Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi maka seiring
bertambah pula berbagai jenis industri, khususnya di negara Indonesia.
Bertambahmya berbagai jenis Industri tersebut menciptakan berbagai macam alat
–alat industri yang digunakan saat sekarang ini. Perkembangan alat-alat industri
saat ini. Cukup banyak ditemukan alat-alat untuk mempermudah proses
pekerjaan pada industri konstruksi diantaranya industri perkapalan, industri baja ,
dan industri manufaktur. Salah satu contoh peralatan yang digunakan yaitu meja
pemotong plat menggunakan mesin otomatis.
Meja potong plat berfungsi untuk membantu proses peletakan lembaran
plat yang akan di potong diatas bantalan meja sehingga mempermudah proses
pemotongan plat baja sesuai ukuran yang diperlukan. Meja potong plat yang akan
dijadikan sebagai bahan Tugas Akhir berdasarkan hasil survey yang telah penulis
lakukan selama berada pada salah satu Instansi balai latihan khusus yang
bertempat di Kota Serang Provinsi Banten. Hasil dari pengamatan yang dilakukan
terlihat beberapa kekurangan jika digunakan pada Bengkel Plat dan Pipa,
diantaranya Meja potong plat yang ada tersebut hanya dapat memotong plat
dengan panjang max 1000 cm dan lebar 300cm dalam 1spesimen setiap
pemotongan . maka penulis melkukan modifikasi dengan dalam satu meja potong
dapat menampung plat baja yang akan dilakukan pemotongan dengan ukuran plat
panjang 1220 cm x lebar 80cm Dan proses penekanan plat baja menggunakan
proses kerja hidrolik manual. Perencanaan Meja potong plat juga memiliki bak
sampah yang akan menampung hasil limbah pemotongan plat, bertujuan agar
limbah pemotongan tidak berserakan setelah melakukan proses pemotong.
Meja potong plat yang akan penulis buat dikhususkan untuk Mesin
potong semi automatis yang digunakan pada workshop pengelasan yaitu type
mobile semi automatis CG1-30, dengan proses kerja maju dan mundur. Meja
potong plat mesin semi automatis dapat berfungsi untuk 2 macam pemotongan,
diatantaranya pemotongan menggunakan gas oksigen dan asetilen bisa juga

1
digunakan untuk pemotongan jenis plasma. Dengan proses pemotongan yang
sama.
Pembuatan meja potong plat mesin automatis dikarenakan masih
kurangnya alat-alat workshop pengelasan. Sesuai apa yang terjadi di lapangan
pada saat sekarang ini, proses pemotongan masih dilakukan diatas bantalan plat-
plat yang akan digunakan serta hasil limbah pemotongan masih berserakan.
Sehingga menyebabkan kurangnya kebersihan dalam pekerjaan atau praktek plat
di lapangan. Oleh karena itu, dibuatlah meja potong plat mesin semi automatis
untuk membantu proses pekerjaan dan praktikum yang lebih memadai dan bersih
lingkungan.
Pernyataan diatas memunculkan ide bagi penulis untuk merancang alat
sebagai tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun meja potong plat untuk
mesin mobile semi automatis type CG1-30” Mesin potong dan meja potong plat
digabungkan dalam satu perangkat yang bertujuan untuk membantu pekerja
dalam proses pengerjaan plat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka direncanakan pembuatan sebuah meja
potong mesin otomatis, dimana untuk mewujudkannya diperlukan beberapa
penelitian, yaitu :
1. Bagaimana mendesain meja potong plat untuk mesin mobile semi
automatis type CG1-30 yang efektif untuk penggunaan pada workshop
pengelasan teknik perkapalan politeknik negeri bengkalis.?.
2. Bagaimana menghitung kebutuhan material konstruksi pada meja potong
plat untuk mesin mobile semi automatis type CG1-30?.
3. Bagaimana membuat rancang bangun produk meja potong plat untuk
mesin semi automatis type CG1-30?.

1.3 Batasan Masalah


1. Ukuran maximal lebar plat yang dapat di potong 2400 mm x 1220 mm
2. Tebal maksimal plat yang dapat dipotong 2-12 mm.

2
3. Alat potong yang dapat digunakan plasma, dan gas Type mesin potong
mobile semi automatis type CG1-30.
4. Kampuh yang dapat dibuat double V, V, K.

1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan meja potong plat mesin semi automatis ini pada tugas
akhir yaitu:
1. Untuk mendapatkan desain meja potong plat mesin semi automatis type
CG1-30 yang efektif untuk penggunaan pada bengkel plat dan pipa
teknik perkapalan politeknik negeri bengkalis.
2. Untuk mendapatkan hitungan kebutuhan material konstruksi pada meja
potong plat untuk mesin mobile semi automatis type CG1-30.
3. Untuk menghasilkan hasil produk meja potong plat mesin semi automatis
type CG1-30.
1.5 Manfaat
Manfaaat yang akan didapat pada pembuatan meja potong plat mesin semi
automatis yaitu:
1. Sebagai penambah wawasan untuk pembuatan alat fabrikasi.
2. Sebagai penunjang kegiatan praktikum pada workshop pengelasan
jurusan teknik perkapalan Politeknik negeri bengkalis.
3. Sebagai referensi bagi jurusan teknik perkapalan untuk pengadaan meja
potong plat mesin semi automatis type CG1-30.

3
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Alat Potong Plat


Alat Pemotong Pelat adalah Peralatan potong yang digunakan untuk
pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan pemotongan tersendiri.
Biasanya untuk pemotongan mulai dari pelat berketebalan tipis hingga ketebalan
sedang, pemotongannya dapat digunakan alat-alat potong manual seperti: gunting
tangan, gouging, plasma dan goujing. Untuk ketebalan pelat di atas1,2 mm sangat
sulit dipotong secara manual (Konvensional) dan pemotongandigunakan mesin-
mesin potong (Non-onvensional). Salah satunya menggunakan oxy-acetylene
Cutting.
Pemotongan dengan menggunakan oxy-acetylene cutting adalah dimana
pemotongan terjadi karena adanya reaksi antara oksigen dan baja. Pada permulaan
pemotongan, baja dipanaskan lebih dahulu dengan api oxy flame cutting sampai
mencapai suhu antara 800˚-900˚.
Kemudian gas oksigen tekanan tinggi atau gas pemotong lainnya
disemburkan ke bagian yang dipanaskan tersebut dan terjadilah proses
pembakaran yang membentuk oksida baja. Karena titik cair oksida baja lebih
rendah dari baja, maka oksida tersebut mencair dan terhembus oleh gas pemotong
dengan ini terjadilah pemotongan.

Gambar 2.1 Pemotongan otomatis oxy-acetylene

4
2.2 Jenis-jenis Mesin Pemotong Plat
Menurut D christian (2016) ada beberapa jenis mesin pemotong plat
yaitu:
1. Pemotongan Dengan Mesin Gergaji Pita
Mesin gergaji pita merupakan sebuah mesin yang mempunyai spesifikasi
tersendiri, dikarenakan kemampuan mesin ini dapat memotong profil- profil
lengkung tak tentu. Mesin gergaji pita ini dilengkapi dengan mata gergaji yang
berbentuk pita melingkar. Mata gergaji ini diregang diantara dua rol. Rol
penggerak dihubungkan dengan power supplai motor listrik . Motor listrik ini
menghasilkan putaran dan sekaligus memutar mata gergaji yang berbentuk
pita. Kedua rol ini mempunyai jarak yang berguna untuk tempat berlangsungnya
proses pemotongan.
2. Pemotongan Dengan Mesin Gullotine
Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan
mesin gullotine hidrolik . Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan
dengan tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. Mesin gullotine
hidrolik proses pemotongannya digerakkan dengan sistem hidrolik, sehingga
kemampuan potong mesin gullotine hidrolik ini lebih besar dari mesin gullotine
manual. Mesin gullotin ini hanya mampu untuk pemotongan pelat-pelat lurus.
Untuk mesin gullotine manual ketabalan pelat yang dapat dipotong di bawah
0,6 mm dan mesin gullotine hidrolik mampu memotong pelat antara 6-10 mm .
Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses
pemotongan.

