasi + (elemen nol)
Setiap elemen memiliki invers
terhadap +
Operasi . bersifat komutatif
Operasi . bersifat asosiatif
Memiliki identitas terhadap
operasi (elemen satuan) .
Setiap elemen tak nol memiliki
invers terhadap .
Berlaku hukum distributif

Dari motivasi ini, akan didefinisikan sebuah ring yaitu sebagai


berikut:

DEFINISI 1.1. Himpunan tak-kosong R bersama dengan dua buah


operasi biner yang dinotasikan dengan + (katakan sebagai operasi
penjumlahan) dan . (katakan sebagai operasi perkalian), dan ditulis
dinamakan RING (GELANGGANG) jika memenuhi aksioma
berikut:
(R1). (Operasi + bersifat
komutatif)
(R2). (Operasi + bersifat
asosiatif)
(R3). (R memiliki elemen
identitas terhadap operasi + yaitu 0 (elemen nol))
(R4). (Setiap elemen
pada R memiliki invers terhadap operasi +)
(R5). (Operasi . bersifat
asosiatif)

3
(R6). (Hukum
distributif)

REMARK 1.2. Berdasarkan Definisi 1.1, jelas ring adalah grup


abelian yang juga merupakan semigrup dan memenuhi
aksioma tambahan R6. Kemudian hukum distributif pada R6 juga
berlaku .

CONTOH 1.3. Berikut adalah contoh-contoh ring :


,

CONTOH 1.4. Diberikan himpunan bilangan real dan didefinisikan


dua buah operasi biner yaitu sebagai berikut:
(i). Operasi penjumlahan didefinisikan sebagai berikut:

(ii). Operasi perkalian didefinisikan sebagai berikut:

Periksa apakah membentuk ring? (Kerjakan sebagai latihan).

TEOREMA 1.5. Diberikan ring dan .


(i).
(ii).
(iii).
Bukti:
(i). Jelas (R3)
(R6)
Jadi
Jelas (R3)
Jelas (Hukum kenselasi pada grup)
Jadi (serupa juga untuk ).

(ii). Jelas (R6)


(R4)
(Teorema 1.8 (i))
Jelas (Operasi Biner)
Jelas (R2)
Jelas (R4)
Jadi (R3)
(iii). Sebagai latihan.

4
1.2. RING KOMUTATIF DAN RING DENGAN ELEMEN SATUAN
DEFINISI 1.6. Ring dinamakan ring komutatif jika
.

CONTOH 1.7. Berikut adalah contoh-contoh ring komutatif :


.

Ring matriks bukanlah ring komutatif karena


operasi perkalian matriks persegi berordo 2x2 tidak bersifat komutatif.

DEFINISI 1.8. Ring dinamakan ring dengan elemen satuan jika


. (R memuat elemen identitas terhadap
perkalian yaitu 1 dan 1 biasanya dinamakan elemen satuan pada R).

CONTOH 1.9. Berikut adalah contoh-contoh ring dengan elemen


satuan :
.

Ring bukan ring dengan elemen satuan karena tidak


memiliki elemen identitas terhadap operasi perkalian.

LATIHAN
1. Diberikan sebuah himpunan tak-kosong X dan kemudian bentuk
power set dari X yaitu

Pada himpunan didefinisikan dua buah operasi biner yaitu


dan .
(i). Buktikan apakah membentuk ring.
(ii).Periksa apakah membentuk ring komutatif?
(iii).Periksa apakah membentuk ring dengan elemen
satuan?

2. Buktikan bahwa ring adalah ring komutatif jika dan hanya


jika .

3. Buktikan bahwa ring adalah ring komutatif jika dan hanya


jika , .

4. Diberikan ring . Jika maka R adalah ring


komutatif.

5
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 2 : PEMBAGI NOL, UNIT, DAERAH INTEGRAL DAN
LAPANGAN

2.1. PEMBAGI NOL DAN UNIT


DEFINISI 2.1. Diberikan ring dan .
(i). Elemen a dikatakan pembagi nol kiri jika .
(ii). Elemen a dikatakan pembagi nol kanan jika .
(iii). Elemen a dikatakan pembagi nol jika a adalah pembagi nol kiri
dan sekaligus pembagi nol kanan.

DEFINISI 2.2. Pembagi nol kiri atau pembagi nol kanan dapat
dijumpai dalam ring matriks . Matriks

adalah pembagi nol kiri karena terdapat matriks yang

sifatnya . Ini juga jelas bahwa matriks

adalah pembagi nol kanan, karena terdapat matriks yang

sifatnya .

CONTOH 2.3. Pada ring dari himpunan bilangan bulat modulo 6 yaitu
, elemen adalah pembagi nol (kiri dan sekaligus
kanan) karena terdapat elemen yaitu yang sifatnya .

DEFINISI 2.4. Diberikan ring dengan elemen satuan 1 dan


.
Elemen a dikatakan unit jika .

REMARK 2.5. Elemen pada ring dengan elemen satuan dikatakan unit
jika elemen tersebut memiliki invers terhadap operasi perkaliannya.

CONTOH 2.6. Setiap elemen tak-nol pada ring dari semua bilangan
real adalah unit, tetapi setiap elemen tak-nol pada ring dari semua
bilangan bulat bukan unit karena tidak memiliki invers terhadap
operasi perkalian.

CONTOH 2.7. Setiap elemen tak-nol pada ring dari semua bilangan
bulat modulo 5 yaitu .

6
2.2. DAERAH INTEGRAL DAN LAPANGAN
DEFINISI 2.8. Ring komutatif dengan elemen satuan
dikatakan daerah integral jika D tidak memiliki pembagi nol.

