Dewan Pembina :
Gubernur Jawa Timur
Wakil Gubernur Jawa Timur
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur
Salam Redaksi
Dewan Pengawas:
Agus Imam Sonhaji
Gentur Prihartono “INTERGITAS”
Sogar Simamora
MAJALAH DPD IAPI JAWA TIMUR
Dewan Pengurus Daerah
Ketua: EDISI MARET 2020
Yuswanto
I
Wakil Ketua I: ntegritas adalah istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Kata
Son Magenda Ardiwinata ini mencerminkan sebuah kualitas, sifat, atau keadaan yang
Wakil Ketua II: menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi
Suharsono Bambang Setyawan Sasimarsono dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Wakil Ketua III: Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil penuh
Yustrida Bernawati percaya diri, anggun, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
Sekretaris I: sifatnya hanya untuk kesenangan sesaat.
Sukadi
Integritas berasal dari bahasa Latin integer; incorruptibility,
Sekretaris II:
Wiwik Supratiwi firm adherence to a code of especially moral a acristic values, yang
artinya sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau
Bendahara I:
Ahmad Gholib Abdillah korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai
nilai-nilai moral.
Bendahara II:
Husen Sururi Dalam dunia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dikenal istilah
Seksi-seksi dibawah Ketua I Pakta Integritas, sebagai sebuah janji dan sumpah diri untuk
Seksi Pelatihan dan Sertifikasi: melaksanakan kegiatan dengan rasa penuh tanggung jawab,
Sanusi Burhanudin professional dan tidak tergoda kepentingan yang tidak seharusnya.
Seksi Kerja sama:
Andi Affandi Sebagai sebuah sumpah dan janji, integritas tentunya tidak
Seksi Organisasi: cukup hanya untuk dicetak di kertas dan ditandatangani. Lebih
Suwarno jauh ia memanggil nurani semua pihak yang berkaitan dengan
Seksi Standarisasi: PBJP untuk melakukan internalisasi dalam diri yang mesti
M. Kholid diimplementasikan dalam tindakan nyata. Ia harus selalu menjadi
Seksi-seksi dibawah Ketua II spirit untuk profesiona melaksanakan pengadaan, menjadi
Seksi Advokasi: api penyemangat untuk sebuah kebenaran, menjadi air yang
Emanuel Sujatmoko menyejukkan bagi lingkungan diri dan lingkungannay serta menjadi
Seksi Teknis: angin yang menyejukkan bagi proses pengadaan barang/jasa
Agus Yusuf Arianto pemerintah yang lebih baik.
Seksi Usaha:
Setya Teguh Integritas sebagai nama majalah yang diterbitkan oleh Pengurus
Daerah Iakatan Ahli Pengadaan Indonesia Provinsi Jawa Timur
Seksi-seksi dibawah Ketua III
Seksi Kode Etik: bercita-cita untuk mengenalkan, menyebarluaskan dan mengajak
Abdul Kadir seluruh insan pengadaan untuk menggenggam erat dengan penuh
Seksi Litbang: tanggung jawab Pakta Integritas dalam dunia Pengadaan Barang/
Safruddin Siregar Jasa Pemerintah.
Seksi Yanmas dan Publikasi:
Salam hangat kami untuk insan pengadaan di seluruh Indonesia,
Saifudin Zuhri
Kantor Redaksi :
Gedung Bappeda Prov.Jatim,Rg.IAPI, Redaksi,
Jl. Pahlawan 102-108 Surabaya
Telp/Fax (031)3574223, email:iapi.
jatim@yahoo.com
Website : www.iapi-jatim.org
P
enggunaan Dana Desa
diprioritaskan untuk
membiayai pembangunan
dan pemberdayaan
masyarakat yang ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa, peningkatan
kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan.
Pelaksanaan pembelanjaan dana
desa, banyak sekali diulas di
berbagai media dimana banyak
terjadi permasalahan dalam
tatakelolanya. Tidak sedikit kasus
kasus dana desa yang berakhir di
meja hijau dikarenakan pengelola
dana desa terlibat dalam tindak
pidana korupsi. Bahkan pengelolaan
dana desa mendapatkan perhatian
khusus dari Komisi Pemberantasan
tata cara pelaksanaan kegiatan Bupati/Walikota dalam menyusun
Korupsi (KPK) dikarenakan cukup
pengadaan barang/jasa di Desa peraturan pengadaan barang/
banyaknya kasus korupsi dana
diatur dengan Peraturan Bupati/ jasa di desa harus berpedoman
desa terutama dalam pelaksanaan
Walikota tentang Pengadaan pada Peraturan LKPP No. 12
pengadaan barang/jasa. Barang/Jasa di Desa berpedoman Tahun 2019 dan memperhatikan
Oleh sebab itu maka diperlukan pada peraturan perundang- kondisi sosial budaya masyarakat
pengaturan/regulasi yang jelas dan undangan mengenai Pengadaan setempat. Dengan demikian sangat
tepat agar pelaksanaan pengadaan Barang/ Jasa di Desa. dimungkinkan ditambahkan kearifan
barang/jasa di desa dapat berjalan Dalam rangka mempermudah lokal setempat dalam peraturan
dengan baik sesuai dengan prinsip penyusunan peraturan Pengadaan Bupati/Walikota selama tidak
dan etika pengadaan. Barang/Jasa di Desa diperlukan bertentangan dengan prinsip dan
Pengadaan barang/jasa di pedoman bagi Bupati/Walikota etika pengadaan barang/jasa di
desa berdasarkan permendagri untuk menyusun Peraturan Bupati/ desa yang telah ditentukan dalam
No.20 Tahun 2018 tentang Walikota tentang Pengadaan peraturan LKPP dimaksud. Kondisi
Pengelolaan Keuangan Desa, Barang/Jasa di Desa, maka tersebut berakibat ketentuan
didefiniskan sebagai kegiatan untuk Lembaga Kebijakan Pengadaan pengadaan barang/jasa di desa
memperoleh barang/jasa oleh Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) antar Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Desa, baik dilakukan telah menerbitkan regulasi berupa satu dengan yang lainnya bisa
melalui swakelola dan/atau peraturan LKPP No. 12 Tahun 2019 berbeda menyesuaikan dengan
penyedia barang/jasa. Kemudian tentang Pedoman Penyusunan Tata kondisi sosial dan kearifan lokal
berdasarkan ketentuan Pasal 52 Cara Pengadaan Barang/Jasa di yang sudah menjadi budaya di
ayat (6) disebutkan bahwasannya Desa. suatu daerah sehingga pelaksanaan
B
adan Layanan Umum dalam pola pengelolaan keuangan dengan peraturan pimpinan Badan
(BLU) dan Badan Layanan sebagai pengecualian dari ketentuan Layanan Umum.
Umum Daerah (BLUD) hadir pengelolaan daerah pada umumnya Selanjutnya dalam Peraturan
sebagai jawaban atas pelayanan Berdasarkan pengertian diatas, Menteri Dalam Negeri nomor 79
instansi pemerintahan yang kerap dapat difahami bahwa fleksibilitas tahun 2018 tentang Badan Layanan
dinilai kurang efektif karena jalur dalam pola pengelolaan keuangan Umum Daerah diatur bahwa
birokrasi yang harus dipatuhi. yang dalam BLU diberikan kepada Pengadaan barang dan/atau jasa
Seolah berada dalam dua sisi dunia instansi, dipertegas di dalam BLUD pada BLUD yang bersumber dari
yang saling bertolak belakang, bahwa sejatinya fleksibilitas adalah jasa layanan, hibah tidak terikat,
pelayanan yang membutuhkan diri dan tubuh BLUD itu sendiri, hasil kerja sama dengan pihak lain
kecepatan dan ketepatan yang bukan suatu pengecualian yang dan lain-lain pendapatan BLUD
mensyaratkan keluwesan saat diberikan. Fleksibilitas adalah ruh yang sah, diberikan Fleksibilitas
memberikan pelayanan masyarakat dan nyawa yang lahir berbarengan berupa pembebasan sebagian atau
harus dijalankan dalam rimba dengan keberadaan BLUD itu seluruhnya dari ketentuan peraturan
birokrasi yang rigid, kaku, lamban sendiri. BLUD adalah sebuah sistem perundang-undangan mengenai
dan tidak ada toleransi terhadap khas dalam pemerintahan yang pengadaan barang dan/atau jasa
perbedaan kepada aturan yang ada. dalam pelaksanaannya ‘bercirikan’ pemerintah.
Dalam Undang-undang nomor 1 fleksibilitas dalam pola pengelolaan Dalam Permendagri tersebut
tahun 2004 tentang Perbendaharaan keuangan. Sedangkan pengadaan juga dinyatakan bahwa ketentuan
Negara sebagai cikal bakal kelahiran barang/jasa pada BLUD sebagai lebih lanjut tentang Pengadaan
BLU, definisi Badan Layanan Umum bagian dari pola pengelolaan Barang/Jasa diatas diatur dengan
adalah instansi di lingkungan keuangan juga diberikan fleksibilitas Peraturan Kepala Daerah. Peraturan
Pemerintah yang dibentuk untuk yang memperbolehkan adanya Kepala Daerah ini bertujuan untuk
memberikan pelayanan kepada perberbedaan dengan aturan
menjamin ketersediaan barang
masyarakat berupa penyediaan pengadaan barang/jasa pemerintah
dan/atau jasa yang lebih bermutu,
barang dan/atau jasa yang dijual yang berlaku.
lebih murah, proses pengadaan
tanpa mengutamakan mencari
yang sederhana, cepat serta mudah
keuntungan dan dalam melakukan PENGADAAN BARANG/JASA
menyesuaikan dengan kebutuhan
kegiatannya didasarkan pada prinsip PADA BLUD
untuk mendukung kelancaran
efisiensi dan produktivitas. Adapun Peraturan Presiden RI nomor
pelayanan BLUD.
tujuan dibentuknya Badan Layanan 16 tahun 2018 tentang Pengadaan
Umum adalah untuk meningkatkan Barang/Jasa Pemerintah pada bab
MENGAPA HARUS BEDA ?
pelayanan kepada masyarakat Pengadaan Khusus, mengatur
Terdapat beberapa hal yang
dalam rangka memajukan bahwa terdapat pengadaan
menjadi dasar mengapa Pengadaan
kesejahteraan umum dan barang/jasa yang dikecualikan dari
Barang/Jasa pada blud ‘harus’
mencerdaskan kehidupan bangsa. ketentuan yang berlaku dalam
berbeda dengan perpres. Beberapa
Sedangkan di dalam Undang- Perpres tersebut, yaitu pengadaan
alasan tersebut adalah sebagai
undang nomor 23 tahun 2014 barang/jasa pada Badan Layanan
berikut :
tentang Pemerintah Daerah, Umum, pengadaan berdasar tarif
dijelaskan bahwa yang dimaksud yang dipublikasikan secara luas, 1.Fleksibilitas sebagai amanah
dengan “badan layanan umum pengadaan yang dilaksanakan undang-undang
daerah” adalah sistem yang sesuai praktik bisnis yang sudah Membaca dan memahami definisi
diterapkan oleh satuan kerja mapan dan pengadaan yang diatur Badan Layanan Umum Daerah
Perangkat Daerah atau unit kerja dengan ketentuan peraturan sebagaimana tercantum dalam
pada satuan kerja Perangkat perundang-undangan lainnya. UU no. 23 tahun 2014 diatas,
Daerah dalam memberikan Terdapat juga ketentuan bahwa dengan jelas dinyatakan bahwa
pelayanan kepada masyarakat Pengadaan Barang/Jasa pada Badan fleksibilitas merupakan ‘sesuatu’
yang mempunyai fleksibilitas Layanan Umum diatur tersendiri yang harus ada dalam sistem
D
iminta untuk menulis keputusan terkait pembayaran, karena menunggu upaya-upaya
tentang penyelesaian baik itu ganti rugi ataupun hokum yang ada agar mempunyai
Kontrak, disela-sela keharusan membayar oleh Instansi keputusan hukum tetap.
waktu mengajar perlu disempatkan pemerintah, maka para pihak Belum lagi dari sisi biaya Para
maka hasilnya dibawah ini. Semoga terutama Bendahara atau Pengguna pihak masing-masing membutuhkan
bermanfaat dan selamat membaca. Anggaran atau Kuasa Pengguna biaya-biaya diluar pengadilan
Perselisihan dalam berkontrak Anggaran biasanya dengan cepat yang jumlahnya juga relative tidak
hampir sama dengan penyelesaian menanggapi dan melaksanakan sedikit, seperti biaya-biaya rapat,
kontrak itu sendiri yang artinya hasil putusan tersebut. PPK perjalanan dinas, akomodasi dan
hampir selalu saja terjadi. tidak memiliki beban yang harus biaya-biaya personal lainnya. Dan
Sehingga antisipasi penyelesaian ditanggung secara pribadi bilamana yang tidak kalah penting Bagaimana
bila terjadi perselisihan harus keputusan yang diakibatkan oleh dengan nasib proyek atau pekerjaan
dilakukan secara cermat. Pejabat kewenangan jabatan. Keputusan yang terbengkalai untuk waktu yang
Penandatangan Kontrak harus peradilan umum akan ditanggung tidak sebentar sebagai akibat dari
mampu menyelesaikan baik secara sepenuhnya oleh negara. Bahkan kurangnya kepastian hukum karena
Internal maupun eksternal. (seharusnya) biaya-biaya pemberian para pihak yang masih melakukan
Pembahasan tulisan hanya di batuan hukum, keterangan ahli upaya – upaya hukum terkait?
fokuskan pada Penyelesaian secara sepenuhnya ditanggung oleh Jawabannya proyek tersebut
eksternal. negara. berpotensi Mangkrak.
Dalam Penyelesaian Sengketa Namun demikian dari sisi waktu, Penyelesaian sengketa melalui
Kontrak selalu ada pilihan- Jalur litigasi merupakan proses jalur Non Litigasi atau sering juga
pilihan dalam menyelesaikannya. yang panjang dan berbelit serta disebut jalur alternative adalah
Namun sayangnya masih banyak merupakan pemborosan waktu. penyelesaian diluar Pengadilan
rancangan-rancangan kontrak yang Sebab keputusan pengadilan tingkat atau tidak / menghindari jalur
digunakan atau ditetapkan oleh pertama masih dapat bersifat pengadilan.
Pejabat Penandatanganan Kontrak sementara karena para pihak masih Ada beberapa pilihan yang
masih multi pilihan (draft Kontrak dapat mengajukan upaya-upaya dapat digunakan oleh Pejabat
yang ada langsung digunakan tanpa hukum sebagaimana hirarki proses Penandatanganan Kontrak ketika
di lakukan penyesuaian). hukum di Indonesia yaitu banding, memutuskan untuk memanfaatkan
Secara garis besar pilihan kasasi dan bahkan peninjauan jalur Non Litigasi ini, yaitu :
penyelesaian Sengketa Kontrak kembali. Hal ini menyebabkan 1. Mediasi;
(eksternal PPK) ada 2 yaitu berkurangnya kepastian 2. Konsiliasi; dan
penyelesaian melalui jalur Litigasi penyelesaian hukum, banyak 3. Arbitrase.
atau jalur non Litigasi. pekerjaan yang seharusnya cepat
diselesaikan menjadi terbengkalai
LITIGASI
Penyelesaian sengketa melalui
jalur Litigasi adalah penyelesaian
melalui jalur Pengadilan baik
Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) maupun Pengadilan Umum.
Banyak pejabat penanda Tangana
Kontrak atau PPK yang yang merasa
nyaman dalam memilih jalur litigasi
karena hasil keputusan pengadilan
dianggap lebih dipatuhi oleh aparat
Pemerintah, terlebih bila ada