Anda di halaman 1dari 12

ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01.

, Januari-Juni 2020

Rahmad Tri Hadi


Pimpinan Daerah Muhammadiyyah Yogyakarta, rahmattrihadi@gmail.com

Diterima: 15 Januari 2020 Direvisi : 9 Mei 2020 Diterbitkan: 30 Juni 2020

Abstract
Hadith studies have experienced very rapid development. This is because many developing various applications
or software that can facilitate the study of Hadith. The application and software are then not only a tool in
the research activities of Hadith, but also for the benefit of studying the Hadith by the general public. Thus,
the application or software must be developed so that it can be sought after and used by the general public.
One such application is "One Day One Hadith" developed by the Hadith Study Center in mobile form. This
mobile application is based on Android so that it can be used easily in all places and times. This application
contains the interesting simple Hadiths from the Shahih Bukhari and is presented in different themes. The
pattern of presentation is very interesting because every day a notification will be sent giving an overview of the
Hadith of the day. With descriptive-analytical methods, this paper will examine the application 'Go to
Heaven', starting from the a brief history of hadith literacy and the history of the hadith of the mobile era
(digital), background of its development, features, patterns of presentation of the Hadith and their advantages
and disadvantages.
Keywords: Hadith; The Hadith Study Center; Android Mobile Application.

Abstrak
Kajian Hadis sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini banyak ditandai
dengan lahirnya beragam aplikasi atau software yang dapat memudahkan kajian Hadis. Aplikasi
atau software tersebut kemudian tidak hanya menjadi alat bantu dalam kegiatan penelitian
Hadis, melainkan juga untuk kepentingan mempelajari Hadis oleh masyarakat umum.
Sehingga, aplikasi atau software tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa agar dapat
diminati dan digunakan oleh masyarakat luas. Salah satu aplikasi itu adalah ‗Satu Hari Satu
Hadis‘ yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Hadis dalam bentuk mobile. Aplikasi mobile ini
berbasis android sehingga bisa digunakan secara di berbagai tempat dan waktu. Aplikasi ini
berisikan Hadis-hadis simple yang menarik dari Shahih Bukhari dan disajikan dalam tema-
tema yang berbeda. Pola penyajiannya pun sangat menarik karena setiap harinya akan dikirimi
notifikasi yang memberi gambaran tentang hadis hari itu. Dengan metode deskriptif-analitis,
tulisan ini akan melakukan penelaahan atas aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘, mulai dari sekilas
sejarah literasi hadis dan sejarah hadis era mobile (digital), latar belakang pengembangannya,
fitur-fiturnya, pola penyajian hadis dan kelebihan dan kekurangannya.
Kata Kunci: Hadis; Pusat Kajian Hadis; Aplikasi Mobile Android.

PENDAHULUAN kehidupannya. Seperti dalam transaksi online,


Seiring kemajuan zaman, teknologi komunikasi via sosial media, dan lain-lain yang
informasi dan komunikasi dewasa ini sudah bisa dilakukan hanya dalam satu
berkembang dengan sangat pesat. Hal ini sentuhan layar smartphone. Sehingga, dalam
merupakan kemajuan peradaban yang dicapai bentuk apapun kebutuhan manusia sudah
oleh umat manusia dengan tujuan salah hampir bisa diselesaikan dengan bantuan
satunya untuk memudahkan kehidupan dalam teknologi. Perkembangan teknologi ini juga
pemenuhan berbagai kebutuhan berpengaruh besar terhadap berbagai kajian

Rahmat Tri Hadi 13 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

keagamaan, khususnya al-Qur‘an dan Hadis. Day One Juz‘, Musabaqah Tilawatil Qur’an,
Dengan kemajuan tersebut, umat Islam turut Tadarrus, dan lain sebagainya dalam kajian al-
tergerak untuk mendigitalisasi al-Qur‘an dan Qur‘an. Namun berbeda dengan gerakan
Hadis, dan buku-buku Islam. Seperti al-Qur‘an membaca al-Qur‘an yang sudah gencar di
sekarang ini sudah tersedia dalam bentuk Indonesia, gerakan membaca hadis belum
mobile/digital yang dilengkapi dengan segencar al-Qur‘an. Padahal hadis adalah
terjemahan, sound, dan tafsir dari ulama sumber agama Islam kedua setelah al-Qur‘an.
terkenal. Namun, digitalisasi hadis agak Jika pada masa dahulunya, kajian al-Qur‘an
mengalami ketertinggalan dari digitalisasi al- dan Hadis harus secara langsung mengutip
Qur‘an. Hal tersebut antara lain mengingat naskahnya dalam bentuk cetak. Sedangkan di
hadis memiliki karakteristik tersendiri dan era sekarang, kajian atas kedua dilakukan
jumlahnya juga lebih banyak dari al-Qur‘an.1 dengan cara yang lebih dinamis dengan
Hal ini sebagaimana ditulis oleh hadirnya beragam inovasi teknologi. Saat ini,
Muhammad Alfatih Suryadilaga bahwa kajian al-Qur‘an dan Hadis tidak hanya dikutip
dalam studi hadis yang terus mengalami melalui naskah cetaknya. Akan tetapi naskah-
perkembangan seiring dengan perkembangan naskah tersebut sudah dalam format
peradaban manusia yang berkembang dari digitalisasi, baik dalam versi e-book maupun
masa ke masa yang hingga saat ini sudah software. Hal ini merupakan bagian dari
berada dalam tatanan era globalisasi. Dimana kebutuhan era modern dimana kebutuhan
merabahnya informasi ke semua lintas budaya akan akses informasi keagamaan semakin
dan wilayah yang ditandai dengan adanya tinggi, di samping perkembangan ilmu
mesin sebagai pengganti tenaga manusia dan pengetahuan yang semakin pesat. Di antara
informasi. Sehingga kesadaran atas dunia baru software Hadis yang popular saat ini adalah
juga merambah ke dalam studi agama (Islamic ensiklopedi kitab seperti al-Maktabah al-
studies). Al-Dirasah al-Islamiyyah menjadi sesuatu Syamilah, Mausu’ah al-Hadis al-Syarif, dan
yang menarik di era global dimana kajian Maktabah Alfiyah.3 Selain itu, software yang juga
agama sudah berkembang dengan baik sesuai popular adalah Lidwa Pustaka. Software Lidwa
dengan sifat dari ilmu pengetahuan yang pasti Pusaka ini berkontribusi dalam memberi
akan selalu mengalami perkembangan. Hal ini beragam kemudahan dalam proses
juga berlaku pada kajian studi hadis.2 penelusuran Hadis beserta beragam konten
Mengingat bahwa al-Qur‘an dan Hadis yang terkait, seperti sanad dan matan.4
adalah dua pedoman utama ajaran Islam. Hal Sehingga beragam software ini menjadi
inilah yang kemudian menjadikan kajian atas keniscayaan dalam merespon fenomena dan
keduanya tidak pernah berhenti. Agar Umat perkembangan zaman dan teknologi.
Islam senantiasa berpegang teguh pada kedua Sehubungan perihal tersebut, Pusat
pedoman utama ini, maka tak heran jika Kajian Hadis (selanjutnya disebut PKH)
maraknya gerakan membaca, memahami isi menyadari hal ini dan menyusun program
kandungan al-Qur‘an dan Hadis dengan motto mudah, simple dan menarik, cocok
(menafsirkannya), dan mengamalkannya dalam untuk semua kalangan. Oleh karena itu, PKH
kehidupan sehari-hari, misalnya gerakan ‗One
3 Zemakhsyari dan Nilna Fadlillah, ―Software
1 Hamdan Husein Batubara, ―Pemanfaatan Ensiklopedi,‖ Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 17,
Ensiklopedi Hadis Kitab 9 Imam Sebagai Media Dan no. 2 (2016): 228.
Sumber Belajar Hadis,‖ Muallimuna 2, no. 2 (2017): 65. 4 Dliya Ul Fikriyyah, ―Telaah Aplikasi Hadis
2 M. Alfatih Suryadilaga, ―Kajian Hadis Di Era (Lidwa Pusaka),‖ Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan
Global,‖ Esensia 15, no. 2 (2014): 200. Hadis 17, no. 2 (2016): 287.

