Anda di halaman 1dari 3

1.

Kondisi Pendidikan
Jika dilihat dari data kependudukan Kondisi Pendidikan di desa Dongko
belum bisa dikatakan sudah lumayan maju, karena di Desa Dongko juga sudah
ditunjang dengan bangunan pendidikan. Disini ada sekolah dasar sampai dengan
menengah atas. Dengan kondisi tersebut dapat mengurangi buta huruf. Ada juga
tempat bimbel sebagai sarana tambahan pengetahuan setelah di sekolah.
2. Analisisi Bidang Pendidikan
Desa Dongko memiliki 6 sekolah dasar negeri dan 1 sekolah dasar swasta
yaitu SDN 1 Dongko, SDN 2 Dongko, SDN 3 Dongko, SDN 4 Dongko, SDN 5
Dongko, SDN 6 Dongko dan SDIT. Lokasi SDN 1 termasuk dalam salah satu SD
yang strategis dan SD yang Favorit. Terdapat perpustakaan dan musholla tetapi
ruang kelas sangatlah kurang.
Permasalahan pokok yang di peroleh dari divisi pendidikan tentang keadaan
dari para siswa dan siswi di desa Dongko adalah mungkin salah satunya
lingkungan sekitar yang kurang mendukung khususnya lingkungan keluarga.
Kebanyakan para siswa disini mempunyai keadaan keluarga yang kurang
memberi mereka cukup kasih sayang. Hal ini berkaitan dengan situasi dalam
keluarga mereka seprti perceraian kedua orang tua, ada salah satu orang tua yang
berkeja di luar negeri, dsb.
Desa Dongko juga mempunyai Taman Kanak-kanak untuk anak usia ± 5
tahun. TK tersebut terletak di 1 dusun. Di dusun Krajan ada TK Pertiwi yang
cukup terkenal. Pada dasarnya pendidikan anak-anak di desa Dongko sudah baik
dan melek huruf. Masyarakatnya sudah sadar dengan pentingnya pendidikan.
Terbukti dengan banyaknya anak-anak yang bersekolah di TK maupun SD.
3. Program Kerja

1) Pembelajaran Tajwid
a. Tema Kegiatan
“Pembelajaran tajwid”
b. Alasan dan Tujuan
Berdasarkan hasil pengamatan kami selama seminggu mengajar di TPQ ada
permasalahan yang kami temukan yakni para peserta didik sudah banyak yang
pandai membaca al-Qur’an namun pemahaman tentang ilmu Tajwid mereka
masih sangat minim. Padahal ilmu tajwid sangat penting dalam membaca Al-
Qur’an. Karena apabila membaca Al-Qur’an tanpa menggunakan ilmu tajwid
maka mengubah arti dari bacaan Al-Qur’an tersebut.
Akhirnya kami putuskan untuk membuat program yakni pembelajaran ilmu
tajwid bagi mereka yang sudah pada tahap membaca al-Qur’an. Kami
membagikan materi tentang ilmu tajwid agar memudahkan peserta didik untuk
memahaminya. Kami berharap dengan adanya pembelajaran tajwid ini para
peserta didik mampu membaca Al-qur’an sesuai dengan kaidah yang benar.
c. Narasumber
1) Bapak Zaenudin (Guru TPQ)
2) Bapak Sunarto (Ketua RT 02)
d. Waktu Pelaksanaan
Mulai 20 – 22 Agustus 2019 setiap hari Selasa-Jum’at.
e. Sasaran Kegiatan
Peserta Didik TPQ
f. Narasi Kegiatan
Pada tanggal 24 Juli 2019, kegiatan kami sebagai devisi agama dari peserta
KKN (kuliah kerja nyata) IAIN Tulungagung 2019 di desa Dongko, kecamatan
Dongko, kabupaten Trenggalek kami laksanakan yakni mengajar di TPQ desa
Dongko. Tempat Pendidikan Qur’an yang harus kami ajar ada 2 yakni di rumah
ketua RT 02 pak Sunarto dan rumah Kyai Zaenudin.
Pada tanggal 20-22 Agustus 2019, kami menjalankan program kerja berupa
pengembangan ilmu tajwid bagi mereka yang sudah pada tahap membaca al-
Qur’an akan sangat berguna bagi mereka karena ilmu tajwid adalah ilmu yang
membahas tentang tatacara baca al-Qur’an. Program ini kami laksanakan setelah
kegiatan rutinitas di TPQ selesai agar tak menggangu kegiatan utama di TPQ
tersebut. Ada 25 peserta didik yang sudah mengikuti program pembelajaran ilmu
Tajwid yang kami laksanakan. Dengan metode pembelajaran berupa ceramah dan
tanya jawab akhirnya para peserta didik banyak yang paham dan mengerti
bagaimana tatacara baca al-Qur’an yang tepat dan benar sesuai dengan ilmu
Tajwid.
g. Foto Kegiatan
 Foto kegiatan tanggal 20 Agustus 2019
4. RTL Pasca Kegiatan KKN

No Rencana Tidak Lanjut Diskripsi


1. Bapak KH. Zaenudin selaku guru TPQ Melalui Bapak Zaenudin
akan membelajari tajwid. diharapkan peserta didik di
TPQ mampu membaca Al-
qur’an sesuai tata cara (tajwid).

2. Bapak Sunarto dan Ibu Yulinda selaku Melalui program Rumah


pemilik rumah Pintar yang akan dilanjutkan
oleh Bapak Sunarto dan Ibu
Yulinda, anak-anak yang TPQ
dirumah beliau juga bisa
belajar mengenai pembelajaran
umum, sehingga dapat
meningkatkan SDM.

Anda mungkin juga menyukai