Gambar 2.2 Mesin gullotine hidrolik

5
Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan
sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu
tejadinya proses pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas
penampang pelat yang dipotong mengecil Proses pemotongan dengan
mesin. Gullotine manual adalah pelat diletakkan di atas meja. Kemudian
ukuran pelat yang akan dipotong diatur dengan memperhatikan ukuran yang ada
pada meja. Setelah ukuran yang diinginkan diatur dengan tepat maka tuas
ditekan dengan menggunakan kaki agar pisau memotong pelat-pelat tersebut.
3. Pemotongan Dengan Mesin Potong Hidrolik
Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga
hidrolik. Tenaga hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa
hidraulik yang digerakkan oleh motor listrik. Mesin gunting hidraulik ini
dilengkapi dengan program pada panel box control hidraulik. Dengan program
hidraulik ini pelayanan untuk operasional mesin potong menjadi lebih sederhana.
Kemampuan menggunting atau memotong palt dengan mesin hidraulik ini
sampai mencapai ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja
mesin hidraulik ini sama dengan mesin gulotine umumnya. Hanya penekan
yang digunakan pada mesin ini menggunakan actuator kerja ganda (double
acting) dengan silinder sebanyak dua buah.

Gambar 2.3 Mesin Gunting Hidrolik


Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan
langsung dengan pisau atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang
digerakkan secara hidraulik. Jumlah stoppernya lebih banyak dari actuator

6
potong. Jumlah actuator ini disusun diantaracelah pemotongan. Untuk
pemotongan yang mempunyai lebar yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper.
[1]
4. Pemotongan dengan Gerinda
Pemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda
sebagai alat potong. Proses kerja pemotongan dilakukan dengan menjepit
material pada ragum mesin gerinda. Selanjutnya batu gerinda dengan putaran
tinggi digesekan ke material. Kapasitas pemotongan yang dapat dilakukan pada
mesin gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan profil- profil. Profil-profil
ini diantaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbush dan sebagainya.

Gambar 2.4 Mesin Gerinda


2.3 Jenis-jenis dongkrak
Dongkrak (car jack) adalah sebuah alat pengangkat untuk mengangkat
barang berat yang digerakkan tangan. Fungsi dongkrak adalah untuk
mempermudah kerja manusia, biasanya alat ini digunakan untuk mobil. Fungsi
dongkrak pada mobil adalah untuk mengangkat mobil pada waktu pemasangan
jek stand supaya memudahkan pada saat pemasangan catalytic converter dan juga
biasanya digunakan untuk mengganti ban mobil, namun tujuan lain seperti
melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman itu juga membutuhkan
dongkrak sebagai sarana pendukung dalam melakukan aktivitas perbaikan mobil
tersebut.

7
Dalam perkembangannya, dongkrak saat ini juga digunakan untuk proses
pekerjaan pada industri-industri baja.

Jenis dongkrak berdasarkan system gaya ada 2 macam sebagai berikut:

1. Dongkrak Mekanik: Pada dongkrak ini gaya akan diteruskan dan


diperbesar lewat roda gigi ke batang gigi.
2. Dongkrak Hidrolik: Pada dongkrak ini gaya akan diteruskan dengan
perantara zat cair. Dongkrak ini memiliki ciri-ciri menyerupai mulut buaya
yang memiliki kepraktisan penggunaan yang cukup tinggi. Dengan
menggunakan titik tumpu pada dongkrak yang memiliki bentuk pipih serta
disertai roda kecil, membuat dongkrak jenis ini bisa digunakan pada mobil
yang memiliki ground clearance rendah dan menggunakan sistem hidraulis.
Pada sistem ini membuat pekerjaan menjadi semakin mudah. Disini gaya tekan
yang kecil pada torak kecil menggerakkan torak besar sehingga terjadi gaya
angkat yang besar.

Macam-macam dongkrak dan fungsinya:

Ada 5  jenis dongkrak yang sering digunakan oleh para pengguna mobil
dan juga para pengusaha bengkel. Dari ke 5 jenis dongkrak tersebut tentunya
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Berikut ini lima jenis
dongkrak beserta fungsinya:

1. Dongkrak Buaya (Trolley Jack)

Gambar 2.5 Trolley Jack

8
Daya angkat  dongkrak menggunakan sistem hidrolis seperti dongkrak
botol, dimana sistem hidrolis ini diperlukan untuk menggerakan lengan angkat
ketika mengangkat beban. Keunggulannya yakni alat ini lebih ringan untuk
dibawa-bawa, bentuknya  juga memudahkan untuk dipindah-
pindahkan lantaran ada 4 roda dibagian bawahnya.
Kekurangannya dongkrak ini memiliki ukuran yang cukup besar. Perlu
diperhatikan bahwa tidak dianjurkan untuk diletakkan miring karena dapat
mengakibatkan kebocoran pada sistem hidrolis dongkrak ini.

2.  Dongkrak Gunting (Scissor Jack)

Gambar 2.6 Scissor Jack


Dongkrak gunting biasanya telah tersedia di mobil sebagai perlengkapan standar
ketika pembelian. Penggunaannya adalah memutar poros
ulir bersamaan dengan tongkat engkol.Putaran
tersebut yang bakal menimbulkan daya angkat. Untuk menaikkannya,harus
memutar poros sejalan jarum jam dan untuk menurunkan, Anda harus memutar ke
arah sebaliknya.
Keunggulan dari dongkrak ini yakni harga yang lebih terjangkau. Selain
itu, resiko kerusakan sangat kecil dan juga ukuran dongkrak
lebih portable sehingga mudah untuk dipindah-pindahkan.
Kekurangan dongkrak ini adalah membutuhkan tenaga manual untuk memutar
porosnya dan posisi untuk memutarnya pun cenderung kurang nyaman. Untuk
mengatasi hal tersebut, beberapa pihak telah memodifikasi dongkrak gunting ini

9
yang pengoperasiannya menggunakan energi listrik untuk menggerakan poros
ulir.

3. Dongkrak Botol (Bottle Jack)

Gambar 2.7 Bottle Jack

Bottle Jack by Facom Dikenal dengan nama dongkrak


botol lantaran wujudnya seperti botol. Dongkrak ini memakai sistem hidrolis
untuk mengangkat beban berat.  Jadi apabila Anda ingin menggunakannya untuk
mengangkat mobil, hanya tinggal memompanya menggunakan tuas yang telah
tersedia. Sedangkan apabila Anda ingin menurunkannya Anda tinggal
mengendorkan katupnya saja.
Dengan sistem hidrolis, tidak perlu memutar poros apapun sehingga
mengangkat benda/objek yang berat akan terasa lebih ringan dibadingkan
menggunakan dongkrak gunting. Kekurangan dongkrak botol ini selain harganya
lebih tinggi, juga rawan akan kebocoran oli hidrolis apabila penggunaan tidak
hati-hati. Untuk dongkrak botol ini tersedia dalam berbagai jenis ukuran, mulai
dari kapasitas 1/2 ton hingga 27 ton.

4. Dongkrak Transmisi (Transmission Jack)

10
Gambar 2.8 Transmission Jack
dongkrak transmisi merupakan dongkrak yang digunakan untuk
menyangga transmisi ketika akan menurunkan / memasang transmisi pada
kendaraan saat kendaraan dinaikkan dengan car lift. Dongkrak transmisi ini
termasuk ke dalam jenis dongkrak hidrolik.

5.  Dongkrak Botol Buaya (Air Hydraulic Floor Jack)

Gambar 2.9 Air Hydraulic Floor Jack

Dongkrak jenis ini menggabungkan kemudahan antara dongkrak botol dan


dongkrak buaya. Dari segi keunggulan, dongkrak ini mempunyai kapasitas yang
sangat  besar dan mudah dipindahkan. Tersedia beberapa jenis ukuran mulai dari
kapasitas  22 ton, 35 ton, dan 50 ton.

2.4 Pemotongan Las Gas Oxy-Acetylene

11
Menurut Heri sunaryo.(2012) pemotongan mengunakan proses sebagai
berikut:
Las karbit atau las oxy-acetylene adalah salah satu perkakas
perbengkelan yang sering ditemui. Pengoperasiannya yang cukup mudah
membuatnya sering digunakan untuk menghubungkan dua logam atau
welding. Secara umum, perkakas las asetilin adalah alat penyambung
logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas
hasil pembakaran campuran gas asetilin dangan oksigen. Perangkat
perbengkelan las karbit digunakan untuk memotong dan menyambung
benda kerja yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros).Agar aman
tekanan gas asetilin dalam tabung tidak boleh melebihi 100 Kpa, dan
disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilin diisi dengan bahan
pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas
asetilin. Tabung jenis ini mampu menampung gas asetilin bertekanan
sampai 1,7 MPa.
Prinsip dari pemotongan ini tidak terlalu rumit. Hanya dengan
mengatur besarnya gas asetilin dan oksigen, kemudian ujungn dari nozel
didekatkan dengan nyala api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya
gas asetilin dan oksigen harus diatur sedemikian rupa dengan memutar
pengatur tekanan sedikit demi sedikit. Apabila gas asetilin saja yang
dihidupkan maka nyala apinya berupa nyala biasa dengan mengeluarkan
jelaga. Apabila gas asetilinnya terlalu sedikit yang diputar, maka las tidak
akan menyala.
Pemotong plat dengan las oxy-acetylene adalah memotong plat
dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia
berupa gas. Proses memotong plat besi dengan gas adalah dengan cara
memanaskan logam sampai mendekati titik cair.

2.5 Perhitungan dan pembuatan rangka meja.

1. Pembuatan rangka

12
Dalam pembuatan rangka mesin ini ada beberapa peralatan yang
digunakan antara lain:
a. Mistar baja
b. Roll meter
c. Siku pengukur
d. Kapur pengores
e. Mesin potong
f. Mesin gerinda
g. Mesin bor
h. Mesin las
i. alat potong gas
j. Mata bor ∅ 16 mm, ∅ 12 mm, ∅ 6 mm, ∅ 3 mm

2. Selain alat, Bahan yang digunakan antara lain :


a. Besi siku
b. Plat baja
c. Dongkrak hidrolik
d. Mur baut
e. Elektroda RB E6013 3,2

3. Perhitungan proses pembuatan alat


Sebelum melakukan proses fabrikasi pada alat meja potong plat
mesin mobile semi automatis type CG1-30, ada beberapa perhitungan
yang akan dilakukan seperti perhitungan berat baja, menghitung tebal
plat yang digunakan untuk konstruksi, dan beban merata yang dimiliki
oleh meja potong plat untuk mesin mobile semi automatis type CG1-30.
Oleh karena itu digunakan beberapa rumus perhitungan mengunakan
referensi dari buku mekanika teknik dan rumus perhitungan berat baja.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan dan perancangan meja
potong plat untuk mesin mobile semi automatis type CG1-30.

13
1. Menghitung berat plat
=P x L x T x massa jenis baja
2. Menghitng daya tahan/tekan dongkrak hidrolik
= (berat plate baja yang akan dipotong + berat baja
konstruksi penekan) – kapasitas hidrolik
3. Menghitung beban merata mengunakan rumus mekanika
teknik
RA=0 RB=0 (beserta turunannya akan disesuaikan
dengan ukuan alat yang akan dibuat nantinya)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan (Untuk Rancang Bangun Dan Pengujian)
1. Alat :
 Meter
 Oksigen
 Gas Acetilene
 Gerinda
 Mesin Las
 kompresor
 Penggaris
 Kapur
 Buku
 Pensil/Pena
 Siku
 Palu terak

2. Bahan
 Plat
 Pipa
 Bearing

14
 Rantai dan spocket
 Elektroda
 Baut
 Per besi ukuran sedang
 Cat
 Thinner

3.2 Tahapan Penelitian

1. Studi literatur
Dalam melakukan studi literatur penulis melakukan 2 studi yaitu
a. mengambil kesimpulan dari buku,jurnal dan makalah
sebelumnya
b. melakukan survey lapangan.
Dalam melakukan penelitian ini kita akan mengunakan teknik
penyusunan yang sistematis untuk memudahkan langkah langkah yang
akan di ambil. Dalam studi literatur penulis melakukan survey ke salah
satu intansi pelatihan khusus (BLK Serang) tepatnya pada bulan agustus
2019.
Hasil dari pengamatan yang dilakukan terlihat beberapa
kekurangan jika digunakan pada workshop pengelasan, diantaranya Meja
potong plat yang ada tersebut hanya dapat memotong plat dengan panjang
max 1000 cm dan lebar 300cm dalam 1spesimen setiap pemotongan .
maka penulis melakukan modifikasi dengan dalam satu meja potong dapat
menampung plat baja yang akan dilakukan pemotongan dengan ukuran
plat panjang 1220 cm x lebar 80cm dapat melakukan pemotongan 4
spesimen per30 cm Dan proses penekanan plat baja menggunakan proses
kerja hidrolik manual.

15
penulis berharap dengan alat yang akan penulis rencanakan bisa
difungsikan sesuai dengan tujuan yang penulis tulis.

2. Desain alat
Desain alat yaitu proses pembuatan rancangan gambar
mengunakan aplikasi autocad. Dimana pada tahapan ini penulis akan
merancang bentuk dan susunan konstruksi dengan alat tekan agar
memberikan hasil desain yang efektif. Serta untuk memberikan proses
pemotongan nantinya berjalan dengan mudah dan cepat.

3. perhitungan beban konstruksi alat


sebelum melakukan desain dan pembuatan alat terdapat beberapa
perhitungan yang akan dilakukan yaitu perhitungan beban kostruksi pada
alat yang akan dibuat. Oleh karena itu diperlukan beberapa metode
pembebanan yang terdapat pada rumus mekanika teknik.
Beberapa rumus Perhitungan Beban dan mengitung tebal plat
yang dapat digunakan pada pembuatan alat “Rancang Bangun meja potong
plat untuk mesin mobile semi automatis”.

4. Persiapan alat dan bahan


pembelian, pengukuran dan pemotongan alat adalah proses
selanjutnya yang akan dilakukan setelah desain alat. Pada tahapan ini
penulis akan melakukan persiapan bahan ,pengukuran dan pemotongan
sesuai ukuran yang telah dihitung dan ditentukan.

5. Tahap perakitan alat


Pada tahap ini sudah memasuki proses pengelasan dan
penyambungan alat sehingga menjadi sebuah alat. Pada tahapan ini
memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan sebuah alat
yang adapat dipergunakan sesuai fungsi dan tujuan utama.

16
6. Pengujian alat
Pengujian alat pada tahap ini adalah alat akan dilakukan pengujian
dengan melakukan proses pekerjaan sesuai dengan fungsi alat. Oleh
karena itu terdapat dua kemungkinan apakah alat tersebut dapat berfungsi
sesuai tujuan dan fungsi yang diharapkan. Atau tidak dapat berfungsi
sesuai apa yang diharapkan. Apabila tidak dapat dipergunakan sesuai
fungsi yang diharapkan maka akan dilakukan pengembalian ketahpa
desain.

7. Pembuatan laporan
Adalah membuat dan merincikan hasil pekerjaan dalam bentuk
sebuah laporan tugas akhir. Dimana pada laporan tugas akhir berisikan
tahap-tahap pekerjaan dan proses yang dilakukan selama pembuatan alat.

17
3.3 Alur pengoperasian alat potong plat:
start

Menyiapkan plat yang akan di


potong

Mengukur plat yang akan di


potong

Memposisikan plat pada


penjepit meja potong

Mengunci plat dengan


memompa hidrolik botol secara
manual

Menyiapkan gas pemotong Memposisikan mesin semi


automatis pada dudukan mesin
(Asetilen dan oksigen)/ plasma

Memasang slang gas pemotong


pada nozel mesin potong

Menghidupkan nyala api dan


mealkukan penyetelan nyala 18
potong

Melakukan pemotongan plat


3.4 Metode penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukkan beberapa tahapan untuk
mempermudah arah dari penelitian, yaitu tahapan perancangan (desain alat),
pembuatan dan perakitan alat, pengujian hasil dari rancangan. Perancangaan
dilakukan untuk mengambarkan alat yang akan dibuat dengan mengunakan
program AutoCAD, kemudian dilanjutkan dengan tahapan pembuatan atau
perakitan alat di bengkel plat dan pipa. Setelah pembutaan alat selesai maka
dilanjutkan dengan pengujian alat ,alat di uji dengan mencoba dengan
beberapa parameter.

3.5 Diagram alir (Flow chart) :

MULAI

-JURNAL
STUDI LITERATUR
-BUKU

Perhitungan beban
konstruksi alat

Desain alat

Persiapan alat dan bahan

Pengujian Unjuk Kerja


Tahap perakitan alatAlat 19
3.6 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Awal Bulan februari – 31 juli 2020 (batas akhir perbaikan tugas
akhir 12 agustus 2020) Tempat bengkel plat dan pipa teknik perkapalan
politeknik negeri bengkalis.

3.6 Teknik Pengumpulan Dan Analisis Data


Teknik pengumpulan dan analisis data dilakukan setiap melakukan
proses perhitungan,perakitan, dan finishing alat. Dimana semua data-data
dan progres pekerjaan akan di dokumentasikan didalam laporan akhir
nantinya.

3.7 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir


Awal Bulan februari – 31 juli 2020 Tempat bengkel plat dan pipa
teknik perkapalan politeknik negeri bengkalis.

3.8 Perkiraan Biaya Tugas Akhir


Perkiraan biaya pembuatan tugas akhir selama pengerjaan.

Tabel 3.1 Anggaran Biaya


No BAHAN   JUMLAH HARGA JUMLAH
  Plat Baja

20
1 Plat Baja Tebal 12 Mm 1 Lembar RP.1,961,000 RP.1,961,000
2 Plat Baja Tebal 10 Mm 1 Lembar RP.1,630,000 RP.1,630,000
3 Plat Baja Tebal 3 Mm 1lembar RP.525,000 RP.525,000
4 Dongkrak hidrolik 1 unit
5 Elektoda RB 6013 ∅3.2 2 Kotak RP.134,000 RP. 268,000
7 Cat 1 Kaleng RP.60,000 RP.60,000
8 Thinner 2 Kaleng RP.80,000 RP.160,000
9 Baut 12 20 Buah RP.3,000 RP.60,000
10 Per Ukuran Sedang 2 Buah RP.15,000 RP.30,000
TOTAL RP.

3.9 Personalia Tugas Akhir


Nama : Reza Septian Harianto
Nim : 1103171070
Jurusan/Program Studi / Semester : Teknik Perkapalan/5
Alamat Rumah : Jalan Sudirman
Hp : 082371744045

Dosen Pembimbing

Nama : Afriantoni,ST.,MT

Nip : NIP. 197504092014041001

Jurusan : Teknik Perkapalan

Staff : Ketua Jurusan/ Dosen Tetap


Keterangan Pegawai : Aktif

21
DAFTAR PUSTAKA

Raffei, M dan Suarpradja Tedja (1997), Bagian-Bagian Mesin 2, Jakarta,


Depdikbud
Wardjito,Wahyu Ary Iskandar.(2016). Perancangan Ulang Konstruksi Mesin
Pemotong Batu Tahan Api.05(01):13-16
Murfehenni,Weni.(2014).Mekanika Teknik(Volume 4).Jakarta :Smk
Heri sunaryo.(2012). buku teknik pengelasan kapal jilid 1.
klikmro, January 9, 2019” ”macam-macam dongkrak hidrolik”,
https://blog.klikmro.com/jenis-jenis-dongkrak-ini-permudah-pekerjaan-
bengkel-otomotif/, diakses pada 15 februari 2020 pukul 07.39 wib.

22
LAMPIRAN

Tampak depan

Tampak belakang

23
Tampak samping

Tampak atas

24
25

Anda mungkin juga menyukai