Anda di halaman 1dari 23

PENGGUNAAN AL-QUR’AN DIGITAL PADA SMARTPHONE

Dosen Pengampu :
Dr. Hapni Laila Siregar, S.Ag, M.A.

Disusun Oleh :

Nama : Elfira Nasution (4213351006)

Khadra Ulfah Rambe (4213151010)

Sahrul Ramadhan HRP (4211151011)


Kelompok : 4 (empat)
Kelas : Pendidikan IPA 2021

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

PROGRAM STUDI S1-PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidaya
h-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan, baik dari segi bentuk maupun konten. Pe
nyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu tugas kami dalam mata kuliah Pendidi
kan Agama Islam dengan ibu Dr. Hapni Laila Siregar, S.Ag, M.A.

Kami berharap bahwa makalah ini akan membantu meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Kami mengakui bahwa makalah ini masih memiliki bany
ak kekurangan, karena kami masih memiliki sedikit pengalaman. Jika ada kesalahan, Ka
mi mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga yang berikutnya bisa lebih b
aik.

Medan, April 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I - PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................1

BAB II - PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Al-Qur’an Digital...............................................................................................2

B. Fakta Terkait Al-Qur’an Digital.........................................................................7

C. Pro Kontra Keberadaan Al-Qur’an digital dari berbagai Sudut Pandang……….


8

BAB III - PENUTUP...............................................................................................18

3.1. Kesimpulan....................................................................................................18

3.2. Saran...............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19

LAMPIRAN.............................................................................................................20

ii
BAB I – PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi semaki
n pesat, semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-has
il teknologi. al-Qur‟an pun tidak terlepas dari dampak kemajuan teknologi ini. sekara
ng ini software komputer yang mulai digunakan adalah al-Qur‟an digital, yang bisa d
igunakan dengan komputer dan bisa di download di android melalui playstore. Mema
ng tidak sulit lagi bagi kita untuk mempelajari al-Qur‟an. Di aplikasi al-Qur‟an ini ju
ga sudah terdapat terjemah, tajwid berwarna, dan rekaman bacaan disemua surat, dan
aplikasi ini bisa di akses secara online maupun offline.
Media Al-Qur'an digital merupakan salah satu produk terkini dalam hal pema
duan konsep teknologi dan religi. Dengan bantuan teknologi, akan memudahkan man
usia untuk semakin mengenal dan mendekatkan diri pada Kitab suci umat Islam terse
but. Keberadaan AlQur'an digital merupakan perwujudan lain dari konsep Al-Al-Qu
r'an yang selama ini hanya tersedia dalam bentuk cetakan buku. pro dan kontra dalam
segala hal pasti ada, meski nilainya kita rasa sangat baik tak terkecuali dalam dunia p
enafsiran Al-Quran, arus informasi yang sangat cepat membuat kita harus lebih berha
ti-hati dalam memilih tulisan dan video, akan lebih bagus kalau tetap membaca kitab-
kitab tafsir yang berbentuk buku, karena akan lebih pasti keabsahannya. Tetapi, kema
juan informasi yang tidak dapat dipungkiri memaksa kita untuk mengikuti alurnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Al-Qur’an Digital?
2. Apa Saja Fakta terkait Al-Qur’an Digital?
3. Bagaimana Pro Kontra Keberadaan Al-Qur’an digital dari berbagai Sudut Pand
ang?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Mengenai Al-Qur’an digital
2. Untuk mengetahui Fakta Terkait Al-Qur’an Digital
3. Untuk mengetahui Pro Kontra Keberadaan Al-Qur’an digital dari berbagai Sud
ut Pandang

1
BAB II – PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an Digital

1. Pengertian Al-Qur’an digital

Salah satu perkembangan mutakhir dalam era teknologi digital dalam kehidup
an umat beragama adalah maraknya penggunaan kitab suci Al-Qur‟an dalam bentuk
digital, baik dalam bentuk pen maupun aplikasi Al-Qur‟an digital yang digunakan da
lam teknologi smartphone android dan ios. Selain itu juga ada Al-Qur‟an digital dala
m bentuk website. Maraknya penggunaan Al-Qur‟an digital di satu sisi merupakan k
emajuan yang menggembirakan di mana umat Islam sudah bisa beradaptasi mengikut
i perkembangan teknologi, termasuk teknologi digital.
Adapun Aplikasi Menurut Buyens (2001) aplikasi berasal dari kata Applicatio
n, Application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan, sedangkan mobile dari
kata mobile. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direkam untuk m
elaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan
oleh sasaran yang dituju sedangkan mobile dapat di artikan sebagai perpindahan dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Kata mobile mempunyai arti bergerak atau berpind
ah, sehingga aplikasi mobile menurut Purnama (2010) adalah sebutan untuk aplikasi
yang berjalan di mobile device. Dengan menggunakan aplikasi mobile, dapat dengan
mudah melakukan berbagaii macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan, belajar, m
engerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya.
Al-Qur'an digital adalah Al-Qur'an yang dapat diakses dan dibaca melalui per
angkat elektronik, seperti komputer, laptop, tablet, atau smartphone. Al-Qur'an digital
biasanya tersedia dalam bentuk aplikasi, situs web, atau ebook yang dapat diunduh da
n diinstal di perangkat elektronik.
Al-Qur'an digital memiliki kelebihan dalam kemudahan akses dan fleksibilitas
karena dapat dibaca di mana saja dan kapan saja tanpa harus membawa Al-Qur'an fisi
k. Selain itu, Al-Qur'an digital juga sering dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan sep
erti terjemahan dalam berbagai bahasa, tafsir, atau penjelasan lain yang

