KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017, dapat diselesaikan tepat
waktu.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2017 disusun sebagai media untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2017. LKIP Dinas Kesehatan merupakan dokumen pertanggungjawaban atas
kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau beserta kinerja 2 (dua) UPT Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang
dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban.
Penyajian LKIP Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 disusun
berdasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sangat disadari bahwa laporan kinerja ini belum sempurna seperti yang
diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan
(Stakeholders) dapat memperoleh gambaran kinerja yang telah dilakukan sepanjang
tahun 2017. Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada
banyak pihak dan berguna sebagai bahan masukan bagi pengelolaan, penataan serta
peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.
Tanjungpinang, Februari 2018
ii
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN :
1. Formulir Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2017.
2. Formulir Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2017.
3. Formulir Pengukuran Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017.
4. Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan APBD Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2017.
iii
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
5. Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan APBD RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang Tahun Anggaran 2017.
6. Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan APBD RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjung Uban Tahun Anggaran 2017.
iv
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
IKHTISAR EKSEKUTIF
iv
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
2
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 1.1.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
3
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
BAB 2
RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
Tabel 2.1.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI (Gubernur Kepulauan Riau) :
“Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah
Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”
4
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
5
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
6
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA
𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒊𝒏𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕
7
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
8
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari indikator kinerja utama Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, terdapat 2 indikator dengan capaian sangat baik
dan 1 indikator lainnya dengan capaian baik. Indikator dengan capaian sangat baik,
yaitu :
1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH
Indikator dengan capaian baik adalah sebagai berikut :
1. Persentase kekurangan gizi (underweight) pada anak balita)
Analisis pencapaian kinerja tiap indikator utama dijabarkan sebagai berikut :
9
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Hasil analisis Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
dengan target sebesar 140 per 100.000 KH dapat tercapai sebesar 128 per 100.000
KH sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,57% atau dalam kategori sangat baik.
Hasil evaluasi menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2017 lebih tinggi bila dibandingkan capaian Tahun 2016 (120 per 100.000 KH) namun
jauh lebih baik bila dibandingkan dengan capaian tahun 2015 (144 per 100.000 KH)
seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2.
Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI)
Tahun 2015-2017
Tabel 3.3.
Jumlah Kasus Kematian Ibu berdasarkan Kabupaten/Kota
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 – 2017
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah total kasus kematian ibu tahun 2017
sebesar 55 kasus kematian, selisih 6 kasus kematian dari jumlah kasus kematian ibu
tahun 2016 (49 jiwa). Terdapat 4 (empat) Kab/Kota yang mengalami peningkatan
kematian ibu yaitu : Kabupaten Karimun, Natuna, Batam dan Kota Tanjungpinang.
10
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.1
Kegiatan Kelas Ibu Hamil
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
11
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Tabel 3.4.
Kegiatan Pendukung Dalam Pencapaian AKI per 100.000 KH
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017
Tabel 3.5.
Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2016-2017
Indikator Realisasi Realisasi Realisasi AKB Nasional
No
Kinerja 2015 2016 2017 (Data SUPAS)
1 Angka Kematian 35 35 18 22,23
Bayi (AKB) per
1000 KH
Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat hasil analisis Angka Kematian Bayi (AKB)
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 tercapai sebesar 18 per 1000 KH. Hasil evaluasi
menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 lebih
baik bila dibandingkan dengan capaian tahun 2016 dan tahun 2015 (35 per 1000 KH).
12
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Berdasarkan data SDKI Tahun 2012, AKB Nasional sebesar 32 per 1000 KH,
lalu berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015 yang
dilakukan oleh BPS terjadi penurunan AKB Nasional menjadi 22,23 per 1000 KH.
Penurunan kasus kematian bayi juga terjadi di Provinsi Kepulauan Riau. AKB
Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan kematian bayi yang dilaporkan Tahun 2017
relatif rendah 6,8 per 1.000 KH (295 bayi meninggal berbanding 43.131 KH dikali
konstanta 1000 KH). Berdasarkan perhitungan tersebut didapat AKB berdasarkan
laporan sangat rendah berbanding AKB hasil survei sehingga AKB harus diestimasikan
sebesar 2 sampai 3 kali lipat dari AKB yang telah dilaporkan dengan pertimbangan
jumlah kelahiran hidup, sarana prasarana kesehatan lainnya maka ditetapkanlah AKB
Tahun 2017 sebesar 18 per 1000 KH. Kendala yang dihadapi dalam pelaporan
kematian bayi yaitu tidak sepenuhnya kasus kematian bayi terlaporkan dikarenakan
pelaporan rutin kematian bayi, hanya pada tingkat fasyankes pemerintah dan adanya
budaya kepercayaan kematian pada etnis tertentu di wilayah Kepulauan Riau.
Hasil analisis dari capaian Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2017 yaitu sebesar 18 per 1.000 KH dengan target 2017 sebesar 33 per 1.000
sehingga capaian kinerja indikator ini sebesar 145,46% atau dalam kategori sangat
baik. Adapun Jumlah Kasus Kematian Bayi disetiap Kabupaten/Kota tahun 2015-2017
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6.
Jumlah Kasus Kematian Bayi Berdasarkan Kabupaten/Kota
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015-2017
13
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah kasus kematian bayi
mengalami penurunan dari tahun 2016 sebanyak 311 kasus menjadi 295 kasus
ditahun 2017. Kasus kematian tertinggi terjadi di Kota Batam (133 kematian) dengan
distribusi penduduk paling besar di wilayah Kepulauan Riau, dan terendah di
Kabupaten Anambas (11 kematian). Dua penyebab utama kematian bayi di Provinsi
Kepulauan Riau disebabkan oleh BBLR dan asfiksia.
Gambar 3.2
Pelaksanaan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN)
untuk Tenaga Bidan
14
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Tabel 3.7.
Kegiatan Pendukung Dalam Pencapaian AKB per 1.000 KH
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017
NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI
1. Asuhan Persalinan 213.485.000 213.366.016 100
Normal Melalui Pusat
Pelatihan Klinik Sekunder
(P2KS) Provinsi Kepulauan
Riau
2. Kelas Ibu Hamil Perangkat 36.360.400 35.874.375 100
Daerah Lingkungan
Provinsi Kepulauan Riau
3. Pelatihan Pemantauan 128.441.835 118.846.900 100 Pengembalian
Pertumbuhan Bagi selisih biaya
Petugas transportasi
Total 378.287.235 368.087.291
15
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.3
Kasus Balita Gizi Buruk Kwasiorkor (Usia:6 bulan, BB:4,7 Kg, Pb:56,4 cm)
Lokasi Desa Keban, Kec. Moro Kab. Karimun
Tabel 3.8.
Evaluasi Persentase Kekurangan Gizi (Underweight)
Tahun 2015-2017
No Indikator Kinerja Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017
1 Persentase 17,07 17,7 16,4
Kekurangan Gizi
(Underweight)
16
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
1 Karimun 13,5
2 Bintan 9,9
3 Natuna 13,1
4 Lingga 21,5
5 Batam 17,5
6 Tanjungpinang 15,8
7 Kep.Anambas 14,7
Jumlah 16,4
Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa kasus kekurangan gizi pada anak
balita (underweight) kasus tertinggi di Kabupaten Lingga dan terendah di Kabupaten
Bintan. Secara umum pencapaian indikator ini telah mengalami penurunan berbanding
tahun sebelumnya namun masih banyak permasalahan yang perlu ditindaklanjuti
antara lain sebagai berikut :
1. Masih rendahnya pemantauan balita di posyandu dan rendahnya minat masyarakat
dalam melakukan penimbangan balita di posyandu secara berkala.
2. Belum optimalnya pelaksanaan fokus program 1.000 HPK (Hari Pertama
Kelahiran).
3. Masih kurangnya jumlah Tenaga Pengelola Gizi (TPG) dan belum meratanya
distribusi tenaga kesehatan lainnya di seluruh Kabupaten/Kota.
17
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar. 3.4.
Distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pada anak dengan masalah gizi
Tabel 3.10.
Kegiatan Pendukung Persentase Kekungan Gizi (underweight)
Pada Anak Balita Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017
18
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
SASARAN 1
ç •Meningkatkan Derajat Kesehatan
SASARAN 2
ç •Meningkatkan Status Gizi
SASARAN 3
ç •Menurunkan Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular
20
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
21
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
22
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
250
200
150
per 100000
100
50
0
BINTAN BATAM KARIMUN ANAMBAS NATUNA TG PINANG LINGGA KEPRI
2012 140 152 134 111 48 147 161 144
2013 140 152 134 111 48 147 161 155
2014 112 184 171 124 67 191 167 170
2015 114 143 168 79 118 170 95 145
2016 114 177 200 30 33 235 118 171
2017 146 210 174 86 113 210 155 193
Gambar 3.5.
Angka Notifikasi Kasus TB Case Notification Rate (CNR)
Di Provinsi Kepulauan Riau Per Kabupaten/Kota
Tahun 2012 - 2017
Data di atas menunjukkan angka penemuan kasus semua tipe yang tertinggi
adalah Kota Tanjungpinang dan Kota Batam yaitu 210 per 100.000 penduduk, yang
terendah adalah Kabupaten Anambas yaitu 86 per 100.000 penduduk. Penemuan
pasien TB resistan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dengan
penemuan terduga TB resistan obat menggunakan alur penemuan baku, dilanjutkan
proses penegakan diagnosis TB resistan obat dengan pemeriksaan dahak, selanjutnya
didukung juga dengan kegiatan edukasi pada pasien dan keluarganya supaya penyakit
dapat dicegah penularannya kepada orang lain.
Pada dasarnya, terduga TB resisten obat adalah pasien yang mempunyai gejala
TB dengan satu atau lebih kriteria dibawah ini yaitu:
1. Pasien TB gagal pengobatan kategori 2
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta
menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama 1 bulan
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal
23
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Jumlah kasus TB Resisten Obat Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau ada 34
kasus, yaitu TB MDR ada 33 kasus, dan TB XDR ada 1 kasus.
3000 2751
2500
2000
1500
1010
1000
364
500
177
23242644 22132334 6 2 6 2 1 0 0 1 8 2 3 5 7 9 2 0
0
Terduga TB Konfirmasi Yang Default Pindah Meninggal Sembuh
RO MDR Diobati
2014 177 23 22 6 1 8 7
2015 364 24 13 2 0 2 9
2016 1010 26 23 6 0 3 2
2017 2751 44 34 2 1 5 0
Gambar 3.6.
Data TB Resisten Obat di Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2017
24
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Obat di Provinsi Kepulauan Riau yaitu RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan
Riau, RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, dan RSUD Bintan Kabupaten Bintan.
Fasilitas Kesehatan Satelit TB Resisten Obat di Provinsi Kepulauan Riau ada 44 faskes.
25
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.7.
Cek Kesehatan Berkala mencegah PTM
26
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Tabel 3.14.
Kegiatan Pendukung
Dalam Menurunkan Angka Kesakitan Penyakit Menular dan Tidak Menular
Bersumber Anggaran APBD
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017
27
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
28
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
SASARAN 4
ç •Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
1. Persentase 71.4 42.8 71.4 167 Sangat
Kabupaten/Kota yang Baik
memiliki minimal 1 RS
terakreditasi
2. Status akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjungpinang
3. Status akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjung Uban
4. Persentase Puskesmas 70 12 40 333 Sangat
Terakreditasi Baik
Akreditasi dapat terlaksana, jika ada komitmen bersama dari pimpinan rumah
sakit dan seluruh staf yang ada. Akreditasi juga tidak terlepas dari peran Dinas
Kesehatan Provinsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah, dimana Rumah Sakit Umum Daerah merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Begitu juga rumah sakit swasta dituntut untuk
melaksanakan akreditasi rumah sakit.
29
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.8.
Jumlah RS terakreditasi se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
30
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
31
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Puskesmas non rawat inap. Hingga tahun 2017, dari 80 total puskesmas, terdapat 75
Puskesmas yang telah terigister. Pengajuan akreditasi puskesmas hanya dapat
dilakukan oleh Puskesmas yang telah terigister, jumlah puskesmas terakreditasi
hingga tahun 2017 sebesar 30 Puskesmas (terdiri atas akreditasi 2016, 5 Puskesmas
dan akreditasi 2017, 25 Puskesmas). Distribusi Puskesmas menurut kabupaten/kota
dapat dilihat pada tabel berikut.
Jumlah PKM
Kabupaten/ Jumlah Puskesmas
Puskesmas Terakreditasi
No.
Kota Terigister
2017 2016 2017 2017 2016
1. Karimun 11 10 9 6 -
2. Bintan 15 15 15 3 1
3. Natuna 13 13 13 4 2
4. Lingga 8 8 7 3 -
5. Batam 19 17 17 3 -
6. Tanjungpinang 7 7 7 4 2
7. Kep. Anambas 7 7 7 2 -
TOTAL 80 78 75 25 5
Sumber : Seksi Yankes Primer, 2017
32
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.9.
Pembangunan Gedung Baru Puskesmas Perbatasan
Lokasi Puskesmas Jemaja Timur - Anambas
33
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Tabel 3.18.
Kegiatan Pendukung Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017
NO KEGIATAN PAGU REALISASI FISIK JUSTIFIKASI
1. Dukungan 135,353,200 128,152,400 100.00
Badan
Pengawas
RS (BPRS)
Provinsi
Kepri
2. Dukungan 814,409,198 643,940,694 100.00 Tunda bayar Rp.
Pelayanan 128.305.100
Kesehatan * Sisa kontrak BMHP
Aparatur dan sisa belanja
Sparepart mobil
ambulan Rp.
42.163.604
3. Dukungan 4,166,740,500 2,637,440,283 65.00 * Tunda bayar Rp.
Sarana 1.174.660.553
Prasarana * Renovasi
Alat pembangunan
Kesehatan puskesmas
Puskesmas Tanjungbatu tidak
(HIBAH) memungkinkan
untuk dilaksanakan
karena APBD-P
diterbitkan pada
minggu ke III bulan
November
Rp. 200.000.000
* SILPA Rp.
154.639.664
4. Dukungan 12,396,000,000 9,342,767,659 97.50 * Tunda bayar Rp.
sarana 2.678.882.025
prasarana * SILPA Rp.
alat 374.350.316
kesehatan
RSUD/RS
Jiwa
(HIBAH)
5. Dukungan 92,493,500 89,178,033 100.00
SP3T Prov.
Kepri
34
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
SASARAN 5
ç •Meningkatkan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
35
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Target
Tahun 2017
5
No Indikator Kinerja (Lima)
Tahun Status
Target Capaian %
(2016- Capaian
2021)
1. Persentase penduduk dengan 85 65 71.4 109 Sangat
kepemilikan Jaminan Kesehatan Baik
Nasional/KIS
Pada bulan Desember 2017 terdapat 214 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FTKP) di wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang sudah bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan. Jumlah tersebut terdiri dari:
Tabel 3.20 :
Jenis FKTP yang telah bekerjasama dengan BPJS Tahun 2017
36
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Berdasarkan tabel 3.20. di atas dapat dilihat bahwa jenis FKTP yang sudah
bekerja sama denga BPJS Kesehatan yang terbanyak adalah klinik pratama sebanyak
99 buah. Dan Jenis Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang telah
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan paling sedikit adalah dokter gigi.
Realisasi biaya pelayanan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan
Bulan November 2017 sebesar Rp. 2.024.506.060.167,- terdiri dari pelayanan rawat
jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat lanjutan dan rawat inap tingkat lanjutan.
Realisasi Pembayaran Kapitasi Puskesmas yang dibayarkan di Provinsi
Kepulauan Riau periode bulan Januari sampai dengan Desember 2017 di
Kota/Kabupaten adalah Rp. 41.599.019.928, kepesertaan PBI APBD pada bulan
desember 2017 adalah sebanyak 93.110 Jiwa berasal dari 7 Kabupaten/Kota. Kegiatan
sosialisai BPJS Kesehatan dilakukan melalui 2 cara yaitu sosialisasi melalui media dan
sosialisasi melalui pertemuan langsung. Sosialisasi di lakukan sesuai dengan target
pertahapan kepesertaan yang tertuang dalam Perpres 111 Tahun 2013.
Kegiatan pendukung dalam meningkatkan kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) bersumber anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017, yaitu:
Tabel 3.21.
Kegiatan Pendukung Dalam Meningkatkan Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau TA. 2017
37
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
SASARAN 6
•Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Provinsi Kepulauan
Riau
Pada Tabel 3.22. dapat dilihat bahwa hasil analisis cakupan Kabupaten/Kota
sehat (%) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 dengan target sebesar 43%, dapat
dicapai sebesar 57% sehingga capaian kinerja sebesar 132% atau dalam kategori
sangat baik.
Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi
masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan
difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa.
38
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.10
Forum Kabupaten/Kota Sehat
39
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
40
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Tabel 3.23.
Kegiatan Pendukung
Dalam Pencapaian Cakupan Kabupaten/Kota Sehat (%)
Bersumber Anggaran APBD Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
TA. 2017
Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
1. Status Akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjungpinang
2. Indeks Kepuasan Masyarakat 80 78 78 100 Sangat
RSUD Provinsi Kepri Baik
Tanjungpinang (%)
41
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
3. Persentase tenaga kesehatan 80 63 70 111 Sangat
di area khusus (IBS, ICU, IGD Baik
& Perinatologi) yang
tersertifikasi RSUD Provinsi
Kepri Tanjungpinang (%)
Berdasarkan Tabel 3.24. dapat dilihat bahwa Pengukuran Kinerja Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang Tahun 2017 seluruh
indikator dicapai dengan sangat baik.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan menghadapi era
globalisasi maka akreditasi diperlukan sebagai bentuk pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan. Pencapaian akreditasi di RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang
sebagai RS Rujukan Provinsi bertujuan untuk menepis keraguan masyarakat,
meningkatkan kepercayaan dan memberikan pelayanan bermutu yang berorientasi
pada keselamatan pasien. Pencapaian indikator akreditasi RSUD Provinsi merupakan
salah satu indikator Perjanjian Kinerja pada sasaran ke 4 yaitu meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
42
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.11.
Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah Tanjungpinang
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai
kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat.
Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan
melalui media masa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap
aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani
masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.
43
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Gambar 3.12.
HASIL SURVEI KEPUASAN PELANGGAN TAHUN 2017
80
78.8 78.6
77.6 77.75 77.5
78 77.4
76.6
75.75
76 75.36
74
72.43
72
70
68
Jaminan Kehandalan Bukti Fisik Empati Kesiagaan
Indikator persentase tenaga kesehatan di area khusus (IBS, ICU, IGD &
Perinatologi) yang tersertifikasi pada tahun 2017 dicapai dengan realisasi sebesar
70.2% dari target 63%, persentase capaian masuk dalam kategori “sangat baik”.
Untuk area khusus yang dimaksud adalah ICU, Instalasi Bedah Sentral, Perinatologi
dan IGD. Jumlah pegawai di area khusus pada tahun 2017 sebanyak 94 orang dan
yang memiliki sertifikat yang masih berlaku sebanyak 66 orang, dengan demikian
persentase pencapaiannya sebesar 70,2%. Oleh karena itu, indikator ini telah mampu
dicapai melebihi target.
Sertifikasi tenaga kesehatan di area khusus terus dilakukan berkesinambungan,
walau saat ini masih terdapat beberapa pegawai rekruitmen tenaga baru (CPNS) yang
belum memiliki sertifikat. Diharapkan kedepan, seluruh pemberi pelayanan di area
khusus, seperti IGD telah tersertifikasi pelatihan pelayanan gawat darurat antara lain
melalui pelatihan BTCLS (Basic Trauma and Cardiac Life Support) dan ATLS (Advanced
Trauma Life Support). Hal ini untuk menjamin penanganan kasus-kasus gawat darurat
dilaksanakan dengan baik. Untuk itu seluruh tenaga medis di Instalasi Gawat Darurat
perlu diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan.
Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
1. Status Akreditasi RSUD Paripurna Paripurna Paripurna 100 Sangat
Provinsi Kepulauan Riau Baik
Tanjung Uban
2. Indeks Kepuasan Masyarakat 75 75 78 104 Sangat
RSUD Provinsi Kepri Tanjung Baik
Uban (%)
45
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Target 5
Tahun 2017
(Lima)
No Indikator Kinerja Tahun
Status
(2016- Target Capaian %
Capaian
2021)
3. Persentase tenaga kesehatan 20 20 26,7 133 Sangat
terlatih layanan kesehatan Baik
jiwa (%)
Berdasarkan Tabel 3.25. dapat dilihat bahwa Pengukuran Kinerja RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjung Uban Tahun 2017 atas 3 (tiga) indikator telah mampu dicapai
dengan kategori ‘sangat baik’.
Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan. Penilaian akreditasi pada RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban
menggunakan Standar Akreditasi 2012. Empat kelompok standar penilaian akreditasi
yaitu: 1). Kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien; 2) kelompok standar
manajemen rumah sakit; 3) sasaran keselamatan pasien rumah sakit; dan 4) sasaran
Millennium Development Goals (MDG’s) dengan 15 standar penilaian. Hasil penilaian
Komite Akreditasi RS (KARS) menerbitkan bahwa Status akreditasi RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjung Uban tercapai dengan tingkat paripurna.
Gambar 3.13.
Sertifikat Akreditasi RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban
46
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Pada tahun 2017, hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD
Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban sebesar 78% dari target 75% sehingga capaian
persentase kinerja masuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini memperlihatkan
adanya pencapaian optimal antara target dan capaian. Dari beberapa pertanyaan
survei, permasalahan yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah lamanya waktu
tunggu pengambilan hasil di laboratorium dan Apotek. Perlu dilakukan perbaikan
sistem tunggu dan peningkatan kuantitas SDM di Laboratorium dan Apotek agar jeda
tunggu dapat dipercepat.
Gambar 3.14.
Form Survei Penilaian Kuesioner IKM
RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban Tahun 2017
47
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
160M
146,1 M
138,1 M
140M
120M
100M
80M
60M 50,1 M
42,9 M 40,9 M 37,9 M
40M
20M
0M
Dinkes RSUD Prov Kepri Tg.Pinang RSUD Prov Kepri Tg. Uban
Alokasi Realisasi
Keterangan : Realisasi keuangan RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang lebih besar dari
alokasi dikarenakan menggunakan ambang batas pada anggaran sumber dana BLUD
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa alokasi anggaran tertinggi yaitu
pada RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjungpinang (138 M), lalu Dinas Kesehatan
(50,1 M) dan terendah RSUD Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Uban (40,9 M).
Pengukuran akuntabilitas keuangan dapat dirincikan sebagai berikut :
02
43 SPM
Tunda Bayar
01
% Keu : 87,47%
% Fisik : 99,33%
2017
03
SILPA : 2,5 M
Gambar 3.15.
Realisasi Anggaran APBD
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017
49
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
b. Adanya rasionalisasi anggaran pada APBD murni sebesar 5,02% dari jumlah pagu
belanja langsung (Rp.51.800.451.731), dengan nilai rasionalisasi sebesar Rp.
2.600.000.000,-.
c. DPA APBD-P Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 terbit pada bulan November
2017 sehingga proses pelaksanaan bersumber APBD-P hanya dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu satu bulan sehingga berpengaruh pada penerbitan SP2D
(Surat Perintah Pencairan Dana) dan penyerapan keuangan.
d. Adanya kekosongan kas daerah pada akhir tahun menyebabkan beberapa kegiatan
dengan jadwal pelaksanaan akhir tahun/ kegiatan fisik dengan penyelesaian akhir
tahun mengalami penundaan pembayaran dengan belum diterbitkannya Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) yang
telah dikeluarkan. Terdapat 43 SPM yang belum dibayarkan dengan jumlah
sebesar Rp. 4.919.794.701,40,-.
e. Pemberlakukannya sistem perencanaan berbasis E-Planning Provinsi Kepulauan
Riau yang belum terintegrasi dengan Sistem Penganggaran (E-Budgeting) yang
dalam hal ini menggunakan aplikasi SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah)
BPKP.
Berdasarkan alokasi pagu belanja langsung anggaran RSUD Provinsi Kepulauan Riau
Tanjungpinang Tahun 2017 sebesar 138.101.323.619,00, dapat terealiasasi sebesar
105% (146.193.732.317,00), hal ini dapat terjadi karena dilakukan penggunaan
ambang batas bersumber anggaran BLUD RSUD. Realisasi fisik terlaksana 100%.
Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan di tahun
2017 yaitu :
a. Penyerahan DPA TA. 2017 tidak tepat waktu, serta penetapan SK Penetapan
Perubahan Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran yang terkait
mutasi pejabat Eselon II, III, dan IV.
b. Terdapatnya kegiatan Tunda Bayar TA. 2016 yang harus diselesaikan
c. Adanya kondisi sarana dan prasarana, dan alat kesehatan yang rusak belum dapat
diperbaiki dikarenakan efisiensi anggaran
50
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
51
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
52
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hasil analisis yang telah dilakukan pada Bab 3 dan dengan mempertimbangkan
capaian realisasi indikator kinerja, didapat kesimpulan sebagai berikut :
53
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
54
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan atas kesimpulan hasil analisis pada Bab 3 adalah
sebagai berikut :
1. Pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau perlu dipertahankan
dan tetap meningkatkan performa kinerja agar target akhir periode RPJMD Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2021 mampu dicapai.
2. Perlu dilakukannya pemenuhan Tenaga Pengelola Gizi (TPG) dan pemerataan
distribusi tenaga kesehatan lainnya di seluruh Kabupaten/Kota. Peningkatan
pemantauan balita di posyandu dan meningkatkan minat masyarakat dalam
melakukan penimbangan balita di posyandu secara berkala.
3. Perlu dilakukannya peningkatan sarana, prasarana dan alat kesehatan pada
fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan dalam mendukung akreditasi
puskesmas dan RS. Dengan melakukan koordinasi antara kepala daerah dan
pemerintah pusat sehingga ada jaminan ketersediaan dukungan anggaran
kesehatan bersumber anggaran dekonsentrasi/DAK.
4. Revitalisasi sarana prasarana, peralatan RSUD Lingga dan Anambas diusulkan
melalui APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019.
55
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
56
DINAS KESEHATAN L K I P
Provinsi Kepulauan Riau 2 0 17
Demikian laporan kinerja ini disusun, sangat disadari bahwa laporan ini belum
sempurna seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak
yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran kinerja yang telah dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau sepanjang tahun 2017.
57
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TARGET CAPAIAN KATEGORI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 5 (Lima) TAHUN % CAPAIAN RUMUS
CAPAIAN
(2016-2021) 2017 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnya status Angka Kematian Ibu (AKI) per 128 140 128 108.57 Sangat Baik Jumlah kematian ibu berkaitan
kesehatan, gizi masyarakat 100.000 KH dengan kehamilan, persalinan dan
dan penyehatan lingkungan masa nifas pada tahun tertentu /
Jumlah kelahiran hidup pada tahun
yang sama x 100.000
Angka Kematian Bayi (AKB) per 30 33 18 145.46 Sangat Baik Jumlah bayi yang meninggal sebelum
1.000 KH usia 1 tahun / jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama x 1.000
Persentase kekurangan gizi 14 16 16.4 97.50 Baik Jumlah anak usia 0-59 Bulan 29 hari
(underweight) pada anak balita dengan status gizi kurus (BB/PB atau
BB/TB -3 SD s.d. <2 SD) /Jumlah
anak usia 0-59 Bulan 29 hari yang
dikonfirmasi status gizinya pada
periode dan wilayah tertentu x 100%
KATEGORI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % CAPAIAN RUMUS
CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Meningkatnya derajat Angka Kematian Ibu (AKI) per 140 128 108.57 Sangat Baik Jumlah kematian ibu berkaitan
kesehatan 100.000 KH dengan kehamilan, persalinan dan
masa nifas pada tahun tertentu /
Jumlah kelahiran hidup pada tahun
yang sama x 100.000
Angka Kematian Bayi (AKB) per 33 18 145.45 Sangat Baik Jumlah bayi yang meninggal sebelum
1.000 KH usia 1 tahun / jumlah kelahiran hidup
pada tahun yang sama x 1.000
2 Meningkatkan status gizi Persentase kekurangan gizi 16 16.4 97.50 Baik Jumlah anak usia 0-59 Bulan 29 hari
(underweight) pada anak balita dengan status gizi kurus (BB/PB atau
BB/TB -3 SD s.d. <2 SD) /Jumlah
anak usia 0-59 Bulan 29 hari yang
dikonfirmasi status gizinya pada
periode dan wilayah tertentu x 100%
3 Menurunkan angka kesakitan Case Notification Rate (CNR) semua 155 193 124.52 Sangat Baik Angka penemuan kasus TB semua
penyakit menular dan tidak kasus TB per 100.00 penduduk tipe / Jumlah kelahiran hidup pada
menular tahun yang sama x 100.000
API (Annual Paracite Incidence) per 0.35 0.20 142.86 Sangat Baik Jumlah kasus malaria positif / Jumlah
1.000 penduduk penduduk pada tahun yang sama x
1.000
Prevalensi HIV <0.5 <0.5 100.00 Sangat Baik Jumlah kasus HIV kumulatif / jumlah
penduduk total x 100%
Prevalensi tekanan darah tinggi 28.7 27.3 104.88 Sangat Baik Jumlah penderita tekanan darah
tinggi > 18 tahun / jumlah penduduk
>18 tahun x 100
KATEGORI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % CAPAIAN RUMUS
CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
4 Meningkatkan mutu kapasitas Persentase Kabupaten/Kota yang 42.8 71.4 166.82 Sangat Baik Jumlah Kabupaten/Kota yang
