Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

FOKUS PADA MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK RW 4


DESA REMPOAH KECAMATAN BATURRADEN
KABUPATEN BANYUMAS

KELOMPOK 4

HERI FIRMANSAH
HENDRA ARI WIBAWA
IMANIAH KUSUMA WARDANI
ATIT PRASETYA MAHARANI
SRI ASIH DIANA FITRI
ARI WIBOWO
GINANJAR LAKSANA
ADITYA WICAKSONO

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019
I. PENGKAJIAN
A. Data Inti
1. Sejarah
Kesehatan ibu dan anak di RW 4 desa rempoah mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu. Adanya kebutuhan yang besar
terhadaibu dan anak maka dibentuklah tambahan pos kesehatan
posyandu balita di RW 4. Dalam pelaksanaan tugasnya para kader
bekerja sama melaksanakan program pemerintah dalam menjaga
kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak menjadi target
kesuksesan program-program kesehaan yang ada di Indonesia.
2. Demografi
RW 4 desa Rempoah berada tidak jauh dari pusat pemerintahan
desa Rempoah. Lingkungan RW 4 cukup strategis karena terletak di
sekitar jalan raya utama yang ada di kecamatan Baturaden kabupaten
Banyumas. Sebagian besar warganya dapat mengakses air bersih dari
sumber mata air yang berbeda-beda yaitu dari PAM, air sumur galian, air
sumber mata air, dan air sungai. Sumber air yang digunakan warga untuk
minum dan memasak berasal dari air PAM, air sumber mata air dan air
sumur galian.
3. Vital Statistik
Terdapat 10 ibu hamil yang berada di lingkungan RW 4 dengan 10
% tidak mengkonsumsi tablet Fe, 60% tidak mengikuti senam hamil,
20% belum memiliki rencana tempat persalinan dan alat transportasi,
40% belum memiliki rencana KB setelah persalinan, 3 orang memiliki
riwayat masalah kehamilan. Jumlah ibu menyusui yang berada di RW 4
sebanyak 31 orang, dimana 90,3% telah memberikan ASI eksklusif. Dari
56 balita yang ada di RW 4 terdapat 16,1 % balita jarang makan sayur,
35,3% sering jajan di warung dan 10% diberikan makanan tambahan
dibawah umur < 6 bulan.
4. Nilai dan Kepercayaan
Ibu hamil di RW 4 desa Rempoah tidak memiliki pantangan makan
ataupun ritual khusus yang bertentangan dengan kesehatan. Budaya yang
bertentangan dengan kesehatan lainnya juga tidak ditemukan.
B. Data Subsistem
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan wilayah RW 4 merupakan wilayah yang cukup padat
penduduk, nampak pada beberapa rumah yang terletak berdekatan
sampai dengan masuk ke gang-gang. Kontur tanah di wilayah RW 3
sebagian besar datar dan sedikit menanjak dan menurun di area sekitar
sungai. Akses jalan desa sebagian merupakan jalan aspal dan sebagian
merupakan jalan gang dengan paving atau cor semen. Penerangan jalan
di lingkungan rumah warga cukup terang.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di sekitar RW 4 adalah
puskesmas Baturaden II. Semua ibu hamil yang berada di wilayah RW 4
memeriksakan kehamilannya di puskesmas. Balita di RW 4 telah
mendapatkan pelayanan kesehatan sejak dini melalui kegiatan posyandu
balita yang meliputi penimbangan, pemantauan tumbuh kembang,
imunisasi dan pendidikan kesehatan.
3. Ekonomi
Sebagian besar pekerjaan warga RW 4 adalah buruh. Tingkat
pendapatan sebagian besar warga berkisar antara Rp 900.000,00 – Rp
1.500.000,00.
4. Keamanan dan Transportasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 4 lingkungan RW
4 merupakan lingkungan yang aman dari tindakan kejahatan yang berasal
dari internal maupun eksternal. Sarana transportasi yang digunakan
warga adalah kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Lokasi wilayah
yang berada di dekat pusat pemerintahan desa cukup memudahkan warga
dalam menggunakan sarana transportasi.
5. Pemerintahan
RW 4terdiri dari 8 RT. Koordinasi antar RT sering dilakukan rutin
satu bulan sekali. Terdapat kegiatan para remaja yang cukup aktif
sebagai wadah dalam menyatukan remaja RW 4 desa Rempoah. Setiap
kebijakan desa selalu diputuskan dalam sebuah forum musyawarah desa.
6. Politik
Kebijakan pemerintah di bidang kesehatan telah menjangkau warga
di RW 4. Setiap warga RW 4 diberikan hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan mulai dari posyandu hingga rujukan ke puskesmas.
Adanya program KIS dari pemerintah dimanfaatkan secara maksimal
oleh warga dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
7. Komunikasi
Komunikasi bidang kesehatan warga RW 4 dilakukan dengan
penyuluhan kesehatan pada saat posyandu dan posbindu. Selain dari
penyuluhan, informasi kesehatan yang diperoleh warga RW 4 berasal
dari TV. Komunikasi yang dilakukan oleh warga RW 4 dilakukan pada
saat pertemuan bulanan dan acara-acara warga.
8. Pendidikan
Sebagian besar warga RW 4 memiliki tingkat pendidikan tamat
SD. Sarana pendidikan di lingkungan RW 4 cukup lengkap mulai dari
TK sampai dengan SMA. Ibu rumah tangga di lingkungan wilayah RW
4 sebagian besar adalah tamat SD dan tamat SMA. Balita dan anak dapat
mengakses pendidikan baik formal maupun non formal di wilayah RW 4.
Anak usia 4-6 tahun dapat bersekolah di jenjang TK, anak usia 6-12
tahun dapat bersekola di SD. Selain itu terdapat sarana pendidikan non
formal berupa TPQ.
9. Rekreasi
Sebagian besar warga RW 4 jarang melakukan kegiatan rekreasi.
Warga RW 4 desa Rempoah biasanya menghabiskan waktu luangnya di
rumah dengan menonton TV.
II. TABULASI
A.Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Ibu Hamil
1. Usia kehamilan ibu hamil
Tabel 2.1 Usia kehamilan ibu hamil
Trimester Jumlah Persentase (%)
I (0-3 Bulan) 1 10
II (4-6 Bulan) 6 60
III(7-9 Bulan) 3 30
TOTAL 10 100
Berdasarkan Tabel 2.5 diketahui bahwa dari 10 ibu hamil, usia kehamilan
ibu hamil mayoritas pada trimester II yaitu sebesar 60%
2. Memeriksakan kehamilan
Tabel 2. memeriksakan kehamilan
Memeriksakan kehamilan Jumlah Persentase (%)
Ya 38 88,4
Tidak 5 11,6
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.8 menunjukan bahwa 88,4% ibu hamil telah
melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulannya.
3. Jumlah pemeriksaan kehamilan
Tabel 2.9 Jumlah pemeriksaan kehamilan
Jumlah pemeriksaan Jumlah Persentase (%)
2 11 25,6
3 2 4,7
4 7 16,3
>4 18 41,9
Total 38 100
Berdasarkan Tabel 2.9 menunjukan bahwa ibu memeriksakan kehamilan
lebih dar >4 kali sebanyak 41,9%.
4. Alasan tidak memeriksakan kehamilan
Tabel 2.10 Alasan tidak memeriksakan kehamilan
Alasan Jumlah Persentase (%)
Tidak ada biaya 2 40
Tidak sempat 1 20
Tidak tahu 1 20
Lain-lain 1 20
Total 5 100
Berdasarkan Tabel 2.10 menunjukan bahwa alasan ibu hamil tidak
periksa kehamilannya ke pelayanan kesehatan karena factor biaya.
5. Masalah kehamilan pada ibu hamil
Tabel 2.11 Masalah kehamilan pada ibu hamil
Masalah kehamilan pada ibu hamil Jumlah Persentase (%)
Plasenta previa 2 40
Perdarahan kehamilan 1 20
KPD 2 20
Total 5 100
Berdasarkan Tabel 2.11 menunjukan bahwa masalah kehamilan ibu
hamil yaitu plasenta previa dan KPD
6. Keluhan ibu hamil
Tabel 2.13 Keluhan ibu hamil
Riwayat penyakit pada ibu hamil Jumlah Persentase (%)
Lemah, letih, lesu 5 14,3
Pusing 4 11,4
Mual dan muntah 12 34,3
Bengkak di kaki atau tempat lain 1 2,9
Lain-lain 13 37,1
Total 35 100
Berdasarkan Tabel 2.13 diketahui bahwa terdapat 34,3% ibu hamil
mengalami keluhan lemah, letih, lesu, dan 37,1% lainnya mengalami
keluhan kehamilan lain-lainnya
7. Konsumsi vitamin pada ibu hamil
Tabel 2.14 Konsumsi vitamin pada ibu hamil
Konsumsi vitamin pada ibu hamil Jumlah Persentase (%)
Tidak pernah 3 7,0
Jarang 4 9,3
Sering 7 16,3
Selalu 29 67,4
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.14 menunjukan bahwa sebanyak 67,4% ibu hamil
selalu (setiap hari) mengkonsumsi vitamin yang dianjurkan oleh petugas
kesehatan
8. Konsumsi tambah darah pada ibu hamil
Tabel 2.14 Konsumsi vitamin pada ibu hamil
Konsumsi tambah darah Jumlah Persentase (%)
Tidak pernah 7 16,3
Jarang 20 46,5
Sering 3 7,0
Selalu 13 30,2
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.14 menunjukan bahwa sebanyak 46,5% ibu hamil
jarang (1-3x seminggu) mengkonsumsi tambah darah yang dianjurkan
oleh petugas kesehatan
9. Budaya pada ibu hamil
Tabel 2.15 Budaya pada ibu hamil
Budaya pada ibu hamil Jumlah Persentase (%)
Ya 11 26,8
Tidak 32 73,2
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.15 menunjukan bahwa ibu hamil masih mengikuti
budaya selama hamil.
10. Senam hamil
Tabel 2.16 Senam hamil
Senam hamil Jumlah Persentase (%)
Ya 10 23,3
Tidak 33 76,7
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.16 menunjukan bahwa sebanyak 76,7% ibu hamil
belum mengikuti program senam hamil.
11. Pengetahuan kehamilan berbahaya
Tabel 2.19 pengetahuan kehamilan berbahaya
Pengetahuan kehamilan berbahaya Jumlah Persentase (%)
Ya 35 81,4
Tidak 8 18,6
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.19 diketahui bahwa 81,4% ibu hamil mengetahui
terkait dengan tanda dan bahaya pada kehamilan.
12. Pengetahuan tentang tanda persalinan
Tabel 2.20 Pengetahuan tentang tanda persalinan
Pengetahuan tentang tanda persalinan Jumlah Persentase (%)
Ya 37 86
Tidak 6 14
Total 43 100
Berdasarkan 2.20 menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil sudah
mengetahui tentang tanda-tanda dalam persalinan.
13. Rencana untuk melahirkan
Tabel 2.21 Rencana untuk melahirkan
Rencana untuk melahirkan Jumlah Persentase (%)
Ya 37 86
Tidak 6 14
Total 43 100
Berdasakan Tabel 2.21 menyatakan bahwa ibu hamil sudah
merencanakan tempat yang akan digunakan untuk ibu hamil melakukan
persalinan.
14. Transportasi saat melahirkan
Tabel 2.22 Transportasi saat melahirkan
Transport saat melahirkan Jumlah Persentase (%)
Ya 37 86
Tidak 6 14
Total 43 100
Berdasarkan Tabel 2.22 menunjukan bahwa 86 % ibu hamil sudah
memiliki rencana alat transportasi yang akan digunakan saat melahirkan.
15. Rencana KB setelah melahirkan
Tabel 2.23 Rencana KB setelah melahirkan
Rencana KB Jumlah Persentase (%)
Sudah 34 79,1
Belum 9 20,9
Total 2 100
Berdasarkan Tabel 2.23 menunjukan bahwa 79,1 ibu hamil telah
memiliki rencana KB yang akan digunakan setelah ibu hamil melahirkan.
Pasangan Usia Subur (PUS)
1. Pasangan usia subur
Tabel 2.25 Pasangan usia subur
Pasangan Usia Subur Jumlah Persentase (%)
Ya 309 100
Tidak 0 0
Total 309 100
Berdasarkan Tabel 2.25 diketahui bahwa seluruh responden merupakan
pasangan usia subur (PUS).
2. Program KB
Tabel 2.26 Program KB
Mengikuti Program KB Jumlah Persentase (%)`
Ya 249 80,60
Tidak 55 19,40
Total 304 100
Berdasarkan Tabel 2.26 diketahui bahwa PUS yang mengikuti program
KB sebanyak 80,60%.
3. Alasan tidak ikut Program KB
Tabel 2.26 Program KB
Mengikuti Program KB Jumlah Persentase (%)`
Agama 2 3,6
Tidak tahu 3 5,5
Hamil 5 9,09
Dilarang suami 2 3,6
Lain-lain 43 78,1
Total 55 100
Berdasarkan Tabel 2.26 diketahui bahwa PUS yang mengikuti program
KB sebanyak 78,1% karena sedang hamil
4. Jenis kontrasepsi pada PUS
Tabel 2.27 Jenis kontrasepsi pada PUS
Kontrasepsi Jumlah Persentase (%)
IUD 73 29,31
Suntik 102 40,96
Pil 14 5,62
Susuk 44 17,67
Kondom 5 2,00
Steril 11 4,41
Total 249 100
Berdasarkan Tabel 2.27 diketahui bahwa alat kontrasepsi yang paling
banyak digunakan oleh PUS yaitu KB suntik dengan presentase sebesar
40,96%.
5. Alasan PUS keluar dari program KB
Tabel 2.28 Alasan PUS tidak mengikuti program KB
Alasannya Jumlah Persentase (%)
Penyakit 1 4
Ingin punya anak 24 96
Total 25 100
Berdasarkan Tabel 2.28 diketahui bahwa sebesar 96% pasangan usia
subur keluar KB karena alasan ingin memiliki anak.
Ibu Menyusui
1. Mengetahui ASI eksklusif
Tabel 2.34 Mengetahui ASI eksklusif
Mengetahui Jumlah Persentase (%)
Ya 109 93,2
Tidak 8 6,8
Total 117 100
Berdasarkan Tabel 2.34 menunjukkan bahwa 93,2 ibu mengetahui
tentang ASI eklusif.
2. Pemberian ASI
Tabel 2.35 Pemberian ASI
Memberikan ASI 6 bulan pertama Jumlah Persentase (%)
Ya 94 80,3
Tidak 23 19,7
Total 117 100
Berdasarkan Tabel 2.35 menujukkan 80,3% bayi dberikan ASI pada 6
bulan pertama
3. Usia pemberian makanan tambahan dan susu formula
Tabel 2.37 Usia pemberian makanan tambahan dan susu formula
Usia Jumlah Persentase (%)
>6 bulan 94 80,3
<6 bulan 23 19,7
Total 117 100
Berdasarkan Tabel 2.37 menunjukkan 80,3% ibu memberikan makanan
tambahan dan susu formula pada bayi usia >6 bulan
4. Alasan tidak memberikan ASI eksklusif
Tabel 2.39 Alasan tidak memberikan ASI eksklusif
Alasan Jumlah Persentase (%)
Pekerjaan 2 8,7
Tidak tahu 1 4,3
ASI Tidak keluar 9 39,1
Lain-lain 11 47,8
Total 23 100%
Berdasarkan Tabel 2.39 menunjukkan 39,1% tidak memberikanASI
eklusif karena ASI tidak keluar.
Anak dan Balita
1. Kehadiran balita ke posyandu tiap bulan
Tabel 2.40 Kehadiran balita ke posyandu tiap bulan
Setiap bulan Jumlah Persentase (%)
Ya 259 96,3
Tidak 10 3,7
Total 269 100
Berdasarkan Tabel 2.40 menunjukan bahwa dari 269 balita yang di
survey 96,3% menghadiri kegiatan posyandu setiap bulan.
2. Imunisasi
Tabel 2.41 Imunisasi
Imunisasi Jumlah Persentase (%)
Ya 266 98,9
Tidak 3 1,1
Total 269 100
Berdasarkan Tabel 2.41 diketahui bahwa 98,9% balita di RW 2 sudah
dilakukan imunisasi.
3. Kepemilikan KMS
Tabel 2.42 Kepemilikan KMS
Kepemilikan KMS Jumlah Persentase (%)
Ya 268 99,6
Tidak 1 0,4
Total 56 100
Bedasarkan pada Tabel 2.42 diketahui bahwa sebanyak 99,6% balita
sudah memiliki KMS.
4. Rentang garis BB di KMS
Tabel 2.44 Rentang garis BB di KMS
Rentang garis BB di KMS Jumlah Persentase (%)
Daerah hijau 52 92,85
Bawah garis titik-titik 0 0
Di atas garis hijau-kuning 4 7,15
Di bawah garis merah 0 0
Total 56 100
Berdasarkan pada Tabel 2.44 menunjukan bahwa sebanyak 92,85% balita
memiliki rentang BB di KMS di daerah hijau dan balita di atas garis
hijau-kuning sebanyak7,15%.
5. Makan sayur
Tabel 2.45 Makan sayur
Makan sayur Jumlah Persentase (%)
Tidak pernah 12 4,5
Jarang 76 28,3
Sering 98 36,4
Selalu 83 30,9
Total 53 100
Berdasarkan pada Tabel 2.45 menunjukan bahwa sebanyak 36,4% balita
sering (4-6x seminggu) makan sayur
6. Minum susu formula
Tabel 2.46 Minum susu formula
Minum susu Jumlah Persentase (%)
Tidak pernah 35 13,0
Jarang 71 26,4
Sering 76 28,3
Selalu 87 32,3
Total 269 100
Berdasarkan Tabel 2.46 diketahui bahwa sebanyak 32,3% balita selalu
minum susu formula.
7. Jajan di pinggir jalan
Tabel 2.47 Jajan di pinggir jalan
Jajan di pinggir jalan Jumlah Persentase (%)
Tidak pernah 57 21,2
Jarang 101 37,5
Sering 69 25,7
Selalu 42 15,6
Total 269 100
Berdasarkan Tabel 2.47 menunjukan bahwa 37,5% balita jarang (1-3 x
seminggu) jajan di pinggir jalan.
8. Sakit dalam 3 bulan terakhir
Tabel 2.48 Sakit dalam 3 bulan terakhir
Kriteria Jumlah Persentase (%)
Ya 166 61,7
Tidak 103 38,3
Total 269 100
Berdasakan Tabel 2.48 menunjukan bahwa sebanyak 61,7% balita pernah
sakit dalam 3 bulan terakhir.
9. Pelayanan kesehatan yang digunakan saat anak sakit
Tabel 2.49 Pelayanan kesehatan yang digunakan saat anak sakit
Kepemilikan KMS Jumlah Persentase (%)
Yankes 231 85,9
Dukun/ alternative 10 3,7
Obat warung 8 3,0
Lainnya 20 7,4
Total 269 100
Berdasarkan pada Tabel 2.49 diketahui bahwa sebanyak 85,9% balita
sudah dibawa ke pelayanan kesehatan saat balita sakit.
III. ANALISA DATA

No Data Tipologi Problem


1 Data Primer : Risiko Perilaku
o Jumlah ibu hamil 10 orang kesehatan
- 10 % tidak mengkonsumsi tablet Fe cenderung
- 60% tidak mengikuti senam hamil berisiko pada
- 20% belum memiliki rencana tempat ibu, bayi dan
persalinan dan alat transportasi yang balita Desa
digunakan Rempoah
- 40% belum memiliki rencana KB
setelah persalinan
- 3 orang memiliki riwayat masalah
kehamilan yaitu Ketuban Pecah Dini
(KPD) 2 orang, perdarahan 1 orang
- Hasil wawancara pada ibu hamil
didapatkan data bahwa tidak terdapat
pantangan yang dapat mengganggu
kesehatan pada saat hamil.
o Jumlah ibu menyusui 31 orang
- 9,7% (3 orang) tidak memberikan
ASI eklusif dengan alasan asi tidak
keluar 2 orang dan alasan pekerjaan
1 orang.
o Dari 65 balita :
- 16,1 % balita jarang makan sayur
- 9,5 % tidak pernah minum susu,
- 17,5% jarang minum susu
- 21% selalu jajan di warung
- 35,3% sering jajan di warung
- 10% diberikan makanan tambahan
dibawah umur < 6 bulan
- Hasil wawancara dengan kader
didapatkan data bahwa telah
dilakukan upaya-upaya pencegahan
kejadian balita gizi buruk antara lain
:
 Penempelan stiker pada rumah
ibu hamil
 Penempelan stiker di rumah
keluarga dengan baduta
 Pemberian PMT dari bank desa
 Pembentukan rumah desa sehat
(RDS) dari dinsos, dinkes dan
kecamatan
 Refreshing kader meliputi
pelatihan pengukuran
antropometri balita dengan posisi
berbaring
 Penyuluhan 3x/tahun di tiap
posyandu pada bulan februari,
agustus dan November
Data Sekunder :
- Cakupan pemberian tablet Fe pada
ibu hamil desa rempoah pada bulan
agustus 2019 tercapai 30,3%
2 Data Primer : Aktual Ketidakefekti
 Jumlah 171 KK fan
- 76% memiliki anggota keluarga yang pemeliharaan
merokok kesehatan
- 52% merokok merokok didalam
rumah
 Menurut informasi bidan desa, kegiatan
posyandu balita dilakukan setiap bulan di
masing-masing RW
 Terdapat 2 posyandu di desa Rempoah
 Terdapat 31 ibu menyusui :
- 3,2% belum mengetahui ASI eklusif
- 9,7% bayi tidak diberikan ASI
ekslusif pada 6 bulan pertama
- 10% bayi diberikan makanan
tambahan berupa susu formula pada
usia bayi kurang dari 6 bulan
 Terdapat 56 balita
- 3,1 % balita belum memanfaatkan
fasyankes ketika sakit
- 4,6% tidak menghadiri kegiatan
posyandu setiap bulan
- 9,7% tidak asi ekslusif
Data Sekunder
 Sebanyak 52,94% balita yang ditimbang
di posyandu pada September 2019, tidak
naik timbangan berat badannya.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ibu, bayi, dan balita RW 4 desa
Rempoah
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada ibu, bayi dan balita RW 4
Desa Rempoah
V. NURSING CARE PLAN
DIAGNOSA NOC NIC
Perilaku Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan KIA
kesehatan berkurangnya perilaku kesehatan cenderung beresiko, dengan kriteria Intervensi Sekunder Pendidikan Kesehatan
cenderung hasil: (5510)
beresiko(001 Perilaku: promosi kesehatan (1823) 1. Identifikasi tingkat pengetahuan perilaku
88) Indikator Awal Tujuan kesehatan pada keluarga bumil
Menghindari paparan sisa asap rokok 2 4 2. Identifikasi faktor internal atau eksternal yang
Menggunakan perilaku yang menghindari resiko 2 4 dapat meningkatkan atau mengurangi motivasi
Keterangan: untuk berperilaku sehat
1. Tidak pernah menunjukkan 3. Gunakan media pendukung seperti leaflet
2. Jarang menunjukkan tentang perilaku kesehatan pada keluarga
3. Kadang-kadang menunjukkan bumil
4. Sering menunjukkan 4. Tekankan manfaat kesehatan positif yang
5. Secara konsisten menunjukkan langsung atau (manfaat) jangka pendek
5. Pertimbangkan dukungan keluarga terhadap
perilaku yang kondusif bagi kesehatan bumil.
Ketidakefekt Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan KIA
i bertambah efektif pemeliharaan kesehatan, dengan kriteria hasil: Prevensi Primer Pendidikan Kesehatan
fan Pengetahuan: Kehamilan (1810) (5510)
pemeliharaan Indikator Awal Tujuan 1. Identifikasi masalah
kesehatan Paham mengenai pentingnya penkes sebelum 2 4 mengenai pentingnya pendidikan kelas ibu
(00099) melahirkan ( kelas ibu hamil) hamil.
Manfaat olahraga teratur 2 4 2. Berikan penyuluhan tentang pentingnya kelas
Keterangan : ibu hamil.
1= tidak ada pengetahuan 3. Manfaatkan sistem dukungan sosial dan
2= pengetahuan terbatas keluarga untuk
3= pengetahuan sedang meningkatkan efektifitas gaya hidup atau
4=pengetahuan banyak modifikasi perilaku kesehatan pada ibu
5=pengetahuan sangat banyak hamil.
4. Berikan penyuluhan tentang tanda-tanda
peringatan komplikasi kehamilan

VI. PLAN OF ACTION


NO MASALAH RENCANA KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ
1. Perilaku Screening anemia pada ibu Ibu hamil RW 4 19 Kelas bumil 50.000 Hendra
kesehatan hamil (sekunder) November (rumah ibu Imaniah
cenderung 2019 Mundirin) RW 4
beresiko Penyuluhan gizi ibu hamil dan Ibu hamil RW 4 dan 19 Kelas bumil di 100.000 Heri
bahaya asap rokok pada bumil keluarganya November rumah kader Ari
2019 RW
Konseling tentang KB kepada Ibu hamil, ibu menyusui 19 Kelas bumil di 50.000 Ginanjar
ibu hamil (tersier) dan ibu dengan anak November rumah kader Aditya
balita RW 4 2019 RW
2. Ketidakefektifa Sosialisasi mengenai nutrisi ibu Kader RW 4 dan ibu 19 Kelas bumil di 300.000 Imaniah
n pemeliharaan hamil pada kelas ibu hamil RW hamil di RW 4 November rumah kader Ginanjar
kesehatan 4 2019 (ibu Mundirin)
(00099) Sosialisasi mengenai Ibu menyusui dan ibu 23 Posyandu Balita 100.000 Ari
pentingnya ASI eksklusif dan dengan anak balita RW 4 November di rumah kader Hendra
keuntungannya. 2019
Sosialisasi pemberian makanan Ibu menyusui dan ibu 23 Posyandu Balita 150.000 Aditya
pendamping ASI (PMPA) dengan anak balita RW 4 November di Rumah kader Heri
2019 RW / Desa
Screening stunting pada balita Ibu menyusui dan ibu 23 Posyandu Balita 50.000 Fitri
dengan anak balita November Atit
2019
VII. IMPLEMENTASI
No Pokja Masalah Keperawatan Implementasi/Kegiatan Evaluasi
.
1 KIA Perilaku kesehatan Kegiatan kelas hamil dengan kegiatan Evaluasi struktur
cenderung beresiko antara lain : Persiapan kegiatan dilakukan dengan persiapan
1. Pendidikan kesehatan anemia pada media dan alat (lembar balik berisi materi tentang
ibu hamil (PJ Atit Prasetya anemia pada ibu hamil dan gizi ibu hamil, bahaya
Maharani) rokok bagi ibu hamil dan Konseling tentang KB)
2. Screening anemia dengan yang akan digunakan untuk sosialisasi, leaflet,
menggunakan aplikasi denia (PJ pengkondisian peserta kegiatan (kader), dan
Ari Wibowo) pengorganisasian kelompok sebagai penyelenggara
3. Pendidikan kesehatan bahaya kegiatan.
rokok bagi ibu hamil (PJ Imaniah
Kusuma) Evaluasi proses
4. Konseling tentang KB kepada ibu Kegiatan terlaksana pada Kamis 19 November
hamil (PJ Hendra) 2019 di Posko 4 Rw 4 Desa Rempoah.
Hari, tanggal : Selasa, 19 November Kegiatan berupa ceramah diskusi dan demonstrasi
2019 Peserta kegiatan yaitu 10 ibu hamil dan kader Rw
Tempat : Rumah ibu Mundirin, 4 yang berjumlah 8 orang.
RW 04 DesaSeluruh peserta mengikuti acara hingga selesai
Rempoah Evaluasi hasil
Peserta kegiatan : ibu hamil dan KaderKegiatan kelas ibu hamil Rw 4 berjalan dengan
Posyandu RW 4 Desa baik.
Rempoah Terdapat 2 ibu hamil dengan hasil pemeriksaan
Koordinator : Ari Wibowo menggunakan aplikasi denia suspect anemia yaitu
Ny. Ayu (Hb 9,2) dan Ny. Sulis (Hb 9,3)
Evaluasi struktur
Pendidikan kesehatan kepada ibu Persiapan kegiatan dilakukan dengan persiapan
hamil dengan suspect anemia tentang media dan alat (lembar balik dan leaflet ,
anemia dan gizi ibu hamil (PJ Atit , pengkondisian peserta.
Ari Wibowo)
Evaluasi proses
Hari / tanggal: 03 Desember 2019 Pendidikan kesehatan melibatkan ibu hamil dengan
suspect anemia dan 2 mahasiswa.
Tempat : Rumah Ny. Ayu dan Ny. Ibu hamil tampak antusias mengikuti kegiatan.
Sulis. Peserta : Ny. Ayu dan Keluarga,
Ny. Sulis dan keluarga, mahasiswa Evaluasi hasil
Kegiatan pendidikan kesehatan berjalan dengan
Koordinator : Imaniah lancar
Ketidakefektifan Kegiatan posyandu KIA dengan Evaluasi struktur
pemeliharaan kesehatan kegiatan sebagai berikut : Persiapan kegiatan dilakukan dengan persiapan
(00099) 1. Pendidikan Kesehatan mengenai media dan alat (slide terapi ASI eksklusif dan
pentingnya ASI eksklusif dan keuntungannya , timbangan, pengukur panjang
keuntungannya. (PJ Imaniah) badan, laptop dan proyektor, serta leaflet ,
2. Screening stunting pada balita (PJ pengkondisian peserta kegiatan dan
Diana Fitri) pengorganisasian kelompok sebagai penyelenggara
3. Sosialisasi pemberian makanan kegiatan.
tambahan pada bayi dan balita
dengan status gizi kurang (PJ Atit Evaluasi proses
Prasetya Maharani) Kegiatan posyandu balita melibatkan 31 bayi dan
Hari, tanggal : Sabtu, 23 November balita, 8 orang mahasiswa dan 10 orang kader Rw
2019 04. Adapun peserta yang mengikuti posyandu
Tempat : Posyandu Bina Sehat RW 04 balita sebanyak 31 orang peserta.
Desa Rempoah Kegiatan terlaksana dengan tertib
Peserta kegiatan : Balita dan anak-
anak, ibu dengan balita dan Evaluasi hasil
anak-anak dan Kader Kegiatan posyandu balita Rw 4 berjalan dengan
Posyandu RW 4. baik.
Koordinator : Imaniah Kusuma Terdapat 2 balita dengan status gizi kurang yaitu
Wardani An. Dita (59 bulan) dengan BB/TB = 12,6 kg/ 96
cm dan An. Esti (57 bulan) BB/TB = 13,7 kg/98
cm

Anda mungkin juga menyukai