Kerangka Acuan Kegiatan
Kerangka Acuan Kegiatan
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Hygiene Sanitasi Depot Air Minum
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 736 / MENKES / PER /
VI / 2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 / MENKES / PER /
IV / 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
d. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
651 / MPP / Kep / 10 / 2004
a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai
Tahun Anggaran 2017.
2. Gambaran Umum
Air minum merupakan kebutuhan manusia yang paling penting, agar tetap sehat
air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia dan biologi. Air tawar yang
bersih untuk air minum semakin langka di perkotaan. Air tanah sudah tidak aman
untuk dijadikan air minum karena telah terkontaminasi oleh rembesan septik tank,
maupun air permukaan buangan limbah industri dan rumah tangga.
Sarana air minum sangat penting untuk selalu dijaga kualitasnya sebelum di
konsumsi ataupun digunakan sebagai air bersih. Sarana air bersih ataupun sarana
air minum yang banyak digunakan oleh masyarakat wajib dilakukan pengawasan
untuk menjamin air tersebut layak dijadikan air bersih atau air minum.
Ada beberapa sarana air bersih seperti sumur gali, mata air, PDAM dan lainnya
sedangkan sarana air minum seperti depot air minum dan air kemasan lainnya.
Benerapa sarana tersebit dapat diperiksa sampel airnya di Laboratorium Kesehatan
Daerah Kab. Sinjai, namun untuk aor kemasan pemeriksaan sampel airnya tetap
dibawah pengawasan badan POM.
C. FREKUENSI KEGIATAN
Kegiatan dilakukan setiap bulan berdasarkan parameter yang akan diperiksa, untuk
memperlacar kegiatan maka dibuatkan matriks kegiatan sebagai berikut :
1 Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Sarana Air
Minum
D. OUTPUT KEGIATAN
a. Output yang diharapkan
Terlaksananya pemeriksaan sarana air minum 16 Puskesmas di kabupaten sinjai
dengan capaian sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui kualitas air minum dari semua sarana yang di IKL
2. Persentase capaian program dapat ditingkatkan
3. Dengan pemantauan kualitas air dapat menurunkan angka kejadian penyakit
yang berbasis lingkungan
4. Pemeriksaan sampel air secara ritun dapat meminimalkan terjadinya kasus
penyakit berbasis lingkungan seperti diare
KOP PUSKESMAS
1. Nama Kegiatan :
2. Dasar :
3. Tempat dan Waktu :
Hasil kegiatan :
- ..
- ..
- dst
4. Ringkasan Permasalahan:
1. ..
2. dst
5. Pemecahan Masalah dan Rencana Tindak Lanjut :
1. ..
2. Dst
6. Rekapan data terlampir.
Sinjai,
Yang Melapor,
.................................
Lampiran
DATA SASARAN SURFAILANS SARANA AIR MINUM DAN SASARAN YANG AKAN
DIAMBIL SAMPELNYA
................................. ................................