REMARK 2.9. D adalah daerah integral jika setiap elemen tak-nolnya


bukan pembagi nol. Dengan kata lain D daerah integral jika dan
maka .

CONTOH 2.10. Berikut adalah contoh-contoh daerah integral:


dengan p adalah bilangan prima.

CONTOH 2.11. Ring bukan daerah integral karena ring


tersebut tidak memiliki elemen satuan.

CONTOH 2.12. Ring bukan daerah integral karena ring


tersebut memiliki pembagi nol.

TEOREMA 2.13. Pernyataan berikut adalah ekuivalen pada ring


komutatif dengan elemen satuan dan .
(i). adalah daerah integral.
(ii). Jika maka atau .
(iii). Jika maka .
Bukti:
. Diketahui D daerah integral.
Berdasarkan Remark 2.9, diperoleh
.
Jelas kontraposisinya berlaku jika maka
atau .
(ii) (i). Diketahui jika maka atau .
Jelas kontraposisinya berlaku .
Berdasarkan Remark 2.9, diperoleh D adalah daerah
integral.
(ii) (iii). Diketahui jika maka atau .
Jelas jika dan maka .
Diketahui .
Jelas dan .
Jadi .
Jadi .
(iii) (ii). Diketahui jika maka .
Jelas jika maka atau .
Diketahui .
Jelas .

7
Jelas atau .

TEOREMA 2.14. Jika p adalah bilangan prima maka adalah daerah


integral.
Bukti:
Ambil yang sifatnya .
Jelas .
Jelas .
Jelas .
Karena p adalah bilangan prima, jelas atau .
Jelas atau .
Jelas atau .
Menurut Teorema 2.13, jadi adalah daerah integral.

DEFINISI 2.15. Ring komutatif dengan elemen satuan


dikatakan lapangan jika D setiap elemen tak-nolnya adalah unit.

REMARK 2.16. Pada lapangan , setiap elemen tak-nol memiliki


invers terhadap operasi perkalian.

CONTOH 2.17.
membentuk lapangan tetapi tidak
membentuk lapangan karena ada elemen tak-nolnya tidak memiliki
invers terhadap operasi perkalian.

TEOREMA 2.18. Setiap lapangan adalah daerah integral.


Bukti:
Tulis F adalah lapangan dan dengan sifat
.
Karena F lapangan dan , jelas a memiliki invers perkalian yaitu
.
Jelas .
Jadi jika dan maka .
Jelas Jika maka atau .
Berdasarkan Teorema 2.11 (ii), jadi F adalah daerah integral.

TEOREMA 2.19. Setiap daerah integral berhingga adalah lapangan.


Bukti:
Tulis adalah daerah integral berhingga yang
banyak elemennya adalah .
Ambil sembarang dengan .
Jelas untuk .

8
Bentuk himpunan dan pemetaan
yang didefinisikan dengan .
Dibutkikan pemetaan tersebut adalah bijektif.
(i). Ambil dengan sifat .
Jelas .
Karena dan serta D adalah daerah integral, jelas
.
Jadi pemetaan adalah injektif.
(ii). Ambil sembarang .
Jelas untuk suatu
Jelas .
Jadi pemetaan adalah surjektif.
Karena pemetaan injektif dan surjektif, jelas pemetaan
adalah bijektif.
Karena pemetaan adalah bijektif, jelas .
Jelas adalah unit.
Jadi D adalah lapangan.

AKIBAT 2.20. Jika p adalah bilangan prima maka adalah lapangan.


Bukti:
Berdasarkan Teorema 2.14, jika p prima maka adalah daerah
integral.
Karena adalah daerah integral yang berhingga, berdasarkan
Teorema 2.19 diperoleh adalah lapangan.
Jadi adalah lapangan.

LATIHAN
1. Tentukan semua pembagi nol dari dan semua unit dari .
2. Buktikan jika adalah lapangan maka adalah
grup abelian.
3. Periksa apakah benar bahwa jika diberikan ring komutatif R
dengan elemen satuan dan selalu
membentuk grup abelian terhadap operasi perkalian pada R?.
4. Diberikan himpunan matriks atas yaitu sebagai berikut:

Periksa apakah himpuan tersebut membentuk daerah integral


terhadap operasi penjumlahan matriks biasa dan perkalian matriks
biasa? Jika bukan daerah integral, maka tentukan semua pembagi
nol kirinya dan pembagi nol kanannya?

9
======================================================
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 3 : SUBRING

3.1. SUBRING
DEFINISI 3.1. Diberikan ring . Himpunan bagian tak-kosong S
dari R dikatakan subring dari R jika S membentuk ring terhadap
operasi penjumlahan dan perkalian pada R.

TEOREMA 3.2. Diberikan ring dan . Himpunan


S adalah subring dari R jika dan hanya jika memenuhi sifat berikut:
(i). .
(ii). .
Bukti:
. Diketahui S adalah subring.
Berdasarkan Definisi 3.1, jelas S membentuk ring terhadap
operasi penjumlahan dan perkalian pada R.
(i). Ambil sembarang .
Karena dan S adalah ring, jelas .
Karena dan S adalah ring, jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Karena S adalah ring, jelas .
Jadi .
. Diketahui dan .
Pilih .
Jelas .
Jadi S memuat elemen nol 0.

Pilih .
Jelas – .
Jadi setiap elemen pada S memiliki invers terhadap operasi
penjumlahan.

Pilih .
Jelas .
Jadi S tertutup terhadap operasi penjumlahan.
Sifat komutatif dan asosiatif terhadap operasi penjumlahan pada
S diturunkan langsung dari R.
Jadi membentuk grup abelian.

