Anda di halaman 1dari 2

• Aqua berawal dari perusahaan yang didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973.

• Perusahaan itu adalah perusahaan air minum dalam kemasan yang bernama PT.Golden
Mississippi. Produk pertamanya adalah Aqua botol kaca 950 ml.
•Pada tahun 1974 sampai 1978 aqua mengalami masa-masa sulit.
• Akhirnya Aqua mencapai titik BEP pada tahun 1978, atau setelah empat tahun
perusahaan tersebut berdiri.
•Pada tahun 1981, Aqua mengganti kemasan yang semula berupa botol kaca menjadi
botol plastik, sehingga proses distribusi lebih mudah dan harga pun bisa menjadi lebih
murah. Di tahun yang sama, Aqua mengganti sumber airnya dari air sumur bor ke mata
air pegunungan.
•Kemudian di tahun 1988, Aqua mengganti kemasan botolnya dengan bahan PET
menggantikan bahan PVC yang kurang ramah terhadap lingkungan. Dan botol dengan
bahan PET yang dibuat Aqua menjadi standar dunia.
•Sejak 1987, produk Aqua telah diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia,
Fillipina, Australia, Maldives, Fuji, Timur Tengah dan Afrika. Berbagai prestasi dan
penghargaan pun didapatkan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
•Pada tahun 1998, Aqua secara resmi bersatu dengan Danone, sebuah perusahaan asal
Prancis. Dan di tahun 2001, Danone menguasai 74% saham Aqua.
Sejarah penamaan AQUA

Usai mengerti cara kerja pembuatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Tirto mulai
men­dirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu
dengan nama “Golden Missisippi” dengan kapasitas produksi 6 juta liter per tahun.
Tirto sempat ragu dengan nama Golden Missisippi yang meskipun cocok dengan target
pasarnya, tetapi terdengar asing di telinga orang Indonesia. Konsultannya, Eulindra
Lim, mengusulkan untuk menamakan produknya dengan nama Aqua karena cocok
dengan imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Tirto lalu
mengubah merek produknya menjadi Aqua.

Belajar Dari Sebuah Peristiwa


• Tirto Utomo merupakan warga asli Wonosobo. Ketika bekerja sebagai pegawai
Pertamina di awal tahun 1970-an Tirto ditugaskan untuk menjamu delegasi sebuah
perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi
terserang diare disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Tirto
kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara tersebut tidak
terbiasa minum air yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
• Inisiatif bisnis pun muncul. Tirto mulai mempelajari cara memproses air minum dalam
kemasan bersama dengan saudara-saudaranya. Adiknya, Slamet Utomo diminta
magang di Polaris, yaitu sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16
tahun di Thailand. Tidak mengherankan jika awalnya produk Aqua menyerupai Polaris
mulai dari bentuk botol , merk mesin pengolah air, sampai mesin pencuci botol dan

Anda mungkin juga menyukai