Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LALOLAE
Jalan Lalosee Kel. Lalolae Kec. Lalolae

KESEPAKATAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN


1. Dukun dan bidan mau bermitra.
2. Dukun tidak boleh menolong persalinan tanpa bidan jika bidan tidak ditempat,
dukun diharapkan menghubungi bidan lain yang terdekat.
3. Dengan adanya alat komunikasi HP, dan transportasi maka tidak ada alasan dukun
dan bidan untuk tidak saling berhubungan.
4. Bila dukun menemukan ibu hamil baru segera memberi tahu kepada bidan.
5. Bila dukun menemukan pasien yang sakit atau bayi dan balita yang belum pernah
kontak dengan petugas kesehatan segera memberitahu bidan atau petugas
puskesmas.
6. Dukun boleh membantu menolong persalinan di desa lain tetapi harus
menghubungi bidan yang bertugas di tempat tersebut atau bidan terdekat apabila
bidan desa tersebut tidak berada di tempat.
7. Menginformasikan hasil pelatihan pada teman bidan dan dukun bahwa sudah ada
hasil kesepakatan antara bidan dan dukun.
8. Sanksi apabila melanggar hasil kesepakatan adalah memberi peringatan sebanyak
3 kali, bila tidak diindahkan maka sertifikasi dan kesepakatan ditarik/dibatalkan
9. Setelah mengikuti pertemuan fasilitas kemitraan bidan dan dukun desa maka saya
melaporkan dan mensosialisasikan kepada puskesmas, ibu hamil (Bumil) dan
pemerintah setempat
10. Manfaatkan RTK (Rumah Tunggu Kelahiran)

Demikian Hasil Pertemuan dan Kesepakatan yang dibuat dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
Kepala Desa/Kelurahan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.

Bidan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.

Dukun
1. Dukun.. 1.
2. Dukun... 2.
3. Dukun... 3
4. Dukun… 4.

Mengetahui :
Camat Lalolae Kepala Puskesmas lalolae
PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DANGIA
Jalan Puskesmas

KESEPAKATAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN


1. Dukun dan bidan mau bermitra.
2. Dukun tidak boleh menolong persalinan tanpa bidan jika bidan tidak ditempat,
dukun diharapkan menghubungi bidan lain yang terdekat.
3. Bila Dukun bayi tersebut mengirim persalinan ke Puskesmas atau
Poskesdes/Polindes setempat maka pasien tidak dikenakan biaya namun
penggantian transport untuk dukun bayi sebesar Rp. 50.000,- dialokasikan dari
anggaran klaim persalinan Puskesmas.
4. Dengan adanya alat komunikasi HP, dan transportasi maka tidak ada alasan dukun
dan bidan untuk tidak saling berhubungan.
5. Bila dukun menemukan ibu hamil baru segera memberi tahu kepada bidan.
6. Bila dukun menemukan pasien yang sakit atau bayi dan balita yang belum pernah
kontak dengan petugas kesehatan segera memberitahu bidan atau petugas
puskesmas.
7. Dukun boleh menolong persalinan di desa lain tetapi harus menghubungi bidan
yang bertugas di tempat tersebut atau bidan terdekat apabila bidan desa tersebut
tidak berada di tempat.
8. Untuk kasus keberojolan dan rujukan dukun tidak mendapat insentif
9. Menginformasikan hasil pelatihan pada teman bidan dan dukun bahwa sudah ada
hasil kesepakatan antara bidan dan dukun.
10. Sanksi apabila melanggar hasil kesepakatan adalah memberi peringatan sebanyak
3 kali, bila tidak diindahkan maka sertifikasi dan kesepakatan ditarik/dibatalkan
11. Setelah mengikuti pertemuan fasilitas kemitraan bidan dan dukun desa maka saya
melaporkan dan mensosialisasikan kepada puskesmas, ibu hamil (Bumil) dan
pemerintah setempat
Demikian Hasil Pertemuan dan Kesepakatan yang dibuat dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.

Kepala Desa/Kelurahan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.

Bidan
1. Bides 1.
2. Bides 2.
3. Bides 3.
4. Bides 4.

Dukun
1. Dukun.. 1.
2. Dukun... 2.
3. Dukun... 3
4. Dukun... 4.

Mengetahui :
Camat Dangia Kepala Puskesmas Dangia

Anda mungkin juga menyukai