Anda di halaman 1dari 21

Daerah Integral

dan Lapangan
Dosen Pengampu : Dr. Mulyono M.Si.
Mata Kuliah : Aljabar Ring
Kelas : PSM 2020 C Kelompok 2 :
Khopipah Simatupang
Nurdini Atiqah
Reza Muhtadin
Table Of Contents
1 Daerah Integral 2 Lapangan

Hubungan Daerah
3 Karakteristik Ring 4 Integral dan
Lapangan

5 Contoh Soal
Daerah Integral
Definisi 2.3.1
Suatu unsur pada suatu ring komutatif disebut
sebagai unsur pembagi nol (divisor of zero) bila
mana terdapat suatu unsur sehingga
Contoh Soal :
Perhatikan Ring maka unsur masing masing adalah unsur pembagi
nol. Hal ini disebabkan

Kemudian perhatikan himpunan


Dengan operasi biner yang didefinisikan oleh
Dan
Untuk semua adalah suatu ring komutatif. Unsur identitas dari adalah
. Unsur dan unsur {2} di masing masing adalah unsur pembagi nol,
karena .
Definis
i 2. 3.2

Suatu ring komutatif D dengan unsur kesatuan yang tidak mempunyai


unsur pembagi nol disebut dengan daerah integral (integral domain)

Contoh :
Himpunan dengan operasi penjumlahan dan perkalian
modulo 5 adalah suatu gelanggang komutatif. Dengan 0 1 2 3 4
memperhatikan tabel Cayley dari terhadap operasi 0 0 0 0 0 0
perkalian modulo. 1 0 1 2 3 4
2 0 2 4 1 3
3 0 3 1 4 2
Dapat kita simpulkan bahwa tidak mempunyai unsur
pembagi no, sehingga adalah suatu daerah integral. 4 0 4 3 2 1
Teorema 2.3.5

Andaikan D adalah suatu daerah integral dan misalkan dengan .


Jika , maka

Bukti

Andaikan , maka . Sehingga . Karena D adalah suatu daerah


integral, D tidak mempunyai unsur pembagi nol. Jadi akan
berakibat atau . Tetapi kita ketahui bahwa , sehingga yang
berakibat b = c.
ni si 2.3.6
Defi

Suatu Ring komutatif F dengan unsur kesatuan disebut sebagai lapangan (field)
bilamana setiap unsur tak nol adalah unsur satuan.

Definisi di atas juga dapat kita nyatakan sebagai berikut. Suatu lapangan F adalah
suatu struktur aljabar dengan dua opersi biner dan sehingga

1. adalah suatu grup komutatif


2. Adalah suatu grup komutatif
3. Untuk semua berlaku
Teorem
a 2.3.8
Bila F adalah suatu lapangan, maka F adalah juga suatu daerah
integral
Bukti :
Perhatikan tidak mempunyai unsur pembagi nol. Dimana untuk
sembarag dengan dan , maka . Untuk itu perhatikan sembarang
unsur dengan dan karena adalah suatu lapangan, maka setiap
unsur tak nol mempunyai unsur kebalikan relative terhadap opersai
perkalian. Hal ini berakibat bahwa

Tetapi . Sehingga diperoleh . Jadi F tidak mempunyai unsur


pembagi nol. Sehingga kita dapat menyatakan bahwa setiap
lapangan adalah suatu daerah integral.
orem a 2.3.9
Te

Suatu daerah integral yang hingga adalah suatu lapanggan.


Bukti :
Andaikan D adalah suatu daerah integral dengan unsur kesatuan 1.
Karena D hingga, kita misalkan

Karena D adalah hingga dan operasi perkalian tertutup di D, maka


himpunan- himpuan dan adalah dua himpuanan yang sama. Hal ini
berarti bahwa terdapat sehingga . Jadi setiap unsur tak nol di D adalah
unsur satuan. Sehingga D adalah suatu lapangan
Teorem
a 2.3.10 Bila P adalah bilangan prima maka adalah suatu lapangan

Bukti:

Perlihatkan bahwa untuk setiap bilangan prima , tidak mempunyai


unsur pembagi nol. Bila , sehingga , maka terdapat suatu bilangan
bulat sehingga . Tetapi hal ini berakibat membagi atau membagi .
Karena dan keduanya lebih kecil dari ,maka atau . Sehingga tidak
mempunyai unsur pembagi nol, dimana adalah suatu daerah integral
dan juga adalah suatu lapangan.
Defenisi 2.3.11

Suatu ring R disebut Boolean ring jika untuk setiap


Contoh:
1. Ring di bawah penjumlahan dam perkalian modulo 2 berbentuk suatu
Boolean ring
2. Tunjukkan bahwa suatu Boolean ring adalah komutatif
Andaikan , maka

Bukti Akibatnya

Dari persamaan (1),

Dari (2) dan (3) diperoleh


Terbukti bahwa R adalah komutatif
Defenisi 2.4.1
Andaikan R adalah suatu ring, karakteristik dari ring R adalah suatu bilangan
bulat positif terkecil n sehingga

untuk semua x. Bila tidak terdapat bilangan n yang demikian, maka R memiliki
karakteristik 0
Karakteristik dari adalah 4, }

karena 4x = 0 untuk semua x 4.1 = 4 mod 4 = 0


Secara umum karakteristik dari 8.1 = 8 mod 4 = 0
12.1 = 12 mod 4 = 0
Ring adalah n, karakteristik dari
4.2 = 8 mod 4 = 0
Ring bilangan bulat Z adalah 0, 8.2 = 16 mod 4 = 0
karena tidak terdapat 12.2 = 24 mod 4 = 0

bilanganbulat positif n sehingga 4.3 = 12 mod 4 = 0


8.3 = 24 mod 4 = 0
nx = 0 untuk semua x 12.3 = 36 mod 4 = 0
Kemudian kita perhatikan kembali ring dari himpunan kuasa dari
himpunan A = {1,2}, P(A) = {Ø,{1},{2},A}.
Maka karakteristik dari P(A) adalah 2, karena
2 Ø = Ø + Ø = (Ø Ø)\(Ø Ø) = Ø
2{1} = {1} + {1} = ({1} {1}) \ ({1} {1}) = {1} \ {1} = Ø
2{2} = {2} + {2} = ({2} {2} \ ({2} {2}) = {2} \ {2} = Ø
2A = A + A = (A A) \ (A A) = A\A = Ø + Ø (1) {2} A

Ø Ø {1} {2} A

{1} {1} Ø A {2}

{2} {2} A Ø {1}

A A {2} {1} Ø
Perhatikan ring R = {0,1} mod 2, maka karakteristik dari R adalah 2, sebab
2.1 = 1 + 1 = 0
2.0 = 0 + 0 = 0
Karena itu 2 adalah bilangan bulat positif tekecil sehingga

Pada kedua contoh diatas, ring yang kita bicarakan adalah ring dengan unsur
kesatuan. Pada kedua contoh tersebut ternyata bahwa karakteristik dan ring secara
penuh ditentukan oleh orde dari unsur kesatuanya. Secara umum, hal ini adalah benar
seperti yang dinyatakan oleh teorema berikut ini.
Andaikan R adalah suatu Ring dengan unsur Teorema2.4.3
kesatuan 1. Jika orde dari unsur 1 adalah tak
hingga, maka R mempunyai karakteristik 0. Jika
unsur 1 mempunyaiorde n, maka karakteristik R
adalah n

Bukti :
Jika unsur kesatuan 1 berorde tak hingga, maka nx = n(1.x) = 1.x + 1.x + … + 1.x
tidak terdapat bilangan bulat n sehingga n.1 = 0. =
Sehingga R mempunyai karakteristik 0. = (n.1)x = 0.x = 0

Sekarang, kita misalkan unsur kesatuan 1 berorde Jadi karakteristik dari R adalah n.
n. Maka n.1 = 0. Hal ini berakibat untuk setiap x R
diperoleh Teorema berikut ini menyatakan bahwa pada
kasus Ring R adalah suatu daerah integral, maka
kemungkinan bagi karakteristik dari R akan
semakin sempit.
Teorema 12.4.4
Bila D adalah suatu daerah integral, maka karakteristik dari D adalah 0
atau suatu bilangan prima.

Bukti :

Menurut Teorema 2.4.3 kita cukup mencari orde dariunsur kesatuan 1.


Bila dari unsur kesatuan 1 adalah tak hingga, maka karakteristik dari D
adalah 0. Selanjutnya, misalkanorde dari unsur 1 adalah bilangan n
yang bukan prima. Misalkan saja n = km dengan k < n dan m < n. Maka
Karena D adalah suatu daerah integral, maka D tidak mempunyai unsur
pembagi nol. Hal ini berakibat k.1 = 0 atau m.1 = 0. Bertentangan
dengan kenyataan bahwa orde dari unsur kesatuan 1 adalah n. Jadi n
haruslah merupakan bilangan prima.
Defenisi 2.4.5

Misalkan R adalah suatu ring. Suatu unsur a ∈ R disebut


idempoten jika berlaku 𝑎^2 = a. Suatu unsur a ∈ R disebut
nilpoten jika berlaku 𝑎^𝑛 = 0 untuk suatu bilangan positif n.

Jika R adalah ring dengan elemen kesatuan, maka 0 dan 1


adalah elemen-elemen idempoten. Juga 0 adalah unsur nilpoten
dari R
Contoh 2.4.6:

Carilah semua elemen idempoten dan elemen nilpoten dari ring .


Penyelesaian :
= {0, 1, 2,3,}
Karena 0.0 =0, 1.1 = 1, 2.2 = 0, 3.3 = 1, maka 0 dan 1adalah elemen-
elemen idempoten.
Sekali lagi karena 2.2 = 0, maka2 adalah nilpoten.
Unsur 0 jelas unsur nilpote, 3 bukan nilpoten sebab = 3.3.3 = 3, = 3.3.3.3
= 1, = 3.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai