Anda di halaman 1dari 13

FORMULASI STRATEGI DESA

MAKALAH KEUANGAN DESA

Disusun Oleh:
1 Rohayati ( 17133200146)
2 Arin Lovina (17133200184 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS


BISNIS UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2020
1.
A. STRATEGI AKBAR
Menu strategi akbar adalah sebagai berikut:
1 Strategi kosentrasi adalah strategi menjual produk atau jasa yang
sama,kewilayah pasar yang sama dalam jumlah lebih banyak, misalnya
hasil bumi desa kepasar kota besar,produk hasil tambang keluar negeri
untuk negara tertentu.
2 Strategi pertumbuhan terbagi atas strategi pertumbuhan terkonsentrasi
( penetrasi pasar ), strategi pengembangan produk/jasa utama desa,
strategi pengembangan pasar tujuan , strategi pengembangan produk
bersama pasar.
3 Strategi pengembangan produk hasil desa dan layanan publik adalah
strategi menjual produk atau jasa layanan yang baru ke segmen pasar
sama atau pelanggan yang sama, misalnya desa pembuat genteng mulai
memproduksi alat-alat rumah tangga dari tanah liat, desa wisata danau
atau tepi pantai mengundang investor hotel masuk desa, membuat
pasar hasil bumi dan kerajinan rakyat desa.
4 Strategi menjual produk atau jasa layanan yang ada ( existing ) ke
segmen pasar yang baru, misalnya desa tepi pantai yang berombak
besar dan indah membuka pasar turis peselancar. Menjual produk atau
jasa layanan desa yang sama kepada pelanggan yang sama, namun
dengan kuantitas yang lebih banyak. Misalnya , penyediaan
infrastruktur menuju desa dan bermalam didesa wisata, sarana arung
jeram yang lebih modern dan paket wisata jalan-jalan dalam hutan.
5 Strategi menjual produk desa atau jasa baru, kepada pelanggan atau
target pasar yang baru sama sekali.
6 Strategi integrasi horizontal Strategi menggalang sumber daya alam
dalam kerja sama dengan satu atau beberapa desa tetangga
7 Strategi intergrasi vertikal ke hulu Misalnya BUMDes Mata Air Desa
untuk pengamanan dan komersial mata air desa,BUMDes Wisata
Hutan Desa sekaligus bertujuan menjaga tambang batu mulia dalam
hutan dan pemeliharaan hutan lestari.
8 Strategi integrasi vertikal ke hilir Misalnya BUMDes Pasar Ikan untuk
desa nelayan, BUMDes Wisata Air sekaligus bertujuan menjaga
kelestarian hutan bakau.
9 Strategi penganekaragaman produk atau jasa layanan yang masih
serumpu,terikat,dekat dan bersifat komplementer terhadap produk atau
jasa layanan utama desa. Misalnya BUMDes Petis Udang, Terasi
Udang, BUMDes/BUMD Pembenihan Benur untuk desa-desa
pertambakan udang dikawasan Kabupaten Sidoarjo.
10 Stategi pembangunan terkonglomerasi ( tidak berkaitan), misalnya
desa nelayan yang memiliki hutan dapat mengembangkan wisata laut,
wisata hutan, wisata pasir laut, dll.
11 Strategi diversifikasi horizonta, misalnya sebuah desa memiliki
BUMDes untuk manajemen mata air dan pabrik air kemasan, karena
desa tersebut mrmiliki dua mata air yang berjahuan letaknya.
12 Strategi pertumbuhan berorientasi eksternal ( external oriented growth
strategy ) Digunakan apabila pertumbuhan internal sulit untuk
dikembangkan dan membutuhkan waktu bagi desa tersebut,misalnya
karena pemerintah desa kurang berpengalaman dibidang
tersebut,meliputi berbagai strategi berkut :
 Strategi mengakuisisi/membeli ,mengambil alih BUMDes milik
desa lain.
 Strategi penggabungan beberapa entitias BUMDes sejenis,
apabila BUMDes yang digabungkan bertambah besar maka
entitas BUMDes yang bergabung atau dilebur akan lenyap.
 Strategi konsolidasi beberapa entitas BUMDes menjadi sebuah
entitas BUMDes yang baru milik bersama beberapa desa,
misalnya BUMDes sampah desa.
 Strategi aliansi desa dengan pelaku usaha, misalnya
build,operate and transfer/BOT ( bangun,kelola, dan alih
milik ) Pasar Desa.
13 Strategi pembangunan pertahanan desa terdiri atas hal-hal berikut :
 Strategi penciutan organisasi sesuai dengan perkembangan
zaman, misalnya pemerintahan padat karya menjadi
pemerintahan digital.
 Strategi divestasi bila perlu, melepas / menjual aset desa yang
tidak guna.
 Strategi putar haluan atau banting setir , redefinisi misi dan visi
desa, sesuai perubahan zaman.
14 Strategi pembubaran desa atau dilebur kedalam desa lain dilakukan
takkala tidak ada kehidupan ekonomi di desa tersebut, produk desa
mencari penghidupan diluar desa sehingga desa kosong penduduk
15 Strategi kombinasi diterapkan tatkala pemerintah desa perlu memilih
perpaduan berbagai strategi yang telah dijelaskan sebelumnya,selama
kombinasi tersebut saling menunjang atau sinergis,harus dipilih secara
cermat atau hatai-hati jangan sampai terjadi disharmoni.
16 Strategi meniru ( benchmarking ), strategi peniruan dilakukan secara
terseleksi dan hati-hati, disesuaikan dengan jati diri desa tersebut.

B. STRATEGI BERSAING DESA

Selain strategi akbar yang telah dijelaskan sebelumnya, berbagai strategi bersaing
desa pada umumnya meliputi strategi-strategi sebagai berikut :

 Strategi fokus,karena sumber daya yang terbatas, desa sebaiknya memilih


fokus kepada hasil bumi utama, hasil tambang utama, hasil laut utama,
hasil tambak utama dan pilihan sempit kerajinan rakyat utama..
 Strategi pembedaan diri adalah hasil produksi atau jasa layanan yang
berbeda signifikan dari desa-desa yang lain, sehingga menunjukkan hasil
produksi atau layanan yang berbeda dan lebih memuaskan pasar atau
pelanggan
 Strategi biaya rendah adalah upaya agar para konsumen produk utama dan
jasa layanan berebut membeli hasil produksi dan layanan utama desa..
 Strategi adaptif dan cepat tanggap adalah upaya untuk memenuhi tren
pasar atau permintaan mendadak dari pelanggan.
C. PENGEMBANGAN SARANAN ANALISIS
Strategi terpilih berkonsekuensi bagi masa depan desa dalam jangka panjang,
karena itu harus dipilih secara hati-hati dan dilaksanakan dengan sepenuh hati.
Pemilihan strategi menuntut berbagai persyaratan dan kewajiban, yang harus didaftar
dan disadari diawal sebagai konsekuensi pilihan. Konsekuensinya antara lain , berupa
anggaran untuk biaya awal dan operasional suatu gagasan strategis, persyaratan
sumber daya manusia ( SDM ), dan biaya pengelolaan pada tahun-tahun anggaran
selanjutnya

1. Perumusan Visi Desa


Visi adalah gambaran diri sebuah desa dan pemerintah desa disuatu masa
depan tertentu, suatu kondisi yang dicita-citakan, karena itu secara stategis
direncanakan dalam janga sasaran jangka panjang. Gambaran diri desa
idaman dan pemerintahan desa dimasa depan tertentu ( misalnya : dalam
jangka waktu 10 tahun lagi ) antara lain sebagai berikut :
 Gambaran tentang portofolio industri yang dimiliki sebuah
pemerintah desa. Contoh bauran industri adalah persentase idaman
untuk pertanian,perdagangan,kesenian dan kerajinan rakyat desa,
wisata budaya dan wisata alam,
perkebunan,pertambangan,investasi hotel dari pariwisata,dibanding
luas desa.
 Industri tulang punggung desa, industri yang berdaya saing.
 Pola penggunaan SDA desa atau kesejahteraan seluruh rakyat desa
dalam kegiatan ekonomi desa, jumlah kekayaan SDA desa dan
status kerusakan/kelestarian SDA desa.
 Komposisi angkatan kerja tidak terdidik dan terdidik dalam desa.
 Akumulasi modal desa, akumulasi investasi asing luar desa
kedalam desa.
 Akumulasi pengetahuan dan hubungan sosial desa.
 Rencana strategi menuju visi idaman desa.
 Visi tentang cita-cita tata ruang desa,ekosistem,keamanan,iklim
demokrasi dan kedamaian, cita-cita kesehatan dan gaya hidup
penduduk desa,pendapatan perkapita desa,kesempatan kerja desa,
produk domestik bruto ( PDB ) desa dan lain-lain.
2. Analisis Lingkungan Internal Desa
Sesuai dengan kondisi alam dan tempat tujuan wisata, berbagai desa
dipulau Bali mempunyai keunggulan internal berupa sumber daya manusia
dalam sektor persawahan, penabuh gamelan dan alat musik tradisional,seni
tari,ukir, dan lukis.
Daftar faktor-faktor keunggulan desa atau kekuatan internal desa
adalah sebagai berikut:
 Sistem kepemerintahan desa yang sehat
 Lokasi strategis desa pada peta NKRI ,pulau,provinsi,atau
kabupaten
 Keunggulan SDA
 Keunggulan budaya,nilai luhur adat istiadat dan SDM Desa.
 Keunggulan sarana dan prasarana desa
 Keamanan desa,kerapian,kebersihan dan kesehatan desa.

