Anda di halaman 1dari 2

Alga adalah protista yang mirip dengan tumbuhan, karena tubuhnya terdapat talus

(bagian tubuhnya tidak dapat dibedakan antara akar, batang,dan daun).(Prawirohartono,


2007)Alga/ ganggang merupakan organisme eukariotik fotoautotrof. Meskipun berfotosintesis,
alga berbeda dari tanaman karena alga tidak memiliki jaringan tanaman (akar, batang dan
daun). Spesies alga ada yang bersifat uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler. Warna
sebagian besar alga dipengaruhi klorofila (pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis
lainnya yang dikenal sebagai karotenoid dan biloprotein (disebut juga fikobilin). Karotenoid
adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning, jingga atau merah yang tidak larut dalam air.
Biloprotein atau fikobilin adalah kompleks pigmen berwarna biru atau merah yang larut dalam
air. Semua alga memperoleh energi dari proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Banyak
alga yang hidup sebagai sel tunggal dan ada pula yang membentuk koloni multiseluler yang
berisi sel-sel yang secara morfologi identik. Sel-sel alga sering kali memiliki pirenoid, yaitu
organel yang menyintesis dan menyimpan pati. Struktur reproduktif alga berupa satu sel gamet
yang disebut gametangia.

1. Ciri-ciri alga

 Berseleukariotik (sudahmempunyai membrane sel yang sesungguhnya)

- Uniseluler (berselsatu) danmultiseluler (berselbanyak)

- Berhabitat di lingkungan air (air lautdan air tawar)

- Autotrof (dapatmenghasilkanmakanansendiri, karenamemilikiklorofil).

- Bereproduksisecara vegetative (aseksual) dan generative (seksual)

2. Klasifikasi alga

Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan

yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik

digolongkan menjadi

a. epilitik (hidup di atas batu)

b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)

c. epipitik (melekat pada tanaman)

d. epizoik (melekat pada hewan).


Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :

a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan

b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena

naik turunnya air akibat pasang surut

c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air

d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.

Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme lainnya. Misalnya,

Chlorella sp. hidup bersama Paramecium, Hydra, atau Mollusca; alga Platymonas sp.

hidup bersama cacing pipih Convoluta roscoffensis. Alga ada yang bersel tunggal

(uniseluler), membentuk koloni berupa filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau

koloni yang tidak membentuk filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas

kekuatan sendiri (motil) dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler

yang mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang

membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan

mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen membentuk alat khusus

untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan

pelekap. Koloni alga yang tidak membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih

tanpa pelekap.

Anda mungkin juga menyukai