Disusun Oleh :
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Anak yang dirawat dirumah sakit akan mengalami hambatan dalam proses
penyembuhan dan perkembangan. Hal itu terjadi karena keadaan penyakit dan
koondisi psikologi yang dialaminya. Hambatan dalam proses tumbuhh kembang
banyak terjadi pada anak yang mengalami penyakit kronis. Survey melaporkan,
hambatan dalam proses tumbuh kembang lebih tinggi terjadi pada penyakit kronik
yaitu terjadi hambatan membaca spesifik serta gangguan psikis misalnya ganguan
penyesuaian dengan lingkungan (Simbolon, 2006). Dampak penyakit yang dialami
pada anak dengan penyakit akut yaitu mengalami ketidaknyamanan jasmani, stress
emosi, kecemasan, kehilngan kontrol fisik, perubahan tingkah laku, dan self esteem
yang menyebabkan kehilangan identitas diri.
Lebih dari 6 juta anak mengalami hospitalisasi setiap tahun. Yang
direncanakan atau tidak direncanakan,merupakan hal yang menimbulkan stress
sekaligus tantangan bagi kelurga, kecuali keluarga yang mempunyai persiapan untuk
mendukung anak mereka mendapatkan kenyamanan selama hospitalisasi ( Mistra,
2003).
Penelitian yang dilakukan oleh psikolog dalam 30 tahun terakhir,
meyebutkan bahwa 10-30%dari anak-anak dengan hospitalisasi menderita gangguan
psikologi dan sebanyak 90% anak mersa kecewa dan putus asa karena dirawat di
rumah sakit. The National for Health Statistic memperkirakan bahwa 3-5 juta anak
dibawah usia 15 tahun menjalani hospitalisasi setiap tahun.
Berdasarkan Hasil Susenas 2017 anak usia 0-17 tahun yang mengalami
keluhan kesehatan sebesar 28,56 persen. Anak-anak yang mengalami keluhan
kesehatan di daerah perkotaan sebesar 30,60 persen, relatif lebih tinggi dibandingkan
di perdesaan sebesar 26,39 persen. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak
laki-laki dan perempuan yang memiliki keluhan kesehatan baik di perkotaan maupun
di perdesaan.
Saat anak-anak dirawat dirumah sakit, mereka cendrung merasa
ditinggalkan oleh keluarganya dan merasa didalam lingkungan yang sangat asing.
Menurut Profil Anak Indonesia (PAI), Angka kesakitan anak di Indonesia yang
dirawat dirumah sakit cukup tinggi yaitu sekitar 35 per 100 anak, yang ditunjukkan
dengan selalu penuhnya ruangan anak baik rumah sakit pemerintah ataupun rumah
sakit swasta (PAI, 2018).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau
keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan
a) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami pengertian hospitalisasi.
b) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami reaksi anak terhadap
hospitalisasi.
c) Klien atau keluarga mengetahui dan memahami tanda dan gejala hospitalisasi.
d) Klien atau kelurga mengetahui dan memahami cara mengatasi hospitalisasi
pada anak.
C. Materi : (Terlampir)
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Pembimbing
: Moderator
: Penyaji
; Infokus
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
: Dokumentasi
H. PENGORGANISASIAN
1) Penanggung jawab : Kelompok II dan III
Fungsi : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2) Moderator : Gita Anggalia
Fungsi :
a) Mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri dan kelompok
c) Menjelaskan maksud dan tujuan
d) Kontrak waktu dan bahasa
e) Mengevaluasi perasaan setelah penyuluhan
3) Penyaji : Rahmadini
Fungsi :
a) Menyampaikan materi penyuluhan, menjawab pertanyaan.
b) Menggali pengetahuan audiens
c) Memberikan reinforcemen positif
4) Observer : Nyak Rahmadani dan Dewi Permata Sari
Fungsi :
a) Mencatat dan mengamati jalannya penyuluhan.
b) Menilai anggota kelompok
c) Memberikan umpan balik terhadap kelompok
5) Fasilitator : Mairori Catorona, Dini Islami, Febrio Esa Putra, Gita Anggalia,
Indri Saputri, Lindung Triyuni, Marisa Putrianti, Monalisa Anggraini, Nopi
Irhamdi, Priska Herlina, Qorry Rahmadhania, Dona Delvina, Pebrianisa, Reza
Mailani Putri, Sucy Aprifa Zen dan Wella Fauziah.
Fungsi :
a) Mempersiapkan acara penyuluhan
b) Memotivasi audien untuk ikut dalam penyuluhan.
c) Menjawab pertanyaan audien
I. Kegiatan penyuluhan
Mengevaluasi hasil
Menjawab dan mengisi Tanya
penyuluhan dengan
jawaban di kuisioner jawab dan
bertanya pointa point
lembar
yang sudah dijelaskan
pertanyaa
dan menyebarkan
n
kuisioner
Menyampaikan yang
diharapkan penyuluh
Peserta memperhatikan
setelah dilakukan
penjelasan yang
penyuluhan tentang
disampaikan
hospitalisasi pada anak
Mengucapkan salam
penutup
Menjawab salam
penutup
J. Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
a) 80% peserta menghadiri acara.
b) Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
3. Evaluasi Proses
a) Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
b) Moderator mengucapkan salam.
c) Moderator memperkenalkan diri dan anggota kelompok.
d) Moderator menjelaskan maksud dan tujuan acara
e) Moderator menyampaikan kontrak waktu.
f) Moderator menyampaikan kontrak Bahasa.
g) Penyaji menggali pengetahuan audiens.
h) Penyaji memberikan reinforcement positif.
i) Penyaji menjelaskan materi.
j) Memberi reward pada audiens turut aktif dalam kegiatan.
k) Fasilitator membantu audiens dalam kegiatan.
l) Fasilitator memotivasi audiens untuk aktif dalam kegiatan.
m) Moderator memberikan kesempatan bertanya kepada audiens.
n) Moderator menutup acara dan menyimpulkan kegiatan.
o) Moderator mengucapkan salam dan terima kasih.
3. Evaluasi Hasil
a) 70% audiens dapat menyebutkan pengertian hospitalisasi.
1. Pengertian
Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan
rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan
sehingga dapat mengatasi atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya
hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan
gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan
penyakit anak selama dirawat di rumah sakit (Supartini, 2004).
Perasaan yang sering muncul pada anak adalah cemas, marah,sedih, takut &
rasa bersalah (Wong, 2000).
Bila anak stress makaorang tua juga menjadi stress dan hal ini akan membuat
stress anak semakin meningkat (Supartini, 2000)
Hawari, D. (2001). Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Edisi 11. Jakarta:Balai Penerbit
Herliana. (2010). Hubungan pendidikan kesehatan dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi seksio caesarea di ruang bersalin RS. Zahirah Jakarta Selatan. Diakses
darihttp://library.upnvj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=5606 pada 12
Desember2012.
Kaplan, HI, Sadoch BJ. (1998). Ilmu Keperawatan Jiwa Darurat. Jakarta: WidyaMedika.
Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta:
Kanisius.
Supartini Yupi. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Susana, Y. Yembise., dkk. (2018). Angka Kesakitan Anak Di Rawat Di Rumah Sakit..