Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………
B. TUJUAN………………..……………………………………………………...
C. RUMUSAN MASALAH………….………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….
A. PENGERTIAN SPESIMEN…..………………………………………………
B. KETENTUAN SPESIMEN…………………………………………………...
C. CARA PENGELOLAAN SPESIMEN DI LABORATORIUM…………….
D. CARA PENYIMPANAN SPESIMEN………………….…………………….
E. WAKTU PENYIMPANAN SPESIMEN………………...……………………
F. PENGIRIMAN SPESIMEN…………………………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
A. KESIMPULAN………………………………………………………………..
B. SARAN………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akalpikiran, sehingga penulis mampu
untuk penyelesaikan pembuatan makalah sebagi tugas dari mata kuliah Flebotomi
dengan judul “DOKUMENTASI PENANGANAN, PENGIRIMAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terima Kasih

Makassar, 23 Desember 2019.


MAKALAH DOKUMENTASI PENANGANAN, PENGIRIMAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN

DISUSUN OLEH:
NAMA KELOMPOK IV:
1. ASRIAN LA ODE
2. FENNY WAHYUNI KAPPA
3. FADILATUNISA
4. KHUSNUL HAYATI HAKIM
5. MAELISSA MINICA SAN’CU
6. RISTI FHANI
7. RIA NOVITA
8. THEOFANY WATTIMENA

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini banyak penyakit yang bertambah dan merajalela dalam
kehidupan masyarakat. Akan tetapi penyakit infeksi tetap menjadi primadona
penyakit yang paling sering menyerang manusia. Penyakit infeksi yang
ditimbul sering dilibatkan mikroorganisme yang bersifat pathogen. Dalam
pemeriksaan penyakit infeksi, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan
amnesia guna menemukan etologi penyakit.
Cara lain dalam menegakkan diagnose guna menemukan mikroorganisme
apa saja yang menjadi penyebab suatu adalah dengan cara pemeriksaan
specimen. Ole karena itu bagi orang yang berprofesi dalam bidang kesehatan
misalnya bidan, harus mengetahui dan memahami betul cara pengelolaan
specimen yang berhubungan dalam pabrikl kehidupan.
Hal yang harus diperhatikan dalam hal pengelolaan spesimen adalah cara
pengambilan penyimpanan atau pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari
pemahaman cara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat
memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan secara makroskopik/
mikroskopik dan spesimen tidak rusak dalam rentang waktu pengeriman ke
laboratorium. Salah satu hal paling diperhatikan tujuan pengambilan
spesimen.
Spesimen diambiln apakah untuk pemeriksaan mikrobiologi/ patologi
klinik/ patologi anatomi dan parasitology. Hal yang harus diperhatikan sebab
prosedur pengelolaan spesimen pada setiap bidang pastilah berbeda.
Kami sebagai mahasiswa jurusan Analis Kesehatan, tentunya juga harus
memahami betul cara pengelolaan, penanganan spesimen. Yang harus
diperhatikan dalam hal pengelolaan spesimen adalah: cara pengambilan,
penyimpanan, dan pengiriman sampel.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian spesimen
2. Untuk mengetahui spesimen yang memenuhi syarat pemeriksaan
3. Untuk mengetahui cara pengelolaan spesimen di laboratorium
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian spesimen?
2. Apa syarat spesimen untuk di periksa?
3. Bagaimana cara pengelolaan spesimen di laboratorium?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN SPESIMEN
Spesimen adalah sampel atau sekumpulan dari satu bagian atau lebih
bahan yang diambil langsung dari suatu sistem. Spesimen merupakan bagian
terpenting dalam mengawali suatu pemeriksaan, karena hasil pemeriksaan
laboratorium tidak akan lebih baik darimutu spesimen yang diperoleh.
Pembagian spesimen berdasarkan cara pengambilan:
1. Spesimen non-invasif: jika terjadi kesalahan identifikasi spesimen ini
dapat diambil kembali untuk identifikasi ulang. Contoh: urin, sputum
(lender) dan feses
2. Spesimen invasif: spesimen yang diambil pada saat operasi. Contohnya:
kultur darah, cairan tubuh yang steril, cairan amnion.
Pembagian spesimen berdasarkan prioritas kritika/ invasive: CNS, otak,
darah, katup jantung, cairan pericardial, cairan amnion, BAL, tidak
diawetkan,misalnya sputum, feses, aspirasi luka, pus dan tulang kuantifikasi,
diperlukan akurasi dalam jumlah penyebab infeksi perlu penyimpanan
khusus: misalnya bakteri anaerob.
B. KETENTUAN SPESIMEN
Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses
pengambilan harus dilakukan dengan mengikuti standarisasi yang benar
menurut Pedoman Laboratorium Praktis Depkes RI tahun 2007. Spesimen
yang memnuhi ketentuan tersebut adalah:
1. Perhatikan jenis sampel yang akan diambil harus sesuai dengan
pemeriksaan yang dilakukan
2. Perhatikan volumenya, harus cukup untuk tiap jenis pemeriksaan
3. Perhatikan kondisinya, sampel harus layak untuk diperiksa (segar, tidak
kadaluarsa, tidak berubah warna, steril, tidak menggumpal)
4. Antiokoagulan yang digunakan harus sesuai dengan keperluan setiap
pemeriksaan
5. Gunakan wadah untuk menampung spesimen
C. CARA PENGELOLAAN SPESIMEN DI LABORATORIUM
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan spesimen adalah
teknik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan
benar sesuai dengan standar operating procedure (SOP) yang ada. Seluruh
sampel harus masuk ke dalam wadah (sesuai kapasitas), jangan ada yang
menempel pada bagian luar tabung untuk menghindari infeksi dan wadah
harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri untuk mencegah
spesimen tumpah.
D. CARA PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen
akan dikirim ke laboratorium lain.
2. Lama penyimpanan harus memperlihatkan jenis pemeriksaan, wadah dan
stabilitasnya
3. Hindari penyimpanan whole blood di refrigator
4. Sampel yang dicairkan (setelah dibekukan) harus dibolak-balik beberapa
kali dan terlarut sempurna. Hindari terjadinya busa.
5. Simpan sampel untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi/ pengulangan
6. Menyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 2-8ºC, suhu kamar,
suhu -20ºC , -70ºC atau -120ºC jangan sampai terjadi beku ulang.
7. Untuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum,
maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan
8. Memberi bahan pengawet pada spesimen
9. Menyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri
E. WAKTU PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Kimia klinik: 1 minggu dalam refrigator
2. Imunologi: 1 minggu dalam refrigator
3. Hematologi: 2 hari pada suhu kamar
4. Koagulasi: 1 hari dalam refrigator
5. Toksikologi: 6 minggu dalam refrigator
6. Blood grouping: 1 minggu dalam refrigator
F. PENGIRIMAN SPESIMEN
1. Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen
telah memenuhi persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan
masing-masing pemeriksaan.
2. Apabila spesimen tidak memnuhi syarat agar diambil/ dikirim ulang
3. Pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang diisi data yang
lengkap. Pastikan bahwa identitas pasien pada label dan formulir
permintaan sudah sama
4. Secepatnya spesimen dikirim ke laboratorium. Penundaan pengiriman
spesimen ke laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam
setelah pengambilan spesimen. Penundaan terlalu lama akan
menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi sumber
kesalahan dalam pemeriksaan.
5. Pengiriman sampel sebaiknya dari bahan plastic, gabus (styro-foam) yang
dapat ditutup rapat dan mudah di bawa.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembuatan makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa hal-
hal yang harus diperhatikan dalam penanganan spesimen ialah identitas
pasien, waktu pengambilan spesimen, cara pemeriksaan, pengiriman
spesimen hingga penyimpanan spesimen
B. SARAN
Harapan kami para penulis untuk pembaca yaitu dapat mengetahui cara
penanganan, pengiriman dan penyimpanan spesimen, saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca juga sangat kami harapkan dalam
penulisan makalah ini, karena mengingat makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Andryanto.Endro, 2011 “Pengenalan Penyakit Darah Pada Citra Darah
Menggunakan Logika Fuzzy” Vol. 5, No.2.

Firani.K.N, 2018 “Mengenali Sel – sel Darah dan Kelainan Darah” Malang: UB
Press

Periksa laboratorium, 2013 “Bagaimana Persiapan Pengambilan Spesimen di


Laboratorium”
http://periksalaboratorium.blogspot.com/2013/10/persiapan-
pengambilan-spesimen di.html.

Alat-alat laboratorium, 2013 “Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk


Mikrobiologi Klinik”
http://www.slideshare.net/Alat_Laboratorium/pedoman-pengelolaan-
spesimen-untuk-laboratorium-mikrobiologi-klinik

Yoga.A.Sunny, 2014 “Cara Pengelolaan Spesimen di Laboratorium”


http://www.scribd.com/doc/214128382/cara-pengelolaan-spesimen-di-
lab

Anda mungkin juga menyukai