Anda di halaman 1dari 88

DINAS KESEHATAN L K I P

Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017, dapat diselesaikan tepat
waktu.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2017 disusun sebagai media untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2017. LKIP Dinas Kesehatan merupakan dokumen pertanggungjawaban atas
kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau beserta kinerja 2 (dua) UPT Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang
dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban.
Penyajian LKIP Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 disusun
berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sangat disadari bahwa laporan kinerja ini belum sempurna seperti yang
diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan
(Stakeholders) dapat memperoleh gambaran kinerja yang telah dilakukan sepanjang
tahun 2017. Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada
banyak pihak dan berguna sebagai bahan masukan bagi pengelolaan, penataan serta
peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.
Tanjungpinang, Februari 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dr. H. TJETJEP YUDIANA, M.Kes


Pembina Utama Madya/ IV.d
NIP. 19600630 198303 1 013

ii
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. ii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………. iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………..……………………. iv

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………..…………………. 1


1.1. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi …………………………… 1

BAB 2 RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA ................ 4


2.1. Rencana Strategis …………………....................................... 4
2.2. Perjanjian Kinerja………………………………………................... 6

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………. 7


3.1. Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 ……………...................... 8
3.1.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ………................... 8
3.1.2. Capaian Kinerja Indikator Berdasarkan Sasaran
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau………...................................................... 19
3.1.3. Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi 41
3.2. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2017 …………………………….. 48
3.2.1. Akuntabilitas Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi 48
Kepulauan Riau …………………………………………………………..
3.2.2. Akuntabilitas Keuangan RSUD Provinsi Kepulauan Riau ….. 50
3.3. Analisis SWOT …………………………………………….................. 52

BAB 4 PENUTUP ……………………………………………………………………………….. 53


4.1. Kesimpulan ..........……………………………………………………… 53
4.2. Saran .......................…………………………………………………. 55

LAMPIRAN :
1. Formulir Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2017.
2. Formulir Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2017.
3. Formulir Pengukuran Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.
4. Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan APBD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2017.

iii
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

5. Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan APBD RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang Tahun Anggaran 2017.
6. Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan APBD RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjung Uban Tahun Anggaran 2017.

iv
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Provinsi


Kepulauan Riau Tahun 2017 merupakan sebuah media pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Dinas Kesehatan sebagai pelayanan
publik. Kegiatan yang diprioritaskan dijabarkan dalam bentuk 6 Sasaran Strategis, 3 Indikator
Kinerja Utama (IKU) dan 13 indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
(PK) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017. Pengukuran indikator kinerja
berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-
2021.

Berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021,


terdapat 6 sasaran strategis, dengan 3 Indikator Kinerja Utama (IKU), dan 13 Indikator Kinerja
Sasaran. Dari 3 Indikator Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, terdapat 2
indikator dengan capaian “sangat baik”, dan 1 indikator lainnya dengan capaian “baik”. Dari
13 Indikator Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, terdapat 12 indikator dengan
capaian “sangat baik”, dan 1 indikator dengan capaian “baik”. Walau pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau masuk dalam kategori sangat baik, perlu dipertahankan
dan tetap meningkatkan performa kinerja agar target akhir periode RPJMD Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2021 mampu dicapai.
Hasil analisis pencapaian kinerja sasaran strategis menunjukkan, bahwa dari 6 sasaran
strategis terdapat 1 sasaran strategis yang harus menjadi perhatian di tahun berikutnya guna
memaksimalkan pencapaian target IKU yaitu sasaran 2 (Meningkatkan status gizi). Perlu
dilakukannya pemenuhan Tenaga Pengelola Gizi (TPG) dan pemerataan distribusi tenaga
kesehatan lainnya di seluruh Kabupaten/Kota. Peningkatan pemantauan balita di posyandu
dan meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan penimbangan balita di posyandu
secara berkala.
Perencanaan kegiatan, pengoptimalan waktu pelaksanaan dan penganggaran kembali
atas 43 SPM yang tertunda pembayarannya di tahun 2017 melalui APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2018.

iv
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kepulauan Riau, berkedudukan sebagai unsur
pelaksana teknis Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur guna senantiasa
membangun akuntabilitas sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan kesehatan yang berlangsung dengan bijaksana, transparan, akuntabel,
efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance yang bersih dan
bebas korupsi, kolusi serta nepotisme.

Pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan dan kewenangan dalam


penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus dapat dipertanggungjawabkan,
merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam Peraturan Menteri
Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi dan dalam PermenPAN Nomor
53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), maka Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau menyusun laporan kinerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2017.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini akan memberikan gambaran


pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau termasuk kinerja 2 (dua)
UPT Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban dalam satu tahun
anggaran beserta dengan hasil capaian indikator kinerja dari masing-masing indikator
kinerja sasaran sesuai dengan indikator yang tertera pada Perjanjian Kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.

1
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 60 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Perangkat Daerah menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang
menjadi kewenangan Provinsi dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Provinsi. Sedangkan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, adalah :
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan sumber daya kesehatan;
c. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan
sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan proses penerbitan rekomendasi perizinan dan pelayanan umum di
bidang kesehatan;
e. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang kesehatan yang diberikan oleh
Gubernur.

Berdasarkan jenis dan tipologi perangkat daerah, Dinas Kesehatan Provinsi


Kepulauan Riau merupakan Dinas Kesehatan Tipe A yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang kesehatan. Pada Gambar 1.1., Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau terdiri atas 1 (satu) sekretariat dan 4 (empat) Bidang. Sekretariat
memiliki 3 Subbag, sedangkan tiap bidang memiliki 3 seksi. Jumlah jabatan eselon II
terdiri atas 1 orang, eselon III sebanyak 5 orang dan eselon IV sebanyak 15 orang.
Terdapat dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
yaitu RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang dan RSUD Provinsi Kepulauan
Riau Tanjung Uban. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar berikut ini :

2
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar 1.1.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

3
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

BAB 2
RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau memiliki tujuan secara umum untuk
mewujudkan Kepulauan Riau Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Guna mencapai
tujuan umum tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau berpedoman pada
Misi Gubernur Kepulauan Riau yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016–2021 yaitu

MISI ke- 4 (Empat) : Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender,


pemberdayaan masyarakat, penanganan kemiskinan dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi


Kepulauan Riau dalam lima tahun mendatang, secara rinci dapat dilihat melalui Tabel
2.1. berikut ini :

Tabel 2.1.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI (Gubernur Kepulauan Riau) :
“Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah
Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”

MISI (Gubernur Kepulauan Riau) ke - 4 :


Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan kemiskinan dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Tujuan 1 : Meningkatkan Akselerasi Pemenuhan 1. Meningkatkan Kesehatan
Meningkatkan derajat kesehatan Akses Pelayanan Masyarakat
derajat kesehatan Kesehatan 2. Penerapan Pendekatan
masyarakat Ibu, Anak, Remaja, dan Keberlanjutan Pelayanan
dengan pelayanan Lanjut Usia yang (Continuum Of Care)
yang terjangkau Berkualitas. 3. Intervensi Berbasis Risiko
dan berkualitas Kesehatan.
Meningkatkan Mempercepat Perbaikan
status gizi Gizi Masyarakat

4
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan


Meningkatkan Meningkatkan penyehatan
perilaku hidup lingkungan
bersih dan sehat
di lingkungan Meningkatkan promosi
Provinsi Kepulauan kesehatan dan
Riau pemberdayaan masyarakat

Meningkatkan Meningkatkan akses 4. Penguatan Pelayanan


mutu pelayanan pelayanan kesehatan dasar Kesehatan Primer (Primary
kesehatan yang berkualitas Health Care)
5. Meningkatkan Akses dan
Mutu Fasilitas Pelayanan
Meningkatkan akses Kesehatan
pelayanan kesehatan 6. Meningkatkan Jumlah,
rujukan yang berkualitas Jenis, Kualitas Dan
Pemerataan Tenaga
Kesehatan

Meningkatkan 7. Meningkatkan akses, mutu


Ketersediaan, sediaan farmasi dan alat
Keterjangkauan, kesehatan
Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat
Kesehatan

Meningkatkan Memantapkan Pelaksanaan 8. Meningkatkan cakupan


kepesertaan Sistem Jaminan Sosial kepemilikan jaminan
Jaminan Nasional (SJSN) Bidang kesehatan
Kesehatan Kesehatan
Nasional (JKN)

Tujuan 2 Menurunkan Meningkatkan Meningkatkan Pengendalian


Meningkatkan angka kesakitan pengendalian dan Penyakit
upaya penyakit menular penanggulangan faktor
pengendalian dan dan tidak menular risiko penyakit menular
penanggulangan dan tidak menular
penyakit

5
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

2.2. Perjanjian Kinerja


Perjanjian kinerja menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja,
terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji kinerja tahunan yang akan
dicapai, antara pimpinan instansi pemerintah yang menerima amanah/tanggung
jawab (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau) dengan pihak yang
memberikan amanah/tanggung jawab kinerja (Gubernur Kepulauan Riau). Perjanjian
Kinerja merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah, sekaligus sebagai pimpinan organisasi atau instansi kepada atasan
langsungnya.
Perjanjian Kinerja berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang
akan dicapai melalui program yang ada pada lembaga/instansi yang bersangkutan.
Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
selengkapnya terdapat pada Lampiran 1.

6
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau merupakan


bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2017. Bab ini berisi realisasi kinerja
atas target-target kinerja yang termuat dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017. Evaluasi pencapaian kinerja bertujuan untuk
mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan program. Dalam bab ini juga akan disajikan akuntabilitas keuangan yang
memuat realisasi anggaran tahun 2017.

Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran


digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan
indikator kinerja. Rumus penghitungan capaian kinerja bersumber Surat Keputusan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003. Rincian rumus perhitungan
sebagai berikut :
1. Pengukuran capaian indikator dengan progress positif
Indikator dengan progress positif adalah indikator dengan realisasi semakin tinggi
menunjukkan pencapaian kinerja semakin baik. Digunakan rumus :

𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕

2. Pengukuran capaian indikator dengan progress negatif


Indikator dengan progress negatif adalah indikator dengan realisasi semakin
rendah menunjukkan pencapaian kinerja semakin baik. Digunakan rumus :

(𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 − (𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 − 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕)


𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕

7
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai


berikut :
X > 100% : Sangat Baik
75 < X < 99 : Baik
55 < X < 74 : Cukup
X < 55 : Kurang

3.1. Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017


Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran.

3.1.1. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU)


Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam balanced scorecard merupakan ukuran
keberhasilan pencapaian sasaran strategis. IKU berperan dalam merubah sesuatu
yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realistis.
Capaian kinerja indikator utama Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dijabarkan
melalui tabel dibawah ini, dengan membandingkan antara target dengan capaian
tahun 2017 dan capaian kinerja tahun 2016 serta 2015.
Tabel 3.1.
Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target 5 Tahun Tahun


Tahun 2017
Indikator (Lima) 2016 2015
No Tahun
Kinerja Status
(2016- Target Capaian % Capaian Capaian
Capaian
2021)
1. Angka Kematian 132 140 128 108.57 Sangat 120 144
Ibu (AKI) per Baik
100.000 KH
2. Angka Kematian 29 33 18 145.46 Sangat 35 35
Bayi (AKB) per Baik
1.000 KH
3. Persentase 14 16 16.4 97.5 Baik 17.7 17,07
kekurangan gizi
(underweight)
pada anak balita)

8
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari indikator kinerja utama Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, terdapat 2 indikator dengan capaian sangat baik
dan 1 indikator lainnya dengan capaian baik. Indikator dengan capaian sangat baik,
yaitu :
1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH
Indikator dengan capaian baik adalah sebagai berikut :
1. Persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita)
Analisis pencapaian kinerja tiap indikator utama dijabarkan sebagai berikut :

3.1.1.1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH


Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya perempuan pada saat hamil atau
selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat
persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau penatalaksanaan kehamilan
serta persalinan, dan bukan karena sebab-sebab lain, seperti kecelakaan, terjatuh,
dan lain-lain.

Penyebab kematian ibu di Provinsi Kepulauan Riau terutama dikarenakan


perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan sebab lain. Berdasarkan tiga penyebab
kematian tersebut, pengoptimalan program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) yang bersinergi dengan Pelayanan Antenatal Care (ANC) atau
disebut juga Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan serta pelaksanaan manajemen
persalinan melalui penerapan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) akan
berdampak besar dalam mengurangi risiko komplikasi dan kematian selama
kehamilan.

Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan juga terbukti


berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu karena memperoleh pelayanan
dengan sarana yang memadai, oleh tenaga kesehatan yang terlatih, serta
mendapatkan penanganan kegawatdaruratan yang komprehensif. Analisis terhadap
Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 dapat digambarkan
dengan membandingkan jumlah kematian ibu tahun 2017 sebanyak 55 kasus
terhadap jumlah kelahiran hidup tahun yang sama sebanyak 43.131 di kali dengan
konstanta 100.000 KH dengan capaian 128 per 100.000 KH.

9
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Hasil analisis Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
dengan target sebesar 140 per 100.000 KH dapat tercapai sebesar 128 per 100.000
KH sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,57% atau dalam kategori sangat baik.
Hasil evaluasi menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2017 lebih tinggi bila dibandingkan capaian Tahun 2016 (120 per 100.000 KH) namun
jauh lebih baik bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 (144 per 100.000 KH)
seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2.
Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI)
Tahun 2015-2017

N Indikator Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017


o Kinerja
1 Angka Kematian 144 120 128
Ibu (AKI) per
100.000 KH

Jumlah Kasus Kematian Ibu disetiap Kabupaten/Kota tahun 2015-2017 berdasarkan


kematian yang dilaporkan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3.
Jumlah Kasus Kematian Ibu berdasarkan Kabupaten/Kota
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 – 2017

No Nama Kabupaten Kota 2015 2016 2017


1 Karimun 5 6 12
2 Bintan 6 4 2
3 Natuna 1 1 4
4 Lingga 1 5 1
5 Batam 43 29 31
6 Tanjungpinang 7 0 2
7 Kep. Anambas 2 4 3
Jumlah 65 49 55
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat, Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah total kasus kematian ibu tahun 2017
sebesar 55 kasus kematian, selisih 6 kasus kematian dari jumlah kasus kematian ibu
tahun 2016 (49 jiwa). Terdapat 4 (empat) Kab/Kota yang mengalami peningkatan
kematian ibu yaitu : Kabupaten Karimun, Natuna, Batam dan Kota Tanjungpinang.

10
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Sedangkan 3 (tiga) Kab/Kota lainnya menunjukkan penurunan yaitu : Kabupaten


Bintan, Lingga dan Anambas.
Secara umum peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
1. Terdapat faktor yang sulit dihindari yaitu adanya penyakit penyerta seperti
kelainan jantung, TBC dan asma
2. Usia ibu terlalu muda yaitu <20 tahun
3. Adanya keterlambatan dalam mengenali tanda – tanda bahaya pada kehamilan,
persalinan dan nifas oleh keluarga
Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah dalam peningkatan akses
masyarakat pada pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, yaitu sebagai berikut:
a. Pemenuhan jumlah tenaga kesehatan yang memadai didukung dengan kualitas
terutama bidan.
b. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang terbaik sesuai dengan standar
terutama penyediaan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) selama 24 jam
dikenal dengan sebutan PONED/PONEK 24/7.
c. Memobilisasi seluruh lapisan masyarakat, utamanya untuk pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan dengan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Gambar 3.1
Kegiatan Kelas Ibu Hamil
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
11
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Kegiatan pendukung dalam pencapaian AKI per 100.000 KH bersumber


anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017, yaitu :

Tabel 3.4.
Kegiatan Pendukung Dalam Pencapaian AKI per 100.000 KH
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017

NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


1. Asuhan Persalinan 213.485.000 213.366.016 100
Normal Melalui
Pusat Pelatihan
Klinik Sekunder
(P2KS) Provinsi
Kepulauan Riau
2. Kelas Ibu Hamil 36.360.400 35.874.375 100
Perangkat Daerah
Lingkungan Provinsi
Kepulauan Riau
Total 249.845.400 249.240.391

3.1.1.2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah angka yang menunjukan banyaknya
kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu,
atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia
satu tahun (dinyatakan dengan per 1.000 kelahiran hidup).

Tabel 3.5.
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2016-2017
Indikator Realisasi Realisasi Realisasi AKB Nasional
No
Kinerja 2015 2016 2017 (Data SUPAS)
1 Angka Kematian 35 35 18 22,23
Bayi (AKB) per
1000 KH

Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat hasil analisis Angka Kematian Bayi (AKB)
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 tercapai sebesar 18 per 1000 KH. Hasil evaluasi
menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 lebih
baik bila dibandingkan dengan capaian tahun 2016 dan tahun 2015 (35 per 1000 KH).
12
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Berdasarkan data SDKI Tahun 2012, AKB Nasional sebesar 32 per 1000 KH,
lalu berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015 yang
dilakukan oleh BPS terjadi penurunan AKB Nasional menjadi 22,23 per 1000 KH.

Penurunan kasus kematian bayi juga terjadi di Provinsi Kepulauan Riau. AKB
Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan kematian bayi yang dilaporkan Tahun 2017
relatif rendah 6,8 per 1.000 KH (295 bayi meninggal berbanding 43.131 KH dikali
konstanta 1000 KH). Berdasarkan perhitungan tersebut didapat AKB berdasarkan
laporan sangat rendah berbanding AKB hasil survei sehingga AKB harus diestimasikan
sebesar 2 sampai 3 kali lipat dari AKB yang telah dilaporkan dengan pertimbangan
jumlah kelahiran hidup, sarana prasarana kesehatan lainnya maka ditetapkanlah AKB
Tahun 2017 sebesar 18 per 1000 KH. Kendala yang dihadapi dalam pelaporan
kematian bayi yaitu tidak sepenuhnya kasus kematian bayi terlaporkan dikarenakan
pelaporan rutin kematian bayi, hanya pada tingkat fasyankes pemerintah dan adanya
budaya kepercayaan kematian pada etnis tertentu di wilayah Kepulauan Riau.

Hasil analisis dari capaian Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2017 yaitu sebesar 18 per 1.000 KH dengan target 2017 sebesar 33 per 1.000
sehingga capaian kinerja indikator ini sebesar 145,46% atau dalam kategori sangat
baik. Adapun Jumlah Kasus Kematian Bayi disetiap Kabupaten/Kota tahun 2015-2017
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6.
Jumlah Kasus Kematian Bayi Berdasarkan Kabupaten/Kota
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015-2017

No Nama Kabupaten/Kota 2015 2016 2017


1 Karimun 80 56 64
2 Bintan 32 21 28
3 Natuna 24 16 15
4 Lingga 23 25 20
5 Batam 228 131 133
6 Tanjungpinang 38 49 24
7 Kepulauan Anambas 21 13 11
Jumlah 446 311 295
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat, Tahun 2017

13
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah kasus kematian bayi
mengalami penurunan dari tahun 2016 sebanyak 311 kasus menjadi 295 kasus
ditahun 2017. Kasus kematian tertinggi terjadi di Kota Batam (133 kematian) dengan
distribusi penduduk paling besar di wilayah Kepulauan Riau, dan terendah di
Kabupaten Anambas (11 kematian). Dua penyebab utama kematian bayi di Provinsi
Kepulauan Riau disebabkan oleh BBLR dan asfiksia.

Gambar 3.2
Pelaksanaan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN)
untuk Tenaga Bidan

14
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Kegiatan pendukung dalam pencapaian AKB per 1.000 KH bersumber anggaran


APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA.2017, yaitu :

Tabel 3.7.
Kegiatan Pendukung Dalam Pencapaian AKB per 1.000 KH
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017
NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI
1. Asuhan Persalinan 213.485.000 213.366.016 100
Normal Melalui Pusat
Pelatihan Klinik Sekunder
(P2KS) Provinsi Kepulauan
Riau
2. Kelas Ibu Hamil Perangkat 36.360.400 35.874.375 100
Daerah Lingkungan
Provinsi Kepulauan Riau
3. Pelatihan Pemantauan 128.441.835 118.846.900 100 Pengembalian
Pertumbuhan Bagi selisih biaya
Petugas transportasi
Total 378.287.235 368.087.291

3.1.1.3. Persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita


Berdasarkan model penyebab underweight yang dikembangkan UNICEF,
underweight disebabkan oleh banyak faktor yang saling terkait baik secara
langsung, dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan tidak cukupnya asupan gizi
secara kuantitas dan kualitas. Penyebab underweight secara tidak langsung di
pengaruhi oleh jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh
anak yang kurang memadai, kurang baiknya kondisi sanitasi lingkungan serta
rendahnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

15
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar 3.3
Kasus Balita Gizi Buruk Kwasiorkor (Usia:6 bulan, BB:4,7 Kg, Pb:56,4 cm)
Lokasi Desa Keban, Kec. Moro Kab. Karimun

Berdasarkan capaian indikator persentase kekurangan gizi (underweight) pada


anak balita Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 adalah sebesar 16,4 %. Capaian ini
mengalami penurunan kasus gizi kurang berbanding tahun sebelumnya (Tahun 2016
: 17,7%). Bila dibandingkan dengan target tahun 2017 (16%), capaian 16,4 % untuk
indikator ini tercapai dengan kategori baik. Capaian persentase kekurangan gizi
(underweight) pada anak balita didapat berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi
(PSG) Tahun 2017 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan hasil
PSG, Provinsi Kepulauan Riau mendapat predikat 10 provinsi terbaik dari 34 provinsi
terendah persentase kekurangan gizi (underweight).

Tabel 3.8.
Evaluasi Persentase Kekurangan Gizi (Underweight)
Tahun 2015-2017
No Indikator Kinerja Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017
1 Persentase 17,07 17,7 16,4
Kekurangan Gizi
(Underweight)

16
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Untuk melihat besaran persentase kekurangan gizi anak balita per-


kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.9.
Persentase Kekurangan Gizi (Underweight) Pada Anak Balita Berdasarkan
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Persentase Kekurangan Gizi


No Nama Kabupaten/Kota
(Underweight)

1 Karimun 13,5
2 Bintan 9,9
3 Natuna 13,1
4 Lingga 21,5
5 Batam 17,5
6 Tanjungpinang 15,8
7 Kep.Anambas 14,7
Jumlah 16,4

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa kasus kekurangan gizi pada anak
balita (underweight) kasus tertinggi di Kabupaten Lingga dan terendah di Kabupaten
Bintan. Secara umum pencapaian indikator ini telah mengalami penurunan berbanding
tahun sebelumnya namun masih banyak permasalahan yang perlu ditindaklanjuti
antara lain sebagai berikut :
1. Masih rendahnya pemantauan balita di posyandu dan rendahnya minat masyarakat
dalam melakukan penimbangan balita di posyandu secara berkala.
2. Belum optimalnya pelaksanaan fokus program 1.000 HPK (Hari Pertama
Kelahiran).
3. Masih kurangnya jumlah Tenaga Pengelola Gizi (TPG) dan belum meratanya
distribusi tenaga kesehatan lainnya di seluruh Kabupaten/Kota.

17
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar. 3.4.
Distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pada anak dengan masalah gizi

Kegiatan pendukung persentase kekungan gizi (underweight) pada anak balita


bersumber anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA.2017, yaitu:

Tabel 3.10.
Kegiatan Pendukung Persentase Kekungan Gizi (underweight)
Pada Anak Balita Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017

NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


1. Pelatihan 128.441.835 118.846.900 100 Pengembalian
Pemantauan selisih biaya
Pertumbuhan Bagi transportasi
Petugas
Total 128.441.835 118.846.900

18
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

3.1.2 Capaian Kinerja Indikator Berdasarkan Sasaran Rencana Strategis


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Capaian kinerja untuk masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:

SASARAN 1
ç •Meningkatkan Derajat Kesehatan

Untuk mencapai sasaran 1, diukur melalui pencapaian atas 2 indikator kinerja


yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.11. Pengukuran Kinerja Sasaran 1


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target Tahun Tahun


Tahun 2017
5 2016 2015
Indikator (Lima)
No
Kinerja Tahun Status
Target Capaian % Capaian Capaian
(2016- Capaian
2021)
1. Angka Kematian 132 140 128 108.57 Sangat 120 144
Ibu (AKI) per Baik
100.000 KH

2. Angka Kematian 29 33 18 145.46 Sangat 35 35


Bayi (AKB) per Baik
1.000 KH

Dari 2 indikator yang menjadi pengukuran keberhasilan pencapaian kinerja


sasaran 1 (Meningkatkan derajat kesehatan); yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) per
100.000 KH, dan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH telah dijelaskan pada poin
3.1.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Hasil analisis Ke-2 indikator ada dalam
kategori sangat baik.

SASARAN 2
ç •Meningkatkan Status Gizi

Untuk mencapai sasaran 2, diukur melalui pencapaian atas 1 indikator kinerja


yaitu sebagai berikut :
19
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Tabel 3.12. Pengukuran Kinerja Sasaran 2


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target Tahun Tahun


Tahun 2017
5 2016 2015
Indikator (Lima)
No Tahun
Kinerja Status
(2016 Target Capaian % Capaian Capaian
Capaian
-
2021)
1. Persentase 14 16 16.4 97.5 Baik 17.7 17,07
kekurangan
gizi
(underweight)
pada anak
balita)

Untuk indikator persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita


telah dijelaskan pada poin 3.1.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator
persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita yang menjadi pengukuran
keberhasilan pencapaian kinerja sasaran 2 memiliki capaian baik.

SASARAN 3
ç •Menurunkan Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular

Sasaran 3 diukur melalui pencapaian atas 4 indikator kinerja yaitu sebagai


berikut :
Tabel 3.13. Pengukuran Kinerja Sasaran 3
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target Tahun Tahun


Tahun 2017
5 2016 2015
Indikator (Lima)
No
Kinerja Tahun Status
Target Capaian % Capaian Capaian
(2016- Capaian
2021)
1. Case 175 155 193 124 Sangat 171 139
Notification Baik
Rate (CNR)
Semua
Kasus TB
per

20
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Target Tahun Tahun


Tahun 2017
5 2016 2015
Indikator (Lima)
No
Kinerja Tahun Status
Target Capaian % Capaian Capaian
(2016- Capaian
2021)
100.000
penduduk
2. API (Annual 0.27 0.35 0.2 142 Sangat 0.37 0.41
Paracite Baik
Incidence)
per 1.000
penduduk
3. Prevalensi <0.5 <0.5 <0.5 100 Sangat <0.5 <0.5
HIV Baik
4. Prevalensi 27.9 28.7 27.3 105 Sangat 22.4 35
tekanan Baik
darah
tinggi

Berdasarkan Tabel 3.13. dapat dilihat bahwa pencapaian sasaran 3


(Menurunkan Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular) seluruh indikator
dicapai dengan sangat baik.
a. Semua Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau telah mencapai indikator utama
program TB (Cure Rate > 60% dan Success Rate > 80%) yaitu Kabupaten Bintan,
Kabupaten Anambas, Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Lingga,
Kabupaten Karimun dan Kabupaten Natuna. Capain Case Notifikasi Rate (CNR) di
Tahun 2017 yaitu 193 per 100.000 penduduk, telah jauh melampaui dari target
2017 yang sebesar 155 per 100.000 penduduk.
b. Target Kab/Kota yang telah mencapai indikator utama Program Malaria yaitu
Eliminasi malaria dimana Indikatornya SPR < 5 %, API < 1 per 1000 penduduk
dan tidak ditemukannya kasus Indegenous selama tiga tahun terakhir yaitu Kota
Batam, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun. Pencapaian Annual Paracite
Incidence (API) per 1000 Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2017
sebesar 0,20 per 1000 penduduk
c. Target prevalensi Kabupaten/ Kota dan Provinsi mengikuti angka Prevalensi HIV
nasional yaitu < 0,5 %. Angka Prevalensi untuk kasus HIV tidak bisa dihitung
dengan rumus jumlah kasus baru dibagi dengan jumlah penduduk karena harus

21
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

melalui survei yang melibatkan semua penduduk di Provinsi Kepulauan Riau.


Untuk itu Prevalensi HIV Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 masih mengacu
pada angka Nasional yaitu < 0,5%
d. Prevalensi Tekanan Darah Tinggi di Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2017
sebesar 27%. Prevalensi tekanan darah tinggi mengalami peningkatan
disebabkan karena meningkatnya cakupan deteksi dini faktor risiko PTM termasuk
didalamnya pengukuran tekanan darah melalui Posbindu di desa dan kelurahan.
Upaya pengendalian hipertensi perlu dukungan semua pihak baik pemerintah,
swasta maupun dengan menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga,
mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan
segera, menerapkan perilaku CERDIK. CERDIK adalah slogan kesehatan yang
setiap hurufnya mempunyai makna yaitu; C=Cek kesehatan secara berkala,
E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori
seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stress.

Berdasarkan data laporan rutin TB yang dikumpulkan dari 7 Kab/Kota diperoleh


data Angka Penemuan Kasus TB semua tipe (CNR) Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan
Riau adalah 193 per 100.000 penduduk, mengalami peningkatan >10 % berbanding
Tahun 2016 yaitu 171 per 100.000 penduduk. Kenaikan CNP per tahun sesuai target
nasional bahwa harus mengalami peningkatan minimal 5 % setiap tahunnya. Dengan
angka absolut jumlah kasus TB semua tipe di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
sebanyak 4.154 kasus.

22
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

250

200

150
per 100000

100

50

0
BINTAN BATAM KARIMUN ANAMBAS NATUNA TG PINANG LINGGA KEPRI
2012 140 152 134 111 48 147 161 144
2013 140 152 134 111 48 147 161 155
2014 112 184 171 124 67 191 167 170
2015 114 143 168 79 118 170 95 145
2016 114 177 200 30 33 235 118 171
2017 146 210 174 86 113 210 155 193

Gambar 3.5.
Angka Notifikasi Kasus TB Case Notification Rate (CNR)
Di Provinsi Kepulauan Riau Per Kabupaten/Kota
Tahun 2012 - 2017

Data di atas menunjukkan angka penemuan kasus semua tipe yang tertinggi
adalah Kota Tanjungpinang dan Kota Batam yaitu 210 per 100.000 penduduk, yang
terendah adalah Kabupaten Anambas yaitu 86 per 100.000 penduduk. Penemuan
pasien TB resistan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dengan
penemuan terduga TB resistan obat menggunakan alur penemuan baku, dilanjutkan
proses penegakan diagnosis TB resistan obat dengan pemeriksaan dahak, selanjutnya
didukung juga dengan kegiatan edukasi pada pasien dan keluarganya supaya penyakit
dapat dicegah penularannya kepada orang lain.
Pada dasarnya, terduga TB resisten obat adalah pasien yang mempunyai gejala
TB dengan satu atau lebih kriteria dibawah ini yaitu:
1. Pasien TB gagal pengobatan kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta
menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama 1 bulan
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal

23
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi


6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default)
8. TerdugaTB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB MDR
9. Pasien Co-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara klinis maupun bakteriologis
terhadap pemberian OAT (bila penegakan diagnosis awal tidak menggunakan
TCM)

Jumlah kasus TB Resisten Obat Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau ada 34
kasus, yaitu TB MDR ada 33 kasus, dan TB XDR ada 1 kasus.

3000 2751

2500

2000

1500
1010
1000

364
500
177
23242644 22132334 6 2 6 2 1 0 0 1 8 2 3 5 7 9 2 0
0
Terduga TB Konfirmasi Yang Default Pindah Meninggal Sembuh
RO MDR Diobati
2014 177 23 22 6 1 8 7
2015 364 24 13 2 0 2 9
2016 1010 26 23 6 0 3 2
2017 2751 44 34 2 1 5 0

Gambar 3.6.
Data TB Resisten Obat di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2017

Kegiatan Programmatic Management of Drug Resistant TB (PMDT) atau yang


kemudian dialihbahasakan menjadi Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan
Obat (MTPTRO) sebagai upaya tatalaksana pasien TB resistan obat mulai dilaksanakan
di Indonesia sejak pertengahan tahun 2009. Di Provinsi Kepulauan Riau layanan ini
dilaksanakan mulai Bulan April 2014. RS Rujukan TB Resisten Obat di Provinsi
Kepulauan Riau yaitu RSUD Embung Fatimah Kota Batam, RS Sub Rujukan TB Resisten

24
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Obat di Provinsi Kepulauan Riau yaitu RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan
Riau, RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, dan RSUD Bintan Kabupaten Bintan.
Fasilitas Kesehatan Satelit TB Resisten Obat di Provinsi Kepulauan Riau ada 44 faskes.

Upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan Kasus TB di Provinsi


Kepulauan Riau yaitu sebagai berikut :
- Mengadakan pelatihan TB Sensitif dan TB Resisten Obat di tingkat fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan di Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Riau.
- Mengadakan Workshop Short Treatment Regimen TB Resisten Obat bagi RS
Rujukan, Sub Rujukan dan Satelit TB Resisten Obat.
- Mengadakan Pelatihan Petugas Laboratorium Mikroskopis TB.
- Mengadakan kegiatan gerakan masyarakat ketuk pintu.
- Mengadakan pertemuan monitoring dan evaluasi program TB dan validasi data.
- Pembentukan Organisasi mantan pasien TB Resisten Obat yang sudah sembuh
yaitu STORI (Stop TB Kepri).

Kegiatan kolaborasi TB-HIV bertujuan menurunkan beban penyakit di


masyarakat dengan cara memperluas bidang layanan program TB dan program HIV
serta memperbaiki mutu layanan. Data kolaborasi TB-HIV diperoleh dari pencatatan
di fasyankes dengan menggunakan satu sistem yang baku dan terintegrasi dalam
sistem pencatatan program TB dan HIV yang sudah ada. Kasus TB yang mengetahui
status HIV-nya Tahun 2017 yaitu 2.290, Pasien TB dengan HIV Positif yaitu 240, ODHA
yang di screening TB sebanyak 99.8 %.

Morbiditas malaria pada suatu wilayah ditentukan dengan Annual Paracite


Incidence (API) per tahun. API merupakan jumlah kasus positif malaria per 1.000
penduduk dalam satu tahun. Tren API mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal
ini menunjukkan keberhasilan program pengendalian malaria yang dilakukan baik oleh
Pemerintah Pusat, Daerah, masyarakat dan mitra terkait.

25
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan sejenis virus yang


menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan
tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan
gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi
oleh HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat mudah
terkena berbagai penyakit infeksi (infeksi oportunistik) yang sering berakibat fatal.
Pengidap HIV memerlukan pengobatan dengan antiretroviral (ARV) untuk
menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium
AIDS sedangkan pengidap AIDS memerlukan pengobatan ARV untuk mencegah
terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.

Gambar 3.7.
Cek Kesehatan Berkala mencegah PTM

Prevalensi tekanan darah tinggi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar


35,8%, di Provinsi Kepulauan Riau angka prevalensi tekanan darah tinggi sebesar
28,7% angka ini relatif lebih rendah dibanding dengan angka nasional. Berdasarkan
data tersebut dari 35,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang
terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang
yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak menyadari menderita Hipertensi
sehingga banyak yang tidak mendapatkan pengobatan.

26
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Prevalensi tekanan darah tinggi mengalami peningkatan berbanding tahun


sebelumnya karena meningkatnya cakupan deteksi dini faktor risiko PTM termasuk
didalamnya pengukuran tekanan darah melalui Posbindu di desa dan kelurahan yang
sedang digalakkan melalui Program Indonesia Sehat (PIS-PK). Upaya pengendalian
hipertensi perlu dukungan semua pihak baik pemerintah, swasta maupun dengan
menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga, mengendalikan faktor risiko
hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan segera, menerapkan perilaku CERDIK.

Kegiatan pendukung dalam menurunkan angka kesakitan penyakit menular dan


tidak menular bersumber anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017, yaitu:

Tabel 3.14.
Kegiatan Pendukung
Dalam Menurunkan Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Bersumber Anggaran APBD
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017

NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


1. Evaluasi & 157.957.500 137.073.200 100 Sisa transportasi
Penguatan Warga peserta dan sisa
Peduli AIDS uang harian
(WPA) se-Provinsi
Kepulauan Riau
2. Evaluasi Komisi 141.526.250 121.972.300 100 Selisih sisa uang
Penanggulangan harian
AIDS
Kabupaten/Kota
3. Konsolidasi 332.122.370 327.296.995 100 Selisih sisa uang
Pendamping harian
Sebaya untuk
Kabupaten/Kota
4. Orientasi 117.802.500 103.853.000 100 Selisih sisa uang
Masyarakat Peduli harian
AIDS Kab/Kota
5. Pemuda Peduli 104.765.000 95.037.100 100 Selisih sisa uang
AIDS harian
6. Penanggulangan
P 187.619.500 138.041.900 100 Belanja Sewa
dan
e Pengendalian tenda, sewa
PTM
n gedung, sewa
a sound sitem
n sudah ada
g anggarannya di

27
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


g Dana
u Dekonsentrasi
l sehingga tidak
a dibayarkan
melalui APBD
7. Penanggulangan 163,867,500 149,897,800 100.00
PD3i
8. Penanggulangan 120,710,000 114,087,500 100.00
Penyakit Menular
dan Berpotensi
Wabah
9. Pengendalian 99,435,700 88,142,100 100.00 Sisa biaya
Pencegahan transportasi,
Malaria di honor narasumber
Kab/Kota Se- dan belanja
Provinsi Kepri makan minum
10. Pengendalian 154,828,600 126,777,350 90.00 Sisa biaya
pencegahan transportasi,
peningkatan kasus honor narasumber
DBD di kab./kota dan belanja
se-provinsi kepri makan minum
11. Peningkatan 117,241,000 109,358,700 100.00 Sisa makan
kapasitas tata minum rapat
laksana program
TB di Faskes
12. Sosialisasi 133,621,875 108,931,500 100.00 Selisih Makan
Program HIV/ Minum Kegiatan
AIDS Bagi Spanduk Kegiatan
Masyarakat dalam
Rangka Hari AIDS
Sedunia
13. Surveilans 87,170,000 87,170,000 100.00
Penyakit
Berpotensi KLB
dan Penyakit
Tidak Menular
14. Survei 312,588,925 290,181,900 100.00 Pengembalian
Pengetahuan Fotocopy, sisa
Dasar HIV pada kontrak dan
Remaja Sekolah selisih snack
Setingkat Sekolah
Menengah Atas di
Provinsi Kepri
15. Technical dan 261,962,875 241,701,340 100.00 Sisa biaya
Mentoring ARV transportasi,
honor narasumber
dan belanja
makan minum
Total 1,451,426,475 1,316,248,190

28
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

SASARAN 4
ç •Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan

Untuk mencapai sasaran 4, diukur melalui pencapaian atas 4 indikator kinerja


yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.15. Pengukuran Kinerja Sasaran 4


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
1. Persentase 71.4 42.8 71.4 167 Sangat
Kabupaten/Kota yang Baik
memiliki minimal 1 RS
terakreditasi
2. Status akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjungpinang
3. Status akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjung Uban
4. Persentase Puskesmas 70 12 40 333 Sangat
Terakreditasi Baik

Pada Tabel 3.15. dijelaskan mengenai pencapaian sasaran ke 4 (Meningkatkan


mutu pelayanan kesehatan), dapat terlihat bahwa dari 4 indikator yang menjadi tolak
ukur, semua indikator tercapai dengan sangat baik.

Akreditasi dapat terlaksana, jika ada komitmen bersama dari pimpinan rumah
sakit dan seluruh staf yang ada. Akreditasi juga tidak terlepas dari peran Dinas
Kesehatan Provinsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah, dimana Rumah Sakit Umum Daerah merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Begitu juga rumah sakit swasta dituntut untuk
melaksanakan akreditasi rumah sakit.

29
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar 3.8.
Jumlah RS terakreditasi se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit,


disebut bahwa akreditasi merupakan peningkatan mutu pelayanan yang bertujuan
untuk keselamatan dan perlindungan bagi pasien, masyarakat dan sumber daya yang
ada dirumah sakit. Jangan sampai pelaksanaan akreditasi ini terkesan dipaksakan
guna memenuhi standar.
Berdasarkan Gambar 3.8 terdapat 15 RS baik pemerintah dan swasta yang
telah terakreditasi. Dua RSUD Provinsi Kepulauan Riau yaitu RSUD Provinsi Kepulauan
Riau Tanjungpinang dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban telah
terakreditasi dengan tingkat paripurna. Pada tahun 2016, RSUD Provinsi Kepulauan
Riau Tanjung Uban telah terakreditasi paripurna dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang terakreditasi madya, tak berselang lama dengan adanya perbaikan
sistem tata laksana rumah sakit, RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang telah
mampu meningkatkan tingkat akreditasi dari madya menjadi paripurna.

30
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Jumlah RS di Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2017 sebanyak 31 RS terdiri


atas 4 RS TNI/BUMN, 11 RSUD dan 16 RS Swasta. Rincian RS tersebut yaitu sebagai
berikut :

Tabel 3.16. : Jumlah RS Menurut Kabupaten/Kota


Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2017

No. Kabupaten/ Kota Pemerintah / PEMDA Swasta


TNI/BUMN
1. Karimun 0 1 2
2. Bintan 0 2 0
3. Natuna 1 1 0
4. Lingga 0 2 0
5. Batam 2 1 14
6. Tanjungpinang 1 2 0
7. Kep. Anambas 0 2 0
TOTAL 4 11 16

Dalam pelaksanaan akreditasi yang dilakukan oleh Komite Akreditasi Rumah


Sakit (KARS) di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 terdapat 7 rumah sakit
yang telah terakreditasi terdiri dari 2 rumah sakit pemerintah dan 5 rumah sakit
swasta sedangkan pada tahun 2017 terjadi peningkatan, sebanyak 15 rumah sakit
yang telah terakreditasi terdiri dari 7 RSUD dan 8 RS Swasta.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya


puskesmas kepada masyarakat, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan
kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu
dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik pelayanan klinis, program
dan manajerial.

Sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama, Puskesmas


merupakan fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang secara langsung memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang bermutu dan sesuai standar secara optimal yang dapat di capai
melalui Akreditasi Puskesmas.

Jumlah Puskesmas di Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan tahun 2017


adalah sebanyak 80 Puskesmas dengan rincian 36 Puskesmas rawat inap dan 44

31
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Puskesmas non rawat inap. Hingga tahun 2017, dari 80 total puskesmas, terdapat 75
Puskesmas yang telah terigister. Pengajuan akreditasi puskesmas hanya dapat
dilakukan oleh Puskesmas yang telah terigister, jumlah puskesmas terakreditasi
hingga tahun 2017 sebesar 30 Puskesmas (terdiri atas akreditasi 2016, 5 Puskesmas
dan akreditasi 2017, 25 Puskesmas). Distribusi Puskesmas menurut kabupaten/kota
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.17. : Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota


Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2017

Jumlah PKM
Kabupaten/ Jumlah Puskesmas
Puskesmas Terakreditasi
No.
Kota Terigister
2017 2016 2017 2017 2016
1. Karimun 11 10 9 6 -
2. Bintan 15 15 15 3 1
3. Natuna 13 13 13 4 2
4. Lingga 8 8 7 3 -
5. Batam 19 17 17 3 -
6. Tanjungpinang 7 7 7 4 2
7. Kep. Anambas 7 7 7 2 -
TOTAL 80 78 75 25 5
Sumber : Seksi Yankes Primer, 2017

Akreditasi puskesmas adalah program besar nasional dari peningkatan kualitas


upaya pelayanan kesehatan yang mirip dengan upaya “lompatan-kuantum/quantum-
leap”, dalam hal membenahi kinerja penyelenggaraan upaya kesehatan primer.
Koreksi mendasar atas berbagai kelemahan ataupun kualitas manajemen pelayanan
kesehatan primer, utamanya perlu dilaksanakan tidak hanya di level puskesmas, akan
tetapi dalam tatanan koreksi yang terpadu dengan mekanisme pembinaan baik di
level kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.

32
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar 3.9.
Pembangunan Gedung Baru Puskesmas Perbatasan
Lokasi Puskesmas Jemaja Timur - Anambas

Akreditasi puskesmas merupakan bentuk pengakuan yang diberikan oleh


lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah
memenuhi standar akreditasi. Akreditasi FKTP bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan perlindungan bagi sumber daya
manusia kesehatan, masyarakat, dan lingkungan serta FKTP sebagai institusi dan
meningkatkan kinerja FKTP dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan atau
kesehatan masyarakat.

33
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Kegiatan pendukung dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


bersumber anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017, yaitu:

Tabel 3.18.
Kegiatan Pendukung Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017
NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI
1. Dukungan 135,353,200 128,152,400 100.00
Badan
Pengawas
RS (BPRS)
Provinsi
Kepri
2. Dukungan 814,409,198 643,940,694 100.00 Tunda bayar Rp.
Pelayanan 128.305.100
Kesehatan * Sisa kontrak BMHP
Aparatur dan sisa belanja
Sparepart mobil
ambulan Rp.
42.163.604
3. Dukungan 4,166,740,500 2,637,440,283 65.00 * Tunda bayar Rp.
Sarana 1.174.660.553
Prasarana * Renovasi
Alat pembangunan
Kesehatan puskesmas
Puskesmas Tanjungbatu tidak
(HIBAH) memungkinkan
untuk dilaksanakan
karena APBD-P
diterbitkan pada
minggu ke III bulan
November
Rp. 200.000.000
* SILPA Rp.
154.639.664
4. Dukungan 12,396,000,000 9,342,767,659 97.50 * Tunda bayar Rp.
sarana 2.678.882.025
prasarana * SILPA Rp.
alat 374.350.316
kesehatan
RSUD/RS
Jiwa
(HIBAH)
5. Dukungan 92,493,500 89,178,033 100.00
SP3T Prov.
Kepri

34
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


6. Orientasi 204,364,000 170,133,600 100.00 Selisih transport
kalibrasi narasumber dan
sarana peserta
prasarana
alat (SPA)
kesehatan
di
Fasyankes
7. Pembinaan 128,010,300 124,307,789 100.00
Layanan
Kesehatan
Tradisional
Bagi
Fasilitas
Kesehatan
Primer di
Kabupaten
Kota
8. Pemenuhan 49,962,000 49,962,000 100.00
Obat /
Perbekalan
Kesehatan
Unit
Transfusi
Darah
(UTD)
Provinsi
Kepulauan
Riau
9. Workshop 221,593,578 189,605,150 100.00 Selisih Transportasi
Penunjang Peserta dari
Program anambas tidak hadir
Akreditasi
Puskesmas
Total 18,208,926,276 13,375,487,608

SASARAN 5
ç •Meningkatkan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Untuk mencapai sasaran 5, diukur melalui pencapaian atas 1 indikator kinerja


yaitu sebagai berikut :

35
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Tabel 3.19. Pengukuran Kinerja Sasaran 5


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target
Tahun 2017
5
No Indikator Kinerja (Lima)
Tahun Status
Target Capaian %
(2016- Capaian
2021)
1. Persentase penduduk dengan 85 65 71.4 109 Sangat
kepemilikan Jaminan Kesehatan Baik
Nasional/KIS

Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional KIS (JKN-KIS) di wilayah


Provinsi Kepulauan Riau terlaksana dengan baik dalam peningkatan Program JKN –
KIS. Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan bulan Desember 2017 sebanyak 1.368.294
orang (71,49%) dari total penduduk di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 1.913.856
Jiwa sehingga indikator ini tercapai dengan baik .

Pada bulan Desember 2017 terdapat 214 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FTKP) di wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang sudah bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan. Jumlah tersebut terdiri dari:

Tabel 3.20 :
Jenis FKTP yang telah bekerjasama dengan BPJS Tahun 2017

NO JENIS FKTP JUMLAH


1 Puskesmas 75
2 Dokter Umum 14
3 Klinik Pratama 99
4 Dokter Gigi 1
5 Faskes TK.I milik TNI 18
6 Faskes TK.I milik POLRI 7
TOTAL 214

36
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Berdasarkan tabel 3.20. di atas dapat dilihat bahwa jenis FKTP yang sudah
bekerja sama denga BPJS Kesehatan yang terbanyak adalah klinik pratama sebanyak
99 buah. Dan Jenis Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang telah
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan paling sedikit adalah dokter gigi.
Realisasi biaya pelayanan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan
Bulan November 2017 sebesar Rp. 2.024.506.060.167,- terdiri dari pelayanan rawat
jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat lanjutan dan rawat inap tingkat lanjutan.
Realisasi Pembayaran Kapitasi Puskesmas yang dibayarkan di Provinsi
Kepulauan Riau periode bulan Januari sampai dengan Desember 2017 di
Kota/Kabupaten adalah Rp. 41.599.019.928, kepesertaan PBI APBD pada bulan
desember 2017 adalah sebanyak 93.110 Jiwa berasal dari 7 Kabupaten/Kota. Kegiatan
sosialisai BPJS Kesehatan dilakukan melalui 2 cara yaitu sosialisasi melalui media dan
sosialisasi melalui pertemuan langsung. Sosialisasi di lakukan sesuai dengan target
pertahapan kepesertaan yang tertuang dalam Perpres 111 Tahun 2013.
Kegiatan pendukung dalam meningkatkan kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) bersumber anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017, yaitu:

Tabel 3.21.
Kegiatan Pendukung Dalam Meningkatkan Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017

KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


NO
1. Pengelolaan 312,911,250 305,555,792 100.00 Pengelolaan
Jaminan Pelayanan Jaminan
Penduduk miskin Pelayanan
Penduduk miskin
2. Pengelolaan 1,000,000,000 924,345,205 100.00 Sisa Pagu
Jaminan Kesehatan
Daerah Provisi
Kepulauan Riau
Total 1.312.911.250 1.229.900.997

37
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

SASARAN 6
•Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Provinsi Kepulauan
Riau

Sasaran 6 (Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan Provinsi


Kepulauan Riau) diukur melalui pencapaian atas 1 indikator kinerja yaitu sebagai
berikut :

Tabel 3.22. Pengukuran Kinerja Sasaran 6


Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Target Tahun Tahun


Tahun 2017
5 2016 2015
Indikator (Lima)
No
Kinerja Tahun Status
Target Capaian % Capaian Capaian
(2016- Capaian
2021)
1. Cakupan 70 43 57 132 Sangat 43 14.3
kabupaten Baik
/ kota
sehat (%)

Pada Tabel 3.22. dapat dilihat bahwa hasil analisis cakupan Kabupaten/Kota
sehat (%) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 dengan target sebesar 43%, dapat
dicapai sebesar 57% sehingga capaian kinerja sebesar 132% atau dalam kategori
sangat baik.

Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi
masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan
difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa.

38
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar 3.10
Forum Kabupaten/Kota Sehat

Tujuan Program Kabupaten Sehat pada dasarnya adalah tercapainya kondisi


Kabupaten untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan
bekerja bagi warganya dengan terlaksananya berbagai program-program kesehatan
dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktifitas dan
perekonomian masyarakat.

Keluaran dari kegiatan Kabupaten/Kota sehat tahun 2017 adalah jumlah


kabupaten kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat sebanyak 4
Kabupaten/Kota (Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun dan
Kota Batam) yang dibuktikan dengan SK Tim Pembina dan Forum Kabupaten/Kota
Sehat.

Sasaran dari pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat yaitu :


1. Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan
kebutuhan masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.
2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar
masyarakat, pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung
aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan
dalam mewujutkan sinergi pembangunan yang baik.

39
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta


perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan
terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten
tersebut secara mandiri.
4. Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan
produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu
meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Pada penilaian Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2017 diikuti oleh 3 Kabupaten/Kota


yaitu Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun. Kabupaten
Bintan pada Penilaian KKS Tahun 2017 untuk penilaian Penghargaan Swastisaba
dengan kategori Wiwerda adalah : Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana
Umum Sehat, serta Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri dalam tahap
Pemantapan, dan Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat, serta Kawasan Pariwisata
Sehat. Kecamatan yang diikutkan pada Penilaian KKS 2017 ada 9 Kecamatan dari 10
kecamatan yang ada di Kab. Bintan.
Kota Tanjungpinang juga kembali mengikuti Penilaian KKS Tahun 2017 untuk
meraih Penghargaan Swastisaba dengan kategori Padapa. Tatanan wajib untuk
kategori Padapa adalah : Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum Sehat
dan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri. Dalam rangka Penilaian Pelaksanaan
KKS 2017, Kab. Karimun akan mengejar pencapaian 2 tatanan wajib yakni Kehidupan
masyarakat sehat yang mandiri dan tatanan Kawasan Permukiman, Sarana dan
Prasarana Umum.
Jumlah desa kelurahan yang melaksanakan STBM adalah jumlah desa kelurahan
yang telah memenuhi persyaratan : pernah dipicu, memiliki natural leader, dan
memiliki RKM (jumlah desa/kel merupakan desa yang klaim ODF dan desa ODF yang
telah diverifikasi dengan jumlah 85 Desa).

Kegiatan pendukung dalam pencapaian cakupan Kabupaten/Kota Sehat (%)


bersumber anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017, yaitu:

40
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Tabel 3.23.
Kegiatan Pendukung
Dalam Pencapaian Cakupan Kabupaten/Kota Sehat (%)
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017

NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI


1. Orientasi Sanitarian 309.655.775 274.366.200 100 Ada selisish
Puskesmas dalam pembayaran yang
Pelaksanaan tidak terealisasi
Kegiatan Sanitarian seperti sewa ruang
Total Berbasis pertemuan dan
Masyarakat (STBM) sewa sarana
mobilitas udara
2. Pengawasan Kualitas 201.508.975 191.738.300 100 Pengembalian selisih
Air minum biaya transportasi
3. Penguatan 170.008.925 158.205.054 100 Selisih akomodasi
Kelembagaan Forum dan transportasi
Penyelenggaraan peserta
KKS di Kab/Kota
Binaan
Total 681.173.655 624.309.554

3.1.3. Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi


3.1.3.1. Pengukuran Kinerja RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang
Capaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja dapat diuraikan sebagai
berikut:

Tabel 3.24. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah


Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang Tahun 2017

Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
1. Status Akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjungpinang
2. Indeks Kepuasan Masyarakat 80 78 78 100 Sangat
RSUD Provinsi Kepri Baik
Tanjungpinang (%)

41
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
3. Persentase tenaga kesehatan 80 63 70 111 Sangat
di area khusus (IBS, ICU, IGD Baik
& Perinatologi) yang
tersertifikasi RSUD Provinsi
Kepri Tanjungpinang (%)

Berdasarkan Tabel 3.24. dapat dilihat bahwa Pengukuran Kinerja Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang Tahun 2017 seluruh
indikator dicapai dengan sangat baik.

Akreditasi rumah sakit merupakan suatu proses penilaian/assesment oleh


lembaga independen terhadap rumah sakit. Akreditasi menunjukkan komitmen nyata
sebuah rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien,
memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa berupaya
mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit.

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan menghadapi era
globalisasi maka akreditasi diperlukan sebagai bentuk pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan. Pencapaian akreditasi di RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang
sebagai RS Rujukan Provinsi bertujuan untuk menepis keraguan masyarakat,
meningkatkan kepercayaan dan memberikan pelayanan bermutu yang berorientasi
pada keselamatan pasien. Pencapaian indikator akreditasi RSUD Provinsi merupakan
salah satu indikator Perjanjian Kinerja pada sasaran ke 4 yaitu meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.

42
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Gambar 3.11.
Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungpinang

Berdasarkan Surat dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor


949/KARS/IX/2017 tanggal 14 September menerangkan bahwa Hasil Akreditasi RSUD
Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang berhasil memenuhi standar Akreditasi tingkat
PARIPURNA dengan masa berlaku sampai dengan 22 Januari Tahun 2020, yang
kemudian dikukuhkan dengan Sertifikat Akreditasi Nomor: KARS-SERT/822/IX/2017
tanggal 14 September 2017. Sebagai bentuk peningkatan mutu pelayanan Rumah
Sakit maka diwajibkan untuk melaksanakan akreditasi ulang dalam jangka waktu
setiap tiga tahun sekali dan melaksanakan survey akreditasi verifikasi setiap tahunnya.
Tingkat akreditasi paripurna tercapai 100% sesuai dengan target yang telah
ditetapkan diawal tahun.

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai
kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat.
Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan
melalui media masa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap
aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani
masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.

43
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan yang dilaksanakan di


RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang bertujuan untuk mengetahui tingkat
kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, sedangkan bagi masyarakat
bermanfaat dalam memberikan gambaran tentang kinerja pelayanan RSUD yang telah
dilakukan. Dibawah ini adalah grafik hasil survei terhadap kualitas pelayanan di RSUD
Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang.

Gambar 3.12.
HASIL SURVEI KEPUASAN PELANGGAN TAHUN 2017
80
78.8 78.6
77.6 77.75 77.5
78 77.4
76.6
75.75
76 75.36

74
72.43
72

70

68
Jaminan Kehandalan Bukti Fisik Empati Kesiagaan

Survei Tahap I Survei Tahap II

Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan melalui Survei Tahap I Tahun


2017 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 75.95% sedangkan hasil survei Tahap II
sebesar 78%. Berdasarkan realisasi tersebut maka persentase pencepaian kinerja
indikator IKM telah mampu mencapai 100% bila dibandingkan dengan target (78%).
Hasil survei menunjukkan bahwa kriteria bukti fisik merupakan indikator yang memiliki
nilai paling baik, sementara indikator kesiagaan masih membutuhkan banyak
perhatian. Dari beberapa pertanyaan survei, permasalahan yang paling dirasakan oleh
masyarakat adalah masih lamanya waktu pelayanan tertutama di poliklinik,
pendaftaran dan apotek. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak RSUD,
mengingat bahwa kepuasan masyarakat menjadi aspek penting pada organisasi yang
memberikan pelayanan publik.
44
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Indikator persentase tenaga kesehatan di area khusus (IBS, ICU, IGD &
Perinatologi) yang tersertifikasi pada tahun 2017 dicapai dengan realisasi sebesar
70.2% dari target 63%, persentase capaian masuk dalam kategori “sangat baik”.
Untuk area khusus yang dimaksud adalah ICU, Instalasi Bedah Sentral, Perinatologi
dan IGD. Jumlah pegawai di area khusus pada tahun 2017 sebanyak 94 orang dan
yang memiliki sertifikat yang masih berlaku sebanyak 66 orang, dengan demikian
persentase pencapaiannya sebesar 70,2%. Oleh karena itu, indikator ini telah mampu
dicapai melebihi target.
Sertifikasi tenaga kesehatan di area khusus terus dilakukan berkesinambungan,
walau saat ini masih terdapat beberapa pegawai rekruitmen tenaga baru (CPNS) yang
belum memiliki sertifikat. Diharapkan kedepan, seluruh pemberi pelayanan di area
khusus, seperti IGD telah tersertifikasi pelatihan pelayanan gawat darurat antara lain
melalui pelatihan BTCLS (Basic Trauma and Cardiac Life Support) dan ATLS (Advanced
Trauma Life Support). Hal ini untuk menjamin penanganan kasus-kasus gawat darurat
dilaksanakan dengan baik. Untuk itu seluruh tenaga medis di Instalasi Gawat Darurat
perlu diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan.

3.1.3.2. Pengukuran Kinerja RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung


Uban Tahun 2017
Capaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja dapat diuraikan sebagai
berikut:

Tabel 3.25. Pengukuran Kinerja RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung


Uban

Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
1. Status Akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjung Uban
2. Indeks Kepuasan Masyarakat 75 75 78 104 Sangat
RSUD Provinsi Kepri Tanjung Baik
Uban (%)

45
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
3. Persentase tenaga kesehatan 20 20 26,7 133 Sangat
terlatih layanan kesehatan Baik
jiwa (%)

Berdasarkan Tabel 3.25. dapat dilihat bahwa Pengukuran Kinerja RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjung Uban Tahun 2017 atas 3 (tiga) indikator telah mampu dicapai
dengan kategori ‘sangat baik’.
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan. Penilaian akreditasi pada RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban
menggunakan Standar Akreditasi 2012. Empat kelompok standar penilaian akreditasi
yaitu: 1). Kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien; 2) kelompok standar
manajemen rumah sakit; 3) sasaran keselamatan pasien rumah sakit; dan 4) sasaran
Millennium Development Goals (MDG’s) dengan 15 standar penilaian. Hasil penilaian
Komite Akreditasi RS (KARS) menerbitkan bahwa Status akreditasi RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjung Uban tercapai dengan tingkat paripurna.

Gambar 3.13.
Sertifikat Akreditasi RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban

46
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

Pada tahun 2017, hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD
Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban sebesar 78% dari target 75% sehingga capaian
persentase kinerja masuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini memperlihatkan
adanya pencapaian optimal antara target dan capaian. Dari beberapa pertanyaan
survei, permasalahan yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah lamanya waktu
tunggu pengambilan hasil di laboratorium dan Apotek. Perlu dilakukan perbaikan
sistem tunggu dan peningkatan kuantitas SDM di Laboratorium dan Apotek agar jeda
tunggu dapat dipercepat.

Gambar 3.14.
Form Survei Penilaian Kuesioner IKM
RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban Tahun 2017

Persentase tenaga kesehatan terlatih layanan kesehatan jiwa di tahun 2017


tercapai sebesar 26,7%. Capaian ini lebih tinggi berbanding target (20%). Terdapat 4
(empat) tenaga kesehatan yang telah tersertifikasi pelayanan kesehatan jiwa dari 15
tenaga yang dibutuhkan. Pembangunan Unit Rawat Jiwa telah dilakukan pada tahun
2017 bersumber anggaran DAK Bidang Kesehatan, diharapkan pada awal tahun 2018
unit jiwa di RSUD ini akan dapat beropersional yang tentunya juga harus dilakukan
pemenuhan sarana dan prasarana serta SDM Pelayanan Jiwa yang mumpuni. Kegiatan
pendukung keberhasilan peningkatan kualitas SDM yang telah dilakukan antara lain
pelaksanaan kredensial tenaga perawat dan bidan RS, pendidikan dan pelatihan
struktural, non formal, bimtek/ kursus.

47
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

3.2. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2017


Alokasi anggaran belanja langsung untuk urusan kesehatan pada tahun
anggaran 2017 sebesar Rp. 229.245.633.600,36 dan pada akhir tahun anggaran
terserap sebesar Rp.227.086.140.058,00 (99,06%) dengan realisasi fisik sebesar
99,43%. Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan dari 16 Program.
Berikut ini perbandingan target dan realisasi atas anggaran bidang kesehatan sesuai
dengan Tabel 26 berikut ini :

Tabel 3.26. Perbandingan Alokasi Belanja Langsung dan Realisasi


Keuangan Anggaran Bidang Kesehatan Tahun 2017

160M
146,1 M
138,1 M
140M

120M

100M

80M

60M 50,1 M
42,9 M 40,9 M 37,9 M
40M

20M

0M
Dinkes RSUD Prov Kepri Tg.Pinang RSUD Prov Kepri Tg. Uban

Alokasi Realisasi

Keterangan : Realisasi keuangan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang lebih besar dari
alokasi dikarenakan menggunakan ambang batas pada anggaran sumber dana BLUD

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa alokasi anggaran tertinggi yaitu
pada RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang (138 M), lalu Dinas Kesehatan
(50,1 M) dan terendah RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban (40,9 M).
Pengukuran akuntabilitas keuangan dapat dirincikan sebagai berikut :

3.2.1. Akuntabilitas Keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau


Realisasi pencapaian target keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
selama tahun anggaran 2017 lebih rendah dibandingkan tahun 2016. Hal ini tercermin
dari realisasi belanja sebesar Rp. 42.933.655.101,- (realisasi keuangan 87,47% dan
48
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

fisik : 99,33%) dari jumlah anggaran belanja langsung sebesar Rp.


50.179.981.106,36,-. Bila dibandingkan dengan realisasi keuangan tahun 2016 yang
mencapai 93,64%, maka serapan keuangan tahun 2017 lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena masih ada beberapa kegiatan yang mengalami tunda bayar
dikarenakan proses SPM (Surat Perintah Membayar) yang belum terealisasi, sebanyak
43 SPM dari 11 Kegiatan dengan total nilai Rp. 4.919.794.701,40,-.

Ilustrasi sisa anggaran dapat dilihat pada Gambar 3.15.

02
43 SPM
Tunda Bayar

01
% Keu : 87,47%
% Fisik : 99,33%
2017
03
SILPA : 2,5 M

Realisasi Keuangan Nilai SPM belum terbayarkan SILPA

Gambar 3.15.
Realisasi Anggaran APBD
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

Beberapa permasalahan yang ditemui dalam peningkatan akuntabilitas


keuangan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017, yaitu sebagai berikut
:
a. Terjadinya defisit anggaran pada kas daerah sehingga berimbas pada penundaan
pembayaran pada 11 kegiatan. Namun dengan adanya penundaan pembayaran
tidak menghambat pelaksanaan kegiatan sehingga realisasi fisik kegiatan secara
umum mencapai 99,33%.

49
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

b. Adanya rasionalisasi anggaran pada APBD murni sebesar 5,02% dari jumlah pagu
belanja langsung (Rp.51.800.451.731), dengan nilai rasionalisasi sebesar Rp.
2.600.000.000,-.
c. DPA APBD-P Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 terbit pada bulan November
2017 sehingga proses pelaksanaan bersumber APBD-P hanya dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu satu bulan sehingga berpengaruh pada penerbitan SP2D
(Surat Perintah Pencairan Dana) dan penyerapan keuangan.
d. Adanya kekosongan kas daerah pada akhir tahun menyebabkan beberapa kegiatan
dengan jadwal pelaksanaan akhir tahun/ kegiatan fisik dengan penyelesaian akhir
tahun mengalami penundaan pembayaran dengan belum diterbitkannya Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) yang
telah dikeluarkan. Terdapat 43 SPM yang belum dibayarkan dengan jumlah
sebesar Rp. 4.919.794.701,40,-.
e. Pemberlakukannya sistem perencanaan berbasis E-Planning Provinsi Kepulauan
Riau yang belum terintegrasi dengan Sistem Penganggaran (E-Budgeting) yang
dalam hal ini menggunakan aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah)
BPKP.

3.2.2. Akuntabilitas Keuangan RSUD Provinsi Kepulauan Riau

Berdasarkan alokasi pagu belanja langsung anggaran RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang Tahun 2017 sebesar 138.101.323.619,00, dapat terealiasasi sebesar
105% (146.193.732.317,00), hal ini dapat terjadi karena dilakukan penggunaan
ambang batas bersumber anggaran BLUD RSUD. Realisasi fisik terlaksana 100%.
Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di tahun
2017 yaitu :
a. Penyerahan DPA TA. 2017 tidak tepat waktu, serta penetapan SK Penetapan
Perubahan Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran yang terkait
mutasi pejabat Eselon II, III, dan IV.
b. Terdapatnya kegiatan Tunda Bayar TA. 2016 yang harus diselesaikan
c. Adanya kondisi sarana dan prasarana, dan alat kesehatan yang rusak belum dapat
diperbaiki dikarenakan efisiensi anggaran

50
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

d. Peningkatan kunjungan pasien belum diimbangi dengan peningkatan sarana


prasarana dan fasilitas umum

Di tahun 2017, RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang memiliki pagu


belanja langsung sebesar 40.964.328.875 dapat terealisasi sebesar 93,76%
(37.958.752.640). Realisasi fisik telah dapat terlaksana sebesar 99%. Permasalahan
yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di tahun 2017 yaitu adanya keterlambatan
Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III (Instalasi Jiwa), dengan pencapaian
realisasi kegiatan tersebut hanya sebesar 90,2%).

51
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

3.3. Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi untuk digunakan sebagai dasar dalam merancang strategi dan program
kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan
kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang
(Opportunity) dan tantangan (Threaths). Faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan disajikan melalui tabel berikut ini :

Gambar 3.16 Identifikasi SWOT

Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan


•(Strength) • (Weakness) • (Opportunity) • (Threaths)
•Komitmen •Meningkatnya kasus •Peningkatan Umur •Kondisi geografis
pemerintah daerah penyakit tidak Harapan Hidup berbentuk
dalam memenuhi 10 menular (UHH) Provinsi kepulauan
% anggaran untuk •Terbatasnya fasilitas Kepulauan Riau •Termasuk wilayah
Bidang Kesehatan rujukan tindak lanjut •Jalur masuk perbatasan
•Komitmen Pusat •Double Burden perdagangan Indonesia dengan
untuk menyediakan Diseases internasional negara lain
anggaran •Belum meratanya •Merupakan gerbang •Bonus Demografi
bersumber APBN distribusi tenaga pariwisata indonesia
/DAK •Wilayah rentan
kesehatan, 50% •Pemberlakuan transaksi Narkoba
•Meningkatnya masih terkosentrasi Masyarakat
cakupan masyarakat di Kota Batam Ekonomi Asean
dengan kepemilikan •Beberapa Kab/Kota (MEA)
jaminan kesehatan merupakan daerah
•Meningkatnya dengan peminatan
jumlah fasyankes rendah dr. spesialis
yang terakreditasi •Belum terpenuhinya
•Komitmen nyata 5 Tenaga Strategis di
Pemerintah Daerah seluruh Puskesmas
dalam •Sulitnya akses
melaksanakan transportasi
Program Indonesia •Sanitasi Masyarakat
Sehat melalui Pesisir
pendekatan
keluarga dan
GERMAS

52
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

BAB 4
PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Provinsi


Kepulauan Riau Tahun 2017 merupakan perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Dinas
Kesehatan sebagai pelayanan publik.

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017


berdasarkan sasaran strategis, indikator kinerja, target, realisasi dan status
capaiannya. Kegiatan yang diprioritaskan dijabarkan dalam bentuk 6 Sasaran Strategis
dan 13 Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK)
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.

4.1. Kesimpulan
Hasil analisis yang telah dilakukan pada Bab 3 dan dengan mempertimbangkan
capaian realisasi indikator kinerja, didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021,


terdapat 6 sasaran strategis, dengan 3 Indikator Kinerja Utama (IKU), dan 14
Indikator Kinerja Sasaran.
2. Dari 6 Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, terdapat 5 sasaran
dengan capaian “sangat baik”, dan 1 sasaran lainnya dengan capaian “baik”.
Capaian baik pada sasaran 2 yaitu meningkatkan status gizi.
3. Dari 13 Indikator Sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, terdapat 12
indikator dengan capaian “sangat baik”, dan 1 indikator dengan capaian “baik”.
4. Analisis pencapaian kinerja sasaran strategis, menunjukkan dari 6 sasaran strategis
terdapat 1 sasaran strategis yang harus menjadi perhatian di tahun berikutnya
guna memaksimalkan pencapaian target kinerja sasaran yaitu sasaran 2
(Meningkatnya status gizi).
5. Sarana prasarana, peralatan Kesehatan RSUD Lingga dan Anambas masih jauh
dari kelayakan. Contoh EKG, ventilator, oxygen concentrate, alat operasi,
laboratorium dan radiologi.

53
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

6. Puskesmas membutuhkan dukungan ventilator, EKG dan oxygen concentrate di


seluruh Provinsi Kepulauan Riau (di luar ibukota Kabupaten/Kota).
7. Belum terkendalinya faktor risiko hipertensi, DM dan merokok.
8. Masih ditemukannya kasus TB resisten obat (TB MDR) yang berpotensi menularkan
pada orang lain dengan kuman yang sudah resisten terhadap OAT.
9. Masalah ketersediaan obat di RS akibat miss management claim dari RS kepada
BPJS, yang berpotensi pada lambatnya pembayaran sehingga RS tidak memiliki
anggaran untuk penyediaan obat-obatan.
10. Masih adanya kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung dan
gangguan jiwa yang lainnya.
11. Masalah perilaku hidup bersih dan sehat sebagai penyumbang faktor risiko
penyakit menular dan tidak menular.
12. Masih terdapat penduduk miskin yang belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS),
sementara terdapat pula yang berkemampuan secara ekonomi tidak/belum
bersedia menjadi peserta BPJS.
13. Terjadinya defisit anggaran pada kas daerah sehingga berimbas pada penundaan
pembayaran pada 11 kegiatan. Namun dengan adanya penundaan pembayaran
tidak menghambat pelaksanaan kegiatan sehingga realisasi fisik kegiatan secara
umum mencapai 99,33%.
14. Adanya rasionalisasi anggaran pada APBD murni sebesar 5,02% dari jumlah pagu
belanja langsung (Rp.51.800.451.731), dengan nilai rasionalisasi sebesar Rp.
2.600.000.000,-.
15. DPA APBD-P Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 terbit pada bulan November
2017 sehingga proses pelaksanaan bersumber APBD-P hanya dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu satu bulan sehingga berpengaruh pada penerbitan SP2D
(Surat Perintah Pencairan Dana) dan penyerapan keuangan.
16. Adanya kekosongan kas daerah pada akhir tahun menyebabkan beberapa kegiatan
dengan jadwal pelaksanaan akhir tahun/ kegiatan fisik dengan penyelesaian akhir
tahun mengalami penundaan pembayaran dengan belum diterbitkannya Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) yang
telah dikeluarkan. Terdapat 43 SPM yang belum dibayarkan dengan jumlah
sebesar Rp. 4.919.794.701,40,-.

54
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

17. Permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di RSUD Provinsi


Kepulauan Riau Tanjungpinang Tahun 2017 yaitu :
a. Penyerahan DPA TA. 2017 tidak tepat waktu, serta penetapan SK Penetapan
Perubahan Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran yang terkait
mutasi pejabat Eselon II, III, dan IV.
b. Terdapatnya kegiatan Tunda Bayar TA. 2016 yang harus diselesaikan
c. Adanya kondisi sarana dan prasarana, dan alat kesehatan yang rusak belum
dapat diperbaiki dikarenakan efisiensi anggaran
d. Peningkatan kunjungan pasien belum diimbangi dengan peningkatan sarana
prasarana dan fasilitas umum
18. Permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan RSUD Provinsi Kepulauan
Riau Tanjung Uban Tahun 2017 yaitu adanya keterlambatan Pembangunan
Gedung Rawat Inap Kelas III (Instalasi Jiwa), dengan pencapaian realisasi
kegiatan tersebut hanya sebesar 90,2%).

4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan atas kesimpulan hasil analisis pada Bab 3 adalah
sebagai berikut :
1. Pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau perlu dipertahankan
dan tetap meningkatkan performa kinerja agar target akhir periode RPJMD Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2021 mampu dicapai.
2. Perlu dilakukannya pemenuhan Tenaga Pengelola Gizi (TPG) dan pemerataan
distribusi tenaga kesehatan lainnya di seluruh Kabupaten/Kota. Peningkatan
pemantauan balita di posyandu dan meningkatkan minat masyarakat dalam
melakukan penimbangan balita di posyandu secara berkala.
3. Perlu dilakukannya peningkatan sarana, prasarana dan alat kesehatan pada
fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan dalam mendukung akreditasi
puskesmas dan RS. Dengan melakukan koordinasi antara kepala daerah dan
pemerintah pusat sehingga ada jaminan ketersediaan dukungan anggaran
kesehatan bersumber anggaran dekonsentrasi/DAK.
4. Revitalisasi sarana prasarana, peralatan RSUD Lingga dan Anambas diusulkan
melalui APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019.

55
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

5. Kekurangan ventilator, EKG dan Oxygen Concentrate untuk Puskesmas di seluruh


Provinsi Kepulauan Riau (di luar ibukota Kabupaten/Kota) diusulkan melalui APBD
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019.
6. Mendorong terbentuknya Perda KTR Kabupaten/Kota.
7. Perlu pengembangan penatalaksanaan kasus di 7 RSUD Kabupaten/Kota.
8. Meniadakan miss management claim dari RS ke BPJS, sehingga tidak terjadi
keterlambatan pembayaran. Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi perlu
menyediakan buffer stock yang memadai.
9. Menyegerakan RSUD Provinsi Kepri Tanjung Uban sebagai RSUD penyelenggara
pelayanan kesehatan jiwa dengan mempercepat pemenuhan peralatan dan SDM
yang diperlukan.
10. Mengoptimalkan Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK).
11. Perlu didorong agar BPJS melakukan sosialisasi luas ke tengah masyarakat agar
cakupan semesta kepesertaan JKN/KIS tahun 2019 dapat tercapai.
12. Integrasi sistem perencanaan berbasis E-Planning Provinsi Kepulauan Riau dengan
Sistem Penganggaran (E-Budgeting) oleh Barenlitbang Provinsi Kepulauan Riau.
13. Kegiatan yang mengalami tunda bayar, dianggarkan melalui APBD Provinsi
Kepulauan Riau TA. 2018.
14. Solusi atas permasalahan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang :
a. Melakukan pengendalian dan monitoring penyerapan anggaran di tingkat
internal agar terlaksana tepat waktu dan tepat sasaran
b. Pendataan asset yang memerlukan pemeliharaan serta pendataan sarana
prasarana dan fasilitas umum yang dibutuhkan sebagai dasar kebutuhan
penganggaran Tahun Anggaran 2018
15. Solusi atas permasalahan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban :
berdasarkan hasil rapat pada tanggal 27 desember 2017 bersama tim
pendampingan yaitu TP4D, Inspektorat, BPKP, Tenaga Ahli LKPP, PPK, PPTK,
Tenaga Teknis dan Konsultan Pengawas, direkomendasikan untuk dilakukan
addendum penyelesaian pekerjaan dengan melakukan penambahan masa
pelaksanaan pekerjaan 50 (lima puluh) hari kalender yang terhitung mulai tanggal

56
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17

28 Desember 2017 sampai dengan 15 Februari 2018 dengan ketentuan kontraktor


dikenakan denda 1/1000 dari sisa pekerjaan untuk setiap hari keterlambatannya.

Demikian laporan kinerja ini disusun, sangat disadari bahwa laporan ini belum
sempurna seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak
yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran kinerja yang telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau sepanjang tahun 2017.

57
INDIKATOR KINERJA UTAMA

Organisasi Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU


Tahun Anggaran : 2017

TARGET
TARGET CAPAIAN KATEGORI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 5 (Lima) TAHUN % CAPAIAN RUMUS
CAPAIAN
(2016-2021) 2017 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnya status Angka Kematian Ibu (AKI) per 128 140 128 108.57 Sangat Baik Jumlah kematian ibu berkaitan
kesehatan, gizi masyarakat 100.000 KH dengan kehamilan, persalinan dan
dan penyehatan lingkungan masa nifas pada tahun tertentu /
Jumlah kelahiran hidup pada tahun
yang sama x 100.000
Angka Kematian Bayi (AKB) per 30 33 18 145.46 Sangat Baik Jumlah bayi yang meninggal sebelum
1.000 KH usia 1 tahun / jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama x 1.000

Persentase kekurangan gizi 14 16 16.4 97.50 Baik Jumlah anak usia 0-59 Bulan 29 hari
(underweight) pada anak balita dengan status gizi kurus (BB/PB atau
BB/TB -3 SD s.d. <2 SD) /Jumlah
anak usia 0-59 Bulan 29 hari yang
dikonfirmasi status gizinya pada
periode dan wilayah tertentu x 100%

Sangat Baik = 2 Indikator ( 67 % ) Tanjungpinang, Februari 2018


Baik = 1 Indikator ( 33 % )
Cukup = 0 Indikator ( 0 % ) KEPALA DINAS KESEHATAN
Kurang = 0 Indikator ( 0 % ) PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Total Indikator = 3 Indikator

Dr. H. TJETJEP YUDIANA, M.Kes


Pembina Utama Madya/ IV.d
NIP. 19600630 198303 1 013
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Organisasi Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU


Tahun Anggaran : 2017

KATEGORI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % CAPAIAN RUMUS
CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnya derajat Angka Kematian Ibu (AKI) per 140 128 108.57 Sangat Baik Jumlah kematian ibu berkaitan
kesehatan 100.000 KH dengan kehamilan, persalinan dan
masa nifas pada tahun tertentu /
Jumlah kelahiran hidup pada tahun
yang sama x 100.000
Angka Kematian Bayi (AKB) per 33 18 145.45 Sangat Baik Jumlah bayi yang meninggal sebelum
1.000 KH usia 1 tahun / jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama x 1.000

2 Meningkatkan status gizi Persentase kekurangan gizi 16 16.4 97.50 Baik Jumlah anak usia 0-59 Bulan 29 hari
(underweight) pada anak balita dengan status gizi kurus (BB/PB atau
BB/TB -3 SD s.d. <2 SD) /Jumlah
anak usia 0-59 Bulan 29 hari yang
dikonfirmasi status gizinya pada
periode dan wilayah tertentu x 100%

3 Menurunkan angka kesakitan Case Notification Rate (CNR) semua 155 193 124.52 Sangat Baik Angka penemuan kasus TB semua
penyakit menular dan tidak kasus TB per 100.00 penduduk tipe / Jumlah kelahiran hidup pada
menular tahun yang sama x 100.000

API (Annual Paracite Incidence) per 0.35 0.20 142.86 Sangat Baik Jumlah kasus malaria positif / Jumlah
1.000 penduduk penduduk pada tahun yang sama x
1.000
Prevalensi HIV <0.5 <0.5 100.00 Sangat Baik Jumlah kasus HIV kumulatif / jumlah
penduduk total x 100%
Prevalensi tekanan darah tinggi 28.7 27.3 104.88 Sangat Baik Jumlah penderita tekanan darah
tinggi > 18 tahun / jumlah penduduk
>18 tahun x 100
KATEGORI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % CAPAIAN RUMUS
CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4 Meningkatkan mutu kapasitas Persentase Kabupaten/Kota yang 42.8 71.4 166.82 Sangat Baik Jumlah Kabupaten/Kota yang
pelayanan kesehatan dan memiliki minimal 1 RS terakreditasi memiliki minimal 1 RS terakreditasi /
pemenuhan jaminan jumlah seluruh Kabupaten/Kota x 100
kesehatan
Status akreditasi RSUD Provinsi Paripurna Paripurna 100.00 Sangat Baik Status akreditasi RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjungpinang Kepulauan Riau Tanjungpinang
Status akreditasi RSUD Provinsi Paripurna Paripurna 100.00 Sangat Baik Status akreditasi RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjung Uban Kepulauan Riau Tanjung Uban
Persentase Puskesmas terakreditasi 12.0 40.0 333.33 Sangat Baik Jumlah Puskesmas terakreditasi
/Jumlah seluruh Puskesmas x 100 %

5 Meningkatkan Kepesertaan Persentase penduduk dengan 65 71.4 109.85 Sangat Baik Jumlah penduduk dengan
Jaminan Kesehatan Nasional Kepesertaan Jaminan Kesehatan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
(JKN) Nasional (JKN) Nasional (JKN) / Jumlah penduduk x
100%
6 Meningkatkan Perilaku hidup Cakupan kabupaten/kota sehat (%) 43 57 132.56 Sangat Baik Jumlah kabupaten/kota yang telah
Bersih dan Sehat di menerapkan program kabupaten/kota
Lingkungan Provinsi sehat / Jumlah kabupaten/kota x
Kepulauan Riau 100%

Sangat Baik = 12 Indikator ( 92 % )


Baik = 1 Indikator ( 8 % ) Tanjungpinang, Februari 2018
Cukup = 0 Indikator ( 0 % )
Kurang = 0 Indikator ( 0 % ) KEPALA DINAS KESEHATAN
Total Indikator = 13 Indikator PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dr. H. TJETJEP YUDIANA, M.Kes


Pembina Utama Madya/ IV.d
NIP. 19600630 198303 1 013
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017 ( APBD )
DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
S.D 31 Desember 2017

INDIKATOR KINERJA REALISASI


CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
DINAS KESEHATAN

Belanja Tidak Langsung


01 Rp 9,750,188,244.00 Rp 9,557,042,466.05 Rp 9,319,764,767.00 97.52 100.00 237,277,699.05
(BTL)

01 Belanja Pegawai Rp 9,750,188,244.00 Rp 9,557,042,466.05 Rp 9,319,764,767.00 97.52 100.00 237,277,699.05

Sisa Uang makan dihitung


berdasarkan kehadiran, sisa
Belanja Gaji dan tunjangan perumahan
1 Rp 9,750,188,244.00 Rp 9,557,042,466.05 Rp 9,319,764,767.00 97.52 100.00 237,277,699.05
Tunjangan dokter dan bidan, adanya
antisipasi anggaran saat
perencanaan di awal tahun.

Terdapat tunda bayar 11


02 Belanja Langsung (BL) Rp 51,800,451,731.61 Rp 50,179,981,106.36 Rp 42,933,655,101.00 85.56 99.33 7,246,326,005.36 Kegiatan dengan total nilai
Rp. 4.919.794.701,40,-.

Pemenuhan
Program Pelayanan kebutuhan
01 12 Bulan Rp 4,308,990,500.00 Rp 4,472,936,310.00 Rp 4,347,042,963.00 97.19 100.00 125,893,347.00
Administrasi Perkantoran administrasi
perkantoran

Persentase
Pemenuhan Sisa pembayaran listrik, air,
Pelaksanaan Rutinitas Terlaksananya Rutinitas kebutuhan telfon, selisih kontrak dan
1 100% 100% Rp 2,824,190,500.00 Rp 3,099,986,310.00 Rp 2,990,369,480.00 96.46 100.00 109,616,830.00
Perkantoran Perkantoran administrasi selisih pembayaran jasa
perkantoran dalam pendukung
setahun

Tersedianya Jasa Persentase jasa


Penyediaan Jasa Administrasi keuangan administrasi
2 100% 100% Rp 1,186,800,000.00 Rp 1,066,800,000.00 Rp 1,061,800,000.00 99.53 100.00 5,000,000.00
Administrasi keuangan kepada pejabat keuangan kepada
berwenang pejabat berwenang

Adanya jasa tenaga


Penyediaan Jasa Tenaga Tersedianya jasa tenaga pendukung kepada
3 100% 100% Rp 298,000,000.00 Rp 306,150,000.00 Rp 294,873,483.00 96.32 100.00 11,276,517.00 Sisa Kegiatan
Pendukung pendukung PTT di lingkungan
SKPD

Pemenuhan
Program Peningkatan
kebutuhan sarana
02 Sarana dan Prasarana 12 Bulan Rp 774,503,000.00 Rp 774,503,000.00 Rp 763,067,600.00 98.52 100.00 11,435,400.00
dan prasarana
Aparatur
aparatur

Terlaksananya kegiatan Tersedianya sarana


Pengadaan sarana dan
1 pengadaan sarana dan 1 Keg dan prasarana 100% Rp 774,503,000.00 Rp 774,503,000.00 Rp 763,067,600.00 98.52 100.00 11,435,400.00 Selisih kontrak (LS)
prasarana perkantoran
prasarana perkantoran perkantoran

1
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Terpenuhinya
Program Peningkatan
kebutuhan
03 Kapasitas Sumber Daya 12 Bulan Rp 197,575,000.00 Rp 139,200,000.00 Rp 137,461,600.00 98.75 100.00 1,738,400.00
peningkatan
Aparatur
kapasitas aparatur

Tersedianya Aparatur
Kegiatan Kursus, dengan Sertifikasi
Sumber daya
1 Pelatihan, Sosialisasi dan Pelatihan, Sosialisasi 1 Keg 100% Rp 197,575,000.00 Rp 139,200,000.00 Rp 137,461,600.00 98.75 100.00 1,738,400.00 Sisa Kegiatan
aparatur yang terlatih
Bimbingan Teknis PNS dan Bimbingan Teknis
PNS

Program Peningkatan Jumlah laporan


Pengembangan Sistem capaian kinerja dan
04 2 Dokumen Rp 123,019,625.00 Rp 119,894,625.00 Rp 110,848,000.00 92.45 100.00 9,046,625.00
Pelaporan Capaian keuangan yang
Kinerja dan Keuangan disusun

Diterbitkannya Persentase laporan


Pendampingan dan Selisih transportasi
1 dokumen SPIP Dinas 1 Dokumen capaian kinerja dan 100% Rp 45,741,500.00 Rp 45,741,500.00 Rp 39,375,000.00 86.08 100.00 6,366,500.00
Penyusunan SPIP narasumber
Kesehatan Prov. Kepri ikhtisar

Penyusunan Laporan Tersedianya laporan


Jumlah laporan
2 Capaian dan Ikhtisar capaia kinerja SKPD 1 Dokumen 1 Dokumen Rp 54,812,500.00 Rp 53,312,500.00 Rp 50,818,000.00 95.32 100.00 2,494,500.00
Capaian Kinerja SKPD
Realisasi Kinerja SKPD selama 1 tahun

Tergambarnya target
Penyusunan Laporan Jumlah Laporan
kinerja dibidang
3 Kinerja Instansi 1 Dokumen Kinerja Instansi 12 Bulan Rp 22,465,625.00 Rp 20,840,625.00 Rp 20,655,000.00 99.11 100.00 185,625.00
kesehatan selama 1
Pemerintah (LKIP) Pemerintah (LKIP)
tahun
140 per
Angka Kematian Ibu 100.000
Program Kesehatan
05 (AKI) per 100.000 KH Rp 4,422,684,611.36 Rp 4,476,545,426.36 Rp 3,789,811,558.00 84.66 99.80 686,733,868.36
Masyarakat
KH

Angka Kematian
33 per
Bayi (AKB) per
1.000 KH
1.000 KH

Persentase
kekurangan gizi
16%
(underweight) pada
anak balita)

Cakupan
Kabupaten/Kota 43%
Sehat

Terlatihnya SDM (anak Persentase


sekolah, guru, disdik, Puskesmas yang Selisih Penawaran Kontrak
Akselerasi Pelaksanaan
1 PKM) dalam Akselerasi 30 orang menyelenggara-kan 35% Rp 152,957,825.00 Rp 152,957,825.00 Rp 134,920,720.00 88.21 100.00 18,037,105.00 dan Pengembalian
Kespro Remaja & UKS
Pelaksanaan Kespro kegiatan kesehatan Transportasi
Remaja & UKS remaja

2
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Terlatihnya tenaga
Asuhan Persalinan Normal Persentase persalinan
kesehatan dalam
2 Melalui P2KS Provinsi 52 orang di fasilitas pelayanan 79% Rp 213,485,000.00 Rp 213,485,000.00 Rp 213,366,016.00 99.94 100.00 118,984.00
Asuhan Persalinan
Kepulauan Riau kesehatan (PF)
Normal
* Tunda bayar Rp.
Persentase 155.001.000.
Jambore Kader Posyandu
Terlaksananya Jambore Kabupaten/Kota yang * Terdapat pengembalian
3 dalam Mendukung 1 Keg 100% Rp 754,800,000.00 Rp 754,800,000.00 Rp 537,486,200.00 71.21 100.00 217,313,800.00
Kader Posyandu memiliki kebijakan karena honor, transportasi
Kebijakan PHBS
PHBS peserta dari anambas
ditanggung oleh Kabupaten.

Terlaksananya Kelas Ibu


Kelas Ibu Hamil Perangkat Persentase persalinan
Hamil Perangkat Daerah
4 Daerah Lingkungan 8 Kelas di fasilitas pelayanan 79% Rp 36,360,400.00 Rp 36,360,400.00 Rp 35,874,375.00 98.66 100.00 486,025.00
Lingkungan Provinsi
Provinsi Kepulauan Riau kesehatan (PF)
Kepulauan Riau

Keikutsertaaan
Lomba Sekolah Sehat Pemenang Lomba Persentase Sekolah
Tingkat Nasional dalam Sekolah Sehat Tk. Prov. 3 Sekolah Menengah yang
5 80% Rp 231,931,200.00 Rp 281,931,200.00 Rp 237,418,393.00 84.21 100.00 44,512,807.00 Tunda bayar Rp. 34.674.593
mendukung Sekolah ber - Kepri dalam Ajang Terpilih mendapatkan
PHBS Lomba Sekolah Sehat promosi kesehatan
Tingkat Nasional

Meningkatnya
Lomba Sekolah Sehat
persentase sekolah
Tingkat Provinsi Terlaksananya PHBS di
6 1 Keg yang 100% Rp 196,000,000.00 Rp 196,000,000.00 Rp 196,000,000.00 100.00 100.00 -
Kepulauan Riau Tahun Tatanan Sekolah
mempromosikan
2016
kesehatan
Terlatihnya Tim
Kabupaten Kota
(Puskesmas & Dinas
Orientasi Pemberdayaan
Kesehatan Kab/Kota) Persentase
Masyarakat dalam
dalam Pemberdayaan Kabupaten/ Kota Selisih akomodasi dan
7 Mendukung Kebijakan 22 PKM 100% Rp 379,624,250.00 Rp 379,624,250.00 Rp 361,465,100.00 95.22 100.00 18,159,150.00
Masyarakat dalam yang memiliki transportasi peserta.
PHBS melalui pendekatan
Mendukung Kebijakan kebijakan PHB
keluarga sehat
PHBS melalui
pendekatan keluarga
sehat

Orientasi Sanitarian Terlaksananya kegiatan Ada selisih pembayaran


Puskesmas dalam workshop program Persentase Penduduk yang tidak terealisasi
8 pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan 1 Keg Stop Buang Air Besar 80% Rp 309,655,775.00 Rp 309,655,775.00 Rp 274,366,200.00 88.60 97.00 35,289,575.00 seperti Sewa ruang
sanitarian Total Berbasis bagi sanitarian se- Sembarangan (BABS pertemuan dan sewa sarana
Masyarakat (STBM) Provinsi kepulauan Riau mobilitas udara

Terlatihnya Kader
Posyandu dan SDM
Orientasi SDIDTK
Kesehatan Kab/Kota Persentase kunjungan
(Stimulasi, Deteksi,
9 dalam SDIDTK 36 Orang neonatal pertama 81% Rp 167,067,825.00 Rp 167,067,825.00 Rp 97,543,900.00 58.39 100.00 69,523,925.00 Tunda bayar Rp. 51.460.000
Intervensi Dini Tumbuh
(Stimulasi, Deteksi, (KN1
Kembang)
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang )

3
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Meningkatnya
Persentase
Pelatihan Pemantauan pengetahuan dan
kekurangan gizi Pengembalian selisih biaya
10 pertumbuhan bagi kemampuan petugas 20 Orang 16% Rp 128,441,835.00 Rp 128,441,835.00 Rp 118,846,900.00 92.53 100.00 9,594,935.00
(underweight) pada transportasi
petugas dalam pelaksanaan
anak balita)
pemantauan status gizi

Terlaksananya kegiatan
pengawasan kualitas air
Persentase sarana air
Pengawasan Kualitas Air minum perpipaan, Selisih akomodasi dan
11 7 Kab/Kota minum yang 30% Rp 201,508,975.00 Rp 201,508,975.00 Rp 191,738,300.00 95.15 100.00 9,770,675.00
Minum DAMIU dan Air Minum transportasi peserta.
dilakukan pengawasa
Komunal dan Monev di
7 Kab/Kota

Pengembangan Saka Bakti Diterbitkannya Persentase


Husada dalam mendukung Dokumen Kesepakatan kabupaten/kota yang
12 1 Dok 57,10% Rp 173,205,000.00 Rp 173,205,000.00 Rp 119,668,900.00 69.09 100.00 53,536,100.00 Tunda bayar Rp. 49.832.000
PHBS bagi masyarakat Pengembangan Saka melaksanakan
potensial Bakti Husada kemitraa

Terlaksananya kegiatan
pertemuan Tim
Pembina KKS dan Tim
pembina/Forum KKS
Jumlah
Kabupaten/Kota dalam
Penguatan Kelembagaan Kabupaten/Kota yang
rangka persiapan Selisih akomodasi dan
13 Forum Penyelenggaraan 7 Kab/Kota menyelenggarakan 4 Kab/Kota Rp 170,008,925.00 Rp 170,008,925.00 Rp 158,205,054.00 93.06 100.00 11,803,871.00
penilaian KKS tingkat transportasi peserta.
KKS di Kab/Kota Binaan tatanan kawasan
Nasional dan Fasilitasi
sehat
Pra Verifikasi KKS pada
Kabupaten/Kota yang
mengusulkan penilaian
tingkat Nasional

Terlaksananya kegiatan Meningkatnya


Peningkatan Penyampaian
peningkatan presentase kampanye
Informasi / Kampanye
penyampaian informasi / penyampaian
Kesehatan Terhadap
14 / kampanye kesehatan 1 Keg informasi kesehatan 100% Rp 153,140,000.00 Rp 153,140,000.00 Rp 153,140,000.00 100.00 100.00 -
Masyarakat dan
kepada masyarakat dan & pengembangan
Pengembangan Media
pengembangan media media promosi
Promosi Kesehatan
promosi kesehatan kesehatan

Penyampaian Informasi/ Terlaksananya 3 Media Persentase


Kampanye Kesehatan Penyampaian Informasi/ dan 2 kabupaten/kota yang
langsung kepada Kampanye Kesehatan Kampanye melaksanakan Tunda bayar Rp.
15 100% Rp 928,358,416.36 Rp 1,158,358,416.36 Rp 959,771,500.00 82.86 100.00 198,586,916.36
Masyarakat & Thd Masyarakat & Kesehatan penyebarluasan 148.375.000
Pengembangan Media Pengembangan Media (Germas informasi edukasi
Promkes Promkes dan ABAT) kepada masyarakat

Persentase bayi usia 0-


Terpilihnya Baduta
Lomba Baduta Cerdas Ibu 6 bulan yang
16 Cerdas ibu sehat berkat 3 Baduta 43,50% Rp 226,139,185.00 Rp - Rasionalisasi
Sehat Berkat ASI Ekslusif mendapat asi
ASI eksklusif
eksklusif

4
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PROGRAM PENCEGAHAN
06 DAN PENANGGULANGAN Prevalensi HIV <0,5% Rp 2,697,141,600.00 Rp 2,641,749,595.00 Rp 2,387,805,685.00 90.39 99.38 253,943,910.00
PENYAKIT
Case Notification 155 per
Rate (CNR) Semua 100.000
Kasus TB per penduduk
100.000 penduduk
Angka Keberhasilan
Pengobatan TB 80%
(success rate)
100 Per
Insidens rate DBD
100.000
Per 100.000
penduduk
penduduk

API (Annual 0.35 per


Paracite Incidence) 1.000
per 1.000 penduduk penduduk

Persentase Usia 0-
11 bulan yang
mendapat 90%
imunisasi dasar
lengkap

Prevalensi tekanan 28.7%


darah tinggi

Evaluasi & Penguatan Tersedianya dukungan


Warga Peduli AIDS (WPA) Komisi Penanggulangan Persentase angka Sisa transportasi peserta
1 1 Keg 69% Rp 157,957,500.00 Rp 157,957,500.00 Rp 137,073,200.00 86.78 100.00 20,884,300.00
Se-Provinsi Kepulauan AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat dan sisa uang harian
Riau Kepulauan Riau

Tersedianya dukungan
Evaluasi Komisi
Komisi Penanggulangan Persentase angka
2 Penanggulangan AIDS 1 Keg 69% Rp 141,526,250.00 Rp 141,526,250.00 Rp 121,972,300.00 86.18 100.00 19,553,950.00 Selisih sisa uang harian
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kabupaten/Kota
Kepulauan Riau

Tersedianya dukungan
Konsolidasi Pendamping
Komisi Penanggulangan Persentase angka
3 Sebaya untuk 1 Keg 69% Rp 417,514,375.00 Rp 332,122,370.00 Rp 327,296,995.00 98.55 100.00 4,825,375.00 Selisih sisa uang harian
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kabupaten/Kota
Kepulauan Riau

Tersedianya dukungan
Orientasi Masyarakat Komisi Penanggulangan Persentase angka
4 1 Keg 69% Rp 117,802,500.00 Rp 117,802,500.00 Rp 103,853,000.00 88.16 100.00 13,949,500.00 Selisih sisa uang harian
Peduli AIDS Kab/ Kota AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kepulauan Riau

5
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Presentase hasil
Pembinaan Kesehatan Jumlah jemaah haji yang pemeriksaan
5 Jemaah Haji di embarkasi melakukan pemeriksaan 100% kesehatan jemaah 92% Rp 118,530,000.00 Rp 148,530,000.00 Rp 148,283,000.00 99.83 100.00 247,000.00
batam kesehatan haji (3 bulan sebelum
operasional)

Tersedianya dukungan
Komisi Penanggulangan Persentase angka
6 Pemuda Peduli AIDS 1 Keg 69% Rp 104,765,000.00 Rp 104,765,000.00 Rp 95,037,100.00 90.71 100.00 9,727,900.00 Selisih sisa uang harian
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kepulauan Riau

Persentase Desa/ Belanja Sewa tenda, sewa


Kabupaten/Kota yang Kelurahan yang gedung, sewa sound sitem
Penanggulangan dan melakukan melaksanakan sudah ada anggarannya di
7 7 Kab/Kota 22% Rp 187,619,500.00 Rp 187,619,500.00 Rp 138,041,900.00 73.58 100.00 49,577,600.00
pengendalian PTM pengendalian PTM kegiatan Pos Dana Dekonsentrasi
melalui Posbindu Pembinaan Terpadu sehingga tidak dibayarkan
(Posbindu) PTM melalui APBD

Kabupaten/Kota yang persentase usia 0-11


melaksanakan bulan yang mendapat
8 Penanggulangan PD3i 7 Kab/Kota 86% Rp 163,867,500.00 Rp 163,867,500.00 Rp 149,897,800.00 91.48 100.00 13,969,700.00
Pelayanan IDL , BATITA, imunisasi dasar
BIAS dan WUS lengkap

Penanggulangan Penyakit Penanggulangan persentase sinyal


9 Menular dan Berpotensi Penyakit Menular dan 7 Kab/Kota kewaspadaan dini 86% Rp 120,710,000.00 Rp 120,710,000.00 Rp 114,087,500.00 94.51 100.00 6,622,500.00
Wabah Berpotensi KLB yang direspon

Pengendalian Pencegahan Tercapainya API (Annual Paracite 0,37 per Sisa biaya transportasi,
10 Malaria di Kab/Kota Se- pengendalian penyakit 7 Kab/Kota Incidence) per 1.000 1.000 Rp 99,435,700.00 Rp 99,435,700.00 Rp 88,142,100.00 88.64 100.00 11,293,600.00 honor narasumber dan
Provinsi Kepri malaria di prov kepri penduduk penduduk belanja makan minum

Pengendalian pencegahan Tercapainya 67 Per Sisa biaya transportasi,


Insidens rate DBD Per
11 peningkatan kasus DBD di Pengendalian penyakit 1 Keg 100.000 Rp 154,828,600.00 Rp 154,828,600.00 Rp 126,777,350.00 81.88 90.00 28,051,250.00 honor narasumber dan
100.000 penduduk
kab./kota se-provinsi kepri DBD di Prov Kepri pendudu belanja makan minum

Meningkatnya jumlah
Peningkatan kapasitas tata Kab/Kota yang telah 144 per
Jumlah kasus TB per
12 laksana program TB di mencapai indikator 5 Kab/Kota 100.000 Rp 117,241,000.00 Rp 117,241,000.00 Rp 109,358,700.00 93.28 100.00 7,882,300.00 Sisa makan minum rapat
100.000 penduduk
Faskes utama program TB (cure penduduk
rate dan success rate)

Sosialisasi Program HIV/ Tersedianya dukungan


AIDS Bagi Masyarakat Komisi Penanggulangan Persentase angka Selisih Makan Minum
13 1 Keg 69% Rp 133,621,875.00 Rp 133,621,875.00 Rp 108,931,500.00 81.52 100.00 24,690,375.00
dalam Rangka Hari AIDS AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat Kegiatan Spanduk Kegiatan
Sedunia Kepulauan Riau

6
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Persentase
penyelidikan
epidemiologi (PE) <
Terlaksananya
24 Jam pada
Surveilans Penyakit penanggulangan
desa/kelurahan yang
14 Berpotensi KLB dan penyakit menular, PD3i 1 Keg 100% Rp 87,170,000.00 Rp 87,170,000.00 Rp 87,170,000.00 100.00 100.00 -
mengalami KLB, PD3i
Penyakit Tidak Menular & Penyakit tidak
dan jumlah Kab/Kota
menular
yang melaksanakan
pencehagan &
penanggulangan PTM

Survey Pengetahuan Dasar


Tersedianya dukungan
HIV pada Remaja Sekolah Pengembalian Fotocopy,
Komisi Penanggulangan Persentase angka
15 Setingkat Sekolah 1 Keg 69% Rp 312,588,925.00 Rp 312,588,925.00 Rp 290,181,900.00 92.83 100.00 22,407,025.00 sisa kontrak dan selisih
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Menengah Atas di Provinsi snack
Kepulauan Riau
Kepri

Tercapainya jumlah
layanan yang aktif Sisa biaya transportasi,
Technical dan Mentoring Persentase angka
16 melaporkan kasus dan 7 Kab/Kota 69% Rp 261,962,875.00 Rp 261,962,875.00 Rp 241,701,340.00 92.27 100.00 20,261,535.00 honor narasumber dan
ARV kasus HIV yang diobat
logistik HIV AIDS di Prov belanja makan minum
Kepri Tahun 2016

Persentase
Kabupaten/Kota
Program Pelayanan yang memiliki
07 42.80% Rp 21,767,521,271.00 Rp 19,521,837,526.00 Rp 14,605,388,605.00 74.82 96.59 4,916,448,921.00
Kesehatan minimal 1 RS yang
tersertifikasi
akreditasi

Persentase
Puskesmas 12%
terakreditasi

Persentase
penduduk dengan
kepemilikan 65%
Jaminan Kesehatan
Nasional/KIS

Persentase
Dukungan Badan Terpenuhinya dukungan
Pendampingan/Fasilit
1 Pengawas RS (BPRS) Badan Pengawas RS 1 Keg 46% Rp 135,353,200.00 Rp 135,353,200.00 Rp 128,152,400.00 94.68 100.00 7,200,800.00
asi Akreditasi RSUD
Provinsi Kepri (BPRS) Provinsi Kepri
Kabupaten/Kota

*Tunda bayar Rp.


Terpenuhinya 128.305.100 *
Dukungan Pelayanan Persentase pelayanan
2 Pelayanan Kesehatan 1 Keg 100% Rp 742,535,998.00 Rp 814,409,198.00 Rp 643,940,694.00 79.07 100.00 170,468,504.00 Sisa kontrak BMHP dan sisa
Kesehatan Aparatur kesehatan aparatur
Aparatur belanja Sparepart mobil
ambulan Rp. 42.163.604

7
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

* Tunda bayar Rp.


1.174.660.553
* Renovasi pembangunan
Persentase puskesmas Tanjungbatu
Dukungan Sarana Terpenuhinya Sarana
penurunan tidak memungkinkan untuk
3 Prasarana Alat Kesehatan Prasarana Alat 1 Keg 54% Rp 3,980,740,500.00 Rp 4,166,740,500.00 Rp 2,637,440,283.00 63.30 65.00 1,529,300,217.00
puskesmas dengan dilaksanakan karena APBD-
Puskesmas (HIBAH) Kesehatan Puskesmas
alat kesehatan kurang P diterbitkan pada minggu
ke III bulan November
Rp. 200.000.000
* SILPA Rp. 154.639.664

Persentase
Dukungan sarana Tersedianya sarana * Tunda bayar Rp.
Pendampingan/Fasilit
4 prasarana alat kesehatan prasarana alat 80% 45,50% Rp 15,808,000,000.00 Rp 12,396,000,000.00 Rp 9,342,767,659.00 75.37 97.50 3,053,232,341.00 2.678.882.025
asi Akreditasi RSUD
RSUD/RS Jiwa (HIBAH) kesehatan RSUD/RS Jiwa * SILPA Rp. 374.350.316
Kabupaten/Kota

Persentase kab/kota
yang bekerjasama
Terlaksananya dengan Sentra
Dukungan SP3T Prov. Pengembangan dan Pengembangan dan
5 1 Keg 42,90% Rp 92,493,500.00 Rp 92,493,500.00 Rp 89,178,033.00 96.42 100.00 3,315,467.00
Kepri Penerapan Pengobatan Penerapan
Tradisional Pengobatan
Tradisional (SP3T)
Provinsi

Terlaksananya Orientasi Jumlah kumulatif RS


Orientasi kalibrasi sarana
kalibrasi sarana Pemerintah yang Selisih transport
6 prasarana alat (SPA) 1 Keg 3 RS Rp 154,364,000.00 Rp 204,364,000.00 Rp 170,133,600.00 83.25 100.00 34,230,400.00
prasarana alat (SPA) melakukan kalibrasi narasumber dan peserta
kesehatan di Fasyankes
kesehatan di Fasyankes alat kesehatan

Jumlah Kumulatif
Pembinaan Layanan fasilitas kesehatn
Persentase Puskesmas
Kesehatan Tradisional tingkat lanjut atau
7 yang menyelenggarakan 32% 3 RS Rp 98,010,300.00 Rp 128,010,300.00 Rp 124,307,789.00 97.11 100.00 3,702,511.00
Bagi Fasilitas Kesehatan FKTL yang
kesehatan tradisinal
Primer di Kabupaten Kota berintegrasi dengan
kesehatan tradisional

Pemenuhan Obat / Tersedianya


Beroperasionalnya
Perbekalan Kesehatan Obat/Perbekalan
Unit Transfusi Darah
8 Unit Transfusi Darah Kesehatan Unit 1 Keg 100% Rp 49,962,000.00 Rp 49,962,000.00 Rp 49,962,000.00 100.00 100.00 -
(UTD) Provinsi
(UTD) Provinsi Kepulauan Transfusi Darah (UTD)
Kepulauan Riau
Riau Provinsi Kepuauan Riau

Jumlah pelayanan
kesehatan rujukan
Terlaksananya
Pengelolaan Jaminan (RS) dalam dan luar
Pengelolaan Jaminan
9 Pelayanan Penduduk 1 Keg daerah yang 17 RS Rp 312,911,250.00 Rp 312,911,250.00 Rp 305,555,792.00 97.65 100.00 7,355,458.00
Pelayanan Penduduk
miskin mendukung
miskin
pelaksanaan
Jamkesda

8
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Persentase
Workshop Penunjang Terlaksananya
pendampingan/fasilit Selisih Transportasi Peserta
10 Program Akreditasi Penunjang Program 1 Keg 48,70% Rp 233,256,398.00 Rp 221,593,578.00 Rp 189,605,150.00 85.56 100.00 31,988,428.00
asi akreditasi dari anambas tidak hadir
Puskesmas Akreditasi Puskesmas
puskesmas kab/kota

Persentase Peserta
Terlaksananya Penerima Bantuan
Pengelolaan Jaminan
Dukungan Jaminan Iuran (PBI) yang
11 Kesehatan Daerah Provisi 1 Keg 74% Rp - Rp 1,000,000,000.00 Rp 924,345,205.00 92.43 100.00 75,654,795.00 Sisa Pagu
Kesehatan Daerah Terintegrasi Dengan
Kepulauan Riau
Provinsi Kepualuan Riau Jaminan Kesehatan
Nasional

Persentase
pelayanan kesehatan
Pelaksanaan JKN/KIS dan
Evaluasi pelaksanaan dasar (Pemerintah
12 Jaminan Kesehatan 1 Dok 54% Rp 159,894,125.00 Rp - Rasionalisasi
JKN/KIS dan Jamkesda dan Swasta) yang
Daerah di Prov Kepri
mendukung
pelaksanaan JKN

Persentase
Kefarmasian dan Alat ketersediaan obat
10 78% Rp 1,598,276,225.00 Rp 1,613,276,225.00 Rp 1,122,116,332.00 69.56 100.00 491,159,893.00
Kesehatan di pelayanan
kesehatan dasar

Terlaksananya
operasional instalasi
farmasi sesuai standar Persentase
Operasional instalasi Kemenkes RI dan ketersediaan obat di
1 1 Keg 82% Rp 348,854,000.00 Rp 323,854,000.00 Rp 235,295,800.00 72.65 100.00 88,558,200.00 Tunda bayar Rp. 85.000.000
farmasi prov kepri Terpenuhinya sarana pelayanan kesehatan
dan Prasarana dasar
pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan

Tersedianya obat dan Persentase


1 paket
Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan ketersediaan obat di Tunda bayar Rp.
2 obat 82% Rp 954,597,825.00 Rp 954,597,825.00 Rp 556,140,932.00 58.26 100.00 398,456,893.00
Perbekalan Kesehatan (buffer) di pelayanan pelayanan kesehatan 373.672.430
perbekes
kesehatan dasar dasar

Terlaksananya
bimbingan,pengawasan, Persentase produk
Peningkatan pengawasan dan pengendalian di Alkes Persentase
dan pembinaan produksi sarana produk Alkes dan
3 12 Bulan 82% Rp 51,140,000.00 Rp 91,140,000.00 Rp 88,266,300.00 96.85 100.00 2,873,700.00
dan distribusi alkes dan produksi,distribusi PKRT di peredaran
pkrt farmasi,makanan yang memenuhi
minuman dan syarat
alkes/PKRT

9
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Terlaksananya
Persentase
pelayanan kefarmasian
Upaya Peningkatan penggunaan obat
serta pengawasan
4 Pengunaaan Obat 1 Keg rasional di sarana 45% Rp 243,684,400.00 Rp 243,684,400.00 Rp 242,413,300.00 99.48 100.00 1,271,100.00
penggunaan obat
Rasional (POR) pelayanan kesehatan
rasional sesuai standar
dasar
di pelayanan kesehatan

Persentase
Pengembangan dan Puskesmas yang
11 Pendayagunaan SDM minimal memiliki 5 56% Rp 2,608,254,700.00 Rp 3,294,428,200.00 Rp 3,226,275,200.00 97.93 100.00 68,153,000.00
Kesehatan jenis tenaga
kesehatan
Persentase RS Kelas
C yang memiliki 4
Dokter Spesialis 58%
dasar dan 3 Dokter
spesialis penunjang

Diterbitkannya STR Jumlah tenaga


1 Dukungan MTKP 1500 STR 1500 STR Rp 53,125,000.00 Rp 53,125,000.00 Rp 53,115,000.00 99.98 100.00 10,000.00
Tenaga Kesehatan kesehatan teregistrasi

Persentase program
studi/institusi
Poltekkes Persentase
Terpenuhinya
Hibah Poltekes Kepulauan program
2 operasional Poltekkes 1 Keg 1 Keg Rp 150,000,000.00 Rp 150,000,000.00 Rp 147,310,000.00 98.21 100.00 2,690,000.00
Riau studi/institusi
Kepulauan Ria
Poltekkes Kemenkes
yang terakreditasi
baik

Saat APBD-P adanya


penambahan pagu
anggaran dikarenakan
Jumlah tenaga
Terpenuhinya Tenaga adanya rencana
Insentif Peserta Internship kesehatan yang
3 Medis di 215 Orang 215 orang Rp 2,405,129,700.00 Rp 3,091,303,200.00 Rp 3,025,850,200.00 97.88 100.00 65,453,000.00 penambahanan wahana
Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan
Kabupaten/Kota (lokasi) tenaga internship
internship
namun sampai akhir
desember tidak ada
penambahan tenaga.

Persentase
Dukungan Manajemen dokumen
12 dan Pelaksanaan Tugas perencanaan dan 100% Rp 12,088,533,910.00 Rp 12,169,118,160.00 Rp 11,551,142,350.00 94.92 95.56 617,975,810.00
Teknis Lainnya anggaran yang
dihasilkan
Persentase pegawai
Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan
100%
Riau dengan nilai
kinerja minimal
baik

10
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Adanya Pelimpahan
Terpenuhinya Insentif Persentase
wewenang untuk penyedia
Insentif tenaga kesehatan tenaga kesehatan pemenuhan
1 28 Orang 80% Rp 345,863,550.00 Rp 345,863,550.00 Rp 132,391,500.00 38.28 60.00 213,472,050.00 insentif dialihkan ke
penugasan khusus DTPK penugasan khusus kebutuhan SDM
Kab/Kota sesuai UU 23 Th
wilayah DTPK aparatur kesehatan
2014

Terlaksananya
Persentase
Pendampingan Tenaga Pendampingan Tenaga 226
pemenuhan
2 Strategis Penugasan Strategis Penugasan Dr/Bidan 80% Rp 46,929,275.00 Rp 46,929,275.00 Rp 38,466,975.00 81.97 100.00 8,462,300.00
kebutuhan SDM
Khusus Khusus ke Wilayah PTT Pusat
aparatur kesehatan
Penugasan

pada pertengahan tahun


Terpenuhinya Persentase
ada dokter yang
Pengangkatan tenaga kebutuhan tenaga pemenuhan
3 64 Orang 80% Rp 5,858,320,260.00 Rp 5,828,320,260.00 Rp 5,618,807,100.00 96.41 100.00 209,513,160.00 mengundurkan diri
medis Non PNS Medis di kebutuhan SDM
sehingga tidak dibayarkan
Kabupaten/Kota aparatur kesehatan
gaji dan premi asuransi

pada pertengahan tahun


Terpenuhinya Persentase
ada bidan yang
Pengangkatan tenaga kebutuhan tenaga 119 Orag pemenuhan
4 80% Rp 4,955,091,400.00 Rp 4,955,091,400.00 Rp 4,808,909,400.00 97.05 100.00 146,182,000.00 mengundurkan diri
paramedis non pns Paramedis di Bidan kebutuhan SDM
sehingga tidak dibayarkan
Kabupaten/Kota aparatur kesehatan
gaji dan premi asuransi

Terselenggaranya Jumlah Penilaian


Penilaian angka kredit
penilaian angka kredit Angka Kredit (PAK)
5 jabatan fungsional 1 SK PAK 200 PAK Rp 200,631,775.00 Rp 200,631,775.00 Rp 197,514,950.00 98.45 100.00 3,116,825.00
pemangku JFK tingkat untuk jabatan
kesehatan
provinsi fungsional kesehatan

Terlaksananya
Peningkatan sinkronisasi, sinkronisasi, koordinasi,
Persentase dokumen
monitoring, evaluasi, monitoring, evaluasi,
perencanaan dan
6 pengendalian dan pengendalian dan 1 Keg 100% Rp 233,854,400.00 Rp 343,348,650.00 Rp 338,674,150.00 98.64 100.00 4,674,500.00
anggaran yang
asistensi pembangunan asistensi pembangunan
dihasilkan
kesehatan kesehatan tingkat
Provinsi Kepulauan Riau

Persentase
Kabupaten/Kota Selisih pembayaran
Adanya Laporan
dengan pelaporan akomodasi, makan minum,
Pertemuan Evaluasi SPM Pelaksanaan SPM
7 1 Laporan Standar Pelayanan 100% Rp 157,145,400.00 Rp 137,935,400.00 Rp 126,189,500.00 91.48 100.00 11,745,900.00 transportasi peserta dan
bidang Kesehatan Bidang Kesehatan
Minimal (SPM) perjalanan dinas luar
Kabupaten/Kota
Bidang Kesehatan daerah.
lengkap

Pertemuan perencanaan, Persentase dokumen


Meningkatnya kapasitas
penganggaran dan perencanaan dan
8 perencanaan dan 28 Orang 100% Rp 203,145,600.00 Rp 223,445,600.00 Rp 218,428,050.00 97.75 100.00 5,017,550.00
evaluasi program tingkat anggaran yang
penganggaran program
Provinsi Kepulauan Riau dihasilkan

11
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Selisih dari akomodasi


Diterbitkannya
Review SOP Dinas penginapan, makan minum,
9 dokumen SOP Dinas 1 Dokumen Jumlah review SOP 1 Dokumen Rp 87,552,250.00 Rp 87,552,250.00 Rp 71,760,725.00 81.96 100.00 15,791,525.00
Kesehatan Prov. Kepri transportasi narasumber
Kesehatan Prov. Kepri
dan honor narasumber.

Data/Informasi dan
Pengembangan aplikasi sistem
13 12 Bulan Rp 426,448,539.25 Rp 446,436,539.00 Rp 393,082,508.00 88.05 100.00 53,354,031.00
Data/Informasi informasi terkelola
dengan baik

Terlaksananya Riset Persentase dukungan


1 Dukungan Riset Kesehatan 1 Keg 100% Rp 151,490,000.00 Rp 107,150,000.00 Rp 102,151,650.00 95.34 100.00 4,998,350.00
Kesehatan riset kesehatan

Kegiatan survey, verifikasi,


Jumlah laporan Tersunannya Laporan
dan monitoring pada
2 penyelenggaraan 1 Laporan Capaian Kinerja dan 12 Bulan Rp 54,830,600.00 Rp 54,830,600.00 Rp 49,108,500.00 89.56 100.00 5,722,100.00
kegiatan hibah/sosial
pembinaan program Keuangan
SKPD

Pengembangan dan Terlaksananya


Persentase
Pengelolaan Sistem pengembangan sistem
ketersediaan bank
3 Informasi Kesehatan informasi kesehatan 1 Keg 50% Rp 22,500,000.00 Rp 22,500,000.00 Rp 22,500,000.00 100.00 100.00 -
data provinsi
Daerah (SIKDA) Integrasi terintegrasi se Provinsi
kab/kota
Provinsi Kepulauan Riau Kepulauan Riau

Adanya pengembangan Persentase artikel


Peningkatan akses komunikasi dan yang diterbitkan pada
4 informasi kesehatan publikasi dalam bentuk 1 Tahun website dinas 80% Rp 48,090,064.25 Rp 112,418,064.00 Rp 71,376,258.00 63.49 100.00 41,041,806.00 Tunda bayar Rp. 39.932.000
melalui media website laporan dan informasi kesehatan provinsi
secara online kepri

Tersusunnya Profil Persentase


Kesehatan Dinas kabupaten/kota yang
Penyusunan Profil
5 Kesehatan Provinsi 1 Buku menerbitkan profil 54% Rp 149,537,875.00 Rp 149,537,875.00 Rp 147,946,100.00 98.94 100.00 1,591,775.00
Kesehatan Provinsi Kepri
Kepulaua Riau Tahun kesehatan tepat
2016 waktu

Jumlah dokumen
Perencanaan perencanaan
14 12 Bulan Rp 787,502,750.00 Rp 510,055,500.00 Rp 499,612,700.00 97.95 100.00 10,442,800.00
Pembangunan Daerah perangkat daerah
yang tersusun

Adanya Dokumen
Kesepakatan Terlaksananya
Rapat Kerja Kesehatan
Rakerkesda Tahun 2017 Perencanaan
1 Daerah (Rakerkesda) 1 Dokumen 100% Rp 387,758,000.00 Rp 364,468,000.00 Rp 360,169,200.00 98.82 100.00 4,298,800.00
antara Dinas Kesehatan, Pembangunan
Provinsi
RSUD, Organisasi Profesi Kesehatan
dan Lainnya

12
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Diterbitkannya
Dokumen Hasil Review
Review Sistem Kesehatan Jumlah Review
2 Sistem Kesehatan 1 Dokumen 1 Dokumen Rp 377,682,250.00 Rp 123,525,000.00 Rp 119,568,500.00 96.80 100.00 3,956,500.00
Provinsi (SKP) Dokumen SK
Provinsi (SKP) berbasis
Kemaritiman

Jumlah Dokumen
Diterbitkannya Revisi
Revisi Rencana Strategis Rencana Strategis
Renstra Dinkes Provinsi
3 Dinas Kesehatan Provinsi 1 Dokumen Dinas Kesehatan 1 Dokumen Rp 22,062,500.00 Rp 22,062,500.00 Rp 19,875,000.00 90.08 100.00 2,187,500.00
Kepulauan Riau (Ed.
Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan
2017)
Riau

TOTAL Rp 61,550,639,975.61 Rp 59,737,023,572.41 Rp 52,253,419,868.00 87.47 99.33 7,483,603,704.41

42,933,655,101.00
Rp 51,800,451,731.61 50,179,981,106.36 0 Tanjung Pinang, Februari 2018
69,294,066,038.46 KEPALA DINAS KESEHATAN
42933655101 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Rp 69,294,066,038

Rp 9,319,764,767.00 Dr. H. Tjetjep Yudiana, M. Kes


NIP. 19660128 198603 1 003

13
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
periode 1 Januari s.d 31 Desember 2017

Urusan : 1.02 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan


Pemerintahan
Unit Organisasi : 1.02 . 1.02.01 DINAS KESEHATAN
Sub Unit : 1.02 . 1.02.01 . 03 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI KEPRI TG. PINANG
Organisasi
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

4 PENDAPATAN 65,533,317,375.00 68,010,836,678.00 68,010,836,678.00 2,477,519,303.00


4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 65,533,317,375.00 68,010,836,678.00 68,010,836,678.00 2,477,519,303.00
4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 65,533,317,375.00 68,010,836,678.00 68,010,836,678.00 2,477,519,303.00
4 . 1 . 4 . 16 Pendapatan BLUD 65,533,317,375.00 68,010,836,678.00 68,010,836,678.00 2,477,519,303.00
4 . 1 . 4 . 16 . 01 Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD 65,533,317,375.00 67,490,211,823.00 67,490,211,823.00 1,956,894,448.00
4 . 1 . 4 . 16 . 03 Pendapatan Hasil Kerjasama BLUD 0.00 118,110,300.00 118,110,300.00 118,110,300.00
4 . 1 . 4 . 16 . 04 Pendapatan Lain-lain BLUD 0.00 402,514,555.00 402,514,555.00 402,514,555.00
5 BELANJA 161,817,191,513.60 171,418,156,065.00 171,418,156,065.00 9,600,964,551.40
5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 23,715,867,894.60 23,660,840,875.00 23,660,840,875.00 (55,027,019.60)
5.1.1 Belanja Pegawai 23,715,867,894.60 23,660,840,875.00 23,660,840,875.00 (55,027,019.60)
5 . 1 . 1 . 01 Belanja Gaji dan Tunjangan 9,866,961,394.60 9,828,645,050.00 9,828,645,050.00 (38,316,344.60)
5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 7,996,045,720.00 7,990,535,560.00 7,990,535,560.00 (5,510,160.00)
5 . 1 . 1 . 01 . 02 Tunjangan Keluarga 557,138,348.60 555,714,616.00 555,714,616.00 (1,423,732.60)
5 . 1 . 1 . 01 . 03 Tunjangan Jabatan 246,246,500.00 236,760,000.00 236,760,000.00 (9,486,500.00)
5 . 1 . 1 . 01 . 04 Tunjangan Fungsional 411,955,875.00 401,665,000.00 401,665,000.00 (10,290,875.00)
5 . 1 . 1 . 01 . 05 Tunjangan Umum 235,167,875.00 230,450,000.00 230,450,000.00 (4,717,875.00)
5 . 1 . 1 . 01 . 06 Tunjangan Beras 415,003,415.50 408,810,900.00 408,810,900.00 (6,192,515.50)
5 . 1 . 1 . 01 . 07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 5,278,216.50 4,597,597.00 4,597,597.00 (680,619.50)
5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji 125,444.00 111,377.00 111,377.00 (14,067.00)
5 . 1 . 1 . 02 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 13,848,906,500.00 13,832,195,825.00 13,832,195,825.00 (16,710,675.00)
5 . 1 . 1 . 02 . 01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 5,518,000,000.00 5,517,500,000.00 5,517,500,000.00 (500,000.00)
5 . 1 . 1 . 02 . 05 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Prestasi Kerja 6,818,371,250.00 6,815,163,525.00 6,815,163,525.00 (3,207,725.00)

1
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 1 . 1 . 02 . 06 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Objektif 1,512,535,250.00 1,499,532,300.00 1,499,532,300.00 (13,002,950.00)


Lainnya
5.2 BELANJA LANGSUNG 138,101,323,619.00 147,757,315,190.00 147,757,315,190.00 9,655,991,571.00
5.2.1 Belanja Pegawai 4,407,457,000.00 4,204,155,700.00 4,204,155,700.00 (203,301,300.00)
5 . 2 . 1 . 01 Honorarium PNS 1,803,807,000.00 1,766,954,000.00 1,766,954,000.00 (36,853,000.00)
5 . 2 . 1 . 01 . 01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 6,500,000.00 6,500,000.00 6,500,000.00 0.00
5 . 2 . 1 . 01 . 03 Honorarium Tim Kepanitiaan Khusus 26,000,000.00 26,000,000.00 26,000,000.00 0.00
5 . 2 . 1 . 01 . 05 Honorarium Panitia Pemeriksa/Penerima Barang 34,907,000.00 33,054,000.00 33,054,000.00 (1,853,000.00)
5 . 2 . 1 . 01 . 07 Honorarium Pejabat Pengelola Keuangan Daerah 1,736,400,000.00 1,701,400,000.00 1,701,400,000.00 (35,000,000.00)
5 . 2 . 1 . 02 Honorarium Non PNS 253,236,000.00 188,663,000.00 188,663,000.00 (64,573,000.00)
5 . 2 . 1 . 02 . 01 Honorarium Tim Kepanitiaan Khusus 8,000,000.00 8,000,000.00 8,000,000.00 0.00
5 . 2 . 1 . 02 . 10 Belanja Uang Makan Pegawai (Non PNS) 245,236,000.00 180,663,000.00 180,663,000.00 (64,573,000.00)
5 . 2 . 1 . 07 Belanja Pegawai BLUD 2,350,414,000.00 2,248,538,700.00 2,248,538,700.00 (101,875,300.00)
5 . 2 . 1 . 07 . 01 Belanja Pegawai BLUD 2,350,414,000.00 2,248,538,700.00 2,248,538,700.00 (101,875,300.00)
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 90,267,482,196.00 100,337,590,670.00 100,337,590,670.00 10,070,108,474.00
5 . 2 . 2 . 01 Belanja Bahan Pakai Habis 770,857,410.00 764,985,475.00 764,985,475.00 (5,871,935.00)
5 . 2 . 2 . 01 . 01 Belanja Alat Tulis Kantor 591,507,410.00 588,485,475.00 588,485,475.00 (3,021,935.00)
5 . 2 . 2 . 01 . 03 Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 62,750,000.00 60,000,000.00 60,000,000.00 (2,750,000.00)
5 . 2 . 2 . 01 . 04 Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya 18,600,000.00 18,600,000.00 18,600,000.00 0.00
5 . 2 . 2 . 01 . 06 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas 98,000,000.00 97,900,000.00 97,900,000.00 (100,000.00)
5 . 2 . 2 . 02 Belanja Bahan/Material 1,338,802,076.00 1,331,686,217.00 1,331,686,217.00 (7,115,859.00)
5 . 2 . 2 . 02 . 02 Belanja Bahan/Bibit Tanaman 193,441,000.00 191,142,600.00 191,142,600.00 (2,298,400.00)
5 . 2 . 2 . 02 . 04 Belanja Bahan Obat-Obatan 82,431,000.00 82,401,100.00 82,401,100.00 (29,900.00)
5 . 2 . 2 . 02 . 06 Belanja Bahan Pendukung 1,062,930,076.00 1,058,142,517.00 1,058,142,517.00 (4,787,559.00)
5 . 2 . 2 . 03 Belanja Jasa Kantor 17,853,317,910.00 17,287,355,697.00 17,287,355,697.00 (565,962,213.00)
5 . 2 . 2 . 03 . 01 Belanja Telepon 135,000,000.00 110,403,685.00 110,403,685.00 (24,596,315.00)
5 . 2 . 2 . 03 . 02 Belanja Air 85,000,000.00 84,988,250.00 84,988,250.00 (11,750.00)
5 . 2 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 2,365,000,000.00 2,364,618,058.00 2,364,618,058.00 (381,942.00)
5 . 2 . 2 . 03 . 05 Belanja Surat Kabar/Majalah 50,000,000.00 50,000,000.00 50,000,000.00 0.00

2
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 2 . 2 . 03 . 06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit 155,000,000.00 148,835,000.00 148,835,000.00 (6,165,000.00)


5 . 2 . 2 . 03 . 07 Belanja Paket/Pengiriman 8,000,000.00 5,203,400.00 5,203,400.00 (2,796,600.00)
5 . 2 . 2 . 03 . 12 Belanja Jasa Pendukung 14,900,317,910.00 14,368,582,304.00 14,368,582,304.00 (531,735,606.00)
5 . 2 . 2 . 03 . 15 Belanja Jasa Publikasi 155,000,000.00 154,725,000.00 154,725,000.00 (275,000.00)
5 . 2 . 2 . 04 Belanja Premi Asuransi 268,000,000.00 267,538,163.00 267,538,163.00 (461,837.00)
5 . 2 . 2 . 04 . 01 Belanja Premi Asuransi Kesehatan 268,000,000.00 267,538,163.00 267,538,163.00 (461,837.00)
5 . 2 . 2 . 05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 371,000,000.00 358,765,200.00 358,765,200.00 (12,234,800.00)
5 . 2 . 2 . 05 . 01 Belanja Jasa Service 38,000,000.00 37,870,000.00 37,870,000.00 (130,000.00)
5 . 2 . 2 . 05 . 02 Belanja Penggantian Suku Cadang 130,000,000.00 126,920,000.00 126,920,000.00 (3,080,000.00)
5 . 2 . 2 . 05 . 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas 180,000,000.00 175,000,000.00 175,000,000.00 (5,000,000.00)
5 . 2 . 2 . 05 . 05 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor 23,000,000.00 18,975,200.00 18,975,200.00 (4,024,800.00)
5 . 2 . 2 . 06 Belanja Cetak dan Penggandaan 753,416,459.00 743,373,065.00 743,373,065.00 (10,043,394.00)
5 . 2 . 2 . 06 . 01 Belanja Cetak 669,966,459.00 662,036,500.00 662,036,500.00 (7,929,959.00)
5 . 2 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 83,450,000.00 81,336,565.00 81,336,565.00 (2,113,435.00)
5 . 2 . 2 . 07 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 204,796,000.00 193,019,980.00 193,019,980.00 (11,776,020.00)
5 . 2 . 2 . 07 . 02 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat 146,150,000.00 146,150,000.00 146,150,000.00 0.00
5 . 2 . 2 . 07 . 03 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 0.00 0.00 0.00 0.00
5 . 2 . 2 . 07 . 05 Belanja Akomodasi/Penginapan 58,646,000.00 46,869,980.00 46,869,980.00 (11,776,020.00)
5 . 2 . 2 . 08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 97,135,000.00 61,398,308.00 61,398,308.00 (35,736,692.00)
5 . 2 . 2 . 08 . 01 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat 12,000,000.00 9,465,000.00 9,465,000.00 (2,535,000.00)
5 . 2 . 2 . 08 . 02 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air 1,000,000.00 0.00 0.00 (1,000,000.00)
5 . 2 . 2 . 08 . 03 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Udara 84,135,000.00 51,933,308.00 51,933,308.00 (32,201,692.00)
5 . 2 . 2 . 10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan 140,597,875.00 140,428,199.00 140,428,199.00 (169,676.00)
5 . 2 . 2 . 10 . 08 Belanja Sewa Mesin Foto Copy 140,597,875.00 140,428,199.00 140,428,199.00 (169,676.00)
5 . 2 . 2 . 11 Belanja Makanan dan Minuman 262,350,000.00 235,771,140.00 235,771,140.00 (26,578,860.00)
5 . 2 . 2 . 11 . 02 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat 133,650,000.00 132,156,540.00 132,156,540.00 (1,493,460.00)
5 . 2 . 2 . 11 . 03 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu 12,000,000.00 11,964,600.00 11,964,600.00 (35,400.00)
5 . 2 . 2 . 11 . 04 Belanja Makan dan Minum Kegiatan 116,700,000.00 91,650,000.00 91,650,000.00 (25,050,000.00)
5 . 2 . 2 . 12 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 20,000,000.00 19,834,100.00 19,834,100.00 (165,900.00)
5 . 2 . 2 . 12 . 04 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 20,000,000.00 19,834,100.00 19,834,100.00 (165,900.00)

3
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 2 . 2 . 15 Belanja Perjalanan Dinas 1,401,180,000.00 1,361,569,776.00 1,361,569,776.00 (39,610,224.00)


5 . 2 . 2 . 15 . 01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 437,040,000.00 424,520,966.00 424,520,966.00 (12,519,034.00)
5 . 2 . 2 . 15 . 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 964,140,000.00 937,048,810.00 937,048,810.00 (27,091,190.00)
5 . 2 . 2 . 17 Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis 325,519,000.00 322,115,000.00 322,115,000.00 (3,404,000.00)
5 . 2 . 2 . 17 . 01 Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan/Magang 325,519,000.00 322,115,000.00 322,115,000.00 (3,404,000.00)
5 . 2 . 2 . 20 Belanja Pemeliharaan 2,890,457,091.00 2,869,028,494.00 2,869,028,494.00 (21,428,597.00)
5 . 2 . 2 . 20 . 02 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2,735,457,091.00 2,714,339,494.00 2,714,339,494.00 (21,117,597.00)
5 . 2 . 2 . 20 . 05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya 155,000,000.00 154,689,000.00 154,689,000.00 (311,000.00)
5 . 2 . 2 . 21 Belanja Jasa Konsultansi 93,750,000.00 92,284,500.00 92,284,500.00 (1,465,500.00)
5 . 2 . 2 . 21 . 02 Belanja Jasa Konsultan Perencanaan 43,750,000.00 43,444,500.00 43,444,500.00 (305,500.00)
5 . 2 . 2 . 21 . 04 Belanja Jasa Konsultan IT 50,000,000.00 48,840,000.00 48,840,000.00 (1,160,000.00)
5 . 2 . 2 . 26 Belanja Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber 293,400,000.00 278,280,000.00 278,280,000.00 (15,120,000.00)
5 . 2 . 2 . 26 . 01 Belanja Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber PNS 89,000,000.00 82,800,000.00 82,800,000.00 (6,200,000.00)
5 . 2 . 2 . 26 . 02 Belanja Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber Non PNS 204,400,000.00 195,480,000.00 195,480,000.00 (8,920,000.00)
5 . 2 . 2 . 29 Belanja Barang dan Jasa BLUD 63,182,903,375.00 74,010,157,356.00 74,010,157,356.00 10,827,253,981.00
5 . 2 . 2 . 29 . 01 Belanja Barang dan Jasa BLUD 63,182,903,375.00 74,010,157,356.00 74,010,157,356.00 10,827,253,981.00
5.2.3 Belanja Modal 43,426,384,423.00 43,215,568,820.00 43,215,568,820.00 (210,815,603.00)
5 . 2 . 3 . 27 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor 468,000,000.00 463,640,500.00 463,640,500.00 (4,359,500.00)
5 . 2 . 3 . 27 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor 468,000,000.00 463,640,500.00 463,640,500.00 (4,359,500.00)
Lainnya
5 . 2 . 3 . 28 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 1,003,000,000.00 983,109,750.00 983,109,750.00 (19,890,250.00)
5 . 2 . 3 . 28 . 01 Tangga
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair 222,000,000.00 220,374,000.00 220,374,000.00 (1,626,000.00)
5 . 2 . 3 . 28 . 03 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih 330,000,000.00 325,408,000.00 325,408,000.00 (4,592,000.00)
5 . 2 . 3 . 28 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin 54,000,000.00 52,800,000.00 52,800,000.00 (1,200,000.00)
5 . 2 . 3 . 28 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Dapur 169,000,000.00 157,159,750.00 157,159,750.00 (11,840,250.00)
5 . 2 . 3 . 28 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah 228,000,000.00 227,368,000.00 227,368,000.00 (632,000.00)
Tangga Lainnya (Home Use)
5 . 2 . 3 . 29 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer 469,000,000.00 468,063,019.00 468,063,019.00 (936,981.00)

4
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL

5 . 2 . 3 . 29 . 02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal 354,800,000.00 354,337,422.00 354,337,422.00 (462,578.00)
Komputer
5 . 2 . 3 . 29 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini 49,200,000.00 49,100,597.00 49,100,597.00 (99,403.00)
Komputer
5 . 2 . 3 . 29 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 65,000,000.00 64,625,000.00 64,625,000.00 (375,000.00)
Jaringan
5 . 2 . 3 . 31 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio 180,000,000.00 177,981,000.00 177,981,000.00 (2,019,000.00)
5 . 2 . 3 . 31 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio 10,000,000.00 10,000,000.00 10,000,000.00 0.00
Visual
5 . 2 . 3 . 31 . 02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio 170,000,000.00 167,981,000.00 167,981,000.00 (2,019,000.00)
Video dan Film
5 . 2 . 3 . 35 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan 40,528,384,423.00 40,349,164,851.00 40,349,164,851.00 (179,219,572.00)
5 . 2 . 3 . 35 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan 40,528,384,423.00 40,349,164,851.00 40,349,164,851.00 (179,219,572.00)
Perawatan

5 . 2 . 3 . 49 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan 399,000,000.00 397,594,700.00 397,594,700.00 (1,405,300.00)
Gedung Tempat Kerja
5 . 2 . 3 . 49 . 01 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan 399,000,000.00 397,594,700.00 397,594,700.00 (1,405,300.00)
Gedung Kantor
5 . 2 . 3 . 89 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap 379,000,000.00 376,015,000.00 376,015,000.00 (2,985,000.00)
5 . 2 . 3 . 89 . 01 Renovasi
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap 379,000,000.00 376,015,000.00 376,015,000.00 (2,985,000.00)
Renovasi
SURPLUS / DEFISIT (96,283,874,138.60) (103,407,319,387.00) (103,407,319,387.00) (7,123,445,248.40)
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN (96,283,874,138.60) (103,407,319,387.00) (103,407,319,387.00) (7,123,445,248.40)

5
REKAPITULASI LAPORAN REALISASI KEUANGAN DAN FISIK KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD PROVINSI KEPULAUAN RIAU T.A. 2017
SAMPAI DENGAN DESEMBER 2017
RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNG UBAN
PERKEMBANGAN
KEUANGAN FISIK
JUMLAH DANA ANGGARAN SETELAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) / JUMLAH REALISASI REALISASI
NO MENURUT DPA PERUBAHAN REALISASI S/D SISA ANGGARAN
KEGIATAN KEG S/D BULAN S/D BULAN
BULAN LAPORAN
LAPORAN LAPORAN
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 6 8 9 11 13
1 RSUD UBAN 20 Rp 57,628,833,670 Rp 62,595,843,670 Rp 59,430,139,382 95,96 99.71 Rp 3,165,704,288
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1 Rp 22,304,504,795 Rp 21,631,514,795 Rp 21,471,386,742 99.26 100.00 Rp 160,128,053
1 Belanja Pegawai Rp 22,304,504,795 Rp 21,631,514,795 Rp 21,471,386,742 99.26 100.00 Rp 160,128,053
BELANJA LANGSUNG 19 Rp 35,324,328,875 Rp 40,964,328,875 Rp 37,958,752,640 92.66 99.42 Rp 3,005,576,235
Kegiatan Pengadaan Bahan Makan dan Minum
1 Pasien Rp 368,812,500 Rp 368,812,500 Rp 355,643,000 96.43 98.00 Rp 13,169,500
Pelaksanaan Kredensial Tenaga Perawat dan
2 Bidan Rumah Sakit Rp 44,987,500 Rp 44,987,500 Rp 38,602,400 85.81 100.00 Rp 6,385,100
3 Pelaksanaan Rutinitas Perkantoran Rp 2,335,462,750 Rp 2,338,396,000 Rp 2,332,306,876 99.74 100.00 Rp 6,089,124
4 Pelayanan Kesehatan BLUD Rp 11,500,000,000 Rp 17,200,000,000 Rp 16,788,490,131 97.61 100.00 Rp 411,509,869
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
5 Prasarana Rumah Sakit Rp 701,875,000 Rp 519,875,000 Rp 514,419,801 98.95 100.00 Rp 5,455,199
Pendidikan dan Pelatihan Struktural, Non
6 Formal, Bimtek dan Kursus Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 Rp 97,834,223 97.83 100.00 Rp 2,165,777
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Keperawatan
7 dan Kebidanan Rp 65,000,000 Rp 65,000,000 Rp 48,794,000 75.07 100.00 Rp 16,206,000
8 Pengadaan Alat-alat Kesehatan (DAK) Rp 6,779,690,500 Rp 6,764,378,000 Rp 5,082,014,785 75.13 93.00 Rp 1,682,363,215
Pengadaan Alat-alat Kesehatan (DAK) Tunda
9 Bayar Rp 3,649,243,871 Rp 3,649,243,871 Rp 3,649,243,871 100.00 100.00 Rp -
10 Pengadaan Jasa Cleaning Service Rp 858,637,500 Rp 858,637,500 Rp 654,168,570 76.19 98.00 Rp 204,468,930
Pengadaan Peningkatan Daya Kelistrikan Rumah
11 Sakit Rp 310,000,000 Rp 310,000,000 Rp 305,592,500 98.58 100.00 Rp 4,407,500
Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah
12 Sakit Rp 887,486,004 Rp 863,465,254 Rp 860,649,500 99.67 100.00 Rp 2,815,754
Pengadaan Sarana Prasarana Pendukung
13 Layanan Rumah Sakit Rp 2,964,902,000 Rp 3,139,902,000 Rp 3,097,675,658 98.66 100.00 Rp 42,226,342
Pengembangan Media Promosi dan Informasi
14 Sadar Rp 165,181,250 Rp 173,581,250 Rp 171,400,000 98.74 100.00 Rp 2,181,250
Pengurusan Izin Sarana dan Prasarana Rumah
15 Sakit Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 100.00 100.00 Rp -
16 Penyediaan Jasa Administrasi keuangan Rp 745,500,000 Rp 745,500,000 Rp 713,100,000 95.65 100.00 Rp 32,400,000

1
PERKEMBANGAN
KEUANGAN FISIK
JUMLAH DANA ANGGARAN SETELAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) / JUMLAH REALISASI REALISASI
NO MENURUT DPA PERUBAHAN REALISASI S/D SISA ANGGARAN
KEGIATAN KEG S/D BULAN S/D BULAN
BULAN LAPORAN
LAPORAN LAPORAN
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 6 8 9 11 13
17 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Rp 3,648,050,000 Rp 3,648,050,000 Rp 3,078,562,225 84.39 100.00 Rp 569,487,775
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
18 Pemerintah ( LAKIP ) Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 Rp 24,272,900 97.09 100.00 Rp 727,100
19 Survey Berkala Akreditasi Rumah Sakit Rp 74,500,000 Rp 49,500,000 Rp 45,982,200 92.89 100.00 Rp 3,517,800

Anda mungkin juga menyukai