BISNIS UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2020 1. A. STRATEGI AKBAR Menu strategi akbar adalah sebagai berikut: 1 Strategi kosentrasi adalah strategi menjual produk atau jasa yang sama,kewilayah pasar yang sama dalam jumlah lebih banyak, misalnya hasil bumi desa kepasar kota besar,produk hasil tambang keluar negeri untuk negara tertentu. 2 Strategi pertumbuhan terbagi atas strategi pertumbuhan terkonsentrasi ( penetrasi pasar ), strategi pengembangan produk/jasa utama desa, strategi pengembangan pasar tujuan , strategi pengembangan produk bersama pasar. 3 Strategi pengembangan produk hasil desa dan layanan publik adalah strategi menjual produk atau jasa layanan yang baru ke segmen pasar sama atau pelanggan yang sama, misalnya desa pembuat genteng mulai memproduksi alat-alat rumah tangga dari tanah liat, desa wisata danau atau tepi pantai mengundang investor hotel masuk desa, membuat pasar hasil bumi dan kerajinan rakyat desa. 4 Strategi menjual produk atau jasa layanan yang ada ( existing ) ke segmen pasar yang baru, misalnya desa tepi pantai yang berombak besar dan indah membuka pasar turis peselancar. Menjual produk atau jasa layanan desa yang sama kepada pelanggan yang sama, namun dengan kuantitas yang lebih banyak. Misalnya , penyediaan infrastruktur menuju desa dan bermalam didesa wisata, sarana arung jeram yang lebih modern dan paket wisata jalan-jalan dalam hutan. 5 Strategi menjual produk desa atau jasa baru, kepada pelanggan atau target pasar yang baru sama sekali. 6 Strategi integrasi horizontal Strategi menggalang sumber daya alam dalam kerja sama dengan satu atau beberapa desa tetangga 7 Strategi intergrasi vertikal ke hulu Misalnya BUMDes Mata Air Desa untuk pengamanan dan komersial mata air desa,BUMDes Wisata Hutan Desa sekaligus bertujuan menjaga tambang batu mulia dalam hutan dan pemeliharaan hutan lestari. 8 Strategi integrasi vertikal ke hilir Misalnya BUMDes Pasar Ikan untuk desa nelayan, BUMDes Wisata Air sekaligus bertujuan menjaga kelestarian hutan bakau. 9 Strategi penganekaragaman produk atau jasa layanan yang masih serumpu,terikat,dekat dan bersifat komplementer terhadap produk atau jasa layanan utama desa. Misalnya BUMDes Petis Udang, Terasi Udang, BUMDes/BUMD Pembenihan Benur untuk desa-desa pertambakan udang dikawasan Kabupaten Sidoarjo. 10 Stategi pembangunan terkonglomerasi ( tidak berkaitan), misalnya desa nelayan yang memiliki hutan dapat mengembangkan wisata laut, wisata hutan, wisata pasir laut, dll. 11 Strategi diversifikasi horizonta, misalnya sebuah desa memiliki BUMDes untuk manajemen mata air dan pabrik air kemasan, karena desa tersebut mrmiliki dua mata air yang berjahuan letaknya. 12 Strategi pertumbuhan berorientasi eksternal ( external oriented growth strategy ) Digunakan apabila pertumbuhan internal sulit untuk dikembangkan dan membutuhkan waktu bagi desa tersebut,misalnya karena pemerintah desa kurang berpengalaman dibidang tersebut,meliputi berbagai strategi berkut : Strategi mengakuisisi/membeli ,mengambil alih BUMDes milik desa lain. Strategi penggabungan beberapa entitias BUMDes sejenis, apabila BUMDes yang digabungkan bertambah besar maka entitas BUMDes yang bergabung atau dilebur akan lenyap. Strategi konsolidasi beberapa entitas BUMDes menjadi sebuah entitas BUMDes yang baru milik bersama beberapa desa, misalnya BUMDes sampah desa. Strategi aliansi desa dengan pelaku usaha, misalnya build,operate and transfer/BOT ( bangun,kelola, dan alih milik ) Pasar Desa. 13 Strategi pembangunan pertahanan desa terdiri atas hal-hal berikut : Strategi penciutan organisasi sesuai dengan perkembangan zaman, misalnya pemerintahan padat karya menjadi pemerintahan digital. Strategi divestasi bila perlu, melepas / menjual aset desa yang tidak guna. Strategi putar haluan atau banting setir , redefinisi misi dan visi desa, sesuai perubahan zaman. 14 Strategi pembubaran desa atau dilebur kedalam desa lain dilakukan takkala tidak ada kehidupan ekonomi di desa tersebut, produk desa mencari penghidupan diluar desa sehingga desa kosong penduduk 15 Strategi kombinasi diterapkan tatkala pemerintah desa perlu memilih perpaduan berbagai strategi yang telah dijelaskan sebelumnya,selama kombinasi tersebut saling menunjang atau sinergis,harus dipilih secara cermat atau hatai-hati jangan sampai terjadi disharmoni. 16 Strategi meniru ( benchmarking ), strategi peniruan dilakukan secara terseleksi dan hati-hati, disesuaikan dengan jati diri desa tersebut.
B. STRATEGI BERSAING DESA
Selain strategi akbar yang telah dijelaskan sebelumnya, berbagai strategi bersaing desa pada umumnya meliputi strategi-strategi sebagai berikut :
Strategi fokus,karena sumber daya yang terbatas, desa sebaiknya memilih
fokus kepada hasil bumi utama, hasil tambang utama, hasil laut utama, hasil tambak utama dan pilihan sempit kerajinan rakyat utama.. Strategi pembedaan diri adalah hasil produksi atau jasa layanan yang berbeda signifikan dari desa-desa yang lain, sehingga menunjukkan hasil produksi atau layanan yang berbeda dan lebih memuaskan pasar atau pelanggan Strategi biaya rendah adalah upaya agar para konsumen produk utama dan jasa layanan berebut membeli hasil produksi dan layanan utama desa.. Strategi adaptif dan cepat tanggap adalah upaya untuk memenuhi tren pasar atau permintaan mendadak dari pelanggan. C. PENGEMBANGAN SARANAN ANALISIS Strategi terpilih berkonsekuensi bagi masa depan desa dalam jangka panjang, karena itu harus dipilih secara hati-hati dan dilaksanakan dengan sepenuh hati. Pemilihan strategi menuntut berbagai persyaratan dan kewajiban, yang harus didaftar dan disadari diawal sebagai konsekuensi pilihan. Konsekuensinya antara lain , berupa anggaran untuk biaya awal dan operasional suatu gagasan strategis, persyaratan sumber daya manusia ( SDM ), dan biaya pengelolaan pada tahun-tahun anggaran selanjutnya
1. Perumusan Visi Desa
Visi adalah gambaran diri sebuah desa dan pemerintah desa disuatu masa depan tertentu, suatu kondisi yang dicita-citakan, karena itu secara stategis direncanakan dalam janga sasaran jangka panjang. Gambaran diri desa idaman dan pemerintahan desa dimasa depan tertentu ( misalnya : dalam jangka waktu 10 tahun lagi ) antara lain sebagai berikut : Gambaran tentang portofolio industri yang dimiliki sebuah pemerintah desa. Contoh bauran industri adalah persentase idaman untuk pertanian,perdagangan,kesenian dan kerajinan rakyat desa, wisata budaya dan wisata alam, perkebunan,pertambangan,investasi hotel dari pariwisata,dibanding luas desa. Industri tulang punggung desa, industri yang berdaya saing. Pola penggunaan SDA desa atau kesejahteraan seluruh rakyat desa dalam kegiatan ekonomi desa, jumlah kekayaan SDA desa dan status kerusakan/kelestarian SDA desa. Komposisi angkatan kerja tidak terdidik dan terdidik dalam desa. Akumulasi modal desa, akumulasi investasi asing luar desa kedalam desa. Akumulasi pengetahuan dan hubungan sosial desa. Rencana strategi menuju visi idaman desa. Visi tentang cita-cita tata ruang desa,ekosistem,keamanan,iklim demokrasi dan kedamaian, cita-cita kesehatan dan gaya hidup penduduk desa,pendapatan perkapita desa,kesempatan kerja desa, produk domestik bruto ( PDB ) desa dan lain-lain. 2. Analisis Lingkungan Internal Desa Sesuai dengan kondisi alam dan tempat tujuan wisata, berbagai desa dipulau Bali mempunyai keunggulan internal berupa sumber daya manusia dalam sektor persawahan, penabuh gamelan dan alat musik tradisional,seni tari,ukir, dan lukis. Daftar faktor-faktor keunggulan desa atau kekuatan internal desa adalah sebagai berikut: Sistem kepemerintahan desa yang sehat Lokasi strategis desa pada peta NKRI ,pulau,provinsi,atau kabupaten Keunggulan SDA Keunggulan budaya,nilai luhur adat istiadat dan SDM Desa. Keunggulan sarana dan prasarana desa Keamanan desa,kerapian,kebersihan dan kesehatan desa.
Daftar faktor-faktor kelemahan atau kekurangan desa adalah
sebagai berikut: Sistem kepemerintahan desa yang buruk. Lokasi strategis desa pada peta NKRI, misalnya pada pulau terpencil,terdapat desa yang sulit menjangkau jalan protokol atau jalan kabupaten. Kelemahan SDA Desa, misalnya tidak adanya mata air atau sungai. Kelemahan budaya, nilai luhur adat isitiadat dan SDM Desa. Kelemahan sarana dan prasarana desa tertinggal Desa tidak aman,tidak bersih dan tidak sehat. 3. Analisis Lingkungan Eksternal Desa
Tugas pemerintah desa adalah mengeksploitasi peluang yang tersedia
sambil menghapus berbagai ancaman dari luar desa. Alam yang indah, budaya yang indah dan unik,tanah yang subur atau kaya mineral adalah edowment yang dapat dimanfaatkan bangsa.
Daftar faktor-faktor lingkungan eksternal yang
menguntungkan/merugikan desa adalah sebagai berikut:
Lingkungan politik dari luar, disekeliling desa
Lingkungan sosial dan keamanan dari luar, disekeliling desa Lingkungan ekonomi dari luar, disekeliling desa Lingkungan alam luar desa,disekeliling desa Lingkungan teknologi luar desa, disekeliling desa Lingkungan geografis diluar desa Lingkungan sarana dan prasarana kabupaten dan nasional disekeliling desa Mobilitas penduduk dan angkatan kerja diwilayah tersebut Pendatang baru, investor baru, asimilasi etnis dan budaya
4. Analisis Daya Saing Desa
Pesaing utama bagi produk dan jasa utama desa merupakan ancaman munculnya pesaing baru bagi desa Batasan/hambatan hukum/regulasi dan/atau insentif pemerintah pusat Peluang dan ancaman bagi produk utama dan jasa utama desa Pasar dan pelanggan utama desa serta persepsi dan sikap pelanggan terhadap desa. Pembentukan dan pemeliharaan citra desa yang menguntungkan atau upaya menghapus citra merugikan desa tersebut Keunggulan bersaing ,kualitas kepemimpinan kepala desa dan aparat, dibandingkan dengan desa-desa lain Tabel 2.1 contoh format Analisis Kekuatan dan Kelemahan Faktor Kekuatan Kekuatan Netral Kelemahan Kelemahan utama Bukan Kecil Utama Utama Faktor Keras Stabilitas perekonomian produktivitas Biaya Kecukupab sarana,prasarana , dan properti Dukungan layanan lokal dan jaringan Infrastruktur komunikasi Faktor lunak Pengembangan desa yang unik Kualitas hidup desa Kompetensi angkatan kerja dan tingkat profesionalisme orang desa Budaya desa Pribadi,individu orang-orang desa Manajemen kepemerintahan desa Fleksibilitas kebijakan dan dinamika pembangunan desa Contoh Audit kekuatan-kekuatan Pemdes oleh Desa tersebut sendiri tersendiri atas :
Audit infrastruktur,atraksi dan pendudukan desa untuk basis
Audit rencana pembangunan dan perbaikan, serta Audit target, visi, cita-cita dan dampak yang diharapkan
5. Strategi Kesepian Wilayah
Tujuan : Promosi wilayah kepada investor dan turis harus dilakukan setelah wilayah “ siap jual “
6. Ukuran Sukses Manajemen Kewilayahan Pemerintah Desa
Target pasar desa tersebut ditentukan, variabel kepuasan pelanggan diindentifikasikan, sarana dan prasarana disiapkan untuk kepuasan pelanggan. Penduduk dan pebisnis setempat merasa nyaman diwilayahnya, penduduk dan pebisnis domestik berharap akan kedatangan orang luar daerah, termasuk dari luar negeri, para penanam modal atau turis. Pertemuan orang luar daerah dan orang asing memberi kepuasan bagi penduduk dan pebisnis setempat. Para pengunjung mendapat kepuasan atas kunjungannya, sesuai harapan atau tujuan kunjungan wisata,belanja atau investasi. Komponen atau aspek pembangunan desa meliputi (a) desain, (b) infrastruktur,(c) layanan publik ,(d) tempat wisata dan lainlain.
7. Strategi Desain Hunian Kabupaten dan Desa
Program pembangunan nasional ( Propenas ) lebih spesifik lagi strategi Nasional NKRI berbasis pemetaan seluruh NKRI untuk menentukan keunggulan endowment ( sumber daya alam,budaya dan SDM ) tiap pemerintahan kabupaten dan pemerintah desa. 8. Strategi Pembangunan Infrastruktur Desa Penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN ) atau anggara pendapatan dan belanja daerah ( APBD ) dan anggaran pendapatan dan belanja desa ( APBDes ) untuk pembangunan,rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur sebagian berdasarkan survei kebutuhan mendesak penduduk setempat,sementara itu infrastruktur berskala besar,mahal,dan canggih seperti pembagunan pusat tenaga listrik,bandara,pelabuhan laut atau kota satelit berdasarkan pandangan visioner para pemimpin bangsa,termasuk bupati dan kepala desa. 9. Perencanaan Kerja Sama Antarpemerintah Desa Penerapan strategi kerjasama ( cooperative strategy ), kerjasama dengan pesaing ( coopelation strategy ) , aliansi strategis ( strategic alliance ) dapat dijelaskan sebagai berikut : Pertama, strategi kerja sama antardesa harus digaji habis- habisan,misalnya untuk pembangunan dan pengelolaan sampah desa,sekolah desa, rumah sakit desa dan pasar desa bersama. Kedua,pengembangan kerjasama desa yang berebut sumber daya air bagi pertanian dan perternakan,berebut pasar hasil bumi dan berebut wisatawan harus diupayakan dalam bentuk kerjasama terbatas berbasis menang-menang (win-win), seperti Kantor Pemasaran Bersama yang dilakukan PTP kelapa sawit di Sumatera Utara. Ketiga,aliansi strategis berbagai desa terdiri atas: (a) berhabitat serupa ( penggabungan horizontal ), (b) veryikal atau komplementer ( saling menggenapi atau melengkapi ) pada beberapa kabupaten dilakukan melalui koordinasi oleh pemerintah provinsi yang membawahi kabupaten- kabupaten tersebut dan kemauan kerja sama antar bupati lintas provinsi. Infrastruktur sering kali merupakan perencanaan lintas pemerintah.
10. Strategi Kepemerintahan Desa Berbasis Lingkungan
Desa adalah tentang bumi dan alam desa. Strategi kepemerintahan desa berbasis lingkungan terutama diprakarsai oleh kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian Sosial. Pada umumnya, strategi kepemerintahan berbasis lingkungan desa adalah strategi spiritual,kurang praktis,sebagian tidak berdampak pada produk domestik bruto ( PDB ) dan perekonomian,berdampak jangka panjang, unsur biaya tanpa pendapatan pada rancangan anggaran dan belanja negara ( RAPBN ) atau rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah ( RAPBD ), dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa ( RAPBDes ). Dua lingkungan terbesar adalah (1) lingkungan sosial ( termasuk keamanan,sosial,budaya dan lingkungan perekonomian ), (2) lingkungan hidup ( kondisi lingkungan alam ) terutama kondisi mata air,sawah,ladang,sungai,danau,pantai dan hutan. Lingkungan sosial berpengaruh kepada lingkungan hidup. Misalnya , lingkungan sosial desa berbasis kepercayaan bahwa menjaga kebersihan sosial desa dan menjaga lingkungan desa adalah kebaikan berimbalan ketentraman hidup.
11. Strategi Layanan Dasar Akan Prokteksi terhadap Manusia dan
Harta, Strategi Jaminan Sosial dan Strategi Edukasi Sosial
Bagi pemerintah daerah dan pemerintah desa,layanan publik harus
efisien dan efektif. Efektif berarti mampu memenuhi kepuasan publik akan layanan tersebut, sedangkan efisien adalah tentang alokasi anggaran dan penggunaan anggaran layanan publik. Layanan publik prima adalah daya tarik kepemerintahan pusat atau daerah otonom,termasuk layanan publik dari pemerintah.
Tujuan tiap rumah tangga desa adalah mengumpulkan
keluarga,kebahagiaan,dan membesarkan anak-anak desa. Dilema APBN/APBD dan APBDes adalah mencari titik keseimbangan antara perasaan “ tidak peras sampai tetes darah penghabisan” warga dan pendatang oleh pungutan resmi dan pajak dengan kecukupan APBN/APBD dan APBDes untuk pembangunan ifrastruktur sosial dan pereknomian. Pungutan dan pajak adalah disinsentif investor,menyebabkan desa,daerah atau negara itu tidak menarik sebagainsasaran investasi.
12. Strategi Peningkatan Pendidikan Desa
Kelemahan utama penduduk desa adalah keterbatasan biaya pendidikan formal bagi keluarga desa. Pada umumnya,wilayah geografis perguruan tinggi adalah wilayah pasar tenaga kerja terdidik,sehingga pemerintah menyediakan kantung-kantung industri baru dan kantung- kantung perdagangan atau bisnis,sebagai penampung lulusan. Penanaman modal asing ( PMA ) lebih tertarik pada negara, negara bagian atau kabupaten dan desa tujuan investasi yang ber SDM berpendidikan tinggi karena upah yang rendah tidak menjamin produktivitas , efisien dan kesinambungan laba investasi tersebut. Dalam propenas pembangunan SDM, strategi pendidikan membutuhkan tiga pendekatan strategis (1) dukungan lokal untuk sektor edukasi, (2) perencanaan untuk peningkatan edukasi, (3) pendekatan terintergrasi terhadap edukasi, diantaranya adalah sebagai berikut : seluruh bagaian masyarakat,termasuk masyarakat desa,harus mempunyai perhatian dan minat untuk bersama-sama memajukan sarana pendidikan,terutama orang tua murid, kepala keluarga yang belum punya anak, anak-anak, pemerintah.
13. Strategi Atraksi atau Hiburan
Daya tarik suatu negara,negara bagian,daerah atau desa menyebabkan musafir dalam negeri dan luar negeri “ menoleh”, ingin menghampiri, berkunjung, lalu tepesona. Sepuluh jenis opsi atraksi strategis bagi pemerintah desa adalah sebagai berikut : Keindahan alam dan wisata alam desa tersebut. Sejarah,legenda,dan orang terkenal. Tempat belanja,pasar hasil bumi,pasar ikan,pasar cendera mata. Atraksi budaya asli desa adat. Rekreasi dan hiburan. Arena olahraga. Festival,event, atau upacara adat yang boleh disajikan turis. Bangunan bersejarah atau modern,monumen dan candi Museum,pasar seni dan galeri seni. Atraksi lain, seperti kampung pelukis. Berbagai pemerintah desa terkategori menjadi (1) pemdes tanpa atraksi,(2) pemdes dengan atraksi tunggal, (3) pemdes dengan beberapa atraksi , dan (4) pemdes dengan beberapa atraksi unggul ditambah dengan beberapa atraksi lain.
14. Kebijakan Pemerintah Desa
Strategi terpilih diterjemahkan dan dilaksanakan melaui pembuatan kebijakan desa yang tepat. Kebijakan dapat berubah-ubah, walau strategi konsisten. Kebijakan pemerintah desa bersifat strategis adalah turunan dari strategi terpilih oleh desa. Pada banyak bangsa-bangsa didunia,pemerintah pusat,daerah dan desa tidak mampu menerjemahan garis-garis besar haluan negara,cetak biru pembangunan jangka panjang bangsa atau propenas menjadi kumpulan kebijakan kabupaten dan desa yang membumi. Bagi desa,kebijakan SDA , berupa kebijakan SDA lestari, anti- deforestari,anti-erosi, anti penggunaan pupuk berlebihan atau anti hama berlebihan,pemulihan pertambangan dan kebijakan antipolusi. Kebijakan pengandaan infrastruktur desa ( jalan,jembatan,listrik dan air ) dan keamanan desa sebagai dasar kehidupan ekonomi dan sosial yang sehat. Kebijakan SDM Desa adalah pendidikan informal berupaya ketrampilan yang terkait dengan kegiatan ekonomi sehari-hari desa,yang dibiayai dengan APBDes.