Anda di halaman 1dari 3

TABLE ANALISIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Nama :ARYASUTA RIZQULLAH AMARENDRA X.10/05


Ciri Fisik
Jenis Manusia Lokasi Wa Analisis
No Lapisan Corak Hidup
Purba Penemuan ktu Volume Perbandingan
Bentuk Tengkorak Bentuk Tulang Tubuh
Otak
1 MeganthropusP Sangiran 1936 Pleistosen Rahang besar dan kuat, 900 cc Memiliki badan yang tegap. Memakan tumnuh-tumbuhan Manusia raksasa
alaeojavanicus bawah memiliki kening yang Tingginya sekitar 2,5 meter, dengan cara mengumpulkan dari jawa kuno
tebal dan menonjol, tangannya berukuran lebih makanan atau food gathering. fosil manusia
tidak terlihat memiliki panjang daripada kakinya. Jika cadangan makanan purba ini
dagu namun bagian mereka habis akan berpindah ditemukan oleh
mulutnya menonjol, ke tempat yang baru. Ralph von
bentuk hidungnya koeningswald
melebar.
2 Pitecanthropus Trinil, 1891 Pleistosen Bagian ubun-ubun 900 cc Memiliki tinggi badan kurang Kehidupan berburu dan Di sebut dengan
Erectus Ngawi bawah pendek, belakang lebih 165 cm mengumpulka nmakanan. homo erectus
kepala menonjol, yang lebih dulu
mempunyai tonjolan di ditemukan di
bagian kening, tulang sangiran. Fosil
pipi tebal. serupa
ditemukan oleh
marks tahun
1952 berupa
rahang bawah
3 Pitecanthropus Ngandong, 1931 Pleistosen Pada tengkorak, 750 cc – Tulang belakang menonjol Bersifat Nomadenataumasih Fosil homo
Soloensis Kabupaten - tengah tonjolan keningnya 1.350 cc dan tajam, perawakannya terus melakukan perpin erectus soloensis
Blora 1934 tebal, hidungnyalebar, tegap, mempunyai tempat dahan. ditemukan di
dengan tulangpipi yang perlekatan otot tengkuk yang ngandomh(blora)
kuat dan menonjol dan besar dan kuat. Tinggi sekitar ditemuka oleh ter
memiliki rahang bawah 165-180 cm. haar, oppenoorth
yang kuat. dan gustav pada
tahun 1933
4 Homo TulungAgu 1889 Pleistosen atas Muka yang datar dan 1.630 cc Otot dan tulang besar, Hidup berpindah pindah, Disebut dengan
Wajakensis ng, lebar, akar hidung lebar perawakannya masih seperti bergantung dengan alam, pola manusia wajak,
JawaTimur dan bagian mulut kera namun sudah berdiri hunian di sekitar aliran manusia purba
menonjol sedikit. tegak. sungai, cara hidup masih ini pernah hidup
Dahinya agak miring berburu dan mengumpulkan di Indonesia.
dan di atas matanya makan. Dtemuka oleh
terdapa busur kening van
nyata. riestchohoten
pada tahun 1889.
5 Pitecanthropus Sangiran 1939 Pleistosen Alat penguyah dan alat 750 – Memiliki tinggi badan sekitar Memperoleh makanan Merupakan
Dubuis bawah tengkuk sangat kuat, 1350 cc 165-180 cm, badannya tegap,. dengan cara berburu, homo erectus
bentuk rahang besar hidupnya berpindah pindah yang pertama
dengan rahang yang meraka mencari tempat yang ditemuka
sangat kuat, bentuk makan untuk cadangan hidup. oleh Eugena
tonjolan kening tebal Dubois berupa
melintang di dahi dari fosil fosil
sisi ke sisi, bentuk tegkorak di trinil,
hidung tebal, bagian ngawai pada
belakang jepala tampak tahun 1891
menonjok eperti wanita
berkonde, muka
menonjol ke depan.
6 Pitecanthropus Sangiran 1939 Pleistosen Mempunyai gigi 750 cc – Tinggi badannya sekitar 165- Mengumpulkan makanan Fosil manusia
Robustus bawah geraham dan tulang 1.300 cc 180 cm dan memiliki bentuk sepeprti umbi-umbian, purba ini
rahang yang kuat, tubuh tegak menggunakan kapak ditemukan oleh
mempunyai bagian genggam untuk memburu von
kening yang menonjol, hewan, masa bercocoktanam, koeningswald
tidak memiliki dagu, tidak mempunyai tempat dan antropologi
Tulang pada bagian tinggal. franz
atap tengkorak weidenreich pada
berbentuk lonjong dan tahun 1939
berstruktur tebal.
7 Homo Ngandong 1931 Pleistosen atas Tonjolan kening agak 1.000 cc Memiliki tinggi badan antara Prnggunaan tulang binatang, Fosil ini
Soloensis - terputus ditengah, – 1.300 130 - 210 cm. Berdiri tegak, duri ikan pari, dan batu- ditemukan di
1933 cc berjalan lebih sempurna, otot batuanserpih. Bahan-bahan sangiran dan
dibagian tengkuk mengalami tersebut sudah berhasil diolah kecamatan
penyusutan dan berkurang. menjadi kapak belati, sambungmacan
tombak,dll. (Seragen).
Ditemukan oleh
ter haar,
oppenoorth, dan
gustav heinrch
paa tahun 1931-
1933

8 Homo Sapiens LembahBe 1890 Pleistosen atas Otak tengkuk 1.000 cc Tinggi badan antara 130 – Berburu dan bercocok tanam, Fosil ini
ngawan mengalami penyusutan, – 1.200 210 cm, berdiri dan berjalan hidup mulai menetap dan ditemukan di
Solo, Trinil muka tidak menonjol cc tegak. tidak berpindah-pindah, mulai wajak, tulung
kedepan, berdagu dan menggunakan baju yang agung, jatim oleh
tulang rahangnya biasa, terbuat dari kulit hewan G.H.R von
tidak sanga tkuat buruan. rietschotten pada
tahun 1890
9 Homo Liang Bua, 2001 Tengkorak yang 380 cc Ukuran tubuh kerdil, Telah mampu membuat Fosil ini di
Floresiensis Pulau panjang dan rendah, memiliki berat badan sekitar peralatan dari batu, pemburu temukan oleh
Flores memiliki rongga hidung 25 kg, tinggi badan sekitar yang handal dan memasak peneliti gabungn
yang kecil dan melebar 106 cm dengan api. Indonesia dan
Australia
ditemukan di
liang bu, pulau
flores pada tahun
2001
10 Pithecanthropu Penning, 1936 Pleistosen Bagian muka tidak 750- Tubuh atau badan kekar dan Mengumpulkan makanan Merupakan
s Mojokerto - bawah menonjol ke depan, 1.300 cc tegap, memiliki tinggi badan atau food gathering. Dengan manusia purba
Mojokertoensis 1941 sedangka dibagian dahi diantara 165-180 cm, berdiri system Nomaden. ditemukan di
menjorok ke belakang, tegak daerah
tidak memiliki dagu, mojokerto, jawa
memiliki rahang yang timur. Penemu
kuat. fosil ini adalah
gustav heinrich
Ralph von
koeningswald
yang ditemukan
di tahun 1936
sampai 1941
11

12

13

14

15

Anda mungkin juga menyukai