Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fathonah Ihsanurrahmah

Kelas : 11 IPS 3

Hari, tanggal : Jum’at, 28 Februari 2020

B. Geografi Portfolio Bab 5

1. Bacalah artikel berikut dengan seksama, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di


bawahnya.

Akankah Bonus Demografi 2030 Berkah bagi Indonesia?


Oleh : Indy Hardono
DEN HAAG, KOMPAS.com - Bonus demografi berupa populasi usia produktif lebih
banyak dari usia nonproduktif tidak secara otomatis terjadi. Ada syaratnya.
Kelak, bonus demografi yang kerap kali digaungkan akan dialami Indonesia pada 2030
mendatang. Hal itu bukan bak durian runtuh, yang tidak akan serta merta terjadi.
Saat ini bonus demografi sebenarnya sedang berlangsung, walaupun kulminasinya
diprediksi akan terjadi pada 2030 nanti. Apakah akan benar-benar merupakan berkah atau
malah menjadi beban, itu harus terjawab.
Persoalan "bonus" itulah yang menjadi perbincangan hangat pada forum diskusi
bertema : "Bonus Demografi 2030, Berkah atau Beban?” yang digelar di acara tahunan StuNed
Day di KBRI di Den Haag, Belanda, Sabtu (1/4/2017). Diskusi tersebut digelar atas kerjasama
Nuffic Neso Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda.
Acara melibatkan 150 pelajar Indonesia di Belanda itu dihadiri oleh Duta Besar
Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, atase pendidikan dan
kebudayaan Prof Bambang Hari Wibisono, Direktur Asia Oceania Kementerian Luar Negeri
Belanda, Peter Potman, serta Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker.
Elda Luciana Pardede, pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan
doktoralnya di Fakultas Spatial Science, Universitas Groningen, mengatakan bahwa bonus
demografi sedang dialami oleh bangsa Indonesia yang antara lain ditandai dengan besarnya
jumlah kelas menengah.
Elda, yang menjadi nara sumber diskusi ini mengatakan bahwa keberhasilan Indonesia
keluar dari krisis keuangan global adalah karena tingginya tingkat komsumtifitas kelas
menengah. Lebih jauh lagi Elda mempaparkan secara komprehensif bahwa ada prasyarat
harus dipenuhi, yaitu sinergi dengan sektor lainnya, seperti kondisi kesehatan, tata kelola,
kebijakan ekonomi dan pendidikan yang kondusif.
"Serta kondisi dan kualitas pekerja produktif, terutama dari sisi kesehatan, termasuk
di dalamnya reproduksi, kebutuhan dasar dan pendidikan," papar Elda.
Pembicara lainnya, Andy Aryawan, penerima beasiswa StuNed dari pemerintah
Belanda, bahkan menyoroti pentingnya pembenahan kebijakan di sektor invetasi, pendidikan,
birokrasi dan transfer of knowledge jika ingin bonus demografi benar-benar bisa terealisasi.
"Karena itu, peran pelajar sangat penting. Karena merekalah yang nanti akan duduk
di ruang-ruang kendali republik ini dan waktu yang dimiliki hanya tiga belas tahun untuk
menjadikan situasi ini benar–benar menjadi berkah," ujar mahasiswa yang sedang menempuh
studi magister bidang Urban Environmental Management di Universitas Wageningen ini.
Sumber:https://edukasi.kompas.com/read/2017/04/04/19305061/akankah.bonus.d
emografi.2030.berkah.bagi.indonesia.?page=all
a. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang paling penting dalam membangun bonus
demografi?
b. Melihat dari negara-negara yang telah berhasil memanfaatkan bonus demografi bagi
kemajuan negara dan pendudukunya, langkah strategis apa saja yang harus dilakukan
Indonesia?
c. Sebagai generasi yang nantinya akan menopang bonus demografi, apa yang dapat Anda
lakukan untuk mempersiapkan diri agar menjado asset bagi Negara Indonesia?

Jawab :

a. Faktor yang penting dalam mempersiapkan bonus demografi ialah Kualitas Sumber Daya
Manusia dengan memperhatikan aspek kesehatan, Pendidikan, dan Produktivitas. Sehingga,
ketika bonus demografi terjadi, masyarakat Indonesia dapat menhadapinya dengan baik.
Karena, masyarakatnya yang sehat, berpendidikan dan produktif dapat meningkatkan
pendapatan perkapita negara supaya bonus demografi dapat dilalui dengan sukses dan
memajukan negara.
b. Langkah strategis yang harus dilakukan oleh Indonesia adalah memperbaiki dan
meningkatkan kualitas Pendidikan, kesehatan, produktifitas masyarakat, terutama pelajar
masa kini yang nantinyaakan menopang bonus demografi Indonesia. Membangun lapangan
kerja, menyediakan sarana dan prasarana penunjang bonus demografi.
c. Sebagai generasi yang akan menopang bonus demografi, yang dapat saya lakukan sebagai
pelajar Indonesia adalah belajar dengan giat. Tidak hanya pelajaran di sekolah, namun
meningkatkan pengetahuan umum, dan cara bersosialisasi yang baik. Menjaga kesehatan
dengan cara memperbaiki pola hidup mennjadi lebih sehat dan lebih produktif.

2. Perhatikan gambar di bawah ini dan jawab pertanyaannya.

Penduduk yang bermigrasi dari luar jabodetabek ke jabodetabek.

a. Menurut anda, mengapa banyak penduduk dari luar Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan
Bekasi (Jabodetabek) yang bermigrasi je Jabodetabek? (anda dapat juga mengambil contoh
kasus migrasi dari wilayah lain)
b. Apa dampak positif dan negative dari fenomena tersebut?
c. Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk membatasi arus migrasi tersebut?
d. Sebagai generasi muda di Indonesia, apa yang dapat anda lakukan untuk mengatasi
permasalahan penduduk di Indonesia?

Jawab:

a. Karena jabodetabek merupakan daerah metropolitan Jakarta yang merupakan jantung


Indonesia. Sehingga, banyak sekali lapangan pekerjaan yang berada di wilayah jabodetabek.
Daerah metropolitan juga sangat maju dengan teknologi yang terus berkembang, mendorong
penduduk luar jabodetabek untuk bermigrasi.
b. Dampak positif :
- menunjang pertumbuhan ekonomi
- menyediakan sumber daya manusia untuk lapangan pekerjaan
- pemerataan pembangunan di setiap daerah
- mempertebal rasa persatuan dan kesatuan.
- Memunculkan budaya baru hasil asimilasi
Dampak negatif :

- menjadi daerah yang padat penduduk


- menimbulkan potensi kriminalitas
- memunculkan daerah-daerah kumuh
- tingkat pengangguran di kota semakin tinggi karena mereka datang tidak dengan
keterampilan yang cukup.
- perkembangan desa akan terhambat karena kehilangan tenaga-tenaga produktif.
c. Pemerintah harusnya memperketat perizinan migrasi dari daerah luar jabodetabek ke
jabodetabek , Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah luar jabodetabek,
meningkatkan pendapatan masyarakat luar jabodetabek, membangunfasilitas yang lebih
lengkap seperti pendidikan dan kesehatan, membangunan jaringan jalan sampai ke luar
jabodetabek
d. Sebagai generasi muda yang harus dilakukan adalah memahami dampak positif dan negative
dari migrasi, dan menjaga diri dari pergaulan yang tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai