FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL Di sisi lain, inflasi bisa memberikan keuntungan seperti menciptakan kesempatan kerja
Ketika membahas tentang fungsi kebijakan fiskal, maka sama halnya kita membahas fungsi penuh. Akan tetapi, inflasi juga bisa berdampak negatif pada kelompok atau orang yang
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka beberapa fungsi kebijakan fiskal berpenghasilan rendah karena daya beli jadi menurun.
antar lain adalah :
a. Fungsi Alokasi Masalah inflasi yang tak kunjung stabil berpotensi besar membuat kepercayaan masyarakat
Sebagai penerimaan pajak yang dialokasikan untuk pengeluaran yang sifatnya demi terhadap pemerintah berkurang. Melalui kebijakan fiskal, tingkat pendapatan nasional,
kepentingan umum. Beberapa pengalokasian dana tersebut antara lain seperti kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional
pembangunan jalan, pembangunan jembatan, pembangunan taman, dll. pun diharapkan akan berjalan dengan baik.
b. Kebijakan Fiskal Stabilisasi Otomatis 4. Kebijakan Fiskal Berdasarkan Hasil serta Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran
Kebijakan dalam bentuk program-program pemerintahan sesuai dengan peraturan dan Negara
perundang-undangan yang berlaku. Ketika program ini berjalan maka pemerintah tidak a. Kebijakan Anggaran Seimbang
ikut campur secara langsung dan tidak berhak melakukan perubahan terhadap kebijakan Kebijakan anggaran seimbang adalah kebijakan yang disusun dengan tujuan jumlah
yang ada, tujuan dari kebijakan jenis ini adalah untuk mengatur inflasi dan menjaga penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (belanja) negara sama besar. Kebijakan ini
kestabilan perekonomian. sering digunakan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk membuka kesempatan kerja yang luas dan d. Kebijakan Anggaran Dinamis
menekan laju inflasi. Jika terjadi masalah seperti laju inflasi, maka anggaran yang dipakai Kebijakan anggaran dinamis adalah kebijakan yang disusun dimana jumlah penerimaan
untuk mengatasinya bukanlah dari pendapatan pemerintah, melainkan dengan pinjaman. (pendapatan) negara dan pengeluaran (belanja) negara sama besar, tetapi lama
Teori ini diperkenalkan oleh A.P. Lerner. kelamaan jumlahnya dapat berubah. Kebijakan ini sering digunakan untuk mengatasi
kebutuhan masyarakat yang terus bertambah.
b. Teori Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget Approach)
Teori Pengelolaan Anggaran menyebutkan bahwa penerimaan (pajak atau pinjaman)
dan pengeluaraan negara merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan
satu sama lain, sehingga bagaimanapun sistemnya, pendapatan dan pengeluaraan
negar akan tetap berkaitan dalam perekonomian.
Tujuan utama teori pengelolaan anggaran adalah untuk menciptakan perekonomian yang
stabil. Resep yang diterapkan adalah jika terjadi deflasi (menurunnya harga barang
karena ekonomi lesu) maka pemerintah mengatasinya dengan mendefisitkan anggaran
(pengeluaran > pendapatan), sedangkan jika terjadi inflasi (meningkatnya harga barang
terus menerus karena semakin banyak uang yang beredar di masyarakat), maka
pemerintah mengatasinya dengan mengusahakan Surplus Anggaran
(pendapatan>pengeluaran). Teori ini diperkenalkan oleh Alvin Hasen.