Karena , jelas S tertutup terhadap operasi


perkalian pada R.

10
Sifat asosiati terhadap operasi perkalian pada S diturunkan
langsung dari R dan begitu juga sifat distributifnya.

Jadi S membentuk ring terhadap operasi penjumlahan dan


perkalian pada R.
Karena S adalah himpunan bagian tak-kosong dari R dan
membentuk ring terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
pada R, berdasarkan Definisi 3.1, S adalah subring dari R.

REMARK 3.3. Untuk membutktikan S adalah subring dari suatu ring,


berikut adalah tahapan-tahapannya:
1. Buktikan bahwa .
2. Gunakan Teorema 3.2.

CONTOH 3.4.
(i). Jika diberikan sembararang ring R maka adalah subring
dari R.
(ii). dan adalah subring dari .
(iii). adalah subring dari .

REMARK 3.5. Diberikan ring .


(i). R tersebut juga merupakan subring terhadap dirinya, dan subring
ini biasanya dinamakan subring non-trivial tak-sejati.
(ii). adalah subring dari R, dan biasanya subring ini dinamakan
subring trivial.
(iii). Jika R memiliki subring yang berbeda dari R dan , maka
subring tersebut biasanya dinamakan subring non-trivial sejati.

CONTOH 3.6. Diberikan ring R dan n adalah suatu bilangan asli.


Himpunan adalah subring dari R.
Bukti:
Pembuktian ini sesuai dengan saran yang ada pada Remark 3.3.
(i). Karena R adalah ring, jelas R memuat elemen 0.
Jelas .
Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas .
Jadi .
Jadi .
(iii). Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas .

11
Jadi .
Jadi .
Dari (i), (ii) dan (iii), jelas S adalah subring dari R.

TEOREMA 3.7. Jika diberikan adalah keluarga berindeks dari


subring dari ring maka

adalah subring dari ring .


Bukti:
(i). Karena adalah keluarga berindeks dari subring, jelas
.
Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas .
Karena adalah subring, jelas , .
Jadi .
(iii). Ambil sembarang .
Jelas .
Karena adalah subring, jelas , .
Jadi .
Dari (i), (ii) dan (iii), jelas subring dari R.

12
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 4 : IDEAL

4.1. IDEAL

DEFINISI 4.1. Diberikan ring dan I adalah himpunan tak-


kosong dari R.
1. I dikatakan ideal kiri dari R jika memenuhi sifat berikut:
(i). .
(ii). .
2. I dikatakan ideal kanan dari R jika memenuhi sifat berikut:
(i). .
(ii). .
3. I diakatakan ideal (ideal dua sisi) dari R jika I adalah ideal kiri
dan sekaligus ideal kanan dari R.

REMARK 4.2. Untuk membuktikan himpunan I adalah suatu ideal


kiri/kanan (dua sisi) dari R, maka tahapan-tahapannya adalah sebagai
berikut:
(i). Buktikan bahwa .
(ii). Gunakan Definisi 4.1.

CONTOH 4.3 Himpunan membentuk ideal kanan

dari ring sedangkan himpunan

membentuk ideal kiri dari ring

.
Bukti:
Dibuktikan membentuk ideal kanan dari ring

(i). Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas untuk suatu .

Jelas .
Jadi .
(iii). Ambil sembarang dan .

13
Jelas untuk suatu .

Jelas .
Jadi .
Dari (i), (ii) dan (iii), jelas bahwa membentuk

ideal kanan dari ring .

Pilih .

Jelas .

Jadi bukan ideal kiri dari ring

CONTOH 4.4.. dan bukanlah ideal dari .

CONTOH 4.5. Himpunan adalah ideal dari .

CONTOH 4.6. Jika R adalah ring maka dan R adalah ideal dari R.

REMARK 4.7. Diberikan ring .


(i). Karena R adalah ideal dari dirinya, maka ideal ini biasanya
dinamakan ideal non-trivial tak-sejati.
(ii). Karena adalah ideal dari R, maka ideal ini biasanya
dinamakan ideal trivial.
(iii). Jika R memiliki ideal yang berbeda dari R dan , maka ideal
tersebut biasanya dinamakan ideal non-trivial sejati.

TEOREMA 4.8. Diberikan ring komutatif dengan elemen


satuan 1. Jika I adalah ideal dari R yang memuat unit, maka .
Bukti:
Diketahui R adalah ring komutatif dengan elemen satuan 1 dan I
ideal dari R.
Karena I ideal dari R, jelas . (*)
Tulis u adalah unit dan .
Karena u unit dan I ideal dari R, jelas .
Jelas .
Ambil sembarang .
Karena I ideal dari R, jelas .
Jelas .
Jadi . (**)
Dari (*) dan (**), diperoleh .

14
Jadi .

AKIBAT 4.9. Setiap lapangan tidak memiliki ideal non-trivial sejati.


Bukti:
Tulis F lapangan dan I ideal non-trivial dari F.
Karena I adalah non trivial dari F, jelas .
Karena F lapangan dan , jelas u adalah unit.
Karena u unit dan , jelas I memuat unit yaitu u.
Berdasarkan Teorema 4.8, haruslah .
Jadi F tidak punya ideal non-trivial sejati.

TEOREMA 4.10. Jika diberikan ring dan adalah ideal kiri


(kanan/dua sisi) dari maka

ideal kiri (kanan/dua sisi) dari R.


Bukti:
(i). Diketahui adalah ideal kiri dari R.
Jelas .
Jelas .
Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas untuk suatu
.
Jelas

. (karena I dan J ideal kiri dari R)

(iii). Ambil sembarang .


