Secara garis besar, alasan memasuki pasar luar negeri adalah sebagai berikut:
Kebanyakan perusahaan memulai keterlibatannya dalam bisnis luar negeri dengan megekspor –
yaitu, menjual beberapa produksi reguler mereka di luar negeri. Sebuah perusahaan mungkin
terlibat dalam mengekspor secara langsung, artinya penjualan antara perusahaan tersebut dan
distributor atau pelanggan negara kedua yang berfungsi sebagai pengimpor. Sebuah perusahaan
dikatakan melakukan ekspor secara tidak langsung kalau penjualan iewat perantara yang berada
di negaranya sendiri.
2. Pemanufakturan di Luar Negeri
Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam pemanufakturan di luar negeri, pada
umumnya ada lima alternatif berbeda yang tersedia, meskipun tidak semuanya layak di negara
tertentu. Alternatif-alternatif tersebut adalah:
a. Cabang yang dimiliki secara keseluruhan. Perusahaan yang ingin segera memiliki cabang
di luar negeri dapat (1) memulai dari tanah sampai membangun pabrik baru, (2)
mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan, atau (3) membeli
distributornya, yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab dengan
produknya.
b. Usaha patungan (Joint Ventures). Contohnya usaha patungan antara perusahaan
Electronic Data System (EDS) sebuah cabang perusahaan Generai Motor dengan
perusahaan British Telecommunication PLC. EDS adaiah perusahaan jasa komputer yang
ingin berekspansi secara internasional, tetapi induk perusahaannya (general Motor) tidak
memiliki dana yang cukup untuk membiayai ekspansi tersebut. sementara British Telcom
memiliki jaringan kerja dan kontak-kontak dengan perusahaannya multinasional dalam
pasar yang sedang tumbuh tetapi memerlukan mitra perusahaan jasa komputer untuk
bidang teknoiogi. Kemudian kedua perusahaan ini menjalin kerjasama dimana dari
kerjasama tersebut akan menyediakan akses ke pasar internasionai bagi perusahaan
Electronic Data System (EDS) serta memungkinkan British Telcom juga memperluas
usahanya di luar bisnis telepon.
c. Perjanjian lisensi. Memberi lisensi merupakan alternatif strategi memasuki suatu negara
dan perluasan dengan daya tarik yang cukup besar. Sebuah perusahaan dengan teknologi,
pengetahuan, atau merek yang mempunyai citra kuat dapat menggunakan persetujuan
memberikan lisensi untuk menggantikan sumber laba tanpa investasi dan biaya yang
amat kecil. Bahkan sebenarnya, memberikan lisensi merupakan pengembalian investasi
tanpa batas. Satu-satunya biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya menandatangani
perjanjian dan mengawasi implementasinya.
d. Wara laba. Waralaba hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya selain
menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode atau merk, perusahaan induk
membantu penerima waralaba dalam operasi atau pasok bahan mentah. Pemberi waralaba
biasanya lebih memiliki control terhadap kualitas produk daripada hanya memberikan
lisensi. Sama dengan lisensi penerima waralaba membayar sejumlah komisi dan sebagian
tertentu dari penjualan/penerimaan yang diperolehnya kepada perusahaan pemberi
waralaba. Contoh perusahaan pemberi waralaba adalah perusahaan restoran fast food dan
minuman ringan seperti Mc Donalds, Kentucky Fried Chicken.
e. Pemanufakturan kontrak. Perjanjian di mana sebuah perusahaan mengadakan kontrak
dengan perusahaan lain untuk memproduksi produk-produk sesuai dengan spesifikasi
tetapi menerima tanggung jawab pemasaran.