Rahmat Tri Hadi 14 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

kemudian membangun berbagai aplikasi mobile sahabat dan tabiin yang berlangsung pada abad
hadis yang berbasis android. Sehingga, kajian ke 2 H. Ketiga, periode pentadwinan dengan
atas hadis dapat dilakukan dengan mudah memisahkan hadis dari fatwa sahabat dan
tanpa harus membuka kitabnya, hanya dengan tabiin, berlangsung sejak abad ke 3 H. Keempat
berbekal smartphone sudah bisa mempelajari periode seleksi keshahihan hadis dan kelima
hadis. Apa yang dilakukan oleh PKH ini periode pentadwinan hadis tahdzib dengan
merupakan sebuah terobosan yang luar biasa. sistematika penggabungan dan penyarahan
Karena ia memberikan solusi atas kebutuhan yang berlangsung semenjak abad ke 4 H.
kajian hadis di tengah tuntutan zaman dewasa Keenam, masa pembersihan, penyusunan, dari
ini. Salah satu aplikasi android yang dibangun awal abad ke04 sampai jatuhnya kota Bagdad
PKH android adalah aplikasi ‗Satu Hari Satu tahun 656 H. Terakhir, Ketujuh, masa pen-syarh-
Hadis‘. Aplikasi ini berisikan hadis-hadis an, pen-takhrij-an dan pembahasan hadis,
simpel yang menarik dari Sahih Bukhari dan dimulai tahun 656 H sampai sekarang.5
disajikan dalam tema-tema yang berbeda. Pola Pada masa khalifah Umar bin
penyajiannya pun sangat menarik karena setiap Khattab sebenarnya sudah terpikir untuk
harinya akan dikirimi notifikasi yang memberi membukukan hadis, tetapi setelah sebulan
gambaran tentang hadis hari itu. beristikharah ia pun membatalkan niatnya
Tulisan kali ini akan menelaah aplikasi dengan alasan kekhawatiran akan
‗Satu Hari Satu Hadis‘. Hal ini menjadi bercampurnya al-Qur‘an dengan hadis.
menarik, karena hadis-hadis dalam aplikasi ini Kemudian, pada masa tabiin banyak muncul
dimuat dalam susunan tema-tema yang hadis-hadis palsu dimana awal kemunculannya
berbeda. Sehingga ini menjadi sesuatu yang dikaitkan dengan peristiwa politik yang sering
unik, terlebih untuk mengungkap bagaimana disebut sebagai fitnatul kubra yang diawali
pola yang dibentuk dan relevansinya dengan dengan terbunuhnya Khalifah Ustman bin
kajian hadis. Di samping itu, hadis-hadis ini Affan, sehingga berimplikasi pada perpecahan
dilengkapi dengan pesan yang memberikan umat Islam menjadi beberapa golongan,
intisari dari hadis, nasihat-nasihat, serta seperti Khawarij, Syi’ah, Murji’ah dan lain
menjelaskan makna hadis jika ada arti yang sebagainya. Dalam situasi yang cukup ―rumit‖
kurang jelas. ini, setiap golongan menggunakan dalil-dalil
yang dinisbatkan kepada Nabi SAW untuk
SEJARAH LITERASI HADIS mendukung kelompoknya. Kondisi inilah yang
Dalam sejarahnya hadis memang menyebabkan kebutuhan akan kodifikasi dan
terlambat untuk dibukukan. Para ahli sejarah menyeleksi hadis semakin dirasakan, karena
mencatat, hadis baru seabad lebih kemudian jika tidak segera diambil tindakan kodifikasi
dibukukan. Selama itulah hadis bertebaran di hadis akan semakin banyak hadis palsu
masyarakat Islam dan umumnya dilestarikan bercampur dengan hadis asli.6
hanya dalam bentuk hafalan saja. Setidaknya Berbeda dengan kodifikasi al-
dalam proses historiografinya, hadis Qur‘an, dimana para sahabat tidak
mengalami beberapa periode, dari periode menemukan banyak kendala dalam
keterpeliharaan dalam hafalan hingga periode pengerjaannya, karena tugas ―panitia‖
dibukukannya hadis tersebut (pentadwinan).
Pertama adalah periode keterpeliharaan hadis 5 M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian
dalam hafalan yang berlangsung pada abad 1 Hadis Dari Teks Ke Konteks (Yogyakarta: Kalimedia,
2016), 8.
H. Kedua, periode pentadwinan hadis, yang 6 M. Alfatih Suryadilaga, Ulumul Hadis
masih bercampur antara hadis dengan fatwa (Yogyakarta: Kalimedia, 2015), hlm 67.

