Anda di halaman 1dari 2

Indigo Juga Manusia

Saat duduk diam ada seorang remaja putri di bangku belakang yang paling ujung.

Semua itu karna dirinya emang berbeda dan masih banyak orang yang tak terima perbedaan itu.

Lea sedang berusaha agar tak mempedulikan tatapan teman-temannya yang sedang menatapnya
aneh.

“Alea Pramanda”

Lea pun berdiri “Saya ibu” ucap Lea.

Seketika kelas pun jadi gaduh serta menatap Lea dengan penuh rasa kebingungan.

Mata tajam yang sangat dingin pun langsung memandangi Lea dari bangku pahlawan tanpa
tanda jasa “Anak baik, dipanggil ibu yaa harusnya jawab ya” ucap wanita itu sebelum pada
akhirnya matanya memelotot dan seketika darah mulai mengalir dari mulutnya.

“Lea duduk” ujar seorang guru yang baru aja buka pintu.

Tetapi terlambat, teman Lea yang ada di depan saat ini tiba-tiba sudah kejang-kejang.

Akhirnya perlahan tapi pasti semua murid pun berteriak histeris serta hanya menyisakan Lea dan
guru yang baru saja datang.

Lea pun ketakutan tapi guru tersebut berusaha menenangkannya “Lea tak apa, ibu di sini, kamu
bisa bantu teman-temanmu kah? Sekali ini aja Lea tolonglah”

Sebenarnya Lea tak mau untuk tolong mereka, beberapa minggu yang lalu Lea hampir aja
dikeluarkan dari sekolah karna mereka tiba-tiba berdemo dan pengen Lea pergi dari sekolah.

Lea tak pernah minta untuk berbeda, Lea cuman pengen mereka tahu aja bahwa walaupun Lea
seorang indigo, tapi Lea tetaplah manusia.

Langkah Lea yang seketika menyelinap menuju kerumunan teman-temannya yang lagi menjerit-
jerit.

Lea pun segera menghentikan langkahnya pas pada sesosok makhluk yang selalu di benci Lea,
sesosok makhluk yang tak tahu tempat serta hanya menyusahkan Lea.
“Pergi kamu!!!!” ucap Lea saat ada pas di depan makhluk yang bisa menimbulkan kegaduhan
satu sekolah.

Tenaga Lea berasa terserap serta tubuhnya benar-benar lemas, pada akhirnya Lea pun jatuh
pingsan tak sadarkan diri karena kelelahan.

Lea kadang sering berharap matanya tak terbuka lagi jika hanya untuk ngeliat mereka yang tak
sama dengannya.

Rasanya udah sangat lelah.

Tetapi kenyataanya Tuhan masih berikan Lea umur yang panjang.

Hanya saja yang berbeda saat ini adalah saat buka mata ada beberapa teman di kelasnya yang
telah menunggu Lea sadar serta langsung mengucapkan terima kasih.

Hati Lea pun terasa sangat hangat serta isak tangis tidak lagi tertahankan. 

4. Contoh Cerpen Singkat yang Lucu

Jangan Lihat dari Belakang, Lihatlah dari Depan

Siang itu Viktor dan Budi duduk di sebuah taman. 

Tak selang beberapa lama lewatlah seorang berpakaian wanita dengan rambut panjang dan
sepatu yang tinggi. 

Sontak keduanya melihat ke arah wanita tersebut. 

Dan tentu saja keduanya memiliki keniatan untuk mengikuti wanita tersebut.

Karena penasaran, keduanya pun mengikuti kemana wanita tersebut itu berjalan. 

Ternyata ia berhenti pada sebuah cafe. Keduanya pun mengikutinya hingga masuk ke dalam.

Namun sayangnya tak menemukan wanita yang diikutinya.

Mereka pun mencari hingga ke lantai dua dalam cafe tersebut,  ternyata memang benar wanita
yang diikutinya tersebut ada di lantai dua.

Anda mungkin juga menyukai