Anda di halaman 1dari 8

HIPKABI Bangsal : Anggrek Kelamin : P Nomor : 675xxx

Nama : Ny. T Umur : 49 Th Tgl lahir pasien.


Tgl/Bl/Th :
12/05/1971
Kelas / Jaminan : II Km. Operasi No : Op. Ke : 4
2 Tgl : 30-01-2020
Jam : 18.00 – 18.45
LAPORAN WIB
PENGHITUNGAN Praktikan : Gading CI : Linamariya, AMK.
INSTRUMEN DAN Suryo Putro,
LANGKAH- A.Md.Kep
LANGKAH OPERASI Paraf : Paraf :

Diagnosa : Hernia Inguinalis (S) Operator : dr. , Sp.B


Tindakan Operasi : Hernioraphy
Peran Instrumen
Observer Asisten Instrumen Instrumen Mandiri
Praktikan Pendampingan

Persiapan Anastesi :
Jenis Anastesi : Spinal Anastesi
- Regivell Spinal 0,5% 1 ampul
- Spinocan
- Spuit 5 cc
- Glove Steril no. 7,5
- Kassa steril
- Betadine
- Plester

PENGHITUNGAN INSTRUMEN DAN BAHAN HABIS PAKAI


No. Instrumen dan Sponge Jumlah
Pra Intra + Post
INSTRUMEN
1 Kidr ney Tray (Bengkok) 1 1 - 1
2 Bowl (Kom sedang) 2 2 - 2
3 Sponge Holding Forceps 1 1 - 1
Haemostatic Forceps
4 4/5 4/5 - 4/5
lurus/bengkok
5 Kocher / Ligature Forceps 5 5 - 5
6 Needle Holder 2 2 - 2
7 Towel Clamp 5 5 - 5
8 Scapel no. 3 1 1 - 1
9 Bisturi no. 10 1 1 - 1
10 Dissecting Scissor/ Metzenbaum 2 2 - 2
Delicate Scissor (Gunting
11 2 2 - 2
Benang)
12 Anatomis Pinset 2 2 - 2
13 Chirurgis Pinset 2 2 - 2
14 Suction Cannula 1 1 - 1
15 Suction Tube 1 1 - 1
16 Handpiece Couter ESU 1 1 - 1
17 Ohack kecil / besar 2/2 2/2 - 2/2
BARANG HABIS PAKAI
1 Glove Steril No. 6,5/7/7,5 1/1/1 1/1/1 - 1/1/1
2 Kassa Steril kecil 20 20 - 20
3 Deppers steril 4 4 - 4
4 NaCl 0,9% 50cc 50cc - 50cc
5 Povidone Iodine 10% 50cc 50cc - 50cc
6 Alkohol 70% 50cc 50cc - 50cc
7 Apron 3 3 - 3
8 Hipafix / plester 15cm 15cm - 15cm
9 Underpad 1 1 - 1
10 Mesh 1 1 - 1
11 Pentil 1 1 - 1
12 Folley catheter 16 1 1 - 1
13 Urin bag 1 1 - 1
14 Steril water 10cc 10cc - 10cc
15 Spuit 10 cc 1 1 - 1
16 PGA 2.0 / 3.0 1/1 1/1 - 1/1
17 Silk 2.0 1 1 - 1
18 Cromic 2.0 - 1 - 1
19 Tulle dresing 1 1 - 1

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF

SERAH TERIMA PASIEN


1. Pasien dari ruang Anggrek datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara
perawat ruangan dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan dengan menggunakan easy move ke
brankart kamar bedah di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakai topi operasi serta memasang siderail brankart
kamar bedah.
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklist yang berisi lama puasa, pengecekan inform
concent (persetujuan operasi), identitas pasien, kelengkapan serah terima pasien
lainnya termasuk obat-obatanya yang dibawa.
5. Memeriksa keadaan pasien di ruang pra-induksi, meliputi tingkat kesadaran, tanda-
tanda vital (TTV) dan kaji alergi, memasang stiker merah bila terjadi alergi obat-
obatan pre-medikasi tertentu.

SIGN IN
Perawat sirkuler melakukan sign in di ruangan pra-induksi sebelum induksi anastesi, dan
dihadiri minimal oleh dokter anastesi, perawat bedah dan perawat anastesi.
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi
operasinya, prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dalam lembar
informed concent? (sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberikan tanda / marking? (sudah dimarking)
c. Apakah mesin dan obat anastesi telah di cek dan lengkap? (sudah)
d. Apakah pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi? (sudah)
Apakah pasien memiliki
a. Riwayat alergi yang diketahui? (tidak)
b. Resiko kesulitan pada jalan napas atau resiko aspirasi? (tidak ada)
c. Resiko kehilangan darah > 200 ml (35ml/kg BB pada dewasa)? (tidak ada)

PERSIAPAN TIM BEDAH, ANASTESI DAN PENGELOLAAN PASIEN


1. Dokter operator, asisten operator, perawat instrument menggunakan APD (Penutup
kepala, masker, kacamata, apron, sandal / sepatu boot).
2. Alasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad kemudian
pasien dipindahkan ke meja operasi dari brankart secara aman.
3. Perawat instrument menyiapkan instrumen set dasar yang akan digunakan untuk
tindakan Hernioraphy.
4. Perawat sirkuler memasang pulse oxymeter, bedside monitor, sphygmomanometer
dan menempatkan infus pada standart infus, cek mesin suction dan pasang tabung
suction.
5. Cek fungsi electro surgery unit (ESU)
6. Pasang ground plate atau netral couter pada salah satu ekstremitas bawah pasien
yang di pasang oleh perawat sirkuler.
7. Tim anastesi (dokter anastesi dan penata anastesi) melakukan anastesi dengan
teknik spinal anastesi.
8. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien supine.
SCRUBING
Dokter, perawat instrumen, asisten operator melakukan cuci tangan bedah. ( air mengalir.
Chlorehexidine 4%, pembersih kuku, sponge, sikat). Dengan langkah-langkah :
a) Lepas asesoris yang berada di tangan
b) Pakai apron
c) Lipat lengan baju ±10 cm di atas siku.
d) Basahi tangan dan lengan sampai 5 cm diatas siku dibawah air yang mengalir.
e) Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku di bawah air mengalir dari
arah dalam ke luar.
f) Tuangkan cairan chlorehexidine 4% ke spon secukupnya (5ml).
g) Basahi spon dan remas–remas ssampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh permukaan
tangan sampai 5 cm di atas siku.
h) Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah menjauhi
badan)
i) Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap di pegang)
j) Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan ¾ lengan (5 detik
untuk 2 tangan)
k) Gunakan untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah menggosok telapak
tangan selama 15 detik, punggung tanagn 15 detik, kemudian seluruh jari 15 detik
secara berurutan. Setiap jari digosok seolah mempunyai 4 sisi) lalu buang spon
kemudian bilas di bawah air yang mengalir sampai bersih.
l) Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan
chlorhexidine 4% lakukan cuci tangan procedural.
m) Bilas dengan air mengalir sampai bersih
n) Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku, jangan dikibas.
o) Perhatikan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu.

GOWNING DAN GLOVING


1. Dokter, perawat instrumen, asisten operator mengeringkan tangan dengan towel
kemudian memakai jas operasi dan glove steril. (jari – jari tidak boleh melewati
manset jas operasi).
2. Perawat instrument menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak
pengalas dan penyiapkan instrument di meja mayo.

INSTRUMENTASI
1. Scrubing nurse/instrumentator menyiapkan instrumen dasar untuk tindakan
Hernioraphy dan bahan habis pakai meliputi kassa steril 20, bisturi no. 10 pada scaple
no. 3, iodine povidine 10%, alcohol 70%, benang PGA 2.0, PGA 3.0, Silk 2.0 cutting,
hipafix/plester, underpad, ground plate atau netral couter.

ASEPSIS
1. Perawat instrument memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan sponge holding
forcep dan bowl yang berisi alcohol 70 % dan povidon iodine 10 % di kidney tray
kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi.

DRAPPING
Perawat instrument memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk melakukan
drapping.
1. Berikan satu duk besar untuk menutupi area caudal. Berikan satu duk besar untuk
menutupi bagian tubuh atas/frontal pasien. Berikan dua duk sedang untuk bagian
samping kemudian fiksasi dengan doek klem. Pasang duk lubang diatas duk besar
dan siapkan selang suction yang serta di fiksasikan dengan doek klem.
2. Pasang dan fiksasi set handpiece couter ESU dengan towel clip/doek klem kecil
yang bersebelahan dengan selang suction.
TIME OUT
Perawat sirkuler memimpin time out
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnose, prosedur oprasi dan area
insisi)
c. Antibiotic provilaksis telah diberikan dalam 60 menit? (ya)
ANTISIPASI KEJADIAN KRITIS :
 Operator
a. Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil? (tidak
ada)
b. Berapa estimasi lama operasi? (1 jam)
c. Antisipasi kehilangan darah yang di persiapkan? (tidak ada)
 Tim anastesi
a. Adakah masalah spesifik yang timbul? (tidak ada)
b. Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu di perhatikan?
(airway dan hemodinamik)
 Tim keperawatan
a. Apakah peralatan sudah steril? (sesuai indikator)
b. Adakah alat khusus harus diperhatikan? (tidak ada)
Dipersilahkan operator memimpin doa

LANGKAH – LANGKAH OPERASI


1 Perawat instrumen memberikan pinset chirurgis kepada 1. Chirurgis pinset (1)
operator untuk memastikan keberhasilan tindakan 2. Scapel no. 3 (1)
anastesi dengan rangsang/sensitivitas nyeri dan
3. Bisturi no. 10 (1)
memberikan scapel no 3 dengan bisturi no 10 yang
diletakkan diatas kidney tray kepada operator untuk 4. Kidney tray (4)
melakukan insisi kulit sampai lemak.
2 Perawat instrumen memberikan haemostatic forceps dan 1. Haemostatic forceps (1)
kassa kepada asisten operator untuk mengontrol
perdarahan, lalu perawat instrumen memberikan 2. Kassa (1)
handpiece couter ESU kepada operator untuk 3. Handpiece couter ESU
melakukan insisi lemak, sambil perawat instrumen
(1)
melakukan suction asap couter.
4. Suction (1)
3 Perawat instrumen memberikan ohack untuk 1. Ohack (2)
melebarkan lapangan operasi. 2. Scapel no 3 (1)
Pada lapisan fasia perawat instrumen memberikan
scapel no 3 dengan bisturi no 10 untuk membuka fasia, 3. Bisturi no 10 (1)
kemudian memberikan pinset chirurgis dan gunting 4. Haemostatic forceps (2)
jaringan kepada operator untuk melebarkan insisi, dan 5. Pinset chirurgis (1)
memberikan haemostatic forceps kepada asisten untuk
menjepit fasia proximal dan distal. 6. Metzenbaum (1)
4 Setelah fasia terbuka, ditemukan otot. Kemudian 1. Deppers (1)
perawat instrumen memberikan deppers yang dijepit 2. Kocher (1)
kocher dan dicelupkan NaCl 0,9% kepada operator
untuk split otot.
5 Operator mengidentifikasi funikulus spermatikus 1. Pentil (1)
menggunakan jari, kemudian perawat instrumen 2. Haemostatic forceps (1)
memberikan pentil sebagai tegel dan ujungnya di klem
menggunakan haemostatic forceps.
6 Operator mencari kantong hernia. Setelah kantong 1. Haemostatic forceps (2)
ditemukan, perawat instrumen memberikan haemostatic 2. Metzenbaum (1)
forceps dan metzenbaum untuk membuka dan
memperlebar kantong hernia.
7 Setelah omentum ditemukan dalam kantong lalu di 1. Metzenbaum (1)
lakukan pemotongan perawat instrumen memberikan 2. Pinset anatomis (1)
metzenbaum dan pinset anatomis kepada operator.
3. Silk 2.0 (1)
Kemudian di jahit, perawat instrumen memberikan silk
2.0 tanpa jarum ke operator, dan memberikan 4. Haemostatic forceps (1)
haemostatic forceps dan gunting benang ke asisten 5. Gunting benang (1)
operator.
8 Perawat instrumen memberikan mess kepada operator 1. Mess (1)
dan dipasang dibawah funikulus spermatikum, 2. Neddle holder (1)
kemudian memberikan neddle holder dan silk 2.0
3. Silk 2.0 (1)
kepada operator untuk menjahit mess, dan memberikan
gunting benang ke asisten. 4. Gunting benang (1)
9 Perawat instrumen memberikan neddle holder dan PGA 1. Neddle holder (1)
2.0 kepada operator untuk menjahit mess yang dikaitkan 2. PGA 2.0 (1)
dengan conjoint tendon. Perawat instrumen memberikan
3. Ohack (2)
ohack dan gunting benang ke asisten.
4. Gunting benang (1)
10 Setelah mess dijahit, dilakukan pencucian organ dalam 1. NaCl 0,9% 50cc
dengan NaCl 0,9%. Perawat instrumen memberikan 2. Bowl (1)
suction ke asisten. 3. Suction (1)
11 SIGN OUT
Lakukan penghitungan instrumen yang digunakan
Nama Barang Pre Intra + Post
Instrumen 36 36 - 36
Kassa 20 20 - 20
Deppers 4 4 - 4
Jarum 3 1 - 4
Perdarahan 50 cc ditabung suction dan 5 kassa basah dengan darah
- Labeling specimen tumor? (Tidak Ada)
- Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu disikapi? (Tidak Ada)
Kepada operator, Dokter Anastesi dan tim keperawatan, Apakah terdapat pesan khusus
untuk pemulihan pasien? (pasien boleh turun dari tempat tidur setelah 1x24 jam, kaki
bisa digerakkan setelah 3-4 jam, pasien boleh minum yang hangat-hangat)
12 Perawat instrumen memberikan neddle holder, PGA 2.0, 1. Neddle holder (10
dan pinset anatomiskepada operator untuk menjahit 2. PGA 2.0 (1)
fasia, dan memberikan haemostatic forceps, kassa dan
3. Pinset anatomis (1)
gunting benang ke asisten operator.
4. Haemostatic forceps (1)
5. Kassa
6. Gunting benang (1)
13 Perawat instrumen memberikan neddle holder, cromic 1. Neddle holder (10
2.0, dan pinset anatomis kepada operator untuk menjahit 2. PGA 2.0 (1)
lemak, sementara asisten operator tetap memegang
3. Pinset anatomis
haemostatic forceps, kassa dan gunting benang untuk
membantu proses penjahitan. 4. Haemostatic forceps (1)
5. Kassa (1)
6. Gunting benang (1)
14 Perawat instrumen memberikan neddle holder, PGA 3.0 1. Neddle holder (10
dan pinset chirurgis kepada operator untuk menjahit 2. PGA 2.0 (1)
kulit, sementara asisten operator tetap memegang
3. Pinset chirurgis
haemostatic forceps, kassa dan gunting benang untuk
membantu proses penjahitan. 4. Haemostatic forceps (1)
5. Gunting benang (1)
15 Perawat instrumen memberikan kassa steril dan NaCl 1. Kassa (4)
0,9% kepada asisten operator untuk membersihkan luka 2. Hipafix (15cm)
operasi. Perawat instrumen memberikan kassa steril dan
povidone iodine 10% dan tulle dresing kepada asisten
operator. Perawat instrumen memberikan kassa steril
untuk menutup luka operasi, kemudian perawat sirkuler
menutup luka operasi menggunakan hipafix.
16 1. Perawat sirkuler merapikan dan membersihkan 1. Towel
pasien dengan towel.
2. Perawat instrumen menaruh instrumen ke tempat box
alat kotor setelah dihitung kelengkapannya.
3. Perawat instrumen, asisten operator, operator
melepas jas steril, melepas sarung tangan, apron,
setelah itu cuci tangan prosedural.
4. Setelah itu pasien dipindahkan ke RR, sesampainya
di RR, perawt RR melakukan observasi
hemodinamik dan pemasangan bed side monitor.
5. Monitor ttv pasien dan atur posisi.
6. Setelah itu melakukan penilaian kondisi pasien
selesai operasi menggunakan bromage score dan
pasien bisa dipindahkan ke bangsal jika score
minimal ≤ 2.
7. Timbang terima antara perawat RR dengan perawat
ruangan.

Semarang, Januari 2020


Pembimbing Klinik / CI

(LINAMARIYA, AMK)
NIK. 4930398

Anda mungkin juga menyukai