Jelas .
Jelas
(karena I dan J ideal kiri dari R)

Jadi .
Dari (i), (ii) dan (iii), jelas adalah ideal kiri (kanan/dua sisi) dari
R.

TEOREMA 4.11. Jika diberikan adalah keluarga berindeks


dari ideal kiri (kanan/dua sisi) dari ring maka

15
adalah ideal kiri (kanan/dua sisi) dari ring .
Bukti:
(i). Karena adalah keluarga berindeks dari ideal kiri
(kanan/dua sisi), jelas .
Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas .
Karena adalah ideal kiri (kanan/dua sisi), jelas
, .
Jadi .
(iii). Ambil sembarang .
Jelas .
Karena adalah ideal kiri (kanan/dua sisi, jelas ,
.
Jadi .
Dari (i), (ii) dan (iii), jelas ideal kiri (kanan/dua sisi) dari R.

TEOREMA 4.12. Diberikan ring dan . Himpunan


adalah ideal kiri dari R.
Bukti:
(i). Karena R adalah ring komutatif, jelas .
Jelas .
Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas dan untuk suatu .
Jelas - .
Jadi .
(iii). Ambil sembarang dan .
Jelas untuk suatu .
Jelas .
Jadi .
Dari (i), (ii) dan (iii), jelas adalah ideal kiri dari R.

REMARK 4.13. Himpunan adalah ideal kanan dari R


dan elemen dinamakan generator.

CONTOH 4.12. Diberikan ring , ideal utama dengan generator


adalah .

16
17
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 5 : IDEAL PRIMA DAN IDEAL MAKSIMAL

5.1. IDEAL PRIMA


Pandang ring bilangan bulat dan misalkan p adalah
bilangan prima. Kemudian bentuk ideal utama dengan generator p
yaitu (ideal dari semua bilangan bulat kelipatan p).
Jika ada dua buah elemen yang sifatnya , maka
untuk suatu . Ini artinya da karena p adalah bilangan
prima, jelas atau . Karena atau maka terdapat
yang sifatnya atau . Karena atau , jelas
atau . Jadi, jika p prima dan maka atau
.

DEFINISI 5.1. Diberikan sebuah ring komutatif dan


ideal dari R. Ideal P dikatakan ideal prima dari R jika diberikan
maka .

REMARK 5.2. Ideal P dikatakan ideal prima jika maka .

CONTOH 5.3. Jika p bilangan prima maka ideal utama adalah ideal
prima dari ring bilangan bulat .

CONTOH 5.4. Jika D adalah daerah integral maka ideal trivial


adalah ideal prima.
Bukti: Misalkan dengan .
Karena dan , jelas .
Karena D daerah integral dan , jelas atau .
Karena atau , jelas atau .
Jadi jika dengan maka atau .
Jadi adalah ideal prima.

CONTOH 5.5. Ideal adalah ideal prima dari karena


. Ideal juga merupakan ideal
prima dari karena .

18
5.2. IDEAL MAKSIMAL
DEFINISI 5.6. Diberikan sebuah ring komutatif dan
ideal dari R. Ideal M dikatakan ideal maksimal dari R jika diberikan
sembarang ideal N dari R yang memenuhi sifat

maka berlaku salah satu atau .

REMARK 5.7. Penjelasan mengenai ideal maksimal.


(i). Jika M ideal maksimal dari R maka tidak ada ideal non-trivial
sejati dari R yang sifatnya .
(ii). Jika M ideal maksimal dan N ideal dari R yang sifatnya
serta maka .
(iii). Jika M ideal maksimal dan N ideal dari R yang sifatnya
serta maka .

CONTOH 5.8. Ideal adalah ideal maksimal dari karena tidak ada
ideal non- trivial sejati dari yang sifatnya .

CONTOH 5.9. Ideal bukan ideal maksimal dari karena ada ideal
non-trivial sejati dari yang sifatnya .

CONTOH 5.10. Ideal adalah ideal maksimal dari karena


tidak ada ideal non-trivial sejati dari yang sifatnya .

19
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 6 : RING FAKTOR

Serupa pada konstruksi Grup Faktor, dalam Teori Ring juga


dapat dikonstruksi sebuah ring faktor yaitu sebagai berikut: Jika
diberikan sebuah ring R dan I adalah ideal (dua sisi), maka dibentuk
sebuah himpunan berikut:

Pada himpunan didefinisikan dua buah operasi biner yaitu


penjumlahan dan perkalian sebagai berikut:

(i). Operasi penjumlahan didefinisikan sebagai berikut:

(ii). Operasi perkalian didefinisikan sebagai berikut:

untuk semua .

TEOREMA 6.1. Jika R adalah ring dan I adalah ideal dari R, maka
juga membentuk ring.
Bukti:
(i). Ambil sembarang .
Jelas
.
Jadi operasi bersifat komutatif.
(ii). Ambil sembarang .
Jelas

.
Jadi operasi bersifat asosiatif.
(iii). Pilih .
Jelas
, untuk semua .

20
Jadi memiliki elemen identitas terhadap operasi yaitu
.
(iv). Ambil sembarang .
Jelas
.
Jadi setiap elemen memiliki invers terhadap operasi
yaitu – .
(v). Ambil sembarang .
Jelas

.
Jadi operasi bersifat asosiatif.
(vi). Ambil sembarang .
Jelas

.
Jadi pada berlaku hukum distributif.
Jadi membentuk ring.

REMARK 6.2. Ring pada Teorema 6.1 disebut ring


faktor (Ring faktor R modulo I).

CONTOH 6.3. Karena adalah ideal dari , jelas diperoleh ring


faktornya yaitu sebagai berikut:

CONTOH 6.4. Karena adalah ideal dari , jelas diperoleh ring


faktornya yaitu sebagai berikut:

CONTOH 6.5. Karena ideal dari .jelas diperoleh ring


faktornya yaitu sebagai berikut:

TEOREMA 6.6. Diberikan R ring dan I ideal dari R.


(i). Jika R ring komutatif maka ring faktor juga membentuk
ring komutatif.
(ii). Jika R ring dengan elemen satuan maka rinf faktor juga
membentuk ring dengan elemen satuan.

21
Bukti:
(i). Berdasarkan Teorema 6.1, jelas membentuk ring.
Ambil sembarang .
Jelas .
Jelas bersifat komutatif.
Jadi ring faktor membentuk ring komutatif.
(ii). Karena R memiliki elemen satuan 1, jelas adalah elemen
satuan pada ring faktor .

AKIBAT 6.7. Jika R adalah ring komutatif dengan elemen satuan dan I
adalah ideal dari R, maka ring faktor juga membentuk ring
komutatif dengan elemen satuan.
Bukti:
Jelas didasarkan pada Teorema 6.6.

REMARK 6.8. Dalam catatan kuliah Struktur Aljabar 1, jelas bahwa


jika G grup dan H subgrup dari G maka jika dan hanya jika
. Hal ini serupa dalam Teori Ring, bahwa jika I ideal dari ring
R maka jika dan hanya jika .

PERTANYAAN?. Syarat apa yang harus dipenuhi agar ring faktor


membentuk daerah integral atau membentuk lapangan?

TEOREMA 6.9. Diberikan R ring komutatif dengan elemen satuan dan


P ideal dari R. Ideal dari P adalah ideal prima jika dan hanya jika ring
faktor adalah daerah integral.
Bukti:
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan P ideal dari R.
Berdasarkan Akibat 6.7, jelas ring faktor juga membentuk ring
komutatif dengan elemen satuan.
Diketahui ideal P adalah ideal prima dari R.
Ambil sembarang dengan sifat
.
Karena , jelas .
Berdasarkan Remark 6.8, karena , jelas .
Karena P ideal prima dan , jelas atau .
Berdasarkan Remark 6.8,karena atau , jelas
atau .
Jadi diperoleh atau .
Jelas jika dengan sifat
maka atau .
Jadi adalah ring komutatif dengan elemen satuan yang
tidak memiliki pembagi nol.

22
Jadi adalah daerah integral.
. Diketahui adalah daerah integral.
Ambil sembarang .
Berdasarkan Remark 6.8 dan , jelas .
Karena adalah daerah integral dan
, jelas atau .
Berdasarkan Remark 6.8 dan atau , jelas
atau .
Jadi jika maka atau .
Jadi P adalah ideal prima.

Jadi syarat yang harus dipenuhi agar suatu ring faktor


(komutatif dengan elemen satuan) adalah suatu daerah integral,
haruslah I adalah ideal prima dari R. Berikut adalah sebuah contoh
jika R adalah daerah integral dan I ideal dari R maka ring faktor
bukan daerah integral.

CONTOH 6.10. Jika diberikan ring (ini adalah daerah integral) dan
sebuah ideal dari yaitu maka ring faktornya yaitu sebagai
berikut:

tidak membentuk daerah integral, karena ring faktor memuat


pembagi nol, yaitu dan .

TEOREMA 6.11. Diberikan R ring komutatif dengan elemen satuan


dan M ideal dari R. Ideal dari M adalah ideal maksimal jika dan hanya
jika ring faktor adalah lapangan.
Bukti:
Diketahui R ring komutatif dengan elemen satuan dan P ideal dari R.
Berdasarkan Akibat 6.7, jelas ring faktor juga membentuk ring
komutatif dengan elemen satuan.

. Diketahui M adalah ideal maksimal dari R.


Ambil sembarang dengan sifat .
Karena , jelas .
Berdasarkan Teorema 4.10, bentuk ideal .
Jelas .
Karena , jelas .
Berdasarkan Remark 5.7(ii), karena M ideal maksimal dan
, jelas .
Karena , jelas .
Jelas .

23
Jelas .
Jelas .
Jelas adalah invers perkalian dari .
Jelas adalah unit.
Jadi adalah lapangan.
. Diketahui adalah lapangan.
Jelas .
Jelas .
Jelas .
Ambil sembarang ideal J dari R yang sifatnya dan
.
Karena , jelas .
Ambil sembarang .
Andaikan .
Jelas .
Karena adalah lapangan dan , jelas adalah
unit.
Jelas .
Karena , jelas .
Jelas .
Jelas .
Jelas .
Berdasarkan Teorema 4.8, karena , jelas .
Kontradiksi dengan .
Jadi haruslah .
Jadi .
Karena dan , jelas .
Jadi M adalah ideal maksimal.

Jadi syarat yang harus dipenuhi agar suatu ring faktor


(komutatif dengan elemen satuan) adalah suatu lapangan, haruslah I
adalah ideal maksimal dari R.

AKIBAT 6.12. Diberikan R adalah ring komutatif dengan elemen


satuan dan I adalah ideal dari R. Jika I adalah ideal maksimal maka I
adalah ideal prima.
Bukti:
Diketahui I ideal prima.
Berdasarkan Teorema 6.11, jelas bahwa ring faktor adalah
lapangan.
Berdasarkan Teorema 2.18, karena ring faktor adalah lapangan,
jelas ring faktor adalah daerah integral.
Berdasarkan Teorema 6.9, karena ring faktor adalah daerah
integral, jelas ideal I adalah ideal prima.

24
Jadi jika I adalah ideal maksimal maka I adalah ideal prima.

Latihan
1. Carilah semua ideal prima dan ideal maksimal dari .
2. Berikan sebuah contoh ideal prima yang bukan ideal maksimal.
3. Buktikan bahwa jika p adalah bilangan prima maka adalah
ideal prima dari dan juga merupakan ideal maksimal dari .

25
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 7 : HOMOMORFISMA RING (BAGIAN 1)

7.1. HOMOMORFISMA RING

DEFINISI 7.1. Diberikan dua buah ring yaitu dan .


Pemetaan dikatakan homomorfisma ring jika memenuhi sifat
berikut:
(i). .
(ii). .

REMARK 7.2. Untuk selanjutnya dikatakan homomorfisma


ring jika memenuhi sifat berikut:
(i). .
(ii). .

CONTOH 7.3. Pemetaan yang didefinisikan dengan


adalah homomorfisma ring.
Bukti:
(i). Ambil sembarang .
Jelas dan .

Jelas .
Jadi .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas dan .

Jelas
Jadi .
Dari (i) dan (ii), jelas pemetaan yang didefinisikan
dengan adalah homomorfisma ring.

CONTOH 7.4. Pemetaan yang didefinisikan dengan


adalah homomorfisma ring.
Bukti.
(i). Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas .

26
Jelas .
(ii). Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas .
Jelas .
Dari (i) dan (ii), jelas pemetaan yang didefinisikan dengan
adalah homomorfisma ring.

TEOREMA 7.5. Diberikan adalah homomorfisma ring.


(i). Jika adalah elemen nol pada R dan adalah elemen nol pada S
maka .
(ii). Jika maka .
Bukti:
(i). Jelas .
Jelas .
Jelas .
Jadi .
(ii). Jelas .
Jelas .
Jelas .
Jadi .

7.2. KERNEL DAN IMAGE DARI SUATU HOMOMORFISMA RING

DEFINISI 7.7. Diberikan adalah homomorfisma ring.


(i). Jika adalah injektif maka dikatakan monomorfisma ring.
(ii). Jika adalah surjektif maka dikatakan epimorfisma ring.
(iii). Jika adalah bijektif maka dikatakan isomorfisma ring.

DEFINISI 7.8. Diberikan adalah homomorfisma ring.


(i). Kernel dari adalah himpunan yang didefinisikan dengan

(ii). Image dari adalah himpunan yang didefinisikan dengan

CONTOH 7.9. Kernel pada Contoh 7.3 adalah sebagai berikut:

27
TEOREMA 7.10. Diberikan adalah homomorfisma ring.
(i). adalah ideal kiri (kanan) dari R.
(ii). adalah subring dari S.
Bukti:
(i). a. Berdasarkan Teorema 7.5 (i), jelas .
Jelas .
Jadi .
b.Ambil sembarang .
Jelas .
Jelas .
Jelas .
Jadi .
c.Ambil sembarang dan .
Jelas
Jelas .
Jelas .
Jadi .
Jadi adalah ideal kiri (kanan) dari R.
(ii). a.Berdasarkan Teorema 7.5 (i), jelas .
Jelas .
Jadi .
b.Ambil sembarang .
Jelas dan untuk suatu .
Jelas .
Jadi .
c. Ambil sembarang .
Jelas dan untuk suatu .
Jelas .
Jadi .
Jadi adalah subring dari S.

TEOREMA 7.11. Diberikan adalah homomorfisma ring.


(i). adalah monomorfisma ring jika dan hanya jika
.
(ii). adalah epimorfisma ring jika dan hanya jika .
Bukti:
(i). . Diketahui adalah monomorfisma ring (homomorfisma
injektif).
Karena ideal dari R, jelas .
Jelas …. (*).
Ambil sembarang .
Jelas .
Jelas .
Jelas .

28
Karena bersifat injektif, jelas .
Jadi .
Jadi …. (**).
Dari (*) dan (**) diperoleh .

. Diketahui .
Ambil sembarang dengan sifat .
Jelas .
Jelas .
Jelas .
Karena dan , jelas .
Karena , jelas .
Jadi jika mengakibatkan maka bersifat
injektif.
Jadi adalah monomrofisma ring.

(ii). . Diketahui adalah epimorfisma ring (homomorfisma


surjektif).
Karena subring dari S, jelas …. (*).
Ambil sembarang .
Karena bersifat surjektif, jelas .
Jelas .
Jadi …. (**).
Dari (*) dan (**) diperoleh .
. Diketahui .
Ambil sembarang .
Karena , jelas .
Karena , jelas untuk suatu .
Jadi .
Jadi bersifat surjektif.
Jadi adalah epimorfisma ring.

CONTOH 7.12. Pada Contoh 7.3 dan Contoh 7.9, jelas bahwa
yang didefinisikan dengan adalah monomorfisma
ring.
CONTOH 7.13. Pada Contoh 7.4, silakan saudara buktikan bahwa
yang didefinisikan dengan adalah epimorfisma
ring.

Latihan
1. Diberikan adalah homomorfisma ring.
a. Jika ideal dari , periksa apakah ideal dari
S?.

29
b. Jika K subring dari R, periksa apakah
subring dari S?.
c. Jika I ideal dari S, periksa apakah
ideal dari R?.
d. Jika K subring dari S, periksa apakah
subring dari R?.
2. Diberikan sebuah epimorfisma ring .
a. Jika ideal prima dari R yang sifatnya maka
ideal prima dari S.
b. Jika ideal prima dari S maka ideal prima dari R yang
sifatnya .

