Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah stase Keperawatan Gerontik
Program Profesi Ners Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
Oleh:
GINANJAR LAKSANA, S.Kep
NIM. I4B0198065
I. Tujuan Umum:
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan Ny. Y
dapat mengetahui tentang terapi rebusan daun salam dan manfaat terapi rebusan
daun salam.
III. Materi:
Terlampir
IV. Metode:
a. Audio visual
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Demonstrasi
V. Media/Alat:
a. Laptop untuk menampilkan Video audio visual
b. Leaflet
c. Daun Salam
d. Panci
e. Saringan
f. 3 gelas air masak
VIII. Sumber
http//ridwanamiruddin. com/2007/12/08hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-
kajian-epidemiologi/, (online) diakses tanggal 12 Oktober 2019.
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes,
Hipertensi dan Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta: A Plus Book.
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember,
Araska Publisher.
IX. LAMPIRAN
A. Kandungan Daun Salam
Salam memiliki nama latin Syzygium polyanthum, suku
Myrtaceae (FHI, 2009). Daun salam mengandung metabolit sekunder
yang memiliki banyak aktivitas farmakologi dalam mengatasi berbagai
penyakit (Heinrich et al, 2012). Adanya efek sinergisme antar senyawa
metabolit sekunder menyebabkan timbulnya efek farmakologi. Selain itu,
senyawa metabolit sekunder memiliki polivalent activity, sehingga
memungkinkan mengatasi berbagai penyakit (Bone & Mills, 2013).
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar
yang ditemukan dialam tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan
dalam berbagai konsentrasi. Senyawa flavonoid dapat menurunkan
systemic vascular resistance (SVR) karena menyebabkan vasodilatasi dan
mempengaruhi kerja angiotensin converting enzyme (ACE) yang mampu
menghambat terjadinya perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II.
Efek vasodilatasi dan inhibitor ACE dapat menurunkan tekanan darah.
Dengan demikian, daun salam dapat bertindak sebagai penurun tekanan
darah. Kemampuan daun salam dalam menurunkan tekanan darah
melibatkan penghambatan reseptor beta-adrenergik dan kolinergik
melalui produksi nitrit oksid (Ismail et al., 2013). Menurut Farmakope
Herbal Indonesia (2009), daun salam mengandung flavonoid total tidak
kurang dari 0,40% dihitung sebagai kuersetin.
Selain itu, kemungkinan mekanisme penurunan tekanan darah
juga disebabkan efek diuretik dari daun salam. Zat-zat yang bersifat
diuretik dapat menambah kecepatan pembentukan urine dan
meningkatkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi
utama diuretik adalah memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sehingga cairan ekstrasel dan tekanan darah kembali
normal (Junaedi edi et al, 2013).
2. Cara membuat:
- Siapkan 10 lembar daun salam yang segar
- Cuci tangan dan cuci daun salam dengan air mengalir
- Kemudian rebus 3 gelas air dan masukkan 10 lembar daun
salam yang telah dicuci, apabila sudah mendidih saring airnya
dan buang ampasnya
- Minum secara rutin 2 kali sehari (125 ml) pagi dan sore selama
1 minggu.