Anda di halaman 1dari 13

TATA CARA

PERENCANAAN TANGKI SEPTIK


DENGAN SISTEM RESAPAN

COPY SNI 03 - 2398 - 2002


Pendahuluan

Tat cara ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam pembangunan septik
dengan sistem resapan.

Tata cara ini merupakan revisi dari SNI-03-1991 mengenai Tata Cara Perencanaan
Tangki Septik.

Tata Cara ini yang direvisi atau ditambah mengenai persyaratan teknis yaitu ukuran
tangki septik dan jarak terhadap bangunan.

Tata cara ini bertujuan untuk memberikan masukan dalam prosedur pelaksanaan
pembangunan dengan ukuran dan batasan perencanaan untuk menentukan
kebutuhan minimum fasilitas tangki septik dengan sistern resapan pada kawasan
permukiman.
TATA CARA
PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

1 Ruang Iingkup
Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan tangki septik dan sistem
resapan yang berlaku bagi pembuangan air Iimbah rumah tangga untuk daerah air
tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10 Kepala Keluarga (1 KK 5jiwa).

2 Acuan normatif
SNI 03 –1991, Tata cara perencanaan Tangki Septik.
SNI S – 04 – 1989 – F, Spesifikasi bahan bangunan.

3 Istilah dan definisi

3.1
Tangki septik
Suatu ruangan kedap air atau beberapa kompartemen ruangan yang bertungsi
menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan alir yang
lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi pengendapan terhadap
suspensi benda-benda padat dan kesempatan untuk penguraian bahan-bahan
organik oleh jasad anaerobik membentuk an-bahan larut air dan gas.

3.2
air limbah rumah tangga
semua jenis air buangan rumah tangga yang berasal dari mandi, dapur, cuci dan
kakus

3.3
air tanah rendah
keadaan dimana muka air tanah pada musim hujan berada pada kedalaman 1,20
meter dari permukaan tanah sampai dengan tak terhingga

3.4
anaerobik
keadaan dimana tidak terdapat udara (oksigen)

3.5
kerak buih
massa terapung di dalam tangki yang disebabkan gas-gas terperangkap oleh lemak
dan bahan-bahan lain

3.6
uji perkolasi
suatu percobaam kecepatan peresapan air ke dalam tanah
3.7
sistem tercampur
tangki septik yang digunakan hanya dari buangan kakus

3.8
sistem terpisah
tangki septik yang digunakan hanya dari buangan kakus

4. Persyaratan

4.1 Tangki septik


1) Bahan bangunan
a) pemakaian bahan bangunan dan persyaratan bangunan untuk tangki septik
dengan sistem resapan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- bahan bangunan harus memenuhi persyaratan ketentuan SNI S-04-1989-F
mengenai spesifikasi bahan bangunan.
- bangunan tahan terhadap kedap air.

Tabel 1
Alternatif pemakaian bahan bangunan untuk tangki septik
dengan sistem resapan

2) Bentuk dan ukuran


Bentuk dan ukuran ditentukan sebagai berikut
a) tangki septik segi empat dengan perbandingan panjang dan lebar 2 : 1 sampal 3 :
1, lebar tangki septik minimal 0,75 m dan panjang tangki septik minimal 1,50 m,
tinggi tangki minimal 1,5 m termasuk ambang batas 0,3 m.
b) tangki septik ukuran kecil yang hanya melayani satu keluarga dapat berbentuk
bulat dengan diameter minimal 1.2 m dan tinggi minimal 1,5 m termasuk ambang
batas bentuk tangki septik ditentukan dalam gambar 1 dan gambar 2, sedangkan
ukuran tangki septk berdasarkan jumlah pemakai dapat dilihat pada tabel 2 dan
tabel 3 berikut:
Tabel 2
Ukuran tangki septik sistem tercampur dengan periode pengurasan 3 tahun

Tabel 3
Ukuran tangki septik sistem terpisah dengan periode pengurasan 3 tahun

3) Pipa penyalur air limbah rumah tangga


Ketentuan pipa penyalur air limbah rumah tangga adalah sebagai berikut:
a) diameter minimum 150 mm untuk pipa keramik atau pipa beton dan 110 mm (4”)
untuk pipa PVC.
b) sambungan pipa antara tangki septik dengan bidang resapan harus kedap air.
c) kemiringan minimum 2 perseratus (2 %)
d) di setiap belokan melebihi 45 derajat dan perubahan belokan 22,5 derajat harus
dipasang lubang pembersih (clean out) untuk pengontrolan/pembersihan pipa.
Belokan 90 derajat sebaikya dihindari atau dilaksanakan dengan membuat dua
kali belokan masing-masing 45 derajat atau menggunakan bak kontrol.

4) Pipa aliran masuk dan aliran keluar


Ketentuan pipa aliran masuk dan aliran keluar adalah sebagai berikut:
a) pipa aliran masuk dan pipa aliran keluar dapat berupa sambuangan T atau sekat
b) pipa aliran keluar harus diletakkan (5-10) cm lebih rendah dari pipa aliran masuk
c) sambungan T atau sekat harus terbenam 20 cm di bawah permukaan air dan
menonjol minimal 15 cm di atas permukaan air.
Keterangan:
1. Lubang pemeriksaan
2. Pipa udara
3. Ruang bebas air
4. Ruang jernih
5. kerak buih
6. lumpur
Gambar 3 Aliran masuk dan keluar berupa pipa

Gambar 4 Aliran masuk dan keluar dilengkapi dengan sekat

5) Pipa udara
Ketentuan pipa udara adalah sebagai berikut:
a) tangki septik harus dilengkapi dengan pipa udara dengan diameter 50 mm (2”)
tinggi 25 cm dan permukaan tanah.
b) ujung pipa udara perlu dilengkapi dengan pipa U atau pipa T sedemikian rupa
sehingga lubang pipa udara menghadap ke bawah dan ditutup dengan kawat
kasa.

6) Lubang pemeriksa
Ketentuan lubang pemeriksaan adalah sebagai berikut:
a) tangki septik harus diiengkapi dengan lubang pemeriksa
b) permukaan lubang pemeriksa harus ditempatkan 10 cm diatas permukaan tanah
c) lubang pemeriksa yang bernentuk empat persegi ukurannya = (0,40 x 0,40) m2,
bulat dengan diameter 0,4 m.
7) Tangki septik dengan dua lubang
Untuk menaikkan efisiensi pengolahan, maka tangki septik dapat dibuat menjadi 2
bagian (2 ruangan) dengan ukuran panjang tangki ruang pertama 2/3 bagian, sedang
ruang yang kedua 1/3 bagian.

8) Jarak
Jarak tangki septik atau sistem resapan ke suatu unit tertentu dapat dipergunakan
ketentuan-ketentuan seperti pada tabel 4.

9) Bak pembagi
Tangki septik yang mempunyai bidang resapan lebih dari satu jalur dilengkapi
dengan bak pembagi dan harus terbuat dari pasangan kedap air.

4.2 Sistem Resapan


1) Bidang resapan
Persyaratan bidang resapan adalah sebagai berikut:
a) minimal perkolasi tanah 0,01 m/jam
b) lebar galian minimum 0,5 m dan dalam galian efektif minimum 0,45 m
c) panjang bidang resapan untuk berbagai daya resap tanah dan jumlah orang dapat
dilihat pada tabel 5, bila panjang pipa melebihi 15 m dibuat 2 jalur
d) jarak sumbu 2 jalr galian minimum 1,50 m
e) pipa resapan terbuat dari bahan tahan korosi dengan diameter minimum 110 cm
(4”)
f) pipa-pipa tersebut dipasang tanpa sambuangan, maka celah antara dua pipa
bagian atas ditutup dengan kertas kantong semen/ijuk. Bila pipa-pipa tersebut
dipasang dengan sambuangan, maka di bagian bawahnya diberi lubag dengan
diameter (1-2) cm pada setiap jarak 5 cm.
g) bidang resapan dan pi[a resapan dibuat miring sebesar 0,2 %
h) di bawah pipa resapan harus diberi kerikil berdiameter (1,5-5) cm dengan tebal
lapisan 10 cm dan di atas pipa resapan ditimbun dengan bahan yang sama
minimum 5 cm.
Tabel 5
Panjang bidang resapan

2) Bentuk sistem resapan


Bentuk sistem resapan dapat dilihat pada gambar 5 dan gambar 6.
3) Sumur resapan
Persyaratan sumur resapan adalah sebagai berikut:
a) sumur resapan hanya dapat dipergunakan untuk tangki yang berkapasitas kecil
melayani maksimal 2 Kepala Keluarga
b) konstruksi sumur resapan merupakan sumuran yang berdiameter 80 cm dan
kedalaman 1,00 m;
c) sumur di dalamnya diisi penuh dengan kerikil/batu pecah yang berdiameter 3-8
cm;
d) pipa pengeluaran dari tangki septik dipasang di bagian atas sumuran dan efluen
akan meresap ke dinding dan dasar sumuran;
e) bentuk sumur resapan dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 Sumur Resapan
LAMPIRAN A
(normatif)
Contoh perhitungan

1. Tangki resapan dengan bidang resapan untuk sistem tercampur


Kriteria Perencanaan:

- Waktu detensi (Td) : (2-3) hari, diambil 2 hari


- Banyaknya lumpur (QL) : (30-40) l/org/th, diambil 30 L/org/yth
- Periode pengurasan : (2-5) tahun, diambil 3 tahun
- Pemakaian air : 150 L/org/hari
- Debit air limbah tercampur (QA ) : 80% x Pemakaian air
0,8 x 150 L/org/hari = 120 L/org/hari

(1) Untuk 4 KK = 20 orang


Kapasitas tangki = VA + V L
 Volume tangki air (VA ) = Q A.O.Td
= 120 L/org/hari x 20 org x 2 hari
= 4800 L = 4,8 m 3
Volume tangki air = Ruang basah
= p x l x t (t diambil = 1,2 m)
Jadi : p (panjang) = 2,8 m
L (lebar) = 1,4 m
Luas basah = p x l = 2,8 x 1,4 = 3,92 m2
Volume lumpur (VL ) = Q L.O.P
VL = 20 org x 30 L/org/th x 3 thn
= 1,8 m3 : 3,98 m2
= 0,45 m
Ruang ambang bebas = p x l x free board
= 2,8 m x 1,4 m x 0,3 m
= 1,2 m3
Tinggi total = tinggi ruang basah + tinggi lumpur + free board
= 1,2 m + 0,45 m + 0,3 m
= 1,95 m

 Volume Total tangki untuk periode 3 tahun


= Vol. Ruang basah + Vol. Ruang lumpur + Vol. Ruang ambang bebas
= 4,8 m 3 + 1,8 m 3 + 1,2 m 3
= 7,8 m 3

2. Tangki resapan dengan bidang resapan sistem terpisah


Kriteria Perencanaan:

- Waktu detensi (Td) : (2-3) hari, diambil 2 hari


- Banyaknya lumpur (QL) : (30-40) l/org/th, diambil 30
L/org/yth
- Periode pengurasan : (2-5) tahun, diambil 3 tahun
- Debit air limbah (QA = air penggelontoran) : 80% x Pemakaian air
0,8 x 150 L/org/hari = 120 L/org/hari
(2) Untuk 4 KK = 20 orang
Kapasitas tangki = V A + V L
 Volume tangki air (VA ) = Q A.O.Td
= 20 L/org/hari x 20 org x 2 hari
= 800 L = 0,8 m3
Volume lumpur (VL ) = Q L.O.P
VL = 30 org x 20 L/org/th x 3 thn
= 1800 L = 1,8 m3
Kapasitas Tangki untuk periode 3 tahun = 0,8 + 1,8 = 2,90 m3
T diambil = 1,2 m
Jadi : panjang = 1,0 m
lebar = 2,1 m
Ruang ambang bebas = p x l x free board
= 1,0 m x 2,1 m x 0,3 m
= 0,63 m3
 Volume Total tangki untuk periode 3 tahun
= Vol. Ruang basah + Vol. Ruang lumpur + Vol. Ruang ambang bebas
= 0,8 m 3 + 1,8 m 3 + 0,63 m 3
= 3,2 m 3

Anda mungkin juga menyukai