Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

MODUL II EVOLUSI

KELOMPOK 3

Nama Anggota:
12020054 Laksmita Chitrayuna Syahira
12020055 Arazi Daffa Windayana
12020056 Alvino Dicktya Farandy
Shift : 05

Asisten:
12018038 Dioptri Cahyo
12019041 Achmad Januar

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI
KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021
Latar Belakang
Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-
lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi berasal dari bahasa latin, yakni Evolvo yang
artinya membentang. Teori evolusi terus mengalami perkembangan menurut waktu dan
konsepnya. Dengan teori evolusi modern akan dipelajari proses-proses yang terjadi pada masa
lalu, atau proses yang mungkin terjadi pada masa lalu, serta metodologi dan latar belakang
pemikiran, dan analisisnya. Paus merupakan contoh evolusi yang ikonik. Fosil paus purba
berkuku dan berkaki empat yang telah ditemukan menjadi hal baru untuk mengetahui lebih
dalam bagaimana hewan terbesar di Bumi itu dapat berevolusi dan berpindah tempat hidup
(habitat) dari darat ke laut. Tujuan secara umum dari praktikum ini adalah untuk dapat
mengetahui serta memahami proses evolusi dari paus. Dalam Program Studi Geologi, khususnya
Mata Kuliah Paleontologi, mengetahui proses evolusi dari paus menjadi sangat penting untuk
dipelajari. Hal inilah yang mendasari dilakukannya praktikum paleontologi proses evolusi paus.

Tujuan
1. Mengetahui proses evolusi paus.
2. Mengetahui perbedaan karakter morfologi paus dengan spesies lain.
3. Mengetahui skala waktu geologi pada evolusi paus.

Langkah kerja
1. Pahami setiap bagian gambar dari lembar aktivitas 1 bersama teman sekelompok dengan
mencari dari berbagai referensi.
2. Berdasarkan informasi dari lembar aktivitas 1, isilah lembar aktivitas 2 secara bersama-sama
dengan tambahan informasi yang didapat dari berbagai referensi buku/website.
3. Gunakanlah snipping tool untuk membagi setiap bagian pada lembar aktivitas 1 mengikuti
garis putus-putus yang telah disediakan.
4. Lalu, pindahkan setiap bagian gambar pada lembar aktivitas 1 ke lembar aktivitas 3.
5. Isilah nama spesies mulai dari yang paling muda, paling tua, dan keempat fossil lainnya
pada tabel skala waktu geologi sesuai dengan umur geologinya masing-masing.
6. Setelah lembar aktivitas 1, 2, dan 3 sudah terisi semua, diskusikan poin diskusi bersama-
sama.
7. Gunakan informasi dari lembar aktivitas 1, 2, dan 3 yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan pembahasan serta jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
8. Berikan kesimpulan sesuai dengan tujuan berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
didapatkan.
Hasil & Pembahasan
Lembar Aktivitas 2
Mesonychids e.g.
Nama Pachyaena Pakicetus Ambulocetus Rodhocetus Basilosaurus Zygorhiza

Tahun ditemukan fosil 1979 1981 1996 1994 1843 1845

Negara tempat ditemukan Pakistan Pakistan Pakistan Pakistan Alabama US dan Mesir

Umur geologi (mya) 55 50 48 46 37 36


Daerah Mulut
Habitat (darat, perairan Sungai, muara atau Laut dangkal Laut dangkal
Hidup di darat di
air tawar/payau, laut Darat teluk yang mana Laut dangkal perairan laut perariran lepas
tepian sungai,
dangkal, laut terbuka) antara air tawar dan terbuka pantai
wilayah pesisir
air asin
Pachyaena adalah Struktur telinga Tengkoraknya Tengkoraknya Memiliki Ukuran tubuh
karnivora, dimiliki koklea memiliki struktur sangat panjang dan tengkorak cukup pendek, antara 4
berkepala besar periotic dan bula yang panjang untuk agak besar besar, sekitar 1,5 sampai 5 meter.
tetapi tidak pendengaran membunuh dan dibanding kerangka meter panjangnya Tengkoraknya
memiliki otot menunjukkan menahan mangsa lainnya, Geraham dan mirip memanjang
rahang yang kuat, bahwa mereka nya, mata masing-masing mosasaurus dan hingga sekitar 91
struktur tengkorak, gigi dan
dengan kaki yang menghabiskan menghadap ke berbeda bentukya merupakan salah cm dan sempit
jenis telinga paling mirip
tidak pas untuk sebagian besar samping,Bulla (kondisi satu paus awal. dan dahi rata;
dengan ... (paus sekarang
digenggam, apalagi waktunya di darat timpani yang tidak heterodonzia) Memiliki rahang premaxillae
atau mamalia darat)
robek atau robek. karena melekat dengan baik bagian bawah lebih besar dan gigi yg secara lateral
Dia mempunyai pendengarannya pada tengkorak, tinggi dari tajam serta cembung.
gigi yang sangat kuat. Struktur Tidak memiliki lebarnya,Lubang dangkal. Gigi Puncak sagital
besar. Pachyaena kepala terdiri dari telinga luar sehingga hidung berada di bagian depan yang tinggi
dianggap sebagai serigala, dengan dalam mendengar atas gigi taring berbentuk bulat diapit oleh dua
seekor pemakan gigi tajam yang menggunakan tulang premolar, memiliki dan mengerucut fossa temporal
bangkai seperti digunakan untuk rahang untuk rongga mata sementara gigi yang besar,
hyaena yang pada menyelam menangkap getaran, struktur gigi bagian samping menghasilkan
dasarnya memakan mencari ikan di mirip seperti paus karnivora, struktur bergerigi.Lubang daerah
bagian lunak dari daerah pesisir modern. Oleh karena telinga nya mirip telinganya kecil. intertemporal
hewan. Telinganya dengan struktur itu ketika dengan paus Tubuhnya sangat yang sempit.
seperti hyena yang gigi geligi, mendeteksi mangsa modern saat panjang bisa Bagian moncong
dipakai didarat dinding berulang di darat spesies ini menangkap getaran mencapai 15 depan tidak
karena struktur di sekitar telinga menundukan kepala dari tulang meter. Bentuk begitu
telinga tidak cocok tengah, dan otot sampai tanah untuk rahangnya. tersebut lebih memanjang
dengan air temporalis yang menangkap getaran. mirip dengan Struktur
berkembang Memiliki rahang paus sekarang. tengkorak belum
dengan baik yangg memanjang menunjukkan
untuk dan gigi gigi yang adanya
mengunyah.Memi runcing kemampuan
liki kerangka dan ekolokasi. Gigi
tengkorak mirip bulat dan
dengan mamalia mengerucut.
darat Bentuk mirip
dengan paus
sekarang

Anggota badan Pakicetus Jika di darat berjalan Lumbarnya Memiliki tulang Kaki belakang
Pachyaena relatif memiliki ekor menggunakan memiliki saraf lengan belakang sangat
pendek yang sangat tungkai belakang tulang belakang yang sangat pendekdan kaku.
dibandingkan panjang dan kuat, mirip seperti singa lebih banyak dari pendek sehingga Memiliki lengan
Anggota gerak dan ekor:
dengan panjang punya empat kaki laut dengan memutar spesies sebelumnya tidak berfungsi. depan yang
Deskripsi: Apakah dapat
tubuhnya. dan memiliki kaki belakangnya ke menandakan Memiliki dapat bergerak
berenang?
Pachyaena tulang yang depan dan Rodhecetus telah ekordengan ujung untuk berenang.
Bagaimana?
memiliki kepala menunjukkan bergoyang ke depan mengembangkan menyirip dan Memiliki ekor
yang besar dan bahwa ia adalah sepanjang tanah ekor yang kuat dapat berenang. dengan ujung
berat, didukung hewan dengan bantuan kaki untuk berenang, Sirip depan masih menyirip.
dengan tenaga semiakuatik. Kaki depan dan fleksi empat tulang memiliki sendi Tungkai depan
yang kuat ligamen fungsional tulang belakangnya). belakang sacral siku dan kaki memiliki sendi
dan otot leher mampu bergerak Untuk berenang, besar tidak belakang yg kecil yg mampu
berlabuh di daerah di darat dan Ambulocetus natans menyatu membuat juga ekor ditekuk dan ekor
toraks anterior. berenang di empunyai siku yang tulang belakang horizontal, belakang yg
Lehernya fleksibel tepian dan kuat tetapi miring ke lebih fleksibel dan basilosaurus bergerak naik
dan agak panjang. ekornya belakang memungkinkan berenang dan turun (vertikal)
Memiiki ekor yang merupakan ekor memungkinkan dorongan yang hidup di laut zona
panjang berfungsi hewan darat biasa berenang ke lebih kuat saat pelagis
mengimbangi belakang. namun berenang, jari
kolom pinggang pergelangan tangan kakinya
panjang. Kaki fleksibel tidak berselaput.Dari
depannya seperti paus modern. semua ciri ini
mempunyai jari- Tulang belakang menunjukkan
jari dan smallhubs, juga digunakan Rodhecetus
yg belakang untuk berenang merupakan spesies
memiliki struktur dengan cara awal evolusi paus
yg similar dengan bergoyang ke atas dari darat ke air.
ambiliocitus yg dan ke bawah Satu set kaki
menandakan didorong oleh kaki belakang yg
mesonychids ini belakangnya berkembang
dapat beradaptasi Memiliki ekor yang dengan baik dan
untuk berenang, ia besar dan kuat, kaki lebih panjang dari
berenang seperti pendek, dan kaki depan
berang-berang habitatnya di air
payau
Lembar Aktivitas 3

Umur (mya) Spesies Paus

30

31
Oligocene
32

33

34

35

36

37

Eocene 38

39

40

41

42

43

44

45
46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58
Paleocene
59

60
Pembahasan Hasil Diskusi

1. Karakter morfologi apa saja pada spesies-spesies paus yang tampaknya paling awal muncul?
Apa yang kelihatan sangat berkembang menjadi kompleks setelahnya?

Morfologi spesies paus yang paling awal muncul adalah moncong yang memanjang,
foramen jugularis yang membesar, dan tengkorak dasar yang pendek. Pada bagian tubuh
yang berkembang jauh adalah alat geraknya. Awalnya berkaki empat di darat kemudian
berubah menjadi kaki semi akuatik fungsional yang mampu bergerak di darat dan berenang
di tepian atau wilayah pesisir di daerah dekat air. Selanjutnya, pada spesies Rodhocetus, kaki
depan dan kaki belakang berkembang menjadi selaput besar untuk memudahkan berenang
dimana bentuk kaki belakangnya menyerupai ekor. Walaupun masih bisa berjalan di darat
tetapi kemampuannya semakin berkurang. Basilosaurus mempunyai ekor yang ujungnya
menyirip. Berdasarkan fosil yang ditemukan, tangan spesies ini masih memiliki ruas jari lalu
kaki belakangnya sangat kecil seperti tidak berfungsi. Spesies ini mempunyai panjang tubuh
20 meter. pada spesies Zygorhiza ukurannya jauh lebih kecil, kaki belakangnya kaku dan
kecil, serta kaki depan seperti sirip berguna membantu berenang dengan badan berbentuk
streamline membuat Zygorhiza dapat berenang lebih cepat. Karakter morfologinya yang
kemudian berubah pula adalah struktur telinganya. Pada awalnya, struktur telinga tidak
dapat digunakan untuk mendengar di bawah air, spesies pakicetus masih memiliki struktur
telinga yang mirip dengan mamalia darat. Kemudian pada spesies Rodhocetus, struktur
telinga berkembang menjadi astragalus “katrol ganda” yang dapat berfungsi dengan baik di
dalam air. Selain itu, pada bagian permukaan hidung juga mengalami perubahan morfologi
yang semakin lama semakin bergeser ke belakang hingga letaknya serupa dengan paus yang
ada di zaman sekarang.

2. Dengan ditemukannya temuan-temuan baru yang bertindak sebagai missing link, ada
berapakah celah yang muncul antara fossil? Berapakah kisaran jarak masing-masing celah?
Apakah hubungan antara jumlah fosil yang ditemukan dengan celah-celah tersebut? Apakah
semakin banyak/semakin sedikit fossil semakin baik? Jelaskan dan berikanlah alasannya!

Celah yang ada pada evolusi paus yang terdapat pada lembar 3 ada lima celah dengan
kisaran antara 2 sampai 11 juta tahun, yaitu pada celah pertama antara spesies Zygorhiza,
Prozeuglodon, Dorudon dengan Rodhocetus kasrani yang berjarak sekitar 1 juta tahun
Basilosaurus iris dengan Rodhocetus kasrani yang berjarak sekitar 9 juta tahun, Rodhocetus
kasrani dengan Ambulocetus natans yang berjarak sekitar 2 juta tahun, Ambulocetus natans
dengan Pakicetus inachus yang berjarak sekitar 2 juta tahun, dan yang terakhir antara
Pakicetus inachus dengan Mesonychids yang berjarak 5 juta tahun.

Perubahan morfologi terbesar terjadi pada pergantian habitat dari mamalia darat ke laut.
Semakin banyak fosil missing link yang ditemukan maka semakin banyak celah yang ada.
Akan tetapi, rentang atau jarak antar celah akan semakin sempit waktunya. Semakin banyak
ditemukannya fosil tentu akan semakin baik. Hal ini dikarenakan fosil merupakan sebuah
bukti yang dapat menjadi informasi dan bukti kejadian di masa lalu. Sehingga semakin
banyak bukti yang didapat, maka akan semakin banyak informasi yang kita dapat mengenai
hal yang terjadi di masa lalu, dalam hal ini evolusi paus. Apabila jumlah fosil missing link
lebih banyak ditemukan maka penggambaran evolusi dari paus akan lebih baik karena kita
dapat mengetahui bagian-bagian yang mengalami perubahan karakter morfologi secara
bertahap dan mengetahui sebabnya.

Keberadaan missing link menunjukkan bahwa ketidakadaan informasi yang kita dapat dari
evolusi paus di kala itu. Sehingga kita hanya dapat berteori karena tidak ditemukan bukti-
bukti kuat berupa temuan fosil. Contohnya tidak ditemukannya fosil yang dapat
menunjukkan awal mula paus terbagi menjadi dua, yaitu paus bergigi (sekarang orca dan
lumba-lumba) dengan paus balin yang menggunakan filter di giginya. Penelitian
menunjukkan pemisahan ini terjadi kira-kira 38 hingga 39 juta tahun yang lalu, yang sampai
sekarang tidak ditemukan fosilnya. Hal tersebut sesuai dengan tabel Lembar Aktivitas 3,
yang menunjukkan adanya celah antara 38 hingga 44 juta tahun lalu yang memungkinkan
adanya missing link. Ketiadaan fosil transisional/missing link tidak berarti bahwa evolusi
tidak terjadi. Suatu spesies dapat dikatakan berevolusi apabila ditemukan fosil awal dan fosil
akhir. Fosil awal dan fosil akhir ini dihubungkan oleh morfologi yang mirip sehingga dapat
disimpulkan spesies itu berevolusi. Fosil transisional atau missing link adalah fosil yang
berfungsi untuk mengetahui proses bagaimana spesies itu berevolusi, bukan penentu spesies
itu berevolusi atau tidak.
Kesimpulan

1. Berdasarkan temuan fosil dan analisisnya, proses paus berevolusi mulai dari spesies
Mesonychids, Pakicetus inachus, lalu Ambulocetus natans, Rodhocetus kasrani,
Basilosaurus isi, dan terakhir Zygorhiza, Prozeuglodon, Dorudon hingga akhirnya
menjadi spesies paus modern yang kita ketahui sekarang ini.
2. Paus berevolusi dengan perubahan posisi lubang hidung (nostrils) yang semakin ke
belakang hingga menjadi seperti sekarang yang berupa lubang sembur (blowhole). Ekor
paus juga bergerak ke atas bawah tidak seperti layaknya ikan yang bergerak ke samping.
Ini juga menjadi bukti bahwa paus berevolusi dari hewan darat dikarenakan tulang
punggungnya tidak lazim jika bergerak ke samping. Kolom vertebralnya bergerak naik
turun saat berenang. Kemudian, kaki depannya berevolusi menjadi sirip untuk
memudahkan pengendalian tubuh saat di dalam air. Kaki belakangnya juga berevolusi
menjadi lebih kecil hingga hilang karena tidak digunakan saat di air. Struktur daerah
telinga diisi oleh tulang agar bisa menerima suara frekuensi tinggi untuk berkomunikasi
antar sesama paus.
3. Skala waktu geologi berdasarkan umurnya dibagi menjadi 3, yaitu Oligocene, Eocene,
dan Paleocene. Oligocene berskala dari 23.03 - 33.9 juta tahun yang lalu, sementara
Eocene berskala dari 33.9 - 56 juta tahun yang lalu, dan yang terakhir Paleocene berskala
dari 56 - 66 juta tahun yang lalu. evolusi paus dimulai dari Mesonychids yang umurnya
55 juta tahun yang masih hidup di darat seperti mamalia darat pada umumnya, lalu
dilanjutkan oleh Pakicetus Inachus yang umurnya 50 juta tahun yang lalu, kemudian ada
Ambulocetus natans yang sudah mulai bisa berenang dengan umur 48 juta tahun yang
lalu, setelah itu ada Rodhocetus kasrani yang sudah hidup sepenuhnya di laut dangkal
pada 46 juta tahun yang lalu, sesudah itu ada Basilosaurus isis yang ditemukan 37 juta
tahun yang lalu dan tangannya sudah menyerupai sirip dan masih ditemukan kaki
belakangnya berukuran kecil, yang terakhir adalah Zygorhiza, Prozeuglodon, dan
Dorudon pada 36 juta tahun yang lalu yang secara keseluruhan paling menyerupai paus
modern. Dapat disimpulkan bahwa seluruh evolusi paus hanya masuk ke dalam satu skala
waktu geologi, yaitu Eocene (56 - 66 juta tahun) dikarenakan dimulai oleh Mesonychids
(55 juta tahun) dan diakhiri oleh Zygorhiza, Prozeuglodon, dan Dorudon (36 juta tahun).
Referensi

Gingerich, Philip. 2011. Evolution of Whales from Land to Sea. Proceeding of The American
Philosophical Society. 156(3), 309-323.

College of Osteopathic Medicine. (n.d.). New York Tech. 2021. Rodhocetus spp.
https://www.nyit.edu/medicine/Rodhocetus_spp diakses pada tanggal 25 September 2021.

Darren Pepper. (n.d.). 2011. Zygorhiza. https://www.prehistoric-


wildlife.com/species/z/zygorhiza.html diakses pada tanggal 25 September 2021.

The Origin of Whales and the Power of Independent Evidence: National Center for
Science Education. (n.d.). https://ncse.ngo/origin-whalesand-power-independent-evide
diakses pada tanggal 25 September 2021.

Jason Daley. 2017. This 36-Million-Year-Old Fossil Is a “Missing Link” in Whale Evolution.
https://www.smithsonianmag.com/smart-news/missing-link-whale-evolution-discovered-
180963287/ diakses pada tanggal 25 September 2021.

Geology Page. 2014. Oligocene Epoch. https://www.geologypage.com/2014/04/oligocene-


epoch.html diakses pada tanggal 25 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai