Sebuah keluarga yang penuh dengan kecemasan akan hidup yang membuat keluarga itu tampak seperti tidak mengenal indahnya hidup dan tak mampu untuk bersyukur.
Laura : Kan sudah laura bilang jangan campuri urusan laura
Ayah : Gini neh ibu ngak mau memperhatikan perkembangan anak nakal ini Ibu : Memangnya ayah ada memperhatikan keadaan anak-anak<si ibu pun tak mau kalah mengeluarkan suaranya> Laura : Uda diam… ribut tau. (Prak… sebuah tamparan meluncur dipipi laura) Ayah : Ccck… dasar anak tidak tau diri Laura : Makasih aja deh ( laura memegang pipinya dan berlalu)
Song….. Diary Depresi
Teman I : Agghh.. makin katrok aja loe laura
Laura : Sialan loe…(Dengan angkuhnya laura berlalu dari hadapan temannya.) Dijalan laura berjumpa dengan abangnya, leo. Leo : Kenapa adek? Laura : ntah lah abang aku kesal banget ama mereka Leo : Song ~ Dia mengerti Laura : Akh abang kan hanya bisa bilang gitu doank Leo : Adek..ngak semua persoalan kita bisa menyelesaikan sendiri Laura : Tau akh abang, pusing Dengan kecuekan laura meninggalkan abangnya dan tak lupa menghisap sepotong kecil rokok yang ada ditangannya. Leo yang melihat adiknya seperti itu hanya mampu mengelus dada dan tetap bermohon agar Tuhan mau mengampuni adiknya. Keesokan harinya Papa dan Mama Leo dan Laura pun bercerai, dan yang lebih menyakitkan lagi disaat beberapa orang yang bercerai memperebutkan anaknya, orangtua mereka malah saling berantam buat melepaskan tanggung jawab. Ayah : Udah mereka sama kamu saja Ibu : Kenapa tidak sama kamu saja? <mama semakin menunjukkan ketegangan yang ada> Laura : Gila ya, kalian malah mengoper kami buat kalian buang, orangtua macam apa kalian? Leo : Adek… jangan bilang seperti itu Laura : Abang, seharusnya mereka mikir, kita anak-anak mereka, bukannya mereka malah buat kita seperti bola <akhirnya laura menangis dibahu Leo, abangnya> Leo : Adek… kan masih ada abang, dan masih ada Tuhan. Laura : Abang masih percaya Tuhan saat melihat kejadian ini, aku benci Tuhan Leo : Song Laura : Laura pergi abang, muak melihat semua Dengan cepat laura pergi dan berlalu dari rumah setelah mendengar pernyataan orangtua mereka dan laura pun menghisap sebatang rokoknya dan seperti sudah mahir dia tidak menghiraukan oranglain. Saat Laura lagi merasa bimbang dan bersedih, dia pun bertemu dengan beberapa orang -orang yang sangat tidak terurus. Teman : Ai mau kemana miss jangkis party yo… Saat orang asing itu memberi penawaran padanya laura hanya mengiyakan saja dan ikut berparty ria dan karena party laura lupa untuk pulang. Musik Meneketehe Laura : Asik ya teman-teman ngedugemnya. Teman : Yuuu Hingga waktu subuh pun datang laura baru pulang kerumah dan yang membukakan pintu abangnya Leo. Leo : Adek darimana? Laura : Ngedugem dunk bang, abang nga gaul bangets akh… udah deh mau tidur neh Leo : Adek, jangan gitu dunk, ntar adek sakit lagi kalau pulang malam-malam kasian adekkan. Laura : Udah deh bang jangan banyak ceramah udah capek tau. Laura pun pergi dan tidak memperdulikan abangnya lagi. Leo yang melihat tingkah adiknya semakin bingung dan tidak tau mau melakukan apalagi. Leo : BERDOA ”Bapa. Dalam tiap KasihMu ada sebuah cahaya yang mampu memberi jalan dan menerangi jalan-jalan itu, ampuni kesalahan kami ya Tuhan dan kiranya berikan jalan yang terbaik buat adikku ya Tuhan, jangan biarkan dia jatuh lebih dalam lagi dalam dosa. Terpuji NamaMu Tuhan sekarang dan untuk selamanya. Amin”. Disaat leo berdoa, mama melihat leo dan tanpa disadari mama, ia pun menangis dan masuk kedalam kamar Leo. Mama : Mama minta maaf ya sayang, mama sudah bersalah pada kalian berdua. Mama dan Papa sudah bersalah. <mama memeluk Leo dan menangis>. Besoknya, Dengan santainya Laura melewati meja makan dia tidak melihat papa dan mamanya lagi sama-sama buat makan, hanya ada Leo, abangnya disana, duduk sambil tersenyum. Leo : Adek, ayo makan Laura : Malas Dengan cueknya laura meninggalkan abangnya. Leo : Adek…. <Leo mengejar adeknya> Laura : Apa seh abang, kalau abang mau makan dimeja makan usang itu ya udah abang makan aja, laura ngak mau dan ngak akan mau. Walaupun abang paksa, paham. <ntah apa yang difikirkan laura, biasanya dia ngak seperti ini, dia tidak akan mungkin membentak abang yang paling menyayanginya itu> Leo : Kamu tidak mau menemani abang. Laura : Maaf ya abang, Laura ngak bisa <sebenarnya laura ingin menangis, dia ngak tau kenapa keluarganya jadi seperti ini>. Laura pun pergi kesekolah dan sesampainya disekolah ada salah seorang teman Laura yang mengajaknya ikut main balap-balapan. Teman : Laura.. ikut ngeTrack yok Laura : Boleh, siapa takut…. Ella : Jangan Laura, itu berbahaya <ella memperingati laura> Teman : Ngak usah dengerin kata-kata siella bego, laura, ikut aja kan asik ngeTrack. Awalnya laura sedikit ragu, dia juga sangat tau ella karena ella adalah teman dekat laura. Hingga akhirnya laura pun menyetujui buat ikut neg Track. Didalam kelas ella masih berusaha buat menyadarkan temannya itu,laura. Ella : Laura, jangan ikut balapan itu. Laura : Ella, temanku yang polos banget, ngak apa kale sesekali. Ella : Bukan masalah sesekali laura, loe ngak sayang sama mama n papamu, trus gimana dengan abangmu leo. Ntar kalau yang aneh-aneh terjadi sama loe gimana? Laura : Ella… ella… kan loe sendiri yang pernah bilang kapan aja dan dimana saja kalau kita udah ditakdirin ya pasti out sendiri, masa seh loe lupa. Hmm… gue tau seh loe suka ama abang gue, tapi ngak segitunya dunk sob. <dengan cuek dan ketusnya laura menjawab> Ella : Iya seh emang kapan aja bisa terjadi, tapi juga ngak harus ikut-ikutan nge- Track kan. Ge pula aku bilang gini bukan karna abang mu kok, akukan temanmu. Laura : Udah deh loe percaya aku aja ya. <Laura menepuk-nepuk pundak temannya itu> Kim : Baiknya loe ngak usah ikut ngetrack deh laura, benar kata ella tukan ngak guna banget Laura : Busyet dah, neh anak ikutan juga. Udah deh ngak usah jadi katrok gitu ya Kim : Terserah loe deh Kim : Song~”Dari semula tlah kau tetapkan hidupku dalam tanganMu dalam RencanaMu Tuhan. Rencana indah tlah Kau siapkan bagi masa depanku yang penuh Harapan”. Kau jangan menyia-yiakan hidupmu laura. Laura : Bulsit buat semua, loe bukan gue. <dengan emosi laura meninggalkan kedua temannya itu yang terpaku melihat perubahan yang terjadi dengan laura>. Ella dan kim menemui leo dan memberi tau hal ini ke leo. Leo : Emang dia mau ngeTrack dimana? Kim : Kami juga ngak tau kak. Leo : ya udah, makasih buat infonya ya ntar saya sendiri yang cari. Ella yang suka melihat leo hanya mampu terdiam dan sesekali melirik kearah leo. Ella : Kak, cari laura sampai dapat ya. Leo : Pasti. Makasih ya (Leo memegang pundak ella, dan saat itu ella sedikit tersipu) Saat laura asik ikut balapan, dia ngak menyadari mama dan abangnya cemas menunggu ella dirumah. Hingga akhirnya ella pulang. Leo : Adek… Laura : eh abang Leo : udah kelar balapannya Laura : udah bang Mama : Kamu darimana laura? Laura : (Dengan cueknya) Sama teman-teman Mama : Kamu ngak tau kami mencemaskanmu Laura : Ngak ada yang maksa kok (dengan cepat laura berlalu) Dengan cepat leo mengejar laura Leo : Kenapa semakin hari kamu semakin bandal, adek? Laura : Abang pikir, laura mau kayak gini Leo : Apakah laura masih ingat sama Tuhan dek? Laura : (Dengan cuek laura menjawab) Hmmm Leo : Adek, abang ngak mau adek yang abang kasihi jadi menjauh dari Tuhan. Laura : Tapi kenapa Tuhan membuat keluarga kita begini Abang. Tuhan mengatakan dia selalu membuatnya indah dan “Allah mengerti Allah peduli segala persoalan yang kita hadapi tak akan pernah dibiarkannya, Ku bergumul sendiri tanpa Allah Peduli” Leo : Laura tau Dia ada dekat kita sekalipun itu hanya dalam kesedihan. Laura harus percaya janjiNya pada kita pasti akan dipenuhinya. “Seperti pelangi sehabis Hujan, Itulah janji setiaMu Tuhan dibalik Lukamu telah menanti harta yang tak ternilai dan abadi”. Laura : Laura tidur ya abang. Ohya, ella kirim salam tuh. Leo : Ya udah deh tidur dan jangan lupa berdoa ya adek. Tuhan memberkatimu. Besoknya Ayah : Udah deh, masalah ini jangan direbutin lagi, mamakan sudah bisa menjaga mereka. Mama : Iya Pa, tapi Laura dan Leo juga harus papa perhatikan. Papa : Ya udah ntar kalau sempat. Laura : Kalian ngak perlu memperhatikan kami. Laura dan abang ngak butuh orangtua seperti kalian yang selalu lebih mentingin uang dan uang. (laura teriak dan berlalu) Leo : Pa… ada saat orang tua harus mengerti anak Papa : Kamu jangan sok mengajari papa Leo : Leo bukan mengajari papa, “Aku suka cara papa berbicara, aku suka papa mengasihi Tuhan, Aku suka karna papa punya waktu bagi mama dan aku. Aku suka belajar dengan papa, aku suka bermain dengan papa, aku suka karna papa selalu punya waktu mendoakan kami semua. Kusayang pada papa, kubangga pada papa, papa adalah pahlawan keluarga. Jika aku dewasa ku akan seperti papa. Papa adalah yang terbaik didunia”. Jadi pa, Leo dan Laura hanya ingin papa dan mama mengerti kami bukan yang lain. Sejenak papa jadi sedikit tersentak dengan kata-kata Leo. Lalu papa pergi. Papa : Disekolah Teman : NgeTrack lagi yok Laura : Boleh deh, Gue juga de pusing banget Ella : Laura, kali ini loe jangan ikutan ngeTrack lagi deh