Anda di halaman 1dari 2

Definisi Bioetika

Menurut Dalami (2010), Bioetika merupakan studi filosofi yang


mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan
pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik,
hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan
pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua
tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik
antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang
menyangkut perawatan kesehatan,kesehatan modern,aplikasi teori etik,dan
prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan

Pendekatan konsep bioetika dalam pelayanan kesehatan :


1. Pendekatan Telelogik (Sebab-Akibat)
Menjelaskan suatu fenomena dan akibatnya. Pendekatan ini dihadapkan
pada konsekuensi dan keputusan etik. Membenarkan secara hukum tindakan
atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis. Pendekatan ini selalu
digunakan dalam menghadapi masalah medis. (Kellly, 1987 dalam buku
Suhaemi, 2010).
Contoh kasus:
- Dalam suatu kondisi seorang pasien harus segerah dioperasi sedangkan
tidak ada ahli bedah yang berpengalaman, namun hanya ada ahli bedah
yang belum berpengalaman untuk keselamatan pasien bisa dilakukan
operasi.
- Seorang perawat bisa menolong pesalinan bila tidak ada bidan.

2. Pendekatan Deontologi (Aturan Prinsip)


Adalah merupakan suatu teori atau study tentang kewajiban moral
atau pendekatannya didasarkan pada kewajiban moral. Moralitas dari suatu
keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari konsukensinya. Seorang
perawat berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan
suatu hal yang sangat penting dan tetap harus disampaikan. (Fry, 1991
dalam buku Suhaemi, 2010).
Contoh kasus :
- seorang perawat yang yakin bahwa klien harus diberi tahu tentang yang
sebenarnya terjadi walaupun kenyataan tersebut sangat menyakitkan.
- seorang perawat menolak membantu pelaksanaan abortus karena
keyakinan agamanya yang melarang tindakan membunuh. Dalam
menggunakan pendekatan teori ini, perawat tidak menggunakan
pertimbangan, misalnya tindakan abortus dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa ibunya karena setiap tindakan yang mengakhiri
hidup (dalam hal ini calon bayi) merupakan tindakan buruk secara moral.

3. Pendekatan Intiutionism (Benar dan Salah)


Bahwa pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang benar
dan salah. Keyakinan akan etika keperawatan yang akan dilakukan dan
meyakini baik dan benar. (Kozier & Erb, 1990 dalam Suhaemi, 2010).
Contoh kasus:
- Seorang perawat tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan
tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi pada
perawat, karena mengacu pada etika seorang perawat yang diyakini
dapat membedakan mana yang benar dan mana yang buruk untuk
dilakukan.

Daftar Pustaka :
Dalami, E. (2010). Etika Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media
Suhaemi, M. 2010. Etika Keperawatan Aplikasi pada Praktik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai