Anda di halaman 1dari 21

“BAHAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA”

DISUSUN OLEH: BAKTI AGASTA


NIM: 1021911065
Jenis-Jenis, Fungsi Beserta Simbol
Komponen Elektronika
Komponen Elektronika
Pengenalan Komponen Elektronika
Pada Pengenalan komponen elektronika ini akan dibahas jenis-jenis komponen elektronika,
fungsi komponen elektronika, beserta simbol yang digunakan pada komponen elektronika. 

Bersumber dari wikipedia bidang elektronika adalah ilmu yang mempelajari arus lemah listrik
yang berfungsi mengontrol partikel yang bermuatan tegangan listrik. contohnya seperti komputer
yang didalamnya bermuatan listrik. 
Secara umum, komponen elektronika dapat dibagi atas 2 macam berdasarkan fungsi kerjanya
yaitu komponen elektronika pasif dan komponen elektronika aktif.

1. Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat beroperasi tanpa


memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja. Contoh komponen pasif
yaitu resistor, kapasitor, induktor,  dan tranformator.
2. Komponen aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus atau tegangan
internal (sumber tambahan) untuk dapat beroperasi. Komponen aktif ini dapat
menguatkan dan menyearahkan arus listrik, komponen aktif juga dapat mengubah bentuk
energi menjadi energi lain. Contoh komponen aktif adalah dioda, transistor, IC
(integrated circuit).

Jenis-Jenis Komponen Elektronika


1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar  elektronika  pasif yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang  mengalir  dalam  satu  rangkaian.  Sesuai  dengan  namanya  resistor  bersifat  resistif 
dan umumnya   terbuat  dari  bahan  karbon. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm
(Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di
badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Baca Juga : Pengertian Resistor dan Penjelasan 8 Jenis Resistor
Secara umum resistor diklasifikasikan atas 4 jenis yaitu resistor tetap, resistor variabel, resistor
suhu dan resistor cahaya.

Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol
dan fungsi
Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan gambar
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Baca Juga : Mengenal Karakteristik Resistor

 2. Kapasitor ( Kondensator)


Kapasitor  atau kondensator ialah komponen elektronika yang  mempunyai  kemampuan 
menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan
akumulator dalam menyimpan  muatan  listrik  terutama  tidak  terjadi  perubahan kimia  pada 
bahan  kapasitor, besarnya  kapasitansi  dari  sebuah  kapasitor  dinyatakan  dalam   Farad (F). 

Fungsi-fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian
Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power
Supply (Catu Daya).

Secara umum kapasitor diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variabel. 

Perhatikan komponen elektronika kapasitor resistor berikut yang dilengkapi dengan


simbol dan fungsi
Perhatikan komponen elektronika jenis kapasitor berikut yang dilengkapi dengan gambar 

3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berguna untuk Mengatur Frekuensi, memfilter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung).
Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan
dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. 

Pada rangkaian DC, induktor digunakan memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap
fluktuasi arus, sedangkan pada rangkaian AC induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak
diinginkan. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Secara umum komponen elektronika induktor dibagi atas induktor tetap dan induktor tidak tetap
(coil variable)

Perhatikan komponen elektronika jenis induktor berikut yang dilengkapi dengan gambar
dan simbol

 4. Dioda
Dioda atau diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk mengalirkan arus
listrik pada satu arah saja, selain itu juga mampu menghambat arus listrik dari arah berlawanan.
Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah penghubung atau
junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P).

Berdasarkan Fungsinya Dioda terdiri atas beberapa jenis diantaranya :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah (rectifier) yang umumnya terbuat dari bahan
Silikon atau germanium dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus
searah (DC).
2. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali . 
3. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering
disebut dengan Tegangan Zener.
4. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya Laser.
Dioda Laser sering disingkat dengan LD
5. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka terhadap cahaya sehingga sering
juga digunakan sebagai Sensor.
6. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang mampu
memancarkan cahaya monokromatik.

Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan simbol dan
fungsinya
 

Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan gambar
5. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika aktif multitermal, biasanya memiliki 3 terminal. Secara
harfiah,  kata  ‘Transistor’  berarti  ‘Transfer  resistor’,  yaitu  suatu  komponen  yang  nilai 
resistansi antara terminalnya dapat diatur.

Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus
dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya.
Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor
(K).

Baca Juga : Istilah-istilah Penting dalam Transistor


Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni
Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor
FET).

Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan simbol
dan fungsinya
Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan gambar

6. IC (Integrated Circuit)
IC adalah komponen elektronika aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai komponen
hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen
elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi
elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin
atau kaki untuk menjalankan fungsinya. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam,
mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).

Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah
Peralatan Elektronika misalnya micropoccesor. Fungsi IC bermacam-macam yakni dpat
berfungsi sebagai penguat, pengontrol, swiching, dan memori atau media penyimpanan.

Perhatikan komponen elektronika jenis IC berikut yang dilengkapi dengan gambar dan
simbol

7. Saklar (Relay)
Saklar atau relay adalah komponen elektronika aktif yang dipergunakan untuk memutuskan serta
menghubungkan aliran listrik. Saklar berdasarkan fungsinya dibedakan atas dua kondisi yaitu
kondsi ON dan kondisi OFF. 

Perhatikan komponen elektronika jenis saklar berikut yang dilengkapi dengan gambar
dan simbol
8. Transformator
Secara harfiah transformator dapat juga disingkat trafo merupakan komponen elektronika aktif
yang memilki 2 fungsi utama yaitu untuk menaikkan tegangan (transformator step-up) dan
menurunkan tegangan (step-down). Trasformator atau trafo bekerja berdasarkan perubahan gaya
medan listrik.

Perhatikan komponen elektronika jenis transformator berikut yang dilengkapi dengan


gambar dan simbol 
Note : Sebagai tambahan pengunaan simbol pada sebagian besar komponen  elektronik mengacu
pada simbol amerika dan eropa. Silahkan memilih simbol yang akan anda gunakan. Perhatikan
contoh gambar dibawah untuk menjelaskan perbedaan tersebut.

9. dioda
 Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode adalah komponen
elektronika yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Jika arah
arusnya terbalik, maka Dioda akan menghambat arus listrik tersebut. Karena
sifatnya yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah (forward bias) dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya (reverse bias), dioda yang terbuat
dari bahan semikonduktor ini sering digunakan sebagai penyearah bentuk
gelombang (wave rectifier) dalam pencatu daya dan detektor radio. Dioda juga
sering digunakan pada rangkaian-rangkaian listrik dan elektronika yang
memerlukan hasil “satu arah”. Bahan semikonduktor yang sering digunakan
untuk membuat Dioda adalaah bahan Silikon (Si) dan bahan Germanium (Ge).
Pada awal penemuannya, perangkat yang menghantarkan arus listrik ke satu
arah dan menghambat dari arah sebaliknya ini disebut dengan nama Rectifier
atau Penyearah. Nama Dioda ini pertama kali diperkenalkan oleh William Henry
Eccles pada tahun 1919. Istilah Dioda ini berasal dari kata “Di” yang artinya
adalah “dua” dan kata “ode” yang artinya adalah “jalur”.
Baca juga : Cara Mengukur Dioda.

Jenis-jenis Dioda (Diode)


Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, Dioda kini telah
memiliki banyak jenis dan masing-masing jenis memiliki fungsinya. Berikut
dibawah ini adalah jenis-jenis Dioda dan penjelasan singkat pada jenis-jenis
dioda tersebut.

10. INDUKTOR

Pengertian dan Fungsi Induktor beserta jenis-jenisnya – Selain Resistor dan


Kapasitor, Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering
ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang
berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah
Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang
membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan
Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan
tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari
sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
Baca juga : Pengertian dan Bunyi Hukum Faraday.

Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya
terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika.
Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan
untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-
satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan
microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam
Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”.

Simbol Induktor
Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya


adalah :

 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya


 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin
tinggi induktansinya.

Jenis-jenis Induktor (Coil)


Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :

 Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya


 Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
 Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
 Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk
Donat)
 Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis
lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan
logam diberikan Isolator.
 Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan
Ferit yang dapat diputar-putar.

Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya


Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik
dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-
balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta
melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

 Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi


 Transformator (Transformer)
 Motor Listrik
 Solenoid
 Relay
 Speaker
 Microphone

Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun Reaktor.
Multimeter merupakan salah satu alat ukur yang tidak bisa dilepaskan dari dunia eletronika.
Multimeter sendiri , yaitu suatu alat pengukur listrik yang juga dikenal dengan sebutan AVO meter
(Ampere – Volt – Ohm meter). Itulah pengertian Multimeter.

Baca Juga :  Tips untuk Menghindari Sengatan Listrik

Seperti namanya, multimeter dapat dipakai untuk mengukur berbagai jenis keperluan, seperti
tegangan (voltmeter), arus (amperemeter), dan hambatan (ohm meter). Untuk jenisnya, multimeter
menawarkan dua jenis dalam tampilannya.

Jenis Multimeter
Jenis pertama menggunakan tampilan digital yang biasanya disebut Digital Multimeter (DMM), dan
tampilan analog yang biasanya disebut Analog Multimeter (AMM).

Dari keduanya, jenis tampilan digital lebih populer bagi para pencinta elektronika dibandingkan
analog, karena sekarang ini tampilan digital didukung dengan daya akurasi yang tinggi dan harga
yang semakin terjangkau. Tapi dalam hal kinerja, keduanya tidak ada perbedaan sama sekali.

Baca Juga :  Motor Testing

Semakin canggihnya alat ini, multimeter tidak hanya bisa dipakai untuk mengukur Ampere, Voltage,
dan Ohm saja (AVO), tapi multimeter juga bisa anda pakai untuk mengukur berbagai jenis
keperluan, seperti frekuensi, kapasitansi, dan induksi dalam satu alat saja, terutama pada
multimeter digital.

Pengertian Multimeter dan Cara Menggunakan Multimeter


Fungsi Multimeter
Ada beberapa kemampuan/fungsi pengukuran yang bisa dilakukan oleh multimeter yang dijual di
pasaran, antara lain:
 Pengukur dan penguji Transistor
 Pengukur dan penguji Diode
 Induksi satuan pengukuran Henry
 Frekuensi satuan pengukran Hertz
 Kapasitansi pengukuran Farad
 Hambatan satuan pengukuran Ohm
 Arus listrik satuan pengukuran Ampere
 Tegangan AC dan DC satuan pengukuran Volt

Bagian-Bagian Multimeter atau Komponen Penyusun


Multimeter
Untuk menggunakan fungsi multimeter itu semua, anda juga harus mengetahui bagian-bagian dari
multimeter.

Dalam sebuah alat ukur multimeter biasanya akan mempunyai 3 bagian penting, seperti berikut ini :

 Probe, merupakan bagian yang dipakai untuk pengujian, bentuknya seperti kabel.


 Saklar Selektor, merupakan saklar yang dipakai untuk mengatur sesuai kebutuhan
 Display, merupakan layar yang bisa menunjukkan hasil ukuran

Setelah anda mengetahui apa itu multimeter, kegunaannya, dan komponennya, sekarang kami akan
tunjukkan cara pemakaiannya.

Setiap kebutuhan mempunyai langkah masing-masing. Untuk itu perhatikan ulasan berikut ini.

Cara Menggunakan Multimeter


1. Cara Untuk Mengukur Tegangan DC
 Putar saklar selector sampai kepada DCV
 Pilih skala perkiraan yang akan diukur. Jika akan mengukur 6 volt putar saja saklar selector
ke 12 volt.
 Hubungkan probe ke terminal yang akan anda ukur. Probe merah untuk positif dan probe
hitam untuk negatif.
 Lihatlah hasilnya pada Display

2. Cara Mengukur Tegangan AC


 Putarlah saklar selector ke ACV
 Pilih skala tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 volt, putar saklar selector ke
300 volt.
 Hubungkan probe ke terminal yang ingin diukur. Untuk tegangan AC, tidak ada plaritas
positif maupun negative.
 Lihatlah hasilnya pada Display

3. Cara Mengukur Arus Listrik


 Putar saklar selector ke DCA
 Pilih skala sesuai arus yang akan diukur. Apabila ingin mengukur arus 100 mA maka aturlah
sampai 300 mA (0,3 A). jangan sampai arus yang anda ukur melebihi skala yang sudah
diatur karena bisa menyebabkan sekering putus.
 Putuskan power supply yang menghubung ke beban
 Pasang probe pada terminal yang akan diukur. Probe merah didekatkan ke output tegangan
positif, sedangkan probe hitam dihubungkan ke probe imput tegangan positif.
 Lihatlah hasilnya pada Display.

Nah, itu tadi beberapa informasi yang dapat anda perhatikan untuk menggunakan multimeter. Bagi
anda yang tidak asing dengan dunia elektronika, pasti sudah mencoba beberapa hal di atas.

Semoga artikel Pengertian Multimeter dan Cara Menggunakan Multimeter ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai