Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN RAPAT

Hari / Tanggal : Jumat ,15 Febuari 2019


Jam : 10.00 wib
Tempat : Aula RS Aghisna Medika Kroya
Agenda : Sosialisasi Identifikasi Pemakaian Gelang Pasien
Hasil Rapat
Penggunaan gelang pasien adalah implementasi sasaran I (kesatu) dan VI (keenam) dari 6
(enam) Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) sesuai yang dipersyaratkan dalam Akreditasi Rumah
sakit.Hal tersebut terutama dimaksudkan untuk dapat mengidentifikasi pasien yang dirawat inap di
rumah sakit secara tepat pada saat dilakukannya pelayanan maupun pengobatan. Pasien perlu
diidentifikasi/ dikenali secara pasti ketika akan diberikan obat, darah atau produk darah,
pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis atau mendapatkan tindakan
medis lainnya, sehingga terhindar dari kesalahan yang mungkin dapat berakibat fatal bagi keselamatan
pasien. Selain itu, gelang pasien juga dipasang untuk menandai pasien-pasien yang memiliki resiko
ataupun kondisi-kondisi tertentu sehingga petugas kesehatan yang menangani pasien tersebut dapat
lebih waspada.

Ketua Akreditasi

dr.Teguh Saefudin
NOTULEN RAPAT

Hari /Tanggal : Selasa,12 Febuari 2019


Jam : 10.00 wib
Tempat : Aula RS Aghisna Medika Kroya
Agenda : Meningkatkan keamanan obat yang perlu diwaspadai
Hasil Rapat :
Kegiatan dalam pengumpulan data pasien mengenai penggunaan obat High Alert di Rumah Sakit.
Obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam
kategori obat yang beresiko tinggi,dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjadi
kesalahan dalam penggunaan obat dalam pelayanan terhadap pasien dilingkungan dirumah sakit dan
sebagai kerangka acaun atau pedoman sebagai tenaga medis kita harus selalu mewaspadai macam macam
jenis obat High alert untuk meningkat mutu pelayanan di rumaha sakit dalam mengantisipasi
kemungkinan yang bisa terjadi terhadap pasien dalam pelayanan asuhan keperawatan

Ketua Akreditasi

dr.Teguh Saefudin
NOTULEN RAPAT

Hari / Tgl : Selasa,26 Febuari 2019


Jam : 10.00 wib
Tempat : Aula RS Aghisna Medika Kroya
Agenda : Sosialisasi Hand Hygine( Cuci tangan)
Hasil Rapat
Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan, baik dengan menggunakan
sabun antiseptik di bawah air mengalir atau dengan menggunakan handscrub berbasis alkohol dengan
langkah-langkah yang sistematik sesuai urutan, sehingga dapat mencegah resiko infeksi dan
mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan.
Ada 5 moment cuci tangan, yaitu :
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

Ketua Akreditasi

dr.Teguh Saefudin
NOTULEN RAPAT

Hari / Tanggal : Jumat,22 Febuari 2019


Jam : 10.00 wib
Tempat : Aula RS Aghisna Medika Kroya
Agenda : Sosialisasi SBAR
Hasil Rapat :
Komunikasi efektif dengan SBAR adalah komunikasi lisan yang dilakukan pada saat serah terima
pasien, dan pelaporan hasil kritis. Komunikasi S-BAR merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efektifitas serah terima pasien. Sosialisasi ini dilakukan sebagai
upaya untuk menghilangkan kesenjangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai komponen
utama perilaku, sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan mutu serah terima pasien.
Tujuan Komunikasi S-BAR yaitu :
1. Membantu tenaga kesehatan melakukan komunikasi lisan/via telp dengan teknik SBAR kepada
DPJD
2. Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan/instruksi
3. Mendapat kejelasan informasi dari pelaporan

Ketua Akreditasi

dr.Teguh Saefudin
RAPAT NOTULEN

Hari/ Tanggal : Jumat ,12 Febuari 2019


Jam : 10.00 wib
Tempat : Aula RS Aghisna Medika Kroya
Agenda : Sosialisasi Penentuan Lokasi Marking
Hasil Rapat :
Sosialisasi dilakukan untuk memastikan apakah penggunaan penanda tinta permanen untuk
menandai lokasi bedah , mempengaruhi sterilitas kulit pasien setelah dibersihkan dengan cairan steril
persiapan bedah. Berikut membuat tanda yaitu :
1. Penandaan lokasi operan harus dilakukan 1x24 jam sebelum pasien dipindahkan ke
lokasi dimana prosedur akan dilakukan.
2. Penandaan lokasi (Site Marking) bedah dan tindakan invasive beresiko tinggi dilakukan
jika melibatkan dua sisi (perbedaan kiri/kanan), kerusakan kulit yang samar, struktur multiple
(seperti jari tangan dan jari kaki), atau macam- macam tingkatan (dalam operasi tulang
belakang, jika tekhnik radio therapy tidak digunakan).
3. Tanda dibuat dengan melibatkan pasien terjaga atau pasien sadar/keleurga pasien
4. Tanda operasi adalah bentuk lingkaran diatas lokasi dari prosedur operasi,sedekat mungkin ke
lokasi sayatan.
5. Penandaan lokasi operasi dilakukan dengan spidol permanen yang tidak mudah
terhapus, tetap terlihat sampai saat akan dilakukan persiapan kulit dan draping.
6. Orang yang harus membuat penandaan lokasi operasi adalah DPJP/ dokter residen
dalam pendampingan DPJP bedah yang akan melakukan prosedur.
7. Prosedur yang tidak membutuhkan penandaan adalah apabila dilakukan pada organ soliter
atau dengn pendekatan tunggal ke dalam salah satu rongga tubuh seperti abdomen atau
mediastinum atau prosedur orifisium alami dan lokasi dipermukaan mukosa dan perineum

Ketua Akreditasi

dr.Teguh Saefudin
NOTULEN RAPAT

Hari / Tanggal : Selasa,26 Febuari 2016


Jam : 10 wib
Tempat : Aula RS Aghisna Medika Kroya
Agenda : Sosialisasi Resiko jatuh
Hasil Rapat :
Merupakan proses menilai dan mngevaluasi kembali serta merencanakan tindakan pada pasien yang
mempunyai resiko jatuh diseluruh unit pelayanan Sebagai acuan yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kejadian pasien jatuh dirumah sakit Aghisna medika kroya
Adapun prosedur sebagai berikut
Perawat melakukan assesmen ulang resiko jatuh pada pasien dirumah sakit Aghisna medika kroya
a. Saat pindah /tranfer ke unit lain
b. Adanya perubahan kondisi pasien
c. Adanya kejadian jatuh selama perawatan
d. Perawat melakukan assesmen ulang resiko jatuh pada pasien dengan Humpty dumpty
scale,Morse scale,Geriatri scale dengan sesuai usia pasien
e. Perawat melakukan perencanaan ulang sesuai dengan hasil asesmen ulang yang dilakukan
terhadap pasien
f. Perawat melakukan intervensi resiko jatuh sesuai dengan kategori Tinggi/Sedang/Rendah

Ketua Akreditasi

dr.Teguh Saefudin

Anda mungkin juga menyukai