Rahmat Tri Hadi 15 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

kodifikasi hanya mengumpulkan naskah- Dawud, al-Tirmidzi, An-Nasa‘i, Ibn Majah, al-
naskah al-Qur‘an yang sudah ada di tangan Damiri, dan lain sebagainya.
para sahabat untuk disesuaikan dengan hafalan Pada abad-abad tersebut
para sahabat lainnya yang secara mutawatir perkembangan ilmu hadis cukup dinamis, di
mereka terima dari Nabi SAW dan secara samping munculnya karya monumental di
ilmiah dapat dipastikan sebagai ayat-ayat al- abad ke 3 H yang berupa kitab hadis yang
Qur‘an. Sementara dalam kodifikasi hadis dikenal dengan al-Kutub al-Sittah juga banyak
banyak menemui berbagai macam kendala dan bermunculan kitab-kitab yang menghimpun
kerumitan terkait dengan hadis yang lebih hadis-hadis dengan sistematika dan metode
banyak terpelihara dalam ingatan daripada pemilahan hadis yang berbeda-beda. Selain itu,
dalam catatan. Apalagi hadis dalam ingatan ada juga ulama yang melakukan kritik terhadap
para sahabat ini telah tersebar secara luas ke hadis-hadis yang dihimpun oleh ulama
berbagai daerah Islam yang dikunjungi oleh sebelumnya, baik kritik matan maupun kritik
para sahabat Nabi. Rentang waktu yang cukup sanad, seperti kritik matan yang dilakukan oleh
lama serta munculnya perbedaan misi politik ulama Mu’tazilah seperti al-Nazhzham dan
serta mazhab pada masa itu juga menambah kritik sanad yang dilakukan oleh al-Daruquthni
sulitnya ―proyek‖ kodifikasi ini karena untuk terhadap Shahihayni. Kemudian muncul lagi
menghimpun hadis-hadis yang cukup banyak kalangan ulama yang merupakan anti tesis
tersebut tentunya dibutuhkan ketelitian yang terhadap kritik-kritik tersebut, sehingga
cukup tinggi baik dalam kerangka ontologi, membuat keilmuan hadis semakin
8
epistemologis, maupun aksiologi, sehingga berkembang.
hadis benar-benar dapat dipertanggung Dalam perjalanan hadis sejak
jawabkan secara ilmiaha.7 masa pewahyuan sampai munculnya berbagai
Kodifikasi hadis secara resmi pertama kitab standar dan variasi di dalamnya dapat
kali digagas oleh Khalifah Umar ibn Abd Aziz dilihat dalam klasifikasi di bawah ini:
melalui surat edarannya kepada para gubernur Masa kelahiran hadis dan pembentukan
di daerah agar menunjuk ulama ditempat masyarakat Islam. Periode ini ditandai dengan
masing-masing untuk menghimpun hadis- pewahyuan hadis oleh Nabi Muhammad SAW
hadis, dan salah satu gubernur yang cukup dengan cara lisan, tertulis maupun demonstrasi
tanggap dengan perintah khalifah adalah praktis.9
gubernur Madinah Abu Bakar Muhammad ibn Terhadap penjagaan hadis Nabi
Amr Ibn Hazm yang pelaksanaanya ditangani Muhammad SAW pada masa tersebut
oleh Ibn Syihab al-Zuhri. Pada abad ini juga dilakukan dengan cara menghafal dan
para ulama mulai menyusun kitab hadis dan terkadang jika memungkinkan bagi sahabat
meletakkan pula landasan epistemologisnya. tertentu dapat menulis hadis-hadis yang
Sejak dikeluarkannya perintah tersebut, diperolehnya. Masa ini juga dinamai dengan
kegiatan kodifikasi ini terus berlanjut sampai masa pembentukan masyarakat Islam. Karena
abad ke 4 dan ke 5 H dan mencapai puncaknya pada masa inilah Nabi Muhammad SAW
pada abad ke 3 H, karena pada abad ini banyak menggambleng masyarakat dengan baik
muncul para pengumpul hadis seperti Imam dengan meninggalkan Mutiara yang sangat
Ahmad bin Hanbal, Bukhari, Muslim, Abu
8 Oleh M Zulkarnain Mubhar, ―Quo Vadis
Studi Hadis? Merefleksikan Perkembangan Dan Masa
7 Badri Khaeruman, Otentisitas Hadis; Studi Depan Studi Hadis,‖ Al-Qalam 7, no. 2 (2015): 113–115.
Kritis Atas Kajian Hadis Kontemporer (Bandung: ROSDA, 9 Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah Perkembangan

2004), hlm 44-45. Hadis (Jakarta: Bulan Bintang, 1973) 13-14.

Rahmat Tri Hadi 16 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

berharga berupa al-Qur‘an dan hadis. Rentang dilakukan dengan cara pembukuan. Kitab hasil
waktu masa ini berjalan selama 23 tahun, kodifikasi ulama pada masa tersebut masih ada
selama Nabi Muhammad SAW diutus oleh sampai sekarang adalah Muwatta’ karya imam
Allah SWT sebagai Rasulullah untuk Malik ibn Anas. Walaupun sebagai upaya awal,
menyebarkan ajaran Islam.10 namun apa yang dilakukan Malik ibn Anas
Masa pematerian dan penyelidikan riwayat. merupakan suatu hal yang baru dan dapat
Hanya berjalan pada masa pemerintahan dijadikan kajian oleh ulama sesudahnya. Ini
Khulafa’ al-Rasyidin (11-40 H). masa ini ditandai merupakan revolusi dahsyat dan menimbulkan
dengan upaya sahabat besar dalam menerima berbagai kritik yang dilakukan para orientalis.
dan meriwayatkan hadis. Hanya terhadap Hadis adalah produk ulama abad pertengahan
periwayat-periwayat tertentu saja yang dapat Islam.13
diterima. Oleh karena itu, Nampak bahwa Masa penyaringan, pemeliharaan dan
pada masa ini hadis tidak banyak yang perlengkapan, berlangsung selama satu abad penuh
dimaterikan karena adanya kehati-hatian dimulai awal sampai di penghujung abad ke-3 H.
sahabat dalam menerima dan meriwayatkan Hadis-hadis yang dibukukan tidak seperti pada
hadis. Hadis baru tersebar luas dan menjadi masa sebelumnya, kini telah ada upaya
suatu yang penting sejak wafatnya Usman bin penyaringan dari unsur-unsur yang bukan
Affan dan masa-masa sesudahnya. Persoalan di hadis Nabi Muhammad SAW Hanya hadis-
bidang politik lambat laun menjadi suatu hadis tertentu yang dimasukkan dalam buku
persoalan keagamaan dengan munculnya hadis. Kitab-kitab hadis yang muncul dalam
justifikasi-justifikasi ajaran Islam melalui masa ini antara lain Musnad Ahmad, Kutub al-
hadis.11 Sittah, Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim.14
Masa penyebaran ke berbagai wilayah. Masa pembersihan, penyusunan, penambahan
Pelopornya adalah para sahabat kecil dan dan pengumpulan hadis, dari awal abad ke-4 sampai
tabiin besar dari berakhirnya Khulafa’ al- jatuhnya kota Bagdad tahun 656 H. Mulai dari
Rasyidin sampai awal Dinasti Munawiyahabad masa ini dan sesudahnya, ulama yang
pertama Hijriah. Hadis pada masa ini sudah berperan dalam kegiatan hadis disebut
tersebar ke berbagai wilayah kekuasaan Islam ulama muta’akhkhirin. Kegiatan yang dilakukan
yang tidak hanya di wilayah Hijaz melainkan hanya mencukupkan diri dengan mengutip
telah sampai ke Yaman dan bahkan sampai ke kitab-kitab hadis yang ditadwin oleh ulama
Afrika. Penyebaran hadis tersebut juga abad ke 2 dan 3 H. Oleh karena itu, corak
dibarengi dengan munculnya madrasah di tadwin pada masa ini dan sesudahnya telah
berbagai daerah sebagai pusat pendidikan beraneka ragam seperti menertibkan hadis,
keagamaan. Waktu periode ini adalah masa spesialisasi hadis, kitab-kitab komentar dan
sahabat kecil sampai tabiin.12 sebagainya. Seperti yang dilakukan oleh Isma‘il
Masa pembukuan hadis dimulai awal abad ibn Ahmad yang menghimpun kitab Sahih al-
ke-2 H sampai di penghujung abad tersebut. Abad Bukhari dan Sahih Muslim dalam satu kitab.15
kedua Hijriah merupakan momentum baru Masa pensyarahan, penghimpunan, pen-
bagi perkembangan hadis dimana hadis yang takhrijan dan pembahasan hadis. Rentang waktu
sebelumnya dipelihara melalui tradisi hafalan relatif panjang dimulai tahun 656 H sampai
sekarang. Masa ini merupakan kelanjutan masa
10 M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Syarah sebelumnya dan menambah semakin
Hadis Dari Klasik Hingga Kontemporer (Yogyakarta:
Kalimedia, 2017), vii. 13Ibid.,. vii.
11Ibid., viii. 14Ibid.,. ix.
12Ibid., vii. 15Ibid.,. ix.

Rahmat Tri Hadi 17 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

banyaknya khazanah hasil tadwin ulama hadis. matan serta aspek aksiologi yang berupa tujuan
Jika dihubungkan dengan sejarah penyusunannya baik secara praktis maupun
perkembangan ‘ulum al-hadis, maka masa ini teoritis. Penyusunan kitab-kitab hadis
merupakan suatu masa ke-emasan dan berdasarkan aspek-aspek tersebut disebut
kematangan ‘ulum al-hadis. Oleh karena itu, ilmu riwayah dan ilmu dirayah. Ilmu riwayah
tidak heran jika masa terakhir perkembangan menekankan pada ketepatan menghimpun
hadis telah menyempurnakan dirinya dengan segala yang dinisbahkan kepada Nabi SAW,
berbagai karya hadis yang tetap mengacu pada sedangkan ilmu dirayah lebih menekankan pada
hasil ulama sebelumnya, mutaqaddimin. Hasil faktor diterima dan tidaknya sesuatu yang
karya ulama pada periode ini antara lain syarh dinisbahkan kepada Nabi tersebut. Kedua
Sahih al-Bukhari seperti Fath al-Bari karya al- ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
‗Asqalani, ‘Umdah al-Qari karya Muhammad lain dalam menentukan status hadis. Tetapi
ibn Ahmad al-‗Aini dan Irsyad al-Sari karya al- dengan dibukukannya hadis Nabi SAW dan
Qastalani. Hal serupa juga ditemukan pada selanjutnya dijadikan rujukan oleh ulama yang
kitab-kitab lain seperti Sahih Muslim, Sunan al- datang kemudian, maka pada periode
Tirmizi, Sunan al-Nasa’i, dan Sunan Ibn selanjutnya ilmu hadis riwayah tidak lagi
Majah.16 banyak berkembang. Berbeda halnya dengan
Periodesasi di atas terkesan lebih ilmu hadis dirayah yang senantiasa
terperinci dan menyebut berbagai generasi berkembang dan melahirkan berbagai cabang
yang terlibat dalam setiap tahap perkembangan ilmu hadis. Oleh karena itu, pada umumnya
hadis. Oleh karena itu, terdapat tujuh tahapan. yang dibicarakan oleh ulama hadis dalam
Namun, pada perkembangannya ada juga kitab-kitab ulumul hadis yang mereka susun
ulama yang hanya membagi ke dalam tiga adalah ilmu hadis dirayah.19
periode saja seperti yang dilakukan oleh
Muhammad Ajjajal-Khatib. Ketiga periode HADIS DI ERA MOBILE (DIGITAL)
tersebut masing-masing, qabl al-tadwin (sebelum Melihat perkembangan Hadits di era
pembukuan), inda al-tadwin (masa pembukuan) sebelumnya yang tidak begitu signifikan, maka
dan ba’da al-tadwin (setelah pembukuan).17 perkembangan hadis mulai digalakan kembali
Pembahasan yang dilakukan nampak bahwa oleh para ilmuwan hadits dengan sebuah
hanya berpatokan pada prestasi besar umat kemasan menarik, hal inilah yang membuat
Islam dalam menjaga hadis. Tradisi hafalan ke para ilmuan hadits ingin memasukan kajian
tradisi tulis oleh ‗Ajjaj al-Khatib dianggap hadis dalam era digital hal ini guna
sebagai sesuatu yang penting. Oleh karna itu, mengembangkan studi hadits di era yang
masa-masa sebelum dan sesudah pembukuan sudah memasuki globalisasi, dengan
sudah cukup dikategorikan secara general mengembangkan keberadaan internet maka
dengan menafikan peristiwa-peristiwa yang tampak hadits akan terlihat menarik, hal ini
terjadi setiap periodenya.18 sebagaimana melihat manfaat internet yang
Dan dalam menyusun kitab hadis, para dapat mempermudah tata kerja dan
ulama tidak hanya mendasarkan pada aspek- mempercepat suatu proses suatu pekerjaan,
aspek ontologi, tetapi juga meliputi aspek
epitemologi yang berupa kritik sanad dan

16Ibid.,. Ix.
17 M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian 19M. Zulkarnain Mubbar, Quo Vadis Studi

Hadis dari Teks ke Konteks…, 5-9. Hadis? Merefleksikan Perkembangan dan Masa Depan Studi
18Ibid.,. 9. Hadis…, 115.

Rahmat Tri Hadi 18 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

sehingga segala sesuatu dapat ditemukan hadis lainnya. Seperti software maktabah
dengan cara praktis dan cepat.20 syamilah, maktabah alfiyah li al-sunnah al-
Perkembangan atas digitalisasi hadis nabawiyyah.22
merupakan sebuah keniscayaan. Hal ini Dalam ranah
merupakan sebuah pergeseran yang terus perkembangan software hadis di atas adalah
terjadi dalam dunia transmisi keilmuan dalam bagian dari digitalisasi hadis. Hal ini
Islam. Kelahiran kitab baik dalam tradisi merupakan perkembangan fase hadis
penulisannya maupun tradisi cetak melahirkan selanjutnya setelah penjagaan melalui hafalan
pergeseran peran hafalan di dalamnya. di awal perkembagannya. Kemudian
Pergeseran ini terus terjadi di era digitalisasi. berkembang ke dalam kebutuhan akan
Dengan demikian, transmisi keilmuan dalam pembukuan hadis dengan beragam metode
hal ini melalui guru ke murid telah berubah. penulisan di dalamnya. Hal inilah menjadikan
Perubahan di atas menggeser peran hadis memiliki beragam kitab turats klasik
fisik kitab hadis. Kitab hadis yang merupakan sebagai warisan perkembangan ilmu hadis.
hasil cetak sering dijadikan alat sebagai Dengan demikian, perjalanan software hadis
pembelajaran kini tidak berkembang bahkan menunjukkan bahwa tradisi cetak adalah
cenderung mati dikarenakan sepinya transaksi dilanjutkan dengan tradisi digitalisasi. Wujud
atas buku cetak ini. Kenyataan inilah yang dari proses digitalisasi ini adalah teks kitab-
menjadikan dunia cetak mencetak mengalami kitab hadis dalam aksesnya. Namun, dengan
kemunduran hebat. Dengan demikian, model ini menjadikan data yang diperoleh
perubahan ini mengisyaratkan perubahan di adalah data mentah. Kreativitas pencari dalam
dalamnya.21 melalukan analisis menjadi penting dalam hal
Seiring perkembangan manusia, yang ini. Tentu saja, selain kemahiran bahasa Arab
di era sekarang merupakan era global yang juga harus diikuti dan dikuasai oleh kemahiran
didukung dengan kemajuan teknologi metodologi dalam melakukan analisis data
informasi memunculkan berbagai produk baru sehingga hasil penelitian yang diperoleh
hadis di media global, seperti buku dalam menjadi baik. Dengan pola demikian,
bentuk pdf seperti dalam: menjadikan penelitian hadis lebih mudah dan
- http://www.omelketab.net/chm/fiqeh/s menjadikan seorang di era digital/mobile ini
obolel salam. zip, menjadi orang yang alim dengan kecanggihan
- http://www.omelketab.net/chm/fiqeh/al menguasai kitab-kitab di dalamnya.23
awttar. zip, Selain untuk mempermudah akses dan
- http://www.omelketab.net/chm/hadith/ pemanfaatan hadis, adanya digitalisasi hadis
bokhari. zip, tidak lain juga untuk menarik minat
- http://www.islamiccouncil.org/programs masyarakat khususnya para remaja millennial
/Hadith4. zip. supaya tidak mengesampingkan studi hadis
- http://www.saaid.net/book diantara banyak disiplin ilmu yang lain yang
- Atau dalam bentuk software tertentu yang juga terus berkembang. Dengan begitu,
digagas oleh individu maupun pemerhati peranan hadis sebagai sumber ajaran Islam
kedua setelah al-Qur‘an akan nyata adanya
20 Luthfi Maulana, ―Periodesasi Perkembangan

Studi Hadis (Dari Tradisi Lisan/Tulisan Hingga 22M. Alfatih Suryadilaga, Kajian Hadis di Era
Berbasis Digital,‖ Esensia 17, no. 1 (2016): 120. Global…, 202.
21https://artikula.id/alfatih/era-digital- 23https://artikula.id/alfatih/mengenal-sejarah-

mengubah-budaya-dalam-kajian-hadis/ Diakses pada panjang-software-hadis/ Diakses pada tanggal 06


tanggal 06 Februari 2020 pukul 16.10 WIB. Februari 2020 pukul 16.00 WIB.

Rahmat Tri Hadi 19 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

melalui pelibatan-pelibatan hadis dalam aspek pendirian PKH menjadi suatu keniscayaan,
kehidupan dan dalam pemecahan-pemecahan Tepat pada hari Sabtu, 17 Mei 2008 PKH
problematika sosial selain al-Qur‘an. Di sinilah resmi berdiri.26
kemudian peranan sebenarnya dari para PKH didirkan oleh Ahmad
generasi millenial sebagai generasi yang dituntut Lutfi Fathullah. Beliau merupakan salah satu
dan dipertanyakan agar turut serta melibatkan cucu Guru Mughni yang merupakan ulama di
diri dan memanfaatkan digitalisasi pada hadis tanah Betawi era akhir 1800 dan awal 1900- an.
dengan sebaik mungkin, sehingga lambat laun Beliau memperoleh gelar magisternya dari
kajian hadis akan kembali pada puncak Jordan University, sedangkan delar
kejayaannya.24 doktoralnya diraih di Universitas Kebangsaan
Malaysia. Selain menjadi dosen di beberapa
PUSAT KAJIAN HADIS DAN KAJIAN perguruan tinggi seperti UIN Jakarta dan IIQ
HADIS DI ERA DIGITAL Jakarta, beliau juga mengajar di beberapa
Pusat Kajian Hadis yang beralamat di Majelis Ta‘lim dan menjadi narasumber kajian
Komplek Masjid Baitul Mughni Jl. Gatot Kitab Shahih Bukhari di acara Hikmah Pagi
Subroto Kav. 26 Kuningan Jakarta, didirikan TVRI. Dari aktifitasnya ini nampak bahwa
untuk mewadahi dan menjadi media untuk Lufti Fathullah tidak hanya mengajarkan hadis
pengkajian dan penyebarluasan Hadis. Hal ini di pendidikan formal perguruan tinggi. Ia juga
nampak dari visinya, yaitu berkhidmat untuk mengajarkan hadis kepada masyarakat luas
kepentingan Islam melalui kajian hadis-hadis secara langsung. Tentunya dengan corak kajian
Rasulullah SAW; menjadi pusat informasi yang berbeda. Jika di perguruan tinggi lebih
hadis; dan menjadi pusat kajian hadis. Untuk besifat teoritis, maka kajian yang bersentuhan
mewujudkan visi-visi ini, maka kemudian PKH dengan masyarakat umum secara luas lebih
memiliki misi memperkuat kajian al-Qur‘an bercorak praktis. Sebagai seorang akademisi
dan Hadis; memfasilitasi kegiatan penelitian Studi Hadis, Ahmad Lutfi Fathullah juga
hadis; serta memanfaatkan media cetak dan sering bersentuhan dengan masyarakat umum.
elektronik, juga melalui pendidikan, untuk Hal ini kemungkinan karena perannya sebagai
menyebarluaskan ilmu-ilmu yang bersumber seorang ulama yang berkeharusan untuk
dari al-Qur‘an dan Hadis.25 meningkatkan dan memperbaiki kualitas
Hadirnya PKH dalam belantika kehidupan umat, agar sukses di dunia dan
kajian hadis maupun perkembangan akhirat. Dalam wawancara yang dilakukan oleh
keagamaan di Indonesia seolah menjadi angin Hidayati Nur Fajriana, Ahmad Lutfi Fathullah
segar. Hal ini didasarkan bahwa masih mengatakan bahwa umat itu adalah saudara
minimnya peminat kajian hadis di Indonesia yang harus bersama-sama diajak menuju surga.
yang ditandai dengan masih jarangnya peminat Jadi mereka harus harus diberi akses maksimal
kajian hadis di perguruan tinggi Islam. Di terhadap ilmu pengetahuan.27
samping itu juga, banyak hadis palsu yang Di tengah kebutuhan akan informasi
beredar di tengah masyarakat yang berakibat agama yang semakin tinggi di kalangan
kekeliruan dalam memahami Islam. Sehingga masyarakat, maka kemudian PKH

24 Siti Syamsiyatul Ummah, ―Digitalisasi Hadis 26https://pkh.or.id/tentang-kami/profil-

(Studi Hadis Di Era Digital),‖ Jurnal Ilmu Hadis 4, no. 1 pusatkajian-hadis. Diakses pada tanggal 02 Desember
(2019): 7. 2019 pukul 12:44 WIB.
25https://pkh.or.id/tentang-kami/profil- 27 Hidayati Nur Fajriana, Pemikiran Dan

pusatkajian-hadis. Diakses pada tanggal 02 Desember Aktivitas Dakwah Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA
2019 pukul 12:40 WIB. (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013), 49.

Rahmat Tri Hadi 20 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

membangun berbagai karya, baik itu yang membaca hadis belum segencar al-Qur‘an.
berbasis aplikasi di android, windows maupun e- Pusat Kajian Hadis menyadari hal ini dan
book. Seperti, dalam basis Windows, PKH menyusun program dengan motto mudah,
membangun aplikasi Sahih al-Bukhari; Terjemah simpel dan menarik, cocok untuk semua
dan Takhrij Interaktif, Perpustakaan Islam Digital; kalangan, dan Alhamdulillah di awal tahun 1436
dan Himpunan Kitab Kajian Islam Klasik dan H ini berhasil launching program dalam
Kontemporer. Sedangkan dalam bentuk e-book seperti bentuk mobile versi androidnya, "Satu Hari Satu
Kumpulan 40 Ayat-Ayat al-Qur’an Populer dan Hadis". Tim Penyusun memilih hadis-hadis
Sering Dibaca Imam dan 40 Hadis Mudah Dihafal simpel yang menarik, semua bersumber dari
Sanad dan Matan. Adapun aplikasi yang berbasis Sahih Bukhari, kitab yang dikatakan oleh
Android, misalnya seperti Satu Hari Satu Hadis, 40 Imam Syafi‘i merupakan kitab ter-shahih kedua
Hadis Seputar Ramadhan, Membuka Pintu Rezeki setelah al-Qur‘an. Setiap harinya, akan dikirimi
Melalui Wirid Pagi dan Petang dan Masuk Surga; notifikasi yang memberi gambaran tentang
Kajian Tematis Kitab Riyadh al-Shalihin.28 hadis hari itu. Dengan tema hadis yang
Dari aplikasi ataupun e-book yang berbeda setiap bulannya, kita dapat
dibangun, nampak bahwa PKH tidak hanya mempelajari hadis-hadis dengan mudah, dan
memberi fasilitas bagi para peneliti dan tanpa lelah kita akan mempelajari 354 hadis
pengkaji hadis. Akan tetapi juga memberikan dalam setahun. Selain itu, hadis-hadis ini
fasilitas gratis bagi masyarakat luas, meskipun dilengkapi dengan pesan yang memberikan
bukan akademisi hadis, untuk dapat intisari dari hadis, serta menjelaskan makna
mempelajari hadis. Di samping itu, dari segi hadis jika ada arti yang kurang jelas.
konten, aplikasi yang dibangun oleh PKH ini Sebagaimana aplikasi-aplikasi lainnya,
lebih bersifat praktis bagi masyarakat. Sehingga aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘ juga memiliki
untuk mempelajari hadis tidak lagi harus fitur menu. Fitur menu dalam aplikasi ini
mengakses kitab atau buku cetak. Di sinilah disimbolkan dengan tiga garis yang terletak
letak kepekaan PKH dalam tuntutan zaman.29 pada pojok kiri atas halaman beranda. Dalam
APLIKASI SATU HARI SATU HADIS fitur menu ini terdapat tujuh tombol, yaitu
Aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘ ini beranda, hadis pilihan, pengaturan, pengantar, donasi
merupakan salah satu sekian aplikasi hadis tentang PKH, dan keluar.
berbasis android yang dibangun oleh PKH. Pertama, tombol beranda ini berisi
Namun aplikasi konsep aplikasi ini adalah dari halaman yang memuat tema hadis hari ini;
Lutfi Fathullah. Ia bisa diunduh secara gratis di sesuai tanggal di smartphone, selain itu ada juga
Google Play Store dan App Store bersama dengan tombol pencarian hadis dengan ikon gambar
aplikasi-aplikasi milik PKH lainnya. PKH kaca pembesar, kemudian kalender masehi dan
sebagai pengembang, merilis pertama kali hijriah, dan tombol berbagi (share) yang bisa
aplikasi ini pada 13 Oktober 2015 dan terakhir dibagikan ke sosial media yang terhubung
diperbarui pada 14 Januari 2019. Hingga ini, dengan smartphone dengan menggunakan.
aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘ sudah diunduh Kedua, tombol hadis pilihan yang sebelumnya
lebih dari 100.000 lebih kali di Google Play Store. sudah kita tandai dengan mengklik tombol
Berbeda dengan gerakan membaca al- yang ada di pojok bawah sebelah kanan. Ketiga,
Qur‘an yang sudah marak di Indonesia gerakan tombol pengaturan yang memiliki beberapa fitur
pilihan tambahan seperti, bahasa antarmuka
28https://karya.pkh.or.id/. Diakses pada dengan pilihan bahasa English dan Indonesia,
tanggal 02 Desember 2019 pukul 12:47 WIB.
29 Fahrudin, ―Kajian Hadis Era Android,‖
kalibrasi kalender dengan beberapa pilihan,
Diroyah 4, no. 1 (2019): 39. bahasa di menu kalender dengan pilihan Bahasa

Rahmat Tri Hadi 21 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

Indonesia/Inggris dan Arab, dan pilihan warna memuat hadis-hadis Nabi yang diambil dari
background widget serta warna teks widget. Keempat, Kitab Riyadh al-Shalihin yang kemudian disusun
tombol pengantar memuat informasi tentang dalam tema-tema yang berbeda.
seputar aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘ ini. Sebagaimana yang terdapat dalam salah
Kelima, tombol donasi jika diklik akan menuju satu contoh tema pada aplikasi, Sedekah juga
ke link donasi di situs resmi PKH.30 Keenam, memiliki keunikan. Dalam tema ini terdapat
tombol tentang memuat informasi tentang enam sub-tema yang disajikan secara simpel
pengembang aplikasi ini, yaitu alamat PKH dengan disertai keterangan urutan hadis Sahih
dan narahubungnya. Dan ketujuh, tombol Bukhari, yaitu Larangan bersedekah dengan seluruh
keluar digunakan untuk menutup aplikasi. harta, Bersedekah atas nama orang yang sudah
Salah satu fitur penting yang dimiliki meninggal dunia, infak seseorang untuk keluarganya,
oleh aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘ ini adalah Keutamaan bendahara yang amanah, Wajib sedekah,
fitur pencarian. Hal ini dikarenakan dapat Jangan menunda sedekah, Keutamaan bersedekah,
memudahkan setiap pengguna ketika hendak dan masih banyak lagi terkait seputar sedekah.
mencari tema suatu hadis. Pada aplikasi ini, Seperti pemilihan redaksi yang santai dan tidak
fitur pencarian disimbolkan dengan gambar menggunakan bahasa baku, sehingga
kaca pembesar pada pojok kanan atas di membuatnya lebih menarik untuk dibuka.
halaman beranda aplikasi. Di dalam sub-tema ini ini hadis-hadis
Jika kata kunci yang dimasukkan dimuat dengan jumlah yang beragam. Dalam
tersedia atau ditemukan, maka aplikasi akan menyajikan hadis, PKH memberi kode urutan
menampilkan tema-tema yang memuat kata hadis, seperti Sahih Bukhari: 2552, maka yang
kunci tersebut, bukan yang terdapat dalam dimaksud adalah kitab Sahih Bukhari nomor
terjemah hadisnya. Sebaliknya, jika kata kunci hadis 2552. Salah satunya seperti yang terdapat
yang dimasukkan tidak tersedia, maka akan dalam pada tema Jual beli sub-tema Keberkahan
muncul keterangan bahwa ia tidak ditemukan. dalam jual beli.
Dalam aplikasi ini, hadis disajikan teks
POLA PENYAJIAN HADIS DALAM bahasa Arabnya, dengan disertai terjemahan
APLIKASI ‘SATU HARI SATU HADIS’. bahasa Indonesianya dan terakhir ditambahi
Aplikasi-aplikasi android yang dengan keterangan isi hadis dalam kitab Sahih
menyajikan hadis umumnya memiliki pola- Bukhari.
polanya tersendiri. Hal ini sebagai wujud dari Penyajian keterangan isi hadis
inovasi pengembang agar aplikasinya dapat memperjelas dan memudahkan pengguna
diminati banyak orang, serta memberikan memahami isi dan maksud dari kandungan
pengalaman yang berbeda dalam mempelajari hadis tersebut ditambah juga kita pun bisa
hadis di era kemajuan teknologi ini. Dalam membagikan (share) ke sosial media lainnya.
kasus aplikasi-aplikasi yang diproduksi dan Dari penjelasan di atas, dalam
dikembangkan oleh PKH sendiri ia disajikan disimpulkan bahwa dalam aplikasi ini terdapat
dalam beragam pola. Di antaranya seperti dua pola penyajian hadis. Pertama, program
aplikasi Selangkah Lagi Anda Masuk Surga yang otomatis (notifikasi), yaitu 1 hari → 1 hadis →
tema → sub-tema → hadis. Kedua, secara
30Situs donasi PKH adalah manual, yaitu kolom pencarian → tema →
https://pkh.or.id/dinasi-online/. Ada tiga pilihan
program donasi yang tersedia, yaitu Wakaf Pembangunan sub-tema → hadis.
Sarana Haji dan Umrah, Donasi Pengembangan, Aplikasi Al- Aplikasi ‗Satu Hari Satu Hadis‘ ini
Qur’an Al-Hadi, dan Pembangunan Rumah Tahfidz Pesantren
PKH. Diakses pada tanggal 02 Desember 2019 pukul
merupakan inovasi baru dalam mempelajari
12.50 WIB. dan mengamalkan suatu hadis, terutama hadis

