Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PESAWAT KERTAS

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aerodinamika

Disusun oleh:

Hilman Muhammad Fauzan

Ilham Azhar Azkia

Ilham Yuda Pratama

Iman Abdul Lathip

Kevin Alghifari

Luthfi Faisal Hamimi

1B – AERONAUTIKA 2016

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK AERONAUTIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
PRAKTIKUM PESAWAT KERTAS

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat menyebutkan minimal 4 tipe sayap
2. Mahasiswa dapat memahami fungsi sayap, pengaruh bentuk sayap dan kinerja pesawat
3. Mahasiswa memahami pengaruh twist dalam kinerja pesawat

1.2 Dasar Teori

Sayap pesawat adalah bagian utama pesawat terbang yang terpasang


pada fuselage, dan berfungsi sebagai penghasil liftdisamping sebagai penyimpan bahan
bakar. Saat pesawat sedang terbang dalam kondisi cruise, maka sayap harus mampu
menghasilkan gaya angkat sebesar berat pesawat tersebut.

Rancangan Sayap
Terdapat berbagai macam rancangan sayap, ukuran dan bentuk yang digunakan oleh
pesawat terbang. Setiap rancangan sayap memenuhi kebutuhan dari kinerja yang
diharapkan untuk rancangan pesawat tertentu. Sayap dapat dipasang berdasarkan
penempatan pada fuselage, jumlah sayap dan bentuk sayap.

a. Jenis sayap pesawat terbang berdasarkan penempatan pada fuselage

Karena letak sayap yang berbeda-beda terhadap kedudukan badan pesawat


terbang (fuselage) maka pesawat terbang dapat dibedakan menjadi :

1. Pesawat terbang parasol adalah pesawat terbang yang sayapnya di atas badan pesawat
yang ditunjang dengan penyangga sayap (wing-strut).

2. Pesawat terbang bersayap tinggi (high wing) adalah sayap yang di pasang langsung di
bagian atas badan pesawat terbang.

3. Pesawat terbang bersayap tengah (mid wing) adalah sayap yang pemasangannya di tengah-
tengah badan pesawat terbang.

4. Pesawat terbang bersayap bawah (low wing) adalah sayap yang letak pemasangannya di
bagian bawah badan pesawat.
b. Jenis sayap pesawat terbang berdasarkan jumlah sayap
Jenis sayap pesawat terbang berdasarkan jumlah sayap dibedakan menjadi :
1. Pesawat terbang bersayap tunggal (monoplane)
2. Pesawat terbang bersayap ganda (biplane)
3. Pesawat terbang bersayap ganda tiga (triplane)

c. Jenis sayap pesawat terbang berdasarkan bentuk sayap

 Sayap lurus (Straight wing/rectangular wing) banyak digunakan pada pesawat pada awal
industri penerbangan.

Constant Box wing


chord

 Sayap condong ke belakang (Swept back wing) merupakan bentuk sayap yang banyak
digunaklan saat ini didalam industri penerbangan dikembangkan dengan berbagai
variasinya seperti Cressent, Cranked arrow, M-wing dan W-wing .

Swept Variable sweep Cranked


(swing-wing) Crescent M-wing W-wing
arrow

 Sayap tirus (Tapered wing) merupakan sayap yang tirus, didesain demikian untuk
mengoptimalkan fungsi sayap pesawat. Variasinya dapat berupa Tapered, Reverse tapered,
Compound tapered ataupun Trapezoidal.
Reverse Compound
Tapered tapered tapered Trapezoidal

 Sayap segi tiga (Delta wing)* menggunakan sayap berbentuk segitiga melebar kebelakang.
Beberapa variasi diantaranya:
 Tailless delta - desain klasik yang banyak digunakan pada pesawat seperti Dassault
Mirage III.
 Tailed delta - merupakan pesawat sayap delta yang dilengkapi sayap belakang. Banyak
digunakan pada pesawat Rusia seperti Mikoyan-Gurevich MiG-21.
 Cropped delta - ujung sayap delta dipotong yang berfungsi untuk mengurangi drag pada
ujung sayap.
 Compound delta atau double delta - merupakan gabungan dari dua delta digunakan pada
Saab 35 Draken. Dengan bentuk sayap seperti ini akan meningkatkan lift.
 Ogival delta - bersayap yang delta dengan peralihan seperti gelas anggur. Digunakaa pada
pesawat supersonik Concorde.

Compound
Tailless delta Tailed delta Cropped delta Ogival delta
delta

Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat yang dapat menghasilkan gaya
angkat (lift) atau efek aerodinamika ketika melewati suatu aliran udara. Airfoilmerupakan
bentuk dari potongan melintang sayap yang dihasilkan oleh perpotongan tegak lurus sayap
terhadap pesawat, dengan kata lain airfoil merupakan bentuk sayap secara dua dimensi
seperti pada gambar.
Dari gambar terminologi suatu airfoil diatas, dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

1. Leading edge, merupakan bagian permukaan paling depan dari airfoil.


2. Trailing edge, merupakan bagian permukan paling belakang dari airfoil.
3. Mean chamber line, merupakan garis pertengahan yang membagi antara permukaan
bagian atas dan permukaan bagian bawah dari airfoil.
4. Chord line, merupakan garis lurus yang menghubungkan leading edge dantrailing edge.
5. Chord, merupakan perpanjangan dari chord line mulai dari leading edgehingga trailing
edge. Dengan kata lain, chord adalah karakteristik dimensilongitudinal dari suatu airfoil.
6. Maximum chamber, merupakan jarak antara mean chamber line denganchord line.
Maximum chamber membantu mendefinisikan bentuk dari mean chamber line.
7. Maximum thickness, merupakan ketebalan maksimum dari suatu airfoil, dan menunjukkan
persentase dari chord. Maximum thickness membantu mendefinisikan bentuk
dari airfoil dan juga performa dari airfoil tersebut

1. Winglet, merupakan bidang tambahan pada pesawat-pesawat tertentu untuk mengurangi


terjadinya turbulensi pada wingtip.
2. Low-speedaileron, sebagai kemudi gerak bank dan roll dalam kondisi gerakan pesawat
yang lambat atau dalam kondisi terbang dimana hanya dibutuhkan sedikit bank.
3. High-speedaileron, aileron ini digunakan dalam kondisi dimana memerlukan respon gerak
yang cepat dari aileron terhadap pergerakan bank pesawat.
4. Flaptrackfairing, adalah batang/fairing yang dipasang untuk jalan atau track dari flap agar
ketika flap itu dikeluarkan maka akan mengikuti tracknya.
5. Krugerflaps, yaitu flap yang tereletak pada leadingedge, yang fungsinya sebagai penambah
luas sayap dan memperbesar lift namun juga sekaligus memperbesar drag.
6. Slats, merupakan flap yang terletak di leadingadge dengan fungsi yang sama.
7. Three slottedinnerflap, flap yang letaknya mendekati wingroot.
8. Three slottedouterflap, flap yang letaknya mendekati wing tip.
9. Spoilers, fungsinya ialah untuk merusak lift, dalam artian digunakan biasanya pada saat
setelah landing untuk mengurangi lift.
10. Spoilers-airbrakes, yaitu spoiler yang berfungsi mengurangi lift dan memperbesar drag
sehingga pesawat seperti di rem karena gerak pesawat tertahan oleh drag yang dihasilkan.

1.3 Alat dan Bahan


1. Kertas 80 mg (5 lembar)
2. Klip (5 buah)
3. Penggaris
4. Meteran
5. Alat tulis
6. Stopwatch

1.4 Langkah Kerja


1. Siapkan kertas 80 mg
2. Lipat kertas menjadi sebuah pesawat seperti yang terdapat dalam modul
[Winglet, Canard, Simple Dart, Spoiler, Wedgie]
3. Pasangkan kllip di lipatan tengah pesawat
4. Lakukan pengetesan dengan menerbangan pesawat
5. Catat jarak dan waktu yang di peroleh dari percobaan
6. Lakukan percobaan beberapa kali hingga mendapatkan data yang sesuai

1.5 Lembar Pengisian


Tabel 1
Rata-Rata Percobaan
Jenis Pesawat
s(m) t(s) v(m/s)
Winglet 7.75 3.33 2.327327
Canard 6.2 2.1 2.952381
Spoiler 8 2.92 2.739726
Simple Dart 10.25 3.56 2.879213
Wedgie 6 1.81 3.314917
Tabel 2
Chord (cm)
Jenis b S s
C (Mean t (s) v (m/s)
pesawat Ct Cr (cm) (cm²) (cm)
Chord)
Winglet 5.8 10.4 8.1 23.3 188.73 775 3.33 2.327327
Canard 5 30 17.5 11.8 206.5 620 2.1 2.952381
Spoiler 9 25 17 11 187 800 2.92 2.739726
Simple Dart 6 29 17.5 10 175 1025 3.56 2.879213
Wedgie 8.2 20.5 14.35 4.2 60.27 600 1.81 3.314917

Tabel 3
Jenis
Lift CL λ AR δ e Cdi L/D=CL/CD
Pesawat
winglet 0.7848 12.53421 0.5577 2.876543 0.012 0.988142 17.60249 0.712071
canard 0.7848 7.118493 0.16666 0.674286 0.01 0.990099 24.17263 0.294486
spoiler 0.7848 9.12845 0.36 0.647059 0.0025 0.997506 41.11545 0.22202
simple dart 0.7848 8.832164 0.2068 0.571429 0.01 0.990099 43.91006 0.201142
wedgie 0.7848 19.34668 0.4 0.292683 0.0025 0.997506 408.2912 0.047384
2.8

0.6
0.012
0.01 0.5
0.0025
0.15 0.25 0.45 0.2

Grafik Hubungan Antara δ,λ, dan AR


1.6 Pembahasan
Pada modifikasi lebar sayap pesawat kertas, untuk lebar pesawat yang berjenis
winglet dihasilkan jarak jatuh 7.75 m, pada jenis canard 6.2 m, spoiler 8 m, simple
dart 10.25 m, dan pada wedgie 6 m. Menurut Marthen, 2007, semakin kecil atau
semakin sempit sayapnya maka gaya gesek udara dan sayap akan semakin kecil,
sehingga gaya yang bekerja bisa lebih besar. Berdasarkan percobaan yang kami
lakukan, pendapat itu terbukti benar karena type pesawat berjenis simple dart
memiliki jarak jatuh yang paling jauh. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan
ketidak sesuaian teori adalah factor lingkungan yaitu angina dan factor teknis yaitu
pelemparan pesawat yang sering kali tidak konstan.

1.7 Kesimpulan

1. Lebar pesawat ditambah maka jarak jatuhnya akan semakin pendek.


2. Semakin besar beban pesawat kertas seperti misalnya berat klip maka jarak
jatuhnya akan semakin pendek.

1.8 Saran
1. Pastikan penerbangan mempunyai tenaga yang sama pada setiap kali akan
menerbangkan pesawat kertas.
2. Usahakan daerah yang digunakan bebas dari hembusan angin.

Anda mungkin juga menyukai