Stigma pada ODHA adalah sebuah penilaian negatif yang diberikan oleh
akibat perilaku yang merugikan diri sendiri dan berbeda dengan penyakit akibat
virus lain. Ditambah lagi kondisi ini diperparah karena hampir sebagian besar
kasus penularan HIV pada ODHA disebabkan karena aktivitas seksual yang
berganti-ganti pasangan.
(positif) menerima perlakuan yang tidak adil (diskriminasi) dan stigma karena
penyakit yang dideritanya. Stigma pada ODHA melekat kuat karena masyarakat
masih memegang teguh nilai-nilain moral, agama dan budaya atau adat istidat
hubungan diluar nikah dan seks dengan berganti-ganti pasangan. Sehingga jika
virus ini menginfeksi seseoarang maka dianggap sebagai sebuah balasan akibat
perilakunya yang merugikan diri sendiri. Hal ini terjadi karena masyarakat
menganggap ODHA sebagai sosok yang menakutkan. Maka dari itu mencibir,
menjauh sert menyingkirkan ODHA adalah sebuah hal biasa karena menjadi
yang keliru atau salah karena bisa saja masyarakat tidak mengerti bahwa
penularan virus HIV itu tidak hanya melalui hubungan seksual akibat”membeli
seks” tetapi ada banyak korban ODHA yang tertular akibat penyebab lainnya
seperti jarum suntik, transfusi darah ataupun pada bayi-bayi yang tidak berdosa
bahkan perlakuan yang berbeda pada ODHA oleh petugas kesehatan. Tidak hanya
itu diskriminasi yang di alami ODHA bisa datang dari berbagai kelompok
Stigma dan diskriminasi pada ODHA biasanya berupa sikap sinis, perasaan
dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan menjadi salah
satu kendala kualitas pemberian pelayanan kesehatan kepada ODHA yang pada
terhadap ODHA, yang harus dilakukan oleh para penggiat HIV/AIDS antara lain:
kepada masyarakat
interaksi sosial
dan swasta dalam hal penegakkan hukum terhadap hak-hak dasar (HAM)
ODHA
Semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli akan HIV dan AIDS
Stigma pada ODHA adalah sebuah penilaian negatif yang diberikan oleh
akibat perilaku yang merugikan diri sendiri dan berbeda dengan penyakit akibat
virus lain. Ditambah lagi kondisi ini diperparah karena hampir sebagian besar
kasus penularan HIV pada ODHA disebabkan karena aktivitas seksual yang
berganti-ganti pasangan.
(positif) menerima perlakuan yang tidak adil (diskriminasi) dan stigma karena
penyakit yang dideritanya. Stigma pada ODHA melekat kuat karena masyarakat
masih memegang teguh nilai-nilain moral, agama dan budaya atau adat istidat
hubungan diluar nikah dan seks dengan berganti-ganti pasangan. Sehingga jika
virus ini menginfeksi seseoarang maka dianggap sebagai sebuah balasan akibat
perilakunya yang merugikan diri sendiri. Hal ini terjadi karena masyarakat
menganggap ODHA sebagai sosok yang menakutkan. Maka dari itu mencibir,
menjauh sert menyingkirkan ODHA adalah sebuah hal biasa karena menjadi
yang keliru atau salah karena bisa saja masyarakat tidak mengerti bahwa
penularan virus HIV itu tidak hanya melalui hubungan seksual akibat”membeli
seks” tetapi ada banyak korban ODHA yang tertular akibat penyebab lainnya
seperti jarum suntik, transfusi darah ataupun pada bayi-bayi yang tidak berdosa
bahkan perlakuan yang berbeda pada ODHA oleh petugas kesehatan. Tidak hanya
itu diskriminasi yang di alami ODHA bisa datang dari berbagai kelompok
Stigma dan diskriminasi pada ODHA biasanya berupa sikap sinis, perasaan
dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan menjadi salah
satu kendala kualitas pemberian pelayanan kesehatan kepada ODHA yang pada
terhadap ODHA, yang harus dilakukan oleh para penggiat HIV/AIDS antara lain:
kepada masyarakat
interaksi sosial
dan swasta dalam hal penegakkan hukum terhadap hak-hak dasar (HAM)
ODHA
Semakin banyak masyarakat yang sadar dan peduli akan HIV dan AIDS
jakarta:TIM