Anda di halaman 1dari 2

Materi CoC Nasional

Energize Day
Senin, 02 Maret 2020

Insan PLN Mengajar : Tangis Haru Bahagia Siswa SMAN 1 Ujan Mas, Kepahiang, Bengkulu
Oleh : Dinda Alamsyah – UPK Bukit Asam – UIK SBS

Adalah hal yang biasa bagi kita, pegawai PLN ditempatkan di daerah terpenil yang jauh dari kota.
Karena memang, perusahaan kita ini terus berupaya untuk bisa menyalurkan listrik sampai ke
tempat-tempat yang terpencil. Mungkin, rasanya tidak nyaman, ketika kita hidup jauh dari kampung
halaman. Tapi, bagi saya, ini adalah komitmen. Sejak awal diterima oleh perusahaan ini, kita
menandatangani kontrak yang menyebutkan “bersedia ditempatkan di unit-unit PLN di seluruh
Indonesia”. Artinya, kita sudah menyerahkan diri kepada perusahaan untuk siap ditempatkan
dimana saja. Itu adalah sebuah janji kepada perusahaan dan disaksikan oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa.

Bagi kita, penempatan yang jauh dari kota dan jauh dari daerah asal adalah sebuah karunia sekaligus
tantangan. Ini yang saya dan teman-teman rasakan saat penempatan di PLN Sektor Pembangkitan
Bengkulu, tepatnya di area PLTA Musi, Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten
Kepahiang, Bengkulu. Kami tinggal di dusun yang jauh dari kota. Untuk pergi belanja terdekat saja,
kami harus menempuh jarak sekitar 13 KM. Sebenarnya Desa Ujan Mas adalah tempat yang sangat
menyenangkan terbukti dengan udaranya yang dingin, bersih, jauh dari kemacetan, dan indah.
Aktivitas kami begitu menyenangkan karena kami tinggal di komplek perumahan yang jarak dengan
kantor hanya beberapa puluh meter saja. Fasilitas olahraga juga cukup lengkap sehingga pulang
kerja kita bisa berolahraga bersama.

Sekitar 3 KM dari kantor PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bengkulu, terdapat SMUN 1 Ujan
Mas. Pada Tahun 2008 kami dikejutkan oleh informasi dari masyarakat bahwa sekolah tingkat atas
yang berstatus negeri itu seluruh siswa IPA nya tidak lulus Ujian Nasional. Mendengar kabar
tersebut, kami langsung tergerak. Betapa tidak? Kami, orang-orang muda PLN bekerja mencari
nafkah di daerah tersebut, ditambah latar belakang teman-teman muda PLN adalah lulusan
perguruan tinggi terkemuka dan jurusan favorit di negeri ini, minimal sudah pernah mencicipi
susahnya lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Atas dasar itu, munculah ide kami, hal apa yang
bisa kita lakukan untuk membantu mereka. Kami semua sepakat untuk berbagi pengalaman dan
pengetahuan sekaligus motivasi untuk semua siswa SMUN 1 Ujan Mas kelas III dalam menghadapi
Ujian minimal Ujian Nasional dalam bentuk membuka bimbingan belajar atau les tambahan.

Rencana tersebut kemudian kami sampaikan kepada manajemen PLN Sektor Bengkulu.
Alhamdulillah, permintaan kami untuk meminjam ruangan, kursi dan alat tulis setelah jam kerja
disetujui oleh manajemen kami menggunakan ruangan yang selama ini dimanfaatkan untuk tenis
meja, yang sewaktu-waktu bisa dilipat. Ada beberapa suara sumbang, yang mengatakan bahwa
mengajar bukanlah tugas begawai PLN. Pegawai PLN (pembangkit) tugasnya adalah bekerja
membangkitkan energi listrik. Namun, suara sumbang tersebut tidak menyurutkan kami, karena
kami yakin apa yang kami lakukan adalah sebagai bentuk kepedulian insan PLN terhadap warga
sekitar pembangkit PLN. Dan kami sangat yakin, manfaat yang akan didapat juga untuk PLN juga.

Dengan semangat kuat dan sinergi dengan manajemen, maka bimbingan belajar yang kami sebut
Hydro Turbine Study Club (kelompok belajar Turbin Air) pun mulai beroperasi. Tenaga pengajar
adalah sukarelawan yang terdiri dari pegawai PLN, istri pegawai PLN dan beberapa tenaga alihdaya.
Mereka meluangkan waktunya ditengah kesibukan bekerja ataupun mengurus rumah tangga, harus
membuka kembali buku SMA atau soal UMPTN untuk mengajar siswa SMUN 1 Ujan Mas. Waktu
yang tersedia bagi kami sekitar 3 bulan sebelum Ujian Nasional. Ada rasa kurang optimis karena
waktu yang pendek, namun kami terus memompa semangat anak-anak SMUN 1 Ujan Mas untuk
belajar terus dan lebih keras dalam waktu yang singkat ini. Dengan keterbatasan waktu, kami banyak
membahas contoh soal dan dilanjutkan dengan penjelasan secara konsep, sehingga mereka
Materi CoC Nasional
Energize Day
Senin, 02 Maret 2020

memahami berbagai versi soal ujian nasional. Disisi lain kami juga selalu memberikan motivasi dan
success story agar mereka bisa melawan ketidakmungkinan dan mewujudkan mimpi menjadi nyata.

Usaha maksimal yang telah teman-teman PLN dan siswa SMUN 1 Ujan Mas lakukan sudah selesai.
Tibalah saatnya mereka mengikuti Ujian Nasional yang sesungguhnya. Kami insan PLN tidak lagi bisa
berbuat apa-apa selain berdoa dan terus memberi motivasi kepada mereka sampai batas waktu
sebelum ujian berakhir. Hingga akhirnya, pengumuman Ujian Nasional di SMUN 1 Ujan Mas
diumumkan.

Pagi itu disaat hari pengumuman Ujian Nasioal tingkat SLTA, kami mendatangi SMUN 1 Ujan Mas.
Kami cemas dan khawatir. Apalagi begitu kami sampai di gerbang sekolah, kami melihat anak-anak
kelas III SMUN 1 Ujan Mas menangis. Ya, sama seperti tahun sebelumnya, mereka menangis karena
semua siswa IPA SMUN 1 Ujan Mas tidak lulus Ujian Nasional. Ketika kami mendekati mereka,
mereka bertambah histeris dan mengejar kami dengan menangis semakin menjadi. “Aduuh, gagal
kita” pikir kami semua. Akhirnya mereka berteriak dalam tangisan dan mengatakan “Pak, kami
semua lulus Ujian Nasional!!!”. Alhamdulillahirabbil ‘alamiin. Kemudian mereka melanjutkan,
“Setahun yang lalu, siswa dan guru menangis karena seluruh siswa IPA SMUN 1 Ujan Mas tidak lulus
Ujian Nasional. Dan hari ini, kita semua siswa dan guru menangis karena kami semua lulus Ujian
Nasional. Terimakasih Pak. Terimakasih PLN, PLTA Musi”. Suasana yang sangat mengharukan bagi
seluruh siswa dan guru, terlebih lagi bagi kami.

Sesungguhnya, kami tidak melakukan banyak untuk memberikan bimbingan belajar kepada Siswa
SMUN 1 Ujan Mas. Kami hanya berbagi tentang apa yang kami ketahui dan kami memotivasi
mereka, bahwa kunci sukses ada di tangan mereka sendiri. Kami melakukan ini semua, karena kami
adalah Insan PLN, yang bekerja dilingkungan kantor kami berada. Kami tidak mungkin membiarkan
lingkungan sekitar kami begitu saja, sementara kami punya sesuatu, meskipun kecil untuk dibagi.

Belakangan kami dapat informasi, bahwa alumni SMUN 1 Ujan Mas hasil bimbingan belajar Hydro
Turbine Study Club melanjutkan ke perguruan tinggi dan bahkan lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (UMPTN). Meskipun pada akhirnya kami tahu, bahwa mereka sangat kesulitan dengan biaya,
sehingga kami turut membantu meringankan beban biaya pendidikan kepada mereka.

Hari itu, tanpa mengundang wartawan dan mengeluarkan biaya, berita tentang keberhasilan PLTA
Musi dalam menyelenggarakan bimbingan belajar terbit di koran lokal. Memang, mungkin
melelahkan bagi kita insan PLN untuk meluangkan waktu melakukan bimbingan belajar saat itu.
Namun, saya yakin dampaknya sangat besar bagi lingkungan dan bagi PT PLN (Persero) juga.

Setelah keberhasilan ini, SMUN 1 Ujan Mas menjadi buah bibir di lingkungan kabupaten Kepahiang
dan Rejang Lebong. Banyak siswa SLTP yang tadinya tidak berminat, menjadi berminat untuk
melanjutkan sekolah di SMUN 1 Ujan Mas. Dari sisi PLN, dengan prestasi ini muncul kepercayaan
yang tinggi kepada PLN dan Insan PLN terkait kepeduliannya terhadap lingkungan, disamping
menjunjung tinggi profesionalisme sebagai karyawan. Saya yakin dengan kondisi seperti ini
masyarakat (lingkungan sekitar) akan semakin percaya dengan PLN. Karena mereka tahu bahwa PLN
adalah bagian tidak terpisahkan dari lingkungan yang harus dijaga bersama.

Dan saya yakin, apa yang kami lakukan ini adalah investasi yang jauh ke depan. Kita tidak pernah
tahu bahwa alumni SMUN 1 Ujan Mas akan menjadi apa. Mungkin, suatu saat mereka akan menjadi
pimpinan pemerintah daerah, anggota dewan, pengusaha, ataupun yang lain. Dan yang pasti mereka
akan selalu ingat, bahwa PLN telah ikut andil dalam mendukung pendidikan mereka sehingga
mereka sukses dalam kehidupan. Merekalah yang nanti akan melindungi PLN yang kita cintai ini.

Anda mungkin juga menyukai