Daftar faktor-faktor kelemahan atau kekurangan desa adalah


sebagai berikut:
 Sistem kepemerintahan desa yang buruk.
 Lokasi strategis desa pada peta NKRI, misalnya pada pulau
terpencil,terdapat desa yang sulit menjangkau jalan protokol
atau jalan kabupaten.
 Kelemahan SDA Desa, misalnya tidak adanya mata air atau
sungai.
 Kelemahan budaya, nilai luhur adat isitiadat dan SDM Desa.
 Kelemahan sarana dan prasarana desa tertinggal
 Desa tidak aman,tidak bersih dan tidak sehat.
3. Analisis Lingkungan Eksternal Desa

Tugas pemerintah desa adalah mengeksploitasi peluang yang tersedia


sambil menghapus berbagai ancaman dari luar desa. Alam yang indah, budaya
yang indah dan unik,tanah yang subur atau kaya mineral adalah edowment
yang dapat dimanfaatkan bangsa.

Daftar faktor-faktor lingkungan eksternal yang


menguntungkan/merugikan desa adalah sebagai berikut:

 Lingkungan politik dari luar, disekeliling desa


 Lingkungan sosial dan keamanan dari luar, disekeliling desa
 Lingkungan ekonomi dari luar, disekeliling desa
 Lingkungan alam luar desa,disekeliling desa
 Lingkungan teknologi luar desa, disekeliling desa
 Lingkungan geografis diluar desa
 Lingkungan sarana dan prasarana kabupaten dan nasional
disekeliling desa
 Mobilitas penduduk dan angkatan kerja diwilayah tersebut
 Pendatang baru, investor baru, asimilasi etnis dan budaya

4. Analisis Daya Saing Desa


 Pesaing utama bagi produk dan jasa utama desa merupakan
ancaman munculnya pesaing baru bagi desa
 Batasan/hambatan hukum/regulasi dan/atau insentif pemerintah
pusat
 Peluang dan ancaman bagi produk utama dan jasa utama desa
 Pasar dan pelanggan utama desa serta persepsi dan sikap pelanggan
terhadap desa.
 Pembentukan dan pemeliharaan citra desa yang menguntungkan
atau upaya menghapus citra merugikan desa tersebut
 Keunggulan bersaing ,kualitas kepemimpinan kepala desa dan
aparat, dibandingkan dengan desa-desa lain
Tabel 2.1 contoh format Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Faktor Kekuatan Kekuatan Netral Kelemahan Kelemahan
utama Bukan Kecil Utama
Utama
Faktor Keras
Stabilitas
perekonomian
produktivitas
Biaya
Kecukupab
sarana,prasarana
, dan properti
Dukungan
layanan lokal
dan jaringan
Infrastruktur
komunikasi
Faktor lunak
Pengembangan
desa yang unik
Kualitas hidup
desa
Kompetensi
angkatan kerja
dan tingkat
profesionalisme
orang desa
Budaya desa
Pribadi,individu
orang-orang
desa
Manajemen
kepemerintahan
desa
Fleksibilitas
kebijakan dan
dinamika
pembangunan
desa
Contoh Audit kekuatan-kekuatan Pemdes oleh Desa tersebut sendiri tersendiri atas :

 Audit infrastruktur,atraksi dan pendudukan desa untuk basis


 Audit rencana pembangunan dan perbaikan, serta
 Audit target, visi, cita-cita dan dampak yang diharapkan

5. Strategi Kesepian Wilayah


Tujuan : Promosi wilayah kepada investor dan turis harus dilakukan
setelah wilayah “ siap jual “

6. Ukuran Sukses Manajemen Kewilayahan Pemerintah Desa


 Target pasar desa tersebut ditentukan, variabel kepuasan pelanggan
diindentifikasikan, sarana dan prasarana disiapkan untuk kepuasan
pelanggan.
 Penduduk dan pebisnis setempat merasa nyaman diwilayahnya,
penduduk dan pebisnis domestik berharap akan kedatangan orang
luar daerah, termasuk dari luar negeri, para penanam modal atau
turis.
 Pertemuan orang luar daerah dan orang asing memberi kepuasan
bagi penduduk dan pebisnis setempat.
 Para pengunjung mendapat kepuasan atas kunjungannya, sesuai
harapan atau tujuan kunjungan wisata,belanja atau investasi.
 Komponen atau aspek pembangunan desa meliputi (a) desain, (b)
infrastruktur,(c) layanan publik ,(d) tempat wisata dan lainlain.

7. Strategi Desain Hunian Kabupaten dan Desa


Program pembangunan nasional ( Propenas ) lebih spesifik lagi strategi
Nasional NKRI berbasis pemetaan seluruh NKRI untuk menentukan
keunggulan endowment ( sumber daya alam,budaya dan SDM ) tiap
pemerintahan kabupaten dan pemerintah desa.
8. Strategi Pembangunan Infrastruktur Desa
Penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN ) atau
anggara pendapatan dan belanja daerah ( APBD ) dan anggaran
pendapatan dan belanja desa ( APBDes ) untuk pembangunan,rehabilitasi
dan pemeliharaan infrastruktur sebagian berdasarkan survei kebutuhan
mendesak penduduk setempat,sementara itu infrastruktur berskala
besar,mahal,dan canggih seperti pembagunan pusat tenaga
listrik,bandara,pelabuhan laut atau kota satelit berdasarkan pandangan
visioner para pemimpin bangsa,termasuk bupati dan kepala desa.
9. Perencanaan Kerja Sama Antarpemerintah Desa
Penerapan strategi kerjasama ( cooperative strategy ), kerjasama
dengan pesaing ( coopelation strategy ) , aliansi strategis ( strategic
alliance ) dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, strategi kerja sama antardesa harus digaji habis-
habisan,misalnya untuk pembangunan dan pengelolaan sampah
desa,sekolah desa, rumah sakit desa dan pasar desa bersama.
Kedua,pengembangan kerjasama desa yang berebut sumber daya air
bagi pertanian dan perternakan,berebut pasar hasil bumi dan berebut
wisatawan harus diupayakan dalam bentuk kerjasama terbatas berbasis
menang-menang (win-win), seperti Kantor Pemasaran Bersama yang
dilakukan PTP kelapa sawit di Sumatera Utara.
Ketiga,aliansi strategis berbagai desa terdiri atas: (a) berhabitat serupa
( penggabungan horizontal ), (b) veryikal atau komplementer ( saling
menggenapi atau melengkapi ) pada beberapa kabupaten dilakukan melalui
koordinasi oleh pemerintah provinsi yang membawahi kabupaten-
kabupaten tersebut dan kemauan kerja sama antar bupati lintas provinsi.
Infrastruktur sering kali merupakan perencanaan lintas pemerintah.

10. Strategi Kepemerintahan Desa Berbasis Lingkungan


Desa adalah tentang bumi dan alam desa. Strategi kepemerintahan desa
berbasis lingkungan terutama diprakarsai oleh kementerian Lingkungan
Hidup dan kementerian Sosial. Pada umumnya, strategi kepemerintahan
berbasis lingkungan desa adalah strategi spiritual,kurang praktis,sebagian
tidak berdampak pada produk domestik bruto ( PDB ) dan
perekonomian,berdampak jangka panjang, unsur biaya tanpa pendapatan
pada rancangan anggaran dan belanja negara ( RAPBN ) atau rancangan
anggaran pendapatan dan belanja daerah ( RAPBD ), dan rancangan
anggaran pendapatan dan belanja desa ( RAPBDes ).
Dua lingkungan terbesar adalah (1) lingkungan sosial ( termasuk
keamanan,sosial,budaya dan lingkungan perekonomian ), (2) lingkungan
hidup ( kondisi lingkungan alam ) terutama kondisi mata
air,sawah,ladang,sungai,danau,pantai dan hutan. Lingkungan sosial
berpengaruh kepada lingkungan hidup. Misalnya , lingkungan sosial desa
berbasis kepercayaan bahwa menjaga kebersihan sosial desa dan menjaga
lingkungan desa adalah kebaikan berimbalan ketentraman hidup.

11. Strategi Layanan Dasar Akan Prokteksi terhadap Manusia dan


Harta, Strategi Jaminan Sosial dan Strategi Edukasi Sosial

Bagi pemerintah daerah dan pemerintah desa,layanan publik harus


efisien dan efektif. Efektif berarti mampu memenuhi kepuasan publik akan
layanan tersebut, sedangkan efisien adalah tentang alokasi anggaran dan
penggunaan anggaran layanan publik. Layanan publik prima adalah daya
tarik kepemerintahan pusat atau daerah otonom,termasuk layanan publik
dari pemerintah.

Tujuan tiap rumah tangga desa adalah mengumpulkan


keluarga,kebahagiaan,dan membesarkan anak-anak desa. Dilema
APBN/APBD dan APBDes adalah mencari titik keseimbangan antara
perasaan “ tidak peras sampai tetes darah penghabisan” warga dan
pendatang oleh pungutan resmi dan pajak dengan kecukupan
APBN/APBD dan APBDes untuk pembangunan ifrastruktur sosial dan
pereknomian. Pungutan dan pajak adalah disinsentif investor,menyebabkan
desa,daerah atau negara itu tidak menarik sebagainsasaran investasi.

12. Strategi Peningkatan Pendidikan Desa


Kelemahan utama penduduk desa adalah keterbatasan biaya
pendidikan formal bagi keluarga desa. Pada umumnya,wilayah geografis
perguruan tinggi adalah wilayah pasar tenaga kerja terdidik,sehingga
pemerintah menyediakan kantung-kantung industri baru dan kantung-
kantung perdagangan atau bisnis,sebagai penampung lulusan.
Penanaman modal asing ( PMA ) lebih tertarik pada negara, negara
bagian atau kabupaten dan desa tujuan investasi yang ber SDM
berpendidikan tinggi karena upah yang rendah tidak menjamin
produktivitas , efisien dan kesinambungan laba investasi tersebut. Dalam
propenas pembangunan SDM, strategi pendidikan membutuhkan tiga
pendekatan strategis (1) dukungan lokal untuk sektor edukasi, (2)
perencanaan untuk peningkatan edukasi, (3) pendekatan terintergrasi
terhadap edukasi, diantaranya adalah sebagai berikut : seluruh bagaian
masyarakat,termasuk masyarakat desa,harus mempunyai perhatian dan
minat untuk bersama-sama memajukan sarana pendidikan,terutama orang
tua murid, kepala keluarga yang belum punya anak, anak-anak,
pemerintah.

13. Strategi Atraksi atau Hiburan


Daya tarik suatu negara,negara bagian,daerah atau desa menyebabkan
musafir dalam negeri dan luar negeri “ menoleh”, ingin menghampiri,
berkunjung, lalu tepesona.
Sepuluh jenis opsi atraksi strategis bagi pemerintah desa adalah
sebagai berikut :
 Keindahan alam dan wisata alam desa tersebut.
 Sejarah,legenda,dan orang terkenal.
 Tempat belanja,pasar hasil bumi,pasar ikan,pasar cendera mata.
 Atraksi budaya asli desa adat.
 Rekreasi dan hiburan.
 Arena olahraga.
 Festival,event, atau upacara adat yang boleh disajikan turis.
 Bangunan bersejarah atau modern,monumen dan candi
 Museum,pasar seni dan galeri seni.
 Atraksi lain, seperti kampung pelukis.
Berbagai pemerintah desa terkategori menjadi (1) pemdes tanpa
atraksi,(2) pemdes dengan atraksi tunggal, (3) pemdes dengan
beberapa atraksi , dan (4) pemdes dengan beberapa atraksi unggul
ditambah dengan beberapa atraksi lain.

14. Kebijakan Pemerintah Desa


Strategi terpilih diterjemahkan dan dilaksanakan melaui pembuatan
kebijakan desa yang tepat. Kebijakan dapat berubah-ubah, walau strategi
konsisten. Kebijakan pemerintah desa bersifat strategis adalah turunan dari
strategi terpilih oleh desa. Pada banyak bangsa-bangsa didunia,pemerintah
pusat,daerah dan desa tidak mampu menerjemahan garis-garis besar
haluan negara,cetak biru pembangunan jangka panjang bangsa atau
propenas menjadi kumpulan kebijakan kabupaten dan desa yang
membumi.
Bagi desa,kebijakan SDA , berupa kebijakan SDA lestari, anti-
deforestari,anti-erosi, anti penggunaan pupuk berlebihan atau anti hama
berlebihan,pemulihan pertambangan dan kebijakan antipolusi. Kebijakan
pengandaan infrastruktur desa ( jalan,jembatan,listrik dan air ) dan
keamanan desa sebagai dasar kehidupan ekonomi dan sosial yang sehat.
Kebijakan SDM Desa adalah pendidikan informal berupaya ketrampilan
yang terkait dengan kegiatan ekonomi sehari-hari desa,yang dibiayai
dengan APBDes.

Anda mungkin juga menyukai