pelayanan kesehatan dan memiliki minimal 1 RS terakreditasi memiliki minimal 1 RS terakreditasi /
pemenuhan jaminan jumlah seluruh Kabupaten/Kota x 100
kesehatan
Status akreditasi RSUD Provinsi Paripurna Paripurna 100.00 Sangat Baik Status akreditasi RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjungpinang Kepulauan Riau Tanjungpinang
Status akreditasi RSUD Provinsi Paripurna Paripurna 100.00 Sangat Baik Status akreditasi RSUD Provinsi
Kepulauan Riau Tanjung Uban Kepulauan Riau Tanjung Uban
Persentase Puskesmas terakreditasi 12.0 40.0 333.33 Sangat Baik Jumlah Puskesmas terakreditasi
/Jumlah seluruh Puskesmas x 100 %
5 Meningkatkan Kepesertaan Persentase penduduk dengan 65 71.4 109.85 Sangat Baik Jumlah penduduk dengan
Jaminan Kesehatan Nasional Kepesertaan Jaminan Kesehatan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
(JKN) Nasional (JKN) Nasional (JKN) / Jumlah penduduk x
100%
6 Meningkatkan Perilaku hidup Cakupan kabupaten/kota sehat (%) 43 57 132.56 Sangat Baik Jumlah kabupaten/kota yang telah
Bersih dan Sehat di menerapkan program kabupaten/kota
Lingkungan Provinsi sehat / Jumlah kabupaten/kota x
Kepulauan Riau 100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
DINAS KESEHATAN
Pemenuhan
Program Pelayanan kebutuhan
01 12 Bulan Rp 4,308,990,500.00 Rp 4,472,936,310.00 Rp 4,347,042,963.00 97.19 100.00 125,893,347.00
Administrasi Perkantoran administrasi
perkantoran
Persentase
Pemenuhan Sisa pembayaran listrik, air,
Pelaksanaan Rutinitas Terlaksananya Rutinitas kebutuhan telfon, selisih kontrak dan
1 100% 100% Rp 2,824,190,500.00 Rp 3,099,986,310.00 Rp 2,990,369,480.00 96.46 100.00 109,616,830.00
Perkantoran Perkantoran administrasi selisih pembayaran jasa
perkantoran dalam pendukung
setahun
Pemenuhan
Program Peningkatan
kebutuhan sarana
02 Sarana dan Prasarana 12 Bulan Rp 774,503,000.00 Rp 774,503,000.00 Rp 763,067,600.00 98.52 100.00 11,435,400.00
dan prasarana
Aparatur
aparatur
1
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Terpenuhinya
Program Peningkatan
kebutuhan
03 Kapasitas Sumber Daya 12 Bulan Rp 197,575,000.00 Rp 139,200,000.00 Rp 137,461,600.00 98.75 100.00 1,738,400.00
peningkatan
Aparatur
kapasitas aparatur
Tersedianya Aparatur
Kegiatan Kursus, dengan Sertifikasi
Sumber daya
1 Pelatihan, Sosialisasi dan Pelatihan, Sosialisasi 1 Keg 100% Rp 197,575,000.00 Rp 139,200,000.00 Rp 137,461,600.00 98.75 100.00 1,738,400.00 Sisa Kegiatan
aparatur yang terlatih
Bimbingan Teknis PNS dan Bimbingan Teknis
PNS
Tergambarnya target
Penyusunan Laporan Jumlah Laporan
kinerja dibidang
3 Kinerja Instansi 1 Dokumen Kinerja Instansi 12 Bulan Rp 22,465,625.00 Rp 20,840,625.00 Rp 20,655,000.00 99.11 100.00 185,625.00
kesehatan selama 1
Pemerintah (LKIP) Pemerintah (LKIP)
tahun
140 per
Angka Kematian Ibu 100.000
Program Kesehatan
05 (AKI) per 100.000 KH Rp 4,422,684,611.36 Rp 4,476,545,426.36 Rp 3,789,811,558.00 84.66 99.80 686,733,868.36
Masyarakat
KH
Angka Kematian
33 per
Bayi (AKB) per
1.000 KH
1.000 KH
Persentase
kekurangan gizi
16%
(underweight) pada
anak balita)
Cakupan
Kabupaten/Kota 43%
Sehat
2
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Terlatihnya tenaga
Asuhan Persalinan Normal Persentase persalinan
kesehatan dalam
2 Melalui P2KS Provinsi 52 orang di fasilitas pelayanan 79% Rp 213,485,000.00 Rp 213,485,000.00 Rp 213,366,016.00 99.94 100.00 118,984.00
Asuhan Persalinan
Kepulauan Riau kesehatan (PF)
Normal
* Tunda bayar Rp.
Persentase 155.001.000.
Jambore Kader Posyandu
Terlaksananya Jambore Kabupaten/Kota yang * Terdapat pengembalian
3 dalam Mendukung 1 Keg 100% Rp 754,800,000.00 Rp 754,800,000.00 Rp 537,486,200.00 71.21 100.00 217,313,800.00
Kader Posyandu memiliki kebijakan karena honor, transportasi
Kebijakan PHBS
PHBS peserta dari anambas
ditanggung oleh Kabupaten.
Keikutsertaaan
Lomba Sekolah Sehat Pemenang Lomba Persentase Sekolah
Tingkat Nasional dalam Sekolah Sehat Tk. Prov. 3 Sekolah Menengah yang
5 80% Rp 231,931,200.00 Rp 281,931,200.00 Rp 237,418,393.00 84.21 100.00 44,512,807.00 Tunda bayar Rp. 34.674.593
mendukung Sekolah ber - Kepri dalam Ajang Terpilih mendapatkan
PHBS Lomba Sekolah Sehat promosi kesehatan
Tingkat Nasional
Meningkatnya
Lomba Sekolah Sehat
persentase sekolah
Tingkat Provinsi Terlaksananya PHBS di
6 1 Keg yang 100% Rp 196,000,000.00 Rp 196,000,000.00 Rp 196,000,000.00 100.00 100.00 -
Kepulauan Riau Tahun Tatanan Sekolah
mempromosikan
2016
kesehatan
Terlatihnya Tim
Kabupaten Kota
(Puskesmas & Dinas
Orientasi Pemberdayaan
Kesehatan Kab/Kota) Persentase
Masyarakat dalam
dalam Pemberdayaan Kabupaten/ Kota Selisih akomodasi dan
7 Mendukung Kebijakan 22 PKM 100% Rp 379,624,250.00 Rp 379,624,250.00 Rp 361,465,100.00 95.22 100.00 18,159,150.00
Masyarakat dalam yang memiliki transportasi peserta.
PHBS melalui pendekatan
Mendukung Kebijakan kebijakan PHB
keluarga sehat
PHBS melalui
pendekatan keluarga
sehat
Terlatihnya Kader
Posyandu dan SDM
Orientasi SDIDTK
Kesehatan Kab/Kota Persentase kunjungan
(Stimulasi, Deteksi,
9 dalam SDIDTK 36 Orang neonatal pertama 81% Rp 167,067,825.00 Rp 167,067,825.00 Rp 97,543,900.00 58.39 100.00 69,523,925.00 Tunda bayar Rp. 51.460.000
Intervensi Dini Tumbuh
(Stimulasi, Deteksi, (KN1
Kembang)
Intervensi Dini Tumbuh
Kembang )
3
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Meningkatnya
Persentase
Pelatihan Pemantauan pengetahuan dan
kekurangan gizi Pengembalian selisih biaya
10 pertumbuhan bagi kemampuan petugas 20 Orang 16% Rp 128,441,835.00 Rp 128,441,835.00 Rp 118,846,900.00 92.53 100.00 9,594,935.00
(underweight) pada transportasi
petugas dalam pelaksanaan
anak balita)
pemantauan status gizi
Terlaksananya kegiatan
pengawasan kualitas air
Persentase sarana air
Pengawasan Kualitas Air minum perpipaan, Selisih akomodasi dan
11 7 Kab/Kota minum yang 30% Rp 201,508,975.00 Rp 201,508,975.00 Rp 191,738,300.00 95.15 100.00 9,770,675.00
Minum DAMIU dan Air Minum transportasi peserta.
dilakukan pengawasa
Komunal dan Monev di
7 Kab/Kota
Terlaksananya kegiatan
pertemuan Tim
Pembina KKS dan Tim
pembina/Forum KKS
Jumlah
Kabupaten/Kota dalam
Penguatan Kelembagaan Kabupaten/Kota yang
rangka persiapan Selisih akomodasi dan
13 Forum Penyelenggaraan 7 Kab/Kota menyelenggarakan 4 Kab/Kota Rp 170,008,925.00 Rp 170,008,925.00 Rp 158,205,054.00 93.06 100.00 11,803,871.00
penilaian KKS tingkat transportasi peserta.
KKS di Kab/Kota Binaan tatanan kawasan
Nasional dan Fasilitasi
sehat
Pra Verifikasi KKS pada
Kabupaten/Kota yang
mengusulkan penilaian
tingkat Nasional
4
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
PROGRAM PENCEGAHAN
06 DAN PENANGGULANGAN Prevalensi HIV <0,5% Rp 2,697,141,600.00 Rp 2,641,749,595.00 Rp 2,387,805,685.00 90.39 99.38 253,943,910.00
PENYAKIT
Case Notification 155 per
Rate (CNR) Semua 100.000
Kasus TB per penduduk
100.000 penduduk
Angka Keberhasilan
Pengobatan TB 80%
(success rate)
100 Per
Insidens rate DBD
100.000
Per 100.000
penduduk
penduduk
Persentase Usia 0-
11 bulan yang
mendapat 90%
imunisasi dasar
lengkap
Tersedianya dukungan
Evaluasi Komisi
Komisi Penanggulangan Persentase angka
2 Penanggulangan AIDS 1 Keg 69% Rp 141,526,250.00 Rp 141,526,250.00 Rp 121,972,300.00 86.18 100.00 19,553,950.00 Selisih sisa uang harian
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kabupaten/Kota
Kepulauan Riau
Tersedianya dukungan
Konsolidasi Pendamping
Komisi Penanggulangan Persentase angka
3 Sebaya untuk 1 Keg 69% Rp 417,514,375.00 Rp 332,122,370.00 Rp 327,296,995.00 98.55 100.00 4,825,375.00 Selisih sisa uang harian
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kabupaten/Kota
Kepulauan Riau
Tersedianya dukungan
Orientasi Masyarakat Komisi Penanggulangan Persentase angka
4 1 Keg 69% Rp 117,802,500.00 Rp 117,802,500.00 Rp 103,853,000.00 88.16 100.00 13,949,500.00 Selisih sisa uang harian
Peduli AIDS Kab/ Kota AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kepulauan Riau
5
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Presentase hasil
Pembinaan Kesehatan Jumlah jemaah haji yang pemeriksaan
5 Jemaah Haji di embarkasi melakukan pemeriksaan 100% kesehatan jemaah 92% Rp 118,530,000.00 Rp 148,530,000.00 Rp 148,283,000.00 99.83 100.00 247,000.00
batam kesehatan haji (3 bulan sebelum
operasional)
Tersedianya dukungan
Komisi Penanggulangan Persentase angka
6 Pemuda Peduli AIDS 1 Keg 69% Rp 104,765,000.00 Rp 104,765,000.00 Rp 95,037,100.00 90.71 100.00 9,727,900.00 Selisih sisa uang harian
AIDS Provinsi (KPAP) kasus HIV yang diobat
Kepulauan Riau
Pengendalian Pencegahan Tercapainya API (Annual Paracite 0,37 per Sisa biaya transportasi,
10 Malaria di Kab/Kota Se- pengendalian penyakit 7 Kab/Kota Incidence) per 1.000 1.000 Rp 99,435,700.00 Rp 99,435,700.00 Rp 88,142,100.00 88.64 100.00 11,293,600.00 honor narasumber dan
Provinsi Kepri malaria di prov kepri penduduk penduduk belanja makan minum
Meningkatnya jumlah
Peningkatan kapasitas tata Kab/Kota yang telah 144 per
Jumlah kasus TB per
12 laksana program TB di mencapai indikator 5 Kab/Kota 100.000 Rp 117,241,000.00 Rp 117,241,000.00 Rp 109,358,700.00 93.28 100.00 7,882,300.00 Sisa makan minum rapat
100.000 penduduk
Faskes utama program TB (cure penduduk
rate dan success rate)
6
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Persentase
penyelidikan
epidemiologi (PE) <
Terlaksananya
24 Jam pada
Surveilans Penyakit penanggulangan
desa/kelurahan yang
14 Berpotensi KLB dan penyakit menular, PD3i 1 Keg 100% Rp 87,170,000.00 Rp 87,170,000.00 Rp 87,170,000.00 100.00 100.00 -
mengalami KLB, PD3i
Penyakit Tidak Menular & Penyakit tidak
dan jumlah Kab/Kota
menular
yang melaksanakan
pencehagan &
penanggulangan PTM
Tercapainya jumlah
layanan yang aktif Sisa biaya transportasi,
Technical dan Mentoring Persentase angka
16 melaporkan kasus dan 7 Kab/Kota 69% Rp 261,962,875.00 Rp 261,962,875.00 Rp 241,701,340.00 92.27 100.00 20,261,535.00 honor narasumber dan
ARV kasus HIV yang diobat
logistik HIV AIDS di Prov belanja makan minum
Kepri Tahun 2016
Persentase
Kabupaten/Kota
Program Pelayanan yang memiliki
07 42.80% Rp 21,767,521,271.00 Rp 19,521,837,526.00 Rp 14,605,388,605.00 74.82 96.59 4,916,448,921.00
Kesehatan minimal 1 RS yang
tersertifikasi
akreditasi
Persentase
Puskesmas 12%
terakreditasi
Persentase
penduduk dengan
kepemilikan 65%
Jaminan Kesehatan
Nasional/KIS
Persentase
Dukungan Badan Terpenuhinya dukungan
Pendampingan/Fasilit
1 Pengawas RS (BPRS) Badan Pengawas RS 1 Keg 46% Rp 135,353,200.00 Rp 135,353,200.00 Rp 128,152,400.00 94.68 100.00 7,200,800.00
asi Akreditasi RSUD
Provinsi Kepri (BPRS) Provinsi Kepri
Kabupaten/Kota
7
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Persentase
Dukungan sarana Tersedianya sarana * Tunda bayar Rp.
Pendampingan/Fasilit
4 prasarana alat kesehatan prasarana alat 80% 45,50% Rp 15,808,000,000.00 Rp 12,396,000,000.00 Rp 9,342,767,659.00 75.37 97.50 3,053,232,341.00 2.678.882.025
asi Akreditasi RSUD
RSUD/RS Jiwa (HIBAH) kesehatan RSUD/RS Jiwa * SILPA Rp. 374.350.316
Kabupaten/Kota
Persentase kab/kota
yang bekerjasama
Terlaksananya dengan Sentra
Dukungan SP3T Prov. Pengembangan dan Pengembangan dan
5 1 Keg 42,90% Rp 92,493,500.00 Rp 92,493,500.00 Rp 89,178,033.00 96.42 100.00 3,315,467.00
Kepri Penerapan Pengobatan Penerapan
Tradisional Pengobatan
Tradisional (SP3T)
Provinsi
Jumlah Kumulatif
Pembinaan Layanan fasilitas kesehatn
Persentase Puskesmas
Kesehatan Tradisional tingkat lanjut atau
7 yang menyelenggarakan 32% 3 RS Rp 98,010,300.00 Rp 128,010,300.00 Rp 124,307,789.00 97.11 100.00 3,702,511.00
Bagi Fasilitas Kesehatan FKTL yang
kesehatan tradisinal
Primer di Kabupaten Kota berintegrasi dengan
kesehatan tradisional
Jumlah pelayanan
kesehatan rujukan
Terlaksananya
Pengelolaan Jaminan (RS) dalam dan luar
Pengelolaan Jaminan
9 Pelayanan Penduduk 1 Keg daerah yang 17 RS Rp 312,911,250.00 Rp 312,911,250.00 Rp 305,555,792.00 97.65 100.00 7,355,458.00
Pelayanan Penduduk
miskin mendukung
miskin
pelaksanaan
Jamkesda
8
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Persentase
Workshop Penunjang Terlaksananya
pendampingan/fasilit Selisih Transportasi Peserta
10 Program Akreditasi Penunjang Program 1 Keg 48,70% Rp 233,256,398.00 Rp 221,593,578.00 Rp 189,605,150.00 85.56 100.00 31,988,428.00
asi akreditasi dari anambas tidak hadir
Puskesmas Akreditasi Puskesmas
puskesmas kab/kota
Persentase Peserta
Terlaksananya Penerima Bantuan
Pengelolaan Jaminan
Dukungan Jaminan Iuran (PBI) yang
11 Kesehatan Daerah Provisi 1 Keg 74% Rp - Rp 1,000,000,000.00 Rp 924,345,205.00 92.43 100.00 75,654,795.00 Sisa Pagu
Kesehatan Daerah Terintegrasi Dengan
Kepulauan Riau
Provinsi Kepualuan Riau Jaminan Kesehatan
Nasional
Persentase
pelayanan kesehatan
Pelaksanaan JKN/KIS dan
Evaluasi pelaksanaan dasar (Pemerintah
12 Jaminan Kesehatan 1 Dok 54% Rp 159,894,125.00 Rp - Rasionalisasi
JKN/KIS dan Jamkesda dan Swasta) yang
Daerah di Prov Kepri
mendukung
pelaksanaan JKN
Persentase
Kefarmasian dan Alat ketersediaan obat
10 78% Rp 1,598,276,225.00 Rp 1,613,276,225.00 Rp 1,122,116,332.00 69.56 100.00 491,159,893.00
Kesehatan di pelayanan
kesehatan dasar
Terlaksananya
operasional instalasi
farmasi sesuai standar Persentase
Operasional instalasi Kemenkes RI dan ketersediaan obat di
1 1 Keg 82% Rp 348,854,000.00 Rp 323,854,000.00 Rp 235,295,800.00 72.65 100.00 88,558,200.00 Tunda bayar Rp. 85.000.000
farmasi prov kepri Terpenuhinya sarana pelayanan kesehatan
dan Prasarana dasar
pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan
Terlaksananya
bimbingan,pengawasan, Persentase produk
Peningkatan pengawasan dan pengendalian di Alkes Persentase
dan pembinaan produksi sarana produk Alkes dan
3 12 Bulan 82% Rp 51,140,000.00 Rp 91,140,000.00 Rp 88,266,300.00 96.85 100.00 2,873,700.00
dan distribusi alkes dan produksi,distribusi PKRT di peredaran
pkrt farmasi,makanan yang memenuhi
minuman dan syarat
alkes/PKRT
9
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Terlaksananya
Persentase
pelayanan kefarmasian
Upaya Peningkatan penggunaan obat
serta pengawasan
4 Pengunaaan Obat 1 Keg rasional di sarana 45% Rp 243,684,400.00 Rp 243,684,400.00 Rp 242,413,300.00 99.48 100.00 1,271,100.00
penggunaan obat
Rasional (POR) pelayanan kesehatan
rasional sesuai standar
dasar
di pelayanan kesehatan
Persentase
Pengembangan dan Puskesmas yang
11 Pendayagunaan SDM minimal memiliki 5 56% Rp 2,608,254,700.00 Rp 3,294,428,200.00 Rp 3,226,275,200.00 97.93 100.00 68,153,000.00
Kesehatan jenis tenaga
kesehatan
Persentase RS Kelas
C yang memiliki 4
Dokter Spesialis 58%
dasar dan 3 Dokter
spesialis penunjang
Persentase program
studi/institusi
Poltekkes Persentase
Terpenuhinya
Hibah Poltekes Kepulauan program
2 operasional Poltekkes 1 Keg 1 Keg Rp 150,000,000.00 Rp 150,000,000.00 Rp 147,310,000.00 98.21 100.00 2,690,000.00
Riau studi/institusi
Kepulauan Ria
Poltekkes Kemenkes
yang terakreditasi
baik
Persentase
Dukungan Manajemen dokumen
12 dan Pelaksanaan Tugas perencanaan dan 100% Rp 12,088,533,910.00 Rp 12,169,118,160.00 Rp 11,551,142,350.00 94.92 95.56 617,975,810.00
Teknis Lainnya anggaran yang
dihasilkan
Persentase pegawai
Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan
100%
Riau dengan nilai
kinerja minimal
baik
10
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Adanya Pelimpahan
Terpenuhinya Insentif Persentase
wewenang untuk penyedia
Insentif tenaga kesehatan tenaga kesehatan pemenuhan
1 28 Orang 80% Rp 345,863,550.00 Rp 345,863,550.00 Rp 132,391,500.00 38.28 60.00 213,472,050.00 insentif dialihkan ke
penugasan khusus DTPK penugasan khusus kebutuhan SDM
Kab/Kota sesuai UU 23 Th
wilayah DTPK aparatur kesehatan
2014
Terlaksananya
Persentase
Pendampingan Tenaga Pendampingan Tenaga 226
pemenuhan
2 Strategis Penugasan Strategis Penugasan Dr/Bidan 80% Rp 46,929,275.00 Rp 46,929,275.00 Rp 38,466,975.00 81.97 100.00 8,462,300.00
kebutuhan SDM
Khusus Khusus ke Wilayah PTT Pusat
aparatur kesehatan
Penugasan
Terlaksananya
Peningkatan sinkronisasi, sinkronisasi, koordinasi,
Persentase dokumen
monitoring, evaluasi, monitoring, evaluasi,
perencanaan dan
6 pengendalian dan pengendalian dan 1 Keg 100% Rp 233,854,400.00 Rp 343,348,650.00 Rp 338,674,150.00 98.64 100.00 4,674,500.00
anggaran yang
asistensi pembangunan asistensi pembangunan
dihasilkan
kesehatan kesehatan tingkat
Provinsi Kepulauan Riau
Persentase
Kabupaten/Kota Selisih pembayaran
Adanya Laporan
dengan pelaporan akomodasi, makan minum,
Pertemuan Evaluasi SPM Pelaksanaan SPM
7 1 Laporan Standar Pelayanan 100% Rp 157,145,400.00 Rp 137,935,400.00 Rp 126,189,500.00 91.48 100.00 11,745,900.00 transportasi peserta dan
bidang Kesehatan Bidang Kesehatan
Minimal (SPM) perjalanan dinas luar
Kabupaten/Kota
Bidang Kesehatan daerah.
lengkap
11
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Data/Informasi dan
Pengembangan aplikasi sistem
13 12 Bulan Rp 426,448,539.25 Rp 446,436,539.00 Rp 393,082,508.00 88.05 100.00 53,354,031.00
Data/Informasi informasi terkelola
dengan baik
Jumlah dokumen
Perencanaan perencanaan
14 12 Bulan Rp 787,502,750.00 Rp 510,055,500.00 Rp 499,612,700.00 97.95 100.00 10,442,800.00
Pembangunan Daerah perangkat daerah
yang tersusun
Adanya Dokumen
Kesepakatan Terlaksananya
Rapat Kerja Kesehatan
Rakerkesda Tahun 2017 Perencanaan
1 Daerah (Rakerkesda) 1 Dokumen 100% Rp 387,758,000.00 Rp 364,468,000.00 Rp 360,169,200.00 98.82 100.00 4,298,800.00
antara Dinas Kesehatan, Pembangunan
Provinsi
RSUD, Organisasi Profesi Kesehatan
dan Lainnya
12
INDIKATOR KINERJA REALISASI
CAPAIAN PROGRAM KELUARAN KEGIATAN HASIL KEGIATAN KEUANGAN FISIK
NO URAIAN APBD MURNI APBD - P Sisa Pagu KETERANGAN
TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET TOLAK UKUR TARGET Rp. % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Diterbitkannya
Dokumen Hasil Review
Review Sistem Kesehatan Jumlah Review
2 Sistem Kesehatan 1 Dokumen 1 Dokumen Rp 377,682,250.00 Rp 123,525,000.00 Rp 119,568,500.00 96.80 100.00 3,956,500.00
Provinsi (SKP) Dokumen SK
Provinsi (SKP) berbasis
Kemaritiman
Jumlah Dokumen
Diterbitkannya Revisi
Revisi Rencana Strategis Rencana Strategis
Renstra Dinkes Provinsi
3 Dinas Kesehatan Provinsi 1 Dokumen Dinas Kesehatan 1 Dokumen Rp 22,062,500.00 Rp 22,062,500.00 Rp 19,875,000.00 90.08 100.00 2,187,500.00
Kepulauan Riau (Ed.
Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan
2017)
Riau
42,933,655,101.00
Rp 51,800,451,731.61 50,179,981,106.36 0 Tanjung Pinang, Februari 2018
69,294,066,038.46 KEPALA DINAS KESEHATAN
42933655101 PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Rp 69,294,066,038
13
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
periode 1 Januari s.d 31 Desember 2017
1
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
2
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
3
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
4
REALISASI
KODE URAIAN ANGGARAN
REKENING s/d PERIODE LALU PERIODE INI TOTAL
5 . 2 . 3 . 29 . 02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal 354,800,000.00 354,337,422.00 354,337,422.00 (462,578.00)
Komputer
5 . 2 . 3 . 29 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini 49,200,000.00 49,100,597.00 49,100,597.00 (99,403.00)
Komputer
5 . 2 . 3 . 29 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan 65,000,000.00 64,625,000.00 64,625,000.00 (375,000.00)
Jaringan
5 . 2 . 3 . 31 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio 180,000,000.00 177,981,000.00 177,981,000.00 (2,019,000.00)
5 . 2 . 3 . 31 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio 10,000,000.00 10,000,000.00 10,000,000.00 0.00
Visual
5 . 2 . 3 . 31 . 02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio 170,000,000.00 167,981,000.00 167,981,000.00 (2,019,000.00)
Video dan Film
5 . 2 . 3 . 35 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan 40,528,384,423.00 40,349,164,851.00 40,349,164,851.00 (179,219,572.00)
5 . 2 . 3 . 35 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan 40,528,384,423.00 40,349,164,851.00 40,349,164,851.00 (179,219,572.00)
Perawatan
5 . 2 . 3 . 49 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan 399,000,000.00 397,594,700.00 397,594,700.00 (1,405,300.00)
Gedung Tempat Kerja
5 . 2 . 3 . 49 . 01 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan 399,000,000.00 397,594,700.00 397,594,700.00 (1,405,300.00)
Gedung Kantor
5 . 2 . 3 . 89 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap 379,000,000.00 376,015,000.00 376,015,000.00 (2,985,000.00)
5 . 2 . 3 . 89 . 01 Renovasi
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap 379,000,000.00 376,015,000.00 376,015,000.00 (2,985,000.00)
Renovasi
SURPLUS / DEFISIT (96,283,874,138.60) (103,407,319,387.00) (103,407,319,387.00) (7,123,445,248.40)
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN (96,283,874,138.60) (103,407,319,387.00) (103,407,319,387.00) (7,123,445,248.40)
5
REKAPITULASI LAPORAN REALISASI KEUANGAN DAN FISIK KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD PROVINSI KEPULAUAN RIAU T.A. 2017
SAMPAI DENGAN DESEMBER 2017
RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNG UBAN
PERKEMBANGAN
KEUANGAN FISIK
JUMLAH DANA ANGGARAN SETELAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) / JUMLAH REALISASI REALISASI
NO MENURUT DPA PERUBAHAN REALISASI S/D SISA ANGGARAN
KEGIATAN KEG S/D BULAN S/D BULAN
BULAN LAPORAN
LAPORAN LAPORAN
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 6 8 9 11 13
1 RSUD UBAN 20 Rp 57,628,833,670 Rp 62,595,843,670 Rp 59,430,139,382 95,96 99.71 Rp 3,165,704,288
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1 Rp 22,304,504,795 Rp 21,631,514,795 Rp 21,471,386,742 99.26 100.00 Rp 160,128,053
1 Belanja Pegawai Rp 22,304,504,795 Rp 21,631,514,795 Rp 21,471,386,742 99.26 100.00 Rp 160,128,053
BELANJA LANGSUNG 19 Rp 35,324,328,875 Rp 40,964,328,875 Rp 37,958,752,640 92.66 99.42 Rp 3,005,576,235
Kegiatan Pengadaan Bahan Makan dan Minum
1 Pasien Rp 368,812,500 Rp 368,812,500 Rp 355,643,000 96.43 98.00 Rp 13,169,500
Pelaksanaan Kredensial Tenaga Perawat dan
2 Bidan Rumah Sakit Rp 44,987,500 Rp 44,987,500 Rp 38,602,400 85.81 100.00 Rp 6,385,100
3 Pelaksanaan Rutinitas Perkantoran Rp 2,335,462,750 Rp 2,338,396,000 Rp 2,332,306,876 99.74 100.00 Rp 6,089,124
4 Pelayanan Kesehatan BLUD Rp 11,500,000,000 Rp 17,200,000,000 Rp 16,788,490,131 97.61 100.00 Rp 411,509,869
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
5 Prasarana Rumah Sakit Rp 701,875,000 Rp 519,875,000 Rp 514,419,801 98.95 100.00 Rp 5,455,199
Pendidikan dan Pelatihan Struktural, Non
6 Formal, Bimtek dan Kursus Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 Rp 97,834,223 97.83 100.00 Rp 2,165,777
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Keperawatan
7 dan Kebidanan Rp 65,000,000 Rp 65,000,000 Rp 48,794,000 75.07 100.00 Rp 16,206,000
8 Pengadaan Alat-alat Kesehatan (DAK) Rp 6,779,690,500 Rp 6,764,378,000 Rp 5,082,014,785 75.13 93.00 Rp 1,682,363,215
Pengadaan Alat-alat Kesehatan (DAK) Tunda
9 Bayar Rp 3,649,243,871 Rp 3,649,243,871 Rp 3,649,243,871 100.00 100.00 Rp -
10 Pengadaan Jasa Cleaning Service Rp 858,637,500 Rp 858,637,500 Rp 654,168,570 76.19 98.00 Rp 204,468,930
Pengadaan Peningkatan Daya Kelistrikan Rumah
11 Sakit Rp 310,000,000 Rp 310,000,000 Rp 305,592,500 98.58 100.00 Rp 4,407,500
Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah
12 Sakit Rp 887,486,004 Rp 863,465,254 Rp 860,649,500 99.67 100.00 Rp 2,815,754
Pengadaan Sarana Prasarana Pendukung
13 Layanan Rumah Sakit Rp 2,964,902,000 Rp 3,139,902,000 Rp 3,097,675,658 98.66 100.00 Rp 42,226,342
Pengembangan Media Promosi dan Informasi
14 Sadar Rp 165,181,250 Rp 173,581,250 Rp 171,400,000 98.74 100.00 Rp 2,181,250
Pengurusan Izin Sarana dan Prasarana Rumah
15 Sakit Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000 100.00 100.00 Rp -
16 Penyediaan Jasa Administrasi keuangan Rp 745,500,000 Rp 745,500,000 Rp 713,100,000 95.65 100.00 Rp 32,400,000
1
PERKEMBANGAN
KEUANGAN FISIK
JUMLAH DANA ANGGARAN SETELAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) / JUMLAH REALISASI REALISASI
NO MENURUT DPA PERUBAHAN REALISASI S/D SISA ANGGARAN
KEGIATAN KEG S/D BULAN S/D BULAN
BULAN LAPORAN
LAPORAN LAPORAN
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (%)
1 2 3 4 6 8 9 11 13
17 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Rp 3,648,050,000 Rp 3,648,050,000 Rp 3,078,562,225 84.39 100.00 Rp 569,487,775
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
18 Pemerintah ( LAKIP ) Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 Rp 24,272,900 97.09 100.00 Rp 727,100
19 Survey Berkala Akreditasi Rumah Sakit Rp 74,500,000 Rp 49,500,000 Rp 45,982,200 92.89 100.00 Rp 3,517,800