2
memudahkan pembaca dalam memahami isi Al-Qur'an. Namun demikian, beb
erapa kalangan masih lebih memilih Al-Qur'an fisik karena memiliki keberkahan dan
keindahan tersendiri saat dibaca dan disentuh.
Dampak positif Al-Qur’an digital adalah tidak sulit untuk dicari saat dibutuhk
an atau dalam keadaan terdesak, hanya dengan menginstal aplikasi alqur’an digital da
pat langsung diakses. Banyaknya pilihan aplikasi alqur’an digital dengan menampilk
an fitur terbaik dan terlengkap, sehingga generasi millennial dapat memilih yang coc
ok dan tepat dengan kebutuhan.
Beberapa kelebihan dari penggunaan Al-Qur’an Digital:
a) Praktis dan Efektif untuk digunakan dimanapun dan kapanpun
b) Terdapat berbagai macam fitur seperti terjemahan, tafsir dan
murottal.
c) Dapat dengan mudah mencari surah atau ayat tertentu.
d) Banyaknya pilihan, sehingga dapat memilih yang sesuai
dengan kebutuhan.
Dampak negative Al-Qur’an digital adalah diakses melalui gawai sehingga da
pat merusak kesehatan mata, membuat mata cepat lelah jika terlalu lama menggunaka
nnya dan dapat membuat generasi millennial melupakan atau malas untuk mengguna
kan Al-Qur’an cetak. Penggunaan dalam jangka panjang dapat membuat generasi mil
lennial menjadi ketergantungan dan melupakan Al-Qur’an yang dibukukan.
Beberapa kelemahan dari penggunaan Al-Qur’an Digital:
a) Dapat merusak kesehatan mata.
b) Mudah teralihkan dengan hal-hal lain, seperti media social,
pesan dan lain-lainnya.
c) Aplikasi dengan fitur lengkap masih belum banyak ditemukan
d) Masih terdapat beberapa aplikasi yang ayat-ayatnya tidak bisa
di salin.
e) Terdapat beberapa aplikasi yang berbayar untuk mengakses
fitur lengkap.
f) Tidak nyaman digunakan dalam waktu yang lama.
g) Harus selalu berhati-hati dan teliti mengenai tulisan dan terjemahan.

3
2. Al-Qur’an di Era Digital dan Kemunculan Generasi Muslim Melek Digital

Berlangsungnya tatanan kehidupan manusia. Perkembangan teknologi digital me


mungkinkan segala hal dapat diakses melalui media digital. Berbagai informasi maupun a
plikasi penunjang dapat diunduh dengan mudah melalui ruang-ruang digital.
Hal ini juga turut berimbas pada munculnya beragam aplikasi al-Qur’an dan terjemahan y
ang mampu memberikan pengalaman beragama yang berbeda. Muhammad Sahal Sobirin
dalam karyanya Digital Qur’an and It’s Translation menamai berbagai aplikasi al-Qur’an
dan terjemahan ini sebagai mushaf jenis baru. Sebagai implikasi dari kemunculan mushaf
jenis baru ini, lahirlah pula sebuah generasi muslim baru yang dinamai dengan Digital Lit
erate Muslim Generation (Generasi Muslim Melek Digital).
Dalam pandangan Muhammad Sahal Sobirin berdasarkan penelitiannya, ada tiga l
terna yang menyebabkan generasi Muslim ini begitu bergantung kepada mushaf jenis bar
u ini. Pertama, aplikasi al-Qur’an dan terjemahan memberikan kemudahan guna melatih k
ebiasaan membaca al-Qur’an secara rutin. Karena dalam aplikasi tersebut terdapat remind
er yang akan mengingatkan jadwal mengaji. Kedua, memberikan kesempatan yang lebih
banyak guna mempelajari al-Qur’an secara intensif. Ketiga, karena mereka hidup di era di
gital, maka menjadi sebuah tuntutan bahwa al-Qur’an juga harus hadir dalam bentuk digit
al. Dalam pemaparan Muhammad Sahal, perkembangan generasi muslim melek digital in
i merupakan sebuah fenomena yang terjadi sebagai implikasi dari perkembangan zaman. I
a memaparkan bahwa media pembelajaran al-Qur’an saat ini cenderung mengarah kepada
penggunaan media digital sebagai sarananya yakni melalui aplikasi al-Qur’an dan terjema
h yang rata-rata berlisensi dan dibawah pengawasan Kementerian Agama. Namun perlu a
danya beberapa catatan penting yang perlu dipahami oleh generasi muda muslim baru ini.
• Pertama, dalam memahami al-Qur’an tidak cukup seseorang hanya membaca terje
mahan saja. Justru perilaku inilah yang akan mengurangi nilai kemukjizatan al-Qur’an ya
ng bahkan tercakup dalam setiap pemilihan diksi yang digunakannya
• Kedua, budaya memahami al-Qur’an melalui media digital yang hanya menampil
kan terjemahan juga ditakutkan akan berimplikasi pada pemahaman terhadap al-Qur’an y
ang cenderung tekstualis dan tak paham konteks. Karena sejatinya dalam mempelajari da
n memahami al-Qur’an dibutuhkan pemahaman terhadap ilmu-ilmu

4
lainnya yang berfungsi sebagai alat bantu dalam memahami pesan-pesan yang tertuliskan
dalam al-Qur’an secara komprehensif
• Ketiga, munculnya fenomena da’i medsos pun semakin marak, karena hanya deng
an sekali klik ia mampu mengais berbagai informasi yang dibutuhkan guna mengampu pr
ofesinya sebagai pendakwah, padahal informasi yang didapatnya itu belum tentu keabsah
annya lte dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sikap instan seperti inilah yang berimpli
kasi pada melemahnya tingkat literasi di tengah anak muda karena malas membuka kemb
ali kitab kitab ulama yang ahli dalam bidangnya (bidang al-Qur’an dan tafsir) yang telah
bersusah payah menyusun penjelasan terhadap kalamullah dengan didasari atas tadabbur
dan tafakkur yang mendalam. Serta timbulnya rasa ketidakbutuhan terhadap bimbingan g
uru dalam memahami pesan-pesan ilahi.
• Keempat, memang perkembangan teknologi yang merupakan implikasi dari globa
lisasi ini tidak dapat dielakkan dalam setiap tatanan kehidupan masyarakat. Namun satu h
al yang perlu digarisbahwai yaitu dalam mengapresiasi perkembangan dan kemajuan tekn
ologi, umat muslim tidak boleh serta-merta meninggalkan tradisi pengajaran Islam yang s
udah ada sejak jaman awal kemunculan Islam. Di mana dalam mempelajari al-Qur’an, u
mat-umat terdahulu sudah menciptakan budaya pengajaran al-Qur’an melalui metode tala
qi yakni melalui metode bertatapan langsung dengan seorang guru yang telah mahir dala
m bidangnya dan bersanad hingga ke Rasulullah saw.
Tanpa adanya metode pengajaran yang demikian niscaya pesan-pesan ilahiyah dalam al-
Qur’an serta nilai kemukjizatannya—yang bahkan tercurah hanya dalam sebuah huruf—t
ak akan mampu kita rasakan saat ini. Jadi, jika budaya memahami al-Qur’an hanya berdas
arkan aplikasi dan terjemah digital ini terus berlanjut tanpa adanya diimbangi dengan met
ode pembelajaran al-Qur’an yang baik, maka tinggal menunggu saja nilai mukjizat mana l
agi yang berkurang kembali. Wallahu a’lam.
3. Keberadaan Al-Qur’an Digital di Indonesia

Teknologi yang semakin berkembang membuat kaum lternativ akan lebih memili
h sesuatu yang praktis seperti Al-Qur’an digital yang memiliki banyak kelebihan dari pad
a Al-Qur’an cetak. Al-Qur’an digital lte menjadi solusi di era lternativ saat ini dalam per
masalahan yang berkaitan dengan kurang tertariknya kaum lternativ pada Al-Qur’an yang
dibukukan. Sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengetahui pandangan generasi mille
nnial mengenai Al-Qur’an Digital.

5
Saat ini, keberadaan Al-Quran digital di Indonesia sangatlah lterna dan mudah dia
kses. Ada berbagai aplikasi Al-Quran digital yang dapat diunduh di smartphone atau table
t, serta tersedia juga dalam format website. Beberapa aplikasi lterna di Indonesia antara la
in MyQuran, Quran for Android, Quran Indonesia, dan sebagainya.Selain itu, banyak jug
a situs web yang menyediakan Al-Quran digital, seperti Quran.com dan Al-Quran Online.
Hal ini memudahkan orang untuk membaca dan mempelajari Al-Quran kapan saja dan di
mana saja tanpa harus membawa Al-Quran fisik.
Selain itu, keberadaan Al-Quran digital juga telah memudahkan umat Muslim untuk men
gakses berbagai terjemahan Al-Quran ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indon
esia, sehingga memudahkan pemahaman isi Al-Quran bagi yang belum memahami bahas
a Arab.Namun, meskipun keberadaan Al-Quran digital memberikan kemudahan akses da
n penggunaan, penting bagi kita untuk tetap memperhatikan adab dalam membaca Al-Qur
an dan menghargai keberadaan Al-Quran sebagai kitab suci umat Muslim.
Al-Qur’an digital yang disarankan peneliti ada 2 buah, yaitu yang pertama Al-Qu
r’an Indonesia karena memiliki berbagai fitur yang sangat bermanfaat dan aman untuk di
gunakan, dan yang kedua aplikasi Qur’an Kemenag karena tidak hanya untuk Android, Q
ur’an Kemenag juga tersedia dalam format web, dan iOS. Selain menyajikan teks Al-Qur’
an lengkap 30 juz, aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan terjemahan, tafsir dalam dua v
arian: tahlili dan ringkas, serta suara murattal Al-Qur’an Syekh Mahmud Khalil al-Husair
y. Dan pastinya sudah ditashihkan. Aplikasi Al-Qur’an Indonesia memiliki tampilan sede
rhana dengan warna hijau tosca yang menarik. Aplikasi ini berisi Al-Qur’an lengkap deng
an 30 juz dan 114 surah. Tersedia terjemahan dalam bahasa Indonesia, bahkan lte diterje
mahkan per kata. Pandangan MUI dan PCNU Mengenai Al-Quran Digital mengenai mus
haf :
1. MUI
“Sebagian orang mengatakan Al-Quran digital merupakan mushaf, tapi yang sebagian lai
nya tidak sependapat dengan hal itu. Karena paham itu berbeda-beda yang mempunyai
pemahaman masing-masing. Dahulu terdapat banyak Al-Quran cetak dibandingkan Al-Q
uran digital mengakibatkan orang berasumsi bahwa musaf merupakan Al-Quran cetak, ha
l ini sudah mendarah daging terhapat orang-orang tersebut”.

6
“Mushaf itu kan lembaran-lembaran, jadi lebih pas nya itu memang mushaf Al Qur’an dal
am bentuk ayat suci Al Qur’an yang dibukukan. Tapi jika kita lihat dari sisi kontektual ja
di bahwa bentuk Al Qur’an digital dikategorikan sebagai mushaf, hanya saja ini perlu ada
nya pembahasan yang lebih lanjut dari para mufasir/ahli-ahli Al Qur’an menyikapi tentan
g Al Qur’an digital ini apakah termasuk mushaf atau tidaknya.

B. Fakta Terkait Al-Qur’an Digital


Adapun diantara beberapa fakta menarik sejak ditemukan pertma kalinya
mengenai Al-Qur’an didgital ini yaitu sebagai berikut:
1. Generasi pertama Al-Qur’an digital kemenag pertama kali diluncurkan

pada tahun 2016

Kementerian Agama resmi meluncurkan Aplikasi Al-Quran Digital Kementerian


Agama. Peluncuran dilakukan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersamaan
dengan diselenggarakannya Seminar Internasional Al-Quran di Jakarta,Peluncuran
Aplikasi Al-Quran ini ditandai dengan penekanan tombol Enter aplikasi oleh Menag
disaksikan oleh Kabalitabangdiklat Abdurrahman Masud dan Dirjen BImas Islam
Machasin. Dikatakan Menag, Aplikasi Quran ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan umat Islam dalam berinterkasi dengan Al-Quran, baik dalam bentuk bacaan
maupun pemahaman.
Menag mengatakan, upaya memelihara kesahihan Al-Quran tidak hanya dilakukan
dalam bentuk teks/tulisan mushaf, tetapi juga dari segi maknanya. Di era digital yang
penuh keterbukaan, ujar Menag, informasi apa pun dengan mudah diterima oleh
masyarakat, tak terkecuali pemahaman keagamaan. Menurutnya, informasi itu tidak
selalu bermuatan positif, tetapi juga bisa berupa propaganda kebencian dan kekerasan
yang tersebar melalui media sosial, kenyataan ini sulit dibendung, Oleh karena itu, ujar
Menag, pemerintah terus berupaya mengimbangi derasnya arus pemahaman keagamaan
yang ekstrem dengan meyediakan berbagai literatur berisi pemahaman dan penafsiran Al-
Quran yang moderat, toleran dan menghargai keragaman, melalui berbagai media, baik
cetak maupun elektronik.

7
2. Maraknya aplikasi Al-Qur’an digital di play store maupun app store
Fenomena maraknya aplikasi Al-Qur’an digital tidak asing lagi dipendengaran kita
karena dapat dibuktikan dengan banyaknya aplikasi Al-Qur’an digital yang bermunculan
di play store maupun app store yang terdapat pada smartphone kita. Sehingga
menanggapi hal tersebut kita harus dapat memilih mana aplikasi yang sudah teruji
kebenarannya karena Al-Qur’an digital harusnya menjadi salah satu alternatif kita untuk
bisa mengakses ayat ayat Al-Qur’an dimana saja dan kapan saja sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Sebagian besar aplikasi belum mempunyai tanda shahih dari kemenag
Perkembangannya aplikasi Aplikasi Al-Quran digital hadir dengan ragam
kemudahan selain bisa diakses dimana saja, terdapat fitur terjermah al-Qur’an, arah
kiblat, waktu sholat, bacaan audio Al-Quran dan fitur lainnya. Pesatnya aplikasi yang
muncul ini, menghadirkan keraguan terkait keaslian dan kebenaran penulisan baik ayat-
ayat dan tafsir
Al-Quran dalam aplikasi. Perlunya pengawasan oleh Lembaga terkait dalam hal ini
LPMQ yang memiliki kewenangan melakukan tashih Al-Quran yang beredar di
Indonesia. Apalagi muncul fenomena hoax, hate space yang menggunakan ayat-ayat Al-
Quran, yang diduga mengambil dari tafsir terjemahan Al-Quran yang beragam di aplikasi
Al-Quran di play store. Oleh karena itu, perlunya sebuah regulasi untuk mengatur
peredaran aplikasi AlQuran digital. Salah satunya dengan mensosialisasikan aplikasi
Qur’an Kemenag yang dikembangkan oleh LPMQ. Upaya ini perlu didukung dengan
regulasi yang menekankan bahwa kewenangan peredaran Al-Quran diberlakukan sama
baik cetak maupun digital. Sehingga dibutuhkan MoU atau kerjasama dengan pihak
terkait dalam hal ini pihak google selaku pengembang Play store untuk bekerjasama
dengan Lembaga LPMQ dalam tashih Al-Quran digital di Play store. Perbaikan-
perbaikan perlu dilakukan untuk terus memberikan kemudahan kepada para pengguna
Qur’an digital.
C. Pro Kontra Keberadaan Al-Qur’an digital dari berbagai Sudut Pandang
1. Al-Qur’an digital dari Sudut Pandang Tim Pemateri
Dalam pembahasan kali ini adapun beberapa sudut pandang dari tim pemateri men
genai Al-Qur’an digital yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari yakni:
a) Menurut Elfira Nasution salah seorang mahasiswi Pendidikan IPA 2021
dari kelas A. Beliau bependapat bahwasanya, Keberadan terkait Al-Qur’an
8
digital adalah saya pro atau cukup setuju dengan keberadaan Al-Qu’an digital ini,
karena menurut saya sendiri ini dapat memudahkan kita dalam membaca al-qur’a
n kapan pun dan dimanapun, akan tetapi kita harus bijak dalam menggunakan nya
dan jangan sampai membawa ponsel yang terdapat al-quran digital nya kedalam to
ilet dimana tempat tersenut tidak boleh karena dianggap tidak suci. Selain itu men
urut saya jika terdapat Al-Qur’an dalam bentuk Kitab (di buku kan) kita harus lebi
h mengutamakan membaca yg dalam bentuk kitab agar lebih afdol.
b) Menurut Khadra Ulfah Rambe salah seorang mahasiswi Pendidikan IPA
2021 dari kelas Bilingual. Beliau berpendapat bahwasanya, Kemajuan Tknol
ogi informasi yang sedemikan rupa canggihnya, tidak bisa kita lepaskan dalam
kehidupan sehari-hari. Maka, perkembangan media sosial yang membanjiri ke
hidupan, sudah selayaknya diisi dengan nilai-nilai universal dalam Al-Quran.
Seharusnya masyarakat turut aktif menyambut tantangan era digital sehingga b
aik pemerintah, content creator (produsen), maupun masyarakat ikut serta dala
m perkembangan ini. Pemerintah dalam hal ini berkewajiban mengedukasi ma
syarakat terkait literasi digital. Kemudian mengawasi perkembangan media ya
ng berlangsung di tengah masyarakat. Ruang-ruang berekspresi di dunia digita
l dibatasi bagi para penyebar konten yang bermuatan negatif berdasar pada un
dang-undang yang telah disusun secara matang. Bagi para content creator, me
njadi sebuah keharusan untuk melandasi data dan informasi yang dibagikan ad
alah sebuah kebenaran dan memiliki nilai manfaat. Sehingga konten-konten da
lam platform digital dinikmati sesuai tujuan syariat, yakni kemaslahatan umat
Bukan berupa hoax, ujaran kebencian, atau bersifat provokatif yang dapat me
nimbulkan perpecahan dan konflik di masyarakat. Sementara bagi para konsu
men media online atau masyarakat biasa seperti kita ini, sikap kritis dan klarifi
kasi untuk mencari kebenaran adalah kebijaksanaan dalam bermedia sosial. H
al ini karena sulitnya membendung derasnya arus informasi yang terjadi di era
post-truth. Padahal, bukan sebuah acuan bahwa pendapat yang ramai dibicarak
an atau banyak diikuti adalah kebenaran. Akhirnya, ketika Al-Quran sepenuhn
ya dapat dipahami dalam ranah digital, maka tidak hanya muslim, seluruh uma
t

1
manusia akan merasakan kedamaian dalam bermedia sosial di tengah era digital in
i.
c) Menurut Sahrul Ramadhan Harahap Salah seorang mahasiswa Pendidik
an IPA 2021 dari kelas B. Beliau berpendapat bahwasanya, adanya Al-Qur'a
n digital Al-Qur'an yang dapat diakses secara elektronik melalui perangkat dig
ital seperti smartphone. Dengan kemajuan teknologi sekarang, Al-Qur'an digit
al menjadi semakin populer di kalangan umat muslim. Dengan adanya Al-Qu
r'an digital juga dapat mempermudah akses yang cepat ke teksuci Al-Qur’an. J
uga pengguna Al-Qur'an digital dapat mendengarkan ayat suci melalui Al Qu
r'an digital. Kemudian Al-Qur'an digital juga dilengkapi fitur -fitur tambahan s
eperti terjemahan dalam berbagai bahasa. Dengan Al-Qur'an digital umat musl
im untuk membaca atau mempelajari Al Qur'an dapat memudahkan kapan saja
dan dimana saja Tanpa harus membawa mushaf fisik. Penting untuk diingat ba
hwa Al-Qur'an digital, seperti teknologi lainnya, memiliki kekurangan dan kel
ebihan. Penggunaan Al-Qur'an digital harus bijaksana dan tetap menghormati
nilai-nilai agama, etika, dan aturan dalam membaca dan berinteraksi dengan te
ks suci Al-Qur'an. setiap individu memiliki hak untuk memiliki preferensi prib
adi terkait cara mereka menggunakan Al Qur'an, baik itu dalam bentuk digital
atau fisik. Beberapa mungkin merasa bahwa penggunaan Al Qur'an dalam ben
tuk fisik lebih sesuai dengan keyakinan atau tradisi agama mereka, sementara
yang lain mungkin memilih untuk menggunakan Al Qur'an dalam bentuk digit
al karena alasan aksesibilitas atau kenyamanan.

2. Al-Qur’an Digital Menurut dari Sudut Pandang Tokoh Agama


Dalam memunculkan berbagai sudut pandang mengenai Al-Qur’an digital m
aka kami menanyakan beberapa pertanyaan terhadap narasumber yang kami wa
wancarai. Adapun beberapa pertanyaan tersebut yattu:
1. Bagaimana pandangan Anda tentang penggunaan Al-Qur'an digital di smart
phone sebagai sarana untuk mempermudah akses dan pembacaan Al-Qur'an?
2. Bagaimana pendapat Anda tentang kemudahan dan kenyamanan membawa
Al-Qur'an di smartphone dibandingkan dengan Al-Qur'an fisik?

10
3. Bagaimana pandangan Anda tentang kualitas dan keakuratan teks Al-Qur'an
digital di smartphone?
4. Bagaimana pendapat Anda tentang potensi Al-Qur'an digital di smartphone
dalam membantu pengguna dalam memahami konteks dan makna Al-Qur'an?
5. Apakah Anda setuju bahwa teknologi digital di smartphone dapat membantu
mempermudah pemahaman Al-Qur'an ataukah Anda merasa bahwa interpret
asi dan pemahaman Al-Qur'an sebaiknya dilakukan melalui pembacaan Al-
Qur'an fisik?

Maka dapat dipaparkan sebagai berikut jawaban atau hasil wawancara yang tela
h kami lakukan yaitu sebagai berikut:

 Responden 1

Rizky Sanjaya Guru agama SMP IT ROBBANI Rantauprapat

1) Setuju, bahwasanya ketika Al Qur'an digital di smartphone dapat memper


luas jangkauan pembacaan Al Qur'an, Namun alangkah lebih baik nya Al Q
ur'an yang membantu memperluas jangkauan Al Qur'an yaitu Al Qur'an yan
g fisik( mushaf) dikarenakan dapat membantu dalam Pengalaman Sensorik y
ang dimana Al Qur'an fisik atau mushaf memberikan pengalaman sensorik y
ang unik, seperti melihat tulisan Arab yang indah, mengenali aroma kertas, d
an merasakan halaman-halaman yang halus di tangan. Pengalaman sensorik
ini dapat menambah kesan yang kuat dalam proses membaca dan mengingat
isi Al Qur'an.
2) Tentunya nyaman Al Qur'an ada di smartphone kita Al Qur'an dalam bent
uk digital seperti di smartphone sangat portabel dan mudah dibawa ke mana
saja. Dengan Al Qur'an digital apat mengaksesnya kapan saja dan di mana s
aja asalkan Anda memiliki akses ke perangkat dan baterai yang cukup. Ini sa
ngat nyaman bagi mereka yang ingin membaca Al Qur'an ketika mereka sed
ang bepergian, berada di luar rumah.
3) Lebih memilih Al Qur'an fisik daripada Al Qur'an digital ketika berencan
a atau membuka majelis yaitu memahami Al Qur'an atau tadabbur Al Qur'an
lebih indah dan lebih nyaman ketika kita menggunakan Al Qur'an fisik.

