Anda di halaman 1dari 16

Pekerjaan Konstruksi Pile Cap

Konstruksi Pile Cap berfungsi sebagai pengumpul gaya ke bored pile. Dalam hal
ini, penulis meninjau pile cap P1A yang memiliki bentuk gabungan persegi dan
trapezium dengan dimensi 9m x 9m x t1 2m x t2 2,5m dan volume 188 m3. Pekerjaan
Pile Cap dimulai dengan pekerjaan persiapan dan pengukuran, pemotongan spun pile,
penggalian tanah, pengecoran Lean Concrete, fabrikasi tulangan, pemasangan tulangan
dan bekisting, pengecoran pile cap.

1. Pekerjaan Persiapan

a. Sumber Daya

Proses pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan menggunakan material,


peralatan, dan personil sebagai berikut :

1) Sumber Daya Material

a) Beton Ready Mix kelas C Mutu K350 dengan


nilai slump 12 ± 2

b) Tulangan Ulir D13, D16, D25 dan D29

c) Beton decking

d) Kawat bendrat

e) Sika bond (Polimer / cairan sebagai perekat antar


beton keras dengan beton segar saat pengecoran)

f) Acuan (Multiplek 18 mm)

g) Paku

h) Lifting belt

i) Solar

j) Kain
k) Tulangan utama abutment / pier wall atau kolom /
pier yang berfungsi sebagai stake
2) Sumber Daya Alat

No Nama Alat Gambar Jumlah Keterangan

1 Excavator 1 unit Untuk menggali material.


Type 220-95H DC 62
Hyundai

2 Hydraulic 1 unit Untuk mengebor. Type :


Drilling C1456 XR 220DX
Rigs

3 Crane 1 unit Alat untuk mengangkat


pipa tremi dan besi
tulangan.

Kapasitas 25 ton

4 Cassing 1 unit Untuk menahan agar


tanah tidak longsor saat
pengeboran

5 Pipa 3-4 Untuk mengatur


Tremie unit ketinggian pengecoran
7 Penahan 1 unit Menahan pipa tremi saat
Tremie proses pemutusan atau
penyambungan

6 Bor Auger 1 unit Untuk mengikis tanah


paa struktur yg keras

7 Corong 1 unit Agar beton segar masuk


semua kedalam pipa
tremi

8 Bar 1 unit Untuk menekukan


Bender tulangan dengan
diameter yang diinginkan

9 Alat 1 unit Untuk


pemutar melepas/mengencangkan
Tremi pipa tremi
10 Penyangga 3 unit Untuk menaruh tulangan
tulangan saat proses pabrikasi

11 Bucket 1 unit Untuk membawa


Clearing tanah/lumpur yang ada
di lubang

12 Genset Genset 60 kVa/Listrik PLN


60

13 Lampu Sebagai penerangan saat


pekerjaan dilakukan pada
malam hari

14 Total Untuk menentukan letak


station titik koordinat bore pile

15 Tripod Tempat berdirinya total


station
16 Prisma Sebagai tanda untuk
membidik titik

17 Handy Sebagai komunikasi


Talky untuk mengarahkan
pembawa prisma

a) Excavator 1 unit

b) Truck Mixer 27 unit

c) Concrete Pump 1 unit

d) Hyup Crane 1 unit

e) Dump Truck 1 unit

f) Mobil Pick Up 1 unit

g) Vibrator internal 4 unit

h) Genset 1 unit

i) Barbender 1 unit

j) Barcutter 1 unit

k) Palu Godam 1 set

l) Palu 1 set

m) Pahat 1 set

n) Gerinda 1 set

o) Trafo 1 unit
p) Las Listrik 1 unit

q) Pemberat 1 set

r) Kakatua 1 set

s) Linggis 1 set

t) Lampu 1 set

u) Perancah 1 set

v) Plat Form 1 set

w) Meteran 1 set

x) Total Stasion 1 set

y) Waterpass 1 set

z) Tripod 1 set

aa) Rambu Ukur 1 set

bb) Target 1 set

cc) Ruskam 1 set

dd) Kerucut Abrahm 1 unit

ee) Tongkat Pemadat Uji Slump 1 unit

ff) Pelat Uji Slump 1 unit

gg) Cetakan Benda Uji Silinder 8 unit

3) Sumber Daya Manusia

a) Pelaksana Utama 1 orang

b) Pelaksana 2 orang

c) Safety Officer 1 orang

d) Quality Control 1 orang

e) Surveyor 3 orang
f) Flagman 1 orang

g) Mandor 3 orang

h) Pekerja 8 orang

i) Operator Excavator 1 orang

j) Operator Concrete Pump 1 orang

k) Asisten Operator Concrete Pump 1 orang

l) Mekanik 1 orang

m) Driver 20 orang

4) Peralatan K3 yang dipakai

a) Helm Proyek

b) Safety Shoes / Boots

c) Rompi K3

d) Sarung Tangan

e) Masker / Buff

f) Rambu-rambu peringatan

g) Pagar Proyek dan MCB

b. Fabrikasi Tulangan Pile Cap

Fabrikasi tulangan pile cap meliputi pemotongan dan


pembengkokkan tulangan yang dilakukan di luar dari area
kerja, yaitu di area gudang yang khusus untuk memotong,
membengkokkan tulangan berdasarkan gambar kerja yang
nantinya tulangan-tulangan tersebut dimobilisasikan dengan
hyup crane ke area kerja.

Gambar Proses Pembengkokan Tulangan Pile Cap


c. Survey & Marking

Surveyor mengacu pada koordinat titik yang telah ada pada


gambar kerja yang telah disetujui untuk marking di
konstruksi sebagai acuan dalam pekerjaan selanjutnya.
Pekerjaan ini menggunakan alat total station dan waterpass
dengan jumlah surveyor 3 orang. Pekerjaan Survey &
Marking meliputi :

a) Survey & Marking Galian

Dilakukan untuk menentukan lebar batas galian pile cap.

b) Survey & Marking Bottom of Galian

Dilakukan untuk menentukan kedalaman batas galian


pile cap.

c) Survey & Marking Cutting of Level

Dilakukan untuk menjaga ketebalan beton setebal 20 cm


dari tanah dengan tebal lean concrete 10 cm dan cutting
of level (COL) atau tebal selimut beton 10 cm.

Gambar Cutting of Level 10 cm dari Lean Concrete

d) Survey & Marking Kolom / Pier atau Abutment / Pier


Wall Dilakukan setelah pekerjaan penulangan pile cap
selesai. Surveyor memberi tanda sebagai acuan untuk
pekerja dalam memasang penulangan kolom / pier atau
abutment / pier wall.

e) Survey & Marking Pemasangan Bekisting


Dilakukan sebelum pemasangan bekisting pile cap untuk
memudahkan pemasangan bekisting agar tebal selimut
beton terjaga sesuai ketentuan dan dimensi pile cap
sesuai design.

Gambar Marking Posisi Bekisting Pile Cap dengan Bambu dan Tali

f) Survey & Marking Top Cor

Dilakukan setelah pekerjaan penulangan pile cap dan


tulangan utama kolom / pier atau abutment / pier wall
selesai, untuk memberi tanda sebagai batas paling atas
pada pengecoran untuk pile cap.

Gambar Marking Top Cor pada Pekerjaan Pile Cap

1. Pekerjaan Galian Tanah

Dilaksanakan sesuai dengan level yang sudah ditentukan


sesuai dengan gambar kerja. Proses penggalian dilakukan
dengan menggunakan excavator untuk galian diantara bored
pile dan tenaga manual untuk posisi antara bored pile ke tepi
pile cap. Area yang digali dibuat lebih lebar dari rencana pile
cap sebagai ruang untuk bekisting dan area kerja.

Gambar Hasil Galian untuk Pekerjaan Pile Cap

a. Pekerjaan Pengecoran Lean Concrete

Dilaksanakan dengan tujuan mempermudah pekerja berdiri


di atas lahan yang datar untuk alas / dasar pengecoran pile
cap maka dari itu lean concrete juga disebut sebagai lantai
kerja. Pengecoran lean concrete menggunakan beton ready
mix yang didatangkan dari batching plan ke site dengan
menggunakan truck mixer dan pengecoran langsung dari
talang truck mixer tanpa alat tambahan apapun. Ketebalan
pengecoran lean concrete adalah 10 cm dengan beton kelas
E mutu K175. Durasi pengecoran lean concrete ±1 jam.

Gambar Hasil Pengecoran Lean Concrete untuk Pekerjaan Pile Cap

b. Pekerjaan Pemotongan Kepala Pile

Merupakan pekerjaan pembobokan bagian atas bored pile


bored pile yang terekspos dimana nantinya tulangan tersebut
akan dijadikan stake pengikat bored pile dan pile cap.
Dilaksanakan setelah galian pile cap selesai, pekerja dapat
turun ke dalam galian untuk pemotongan dan bobok tiang
beton sesuai dengan design cut off level.

Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan tenaga


manual dengan alat palu godam dan pahat dimana untuk 1
tiang bored pile dikerjakan oleh 2 pekerja yang masing-
masing bertugas mengarahkan pahat ke celah antara beton
dengan tulangan dengan bantuan bilah bambu dan memukul
pahat tersebut dengan palu godam, dan excavator untuk
mengeluarkan beton keras yang sudah dibobok dari dalam
tulangan bored pile.

Gambar Proses Pembobokan Kepala Pile dengan Palu Godam dan Pahat
untuk Pekerjaan Pile Cap

Namun tidak semua tiang dibobok dalam waktu yang sama,

karena keperluan untuk test PDA 1 tiang tidak dibobok


terlebih

dahulu tetapi permukaan bagian atas diratakan dan tiang dapat


dibobok setelah test PDA dilakukan. Dalam pengerjaannya,
pekerja antar tiang bored pile yang berbeda tidak boleh terlalu
dekat karena dapat menghambat pekerjaan sebab pekerja
membutuhkan ruang untuk mengayun palu godam. Hasil dari
beton sisa akibat pembobokan tiang diangkat dengan bantuan
excavator. Pekerjaan ini dilakukan oleh 1 mandor bobok dan 4
– 6 pekerja.

2. Pekerjaan Konstruksi

a. Pekerjaan Pemasangan Pembesian

Pada tahap ini dilakukan pemasangan pembesian untuk


tulangan pile cap dan dilanjutkan dengan tulangan utama
kolom / pier atau abutment / pier wall. Komponen besi yang
sudah dibengkokan di gudang fabrikasi dimobilisasi ke site
dengan menggunakan hyup crane.

Tahapan penulangan pile cap:

 Pemasangan beton decking dan tulangan bantu secara


memanjang

 Pemasangan tulangan rebar bawah arah melintang

 Pemasangan tulangan support bawah arah memanjang

 Pemasangan tulangan horizontal pada rebar atas dan


tulangan support bawah

 Pemasangan tulangan support atas arah memanjang

 Pemasangan tulangan rebar atas arah melintang

Pemasangan penulangan pile cap dilakukan dengan


menggunakan kakatua dan kawat bendrat. Beton decking
juga dipasang untuk menjaga ketebalan selimut beton baik
di sisi samping ataupun sisi bawah. Setelah pembesian pile
cap selesai, sebagian tulangan support atas dan tulangan
rebar atas tidak diikat untuk memudahkan pekerja
memasang tulangan utama kolom / pier atau abutment /
pier wall yang tertanam bersama pile cap. Penjelasan lebih
rinci terdapat pada lampiran shop drawing pile cap.
(a)

(b)

Gambar (a) Proses Pembesian Tulangan Pile Cap, (b) Hasil Pembesian
Pile Cap

3. Pekerjaan Pemasangan Bekisting Pile Cap

Bekisting pile cap dimobilisasi dengan truck ke lokasi


kemudian diturunkan kedalam galian area kerja dengan
tenaga manual. Sebelumnya acuan bagian dalam dipastikan
kalau sudah bersih dengan solar dan kain, agar hasil
permukaan beton bagus, rapih, dan bersih.

Perakitan bekisting dinding pile cap dilakukan di area kerja


dengan menggunakan material multipleks tenolit yang mana
akan menghasilkan permukaan beton yang licin dan merata
karena semen yang menempel pada permukaan multipleks
mudah dibersihkan sehingga dapat digunakan berulang kali.

Setelah itu triplek disusun dan dipasang sesuai dengan


design rencana dengan bantuan kaso, scaffholding, u-head,
skur horizontal, skur vertikal dan skur diagonal sebagai
perancah.

Untuk mempertahankan bentuk cetakan, dibuat juga


perkuatan tie road. Model perkuatan tie road yang dipakai
yaitu tie road mati, karena tie road ikut dicor dan tidak dapat
dipakai kembali.

Gambar Tie Road Mati dan Beton Decking pada Bekisting Pile Cap
Pelaksanaanya dengan menyambungkan papan acuan ke
tulangan utama pile cap menggunakan tulangan yang masuk
ke sela-sela tulangan utama kemudian dilas sehingga
tulangan terkunci dengan tulangan utama pile cap tanpa ada
nya pengelasan. Pengelasan tidak direkomendasikan karena
hasil las rentan kurang baik dan kuat. Kemudian cek
verticality dari papan acuan dengan bantuan tali, pemberat,
dan meteran. Cek verticality dilakukan dengan
menggantung tali yang memiliki jarak ke bekisting dan
dipasang pemberat, kemudian jarak dari tali ke bekisting
diukur di sisi atas dan sisi bawah. Jika sudah vertikal / tegak
lurus, maka jarak di kedua sisi bernilai sama.

(a) (b)

Gambar (a) Proses Pekerjaan Bekisting Pile Cap, (b) Hasil Pekerjaan
Bekisting Pile Cap

4. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap

Pengecoran Pile Cap dengan menggunakan beton kelas C


Mutu K-350 slump 12 ± 2. Sebelum pengecoran dilakukan
checklist oleh pelaksana, QC, dan konsultan untuk
memastikan telah sesuai dengan design mulai dari jumlah
tulangan, diameter tulangan, jarak tulangan, kebersihan,
ketegakan, kekuatan dan mutu bekisting.

Untuk pile cap dengan dimensi ? m x ? m x ? m dimana


sebagai abutment untuk ramp ini memiliki kebutuhan beton
ready mix ? truck mixer yang masing-masing truck mixer
berkapasitas 7 m3. Sebelum concrete pump digunakan, pipa
tremi dilubrikasi dengan mengalirkan mortar dengan semen
yang kemudian ditambahkan air agar beton yang melewati
pipa tidak tersendat di dalam pipa.

Setelah pelubrikasian menggunakan mortar, untuk


memastikan bagian dalam pipa tremi sudah dapat digunakan
dapat dengan menuang sedikit beton ready mix dari truck
mixer pertama ke concrete pump dan menembakannya ke
tanah, jika beton ready mix sudah keluar dari pipa tremi
maka pengecoran dapat dilakukan. Setiap truck mixer yang
datang dilakukan uji slump untuk mengetahui workability
dan spek yang sesuai design dengan menggunakan kerucut
Abrahm yang dimasukan dalam 3 lapisan dan tiap lapisan
ditumbuk 25 kali. Nilai slump yang didapat harus 12 ± 2 cm,
jika tidak beton akan direject

Gambar Uji Slump pada Pengecoran Pile Cap

Pada pengecoran ini didapat nilai slump 12. Sampel berupa


benda uji silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm juga diambil
sebanyak 8 silinder di lapangan untuk uji kuat tekan saat
berumur 28 hari di gudang fabrikasi. Sebelum beton segar
ready mix dituang untuk pengecoran, sika bond dituang
secukupnya ke titik-titik beton bored pile yang sudah
menjadi beton keras. Sika bond berguna sebagai lem atau
perekat antara beton keras dan beton segar nantinya.

Beton segar dituang ke concrete pump yang kemudian


ditembak melalui pipa concrete pump ke dalam cetakan
bekisting secara zig-zag. Pada tahap ini harus diperhatikan
tingi jatuh beton tidak boleh lebih dari 1 m agar tidak terjadi
segregasi yaitu berpisahnya antara agregat dan pasta semen.
Setelah beton tertuang dilakukan pemadatan dengan alat
vibrator internaldari satu titik ke titik lain dimana untuk satu
titik dipadatkan ± 15 detik.

Gambar Pengecoran Pile Cap

Pekerjaan pengecoran pile cap tidak boleh terhenti, maka


untuk mengatasi bila terjadi hujan dipersiapkan terpal untuk
melindungi beton segar yang dituang dari truck mixer ke
concrete pump dan beton segar di dalam bekisting untuk
menjaga mutu beton. Permukaan untuk kolom / pier atau
abutment / pier wall tidak perlu diratakan agar beton kering
pile cap nantinya akan mengikat dengan beton segar dari
pengecoran kolom / pier atau abutment / pierwall.

Gambar Proses Meratakan Permukaan Pile Cap dengan Ruskam

5. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

1 atau 2 hari setelah pengecoran, bekisting dari pile cap


dapat dibuka karena bukan merupakan struktur yang
menghasilkan beban. Pembongkaran dilakukan dengan
tenaga manual dengan bantuan alat seperti linggis, palu,
tiang, dan sebagainya.

Gambar Proses Pembongkaran Bekisting Pile Cap

6. Pekerjaan Curing Hasil Cor Pile Cap

Curing merupakan pekerjaan merawat beton selama waktu


ikat berlangsung, hal ini juga dilakukan dengan tujuan
memperlambat proses hidrasi dan menjaga mutu beton.
Curing pile cap dengan menyelimuti pile cap dengan
geotextille pada permukaan beton yang sudah diratakan oleh
ruskam dengan menggunakan air selama 7 hari dan disiram
minimal 2 kali sehari.

Gambar Curing pada Beton Pile Cap

7. K3 Pekerjaan Pile Cap

Dalam pengerjaannya setiap pekerja, konsultan, pelaksana,


mekanik, surveyor, subkontraktor, dan setiap individu yang
berada di area proyek wajib menggunakan alat pelindung
diri mulai dari safety shoes / boots, rompi reflector, safety
helmet. Pekerja dan mandor juga menggunakan sarung
tangan karena melakukan pekerjaan dengan palu godam,
pahat, dan alat-alat lainnya yang berisiko mencederai
tangan. Untuk pekerja yang melakukan pekerjaan las juga
diwajibkan menggunakan sarung tangan dan mask las untuk
mencegah kerusakan pada mata akibat cahaya dari las.
Selain dipasang construction line & cone reflektor sebagai
pembatas tanah asli ke tanah galian area kerja, dibuat juga
tangga yang aman sehingga memudahkan akses, serta
dipasang spanduk pengingat yang berisi pentingnya K3
agar selalu menjadi kebiasaan yang dijunjung tiap-tiap
individu.

Pengecoran pile cap ini dilakukan tengah malam, oleh


karena itu ditunjang juga menggunakan lampu agar
memudahkan pekerjaan. Saat excavator tengah beroperasi,
setiap orang yang di area kerja diharapkan berada pada
radius lebih dari 5 m dari alat excavator untuk menghindari
risiko terkena swing atau badan dari excavator yang dapat
menimbulkan cidera.

Gambar Rambu K3 pada Pekerjaan Pile Cap

Anda mungkin juga menyukai