Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Dakwah Kontemporer
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Filsafat Dakwah
Dosen Pengampu : Drs Kasmuri M.Ag

Disusun Oleh :
1. Jihan Irwana Saputri (1701046071)
2. Nur Rohmatul Azizah (1701046051)
3. Asa Anggirin Iantono (1701046066

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu dakwah dimaksudkan sebagai seperaangkat keilmuan yang mempelajari tentang
bagaimana dakwah atau proses pembumian islam dilakukan. Dalam ranah inilah, maka
ilmu dakwah sebenarnya lebih dekat kearah sebagai bagian dari ilmu sosial. Hal ini
dikarenakan teori-teori dakwah yang hendak di bangun merupakan produk generalisasi
dari fenomena sosial. Sebagai ilmu pengetahuan, dakwah tertinggal jauh oleh cabang-
cabang ilmu lainnya. Apalagi pada era sekarang ini yang sangat serba modern, metode
kultural kurang berpengaruh dalam masyarakat apalagi masyarakat kota.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dakwah kontemporer ?
2. Apa saja problem yang dihadapi dalam penyampaian dakwah kontemporer ?
3. Bagaimana cara mengatasi problem dalam penyampaian dakwah kontemporer ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dakwah kontemporer

Terkait dengan seruan untuk berdakwah, lahirlah istilah dakwah kontemporer saat
ini. Yang mana Dakwah kontemporer adalah dakwah yang dilakukan dengan cara
menggunakan tekhnologi modern yang sedang berkembang, misalnya televisi, radio,
media cetak, internet, dan lain-lain. Dakwah kontemporer ini sangat cocok apabila
dilakukan di lingkungan masyarakat kota atau masyarakat yang memiliki latar belakang
pendidikan menengah keatas. Teknis yang ada dan yang digunakan dalam dakwah
kontemporer ini juga sangat berbeda dengan dakwah kultural. Jika dakwah kultural pada
umumnya dilakukan dengan cara menyesuaikan budaya yang ada pada masyarakat
setempat, tetapi dakwah kontemporer dilakukan dengan cara mengikuti teknologi yang
sedang berkembang pada saat ini. Persaingan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
dewasa ini, khususnya dalam bidang periklanan adalah merupakan tantangan bagi para
da’i kita untuk segera berpindah dari kebiasaan dakwah kultural ke dakwah kontemporer.
Dakwah kontemporer yang dimaksud adalah, dakwah yang menggunakan fasilitas
teknologi modern sebagaimana iklan yang lagi semarak dewasa ini. Al-Qur’an yang
selama ini banyak disampaikan dengan cara tradisional, maka harus segera dirubah cara
penyampaiannya, yaitu dengan cara modern dengan menggunakan teknologi yang sesuai
dengan tuntutan zaman. Al-Qur’an sudah saatnya harus disampaikan dengan
menggunakan metode cepat dan tepat, yaitu dengan cara menggunakan fasilitas
komputer. Munculnya tekhnologi di bidang komputer ini sebenarnya sangat membantu
bagi para da’i dalam menyampaikan nilai-nilai al-Qur’an dengan metode tematik.
Walaupun kita sadari bahwa para da’i kita banyak yang tidak bisa meng-operasionalkan
komputer dengan baik, sehingga banyak para da’i kita yang tidak mampu untuk
membuka Holy Qur’an yang lagi berkembang dewasa ini. Munculnya Holy Qur’an, Holy
Hadits dan beberapa CD kitab kutubut-tis’a merupakan kemajuan yang luar biasa bagi
umat Islam umumnya dan para da’i pada khususnya untuk segera direalisasikan kepada
pada umat yang selama ini dalam menggali al-Qur’an itu dengan metode tradisional.
Dakwah yang menggunakan fasilitas mimbar hanya akan di dengar sebatas yang
hadir pada acara tersebut. Lain halnya dengan dakwah yang menggunakan fasilitas
teknologi elektronik seperti TV, internet dan teknologi modern lainnya, pasti akan lebih
banyak manfaatnya. Dari dua perbandingan di atas, maka dakwah kontemporer yang
memanfaatkan teknologi modern lebih banyak manfaatnya dari pada dakwah kultural
yang masih harus menyesuaikan dengan kondisi budaya masing-masing daerah. Materi
dakwah yang tepat untuk menghadapi masyarakat modern ini adalah materi kajian yang
bersifat tematik. Artinya Islam harus di kaji dengan cara mengambil tema-tema tertentu
yang sesuai dengan tuntutan zaman. Sedangkan fasilitas yang tepat adalah dengan
menggunakan media cetak dan elektronik, karena dengan menggunakan media cetak dan
elektronik hasilnya akan lebih banyak serta jangkauannya lebih luas. Secara implisit
dakwah islamiah masa kini kebanyakan mengangkat sefala persoalan hidup manusia dan
aneka ragam peristiwa yangterjadi di alam semesta ini, yang umumnya dihadapkan pada
tugas dakwah islamiah. Khususnya pada para juru dakwahnya.dalam dunia komunikasi,
sumber komunikasi dimaksudkan sebagai segala macam hal yangmenjadi latarbelakang
masalah atau pokokpembicaraan, baik berupa data, fakta, maupun fenomena yangterjadi
di alam semesta ini.1

B. Problem yang dihadapi dalam penyampaian dakwah kontemporer

Dahwah pada era kontemporer ini dihadapkan pada berbagai problematika yang
lain kompleks. Hal ini tidak terlepas dari adanya perkembangan masyarakat yang
semakin maju. Pada masyarakat agraris kehidupan manusia penuh dengan kesahajaan
tentunya memiliki problematika hidup yang berbeda dengan masyarakat kontemporer
yang cenderung matrealistik dan indifidualistik. Begitu juga tantangan problematika
dakwah akan dihadapkan pada berbagai persoalan yang sesuai dengan tuntutan pada era
sekarang.

Ada tiga problematika besar yang dihadapi dakwah pada era kontemporer ini, antara lain:

1
Fathul Wahid, e-Dakwah: Dakwah melalui Internet (Yogyakarta: Gava Media, 2004), hal. 7-8.
pertama, pemahaman masyarakat pada umumnya terhadap dakwah lebih diartikan
sebagai aktifitas yang bersifat oral communication (tablih) sehingga aktifitas dakwah
lebih beriontasi pada kegiatan-kegiatan caramah. Kedua, problematika yang berasifat
epistemologis. Dakwah pada era sekarang bukan hanya bersifat rutinitas, temporal dan
instan, melainkan dakwah membutuhkan para dikma keilmuan. Dengan adanya keilmuan
dakwah tentunya hal-hal yang terkait dengan langkah srategis dan teknis dapat dicari
runjukannya melalui teori-teori dakwah. Ketiga, problem yang menyangkut sumber daya
manusia. Aktivitas dakwah masih dilakukan sambil lalu atau menjadi pekerjaan
sampingan. Imlikasinya banyak bermunculan da’i yang kurang profesional, rendahnya
penghargaan masyarakat terhadap profesi da’i, dan lemahnya manajerial yang dilakukan
oleh da’i dalam mengemas kegiatan dakwah

Kegiatan dakwah semakin hari semakin mendapatkan tantangan yang


kompleks.ditinjau dari karakteristik tantangan dakwah, terdapat tiga tantangan dakwah,
yaitu tantangan yang bersifat klasik, tantangan yang bersifat konyemporer, dan tantangan
geografis yang di dalamnya terdapat medan berat menuju lokasi dakwah. Pada tantangan
kontemporer ini mewujud dalam paham-paham keagamaan yang bercorak sekuralisme,
pluralisme, liberalisme, dan feminisme.2
Dakwah di masa dewasa ini hendaknya mampu menyesuaikan perkembangan arus
informasi yang kini sudah semakin menyebar luas secara cepat di era globalisasi ini.
Perkembangan akhir-akhir ini terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
informasi yang semakin berkembang serta adanya pengaruh dari orientalis barat. Berikut
beberapa problem yang terjadi :
1. Umat islam kurang respect terhadap perkembangan informasi-informasi baru baik
dalam skala umum ataupun religi lewat media-media yang tersedia baik cetak
maupun lainny. Bahkan masih banyak para da’i yang membuat jalur pemisah
antara factor agama dengan factor yang dianggapnya profane seperti
pembangunan nasional umpamanya. Sehingga materi tentang pembangunan
nasional tidak termasuk dalam agenda dakwah mereka.
2. Akibat dari yang pertama, para da’i yang selama ini menjadi kunci informasi
religius bagi umat beragama kurang atau tidak mampu memberikan dan
2
Abdul Sahar Yasin, semangat dakwah cahaya umat, Amanda press jombang : 2015, hal 147
mensosialisasikan informasi-informasi yang sangat dibutuhkan umat sehubungan
dengan perkembangan yang terjadi.
3. Kedua dilemma di atas berakibat metode dakwah sampai saat ini simplifikasinya
masih dalam tataran fiqih-sentris (ibadah dan amaliyah-mahdhah par exelence).
C. Cara mengatasi problem dalam penyampaian dakwah kontemporer

Seorang da’i atau juru dakwah, dalam menyampaikan ajaran islam kepada umat
manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Karena di era modern ini dakwah tidak
hanya cukup di sampaikan melalui lisan tanpa melalui bantuan alat-alat komunikasi
modern, seperti: radio, televisi, film, VCD, percetakan dan lain-lain. Kata-kata yang di
ucapkan seorang da’i sangatlah terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu,
kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur
keberhasilan dakwah. Sementara masyarakat sekarang ini adalah masyarakat plural yang
berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan tekhnologi
tidak dapat dinafikan dapat membuka sekat dan menghilangkan batas ruang dan waktu.
Memilih dan menggunakan media yang tepat sudah menjadi keharusan dan tuntunan
zaman apabaila menginginkan tujuan dakwah untuk memengaruhi bisa tercapai. Dengan
demikian, media sebagai sarana dakwah yang merupakan suatu wasilah dakwah haruslah
sesuai dengan situasi dan kondisi pada masyarakat kontemporer yakni dengan media
massa elektronik.3

3
Siti Uswatun Khasanah , Berdakwah Dengan Jalan Debat: antara muslim dan non muslim (Purwokerto: stainpress,
2007), hal. 36-37.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dakwah kontemporer merupakan dakwah yang menggunakan fasilitas
teknologi modern sebagaimana iklan yang lagi semarak dewasa ini. Al-Qur’an
yang selama ini banyak disampaikan dengan cara tradisional, maka harus segera
dirubah cara penyampaiannya, yaitu dengan cara modern dengan menggunakan
teknologi yang sesuai dengan tuntutan zaman. Al-Qur’an sudah saatnya harus
disampaikan dengan menggunakan metode cepat dan tepat, yaitu dengan cara
menggunakan fasilitas komputer. Munculnya tekhnologi di bidang komputer ini
sebenarnya sangat membantu bagi para da’i dalam menyampaikan nilai-nilai al-
Qur’an. Dakwah yang kini semakin mengikuti tren zaman yakni dengan
menggunakan media massa maupun elektronik seperti facebook,TV, radio, dan
masih banyak lagi diharapkan mampu mempermudah penyebaran ajaran agama
islam.
DAFTAR PUSTAKA
Khasanah,Uswatun , Berdakwah Dengan Jalan Debat: antara muslim dan non
muslim (Purwokerto: stainpress, 2007
Sahar Yasin,Abdul semangat dakwah cahaya umat, Amanda press jombang : 2015
Wahid,Fathul e-Dakwah: Dakwah melalui Internet (Yogyakarta: Gava Media,
2004),
Suhandang,Kustadi, Strategi Dakwah, PT Remaja Rosdakarya, 2014

Anda mungkin juga menyukai