, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan
untuk produksi yang akan datang (barang produksi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Investasi
Tujuan investasi
Memperbesar Usaha
Jaminan Bisnis
Mengurangi Persaingan
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/investasi/pengertian-investasi.html
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return
dan risiko. Penjelasan ketika dasar keputusan investasi tersebut adalah sebagai berikut:
Return. Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks
manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Pada konteks manajemen
investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau yang terjadi
(realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor
pada masa lalu.
Risiko. Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang
dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang
harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula
tingkat return harapan.
Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan
hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula
return harapan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process).
Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai
tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap
keputusan, yaitu:
Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat
keputusan tersebut. Investor biasanya lebih menyukai investasi pada sekuritas yang mudah
diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih berisiko tetapi memberikan harapan return
yang tinggi.
Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini
menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi
sekuritas luar negeri).
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi
portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio
aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif
untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas informasi
pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
×
Cari
ketik katakunci
Cari
Beranda › Ekonomi
Keputusan investasi adalah suatu keputusan dalam pengalokasian atau meletakkan sejumlah dana pada
jenis investasi tertentu agar mendatangkan keuntungan di masa mendatang dengan jangka waktu
tertentu. Keputusan investasi melibatkan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus
dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka pula.
Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai
menguntungkan dari sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Hasil dari keputusan
investasi yang diambil oleh manajemen perusahaan akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset
lancar dan aset tetap.
Proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko suatu
investasi. Hubungan return risiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang
searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus di
pertimbangkan.
Berikut beberapa pengertian dan definisi keputusan investasi dari beberapa sumber buku:
Menurut Purnamasari, dkk (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut
pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada
berbagai bentuk investasi.
Menurut Wijaya dan Wibawa (2010), keputusan investasi adalah keputusan sebagai komposisi antara
aset yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang.
Menurut Sutrisno (2003), keputusan investasi adalah keputusan yang sering disebut capital budgeting,
yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan yang
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang.
Menurut Mulyadi (2006), keputusan investasi adalah suatu keputusan melepaskan dana saat sekarang
dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana
yang dilepaskan pada saat investasi awal. Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas
bidang usaha apa yang akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan
sehingga kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah.
Menurut Martono dan Harjito (2010), keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa yang
akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya
rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang.
Menurut Pujiati dan Widanar (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan
perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada saat sekarang dengan
harapan untuk menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang
dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan
berkembang akan semakin jelas dan terencana.
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return
dan risiko. Penjelasan ketika dasar keputusan investasi tersebut adalah sebagai berikut:
Return. Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks
manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Pada konteks manajemen
investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau yang terjadi
(realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor
pada masa lalu.
Risiko. Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang
dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang
harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula
tingkat return harapan.
Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan
hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula
return harapan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process).
Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai
tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap
keputusan, yaitu:
Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat
keputusan tersebut. Investor biasanya lebih menyukai investasi pada sekuritas yang mudah
diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih berisiko tetapi memberikan harapan return
yang tinggi.
Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini
menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi
sekuritas luar negeri).
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi
portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio
aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif
untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas informasi
pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
d. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan
dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin
dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien,
yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau
sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.
Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai
keputusan investasi yang paling optimal.
Terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi yang dikenal sebagai
proksi set kesempatan investasi. Menurut Kallapur dan Trombley (2001), terdapat empat jenis proksi set
kesempatan investasi, yaitu:
Cari
ketik katakunci
Cari
Beranda › Ekonomi
Keputusan investasi adalah suatu keputusan dalam pengalokasian atau meletakkan sejumlah dana pada
jenis investasi tertentu agar mendatangkan keuntungan di masa mendatang dengan jangka waktu
tertentu. Keputusan investasi melibatkan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus
dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka pula.
Dasar, Proses dan Pengukuran Keputusan Investasi
Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai
menguntungkan dari sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Hasil dari keputusan
investasi yang diambil oleh manajemen perusahaan akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset
lancar dan aset tetap.
Proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko suatu
investasi. Hubungan return risiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang
searah dan linier. Artinya, semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus di
pertimbangkan.
Berikut beberapa pengertian dan definisi keputusan investasi dari beberapa sumber buku:
Menurut Purnamasari, dkk (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut
pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada
berbagai bentuk investasi.
Menurut Wijaya dan Wibawa (2010), keputusan investasi adalah keputusan sebagai komposisi antara
aset yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang.
Menurut Sutrisno (2003), keputusan investasi adalah keputusan yang sering disebut capital budgeting,
yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan yang
jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang.
Menurut Mulyadi (2006), keputusan investasi adalah suatu keputusan melepaskan dana saat sekarang
dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana
yang dilepaskan pada saat investasi awal. Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas
bidang usaha apa yang akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan
sehingga kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah.
Menurut Martono dan Harjito (2010), keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa yang
akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya
rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang.
Menurut Pujiati dan Widanar (2009), keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan
perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk melepaskan dana pada saat sekarang dengan
harapan untuk menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah yang lebih besar dari yang
dilepaskan pada saat investasi awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan
berkembang akan semakin jelas dan terencana.
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return
dan risiko. Penjelasan ketika dasar keputusan investasi tersebut adalah sebagai berikut:
Return. Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Pada konteks
manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Pada konteks manajemen
investasi, perlu dibedakan antara return harapan (expected return) dan return aktual atau yang terjadi
(realized return). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor
pada masa lalu.
Risiko. Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang
dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan yaitu berapa besar risiko yang
harus ditanggung dari investasi tersebut. Umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula
tingkat return harapan.
Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan
hubungan yang bersifat searah dan linier. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula
return harapan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process).
Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai
tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap
keputusan, yaitu:
Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat
keputusan tersebut. Investor biasanya lebih menyukai investasi pada sekuritas yang mudah
diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit yang lebih berisiko tetapi memberikan harapan return
yang tinggi.
b. Penentuan Kebijakan Investasi
Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini
menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi
sekuritas luar negeri).
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi
portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio
aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif
untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas informasi
pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
d. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan
dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin
dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien,
yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau
sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.
Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai
keputusan investasi yang paling optimal.
Terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi yang dikenal sebagai
proksi set kesempatan investasi. Menurut Kallapur dan Trombley (2001), terdapat empat jenis proksi set
kesempatan investasi, yaitu:
Baca Juga
Proksi set kesempatan berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek
pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Rasio-rasio yang telah digunakan yang
berkaitan dengan proksi berdasarkan pasar, antara lain: market to book value of equity; book to market
value of assets; tobin’s Q; earnings to price ratios; ratio of property, plant, and equipment to firm value;
dan ratio of depreciation to firm value.
Proksi set kesempatan investasi berdasarkan investasi mengungkapkan bahwa suatu kegiatan investasi
yang besar berkaitan secara positif dengan nilai set kesempatan investasi suatu perusahaan. Rasio-rasio
yang telah digunakan yang berkaitan dengan proksi berdasarkan investasi tersebut, antara lain: R&D
expense to assets, sales, or firm value dan ratio of capital expenditures to firm value.
Proksi set kesempatan investasi berdasarkan varian mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi
lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh.
Ukuran yang berkaitan dengan proksi berdasarkan varian tersebut, antara lain: variance of returns and
asset betas.
Alternatif proksi gabungan set kesempatan investasi dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi
kesalahan pengukuran (measurement error) yang ada pada proksi individual, sehingga akan
menghasilkan pengukuran yang lebih baik untuk set kesempatan investasi. Metode yang dapat
digunakan untuk menggabungkan beberapa proksi individual menjadi satu proksi yang akan diuji lebih
lanjut adalah dengan menggunakan analisis faktor.
https://www.kajianpustaka.com/2018/11/dasar-proses-dan-pengukuran-keputusan-investasi.html?m=1
(bond).
TIPE-TIPE INVESTASI
Pada saat seorang pebisnis atau pihak yang memiliki kelebihan dana ingin berinvestasi , mereka dapat
memilih serta memutuskan tipe aset keuangan seperti apa yang akan dipilihnya. Dalam halini ada dua tip
investasi yang dapat dipilihnya, yaitu investasi langsung dan investai tidak langsung.
Investasi Langsung
Investasilangsung (direct investment) yaitu mereka yang memiliki dana dapa langsung berinvestasi
dengan cara langsung membeli aset keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui
perantara maupun cara lainnya.
a. Tabungan
b. Deposito
Kontrak Opsi
Waran (warrant)
Kontrak future
Investasi tidak langsung (indirect investment) terjadi ketika pihak yang memiliki kelebihan dana dapat
melakukan keputusan investasi namun tidak tidak terlibat secara langsung, atau cukup dengan membeli
asset keuangan dalam bentuk saham atau obligasi. Mereka yang melakukan kebijakan investasi tidak
lagsung umumnya cenderung tidak terlibat dalam pengambilan keputusan penting pada suatu
perusahaan. Contohnya, mereka biasanya membeli saham dan obligasi yang dijual di pasar modal
melalui perusahaan investasi atau perantara (agent). Perantara tersebut nantinya akan mendapatkan
sejumlah keuntungan yang dianggap sebagai upah jasa (fee). Sementara itu, perusahaan investasi
adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan
menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.
Sumber: Irham, Fahmi (2015), Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab, Edisi 2, Jakarta: Salemba
Empat
2. Memungkinkan para pemodal berpartisipasi pada kegiatan bisnis yang menguntungkan (investasi).
3. Memungkinkan kegiatan bisnis mendapat dana dari pihak luar dalam rangka perluasan usaha
(ekspansi).
4. Memungkinkan kegiatan bisnis untuk memisahkan operasi bisnis dan ekonomi dari kegiatan
keuangan.
5. Memungkinkan para pemegang surat berharga memeroleh likuiditas dengan menjual surat berharga
yang dimiliki kepada pihak lain.