1. Anestesi lokal
Anestesi lokal dilakukan dengan memblokir sensasi atau rasa sakit pada area tubuh yang akan dioperasi.
Jenis anestesi ini tidak memengaruhi kesadaran, sehingga pasien akan tetap sadar selama menjalani
operasi atau prosedur medis.
Anestesi lokal dapat digunakan untuk operasi minor atau kecil, seperti perawatan gigi, operasi mata,
prosedur pengangkatan tahi lalat, dan biopsi pada kulit. Anestesi jenis ini dapat diberikan dengan cara
disuntik, disemprot, atau dioleskan ke kulit maupun selaput lendir yang akan dioperasi.
2.Sakit kepala.
3.Pusing.
4.Kelelahan.
7.Penglihatan kabur.
2. Anestesi regional
Anestesi regional dilakukan dengan memblokir rasa sakit di sebagian anggota tubuh. Seperti halnya
anestesi lokal, pasien akan tetap tersadar selama operasi berlangsung, namun tidak dapat merasakan
sebagian anggota tubuhnya.
Pada anestesi regional, obat akan diberikan dengan cara disuntikkan di dekat sumsum tulang belakang
atau di sekitar area saraf. Suntikan ini akan menghilangkan rasa sakit pada beberapa bagian tubuh,
seperti pinggul, perut, lengan, dan kaki.
Terdapat beberapa jenis anestesi regional, yaitu blok saraf perifer, epidural, dan spinal. Anestesi
regional yang paling sering digunakan adalah epidural, yang umum digunakan saat persalinan.
1.Sakit kepala.
2.Reaksi alergi.
3.Nyeri punggung.
4.Perdarahan.
5.Kejang.
3. Anestesi umum
Anestesi umum atau biasa disebut bius total adalah prosedur pembiusan yang membuat pasien menjadi
tidak sadar selama operasi berlangsung. Anestesi jenis ini sering digunakan untuk operasi besar, seperti
operasi jantung terbuka, operasi otak, atau transplantasi organ.
Anestesi ini bisa diberikan melalui dua cara, yaitu melalui gas untuk dihirup (inhalasi) dan obat yang
disuntikkan ke dalam pembuluh darah (intravena).
Anestesi umum dianggap cukup aman untuk sebagian besar pasien. Namun pada kelompok tertentu,
seperti lansia, anak- anak, atau pasien yang kondisinya sangat buruk, pemberian anestesi jenis ini harus
dilakukan dengan sangat hati-hati karena dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Pemilihan dan pemberian anestesi akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien, prosedur medis
yang akan dijalani, dan lamanya prosedur yang akan dilakukan.
2.Mulut kering.
3.Sakit tenggorokan.
4.Suara serak.
5.Rasa kantuk.
6.Menggigil.
7.Timbul nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangkan infus.
8.Kebingungan.
9.Sulit buang air kecil.
10.Kerusakan gigi.
Daftar pustaka
https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-anestesi-dan-efek-sampingnya