Anda di halaman 1dari 11

Kaunia, Vol. IX, No.

2, Oktober 2013
ISSN (online): 2301-8550

Analisis dan Implementasi Aplikasi Penerjemah dan


Penambah Harakat Kitab Klasik/Kitab Kuning
Aulia Faqih Rifa’i

Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstract

This study aims to implement a translator and enhancer applications vowel in


learning the classics / yellow bible and do analysis if the application is feasible and can be
used to meet the users as well as in accordance with Islamic Schools learning model. This
study uses the SDLC (System Development Life Cycle) that steps are requirements analysis,
system design, system development, implementation and testing as well as analysis of the
implementation. In making this application was built on the Android 2.3 platform with
Tesseract OCR Engine and Tesstwo library and use a Java IDE and Eclipse ADT. In this
study concluded that the application can recognize 90.3% of the Arabic alphabet, especially
yellow bible of book of prints for the 65.17% level of user satisfaction.

Keywords: OCR, translate, android, arabic letters, translations, vowel.

1. PENDAHULUAN kegiatan keagamaan lainnya.(Dhofier


1983).
Pesantren merupakan institusi Pola pengajaran umum dalam
pembelajaran tertua di Indonesia dengan pesantren bertumpu pada Kiai dalam
model asrama dalam mengajarkan mentransferkan ilmu dan pengetahuan serta
pendidikan tradisional. Perkembangan sikapnya dengan sistem sorogan, wetonan
pesantren di Indonesia meningkat pesat dan bandongan. Pengajaran tersebut
menurut data Kementerian agama tahun menggunakan sumber bacaan kitab-kitab
1980 terdapat 4.176 pesantren, tahun 2007 klasik Islam yang biasa disebut dengan
tercatat sebanyak 14.000 pesantren dan kitab kuning. Kitab kuning bukan
tahun 2011 terdapat 27.218 pesantren merupakan kitab bacaan yang mudah
dengan rincian 13.446 pesantren salafiyah, dibaca namun syarat dengan nilai-nilai dan
3.446 pesantren khalafiyah, dan 10.708 mempunyai ciri-ciri yang melekat
pesantren kombinasi(PENDIS 2011). didalamnya. Adapun kitab-kitab Islam
Definisi pesantren yaitu institusi klasik yang diajarkan di pesantren menurut
pembelajaran tradisional dan di dalam Zamakhsyari Dhofir dapat digolongkan ke
pesantren tersebut para siswanya semua dalam 8 kelompok, yaitu: Nahwu (syntax)
tinggal bersama dan belajar dibawah dan Sharaf (morfologi), Fiqih (hukum),
bimbingan guru yang lebih dikenal dengan Ushul Fiqh (yurispundensi), Hadits, Tafsir,
sebutan Kiai. Santri tersebut berada dalam Tauhid (theologi), Tasawuf dan Etika, serta
komplek yang juga menyediakan Masjid Cabang-cabang lain seperti Tarikh (sejarah)
untuk beribadah, ruang untuk belajar dan dan Balaghah.(Dhofier 1983)

85
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

Istilah kitab kuning digunakan untuk aplikasi yang dapat digunakan untuk
memudahkan orang dalam menyebut. membantu para santri untuk mempermudah
Sebutan “kitab kuning” ini adalah ciri khas dalam mempelajari kitab kuning. Karena
Indonesia. Ada juga yang menyebutnya, salah satu kesulitan dalam mempelajari
“kitab gundul” kitab kuning adalah ketiadaan harakat/tanda
Ini karena disandarkan pada kata per baca dalam banyak kitab kuning, maka
kata dalam kitab yang tidak dengan memanfaatkan Optical Character
berharakat/tidak ada tanda baca dan Recognition Method (Metode OCR).
maknanya sama sekali. Untuk dapat Metode OCR ini dapat mengenali huruf
mempelajari kitab kuning selain harus dalam gambar/foto dan diubah dalam
sudah dapat membaca teks arab dengan bentuk teks digital(Schantz 1982). Aplikasi
tandabaca/harakat tetapi juga menggunakan yang didalamnya terdapat metode OCR ini
minimal tiga kemampuan dasar yaitu : ditanamkan pada aplikasi smartphone.
Matan al Jurumiyah (ilmu nahwu), KH Sahal Mahfudz mengkawatirkan
Amtsilatu Tasrifiyah (ilmu sharaf) dan bahwa kebudayaan dan keilmuan yang
penghafalan kosakata bahasa arab. Hal ini terdapat dalam kitab kuning karena ke-
tentunya memakan waktu lama bagi khas-annya tidak dapat diterjemahkan atau
seorang santri untuk dapat mempajari dialih bahasakan secara utuh, karena
sendiri kitab kuning. dengan terjemah santri akan memfokuskan
Dalam era perkembangan teknologi diri pada aspek redaksional saja sehingga
seperti sekarang ini penggunaan berujung pada terbentuknya pola pikir
smartphone dan tablet selain media tekstual dalam memahami kitab kuning
komunikasi juga didapat digunakan untuk (Mahfudz 2006). Penelitian yang ada
hal lainnya baik itu aspek positif maupun sebelumnya telah berhasil membuat sebuah
aspek negatif. Karena menurut Amin aplikasi yang dapat mengenali huruf tanpa
Abdullah, pesantren dituntut untuk harakat dan menterjemahkannya kedalam
bertindak tepat dan cepat dalam merespon bahasa Indonesia (Faqih 2013). perlu
modernitas(Abdullah 2006). Pesantren dibuktikan dengan menerapkan langsung
tidak boleh termangu untuk mengatasi serta dilakukan analisis lebih lanjut.
bahaya laten teknologi misalnya untuk Aplikasi tersebut perlu diteliti lebih
mengakses konten negatif. Pesantren harus komprehensif apakah aplikasi yang telah
proaktif memikirkan dan mengambil dibuat tersebut layak dan dapat digunakan
langkah-langkah nyata untuk dalam memenuhi keinginan pengguna serta
mengendalikan dampak kehadiran alat sesuai dengan model pembelajaran pondok
teknologi tersebut. Karena dengan Pesantren.
mengucilkan para santri dari dunia
teknologi justru akan menjadikan para 2. PENELITIAN SEBELUMNYA
santri pribadi-pribadi yang gugup dan
gagap terhadap perkembangan jaman dan Heriyanto (2011) membuat penelitian
pada gilirannya hanya akan mengantar berjudul “Perancangan Aplikasi Pengolah
mereka menjadi pemuja-pemuja teknologi Citra Teks Arab dan Penerjemahannya ke
tanpa bekal pengetahuan yang memadai dalam Bahasa Indonesia menggunakan
mengenai aspek negatifnya.(Madjid 1997). Smartphone Android”. Dimana aplikasi ini
Salah satu hal yang dapat kita lakukan dapat membantu warga Indonesia ketika
untuk memanfaatkan teknologi dalam sedang berkunjung ke Negara Arab untuk
pesantren adalah dengan membuat sebuat suatu keperluan namun tidak dibekali

86
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

dengan pengetahuan bahasa Arab yang dari kitab Matan al Jurumiyah (Nahwu)
cukup, sehingga ketika ia menjumpai papan karangan Abu Abdulloh Muhammad bin
informasi jalan atau bentuk tulisan lain Muhammad bin Dawud Ash-Shinhajie dan
yang ditulis menggunakan bahasa Arab, Amtsilatu Tasrifiyah (Sharaf) dan untuk uji
maka ia hanya perlu menjalankan aplikasi coba digunakan kitab Bidayatul Hidayah
yang akan dibuat lalu ambil foto tulisan (Tasawuf) karangan Imam Ghazali, kitab
tersebut, kemudian aplikasi akan secara Arba'in Nawawi (Hadits) karangan Imam
otomatis mengenali teks tersebut dan Nawawi Al-Bantani dan kitab
menerjemahkannya ke dalam bahasa Safinatunnajah (fiqih) karangan Syaikh
Indonesia (Heriyanto 2013). Salim bin Aamir al Hadromi.
Robert M. Theis (2013) telah membuat Perancangan sistem dan pengkodean
Aplikasi “OCR Test” dimana tersebut data sistem optical character recognition
mengambil gambar dari kamera yang mengunakan prinsip-prinsip rekayasa
terdapat dalam smartphone dan Tablet perangkat lunak dalam lingkungan
Android kemudian menggunakan metode Smartphone dan Tablet Andorid. Dalam
OCR dapat mengenali huruf yang terdapat pengkodean juga dilakukan koneksi ke
dalam gambar yang telah diambil sistem penerjemah yang dimiliki oleh
sebelumnya. Kemudian pengguna aplikasi Microsoft sehingga hasil terjemahan adalah
dapat juga menemukan terjemahan dari terjemahan umum bukan terjemahan khusus
huruf atau kata yang telah diproses oleh atau spesifik untuk kitab tertentu.
aplikasi ini(Theis 2013). Uji coba aplikasi menggunakan
Aulia Faqih (2013) telah membuat smartphone dan tablet android dengan
“Aplikasi Penerjemah Dan Penambah spesifikasi minimum dan maksimum
Harakat Kitab Klasik Pada Smartphone Dan sehingga diharapkan aplikasi ini dapat
Tablet Android Dengan Optical Character berjalan dengan sempurna pada semua
Recognition Method” berhasil membuat tingkatan spesifikasi smartphone dan tablet
sebuah aplikasi yang dapat mengenali huruf android.
tanpa harakat dan menterjemahkannya Kemudian langkah selanjutnya adalah
kedalam bahasa Indonesia. Penelitian dengan mengimplementasikan
tersebut belum mencakup implementasi menggunakan sample pengguna terbatas
langsung ke dalam pembelajaran kitab yang akan dilakukan oleh 30 santri dan 3
klasik/kitab kuning di pesantren serta belum ustadz masukan dari pengguna terbatas ini
melakukan analisis kegunaannya. penting untuk penyempurnaan aplikasi jika
terjadi kesalahan atau ketidak akuratan
3. TINJAUAN PUSTAKA aplikasi. Mengingat banyaknya kitab klasik
dan banyaknya bentuk huruf/font maka
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian akan dilakukan terbatas pada tiga
pengenalan karakter atau huruf arab yang kitab umum yang sering digunakan yaitu
terdapat pada kitab kuning, mengingat kitab Bidayatul Hidayah (Tasawuf)
banyaknya penerbit dan bentuk tulisan atau karangan Imam Ghazali, kitab Arba'in
font yang digunakan dalam masing-masing Nawawi (Hadits) karangan Imam Nawawi
kitab maka yang pertama dilakukan adalah Al-Bantani dan kitab Safinatunnajah (fiqih)
mencari kitab dengan huruf yang umum karangan Syaikh Salim bin Aamir al
dipakai. Kemudian berikutnya adalah Hadromi. Aplikasi ini ditentukan dengan
dengan mengidentifikasikan membuat keakuratan pada level 80% dari semua
aturan-aturan penambahan harakat
berdasarkan ilmu nahfu dan sharaf berasal

87
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

huruf yang dapat ditambahkan harakat dan Jika evaluasi telah selesai maka
diterjemahkan dengan baik. tahapan selanjutnya adalah dengan
mengimplementasikan aplikasi
4. METODOLOGI PENELITIAN tersebut dengan cara diunggah pada
smartphone sehingga dapat diakses
Metode yang digunakan dalam analisis secara umum.
dan pengembangan aplikasi yang akan 4.5 Analisis implementasi
dibuat menggunakan metode SDLC Pada tahapan ini dilakukan
(System Development Life Cycle). Secara implementasi langsung ke dalam
singkat metode SDLC ini terdiri dari pembelajaran kitab klasik atau kitab
beberapa tahapan yaitu (Mulyanto, 2008) : kuning di dalam pesantren. Dilakukan
4.1 Analisis kebutuhan dengan mencoba pada tiga pesantren
Pada tahapan ini akan dianalisis yang mengajarkan kitab tersebut.
kebutuhan baik perangkat keras Kemudian analisis lebih lanjut apakah
maupun perangkat lunak yang akan aplikasi tersebut layak dan dapat
digunakan dalam mengembangkan digunakan dalam memenuhi keinginan
aplikasi termasuk juga didalalamnya pengguna serta sesuai dengan model
menentukan sumberdaya manusia, pembelajaran pondok Pesantren.
membuat jadwal, mengumpulkan data
dan fakta serta literatur yang terkait
dengan penelitian ini
5. ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.2 Perancangan sistem
Dalam tahapan ini akan dirancang
sistem antarmuka aplikasi dan 5.1 Analisis
pangkalan data hasil dari analisi serta Pada tahap ini dilakukan analisis
definisi aturan-aturan yang akan ilmu nahwu sharaf untuk kemudian
digunakan dalam aplikasi digambarkan dibuat aturan-aturan dan training data.
melaui diagram sistem dan diagram Kebutuhan hardware yang dibutuhkan
aktifitas. adalah smartphone minimum android
4.3 Pengembangan Sistem 2.3 Ginger Bread.
Pengembangan sistem atau 5.2 Perancangan
pengkodean dilakukan oleh Langkah berikutnya adalah
programmer berdasarkan rancangan perancangan sistem yang dapat
sistem yang sebelumnya telah dibuat. digambarkan sebagai berikut:
Bahasa Pemrograman yang digunakan
adalah Java dengan Eclipse sebagai
toolnya dan menambahkan Android
ADT, Tesseract OCR engine sebagai
library application
4.4 Implementasi dan Pengujian
Evaluasi dilakukan dengan
mengujicoba aplikasi ini dengan
perangkat smartphone dan tablet
dengan spesifikasi minmum dan
maksimum. Evaluasi dengan pengguna
terbatas juga dilakukan dengan 33
pengguna (30 santri dan 3 ustad/kiai).

88
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

Dalam aplikasi ini user dapat


Tesseract Engine tesstwo melakukan capture gambar, penambahan
+trained data -adaptive harakat dan translasi dari bahasa arab ke
-language type
-segementation data
-binary bahasa Indonesia.
-box
-training image -contans Langkah berikutnya adalah merancang
+character() -convert antar muka aplikasi. Antarmuka dibuat
+word() -enhance
-jpeg io sederhana sehingga mudah digunakan oleh
-pixel user. Berikut ini adalah desain antarmuka
-rotate
-scale aplikasi :
+read file()
+operation()
ocr arabic +write file() Capture

-capture
-decode Enter Text
-help Enter More Text
-ocr
-preference
-viewfinder
+finish()
Setting About

Gambar Desain Sistem OCR: Time required: ms

Gambar desain antarmuka awal


Dalam sistem ini menggunakan
Tesseract Engine untuk melakukan training Desain antarmuka awal dibuat
data. Sample huruf kitab ambil gambar sederhana sehingga memungkinkan user
dengan Tesseract Engine kemudian untuk menggunakan aplikasi ini dengan
dilakukan pencocokan secara maunal sesuai mudah. Aplikasi ini hanya terdapat tiga
dengan huruf yang dikenali secara kasat tombol yaitu tombol capture untuk
mata. Hasil training kemudian digunakan mengambil gambar, tombol Setting untuk
oleh tesstwo library untuk dilakukan uji melakukan pengaturan lebih lanjut dan
pola. Aplikasi OCR Arabic mengcapture tombol About untuk mengetahui petunjuk
gambar dan hasilnya dikirimkan ke tesstwo pemakaian aplikasi.
dan dikirim kembali untuk ditampilkan
hasil pengenalan hurufnya.
Sedangkan diagram aktifitas user dapat
digambarkan sebagai berikut :

capture

* «uses»

«uses»
* **
harakat
*

Actor1 *
translate

Gambar User Activity

89
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

6.1 Implementasi
SETTING Untuk dapat menjalankan aplikasi
pengguna perlu mengunduh OCRarabic.apk
yang nantinya di install pada smartphone
Ocr Arab android. Untuk menjalankan aplikasi
Continues Preview
langkah pertama setelah instalasi selesai
dilakukan adalah dengan klik icon OCR
Recognize Language
arab, sebagaimana dapat dilihar pada
gambar berikut:
Translation Setting
Translate
Translate To

Translator

Gambar desain antarmuka pengaturan Gambar icon aplikasi OCR arab

Desain pengaturan aplikasi Kemudian setelah aplikasi berjalan


memungkinkan pengguna untuk melakukan akan muncul antarmuka utama aplikasi.
pengenalan secara otomatis tanpa menekan Untuk melakukan pengenalan huruf arab,
tombol capture dilakukan dengan pengguna meletakkan tulisan pada kotak
memberikan tombol check pada pilihan yang telah disediakan. Kemudian setelah itu
continues preview. Kemudian pengguna tekan tombol capture pada pojok kanan atas
bisa memilih translasi, tujuan translasi seperti dapat dilihat pada gambar berikut :
bahasa dan translator yang akan digunakan.
Dalam hal ini translasi dipilih ke dalam
bahasa Indonesia dan menggunakan
translator Microsoft Bing.

6. IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN

Setelah perancangan langkah


selanjutnya adalah pengembangan sistem Gambar antarmuka utama aplikasi
yaitu dilakukan dengan pembuatan aplikasi
menggunakan Java ADT dan Eclipse.
Untuk melakukan pengaturan
Kemudian langkah selanjutnya adalah
pengguna dapat menekan tombol
dengan melakukan implementasi dan
application menu yang terdapat pada
pengujian. Berikut adalah hasil
smartphone masing –masing, posisi tombol
implementasi dan pengujian yang telah
ini berbeda-beda pada setiap merek atau
dilakukan.
vendor smartphone. Setelah ditekan tombol

90
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

application menu kemudian pilih setting


untuk pengaturan lebih lanjut atau pilih
about untuk melihat petunjuk pemakaian
aplikasi, dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar antarmuka application menu

Setelah pengguna memilih Setting


kemudian akan tampil menu lanjut yang
dapat dipilih diantaranya mode automatis
dengan memilih Continuous Preview,
dengan mode ini penggunatidak perlu
menekan tombol capture untuk melakukan Gambar antarmuka setting
terjemahan. Kemudian terdepat pilihan
bahasa asal yang akan dikenali dalam hal Setelah pengguna menekan tombol
ini bahasa arab, untuk bahasa lain harus capture maka selanjutnya akan tampil hasil
melakukan download data terlebih dahulu. pengenalan huruf dan translasinya seperti
Kemudian terdapat juga menu untuk dapat dilihat pada gambar berikut :
memilih mode penerjemahan bahasa tujuan
dan mesin penerjemah yang digunakan
dalam aplikasi ini menggunakan microsoft
bing translator.

Gambar hasil penerjemahan

Untuk hasil penerjemahan dan berikut


pengharakatan dapat dilihat pada gambar
berikut :

91
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

3 Aplikasi menampilkan huruf yang


dikenali dengan baik
4 Aplikasi menampilan terjemahan dengan
baik
5 Aplikasi menampilkan pengharakatan
dengan baik
6 Aplikasi dapat berjalan ketika icon
aplikasi ditekan
7 Dapat melakukan pengambilan gambar
Gambar hasil penambahan harakat 8 Tombol capture berfungsi dengan baik
9 Tampil Tombol setting dan about ketika
tombol application menu ditekan
6.2 Pengujian
10 Tampil antarmuka pengaturan lanjut
Langkah berikutnya adalah pengujian.
ketika Tombol setting ditekan
Pengujian aplikasi dilakukan dengan dua
11 Tampil antarmuka petunjuk penggunaan
metode yaitu pengujian whitebox dan
ketika tombol about ditekan
pengujian blackbox.
12 Mode continous preview dapat berjalan
Pengujian whitebox atau alpha testing dengan baik
dilakukan oleh pengembang aplikasi 13 Aplikasi dapat mengenali huruf arab
pengujian ini dilakukan dengan cara 14 Aplikasi dapat mengunduh bahasa lain
mencocokkan hasil pemrosesan pengenalan ketika pilihan basa diubah
huruf dan pengenalan huruf secara manual 15 Translasi ke dalam bahasa indonesia
atau kasat mata. Mengingat banyaknya dapat berfungsi dengan baik
kitab klasik dan banyaknya bentuk 16 Translasi ke dalam bahasa lain dapat
huruf/font maka pengujian akan dilakukan berfungsi dengan baik
terbatas pada tiga kitab umum yang sering 17 Mode pilihan mesin penerjemah dapat
digunakan yaitu kitab Bidayatul Hidayah berjalan dengan baik
(Tasawuf) karangan Imam Ghazali, kitab 18 Aplikasi dapat menampilkan hasil
Arba'in Nawawi (Hadits) karangan Imam pengharakatan
Nawawi Al-Bantani dan kitab 19 Harakat yang ditampilkan sesuai dengan
Safinatunnajah (fiqih) karangan Syaikh kaidah nahwu sharaf
Salim bin Aamir al Hadromi. 20 Aplikasi dapat tertutup ketika di close
Pengujian berikutnya adalah pengujian
blackkbox atau beta testing. Pengujian ini 7. HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan melihat fungsional 7.1 Hasil
aplikasi dari antarmuka tanpa melihat Dari pengujian menggunakan yaitu
algoritma atau source code yang dibuat. kitab Bidayatul Hidayah (Tasawuf)
Dalam pengujian ini menggunakan metode karangan Imam Ghazali, kitab Arba'in
survey dengan sampel sebanyak 30 Nawawi (Hadits) karangan Imam Nawawi
pengguna. Daftar pertanyaan survey dapat Al-Bantani dan kitab Safinatunnajah
dilihat pada tabel berikut: (fiqih) karangan Syaikh Salim bin Aamir al
Hadromi dengan dua model cetakan yaitu
Tabel pertanyaan survey cetakan baru dengan font komputer dan
cetakan lama tulis tangan. Dari pengujian
No Pertanyaan ini diperoleh nilai 90% untuk kitab klasik
1 Aplikasi memiliki tampilan antarmuka cetakan terbaru menggunakan font
yang menarik komputer dan 70% untuk kitab klasik
2 Aplikasi memiliki animasi yang menarik

92
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

cetakan lama atau yang menggunakan font total 11 41 157 391


tulisan tangan bukan font komputer. prosentase 1,83 6,83 26,17 65,17
Berikut hasil lengkap pengujian kitab
klasik: Secara umum aplikasi belum dapat
Tabel hasil uji kitab klasik memuaskan keinginan pengguna terbukti
No Judul kitab Cetakan Cetakan dari tingkat kepuasan yang hanya
baru lama diwujudkan dalam skala 4. Responden yang
1 Bidayatul 91,2% 69,9% menilai sangat setuju dengan aplikasi ini
Hidayah sebesar 65,17%, 26,17 setuju, 6,83 persen
2 Arba’in 89,1% 70,4%
tidak setuju dan 1,83 sangat tidak setuju
Nawawi
dengan aplikasi ini.
3 Safinatunnajah 90,7% 68,9%
Analisis lebih lanjut perlu dilakukan
Rata-rata 90,3% 69,7%
terutama pada pertanyaan ke 13,15,16,18,19
dikarenakan pada nomor soal tersebut
Kemudian dari hasil pengujian terdapat pengguna yang memberikan
blackkbox atau beta testing yang dilakukan pendapat sangat tidak setuju dengan
dengan melihat fungsionalitas aplikasi dari aplikasi ini.
antarmuka tanpa melihat algoritma atau Pada pertanyaan ke 13: Apakah
source code yang dibuat. Dalam pengujian aplikasi dapat mengenali huruf arab . 15
ini menggunakan metode survey dengan responden SS, 5 responden S, 8 responden
sampel sebanyak 30 pengguna. Hasil survey TS, 2 responden STS. Ketika dilakukan
dapat dilihat pada tabel berikut: wawancara lebih lanjut didapatkan fakta
bahwa dalam melakukan pengenalan huruf
Sangat arab aplikasi ini sangat bergantung pada
Tidak Sangat
No Tidak Setuju kualitas kamera pada masing-masing
Setuju setuju
pertanyaan Setuju S smartphone kemudian terpengaruh juga
TS SS
STS dengan kondisi pencahayaan, posisi
1 1 5 24 pengambilan gambar dan tingkat kejelasan
2 1 6 23
gambar serta kualitas cetakan kitab.
3 2 6 22
Pada pertanyaan 15: Apakah translasi
4 1 7 22
ke dalam bahasa Indonesia dapat berfungsi
5 2 5 23
dengan baik. 17 responden SS, 8 responden
6 8 22
S, 3 responden TS, 2 responden STS.
7 10 20
Ketika dilakukan analisis lebih lanjut hal ini
8 10 20
disebabkan karena perbedaan pandangan
9 10 20
dari user tentang terjemahan dan tafsir.
10 12 18
Pengguna menginginkan aplikasi ini tidak
11 1 10 19
12 2 10 18
hanya sekedar mengartikan kata per kata
13 2 8 5 15
atau pengartian kalimat secara tekstual
14 9 21
tetapi dapat memberikan informasi
15 2 3 8 17
selayaknya tafsir.
16 2 3 8 17
Pada pertanyaan 16 hasil dan analisis
17 8 22 lebih lanjut sama dengan pertanyaan
18 3 8 5 14 sebelumnya.
19 2 9 5 14 Pada pertanyaan 18 Aplikasi dapat
20 10 20 menampilkan hasil pengharakatan. Dari

93
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

hasil survey didapatkan 14 responden SS, 5 didapatkan aplikasi baru yang sanggup
responden S, 8 reponden TS, dan 3 mengenali huruf arab dengan lebih baik.
responden STS. Kemudian dilakukan Perlu dikaji pada bidang pengolahan
wawancara lanjut untuk mengetahui citranya dengan memberikan algoritma
informasi dari pengguna. Dari hasil filtering ataupun masking sehingga citra
wawancara didapatkan bahwa aplikasi ini masukan menjadi lebih baik. Atau juga bisa
dalam pengharokatan tidak sepenuhnya dilakukan perbaikan pada metode ocr-nya
mendukung pengharakatan model indonesia dengan memperbanyak training data kitab
dimana tanda bacanya terdapat harakat pada klasik/kitab kuning baik itu berupa kitab
semua pertemuan huruf. Sedangkan di cetakan terbaru dengan font komputer
sebagian besar negara timur tengah tidak maupun kitab cetakan lama dengan font
menggunakan harakat untuk pertemuan tulisan tangan.
huruf yang sudah jelas hukumnya. Untuk Kemudian yang selanjutnya adalah
lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh pada penerjemahannya, dari hasil
berikut : wawancara pengguna yang memakai ini

‫َعلَي ُك ْم السّال ُم‬


cenderung menginginkan aplikasi yang
tidak hanya dapat memberikan terjemahan
tetapi sekaligus juga aplikasi yang terdapat
Pada contoh diatas penggunaan tanda tafsir di dalamnya.
fattah pada huruf alif dan sin yang biasa Kemudian yang menarik untuk diteliti
ada dalam penulisan huruf arab versi umum lebih lanjut adalah tentang pengharakatan.
di Indonesia tidak dimunculkan oleh Dalam literaturnya pengharakatan memang
aplikasi karena tidak ada bacaan lain selain hal baru dalam bahasa arab. Bangsa arab
assalamu dalam kata tersebut. tidak mengenal harakat dalam tulisan
Pada Pertanyaan 19: Harakat yang mereka sehari-hari. Tetapi bagi bangsa lain
ditampilkan sesuai dengan kaidah nahwu harakat merupakan penanda yang sangat
sharaf? Dari survey didapatkan 14 membantu dalam membaca text arab. Perlu
responden SS, 5 responden S, 9 responden diteliti lebih lanjut algoritma baru untuk
TS dan 2 responden STS. Setelah dilakukan pengharakatan yang bisa dipakai di semua
analisis melalui wawancara hal ini terkait bangsa yang tentunya sesuai dengan ilmu
dengan pertanyaan 18. Responden nahwu sharaf.
menganggap bahwa kurang lengkapnya
harakat yang ditampilkan menyalahi aturan
9. PENUTUP
nahwu sharaf namun tentunya hal ini perlu
Penelitian ini merupakan wujud nyata
dibuktikan lebih lanjut dengan melakukan
dari integrasi dan interkoneksi keilmuan
konfirmasi kepada ahli dalam bidang tata
dengan memanfaatkan teknologi dalam
bahasa Arab.
dunia pesantren yaitu dengan membuat
sebuat aplikasi yang dapat digunakan untuk
8. DISKUSI membantu para santri untuk mempermudah
Dari hasil analisis implementasi yang dalam mempelajari kitab kuning. Namun
dilakukan terhadap aplikasi penerjemah dan tentunya dengan aplikasi ini dapat
penambah harakat pada kitab klasik / kitab mempengaruhi pola pengajaran umum
kuning didapatkan beberapa hal yang dapat dalam pesantren yang bertumpu pada Kiai
dijadikan bahan diskusi. Yang pertama dalam mentransferkan ilmu dan
terkait dengan metode pengenalan huruf pengetahuan serta sikapnya
arab aplikasi ini masih berpeluang untuk
dilanjutkan ke penelitian selanjutnya agar

94
Kaunia, Vol. IX, No. 2, Oktober 2013: 85-95
ISSN (online): 2301-8550

Seperti dikatakan Prof. Amin Abdullah [3] Faqih, A., 2013. Aplikasi Penerjemah Dan
dalam era perkembangan teknologi seperti Penambah Harakat Kitab Klasik Pada
sekarang ini, pesantren dituntut untuk Smartphone Dan Tablet Android Dengan
bertindak tepat dan cepat dalam merespon Optical Character Recognition Method.
Yogyakarta: s.n.
modernitas. Pesantren harus proaktif
memikirkan dan mengambil langkah- [4] Heriyanto, 2013. Perancangan Aplikasi
langkah nyata untuk mengendalikan pengolah Citra Tesks Arab dan
dampak kehadiran alat teknologi tersebut. Penerjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia
Karena dengan mengucilkan para santri dari Menggunakan Smartphone Android, Bandung:
dunia teknologi justru akan menjadikan Universitas Komputer Indonesia.
para santri pribadi-pribadi yang gugup dan
gagap terhadap perkembangan jaman dan [5] Madjid, N., 1997. Bilik-bilik Pesantren :
pada gilirannya hanya akan mengantar Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.
mereka menjadi pemuja-pemuja teknologi
[6] Mahfudz, K. S., 2006. Paradigma Fiqh Sosial.
tanpa bekal pengetahuan yang memadai
[Online]
mengenai aspek negatifnya. Available at:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa http://www.gusmus.net/page.php?mod=dinamis
terjemahan tidak memuaskan pengguna hal &sub=2&id=283&bulanku=6&tahunku=2012
ini sesuai dengan apa yang telah [Diakses 15 Mei 2013].
disampaikan oleh KH Sahal Mahfudz yang
mengkawatirkan bahwa kebudayaan dan [7] Mulyanto, A., 2008. Sistem Informasi Konsep
keilmuan yang terdapat dalam kitab kuning dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
karena kekhasannya tidak dapat
[8] PENDIS, D., 2011. Buku Saku Statistik Ditjend
diterjemahkan atau dialihbahasakan secara
PENDIS 2010/2011. Jakarta: Ditjend PENDIS.
utuh, karena dengan terjemah santri akan
memfokuskan diri pada aspek redaksional
saja sehingga berujung pada terbentuknya
pola pikir tekstual dalam memahami kitab [9] Schantz, H. F., 1982. The history of OCR,
kuning. optical character recognition. Manchester
Center: Recognition Technologies Users
ACKNOWLEDGMENT THIS Association.
PAPER WAS MODIFIED FROM PAPER
THAT PRESENTED AT REGSIST [10] Theis, R. M., 2013. OCR Test. [Online]
CONFERENCE 22 OCTOBER 2013. Available at:
https://play.google.com/store/apps/details?id=e
DAFTAR PUSTAKA du.sfsu.cs.orange.ocr&feature=search_result#?t
=W251bGwsMSwxLDEsImVkdS5zZnN1LmN
[1] Abdullah, A., 2006. Islamic Studies di zLm9yYW5nZS5vY3IiXQ..
Perguruan Tinggi, Pendekatan Integratif- [Diakses 15 Mei 2013].
interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[2] Dhofier, Z., 1983. Tradisi Pesantren: Studi


tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3S.

95

Anda mungkin juga menyukai