Rahmat Tri Hadi 22 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

Sahih Bukhari. Berdasarkan pengamatan Bukhari saja, padahal perawi hadis sahih
penulis, aplikasi ini memiliki beberapa lainnya ada juga selain Bukhari.
kelebihan. Pertama, tema-tema hadis yang
tersaji menggunakan bahasa atau redaksi kata KESIMPULAN
yang mudah, simpel dan menarik, dan cocok Dari pembahasan di atas, menurut
untuk semua kalangan; semua bersumber dari penulis PKH telah berusaha dengan sangat
Sahih Bukhari. Kitab yang dikatakan oleh baik dalam hal merespon kajian hadis yang
Imam Syafi‘i merupakan kitab tersahih kedua sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan di
setelah al-Qur‘an. Dengan demikian, dapat zaman sekarang yang serba mobile atau modern.
menyentuh lebih banyak pembaca, dari semua Salah satu buktinya adalah dengan meliris salah
lapisan masyarakat. Kedua, setiap harinya akan satu aplikasi yaitu ‗Satu Hari Satu Hadis‘, yang
dikirimi notifikasi yang memberi gambaran mana aplikasi ini menyajikan notifikasi hadis-
tentang hadis hari itu; berjalan dengan hadis dari kitab hadis Sahih Bukhari dalam
kalender hijriah, dengan tema baru setiap tema-tema yang berbeda setiap harinya. Tema-
bulannya. Dengan tema hadis yang berbeda tema yang disajikan pun ditulis dengan bahasa
setiap bulan, tentu kita akan dengan mudah yang simpel, menarik, dan cocok untuk semua
mempelajari hadis-hadis, dan tanpa lelah kita kalangan termasuk orang awam sekalipun. Hal
akan mempelajari 354 hadis dalam setahun. ini dilakukan agar dapat dinikmati oleh
Selain model notifikasi, kita juga disuguhkan masyarakat luas, baik di lingkungan pendidikan
dengan mode manual dalam bentuk kolom formal maupun non formal.
pencarian hadis, hanya dengan mengetik kata Teknik penyajiannya pun sangat
kunci hadis yang hendak kita cari di kolom menarik. Tema-temanya disusun berdasarkan
pencarian yang sudah disediakan dalam notifikasi yang memberi gambaran tentang
aplikasi tersebut. Ketiga, hadis-hadis ini hadis hari itu. Sehingga, kehadiran aplikasi ini
dilengkapi dengan pesan-pesan atau diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong
keterangan yang memberikan intisari dari semangat umat Islam untuk mempelajari dan
hadis, serta menjelaskan makna hadis jika ada mengenal lebih dekat hadis sahih Rasulullah
arti yang kurang jelas dari hadis tersebut. SAW yang salah satunya terdapat dalam
Keempat, teks hadis yang disajikan dilengkapi kumpulan kitab hadis Sahih Bukhari.
dengan harkat, sehingga masyarakat awam
dapat mengetahui bunyi teks suatu hadis, di
samping disertai terjemahan hadis, informasi
kualitas hadis dan informasi nomor hadis
dalam kitab Sahih Bukhari.
Beberapa kelebihan di atas tentu
menjadi keunggulan tersendiri bagi aplikasi
‗Satu Hari Satu Hadis‘ ini jika dibandingkan
dengan aplikasi sejenis lainnya. Namun, satu
hal menurut penulis yang menjadi kekurangan
dari aplikasi ini adalah tidak memuat
keseluruhan hadis Sahih Bukhari dan dibatasi
oleh beberapa hadis yang disediakan oleh
PKH serta hanya terbatas pada hadis Sahih

Rahmat Tri Hadi 23 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…


ISLAM TRANSFORMATIF: Journal of Islamic Studies Vol. 04 , No. 01., Januari-Juni 2020

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ash-Shiddieqy, Hasbi. Sejarah Perkembangan Hadis. Jakarta: Bulan Bintang, 1973.


Batubara, Hamdan Husein. ―Pemanfaatan Ensiklopedi Hadis Kitab 9 Imam Sebagai Media Dan
Sumber Belajar Hadis.‖ Muallimuna 2, no. 2 (2017): 65.
Fahrudin. ―Kajian Hadis Era Android.‖ Diroyah 4, no. 1 (2019): 39.
Fajriana, Hidayati Nur. Pemikiran Dan Aktivitas Dakwah Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA. Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah, 2013.
Fikriyyah, Dliya Ul. ―Telaah Aplikasi Hadis (Lidwa Pusaka).‖ Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan
Hadis 17, no. 2 (2016): 287.
Khaeruman, Badri. Otentisitas Hadis; Studi Kritis Atas Kajian Hadis Kontemporer. Bandung: ROSDA,
2004.
Maulana, Luthfi. ―Periodesasi Perkembangan Studi Hadis (Dari Tradisi Lisan/Tulisan Hingga
Berbasis Digital.‖ Esensia 17, no. 1 (2016): 120.
Mubhar, Oleh M Zulkarnain. ―Quo Vadis Studi Hadis? Merefleksikan Perkembangan Dan Masa
Depan Studi Hadis.‖ Al-Qalam 7, no. 2 (2015): 113–15.
Suryadilaga, M. Alfatih. Aplikasi Penelitian Hadis Dari Teks Ke Konteks. Yogyakarta: Kalimedia,
2016.
———. ―Kajian Hadis Di Era Global.‖ Esensia 15, no. 2 (2014): 200.
———. Metodologi Syarah Hadis Dari Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: Kalimedia, 2017.
———. Ulumul Hadis. Yogyakarta: Kalimedia, 2015.
Ummah, Siti Syamsiyatul. ―Digitalisasi Hadis (Studi Hadis Di Era Digital).‖ Jurnal Ilmu Hadis 4,
no. 1 (2019): 7.
Zemakhsyari dan Nilna Fadlillah. ―Software Ensiklopedi.‖ Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis 17,
no. 2 (2016): 228.
https://pkh.or.id/tentang-kami/profil-pusatkajian-hadis. Di akses pada tanggal 02 Desember
2019 pukul 12:40 WIB.
https://karya.pkh.or.id/. Diakses pada tanggal 02 Desember 2019 pukul 12:47 WIB.
https://pkh.or.id/dinasi-online/ Diakses pada tanggal 02 Desember 2019 pukul 12.50 WIB.
https://artikula.id/alfatih/mengenal-sejarah-panjang-software-hadis/ Diakses pada tanggal 06
Februari 2020 pukul 16.00 WIB.
https://artikula.id/alfatih/era-digital-mengubah-budaya-dalam-kajian-hadis/ Diakses pada
tanggal 06 Februari 2020 pukul 16.10 WIB.

Rahmat Tri Hadi 24 Studi Aplikasi ‘Satu Hari Satu Hadis’…

Anda mungkin juga menyukai