BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Persalinan adalah hasil pengeluaran konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup dalam kandungan melalui jalan lahir atau melalui
(Manuaba,2010:164).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan disebut normal apabila prosesnya terjadi pada usia cukup
bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit atau tanpa bantuan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus Ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usai
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap. Ibu belum infartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan
1. Persalinan spontan
4
5
2. Persalinan buatan
SectioCaesaria.
3. Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi berlangsung dari luar
2. Teori oksitosin
terjadi his.
3. Keregangan Otot-Otot
dapat dimulai.
5
6
4. Pengaruh janin
persalinan.
5. Teori prostaglandin
a. Lightening atau settling atau droopping yaitu kepala turun memasuki pintu dan
c. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan
d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi –kontraksi lemah
dari uterus (false labir pains).Kadang-kadang disebut dengan false labor pains.
Tanda inpartu :
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat,sering dan teratur.
6
7
2) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
(Kusmawati,Ina 2014:9)
1. Power (kekuatan/tenaga)
Jalan lahir terdiri atas bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi
dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan. Kepala janin banyak
dan sutura yang belum keras, maka pinggir tulang dapat menyisip antara tulang
yang satu dengan tulang yang lain (molase), sehingga kepala bayi bertambah
kecil. Biasanya jika kepala janin sudah lahir maka bagian-bagian lain janin
7
8
fase yaitu:
2. Fase aktif, yaitu Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase yaitu:
menjadi 9 cm.
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali.Kepala janin telah turun dan masuk keruang panggul
ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka.Pada waktu
his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang.
Dengan his dan mengedan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti oleh
8
9
seluruh badan janin. Kala II pada primi berlangsung selama 1 ½ - 2 jam, pada
dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua lebih
pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong
ke dalam vagina, dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas
simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit
setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-
d. Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir untuk
Lamanya persalinan pada primi selama 14 ½ jam dan pada multi selama 7 ¾
yaitu bila arah sumbu janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.
Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu
b. Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang
paling kecil.
9
10
c. Sampai di dasar panggul kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal.
dalam.
dapat dilahirkan.
f. Pada setiap his vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak, perineum
menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektum. Dengan
defleksi untuk dapat dilahirkan. Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan
g. Setelah kepala lahir, kepala segera mengedakan putaran paksi luar untuk
h. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga
panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya,
sehingga di dasar panggul apabila kepala telah dilahirkan bahu akan berada
depan terlebih dahulu, baru kemudian trohanter, belakang, kemudian bayi lahir
(Sulistyawati,2009: 10).
10
11
2.2.1. Definisi
dari 42 minggu lengkap. Masalah yang timbul pada partus serotinus ini ialah
meningkatnya resiko kematian dan kesakitan perinatal. Kehamilan post date atau
kehamilan lewat waktu ialah kehamilan yang umurnya lebih dari 42 minggu.
Kehanilan post date adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu
minggu antara lain kehamilan yang berlangsung selama 294 hari setelah haid
2.2.2 Etiologi
Penyebab terjadinya lewat bulan sampai saat ini belum diketahui. Beberapa
teori pada umumnya menyatakan bahwa terjadinya kehamilan lewat bulan sebagai
bulan yaitu:
1. Pengaruh progesterone
11
12
2. Teori oksitosin
dari neurohipofisis pada kehamilan lanjut di duga sebagai salah satu faktor
penyebab serotinus.
3. Teori kortisol
adalah janin. Hal ini diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar kortisol plasma
tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol janin
bulan.
4. Syaraf uterus
pada pleksus ini seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian
12
13
bawah masih tinggi, semua hal tersebut diduga sebagai penyebab terjadinya
serotinus
5. Herediter
untuk melahirkan lewat bulan pada kehamilan berikutnya. (Fadlun, 2011: 87)
2.2.3 Diagnosa
setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila ada keraguan, maka
1. HPHT jelas
2. Telah lewat 22 minggu sejak terdengar DJJ pertama kali dengan stetoskop
13
14
denga aspirasi mekonium dan asfiksia. Dampak kehamilan possterm adalah sebagai
berikut :
janin dan tulang tengkorak janin menjadi lebih keras yang menyebabkan
a. Aspek emosi: Ibu dan keluarga menjadi cemas bila kehamilan terus
Bila terjadi perubahan anatomik yang besar pada plasenta, maka terjadi
penurunan berat badan janin. Namun seringkali pula plasenta masih dapat
berat > 4000 gr meningkat 2-4 kali lebih besar dari kehamilan aterm.
14
15
2. Sindroma posmaturitas
pada kulit.
c) Stadium III : Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali
2.2.5 Pencegahan
yang teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama
2.2.6 Penatalaksanaan
1. Setelah usia kehamilan > 40 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik-baiknya.
15
16
lengkap, persalinan lama, terjadi tanda gawat janin, primigavida tua, kematian
1. Umur Ibu
Umur adalah lamanya seseorang hidup yang di hitung berdasarkan ulang tahun
terakhir. Umur ibu yang kurang dari 20 tahun secara fisiologis belum siap menjadi
seorang ibu begitu pula penentuan menu selama kehamilan masih terbatas dan
belum mampu menyesuaikan diri dengan keadaan. Sebaliknya dengan usia > 35
tahun secara biologis sudah tidak mampu menerima perubahan akibat kehamilan
16
17
2. Paritas
Paritas adalah jumlah kelahiran seluruhya yang melahirkan bayi hidup. Paritas
fundus uteri lebih besar dengan kontraksi lebih kuat dan dasar panggul yang lebih
rileks sehingga bayi lebih mudah melalui jalan lahir dan dengan demikian
jumlah janin, kehamilan menjadi semakin lama atau leawat bula. Hal ini diduga
3. Pendidikan
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Semakin tinggi
pendidikan seorang ibu maka semakin tinggi pula pengetahuan yang dimiliki
apabila ibu diberi penyuluhan, ibu akan lebih cepat mengerti dibandingkan dengan
4. Pekerjaan
17
18
bandingkan ibu yang braktifitas di dalam rumah sehingga ibu yang beraktifitas di
luar rumah bisa mengetahui tentang kapan pemeriksaan harus di lakukan dan pada
kehamilan umur berapa yang telah lewat bulan (Sulistyawati . 2009 :105)
18
19
Umur Ibu
Paritas
Serotinus
Pendidikan
Pekerjaan
19