Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH

ALGA LAUT DAN ALGA AIR TAWAR

Oleh Kelompok 1 :

Santi Fallo

Erianti Esry

Theresia Pareira

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
JUDUL. : ALGA AIR LAUT DAN AIR TAWAR

TUJUAN : 1. Melakukan identifikasi (mengenal identitas) dari jenis-jenis alga laut dan alga air tawar

2. Mengenal morfologi dan ciri serta karakteristik dari setiap jenis alga air laut dan alga air
tawar

3. Menentukan klasifikasi jenis alga laut dan air tawar

DASAR TEORI :

Thallophyta (Tumbuhan Talus) merupakan tumbuh-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh
yang berbentuk talus. Talus itu ialah tumbuh-tumbuhan yang belum dapat dibedakan dalam bagian
utamanya, yang disebut akar, batang, dan daun. Tubuh yang berupa talus itu, mempunyai struktur dan
bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel (uniseluler) yang berbentuk bulat
sampai yang terdiri atas banyak sel (multiseluler) dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip
kormusnya tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan diferensiasi yang
jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu inti atau lebih dan plastida dengan bentuk yang beraneka
ragam.

Perkembangbiakan terjadi baik dengan cara seksual maupun aseksual. Pembentukan spora dalam
organ-organ yang dinamakan sporangium umum terjadi pada warga divisi ini. Perkembangbiakan
seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet yang terbentuk dalam organ-organ yang disebut
gametangium. Istilah-istilah yang bertalian dengan cara perkembangbiakan seksual pada tumbuhan
talus seperti misalnya : isogami, anisogami, gametangiogami, dan oogami, mencerminkan adanya
perbedaan sifat gamet yang beraneka ragam. Mengenai cara hidupnya dapat ditemukan 3 cara yang
berbeda, yaitu hidup secara autotrof, dapat mengadakan asimilasi dengan fotosintesis, ada yang hidup
secara heterotrof, dan dengan ada yang suatu simbiosis.

Tumbuhan Ganggang atau lebih dikenal dengan nama alga ini merupakan tumbuhan talus yang hidup di
air, baik air tawar maupun laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab/basah. Yang
hidup di air ada yang bergerak aktif ada yang tidak. Jenis-jenis yang hidup bebas di air, terutama yang
tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun plankton, tepatnya fitoplankton.
Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air, misalnya batu atau kayu, disebut bentos. Jenis-jenis
yang dapat bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu cambuk atau flagel. Flagel
pada ganggang berjumlah satu atau lebih. Jika jumlahnya lebih dari satu, flagel itu dikatakan isokon bila
sama panjangnya, heterokon bila panjangnya tidak sama. Flagel yang menurut arah gerak terdapat di
bagian belakang yang disebut flagel yang opistokon. Selain itu, pada ganggang spora dan ametnya pun
lazimnya dapat bergerak aktif dengan perantaraan flagel pula. Spora yang dapat bergerak aktif itu
disebut zoospora. Spora dan gamet suatu jenis ganggang sering kali sama bentuk dan ukurannya, dan
berbeda dalam jumlah flagelnya. Walaupun tumbuh ganggang menunjukkan keanekaragaman yang
sangat besar, tetapi semua selnya selalu jelas mempunyai inti dan plastida, dan dalam plastidanya
terdapat zat-zat warna derivat klorofil, yaitu klorofil-a atau klorofil-b atau kedua-duanya.

Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi
yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimilliki tumbuan (akar,
batang, daun, dan sebagainya), karena itu, alga pernah digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus.
Istilah anggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrlla, dalam taksonomi
yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau
kelas tersendri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan
demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri (Mitchell, 2012).

Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum memiliki akar, batang, dan daun yang
sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga hidup di tempat-tempat yang
berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan
sumber daya nabati sebagai bahan kebutuhan hidup manusia (Bold dan Wynne, 1978).

Ada beberapa macam pigmen yang terdapat pada alga, diantaranya adalah fikosianin = warna
biru, xantofil = warna kuning, karoten = keemasan, fikosantin = warna pirang, fikoeritrin = warna merah.
Berdasarkan perbedaan pigmen tersebut, alga dibedakan menjadi empatdivisi, yaitu Chlorophyta (alga
hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga pirang), dan Rhodophyta (alga merah) (Rasyid,
2004).

Alga merupakan tumbuhan talus yang hidup d air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya
selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif dan ada
yang tidak (Tjitrosoepomo, 1981).

Alga merupakan eukariotik merupakan organisme yang mengandung satu pigmen atau lebih
klorofil ditamba pigmen-pigmen yang kita kenal sebagai karotenoid dan biloprotein. Dalam sistem 5
kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam kingdom plantae. Alg masuk dalam kingdom
protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi
membentuk jaringan khusus (Jati, Wijaya, 2007).

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

· Wadah / Kantong Untuk mengisi sampel


. Camera untuk dokumentasi

Bahan yang digunakan:

· Air laut

· Air tawar

PROSEDUR KERJA

PEMBAHASAN

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai