Anda di halaman 1dari 9

KEUNTUNGAN DAKWAH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INTERNET

Abdullah Ghulam Nazih


nayzih@gmail.com
Universitas Islam As-Syafiiyah

Abstrak

Penggunaan teknologi internet di masa kini telah menjadi candu


dan tergolong kebutuhan kehidupan manusia modern. Oleh
karena itu, kedekatan internet dengan keseharian dapat
menjadikan keuntungan dalam berdakwah, salah satunya
dijadikan media dakwah di dalamnya. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dengan
sumber data primer, berupa jurnal, buku, ataupun website yang
berkaitan dengan penelitian. Di era modern ini kita harus lebih
memanfaatkan teknologi sebagai media dakwah agar
jangkauannya lebih luas dan lebih banyak dilihat orang-orang.
Terutama pemanfaatan teknologi internet menjadi media dakwah.

Kata Kunci: Dakwah, Teknologi, Internet

Abstract

The use of internet technology seems to have become an


addiction and is classified as a necessity in modern human life.
Therefore, the proximity of the internet to everyday life can make
an advantage in preaching, which is used as a medium of da'wah
in it. This research uses descriptive exploratory research method
with primary data sources, in the form of journals, books, or
websites related to the research. In this modern era, we have
more use of technology as a medium of da'wah so that its reach is
wider and more people see it. Especially the use of internet
technology to be a medium of da'wah.

Keywords: Da’wah, Technology, Internet


PENDAHULUAN

Teknologi adalah sarana yang menyediakan barang-barang yang


diperlukan bagi manusia untuk kenyamanan dan kelangsungan hidup
manusia. Dan teknologi merupakan sebuah sarana yang harus dimanfaatkan oleh
para da'i-da'iyah sebagai media dakwah. Karena seiring berkembangnya teknologi
informasi dan kecanggihannya lebih memudahkan manusia untuk mendapat
infomasi baik itu berupa berita ataupun dakwah. Salah satu teknologi yang
berkembang saat ini adalah teknologi internet. Penggunaan teknologi internet di
masa kini seakan telah menjadi candu dan tergolong kebutuhan dalam kehidupan
manusia modern. Oleh karena itu, kedekatan internet dengan kehidupan sehari-
hari dapat menjadikan keuntungan dalam berdakwah, salah satunya dijadikan
media dakwah di dalamnya.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


penelitian deskriptif eksploratif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer, berupa jurnal, buku, majalah ataupun Koran yang
berkaitan dengan penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk dalam ragam analisis kualitatif yang bertujuan untuk memahami suatu
situasi, peristiwa, peran, interaksi dan kelompok. Peneliti berusaha untuk obyektif
dan jujur dalam melakukan telaah data.

PEMBAHASAN

A. Problematika dakwah yang dihadapi di masa kini

Kegiatan dakwah kian hari kian mendapat tantangan yang makin


kompleks. Paling tidak tantangan yang menghadang laju perkembangan
dakwah Islam di Indonesia, menurut karakteristiknya ada dua bagian besar,
yaitu klasik dan kontemporer. Klasik berupa praktek-praktek ritual yang
bercampur animisme, dinamisme dan singkretisme. Sedangkan yang
kontemporer berbentuk paham-paham keagamaan yang bercorak sekulerisme,
pluralisme dan liberalisme. Selain itu pula, ada faktor ekstern yang membuat
dakwah semakin berat tantangannya, di antaranya faktor gencarnya serangan
pemikiran (ghazw al-fikri) seperti syi’ah dqan aliran-aliran sesat lainnya.

Kegiatan dakwah kian hari kian mendapat tantangan yang makin


kompleks. Paling tidak tantangan yang menghadang laju perkembangan
dakwah Islam di Indonesia, menurut karakteristiknya ada dua bagian besar,
yaitu klasik dan kontemporer. Klasik berupa praktek-praktek ritual yang
bercampur animisme, dinamisme dan singkretisme. Sedangkan yang
kontemporer berbentuk paham-paham keagamaan yang bercorak sekulerisme,
pluralisme dan liberalisme. Selain itu pula, ada faktor ekstern yang membuat
dakwah semakin berat tantangannya, di antaranya faktor gencarnya serangan
pemikiran (ghazw al-fikri) seperti syi’ah dan aliran-aliran sesat lainnya.

Bentuk-bentuk lain problematika dakwah dalam masyarakat, paling


tidak, ada tiga problematika besar di era kontemporer ini, antara lain:

1. Dakwah di mata masyarakat pada umumnya lebih diartikan sebagai


aktivitas yang bersifat oral communication (tablig) sehingga aktivitas
dakwah lebih beriontasi pada kegiatankegiatan caramah.
2. Problematika yang bersifat epistemologis. Dakwah pada era sekarang
bukan hanya bersifat rutinitas, temporal dan instan, melainkan dakwah
membutuhkan paradigma keilmuan. Dengan adanya keilmuan dakwah
tentunya hal-hal yang terkait dengan langkah srategis dan teknis dapat
dicari rujukannya melalui teori-teori dakwah.
3. Problem yang menyangkut sumber daya manusia. Selain itu, ada juga
gerakan-gerakan yang sengaja dimunculkan untuk memecah belah
persatuan umat Islam, semisal gerakan Syi’ah, Ahmadiyah, dan NII.
Gerakan-gerakan pemikiran dan aliran-aliran yang muncul tersebut
menjadi problematika dakwah yang cukup serius untuk dihadapi dan
diselesaikan oleh para juru dakwah dan juga organisasi-organisasi
keagamaan yang tumbuh. Dari sekian tantangan dakwah yang akan
diuraikan pada makalah ini hanya yang terkait dengan tantangan
kontemporer(Sajadi, 2020).
B. Solusi problematika dakwah secara umum

Dakwah merupakan suatu masalah yang kongkrit, tidak hanya sebagai


perintah Tuhan saja. Sampai sekarang para ahli dakwah pada umumnya
menitikberatkan perhatian terhadap dakwah sebagai perintah Allah, tapi
kurang melihatnya sebagai masalah yang konkrit, yang meminta pemecahan
operasinal lebih lanjut. Ada beberapa rancangan kerja dakwah yang dapat
dilakukan untuk menjawab problematika umat dewasa ini(Sajadi, 2020):

1. Memfokuskan aktivitas dakwah untuk mengentaskan kemiskinan umat.


2. Menyiapkan profil strategis muslim untuk disuplai ke berbagai jalur
kepemimpinan bangsa sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
3. Membuat peta sosial umat sebagai sosial umat sebagai informasi awal
bagi pengembangan dakwah.
4. Mengintegrasikan wawasan etika, estetika, logika, dan budaya dalam
berbabagi perencanaan dakwah baik secara internal umat maupun secara
eksternal.
5. Mendirikan pusat-pusat studi dan informasi umat secara lebih profesional
dan berorientasi pada kemajuan iptek.
6. Menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi, kesehatan, dan
kebudayaan umat Islam.

C. Solusi problematika Dakwah masa kini


1. Dakwah menggunakan teknologi

Pemanfaatan teknologi untuk media dakwah dan


pengembangan ilmu pengetahuan sebagai bentuk syukur. Dalam Studi
Islam, orang tidak hanya akan mempelajari ilmu wahyu Islam tetapi
mereka akan belajar tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun, menurut Amin Abdullah, sebagian besar umat
Islam masih memiliki kesamaan dengan normatif, tekstual, dan
doktrinal gagasan dalam memahami Islam. Dakwah di kalangan
masyarakat hanya bersifat mengganggu karena belum diawali dengan
memahami situasi dan kondisi mad’u (orang yang menerima dakwah).
Karena kita tidak bisa hanya mempraktikkan gaya deduktif dan
normatif dari dakwah tradisional tetapi kita harus menguraikan sistem
dakwah yang didasarkan pada filosofis, sosiologis, dan perspektif
sejarah; dalam hal respon dan fungsinya untuk memecahkan
masyarakat masalah yang dihadapi umat.

Hasan Hanafi, dalam beberapa karyanya, mendorong umat


Islam untuk berpikir secara realistis dan progresif, mengelola dan
mengolah risalah ketuhanan dan keislaman nilai moral sebagai ruh dan
peran vital dalam memecahkan masalah yang lebih besar seperti:
kebodohan, keterbelakangan, dan kolonialisme baru. Undangan seperti
itu, membujuk Orientasi aktivitas dan pemikiran ummat untuk
bergerak dari surga ke bumi, dari wahyu ke alasan, dan dari teks ke
konteks dalam hal perspektif integrasi. Pergeseran semacam ini dalam
transisi berpikir menjadi penting untuk menghadirkan agama secara
positif dalam konteks dari ruang dan waktu. Untuk teknologi digital,
kecepatan dan kelincahan adalah atribut kompetitif utama. Teknik
termasuk prototyping cepat dan iterasi sangat mempercepat
pengembangan dan sering ditingkatkan kualitasnya. Menciptakan
transformasi sejati membutuhkan lebih dari satu teknologi(Ismail &
Uyuni, 2020).

2. Dakwah menggunakan pengintegrasian Pendidikan Agama Islam


dengan sains dan teknologi

Pengintegrasian pendidikan Agama Islam dengan sains dan


teknologi bisa dimulai dari metode pembelajaran agama Islam. Pada
pembelajaran PAI terdapat pokok bahasan yang memiliki keterkaitan
dan sinergi dengan materi pelajaran Fisika tersebut, misalnya tentang
perlunya ukuran yang tepat dalam penimbangan zakat, ukuran nishab
zakat dan sebagainya sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-Qomar
ayat 49 (sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran), dan dalam surat al-Furqan ayat 2 (Dia telah menciptakan
segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-
rapinya). Demikian juga dalam ilmu Biologi tentang makhluk hidup
dijelaskan uraian tentang proses kejadian manusia, mulai dari proses
bertemunya sel telur (ovum) dengan spermatozon, kemudian menjadi
darah, lalu menjadi daging, kemudian menjadi tulang sampai janin.
Demikian juga tentang binatang dan tumbuhan(flora dan fauna).
Dalam pembelajaran PAI juga terdapat pokok bahasan tentang proses
kejadian manusia, binatang dan tumbuhan, mulai dari janin sampai
dewasa. Dalam al-Qur’an (surat al-Fathir ayat27 dan 28), tentang
tumbuh-tumbuhan dan binatang, kemudian (QS.al-Mu’minun ayat 12 -
14), tentang proses kejadian manusia dari sejakspermatozon sampai
menjadi janin (QS. al-Mu’minun ayat 18-22) tentang perkembangan
makhluk hidup. Dari contoh tersebut, maka pengintegrasian sains
dalam pelaksanaan pembelajaran PAI, diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang positif terutama pemahaman siswa terhadap PAI lebih
integral serta diharapkan dapat meningkatperilaku kesalehannya(Rifai
& Choli, 2020).

Model pembelajaran tematik-integratif ini sangat membantu


memfasilitasi proses belajar-mengajar peserta didik, karena masalah
yang dihadapi di dunia nyata tidak selamanya dapat dijelaskan secara
ter-kotak-kotak ke dalam bidang studi atau mata pelajaran, melainkan
terdapat saling kaitan antar bidang studi/mata pelajaran. Pemanfaatan
teknologi juga menjadikan peseta didik lebih tertarik untuk mengenal
Islam dengan baik. Pembuatan media ajar dalam bentuk animasi
ataupun video-video pendek lebih dapat diterima oleh generasi digital
ini dibanding dengan mendengarkan ceramah(Rifai & Choli, 2020).

3. Dakwah menggunakan media internet

Di era yang kontemporer atau saat ini dimana berbagai macam


teknologi-teknologi ataupun berbagai media-media di ciptakan dan
teknologi yang paling banyak digunakan saat ini adalah media internet.
Teknologi Internet merupakan salah satu terobosan peradaban yang
menghadirkan media baru dalam penyebaran informasi dan
pengetahuan.

Perkembangan teknologi internet ini dapat di manfaat sebagai


sarana dakwah, sebagai media yang dapat memperluas jangkauan
dakwah dari satu tempat ketempat yang lain bahkan mungkin bisa
mencakup seluruh dunia, metode dakwah dengan memanfaatkan
teknologi internet dapat mempercepat keberhasilan dakwah islam. Di
dalam media internet ada berbagai macam media-media yang dapat
dimanfaatkan sebagai media dakwah seperti facebook, twitter,
youtube, instagram dan masih banyak lagi media-media lainnya yang
dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah tergantung dari bagaimana
memanfaatkan media-media tersebut(Fillah, 2019).

D. Keuntungan dakwah menggunakan teknologi internet

Perkembangan teknologi telah mengalami kemajuan yang begitu


pesat. Kehadiran media massa baik cetak maupun elektronik, seperti radio,
surat kabar, televise, dan internet, sebagai alat komunikasi abad modern
telah menyebar di tengah-tengah masyarakat secara meluas sehingga
informasi, berita maupun pesan dakwah yang disampaikan dapat dengan
mudah diterima oleh masyarakat dalam waktu yang singkat. Ada beberapa
peranan dakwah melalui internet menjadi penting yang terangkum dalam
keuntungan-keuntungan yang dapat diambil dari menggunakan teknologi
internet dalam berdakwah sebagai berikut(Erwinritonga, 2020):

1. Muslim telah menyebar keseluruh penjuru dunia. Di dunia, islam


sekarang merupakan agama dengan pemeluk terbanyak kedua
setelah Kristen. Internet merupakan sarana yang paling mudah
untuk selalu tetap berhubungan dengan komunitas muslim yang
tersebar di segala penjuru dunia.
2. Citra islam yang buruk akibat pemberitaan dari sisi oleh banyak
media barat perlu diperbaiki. Internet menawarkan kemudahan
untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran jernih dan benar serta
pesan-pesan ketuhanan diseluruh dunia.
3. Pemanfaatan internet untuk berdakwah juga menunjukkan bahwa
muslim juga bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan
peradaban yang ada, selama tidak bertentangan dengan aqidah.
4. Masa pandemi sekarang ini yang menuntut kita untuk tetap
melakukan PSBB. Jadi memanfaatkan teknologi untuk berdakwah
akan sangat lebih mudah untuk menyampaikan pesan-pesan atau
materi dakwah kita kepada mad'u. Apalagi di zaman sekarang ini
rata-rata hampir semua umur mengetahui mengenai internet. Dan
tentu efektivitas dari dakwah melaui internet ini akan lebih cepat
sampai kepada masyarakat. Karena Pembatasan Sosial Bersekala
Besar membuat beberapa aktivitas keagamaan terhambat bahkan
dibatalkan. Untuk itu agar dakwah kita tetap berjalan kita harus
memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media dakwah.

KESIMPULAN

Sebagai umat manusia dalam menjalani dakwahnya, tentu harus melihat


prospek dan prinsip dalam berdakwah. Hakikatnya dakwah itu adalah untuk
mengajak masyarakat agar mau menjalankan amar makruf nahi munkar. Dan diera
modern seperti sekarang ini kita harus lebih memanfaatkan teknologi sebagai
media dakwah agar jangkauannya lebih luas dan lebih banyak dilihat orang-orang.
Terutama pemanfaatan teknologi internet guna menjadi media dakwah.

DAFTAR PUSTAKA

Erwinritonga, M. (2020). Manfaat Teknologi sebagai Salah Satu Media Dakwah


di Masa Pandemi. Kompasiana.

Fillah, M. (2019). Keunggulan dan Kekurangan Berdakwah dalam Internet.


Kompasiana.

Ismail, I., & Uyuni, B. (2020). Theology to Technology ; The Shift of Facilities
Media Da ’ wa in Millennial Era. Journal of Xi’an University of Architecture
& Technology, 7(3), 445–463.

Rifai, A., & Choli, I. (2020). Relevansi Pendidikan Agama Islam Terintegrasi
dqqalam Membangun Kaarakter Bangsadi Era Digital 4.0. Al -Risalah:
Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 11(2), 59–76.

Sajadi, D. (2020). Problematika Dakwah Kontemporer: Tinjauan Faktor Internal


dan Eksternal. Al -Risalah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 4(1),
93–109.

Anda mungkin juga menyukai