11
4) Tidak apa apa ketika kita menggunakan Al Qur'an digital di smartphone d
alam membantu pengguna memahami konteks dan makna Al Qur'an. Yang j
adi masalah ketika kita tidak memperhatikan apakah Al Qur'an itu sudah ben
ar secara keseluruhan ataupun tidak, namun ketika korek Al Qur'an digital di
smartphone yang membantu dalam memahami konteks dan makna Al Qur'a
n, alangkah lebih baiknya kita memakai Al Qur'an fisik karena Al Qur'an ini
sudah termasyhur ataupun sudah dipakai pengguna yang tidak ada salahnya.
5) Setuju,kita Al Qur'an digital di smartphone dapat membantu mempermud
ah pemahaman Al Qur'an, tetapi alangkah lebih baiknya yang namanya pem
ahaman Al Qur'an ataupun interpretasi tentang Al Qur'an yaitu sebaiknya dil
akukan melalui pembacaan Al Qur'an secara fisik atau pembacaan Al-Qur'an
fisik yang langsung digenggam dalam tangan kita. Dalam mushaf Al Qur'an
fisik, ayat-ayat Al Qur'an disusun dalam urutan yang telah ditentukan dan di
beri tanda baca serta tajwid yang sesuai dengan aturan bacaan Al Qur'an. Ha
l ini membantu pembaca untuk memahami ayat-ayat Al Qur'an dalam konte
ks yang benar dan memastikan pengucapan yang tepat sesuai dengan tajwid.
Kesimpulan yang didapat dari wawancara oleh narasumber pertama yaitu b
ahwasanya Al Qur'an digital bisa digunakan dan bermanfaat dalam situasi-si
tuasi tertentu, seperti dalam perjalanan, dalam situasi darurat, atau ketika tid
ak ada akses ke mushaf fisik, tetapi Al Qur'an digital juga harus menghorma
ti Al Qur'an dan menjaga kesucian serta nilai-nilai yang terkandung di dalam
nya. Penggunaan Al Qur'an digital sebaiknya dilakukan dengan sikap horma
t, kehati-hatian, dan kesadaran akan nilai-nilai agama yang ada. Prioritas unt
uk menggunakan Al Qur'an fisik atau mushaf tetap ditekankan dalam ajaran
Islam, sementara penggunaan Al Qur'an digital dapat dijadikan sebagai alter
natif ketika situasi atau keadaan tidak memungkinkan penggunaan Al Qur'an
fisik.
 Responden 2
Agung Kristanto Guru agama SDIT Alam Arrozaq Rantauprapat
1) Setuju, dengan penggunaan Al-Qur'an digital di smartphone karena dapat
mempermudah dan memperluas jangkauan pembacaan Al-Qur'an ,karena

12
dengan Al Qur'an digital kita dapat belajar dan membaca dimanapun karena
smartphone sudah seperti alat yang sudah kita bawa kemana saja ketika kita
berpergian jadi ketika ketika ingin langsung membuka dan membaca Al Qu
r'an,dengan Al Qur'an digital di smartphone kita dapat mengakses kapanpun
dan dimanapun.
2)Benar, lebih memudahkan kalau dalam pekerjaan itu membawa Al Qur'an
di smartphone karena di keseharian yang sibuk tidak lagi merepotkan untuk
membawa Al Qur'an fisik. Al Qur'an digital juga tidak merepotkan untuk di
bawa seperti Al Qur'an fisik Karena di handphone juga sudah ada bahkan di
pekerjaan kita juga bisa langsung untuk membacanya. Membawa Al Qur'an
fisik juga kadang ribet misalnya kadang mau masuk ke kamar mandi dalam
keadaan membawa tas kita tidak bisa membawa tas tersebut ke dalam kamar
mandi.
3) Lebih memilih Al Qur'an fisik dalam kualitas dan keakuratan teks bacann
ya tetapi kalau dalam segi pembacaan Al-Qur'an digital dan Al Qur'an fisik s
ama dikarenakan dalam Al Qur'an digital dalam smartphone itu sama sama b
erdasarkan dari Al Qur'an fisik bahkan juga artinya. Jadi pendapat nya aman
tentang Al Qur'an digital mengenai kualitas dan keakuratan teksnya bacaan
Al Qur'an karena juga isinya berdasarkan Al Qur'an fisik atau mushaf.
4) Al Qur'an digital jauh cukup lebih baik karena Al Qur'an digital di smartp
hone tidak hanya ayat Al Qur'an nya tetapi Al Qur'an ini lebih memasukkan
dalam bentuk arti bahkan tafsir,sifat-sifat urut dan tajwid semua sudah diatur
didalamnya dan juga lebih memuaskan untuk memahami dan belajar.
5) Setuju, Al Qur'an digital lebih memudahkan kita karena tekhnologi digital
di Al Qur'an sudah tertera tentang cara bacanya bahkan artinya bahkan juga
sifat-sifat huruf nya dan juga membantu dalam membantu dalam proses men
ghafal dan membantu dalam proses mengamalkan.
Kesimpulan yang di dapat dari wawancara oleh narasumber kedua yaitu ba
hwasanya Al Qur'an digital sangat membantu dikarenakan Al Qur'an digital
memungkinkan akses mudah dan cepat ke teks Al Qur'an melalui perangkat
elektronik seperti smartphone. Dengan demikian, Al Qur'an dapat

13
diakses dengan praktis di mana saja dan kapan saja, tanpa harus membawa
mushaf fisik yang besar dan berat.Banyak aplikasi Al Qur'an digital dilengk
api dengan fitur tambahan seperti terjemahan, tafsir, pencarian teks, dan pela
falan, yang dapat membantu pengguna dalam memahami makna Al Qur'an l
ebih dalam dan meningkatkan pemahaman keagamaan mereka. Namun, pent
ing untuk diingat bahwa penggunaan Al Qur'an digital harus tetap dilakukan
dengan penuh hormat dan kesadaran akan nilai-nilai agama yang ada. Al Qu
r'an digital seharusnya tidak menggantikan posisi dan pentingnya Al Qur'an
fisik atau mushaf dalam tradisi Islam. Oleh karena itu, penggunaan Al Qur'a
n digital sebaiknya dilakukan dengan bijaksana, mengikuti panduan dan tunt
unan agama, serta tetap menjaga kesucian dan nilai-nilai Al Qur'an yang dia
kui dalam keyakinan agama.