30
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 8 : HOMOMORFISMA RING (BAGIAN 2)

8.1. TEOREMA FUNDAMENTAL HOMOMORFISMA RING

LEMMA 8.1. (Homomorfisma Natural) Diberikan R adalah ring dan I


adalah ideal dari R. Pemetaan yang didefinisikan dengan
adalah sebuah epimorfisma ring.
Bukti:
(i). Dibuktikan bahwa yang didefinisikan dengan
adalah sebuah homomorfisma ring.
Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas .
Jelas .
Jadi yang didefinisikan dengan adalah sebuah
homomorfisma ring.
(ii). Dibuktikan yang didefinisikan dengan
bersifat surjektif.
Ambil sembarang .
Jelas untuk suatu .
Jelas untuk suatu .
Jelas .
Jadi yang didefinisikan dengan bersifat
surjektif.
Dari (i) dan (ii), jadi pemetaan yang didefinisikan dengan
adalah sebuah epimorfisma ring.

REMARK 8.2. Berdasarkan Teorema 7.10 (i), karena ideal kiri


(kanan) dari R, jelas selalu dapat dibentuk ring faktor . Ring
faktor ini dinamakan ring coimage dan biasanya ditulis

TEOREMA 8.3. (Teorema Fundamental Homomorfisma Grup).


Jika diberikan sebuah homomorfisma ring yaitu maka
.
Bukti:
Diberikan sebuah homomorfisma ring yaitu .
Berdasarkan Teorema 7.10 (i), jelas ideal kiri (kanan) dari R.

31
Karena ideal kiri (kanan) dari R, selalu dapat dibuat ring faktor
yaitu .
Berdasarkan Lemma 8.1, selalu dibentuk sebuah homomorfisma
natural yang didefinisikan dengan
.
Definisikan pemetaan yang didefinisikan sebagai
berikut:

(i). Dibuktikan adalah homomorfisma grup.


Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas
.
Jadi

Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jelas
.
Jadi

Jadi adalah homomorfisma ring.

(ii). Dibuktikan adalah injektif.


Ambil sembarang yang sifatnya
.
Karena , jelas .
Karena , jelas .
Karena , jelas .
Karena , jelas .
Jadi ,
.
Jadi adalah injektif.

(iii). Dibuktikan adalah surjektif.


Ambil sembarang .
Tulis untuk suatu .

32
Dengan Homomorfisma natural diperoleh .
Berdasarkan Definisi , jelas .
Pilih .
Jelas
.
Jadi adalah surjektif.

Dari (i), (ii) dan (iii), jelas adalah homomorfisma


grup yang bijektif.
Jadi adalah isomorfisma grup.
Jadi .

AKIBAT 11.14. Jika adalah epimorfisma grup maka


.
Bukti:
Diketahui adalah epimorfisma grup.
Jelas .
Berdasarkan Teorema 11.13, jelas .
Jadi .

CONTOH 8.4. Buktikan .


Bukti:
Langkah 1: Pandang homomorfisma ring yang
didefinisikan dengan .
Jelas homomorfisma ring yang didefinisikan
dengan adalah epimorfisma.

Langkah 2: Menentukan kernel dari .


Jelas

Langkah 3: Berdasarkan Teorema Fundamental Homomorfisma ring,


jelas .

33
STRUKTUR ALJABAR 2:
PERTEMUAN 9 : RING SUKU BANYAK

9.1. RING SUKU BANYAK

DEFINISI 9.1. Diberikan R ring. Bentuk umum suku banyak atas ring
R adalah

dimana dan disebut koefisien dan dikatakan


indeterminate.

REMARK 9.2. Himpunan semua suku banyak atas ring R dengan


indeterminate x dinotasikan dengan .

CONTOH 9.3. Jika maka salah satu contoh suku banyaknya


atas adalah .

CONTOH 9.4. Jika maka salah satu contoh suku banyaknya atas
adalah .

CONTOH 9.5. Jika maka salah satu contoh suku banyaknya


atas adalah .

DEFINISI 8.6. Diberikan dua buah suku banyak atas ring R yaitu
dan
.

(i). Penjumlahan suku banyak dan


adalah suku banyak baru yaitu

dimana dengan .

(ii). Perkalian suku banyak dan


adalah suku banyak baru yaitu

34
dimana dimana dan
serta .

TEOREMA 9.7. Jika diberikan ring R maka himpunan semua suku


banyak atas R yaitu bersama dengan operasi penjumlahan suku
banyak dan perkalian suku banyak yang didefinisikan dalam Definisi
9.6 membentuk sebuah ring.
Bukti:
(1). Sangat mudah untuk membuktikan penjumlahan suku banyak
atas ring R bersifat komutatif dan asosiatif.
(2). Karena ring R memuat elemen nol 0, jelas elemen nol 0 pada R
dapat dipandang sebagai suku banyak, dan katakan 0 sebagai suku
banyak nol.
(3). Jika maka invers
penjumlahannya adalah .
(4). Silakan buktikan bahwa perkalian suku banyak atas ring R
bersifat asosiatif.
(5). Silakan buktikan bahwa sifat distributif berlaku juga.

REMARK 9.8. Ring yang diperoleh dari Teorema 9.7 yaitu


dinamakan ring suku banyak.

TEOREMA 9.9. Diberikan ring R dan ring suku banyak . Pemetaan


yang didefinisikan dengan adalah monomorfisma.
Bukti.
Perlu di ingat bahwa elemen dapat dipandang sebagai suku
banyak, katakan suku banyak konstan, yaitu .
(i). Ambil sembarang .
Jelas dan .
Jadi adalah homomorfisma ring.
(ii). Jelas .
.
.
Dari (i) dan (ii), diperoleh pemetaan yang didefinisikan
dengan adalah monommorfisma.

AKIBAT 9.10.
(i). Jika ring R adalah ring komutatif, maka ring suku banyak
juga ring komutatif.

35
(ii). Jika ring R adalah ring dengan elemen satuan maka ring suku
banyak juga ring dengan elemen satuan .
Bukti:
(i). Sangat mudah untuk membuktikan perkalian suku banyak atas
ring komutatif bersifat komutatif.
(ii). Karena R memiliki elemen satuan , jelas juga dipandang
sebagai suku banyak atas R.
Jadi adalah ring dengan elemen satuan.

TEOREMA 9.11. Jika D adalah daerah integral maka ring suku banyak
juga daerah integral.
Bukti:
Ambil sembarang suku banyak tak-nol dalam yaitu
dan .
Jelas .
Pandang perkalian suku banyak

Jelas
adalah koefisien dari .
Karena dan D adalah daerah integral, jelas
.
Jadi adalah suku banyak tak-nol.
Jadi adalah daerah integral.

REMARK 9.12. Daerah integral dalam Teorema 9.11 akan


dinamakan Daerah Suku Banyak.

CONTOH 9.13. Beberapa daerah suku banyak diantaranya adalah


dengan p adalah bilangan prima.

9.2. ALGORITMA PEMBAGIAN SUKU BANYAK

DEFINISI 9.14. Jika diberikan ring R dan


dengan maka bilangan n disebut derajat (degree) dari
dan ditulis .

REMARK 9.15. Jika R adalah ring dengan elemen satuan dan


koefisien pada adalah maka suku banyak
dinamakan monik.

36
CONTOH 9.16. Jika maka .
Karena koefisien pada adalah , jelas suku banyak
adalah monik.

CONTOH 9.17. Jika maka


.

TEOREMA 9.18. Jika diberikan ring R dan adalah dua


suku banyak tak-nol maka
(i). Jika maka .
(ii). Jika maka

Bukti:
(i). Jika diberikan dan
maka

Jika maka terdapat sekurang-kurangnya satu koefisien


dari yang tidak nol.
Jika maka .
Jika (ini bisa terjadi jika R memiliki pembagi nol) maka
.
Jadi .
(ii). Diketahui .
Jika maka
.
Jika maka
.
Jadi .

CONTOH 9.19. Diberikan dua buah suku banyak dan


dalam ring suku banyak .
Jelas dan .
Jelas dan .
Jelas dan .
Jelas .
Jelas .

TEOREMA 9.20. (Algoritma Pembagian Suku Banyak).


Jika diberikan ring R adalah ring komutatif dengan elemen satuan
dan maka terdapat yang sifatnya

37
dimana atau .
Bukti:
Lihat Malik Mordenson.

REMARK 9.21. Jika diberikan maka dalam


menentukan biasanya menggunakan sebuah teknik
yang orang jawa katakan sebagai poro gapit.

REMARK 9.22. Dalam Teorema 9.20 artinya dibagi oleh dan


dinamakan hasil bagi, dinamakan pembagi serta
dinamakan sisa.

CONTOH 9.23. Diberikan dua buah suku banyak yaitu


. Jika dibagi oleh maka
tentukan suku banyak hasil bagi dan sisa dari pembagian tersebut?.
Jawab:
Penjelasan dengan menggunakan poro gapit.

DEFINISI 9.24. Diberikan ring komutatif R dengan elemen satuan .


Jika dan untuk setiap yang
memenuhi sifat

maka dikatakan akar dari suku banyak .

CONTOH 9.25. Jika maka akar dari


adalah 1.

CONTOH 9.26. Suku banyak memiliki akar dan


tetapi suku banyak tidak memiliki akar.

CONTOH 9.27. Suku banyak memiliki akar


dan .

TEOREMA 9.28. (Teorema Sisa)


Jika diberikan ring komutatif R dengan elemen satuan dan
serta maka terdapat yang sifatnya

Bukti:

38
Dengan menggunakan Algoritma Pembagian Suku Banyak dimana
dengan memilih , jelas yang sifatnya
dengan atau
.
Karena , haruslah adalah suku banyak
konstant.
Tulis .
Jelas .
Jika maka .
Jadi .
Jadi terdapat yang sifatnya .

CONTOH 9.29. Tentukan sisa ketika suku banyak


dibagi oleh .
Berdasarkan Teorema 9.27, tulis dan .
Jadi sisanya adalah .

CONTOH 9.30. Tentukan sisa ketika suku banyak


dibagi oleh .
Berdasarkan Teorema 9.27, tulis dan .
Jadi sisanya adalah .

DEFINISI 9.31. Diberikan ring komutatif R dengan elemen satuan


dan dengan . Suku banyak dikatakan
membagi habis atau di bagi habis oleh jika terdapat
yang sifatnya

REMARK 9.32. Suku banyak dikatakan membagi habis


atau di bagi habis oleh akan ditulis .

CONTOH 9.33. Suku banyak membagi habis suku


banyak .

CONTOH 9.34. Suku banyak tidak membagi habis suku


banyak .

AKIBAT 9.35. (Teorema Faktor).


Diberikan ring komutatif R dengan elemen satuan . Suku banyak
dibagi habis oleh jika dan hanya jika adalah
akar dari suku banyak .
Bukti:
. Diketahui dibagi habis oleh .
Jelas terdapat yang sifatnya .

39
Jelas .
Jadi adalah akar suku banyak .
. Diketahui adalah akar dari suku banyak .
Jelas .
Berdasarkan Teorema 9.28 diperoleh
.
Jelas .
Jadi Suku banyak dibagi habis oleh .

CONTOH 9.36. Karena suku banyak di bagi habis


oleh suku banyak , berdasarkan Teorema 9.35, diperoleh
adalah akar dari suku banyak .

BERSAMBUNG ….

40

Anda mungkin juga menyukai