Anda di halaman 1dari 36

EDISI FEBRUARI 2020 1

2 EDISI FEBRUARI 2020


SUSUNAN PENGURUS DAERAH
IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA
PROVINSI JAWA TIMUR
PERIODE 2019 – 2022

Dewan Pembina :
Gubernur Jawa Timur
Wakil Gubernur Jawa Timur
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur
Salam Redaksi
Dewan Pengawas:
Agus Imam Sonhaji
Gentur Prihartono “INTERGITAS”
Sogar Simamora
MAJALAH DPD IAPI JAWA TIMUR
Dewan Pengurus Daerah
Ketua: EDISI MARET 2020
Yuswanto

I
Wakil Ketua I: ntegritas adalah istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Kata
Son Magenda Ardiwinata ini mencerminkan sebuah kualitas, sifat, atau keadaan yang
Wakil Ketua II: menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi
Suharsono Bambang Setyawan Sasimarsono dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Wakil Ketua III: Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil penuh
Yustrida Bernawati percaya diri, anggun, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
Sekretaris I: sifatnya hanya untuk kesenangan sesaat.
Sukadi
Integritas berasal dari  bahasa Latin  integer; incorruptibility,
Sekretaris II:
Wiwik Supratiwi firm adherence to a code of especially moral a acristic values, yang
artinya sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau
Bendahara I:
Ahmad Gholib Abdillah korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai
nilai-nilai moral.
Bendahara II:
Husen Sururi Dalam dunia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dikenal istilah
Seksi-seksi dibawah Ketua I Pakta Integritas, sebagai sebuah janji dan sumpah diri untuk
Seksi Pelatihan dan Sertifikasi: melaksanakan kegiatan dengan rasa penuh tanggung jawab,
Sanusi Burhanudin professional dan tidak tergoda kepentingan yang tidak seharusnya.
Seksi Kerja sama:
Andi Affandi Sebagai sebuah sumpah dan janji, integritas tentunya tidak
Seksi Organisasi: cukup hanya untuk dicetak di kertas dan ditandatangani. Lebih
Suwarno jauh ia memanggil nurani semua pihak yang berkaitan dengan
Seksi Standarisasi: PBJP untuk melakukan internalisasi dalam diri yang mesti
M. Kholid diimplementasikan dalam tindakan nyata. Ia harus selalu menjadi
Seksi-seksi dibawah Ketua II spirit untuk profesiona melaksanakan pengadaan, menjadi
Seksi Advokasi: api penyemangat untuk sebuah kebenaran, menjadi air yang
Emanuel Sujatmoko menyejukkan bagi lingkungan diri dan lingkungannay serta menjadi
Seksi Teknis: angin yang menyejukkan bagi proses pengadaan barang/jasa
Agus Yusuf Arianto pemerintah yang lebih baik.
Seksi Usaha:
Setya Teguh Integritas sebagai nama majalah yang diterbitkan oleh Pengurus
Daerah Iakatan Ahli Pengadaan Indonesia Provinsi Jawa Timur
Seksi-seksi dibawah Ketua III
Seksi Kode Etik: bercita-cita untuk mengenalkan, menyebarluaskan dan mengajak
Abdul Kadir seluruh insan pengadaan untuk menggenggam erat dengan penuh
Seksi Litbang: tanggung jawab Pakta Integritas dalam dunia Pengadaan Barang/
Safruddin Siregar Jasa Pemerintah.
Seksi Yanmas dan Publikasi:
Salam hangat kami untuk insan pengadaan di seluruh Indonesia,
Saifudin Zuhri
Kantor Redaksi :
Gedung Bappeda Prov.Jatim,Rg.IAPI, Redaksi,
Jl. Pahlawan 102-108 Surabaya
Telp/Fax (031)3574223, email:iapi.
jatim@yahoo.com
Website : www.iapi-jatim.org

EDISI FEBRUARI 2020 3


Sambutan Ketua DPD IAPI
Provinsi Jawa Timur
Assalamu alaikum wr. wb. positif bagi dunia Pengadaan adalah spirit dan ruh yang
Menyambut hadirnya majalah Barang/Jasa Pemerintah harus terus kita internalisasi
Integritas, saya termasuk yang senantiasa tumbuh dan secara kuat dalam diri pribadi
salah satu orang yang paling berkembang ke arah yang kita semua. Maka saya
berbahagia. Seraya berucap lebih baik. Beberapa catatan berharap bahwa “Integritas”
syukur kepada Allah Yang Maha kecil yang bisa saya sampaikan mampu menjadi tekad,
Esa, saya ucapkan selamat adalah sebagai berikut : keyakinan dan sekaligus
atas kerja keras redaktur dan Pertama, dengan hadirnya pengingat bagi pelaku
para penulis hingga melahirkan majalah Integritas saya Pengadaan Barang/Jasa
sebuah media milik IAPI DPD berharap akan menjadi Pemerintah adalah aktivias
Provinsi Jawa Timur yang pendorong kreatifitas untuk sehari-hari. Selanjutnya
bernama Integritas. menulis bagi seluruh insan anggapan bahwa Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa Barang/Jasa Pemerintah
Sebagaimana arti yang
Pemerintah, khususnya di Jawa adalah sesuatu yang
terkandung dalam kata
Timur. Dengan semakin banyak ‘menakutkan’ akan berubah
integritas, saya berharap
menulis tentunya akan dituntut menjadi sebuah kebanggaan
dengan lahirnya media ini
semakin banyak membaca karena adanya intergritas di
akan mampu membawa
sehingga secara internal akan dalamnya.
ide-ide tentang konsistensi
dan keteguhan yang tak menambah wawasan dan Sekali lagi, saya ucapkan
tergoyahkan dalam menjunjung kualitas diri penulis. selamat atas lahirnya
tinggi nilai-nilai luhur dalam Kedua, tulisan dan ide-ide “Integritas” seiring doa
dunia pengadaan barang/ yang terlahir dari “Integritas” semoga kerja keras semua
jasa pemerintah. Karena kiranya mampu menginspirasi fihak tercatat sebagai
sesungguhnya dalam para pelaku pengadaan untuk amal hasanah dan mampu
etika, integritas diartikan bersama-sama memajukan berkontribusi bagi Pengadaan
sebagai kejujuran dunia Pengadaan Barang/Jasa Barang/Jasa Pemerintah yang
dan kebenaran dari tindakan Pemerintah yang lebih baik. lebih baik, aamiin.
seseorang yang lawan Mengingat bahwa Pengadaan
katanya adalah hipocrisy Barang/Jasa Pemerintah Ketua Dewan Pengurus
(hipokrit atau munafik) senantiasa berproses Daerah
Saya juga berharap dan dan berkembang seiring
IAPI Provinsi Jawa Timur
sekaligus berkeyakinan bahwa perkembangan yang terjadi di
dengan hadirnya majalah tengah masyarakat.
Integritas akan memberikan Ketiga, bukan hanya sebuah
nuansa dan warna yang nama, menurut saya “Integritas” YUSWANTO

4 EDISI FEBRUARI 2020


Pengadaan
Barang/Jasa Di Desa
Oleh :
MOKHAMAD KHOLID
Kasubbag Pengelolaan PBJ Bagian Pengadaan Barang/Jasa Kab. Pasuruan

P
enggunaan Dana Desa
diprioritaskan untuk
membiayai pembangunan
dan pemberdayaan
masyarakat yang ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa, peningkatan
kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan.
Pelaksanaan pembelanjaan dana
desa, banyak sekali diulas di
berbagai media dimana banyak
terjadi permasalahan dalam
tatakelolanya. Tidak sedikit kasus
kasus dana desa yang berakhir di
meja hijau dikarenakan pengelola
dana desa terlibat dalam tindak
pidana korupsi. Bahkan pengelolaan
dana desa mendapatkan perhatian
khusus dari Komisi Pemberantasan
tata cara pelaksanaan kegiatan Bupati/Walikota dalam menyusun
Korupsi (KPK) dikarenakan cukup
pengadaan barang/jasa di Desa peraturan pengadaan barang/
banyaknya kasus korupsi dana
diatur dengan Peraturan Bupati/ jasa di desa harus berpedoman
desa terutama dalam pelaksanaan
Walikota tentang Pengadaan pada Peraturan LKPP No. 12
pengadaan barang/jasa. Barang/Jasa di Desa berpedoman Tahun 2019 dan memperhatikan
Oleh sebab itu maka diperlukan pada peraturan perundang- kondisi sosial budaya masyarakat
pengaturan/regulasi yang jelas dan undangan mengenai Pengadaan setempat. Dengan demikian sangat
tepat agar pelaksanaan pengadaan Barang/ Jasa di Desa. dimungkinkan ditambahkan kearifan
barang/jasa di desa dapat berjalan Dalam rangka mempermudah lokal setempat dalam peraturan
dengan baik sesuai dengan prinsip penyusunan peraturan Pengadaan Bupati/Walikota selama tidak
dan etika pengadaan. Barang/Jasa di Desa diperlukan bertentangan dengan prinsip dan
Pengadaan barang/jasa di pedoman bagi Bupati/Walikota etika pengadaan barang/jasa di
desa berdasarkan permendagri untuk menyusun Peraturan Bupati/ desa yang telah ditentukan dalam
No.20 Tahun 2018 tentang Walikota tentang Pengadaan peraturan LKPP dimaksud. Kondisi
Pengelolaan Keuangan Desa, Barang/Jasa di Desa, maka tersebut berakibat ketentuan
didefiniskan sebagai kegiatan untuk Lembaga Kebijakan Pengadaan pengadaan barang/jasa di desa
memperoleh barang/jasa oleh Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) antar Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Desa, baik dilakukan telah menerbitkan regulasi berupa satu dengan yang lainnya bisa
melalui swakelola dan/atau peraturan LKPP No. 12 Tahun 2019 berbeda menyesuaikan dengan
penyedia barang/jasa. Kemudian tentang Pedoman Penyusunan Tata kondisi sosial dan kearifan lokal
berdasarkan ketentuan Pasal 52 Cara Pengadaan Barang/Jasa di yang sudah menjadi budaya di
ayat (6) disebutkan bahwasannya Desa. suatu daerah sehingga pelaksanaan

EDISI FEBRUARI 2020 5


pengadaan barang/jasa di desa
akan lebih tepat sasaran.
Pelaksanaan pengadaan
mengutamakan peran serta
masyarakat melalui Swakelola
dengan memaksimalkan
pemanfaatan sumber daya yang
ada di desa secara gotong-royong
dengan melibatkan partisipasi
masyarakat dengan tujuan
memperluas kesempatan kerja
dan pemberdayaan masyarakat
setempat. Dalam hal Pengadaan
tidak dapat dilakukan secara
Swakelola maka Pengadaan dapat
dilakukan melalui Penyedia baik
sebagian maupun seluruhnya.
Pengadaan melalui Penyedia dapat
dilakukan untuk mendukung
Swakelola atau kegiatan yang
tidak dapat dilaksanakan dengan
Swakelola
Agar pelaksanaan pengadaan
barang/jasa di desa dapat
berjalan dengan baik dan dapat
mencapai tujuannya, maka
diharuskan menerapkan prinsip
pengadaan yang meliputi: efisien,
efektif, transparan, terbuka,
pemeberdayaan masyarakat,
gotong royong, bersaing, adil dan
akuntabel. Selain itu para pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa juga
dituntut untuk mematuhi etika
sebagai berikut:
a. melaksanakan tugas secara e. menghindari dan mencegah berkaitan dengan Pengadaan
tertib, disertai rasa tanggung terjadinya pertentangan Para pihak yang terlibat dalam
jawab untuk mencapai sasaran, kepentingan pihak yang terkait, pengadaan barang/jasa di desa
kelancaran, dan ketepatan baik secara langsung maupun terdiri dari: Kepala Desa, Kasi/
tujuan Pengadaan; tidak langsung, yang berakibat Kaur, Tim Pengelola Kegiatan (TPK),
persaingan usaha tidak sehat Masyarakat dan Penyedia. Dalam
b. bekerja secara profesional,
dalam Pengadaan; pelaksanaan pengadaan barang/
mandiri, dan menjaga
f. menghindari dan mencegah jasa para pihak memiliki peran dan
kerahasiaan informasi yang
pemborosan dan kebocoran tugasnya masing-masing.
menurut sifatnya harus
keuangan desa; Proses pengadaan dimulai
dirahasiakan untuk mencegah
dari tahapan perencanaan
penyimpangan Pengadaan; g. menghindari dan mencegah
pengadaan. Kemudian dilanjutkan
c. tidak saling mempengaruhi baik penyalahgunaan wewenang dan/
dengan persiapan pengadaan dan
langsung maupun tidak langsung atau kolusi; dan
pelaksanaan pengadaan. Tahap
yang berakibat persaingan usaha h. tidak menerima, tidak terakhir adalah pelaporan dan serah
tidak sehat; menawarkan, atau tidak terima hasil pekerjaan.
d. menerima dan bertanggung menjanjikan untuk memberi Perencanaan Pengadaan
jawab atas segala keputusan atau menerima hadiah, imbalan, dilakukan pada saat penyusunan
yang ditetapkan sesuai dengan komisi, rabat, dan apa saja dari Rencana Kerja Pemerintah
kesepakatan tertulis pihak yang atau kepada siapapun yang Desa (RKP Desa). Perencanaan
terkait diketahui atau patut diduga Pengadaan yang dimuat dalam

6 EDISI FEBRUARI 2020


kepada TPK untuk dilakukan
Pengadaan melalui Swakelola.
Berbeda dengan persiapan
pengadaan melalui swakelola.
Persiapan pengadaan melalui
penyedia dimulai dengan Kasi/
Kaur menyusun dokumen
persiapan Pengadaan melalui
Penyedia berdasarkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Kemudian menyusun dan
menetapkan HPS. Dalam hal
pelaksanaan Pengadaan dilakukan
oleh TPK, Kasi/Kaur menyampaikan
dokumen persiapan Pengadaan
kepada TPK untuk dilakukan
Pengadaan.
Pelaksanaan pengadaan
secara swakelola dilaksanakan
berdasarkan dokumen persiapan
pengadaan yang disusun oleh Kasi/
Kaur pada tahap Persiapan. Begitu
juga pelaksanaan pengadaan
melalui penyedia dilakukan
berdasarkan dokumen persiapan
yang telah disusun oleh Kaur/Kasi.
Penyedia yang dipilih
diutamakan penyedia dari
desa setempat dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip
pengadaan. Dalam hal Penyedia
memerlukan bahan/alat/material
maka diutamakan menggunakan
bahan/alat/material dari lokasi
pekerjaan setempat. Khusus untuk
pekerjaan yang bernilai diatas 200
juta rupiah, pemilihan penyedia
RKP Desa meliputi: jenis kegiatan, persiapan pengadaan melalui dilakukan dengan cara lelang
lokasi, volume, biaya, sasaran, swakelola dan persiapan melalui terbuka yang dilaksanakan oleh
waktu pelaksanaan kegiatan, penyedia. Pada persiapan melalui TPK. Agar pelaksanaan pengadaan
pelaksana kegiatan anggaran, swakelola, Kasi/Kaur menyusun dapat berjalan dengan baik, maka
tim yang melaksanakan kegiatan dokumen persiapan Pengadaan perlu dilakukan pengawasan
dan rincian satuan harga untuk melalui Penyedia berdasarkan secara berkala. TPK melaporkan
kegiatan pengadaan yang akan Dokumen Pelaksanaan Anggaran kepada Kasi/Kaur terkait kemajuan
dilakukan. Hasil Perencanaan (DPA). Kemudian menyusun dan pelaksanaan Pengadaan disertai
Pengadaan sebagaimana menetapkan RAB Pengadaan. dengan dokumen pendukungnya.
yang dimaksud pada angka 2 Khusus untuk pekerjaan Berdasarkan laporan TPK, Kasi/
dituangkan dalam Berita Acara konstruksi, dokumen persiapan Kaur menerima hasil kegiatan
hasil Musrenbangdes dalam Pengadaan melalui Swakelola Pengadaan.
penyusunan RKP Desa dan berupa: gambar rencana kerja, Kasi/Kaur menyerahkan
diumumkan oleh Kepala Desa jadwal pelaksanaan kegiatan, hasil kegiatan dari Pengadaan
melalui media informasi yang spesifikasi teknis, RAB Pengadaan sesuai bidang tugasnya kepada
mudah diakses oleh Masyarakat, dan Analisa Harga Satuan, dan Kepala Desa dengan berita acara
sekurang-kurangnya pada papan rencana penggunaan tenaga penyerahan. Selain itu Kasi/Kaur
pengumuman Desa. kerja, kebutuhan bahan, dan melakukan pengarsipan dokumen
Persiapan pengadaan peralatan. Setelah semua dokumen terkait pengadaan yang telah
dibedakan menjadi 2 yaitu dilengkapi, kasi/kaur menyerahkan dilaksanakan.

EDISI FEBRUARI 2020 7


TINJAUAN HUKUM KONTRAK KERJA KONTRUKSI
DIDALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Disusun Oleh : Ir. Achamad Husni Thamrin, M.MT
Widyaiswara Ahli Madya Kementerian PUPR
Anggota IAPI DPD Jawa Timur

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM kemudian diimplementasikan pada pekerjaan konstruksi wajib


DAN PERUMAHAN RAKYAT lingkungan tempatnya bekerja. mewujudkan hasil pekerjaan
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER Di lingkungan Kementerian konstruksi yang handal dan
DAYA MANUSIA2020 Teknis dan dinas-dinas yang bermanfaat dengan memenuhi
berkaitan dengan tujuan untuk ketentuan tertib penyelenggaraan
PENDAHULUAN meningkatkan kompetensi pekerjaan konstruksi, meliputi :
terhadap hal-hal yang berkaitan 1. Keteknikan, meliputi persyaratan
A. Latar Belakang dengan penyelenggaraan hukum keselamatan umum, konstruksi
Banyaknya kontrak yang kontrak konstruksi. Dengan bangunan, mutu hasil pekerjaan,
dibuat dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan ini mutu bahan dan/atau komponen
berbagai pekerjaan di lingkungan diharapkan peserta mampu bangunan, dan mutu peralatan
Kementerian memerlukan sumber menguasai norma-norma sesuai dengan standar atau
daya manusia yang memiliki penyusunan suatu kontrak, norma yang berlaku;
pengetahuan mengenai pembuatan terutama kontrak konstruksi bukan
2. Keamanan, keselamatan,
kontrak. hanya pada tahapan penyusunan
dan kesehatan tempat kerja
Kesalahan dalam penyusunan kontrak saja tetapi juga dipelajari
konstruksi sesuai dengan
suatu kontrak dapat mengakibatkan hal-hal lain yang berkaitan dengan
peraturan perundang–undangan
timbulnya sengketa yang penyelenggaraan kontrak seperti
yang berlaku;
menyebabkan terganggunya proses penyelesaian sengketa dalam
pekerjaan dan tidak menutup bidang kontrak konstruksi. Dimana 3. Perlindungan sosial tenaga kerja
kemungkinan menghambat dalam penyelenggaraan kontrak dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan. konstruksi terkait dengan beberapa konstruksi sesuai dengan
Tidak hanya dalam penyusunan aspek hokum. peraturan perundang–undangan
tetapi juga perlu dipahami masalah yang berlaku;
penyelenggaraan dan pelaksanaan B.Materi Pokok
4. Tata lingkungan setempat
kontrak, penyelesaian sengketa, Aspek Teknis Pelaksanaan Kontrak
dan pengelolaan lingkungan
dan aspek-aspek teknis lainnya.
hidup sesuai dengan peraturan
Kontrak merupakan suatu ASPEK TEKNIS PELAKSANAAN
perundang–undangan yang
ikatan perjanjian yang menampung KONTRAK
berlaku;
kesepakatan di antara pihak yang
akibat dari kesepakatan tersebut A. Pendahuluan 5. Manfaat untuk masyarakat sesuai
muncul suatu hak dan kewajiban Penyediaan infrastrukstur dengan perencanaan kelayakan.
akibat hukum yang harus dipatuhi. bidang pekerjaan umum harus
Oleh karena itu pembuatan suatu melalui proses penyelenggaraan B. Ketentuan Umum
kontrak tidak dapat dilakukan asal- pekerjaan konstruksi meliputi tahap a. Pekerjaan Konstruksi adalah
asalan harus dilakukan dengan perencanaan pekerjaan konstruksi, keseluruhan atau sebagian
memenuhi aspek hukum karena pelaksanaan beserta pengawasan rangkaian kegiatan perencanaan
kontrak merupakan kesepakatan pekerjaan konstruksi, dan operasi dan/atau pelaksanaan beserta
para pihak dengan akibat hukum serta pemeliharaan pengawasan yang mencakup
yang harus dipatuhi. Penyelenggaraan pekerjaan pekerjaan arsitektural, sipil,
Padahal dalam kehidupan nyata, konstruksi dalam menyediakan mekanikal, elektrikal dan tata
pekerjaan yang ditanganinya tidak infrastruktur bidang pekerjaan lingkungan masing-masing
mungkin lepas dari aspek hukum umum harus memenuhi ketentuan beserta kelengkapannya untuk
sebagai bagian dari pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun mewujudkan suatu bangunan
suatu proyek. Untuk itu peserta 2017 tentang Jasa Konstruksi dan atau bentuk fisik lain.
pelatihan perlu serius mengikuti Peraturan Pelaksanaannya yang b. Pekerjaan Konstruksi dengan
setiap materi yang disampaikan dan menyatakan bahwa penyelenggara Risiko Tinggi mencakup

8 EDISI FEBRUARI 2020


pekerjaan konstruksi yang kontrak kerja konstruksi baik p. Metode Pelaksanaan
pelaksanaannya berisiko sangat sebagian maupun keseluruhan (Construction Method) adalah
membahayakan keselamatan sebagai akibat kesalahan cara pelaksanaan pekerjaan
umum, harta benda, jiwa pengguna jasa dan/atau konstruksi berdasarkan urutan
manusia dan lingkungan. penyedia jasa. kegiatan yang logik, realistik
c. Pekerjaan Konstruksi dengan i. Kegagalan Bangunan adalah dan dapat dilaksanakan dengan
Risiko Sedang mencakup keadaan bangunan yang menggunakan sumber daya
pekerjaan konstruksi yang tidak berfungsi, baik secara secara efisien.
pelaksanaannya dapat berisiko keseluruhan maupun sebagian q.Metode Kerja (Work Method)
membahayakan keselamatan dari segi teknis, manfaat, adalah cara pelaksanaan
umum, harta benda, dan jiwa keselamatan dan kesehatan kegiatan pekerjaan dengan
manusia. kerja, dan/atau keselamatan susunan bahan, peralatan
d. Pengawasan Penyelenggaraan umum sebagai akibat penyedia dan tenaga manusia yang
Pekerjaan Konstruksi adalah jasa dan /atau pengguna jasa menghasilkan produk pekerjaan
pengawasan melekat oleh setelah penyerahan akhir dalam bentuk satuan volume dan
penyelenggara pekerjaan pekerjaan konstruksi. biaya.
konstruksi terhadap j. Pekerjaan dengan Teknologi r. Analisis Pendekatan Teknis
penyelenggaraan pekerjaan Tinggi adalah pekerjaan (Technical Analysis) adalah
konstruksi bidang sarana dan konstruksi yang dalam perhitungan pendekatan teknis
prasarana pekerjaan umum pelaksanaannya banyak atas kebutuhan sumber daya
baik fisik maupun non fisik menggunakan peralatan berat material, tenaga kerja, dan
dengan penekanan terhadap dan tenaga ahli maupun tenaga peralatan untuk melaksanakan
tertib penyelenggaraan dan terampil. dan menyelesaikan pekerjaan
hasil pekerjaan konstruksi yang k. Pekerjaan dengan Total Nilai konstruksi.
meliputi aspek perencanaan s. Peralatan adalah peralatan
Besar adalah pekerjaan pada
pekerjaan konstruksi, berat (heavy equipment) yang
segmen pasar non kecil.
pengadaan, manajemen digunakan secara individual atau
pengendalian, pelaksanaan l. Manajemen Konstruksi adalah
tata kelola penyelenggaraan kelompok alat (fleet).
kontrak.
pekerjaan konstruksi yang t. Sistem Pengendalian
e. Tertib Penyelenggaraan Manajemen (SPM) adalah sistem
meliputi tahap perencanaan
Pekerjaan Konstruksi adalah pengendalian pelaksanaan
serta tahap pelaksanaan dan
pemenuhan persyaratan kegiatan terhadap 8 (delapan)
pengawasannya.
ketentuan pasal 30 Peraturan unsur yaitu: pengorganisasian,
Pemerintah No. 29 tahun 2000 m. Value Engineering adalah cara
personil, kebijakan,
tentang Penyelenggaraan efektif yang berorientasi teknis
perencanaan, prosedur,
Pekerjaan konstruksi. dengan melakukan improvisasi
pencatatan, pelaporan, supervisi
(pengembangan) desain dan/
f. Pengadaan adalah rangkaian dan review intern.
atau pelaksanaan konstruksi
kegiatan mulai dari persiapan, u. Tenaga Kerja adalah setiap
dan/atau mengefektifkan biaya
pemilihan penyedia jasa, orang yang mampu melakukan
dalam berbagai pengadaan
penandatanganan kontrak, pekerjaan baik di dalam maupun
pekerjaan konstruksi.
pelaksanaan kontrak sampai di luar hubungan kerja, guna
dengan penyerahan akhir n. Penyelenggara Konstruksi adalah
menghasilkan jasa atau barang
pekerjaan (FHO). Pengguna Jasa dan Penyedia
untuk memenuhi kebutuhan
Jasa.
g. Jasa konstruksi adalah layanan masyarakat.
jasa konsultansi perencanaan o. Penyelenggara yang
v. Asuransi Tenaga Kerja adalah
pekerjaan konstruksi, layanan Berkualifikasi adalah
perjanjian asuransi dengan
jasa pelaksanaan pekerjaan penyelenggara yang memahami
maksud untuk mengadakan
konstruksi, dan layanan jasa kaidah pekerjaan konstruksi
suatu perlindungan bagi tenaga
konsultansi pengawasan antara lain : metode
kerja dalam bentuk santunan
pekerjaan konstruksi. pelaksanaan (construction
berupa uang sebagai pengganti
method) kerja (work method),
h. Kegagalan Konstruksi adalah sebagian dan penghasilan
analisis pendekatan teknis
keadaan hasil pekerjaan yang hilang atau berkurang
(technical analysis) metode kerja
konstruksi yang tidak sesuai dan pelayanan sebagai akibat
dengan spesifikasi pekerjaan yang didukung sumber daya
peristiwa atau keadaan yang
sebagaimana disepakati dalam yang memadai.
dialami oleh tenaga kerja

EDISI FEBRUARI 2020 9


berupa kecelakaan kerja, sakit, penyelenggaraan usaha dan/ konstruksi meliputi:
meninggal dunia, dan jaminan atau kegiatan yang meliputi : 1. Pengawasan terhadap
kesehatan pekerja. a. Dokumen Kerangka Acuan pemenuhan persyaratan untuk
w. Kecelakaan Kerja adalah Analisis Dampak Lingkungan setiap tingkat risiko;
kecelakaan yang terjadi Hidup (KAAMDAL) 2.Pengawasan terhadap proses
berhubung dengan hubungan b. Dokumen Analisis Dampak perencanaan pekerjaan
kerja, termasuk penyakit yang Lingkungan Hidup (AMDAL) konstruksi berdasarkan atas
timbul karena hubungan kerja, SNI, standar keteknikan yang
c. Dokumen Rencana Kelola
demikian pula kecelakaan ada dan value engineering serta
Lingkungan Hidup (RKL)
yang terjadi dalam perjalanan manfaat pembangunan terhadap
berangkat dari rumah menuju d. Dokumen Rencana Pemantauan masyarakat sesuai dengan
tempat kerja, dan pulang ke Lingkungan Hidup (RPL) perencanaan kelayakannya;
rumah melalui jalan yang biasa e. Dokumen Ringkasan Eksekutif 3. Pengawasan terhadap proses
atau wajar dilalui. pemilihan penyedia jasa yang
x. Pemeliharaan Kesehatan C.Tujuan Pengawasan berkualifikasi, dengan harga
adalah upaya penanggulangan penyelenggaraan pekerjaan terendah, terevaluasi dan tanpa
dan pencegahan gangguan konstruksi adalah untuk menjaga penyimpangan yang penting dan
kesehatan yang memerlukan tercapainya tertib penyelenggaraan pokok; Pengawasan terhadap
pemeriksaan, pengobatan, dan hasil pekerjaan konstruksi pengendalian pelaksanaan
dan/atau perawatan termasuk baik fisik maupun non fisik kontrak;
kehamilan dan persalinan. meliputi aspek perencanaan 4. Pengawasan terhadap
y. Penyelenggaraan Asuransi konstruksi, pengadaan, manajemen pelaksanaan kontrak;
Tenaga Kerja adalah upaya pelaksanaan dan pengendalian Pengawasan terhadap tertib
untuk memberikan perlindungan kontrak di lingkungan Kementerian administrasi keuangan;
kepada tenaga kerja melalui Pekerjaan Umum dan Perumahan Pengawasan terhadap
program jaminan sosial tenaga Rakyat. pencapaian manfaat dengan
kerja yang pengelolaannya dapat melakukan analisis terhadap
dilaksanakan dengan mekanisme D.Sasaran Pengawasan fungsi konstruksi setelah
asuransi. 1. penyelenggaraan pekerjaan penyerahan kedua (FHO) serta
z. Pengelolaan Lingkungan Hidup konstruksi untuk memastikan keterpaduan program dengan
adalah upaya terpadu untuk bahwa: sektor lainnya;
melestarikan fungsi lingkungan 2. Proses perencanaan pekerjaan 5. Pengawasan terhadap risiko
hidup yang meliputi kebijakan konstruksi sudah dilakukan kegagalan konstruksi dan
penataan, pemanfaatan, secara taat, lengkap dan kegagalan bangunan.
pengembangan, pemeliharaan, benar sesuai ketentuan yang
pemulihan, pengawasan, dan berlaku dengan analisis yang F.Petunjuk Penggunaan Daftar
pengendalian lingkungan hidup. menghasilkan perencanaan yang SIMAK
aa.Perusakan Lingkungan tepat (proper design);
1. Daftar Simak pengawasan
Hidup adalah tindakan yang 3. Proses pemilihan penyedia jasa penyelenggaraan pekerjaan
menimbulkan perubahan sudah dilakukan secara taat, konstruksi ini menguraikan
langsung atau tidak langsung lengkap dan benar sehingga secara rinci, lengkap, dan jelas
terhadap sifat fisik dan/ menghasilkan penyedia jasa tentang tata cara pelaksanaan
atau hayatinya yang yang berkualifikasi sesuai kegiatan Penyelenggaraan
mengakibatkan lingkungan kebutuhan paket yang diadakan; Pekerjaan Konstruksi, yang
hidup tidak berfungsi lagi dalam 4. Proses pelaksanaan pekerjaan disusun sesuai kaidah
menunjang pembangunan yang konstruksi sudah dilakukan penyelenggaraan pembangunan
berkelanjutan. secara taat, lengkap dan benar prasarana dan sarana dalam
bb.Analisis Mengenai Dampak sehingga menghasilkan produk lingkungan Kementerian.
Lingkungan (AMDAL) adalah pekerjaan konstruksi yang Daftar Simak pengawasan
kajian mengenai dampak besar berkualitas, hemat/ekonomis penyelenggaraan pekerjaan
dan penting suatu usaha dan/ dan bermanfaat. konstruksi ini merupakan sarana
atau kegiatan yang direncanakan untuk pengawasan melekat dan
pada lingkungan hidup E.Ruang Lingkup pengendalian penyelenggaraan
yang diperlukan bagi proses pekerjaan konstruksi yang
Ruang lingkup pengawasan
pengambilan keputusan tentang harus dilaksanakan oleh baik
penyelenggaraan pekerjaan

10 EDISI FEBRUARI 2020


setiap Unit Pelaksana Teknis pengendalian pelaksanaan kontrak - Penyesuaian/ Eskalasi Harga
Pusat (pejabat yang ditugasi), 1.Organisasi Manajemen Proyek Force Majeure
maupun Atasan Langsung, 2.Penyerahan lapangan - Penghentian Dan Pemutusan
Pembantu Atasan dan Atasan, Kontrak
3.Rapat Persiapan Pelaksanaan
minimal harus digunakan pada - Perpanjangan Waktu
Kontrak (PCM)
setiap tahapan pelaksanaan Pelaksanaan Yang Layak Dan
4.Metode Pelaksanaan dan
kegiatan secara sistematis dan Wajar
Metode Kerja
berkesinambungan. - Kerjasama Penyedia Jasa
2. Daftar Simak pengawasan e.Pengawasan Terhadap
Dengan Sub Kontraktor
penyelenggaraan pekerjaan Pelaksanaan Fisik Konstruksi Jasa
- Kompensasi
konstruksi ini berisi hal – hal konsultansi pengawasan
- Dispute / Perselisihan
sebagai berikut : - Usulan & Persetujuan - Serah Terima Pekerjaan
a.Pengawasan terhadap pemenuhan Mobilisasi Personil / Tenaga - Laporan Hasil Penilaian
persyaratan penyelenggaraan Ahli dan Peralatan Pelaksanaan Program Mutu
pekerjaan konstruksi - Penelitian Personil/Tenaga
Ahli dan Peralatan Sesuai f.Pengawasan Terhadap Administrasi
1.Tahap Perencanaan
dengan Kontrak Keuangan Dan Umum Pelaksanaan
2.Tahap Pelaksanaan beserta
- Perubahan dan Penggantian Tertib Administrasi Keuangan Dan
Pengawasannya
Personil dan Peralatan Umum
b.Pengawasan terhadap
- Pembayaran Uang Muka g.Pengawasan Terhadap Manfaat
perencanaan dan disain
- Pembahasan Hasil Pengawasan Manfaat
1.Perencanaan
Pelaksanaan Pekerjaan,
2.Manfaat fungsional proyek h.Pengawasan Terhadap Potensi
Berupa Laporan-Laporan
pembangunan 1.Kegagalan Konstruksi Dan
- Pembayaran Prestasi Fisik
2.Kegagalan Bangunan
3.Tahun perencanaan dikaitkan Pekerjaan
dengan tahun pelaksanaan - Pengendalian Pekerjaan k.Kegagalan Konstruksi
4.Perencanaan teknis dan Serah Terima Pekerjaan l.Kegagalan Bangunan
legalitasnya Evaluasi Produk Konsultan
- Pemanfaatan Produk Jasa
5.Umur rencana bangunan Rangkuman
Pemborongan SPMK
6.Dokumen pengadaan Rapat Persiapan Pelaksanaan Penyediaan infrastrukstur
7.Spesifikasi teknik Kontrak (PCM) bidang pekerjaan umum harus
c.Pengawasan terhadap pemilihan Program Mutu melalui proses penyelenggaraan
penyedia jasa sampai dengan Mobilisasi Paling Lambat 30 pekerjaan konstruksi meliputi tahap
tanda tangan kontrak Hari Sejak SPMK perencanaan pekerjaan konstruksi,
1.Jasa Konsultansi - Pemeriksaan Bersama pelaksanaan beserta pengawasan
(Mutual Check) pekerjaan konstruksi, dan operasi
-Persiapan Pengadaan
- Tinjauan Desain serta pemeliharaan
-Pemilihan Penyedia Jasa - Pembayaran Uang Muka Untuk menjamin tugas
-Penyusunan Dokumen Buku Harian Dan Laporan Kementerian Pekerjaan Umum
Kontrak Harian dan Perumahan Rakyat dalam
-Penandatanganan Kontrak - Pengendalian Pelaksanaan menyediakan infrastuktur bidang
Pekerjaan pekerjaan umum yang handal
2.Jasa Pemborongan
- Pengukuran Prestasi dan bermanfaat wajib memenuhi
-Persiapan Pengadaan
Pekerjaan tertib penyelenggaraan pekerjaan
-Pemilihan Penyedia Jasa - Pembayaran Prestasi konstruksi diperlukan pedoman
-Penyusunan Dokumen Kontrak Pekerjaan pelaksanaan pemeriksaan
-Penandatanganan Kontrak - Perubahan Kegiatan keteknikan konstruksi sebagai acuan
Pekerjaan pengawasan melekat.
d.Pengawasan terhadap
- Denda Dan Ganti Rugi

”Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang


benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa
memberi nasehat dan menunaikan amanah.“
(Imam Syafi’i)

EDISI FEBRUARI 2020 11


Urgensi Peraturan Kepala Daerah dalam
Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD
Oleh :
SAIFUDIN ZUHRI, S.Si. MM.*)

B
adan Layanan Umum dalam pola pengelolaan keuangan dengan peraturan pimpinan Badan
(BLU) dan Badan Layanan sebagai pengecualian dari ketentuan Layanan Umum.
Umum Daerah (BLUD) hadir pengelolaan daerah pada umumnya Selanjutnya dalam Peraturan
sebagai jawaban atas pelayanan Berdasarkan pengertian diatas, Menteri Dalam Negeri nomor 79
instansi pemerintahan yang kerap dapat difahami bahwa fleksibilitas tahun 2018 tentang Badan Layanan
dinilai kurang efektif karena jalur dalam pola pengelolaan keuangan Umum Daerah diatur bahwa
birokrasi yang harus dipatuhi. yang dalam BLU diberikan kepada Pengadaan barang dan/atau jasa
Seolah berada dalam dua sisi dunia instansi, dipertegas di dalam BLUD pada BLUD yang bersumber dari
yang saling bertolak belakang, bahwa sejatinya fleksibilitas adalah jasa layanan, hibah tidak terikat,
pelayanan yang membutuhkan diri dan tubuh BLUD itu sendiri, hasil kerja sama dengan pihak lain
kecepatan dan ketepatan yang bukan suatu pengecualian yang dan lain-lain pendapatan BLUD
mensyaratkan keluwesan saat diberikan. Fleksibilitas adalah ruh yang sah, diberikan Fleksibilitas
memberikan pelayanan masyarakat dan nyawa yang lahir berbarengan berupa pembebasan sebagian atau
harus dijalankan dalam rimba dengan keberadaan BLUD itu seluruhnya dari ketentuan peraturan
birokrasi yang rigid, kaku, lamban sendiri. BLUD adalah sebuah sistem perundang-undangan mengenai
dan tidak ada toleransi terhadap khas dalam pemerintahan yang pengadaan barang dan/atau jasa
perbedaan kepada aturan yang ada. dalam pelaksanaannya ‘bercirikan’ pemerintah.
Dalam Undang-undang nomor 1 fleksibilitas dalam pola pengelolaan Dalam Permendagri tersebut
tahun 2004 tentang Perbendaharaan keuangan. Sedangkan pengadaan juga dinyatakan bahwa ketentuan
Negara sebagai cikal bakal kelahiran barang/jasa pada BLUD sebagai lebih lanjut tentang Pengadaan
BLU, definisi Badan Layanan Umum bagian dari pola pengelolaan Barang/Jasa diatas diatur dengan
adalah instansi di lingkungan keuangan juga diberikan fleksibilitas Peraturan Kepala Daerah. Peraturan
Pemerintah yang dibentuk untuk yang memperbolehkan adanya Kepala Daerah ini bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada perberbedaan dengan aturan
menjamin ketersediaan barang
masyarakat berupa penyediaan pengadaan barang/jasa pemerintah
dan/atau jasa yang lebih bermutu,
barang dan/atau jasa yang dijual yang berlaku.  
lebih murah, proses pengadaan
tanpa mengutamakan mencari
yang sederhana, cepat serta mudah
keuntungan dan dalam melakukan PENGADAAN BARANG/JASA
menyesuaikan dengan kebutuhan
kegiatannya didasarkan pada prinsip PADA BLUD
untuk mendukung kelancaran
efisiensi dan produktivitas. Adapun Peraturan Presiden RI nomor
pelayanan BLUD.
tujuan dibentuknya Badan Layanan 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Umum adalah untuk meningkatkan Barang/Jasa Pemerintah pada bab
MENGAPA HARUS BEDA ?
pelayanan kepada masyarakat Pengadaan Khusus, mengatur
Terdapat beberapa hal yang
dalam rangka memajukan bahwa terdapat pengadaan
menjadi dasar mengapa Pengadaan
kesejahteraan umum dan barang/jasa yang dikecualikan dari
Barang/Jasa pada blud ‘harus’
mencerdaskan kehidupan bangsa.  ketentuan yang berlaku dalam
berbeda dengan perpres. Beberapa
Sedangkan di dalam Undang- Perpres tersebut, yaitu pengadaan
alasan tersebut adalah sebagai
undang nomor 23 tahun 2014 barang/jasa pada Badan Layanan
berikut :
tentang Pemerintah Daerah, Umum, pengadaan berdasar tarif
dijelaskan bahwa yang dimaksud yang dipublikasikan secara luas, 1.Fleksibilitas sebagai amanah
dengan “badan layanan umum pengadaan yang dilaksanakan undang-undang
daerah” adalah sistem yang sesuai praktik bisnis yang sudah Membaca dan memahami definisi
diterapkan oleh satuan kerja mapan dan pengadaan yang diatur Badan Layanan Umum Daerah
Perangkat Daerah atau unit kerja dengan ketentuan peraturan sebagaimana tercantum dalam
pada satuan kerja Perangkat perundang-undangan lainnya. UU no. 23 tahun 2014 diatas,
Daerah dalam memberikan Terdapat juga ketentuan bahwa dengan jelas dinyatakan bahwa
pelayanan kepada masyarakat Pengadaan Barang/Jasa pada Badan fleksibilitas merupakan ‘sesuatu’
yang mempunyai fleksibilitas Layanan Umum diatur tersendiri yang harus ada dalam sistem

12 EDISI FEBRUARI 2020


yang disebut BLUD. Selanjutnya dan mendorong Pengadaan bersaing dengan dunia usaha
di dalam Peraturan Pemerintah Berkelanjutan yang dikelola oleh pihak swasta.
nomor 12 tahun 2019 ttg Sedangkan tujuan Pengadaan Maka dalam mendukung hal
Pengelolaan Keuangan Daerah Barang/Jasa pada BLUD demikian, Pengadaan Barang/
diamanatkan bahwa Kepala sebagaimana diatur dalam Jasa pada BLUD haruslah menjadi
Daerah menetapkan kebijakan permendagri 79 adalah untuk bagian vital organisasi yang
fleksibilitas BLUD dalam Peraturan menjamin ketersediaan barang dikelola secara benar untuk
Kepala Daerah yang dilaksanakan dan/atau jasa yang lebih menemukan best practice-nya.
oleh pejabat pengelola BLUD. Hal bermutu, lebih murah, proses Pengadaan Barang/Jasa pada
ini semakin memperkuat argumen pengadaan yang sederhana, BLUD harus mampu memenuhi
bahwa peraturan perundang- cepat serta mudah menyesuaikan semua kebutuhan, dapat
undangan memerintahkan adanya dengan kebutuhan untuk menyesuaikan dengan kondisi
kebijakan fleksibilitas dalam BLUD mendukung kelancaran pelayanan pasar (luwes), terukur dan
yang ditetapkan oleh Kepala BLUD. Dapat disimpulkan bahwa akuntabel. Peraturan yang kaku,
Daerah. tujuan akhir Pengadaan Barang/ rigid dan ‘mengharamkan’ inovasi
Dalam konteks pengadaan Jasa BLUD adalah mendukung akan memasung Pengadaan
barang/jasa, sebagaimana kelancaran pelayanan BLUD. Barang/Jasa pada BLUD kondisi
diatur dalam Permendagri Dengan memahami bahwa tujuan tertinggal, membosankan dan
nomor 79 tahun 2018 tentang kegiatan Pengadaan Barang/Jasa tidak mampu menjadi elemen
Badan Layanan Umum Daerah secara umum dan Pengadaan pendukung keberhasilan
dinyatakan bahwa kepala Barang/Jasa pada BLUD adalah pencapaian tujuan organiasai.
daerah menetapkan fleksibilitas dua hal yang berbeda, maka Alih-alih demikian, bahkan
berupa pembebasan sebagian dibutuhkan strategi dan tata Pengadaan Barang/Jasa dalam
atau seluruhnya dari ketentuan cara yang berbeda pula dalam BLUD akan menjadi beban
peraturan perundang-undangan mencapai tujuan masing-masing. yang menghambat atau bahkan
mengenai pengadaan barang dan/ 3.Kebutuhan pelayanan dan melumpuhkan organisasi.
atau jasa pemerintah. Peraturan persaingan bisnis
ini semakin memegaskan amanat Definisi Fleksibilitas menurut KENDALA
peraturan perundang-undangan permendagri 79 tahun 2018 Mengamati keberadaan peraturan
akan perlunya Peraturan Kepala adalah keleluasaan dalam pola kepala daerah tentang pengadaan
Daerah tentang Pengadaan pengelolaan keuangan dengan barang/jasa pada BLUD saat
Barang/Jasa pada BLUD. menerapkan praktek bisnis sekarang, masih banyak berkutat
2.Perbedaan tujuan Pengadaan yang sehat untuk meningkatkan tentang batasan nilai tender
Barang/Jasa layanan kepada masyarakat dan non tender. Adapun terkait
Tujuan Pengadaan Barang/Jasa tanpa mencari keuntungan dalam tentang pelaku pengadaan, metode
sebagaimana tercantum dalam rangka memajukan kesejahteraan pemilihan penyedia atau bahkan
Peraturan Presiden 16 tahun umum dan mencerdaskan inovasi dalam Pengadaan Barang/
2018 adalah untuk rnenghasilkan kehidupan Jasa belum benyak diatur. Seolah
barang/jasa yang tepat dari bangsa. Selanjutnya Permendagri Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD
setiap uang yang dibelanjakan, juga mendefiniskan bahwa yang harus dengan Peraturan Presiden
diukur dari aspek kualitas, dimaksud Praktek Bisnis Yang yang berlaku dengan batasan nilai
jumlah, waktu, biaya, lokasi, Sehat adalah penyelenggaraan tender yang ditentukan berbeda.
dan Penyedia. Disamping itu fungsi organisasi berdasarkan Sehingga Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa juga kaidah-kaidah manajemen yang BLUD belum mampu menjawab
bertujuan untuk meningkatkan baik dalam rangka pemberian kebutuhan barang/jasa untuk
penggunaan produk dalam layanan yang bermutu, mendukung kelancaran pelayanan
negeri, meningkatkan peran berkesinambungan dan berdaya BLUD.
serta Usaha Mikro, Usaha saing. Kondisi ini paling tidak
Kecil, dan Usaha Menengah, Maka tidak perlu malu untuk disebabkan beberapa hal sebagai
meningkatkan peran pelaku mengakui bahwa BLUD adalah berikut :
usaha nasional, mendukung sebuah penerapan praktik bisnis 1.BLUD masih dianggap sebagai hal
pelaksanaan penelitian dan dalam pola pengelolaan keuangan baru (meskipun sudah ada sejak
pemanfaatan barang/jasa pada institusi pemerintah. UU no. 1 tahun 2004), sedangkan
hasil penelitian, meningkatkan Sebuah praktik bisnis tentu harus merubah pola pikir dan menerima
keikutsertaan industri kreatif, menerapkan kaidah manajemen hal-hal baru adalah hal yang tidak
mendorong pemerataan ekonorni yang baik dan harus mampu mudah di lingkungan birokrasi.

EDISI FEBRUARI 2020 13


Selama ini birokrasi tumbuh BLUD mempunyai fleksibilitas seluruhnya dari ketentuan peraturan
dalam suasana yang telah sehingga memungkinkan untuk perundang-undangan mengenai
disiapkan baik prosedur, hak dan berbeda dengan institusi lainnya. pengadaan barang dan jasa
kewajiban secara rigid dan tidak Dibutuhkan energi yang besar pemerintah. 
membuka ruang untuk keluar dan waktu yang tidak sedikit Perlu langkah-langkah serius
darinya. Maka menjadi kesulitan untuk meyakinkan pihak-pihak untuk dapat melaksanakan
tersendiri bagi ASN ketika tersebut bahwa BLUD syah secara Pengadaan Barang/Jasa pada
harus memahami BLUD dengan hukum untuk melaksanakan BLUD hingga menemukan best
fleksibilitasnya yang jelas-jelas pelayanan dengan fleksibilitasnya. practice seusai kebutuhan dalam
harus berorientasi kepada hasil rangka mendukung pelayanan
akhir, yaitu pelayanan kepada SOLUSI APA kepada masyarakat. Berikut adalah
kepada masyarakat. Para Peraturan Presiden nomor 16 tahapan yang perlu dilalui untuk
stakeholder di Pemerintah Daerah tahun 2018 tentang Pengadaan mewujudkan peraturan pengadaan
tidak sedikit pula memandang barang/jasa pemerintah mengatur barang/jasa pada BLUD.
bahwa pembahasan tentang bahwa pengadaan barang/jasa 1.Melaksanakan penyamaan
BLUD belum menjadi prioritas, pada Badan Layanan Umum Daerah persepsi
karena keterbatasan SDM yang sebagai salah satu pengadaan Para stakeholder harus duduk
memahami operasionalnya. yang dikecualikan dari peraturan bersama untuk memahami
yang berlaku. Selanjutnya dalam peraturan perundangan terkait
2. Pemahaman terhadap pengadaan
peraturan LKPP nomor 12 tahun dengan Pengadaan Barang/
barang/jasa yang masih perpres
2018 tentang pedoman pengadaan Jasa blud. Insitusi pelaksana
minded, yang memandang BLUD
barang/jasa yang dikecualikan BLUD, Bappeda, UKPBJ, instansi
dan instansi pemerintah lain non
pada pengadaan barang dan jasa pembina (keuangan dan teknis),
BLUD adalah sama, berakibat
pemerintah, kembali diatur bahwa APIP bahkan legislative bila perlu,
kepada miskinnya inovasi di
pengadaan barang jasa pada BLU adalah para pihak baik langsung
bidang pengadaan barang/jasa.
(dalam peraturan ini yang dimaksud maupun tidak langsung akan
Bahkan cenderung masuk ke
termasuk BLUD) diatur tersendiri sangat berpengaruh terhadap
zona nyaman, yaitu mengikuti
oleh pimpinan BLU. BLU hanya pelaksanaan Pengadaan Barang/
aturan peraturan yang ada saja
berkewajiban menggumumkan Jasa pada BLUD. Mungkin
asal aman meskipun harus
rencana pengadaan barang dibutuhkan seorang narasumber
mengorbankan efektivitas yang
jasa dalam aplikasi SIRUP serta atau pelaku yang kompeten
berujung pada sisi pelayanan
menyampaikan data kontrak dalam untuk memberikan masukan
masyarakat yang kurang optimal.
aplikasi SPSE.  dan tambahan wawasan kepada
Bayang-bayang peraturan
Peraturan Menteri Dalam Negeri para pihak agar mendapatkan
presiden tentang pengadaan
Nomor 79 tahun 2018 tentang pemahaman yang sama terkati
barang/jasa masih sangat
Badan Layanan Umum Daerah Pengadaan Barang/Jasa blu.
mendominasi suasana kebatinan
menegaskan bahwa pengadaan
para pelaku sehingga bayangan 2.Menyusun Tim Perumus
barang/jasa pada BLUD dapat
ketakutan akan tidak sesuai Langkah kedua adalah
dilaksanakan di luar ketentuan
dengan peraturan begitu besar.  membentuk tim kecil untuk
Perpres tentang pengadaan barang
Akhirnya pengadaan barang/jasa merumuskan draft peraturan
dan jasa. Permendagri mengatur
BLUD yang seharusnya dapat Pengadaan Barang/Jasa blud.
bahwa pengadaan barang dan jasa
dilaksanakan dengan cara yang Idealnya tim perumus paling
pada BLUD dibagi menjadi dua.
lebih sesuai kebutuhan (best tidak terdiri dari para pelaku
Pertama pengadaan barang/jasa
practice) kembali dilaksanakan pengadaan yang memahami
pada BLUD yang bersumber dari
dengan cara yang samas dengan peraturan pengadaan dan
APBD dilaksanakan berdasarkan
institusi bukan BLUD. karakteristik kebutuhan
ketentuan peraturan perundangan
barang/jasa pada institusi blud
3.Keraguan dan kegamangan yang berlaku dalam hal ini adalah
disesuaikan dengan best practice
terhadap BLUD biasanya Perpres 16 tahun 2018. Sedangkan
pengadaan barang/jasa pada
diperparah dengan persepsi dan yang kedua, pengadaan barang
berbagai dunia usaha. Tim
pemahaman BLUD yang belum jasa BLUD yang bersumber dari
perumus terdiri dari personil
seragam dari auditor bahkan jasa layanan, hibah tidak terikat,
dalam institusi blud yang bisa
aparat penegak hukum. Hal ini hasil kerjasama dengan pihak lain
ditambahkan dengan personil
kerap menjadi beban tahunan dan lain-lain pendapatan yang
lainnya sesuai kebutuhan. Hasil
ketika dilakukan audit harus sah diberikan fleksibilitas berupa
akhir berupa draft peraturan
menjelaskan berulang bahwa pembebasan sebagian atau
yang dibutuhkan utk pelaksanaan

14 EDISI FEBRUARI 2020


Pengadaan Barang/Jasa blud. komprehensif serta diterima barang/jasa pada BLUD oleh para
3.Pembahasan oleh berbagai institusi lain yang stakeholder dengan diiringi niat
Langkah ketiga adalah dengan berkepentingan. yang kuat untuk mewujudkan
melakukan pembahasan draft 4.Menetapkan peraturan best practice pada Pengadaan
yang telah disusun dengan Sesuai dengan prosedur, maka barang/Jasa pada BLUD akan
melibatkan berbagai pihak yang langkah selanjutnya adalah mampu memberikan kontribusi
lebih luas untuk mendapatkan proses harmonisasi dan yang optimal dari sisi Pengadaan
masukan dari berbagai sudut sinkronisasi oleh bagian/biro Barang/Jasa bagi tercapainya
pandang. Berbagai pihak yang hukum sekretarian Pemerintah tujuan BLUD yaitu peningkatan
perlu dilibatkan paling tidak Daerah. Setelah finalisasi pelayanan kepada masyarakat
terdiri dari inspektorat, bagian selesai, maka tinggal mengikuti yang semakin baik.
keuangan, bagian hokum dan prosedur administrative hingga
UKPBJ setempat. Dengan semakin menjadi produk hukum beruipa *) Penulis adalah fasilitator
banyak mendapatkan masukan peraturan kepala daerah. Diklat Pengadaan Barang/Jasa
diharapkan aturan Pengadaan BLUD dan pengurus Ikatan Ahli
Semoga dengan pemahaman
Barang/Jasa pada BLUD yang Pengadaan Indonesia (IAPI)
yang benar tentang pengadan
dihasilkan akan semakin

Bimbingan Teknis UKPBJ sebagai Pusat Keunggulan


Pengadaan barang/Jasa Pemerintah, dilaksanakan DPD
IAPI Jawa Timur di SUrabaya

EDISI FEBRUARI 2020 15


MITIGASI RISIKO DALAM PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
adalah risiko operasional, yaitu mengidentifikasi,
risiko yang diakibatkan oleh menganalisis, mengevaluasi,
kegagalan dari pelaksanaan dan mengendalikan risiko
operasional pedoman dan dalam lingkup Pengadaan
kegagalan dari pelaksanaan Barang dan Jasa serta
prosedur yang meliputi proses, memantau aktivitas
sistem, personil, atau kejadian pengendalian risiko.
eksternal pada aktivitas proses c. memastikan terdapatnya
bisnis atau kesalahan dalam kerangka pikir pedoman
pengelolaan dan system pengelolaan risiko
manajemen. yang dapat dipedomani sesuai
Risiko Finansial atau risiko kebutuhan secara proporsional
keuangan adalah risiko yang pada pengadaan barang/jasa
Oleh: diakibatkan oleh kondisi Pemerintah , sehingga dapat
Drs. Agus Yusuf Arianto, MSi pasar berdasarkan pada dilaksanakannya pengelolaan
proses pergerakan negatif risiko yang spesifik, terukur,
PENGERTIAN MITIGASI komponenkomponen pasar, dapat dicapai, realistis,
RISIKO seperti nilai tukar mata uang relevan, dan memiliki ukuran
Risiko dalam pengadaan terhadap mata uang asing, tingkat waktu yang jelas yang terkait
barang/jasa di lingkungan suku bunga, nilai ekuitas pasar dengan pencapaian sasaran
Pemerintah, adalah kemungkinan modal, dan nilai komoditas. organisasi.
kejadian yang mengancam Risiko kepatuhan yaitu risiko yang
d. Agar dapat menghasilkan
pencapaian tujuan dan sasaran diakibatkan oleh keterlambatan,
praktek pengelolaan
pada kegiatan pengadaan barang/ pelanggaran, atau ketidak-
risiko yang terkelola dan
jasa di lingkungan pemerintah. sesuaian terhadap perjanjian,
terdokumentasikan dan
Beberapa pengertian peraturan, dan perundangan yang
menjadi sarana pemahaman
terkait risiko, Arthur Williams berlaku, baik sifatnya berupa
masalah secara inklusif oleh
& Richard, MH mendifinisikan eksternal dan/atau internal.
pihak-pihak terkait yang
risiko adalah suatu variasi dari Maksud penyusunan mitigasi
memiliki keragaman
hasil-hasil yang dapat terjadi resiko ini adalah sebagai acuan
pengetahuan, sudut pandang,
selama periode tertentu. A. bagi pejabat dan/atau pegawai
dan persepsi yang relevan
Abas Salim memberikain pada Pemerintah Daerah untuk
untuk
pemahaman terhadap risiko pengembangan kebijakan,
dipertimbangkan.
sebagai ketidaktentuan perencanaan struktur, fungsi
manajemen risiko, sistem dan e. bertujuan untuk memastikan
(uncertainty) yang mungkin
prosedur yang terkait dengan terciptanya dokumen
melahirkan peristiwa kerugian
penerapan manajemen risiko kebijakan
(loss). Soekarto memberikan
dalam lingkup Pengadaan Barang pengelolaan risiko yang
definisi yang tidak jauh berbeda
dan Jasa. dibuat secara berkala dan
terhadap risiko, yaitu ketidak
terdokumentasi,
pastian atas terjadinya suatu Adapun tujuan disusunnya
sehingga secara akuntabel
peristiwa. Sementara itu Herman mitigasi risiko adalah :
risiko dapat dikelola dan
Darmawi mendifinisikan risiko a. secara terintegrasi dalam diketahui sejauh mana
adalah probabilitas suatu hasil/ aktifitas organisasi dapat capaian perkembangan yang
outcome yang berbeda dengan mengantisipasi telah terlaksana untuk
yang diharapkan, sedangkan dan menangani segala menyikapi risiko baru yang
secara umum risiko sebagai bentuk risiko dalam lingkup muncul, berubah, hilang
potensi terjadinya suatu peristiwa Pengadaan Barang dan Jasa seiring dengan perubahan
(events) yang dapat menimbulkan secara efektif dan efisien; kontekstual internal
kerugian. b. secara terstruktur dan dan eksternal terhadap
Terdapat beberapa kategori komprehensif dapat organisasipengadaan barang/
risiko dalam hal ini, diantaranya

16 EDISI FEBRUARI 2020


jasa pemerintah. dengan peraturan perundang- dikoordinasikan oleh pimpinan
f. pengelolaan risiko undangan; organisasi perangkat daerah
terdokumentasi yang b. asas berkelanjutan, selaku Pengguna Anggaran dan/
dilaksanakan berpedoman atau pimpinan unit di bawah
yaitu melaksanakan
dengan Peraturan Bupati organisasi perangkat daerah
pendekatan terstruktur
ini dimaksudkan untuk selaku Kuasa Pengguna Anggaran
dan komprehensif yang
melaksanakan dalam organisasi pengadaan.
berkontribusi terhadap hasil
perbaikan berkelanjutan, Penyelenggara manajemen risiko
capaian yang konsisten dan
termasuk didalamnya pada tingkat proses Pengadaan
dapat dibandingkan dari
mengantisipasi, Barang/ Jasa dilaksanakan oleh
waktu ke waktu (berorientasi
mendeteksi, menyadari dan para pelaku pengadaan barang/
jangka panjang);
merespon pada perubahan jasa, meliputi:
c. asas rasionalitas, yaitu
dinamis secara tepat dan a. Penyelenggara manajemen
penyesuaian secara
akurat. risiko pada tingkat
kontekstual dan proporsional
g. memastikan Perencanaan Pengadaan
terhadap sasaran;
terdokumentasikannya dan barang/jasa dilaksanakan oleh
d. asas keterbukaan, PA dan/atau KPA dan PPK;
mendorong kewajiban
mempertimbangkan masukan
untuk menyediakan informasi b. Penyelenggara manajemen
informasi secara inklusif;
terkait risiko pengadaan risiko pada tingkat Persiapan
barang / jasa e. asas dinamis, dilaksanakan oleh PA/KPA,
dan proses-proses terkait, yaitu mitigasi risiko harus PPK, Pejabat Pengadaan,
baik berupa informasi di masa benar-benar mempertimbang- dan/atau Kelompok Kerja
lalu, kan perkembangan teknologi; Pemilihan Pada Unit Kerja
informasi pada permasalahan f. asas informatif, yaitu Pengadaan Barang/ Jasa
yang sedang dihadapi, hingga memastikan ketersediaan sesuai masing-masing
kemungkinan kejadian di informasi; lingkup tugas, fungsi, dan
masa mendatang guna kewenangannya, termasuk
g. asas humanis, yaitu
memberikan dalam hal pengadaan
memperhatikan perilaku dan
dukungan informasi yang dilaksanakan dengan
budaya sumber daya manusia
relevan kepada pemangku melibatkan Agen Pengadaan,
pada tiap tingkatan;
kepentingan maka Agen Pengadaan
untuk menghadapi h. asas developmentalis, bertugas menyusun
keterbatasan dan ketidak yaitu peningkatan dan manajemen risiko;
pastian dalam proses perbaikan berkelanjutan
c. Penyelenggara manajemen
pengambilan keputusan. melalui pembelajaran dan
risiko pada tingkat kegiatan
pengalaman;
h. menetapkan pedoman adalah Pejabat
perilaku dan budaya dalam i. asas efektif dan efisien, yaitu Pelaksana Teknis Kegiatan
aspek pengelolaan mempertimbangkan aspek (PPTK), Penyelenggara
risiko secara normatif manfaat dan biaya. Swakelola, dan/atau
untuk keseluruhan lini Tim Teknis yang dibentuk.
aspek pengelola risiko pada PENYELENGGARA PENERAPAN d. Penyelenggara manajemen
organisasi pengadaan barang/ MITIGASI RISIKO risiko pada tingkat
jasa pemerintah. Pada setiap Organisasi Pelaksanaan dilaksanakan
i. memastikan kelangsungan Perangkat Daerah wajib oleh PA/KPA, PPK, Pejabat
pengelolaan risiko yang menyelenggarakan manajemen Pengadaan, Kelompok Kerja
mendukung risiko, khususnya yang terkait Pemilihan Pada Unit Kerja
perbaikan berkelanjutan pada proses pengadaan barang/ Pengadaan Barang/Jasa,
melalui pembelajaran dan jasa dan pelaksanaan kegiatan Pejabat/Panitia Pemeriksa
pengalaman. yang meliputi manajemen risiko Hasil Pekerjaan pada masing-
di tingkat Organisasi Perangkat masing lingkup tugas,
Daerah atau unit organisasi di fungsi, dan kewenangannya,
ASAS-ASAS DALAM
bawahnya, tingkat program/ termasuk dalam hal
PENERAPAN MITIGASI RISIKO
kegiatan, dan pada proses pengadaan dilaksanakan
Asas-asas dalam penerapan
Pengadaan Barang/Jasa. dengan melibatkan Agen
manajemen risiko adalah:
Penyelenggara manajemen Pengadaan, maka Agen
a. asas responsibititas, risiko pada tingkat Organisasi Pengadaan bertugas
yaitu ketaatan dan terintegrasi Perangkat Daerah, menyusun manajemen risiko;

EDISI FEBRUARI 2020 17


SKOPPer PeTis
P
ermasalahan terhadap pengadaan terintegrasi dengan
kualitas hasil pelaksanaan karakter SKOPPer (Strategis,
kontrak sering menjadi Kolaboratif, Orientasi Kinerja,
pertentangan bahwa UKPBJ Proaktif, Perbaikan berkelanjutan)
tidak memilih penyedia barang/ untuk menjadikan UKPBJ sebagai
jasa dengan baik atau PPK pusat keunggulan pengadaan layanan) yang didasarkan pada
belum maksimal menjalankan (Center of Excellence/CoE). Dalam data dan dokumentasi yang
fungsi pengelolaan kontrak, di literatur UKPBJ Percontohan dapat dipertanggungjawabkan;
Internasional struktur UKPBJ dan kerjasama LKPP dan MCA- 4) Proaktif: menjalankan aktifitas
PPK menjadi satu dalam struktur Indonesia, karakter SKOPPer lebih pengadaan yang fokus pada
Pengelola Pengadaan sehingga lanjut dijelaskan sebagai berikut: layanan pelanggan (internal dan
tidak terdapat pertentangan. 1) Strategis: menjadikan peran eksternal) dengan memperkuat
Untuk menuju struktur ini tentunya fungsi pengadaan yang strategis fungsi perencanaan dan
akan membutuhkan waktu yang sehingga mampu berkontribusi pengelolaan risiko pengadaan;
panjang mengingat penegakan pada pencapaian tujuan 5) Perbaikan berkelanjutan:
integritas masih menjadi PR besar organisasi; menjadikan unit pengelola
di Indonesia sehingga mekanisme 2) Kolaboratif: membangun pengadaan sebagai organisasi
pembagian tugas dan wewenang kolaborasi dan sinergi di antara pembelajar dan mengadopsi
tidak dapat dihapus begitu saja. stakeholder proses pengadaan praktik pengadaan unggulan
Tetapi UKPBJ dapat menempuh untuk kinerja fungsi pengadaan serta membangun jejaring untuk
langkah-langkah strategis agar yang optimal; pembangunan pengadaan secara
“pertikaian” PPK dan UKPBJ dapat 3) Orientasi kinerja: membangun nasional.
diselesaikan. Beberapa rumusan budaya fungsi pengadaan Karakter SKOPPer tersebut dapat
masalah pada umumnya sebagai berbasis kinerja melalui 4 digunakan dalam mewujudkan
berikut: (empat) area indikator kinerja Pengadaan Terintegrasi (PeTis).
(biaya, mutu, waktu, dan tingkat SKOPPer dan PeTis didefinisikan
1. Belum adanya mekanisme pada gambar dibawah ini:
penegakan integritas
stakeholder, antara lain
menyebabkan tingkat
kedisiplinan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa sesuai
perencanaan rendah (terkait
integritas);
2. Belum terintegrasinya prosedur
pengadaan barang/jasa di tiap
tahapan (terkait aturan);
3. Kurang proaktif dalam
penyelesaian masalah
dikarenakan tidak didukung
sistem yang menunjang (terkait
sistem);
4. Belum adanya
kolaborasi(terkaitstakeholder).
Untuk memecahkan masalah
tersebut model SKOPPer PeTis
dapat digunakan. SKOPPer PeTis
(karakter SKOPPer untuk Pengadaan
Terintegrasi) adalah mewujudkan

18 EDISI FEBRUARI 2020


Output dasar dari SKOPPer PeTis sebagai berikut:

Gambar diatas dapat dijelaskan 3. MewujudkanSi PeTis (Sistem


bahwa SKOPPer PeTis (karakter Pengadaan Terintegrasi), Jika UKPBJ melaksanakan hal-
SKOPPer untuk Pengadaan finalisasi pengembangan sistem hal diatas, yaitu mewujudkan
Terintegrasi) dapat diwujudkan pengadaan terintegrasi yang pengadaan terintegrasi dengan
dengan: dilandasi karakter SKOPPer. diawali atau mengedepankan
1. Penguatan Integritas (n) yang 4. Mewujudkan ke PeTis integritas, dipayungi aturan yang
dilandasi karakter SKOPPer. (stakeholderpengadaan baik, didasarkan pada sistem yang
2. Mewujudkan A PeTis (Aturan terintegrasi), dengan cara mendukung, dan didorong oleh
Pengadaan Terintegrasi), dengan melaksanakan prosedur seluruh stakeholder, yang semuanya
cara menetapkan prosedur pengadaan terintegrasi dan dalam pelaksanaannya memuat
pengadaan terintegrasi yang menjalin kolaborasi dengan nilai-nilai karakter SKOPPer. Maka
dilandasi karakter SKOPPer. stakeholder yang dilandasi permasalahan pengadaan barang/
karakter SKOPPer. jasa dapat dihindari.
Beberapa contoh kegiatan untuk mewujudkan hal tersebut:

EDISI FEBRUARI 2020 19


20 EDISI FEBRUARI 2020
PENYELESAIAN SENGKETA
KONTRAK KONSTRUKSI

D
iminta untuk menulis keputusan terkait pembayaran, karena menunggu upaya-upaya
tentang penyelesaian baik itu ganti rugi ataupun hokum yang ada agar mempunyai
Kontrak, disela-sela keharusan membayar oleh Instansi keputusan hukum tetap.
waktu mengajar perlu disempatkan pemerintah, maka para pihak Belum lagi dari sisi biaya Para
maka hasilnya dibawah ini. Semoga terutama Bendahara atau Pengguna pihak masing-masing membutuhkan
bermanfaat dan selamat membaca. Anggaran atau Kuasa Pengguna biaya-biaya diluar pengadilan
Perselisihan dalam berkontrak Anggaran biasanya dengan cepat yang jumlahnya juga relative tidak
hampir sama dengan penyelesaian menanggapi dan melaksanakan sedikit, seperti biaya-biaya rapat,
kontrak itu sendiri yang artinya hasil putusan tersebut. PPK perjalanan dinas, akomodasi dan
hampir selalu saja terjadi. tidak memiliki beban yang harus biaya-biaya personal lainnya. Dan
Sehingga antisipasi penyelesaian ditanggung secara pribadi bilamana yang tidak kalah penting Bagaimana
bila terjadi perselisihan harus keputusan yang diakibatkan oleh dengan nasib proyek atau pekerjaan
dilakukan secara cermat. Pejabat kewenangan jabatan. Keputusan yang terbengkalai untuk waktu yang
Penandatangan Kontrak harus peradilan umum akan ditanggung tidak sebentar sebagai akibat dari
mampu menyelesaikan baik secara sepenuhnya oleh negara. Bahkan kurangnya kepastian hukum karena
Internal maupun eksternal. (seharusnya) biaya-biaya pemberian para pihak yang masih melakukan
Pembahasan tulisan hanya di batuan hukum, keterangan ahli upaya – upaya hukum terkait?
fokuskan pada Penyelesaian secara sepenuhnya ditanggung oleh Jawabannya proyek tersebut
eksternal. negara. berpotensi Mangkrak.
Dalam Penyelesaian Sengketa Namun demikian dari sisi waktu, Penyelesaian sengketa melalui
Kontrak selalu ada pilihan- Jalur litigasi merupakan proses jalur Non Litigasi atau sering juga
pilihan dalam menyelesaikannya. yang panjang dan berbelit serta disebut jalur alternative adalah
Namun sayangnya masih banyak merupakan pemborosan waktu. penyelesaian diluar Pengadilan
rancangan-rancangan kontrak yang Sebab keputusan pengadilan tingkat atau tidak / menghindari jalur
digunakan atau ditetapkan oleh pertama masih dapat bersifat pengadilan.
Pejabat Penandatanganan Kontrak sementara karena para pihak masih Ada beberapa pilihan yang
masih multi pilihan (draft Kontrak dapat mengajukan upaya-upaya dapat digunakan oleh Pejabat
yang ada langsung digunakan tanpa hukum sebagaimana hirarki proses Penandatanganan Kontrak ketika
di lakukan penyesuaian). hukum di Indonesia yaitu banding, memutuskan untuk memanfaatkan
Secara garis besar pilihan kasasi dan bahkan peninjauan jalur Non Litigasi ini, yaitu :
penyelesaian Sengketa Kontrak kembali. Hal ini menyebabkan 1. Mediasi;
(eksternal PPK) ada 2 yaitu berkurangnya kepastian 2. Konsiliasi; dan
penyelesaian melalui jalur Litigasi penyelesaian hukum, banyak 3. Arbitrase.
atau jalur non Litigasi. pekerjaan yang seharusnya cepat
diselesaikan menjadi terbengkalai
LITIGASI
Penyelesaian sengketa melalui
jalur Litigasi adalah penyelesaian
melalui jalur Pengadilan baik
Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) maupun Pengadilan Umum.
Banyak pejabat penanda Tangana
Kontrak atau PPK yang yang merasa
nyaman dalam memilih jalur litigasi
karena hasil keputusan pengadilan
dianggap lebih dipatuhi oleh aparat
Pemerintah, terlebih bila ada

EDISI FEBRUARI 2020 21


1. Mediasi penyelesaian sengketa melalui Komponen biaya atrbitrase terdiri
Cara penyelesaian sengketa litigasi bisa lebih cepat dari:
melalui proses musyawarah /
4. para pihak memilih arbiter a. Biaya administrasi
perundingan para pihak yang
yang menurut keyakinannya b. Honor arbitrator
dibantu oleh mediator dalam
mempunyai pengetahuan, c. Biaya transportasi dan
mencapai kesepakatan para
pengalaman serta latar belakang akomodasi arbitrator
pihak.
yang cukup mengenai maalah d. Biaya saksi dan ahli.
Musyarawarah yang dilakukan
yang disengketakan, jujur dan Komponen biaya yang seperti
oleh para pihak yang bersengketa
adil. itu, tidak ada dalam mediasi atau
diatur dan dipimpin oleh seorang
minitrial. Jika pun ada biaya yang
Mediator. Penunjukkan mediator 5. para pihak dapat menentukan
harus dikeluarkan, jauh lebih kecil.
dilakukan dan disepakati oleh pilihan hukum untuk
Apalagi mediasi, boleh dikatakan
para pihak. menyelesaikan masalahnya
tanpa biaya atau nominal cost..
serta proses dan tempat
2. Konsiliasi 3. Lembaga Arbitrase dan ADR tidak
penyelenggaraan arbitrase dan
Upaya para pihak untuk mempunyai daya paksa atau
menyelesaikan sengketa dengan 6. putusan arbitrase merupakan kewenangan melakukan eksekusi
menggunakan penengah yang putusan yang mengikat para putusannya.
bertindak menjadi konsiliator pihak dan dengan melalui tata
4. Tidak terikat dengan putusan
dengan kesepakatan para cara (prosedur) sederhana
arbitrase sebelumnya, atau tidak
pihak dimana konsiliator saja ataupun langsung dapat
mengenal legal precedence.
mengusahakan solusi dilaksanakan.
Oleh karenanya, bisa saja
penyelesaian atas sengketa yang
7. Fokus pada ketentuan-ketentuan terjadi putusan arbitrase yang
dapat diterima para pihak.
yang diperjanjikan para pihak berlawanan dan bertolak
3. Arbitrase dalam kontrak perjanjian. belakang. Bahkan putusan
Arbitrase adalah cara arbitrase bisa bertentangan
Dan kelemahan dari Arbitrase
penyelesaian suatu sengketa dengan ketentuan peraturan
adalah :
perdata di luar peradilan negara karena tidak tercantum
1. Arbitrase belum dikenal secara
umum yang didasarkan pada dalam ketentuan yang
luas, baik oleh masyarakat
perjanjian arbitrase yang dibuat diperjanjikan dalam kontrak;
awam, maupun masyarakat
secara tertulis oleh para pihak
bisnis, bahkan oleh masyarakat 5. Kurangnya kepatuhan para pihak
yang bersengketa (berdasarkan
akademis sendiri. Masih terhadap hasil-hasil penyelesaian
pasal 1 ayat (1) Undang-
banyak masyarakat yang yang dicapai dalam Arbitrase,
Undang No. 30 Tahun 1999
belum mengetahui kiprah dari sehingga mereka seringkali
Tentang Arbitrase dan Alternatif
lembaga-lembaga seperti Badan mengingkari dengan berbagai
Penyelesaian Sengketa).
Arbitrase Nasional Indonesia cara. Pengakuan dan pelaksanaan
Menurut Buku Informasi Lembaga
(BANI), Badan Arbitrase Syariah atau eksekusi putusan arbitrase
Kebijakan Pengadaan Barang /
Nasional (BASYARNAS) dan Pusat bergantung pada pengakuan dan
Jasa Pemerintah (LKPP) tentang
Penyelesaian Perselisihan Bisnis kepercayaan terhadap lembaga
“Menyelesaikan Permasalahan
Indonesia (P3BI). arbitrase itu sendiri;
Kontrak Pengadaan Barang /
Jasa” Putusan arbitrase sangat tergantung 6. Pemerintah belum secara
pada kemampuan teknis arbiter otomatis mengakui putusan
Secara umum keunggulan untuk memberikan putusan yang arbitrase bila putusan arbitrase
arbitrase antara lain : memuaskan kepada kedua belah membebani anggaran pemerintah
1. kerahasiaan permasalahan pihak. Karena walaupun arbiter
Jalur Non Litigasi sangat
yang disengketakan dan para adalah seorang ahli, namun
disarankan untuk digunakan dalam
pihak yang sengketa dapat belum tentu dapat memuaskan
berkontrak karena sifatnya lebih
dirahasiakan karrena keptusan para pihak;
murah dan lebih cepat dibanding
arbiter tidak harus dipublikasikan
2. Biaya dianggap sangat mahal. dengan Jalur Litigasi. Jalur Nono
2. kelambatan akibat sistem Terdapat beberapa komponen litigasi disini tentu adalah Mediasi
administrasi dan prosedur dapat biaya yang harus dikeluarkan, dan Konsiliasi.
dihindari sehingga terkadang jauh Itulah (mungkin) salah satu
lebih besar biaya dengan apa alasan bila dalam pasal 88
3. biaya yang lebih murah karena
yang harus dikeluarkan bila Undang-undang Nomor 2 Tahun
proses yang lebih cepat,
perkara diajukan ke pengadilan. 2017 tentang Jasa Konstruksi
meskipun di beeberapa negara

22 EDISI FEBRUARI 2020


“memerintahkan” Kontrak pekerjaan yaitu Mediasi dan Konsiliasi dalam penyelesaian sengket merupakan
Konstruksi untuk mengunakan jalur Kontraknya? hak dan kesepakatan para pihak
alternative atau Non Litigasi dalam Bila menilik KUHPerdata yang yang berkontrak.
penyelesaian sengketa Kontraknya menyatakan bahwa Kontrak atau Sudahkah Pejabat
Apakah diperbolehkan bila perjanjian adalah laksana Undang- Penandatangan Kontrak memilih
Pejabat Penanda Tanganan Kontrak undang bagi yang para pihak yang jalur yang tepat untuk kontrak
“hanya” memilih jalur yang murah berkontrak. Maka pemilihan jalur anda?

Pelatihan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar


diselenggarakan DPD IAPI Jawa Timur di Surabaya

EDISI FEBRUARI 2020 23


Workshop Probity Audit pada Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah diselenggarakan oleh DPD IAPI Jawa Timur,
dilaksanakan pada tanggal 29-30 Januari 2020, di Surabaya

24 EDISI FEBRUARI 2020


Persiapan ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Tingkat
Dasar yang diselenggarakan DPD IAPI Jawa Timur dan
LKPP pada tanggal 8 Pebruari 2020 di Surabaya

EDISI FEBRUARI 2020 25


Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Spesifikasi
Teknis dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) oleh DPDP IAPI
Jawa Timur, tanggal 29-30 Januari 2020 di Surabaya

Bimbinga Teknis Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) dialksanakan oleh DPD IAPI
Jawa Timur, di Surabaya

26 EDISI FEBRUARI 2020


Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Tingkat Dasar oleh DPP IAPI Jawa Timur pada
tanggal 6-7 Pebruari 2020 di Surabaya

EDISI FEBRUARI 2020 27


Pelatihan Barang/Jasa Pemerintah Tingkat Dasar
diselenggarakan DPD IAPI Jawa Timur di Surabaya

Workshop Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD


diselenggarakan DPD IAPI Jawa Timur di Surabaya tanggal
18-19 Pebruari 2020

28 EDISI FEBRUARI 2020


EDISI FEBRUARI 2020 29
30 EDISI FEBRUARI 2020
EDISI FEBRUARI 2020 31
32 EDISI FEBRUARI 2020
EDISI FEBRUARI 2020 33
Pojok Senyum

34 EDISI FEBRUARI 2020


EDISI FEBRUARI 2020 35
36 EDISI FEBRUARI 2020

Anda mungkin juga menyukai