3. Kajian Literatur Mengenai Al-Qur/an Digital


Al-Qur’an merupakan kalamullah yang kita tidak tahu bagaimana hakikat be
ntuk dan jenisnya. Ketika Allah “mengucapkan” kalam-Nya kepada Jibril, terjad
ilah sebuah proses pertama dari turunnya wahyu yang kemudian diterima dan di
pahami oleh Jibril untuk kemudian disampaikan kepad Nabi Muhammad SAW
melalui medium bahasa Arab. Pada titik inilah terjadi proses kedua yaitu transfe
r dari firman Allah, yang dipahami oleh Jibril kepada Nabi Muhammad yaitu de
ngan bahasa Arab. Nabi Muhammad tidak hanya menyampaikan, tetapi juga tur
ut menjelaskan dengan memberi contoh praktis penerapan wahyu Allah tersebut.
Ketika Nabi menyampaikan isi teks dan kandungan wahyu kepada para sah
abat, umat Isla meyakini bahwa tidak terjadi perubahan, penyimpangan, ataupun
kesalahan informasi, Disinilah letak perbedaan keshahihan al-Qur’an yang terja
di dengan era kontemporer saat ini yang mana berbagai macam media komunika
si bersaing memberikan informasi tanpa batas. Fasilitas internet merupakan yan
g terlengkap dan efisien dengan segala bentuk informasi dapat diakses dengan
mudah tanpa dapat dipastikan keshahihannya. Ketika al-Qur’an dan terjemahny
a serta aplikasi-aplikasi tafsir didigitalisasi serta banyaknya website-website yan
g menyediakan pembahasan al-Qur’an dan tafsir,

14
masyarakat secara umum bisa mengakses informasi-informasi tersebut secar
a bebas.
Di satu sisi, hal ini merupakan dampak positif dari teknologi yang memudah
kan masyarakat untuk mengakses tentang ajaran agamanya di dunia maya. Sejak
kahadiran internet, ada perubahan secara besar-besaran dalam pola pikir dan pol
a tindak masyarakat dalam beragama. Semua pengalaman Al-Qur’an di android,
tahfidz online, diskusi ilmiah dan lain sebagainya. Fenomena-fenomena keberag
aman semacam ini merupakan dampak dari digital religion. Hal ini senada deng
an yang disampaikan oleh Dawson dan Cowan bahwa digital religion telah men
yumbangkan jalan alternatif bagi ritual-ritual baru serta menawarkan cara baru u
ntuk menjadi religius.
Selain itu muncul juga mufassir-mufassir baru yang bertebaran Facebook,
Whatsapp, Line dan media sosial lainnya. Fenomena ini menjadi menarik karen
a memiliki dinamika perkembangan tersendiri dibanding dengan perkembangan
tafsir di dunia nyata. Perkembangan teknologi memang merupakan sebuah kenis
cayaan sebagai bukti dari kreativitas manusia sepanjang zaman, yang pada dasar
nya teknologi diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Hal ini dapa
t terlihat pada maraknya aplikasi-aplikasi beredar yang dapat digunakan untuk
menelaah kajian al-Qur’an maupun hadist serta mengungkap berbagai isu di bali
k fenomena yang terjadi.
Sebelum kehadiran teknologi digital, transmisi elektronik pada masa lalu h
anya sebatas pada teknologi analog saja, yang mampu menyampaikan data dala
m wujud sinyal elektronik dari berbagai frekuensi ataupun amplitudo yang dita
mbahkan pada gelombang yang membawa frekuensi khusus. Contohnya adalah
siaran dan transmisi telepon konvensional. Pengguna utama teknologi digital ad
alah media komunikasi terbaru, seperti transmisi serat optik atau fiber optik dan
satelit. Contohnya, modem yang digunakan untuk mengubah informasi digital p
ada perangkat komputer menjadi sinyal analog untuk saluran telepon dan untuk
mengubah sinyal telepon analog menjadi informasi digital dalam suatu perangka
t komputer.
Adapun Tafsir al-Qur'an Digital dipahami sebagai penjelasan-penjelasan
ayat al-Quran yang yang disuguhkan dalam bentuk elektronik yang penggunaan
nya hanya dapat diakses menggunakan perangkat elektronik seperti
15
handphone, laptop ataupun PC. Perkembangan Tafsir al-Qur'an Digital cu
kup pesat seiring dengan perkembangan perangkat telpon pintar dan perkemban
gan aplikasi-aplikasi yang dapat dipasang di system Android. Banyak Tafsir al-
Qur'an Digital tampil dalam aplikasi tersendiri namun banyak pula yang disemat
kan dalam aplikasi aplikasi al-Qur’an digital, sedangkan Tafsir al-Qur'an Digital
salah satu fitur yang ada didalamnya.
keberagaman dicoba diintergrasikan dalam dunia maya. Adanya dan hadirny
a kehadiran dunia digital, proses penyebaran informasi menjadi semakin bebas s
ebebasnya, kalangan intelektual dan kalangan awam secara bebas menyuarakan
aspirasinya dalam layar kaca digital. Youtube pengajian, diskusi ilmiah, seminar
bahkan khutbah-khutbah di masjid-masjid kampung pun bisa diakses di dunia m
aya. Pengalaman keberagaman yang tampil di media sosial sangat komplek, mul
ai dari penggunaan
4. Problematika Tafsir Al-Qur’an Digital :
Selayaknya sebuah proses perubahan, perubahan bentuk tafsir dari bentuk
cetak kepada bentuk Tafsir al-Qur'an Digital dengan pengembang yang sangat b
eragam tentu beragam pula tujuannya, dari yang sukarela untuk pelestarian tafsi
r al-Qur’an sampai pada untk mencari keuntungan dari pengembangan Tafsir al-
Qur'an Digital tersebut. Kenyatatan tersebut tentu membawa berbagai macam pr
oblem yang musti dicermati.
 Tidak ada lembaga yang secara khusus memverifikasi validitas perub
ahan bentuk cetak menjadi bentuk Tafsir alQur'an Digital. Lembaga t
ersebut dianggap penting agar Tafsir al-Qur'an Digital yang digunaka
n memiliki lebitimasi yang lebih kuat sebagai piranti menemukan pe
mahaman al-Qur’an secara lebih mudah.
 Sebagian besar Tafsir al-Qur'an Digital tidak mencantumkan sumber
yang jelas tafsir cetakan dan terbitan yang mereka kutip, baik dari su
mber primer ataupun sumber sekunder. Keterangan ini penting untuk
melacak kebenaran penafsiran yang diakndung dalam Tafsir al-Qur'a
n Digital tersebut.
 Tafsir al-Qur'an Digital yang banyak dikembangkan khususnya di apl
ikasi ponsel sebagian besar memiliki tampilan kurang bersahabat/

16
kurang user frendly. Dalam penggunaannya acapkali pengguna kesulitan
ingin mencari penjelasan ayat yang diinginkan.
 Sebagian besar Tafsir al-Qur'an Digital dikembangkan masih sangat
minim fitur. Kebanyakan fitur adalah membuka sudart dan cari ayat d
imaksud kemudian membuka tafsir dari ayat yang diinginkan. Fitur se
perti pencarian penggalan ayat atau pencarian penggalan tafsir masih
sangat jarang ditemukan.
 Untuk keperluan penulisan karya ilmiah, Tafsir al-Qur'an Digital seba
gian besar tidak mencantumkan keterangan rujukan dalam kitab asli,
artinya ketika peneliti mengunakan apliaksi tersebut dan mengutip ba
gian dari tafsir tertentu, peneliti tidak dapat menemukan dari mana ku
tipan tersebut pada kitab sumber primernya.
5. Solusi Terkait Pihak yang kontra terhadap Al-Qur'an Digital

Adapun beberapa solusi dalam menanggapi pihak yang kontra dengan kemun
culan Al-Qur'an Digital yaitu:
1) Berdialog dan saling pengertian, yaitu untuk mengadakan dialog yang baik
dengan orang yang memiliki pandangan kontra terhadap Al Qur'an digital. Mendenga
rkan dengan penuh pengertian, menghormati pendapat mereka, dan berbicara dengan
sopan serta menjelaskan manfaat dan tujuan penggunaan Al Qur'an digital dapat mem
bantu memahami pandangan mereka dan mencari titik temu.
2) Edukasi, Memberikan informasi yang akurat dan objektif mengenai fitur-fit
ur Al Qur'an digital, kualitas teks digital yang telah diverifikasi, serta manfaat dan kel
ebihan penggunaan Al Qur'an digital dalam mempelajari, membaca, dan memahami
Al Qur'an. Edukasi yang baik dapat membantu mengurangi ketidaktahuan atau kerag
uan yang mungkin ada terhadap Al Qur'an digital.
Pro dan kontra dalam segala hal pasti ada, meski nilainya kita rasa sangat baik
tak terkecuali dalam dunia penafsiran Al-Quran, arus informasi yang sangat cepat me
mbuat kita harus lebih berhati-hati dalam memilih tulisan dan video. Tetapi, kemajua
n informasi yang tidak dapat dipungkiri memaksa kita untuk mengikuti alurnya. Selai
n itu, balik kepada diri masing masing, kita harus pintar memanfaat kan teknologi ya
ng ada, jika menurut satu individu al-qur’an digital merupakan kontra maka lebih bai
k menggunakan al-qur’an dalam bentuk buku (atau kitab).

17
BAB III – PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penggunaan Al-Qur’an digital di smartphone m emiliki kelebihan dan kekura
ngan. Kelebihan penggunaan Al-Qur’an digital di smartphone adalah kemudahan aks
esibilitas dan portabilitas yang memungkinkan pengguna membaca Al-Qur’an kapan
saja dan di mana saja tanpa perlu membawa Al-Qur’an fisik. Selain itu, Al-Qur’an di
gital di smartphone juga memiliki fitur-fitur seperti pencarian ayat, terjemahan, dan c
atatan yang memudahkan pengguna dalam memahami dan merenungkan ayat-ayat A
l-Qur’an.Namun, penggunaan Al-Qur’an digital di smartphone juga memiliki bebera
pa kekurangan. Di antaranya adalah pengalaman membaca yang berbeda dengan me
mbaca Al-Qur’an fisik, kurangnya interaksi langsung dengan Al-Qur’an fisik, serta p
otensi distraksi dari aplikasi lain yang terdapat di smartphone.
Dalam menggunakannya, sebaiknya pengguna tetap menghargai Al-Qur’an de
ngan membacanya dengan khidmat dan menghindari penggunaan smartphone untuk
hal-hal yang tidak perlu selama membaca Al-Qur’an. Selain itu, penggunaan Al-Qur’
an digital di smartphone sebaiknya tidak menggantikan penggunaan Al-Qur’an fisik s
ecara keseluruhan, melainkan sebagai pelengkap atau lternative ketika Al-Qur’an fisi
k tidak tersedia.

3.2. Saran
Para pembaca diharapkan membaca dan mencari sumber lain mengenai ag
notisisme sehingga lebih banyak pengetahuan yang didapat mengenai Al-Qur’an
digital.

18
DAFTAR ISI

Abdussalam,. Dkk. 2021.Al-Quran Digital Vs Al-Quran Cetak: Menjelajahi Persp


ektif Mahasiswa Terhadap Pemanfaatannya Dalam Dimensi Globalisasi.
Universitas Pendidikan Indonesia. 7(1), 1-33.

Alif. 2021.Al-Qur’an di Era Digital dan Kemunculan Generasi Muslim Melek Dig
ital (Diakses pada 03 April 2023)

Hidayat, Syarif. Al-Qur’an (Ragam, Permasalahan, Masa Depan), dalam Jurnal S


TAI Terpadu Yogyakarta, Vol. 1, No. 1 Desember 2016.

Kontemporer: Fenomena Al-Qur’an di Era Digital, jurnal Agama dan Hak Azazi
Manusia Vol. 11, No. 1, Juni 2022

Mubarok, Muhamad Fajar dan Muhamad Fanji Romdhoni, Digitalisasi al-Qur’an


dan Tafsir Media Sosial di Indonesia, Jurnal Iman dan Spiritualitas UIN S
unan Gunung Djati Vol. 1 No. 1, 2021..

Wafi, M. Baihaqi Fadhlil, dkk. Transformasi Perilaku Beragama Masyarakat Musl


im

19
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai