Berikut hal pokok yang terdapat dalam laporan evaluasi menurut(Arikunto dan Abdul
Jabar, 2014:200)
A. Permasalahan Evaluasi
Apa yang dipermasalahkan dalam suatu kegiatan evaluasi program biasanya perlu
dijelaskan terlebih dahulu dalam laporan evaluasi. Ini wajar dan dapat dimengerti sebab
setiap evaluasi adalah untuk menjawab suatu permasalahan. Adanya kegiatan evaluasi
dikarenakan adanya suatu masalah yang ingin dipecahkan atau ingin dijawab. Untuk itu
pembaca laporan evaluasi perlu mengetahui terlebih dahulu masalah yang dikaji, ditelaah,
dan dijawab/dipecahkan melalui evaluasi yang dilaporkan itu.
Segi-segi mengenai masalah evaluasi bisa mencakup beberapa hal. Seperti bagaimana
rumusan masalahnya, latar belakang mengapa masalah tersebut dipilih untuk dievaluasi,
apa tujuan yang ingin dicapai dengan mengevaluasi masalah tersebut dan tinjauan
teori/kepustakaan hasil-hasil evaluasi sebelumnya tidak dimaksudkan untuk merumuskan
hipotesi. Hal ini dilakukan untuk menentukan asumsi-asumsi yang digunakan, ruang
lingkup evaluasi pun perlu disertai penjelasan tentang letak tempat evaluasi
diselenggarakan.
B. Metodologi Evaluasi
Untuk dapat menemukan dan memecahkan atau menjawab masalah evaluasi diperlukan
prosedur-prodsedur tertentu yang bersifat metodologis. Aspek metodologis ini, dalam
laporan evaluasi, biasanya berisi tentang pendekatan evaluasi yang digunakan (survei/
sensus), tahap-tahap evaluasi program, teknik-teknik untuk mencapai standart
(kredibilitas, konfirmabilitas, dependabilitas, dan transferabilitas). Populasi dan sampel
evaluasi, metode pengumpulan data dan instrumentasi, strategis analisis data.
C. Hasil Evaluasi
Apabila data mengenai hal yang dipermasalahkan dalam evaluasi telah terkumpul,
kemudian diolah dan dianalisis (menggunakan prosedur statistik, atau menggunakan
prosedur kualitatif abstraktif). Hasil pengolahan dan analisis tadi disajikan sebagai hasil
evaluasi. Hasil evaluasi juga mencakup dimensi-dimensi yang bersifat konteks dari apa
yang dipermasalahkan pada suatu evaluasi. Rangkaian ini seringkali disertai dengan
pembahasan (diskusi) hasil evaluasi.
Hasil evaluasi yang telah disajikan pada suatu laporan biasanya diikuti pengambilan
kesimpulan, yaitu menarik simpulan tertentu atas dasar hasil evaluasi yang ada.
Kesimpulan atas dasar hasil evaluasi lazim diikuti pula dengan pemberian sejumlah
implikasi atau hasil evaluasi, termasuk saran untuk evaluasi lebih lanjut.
E. Susunan Laporan
Susunan laporan sering pula disebut dengan istilah “format laporan” evaluasi. Hal ini
biasanya bergantung pada jenis laporan evaluasi yang dibuat.
Laporan yang ditujukan untuk kelompok masyarakat akademis, biasanya dituntut untuk
memnuhi patokan standar, baik dalam bahasa, organisasi, penyajian (susunan bab-bab
beserta subbabnya), maupun teknis penulisanya (seperti cara pengutipan, penulisan
catatan kaki atau catatan samping kepustakaan, daftar isi, judul, bab, tabel, gambar,
grafik, ukuran spasi, pengetikan, ukuran kertas yang digunakan, dan sebagainya).
Laporan yang dimaksud untuk konsumsi kelmpok masyarakat umum (seperti lembaga-
lembaga non ilmiah, pemerintah maupun swasta, atau dipublikasikan secara luas dengan
cara diterbitkan oleh suatu penerbit), patokan standar yang umumnya berlaku untuk
masyarakat akademis biasanya kurang dipentingkan. Bahkan, diperlukan sajian secara
populer dan sekomunikatif mungkin. Oleh sebab itu bila laporan yang dikonsumsi oleh
kelompok masyarakat akademis ingin dipublikasikan secara luas/umum perlu “dirombak”
(dimodifikasi) terlebih dahulu sehingga lebih muda dicerna oleh pembaca awam.
Laporan evaluasi ini tidak ubahnya seperti laporan penelitian, ada yang menggunakan
pendekatan kuantitatif, dan ada yang menggunakan pendekatan kualitatif. Laporan
evaluasi yang menggunakan pendekatan kuantitatif umumnya mempunyai susunan yang
relatif tetap, biasanya terdiri atas lima atau enam bab, seperti berikut :
Bab I : Pendahulua
Sedangkan laporan evaluasi yang terdiri atas enam bab. Urutanya sebagai berikut.
Bab I : Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Evaluasi
4. Manfaat Evaluasi
5. Batasan/Konsep/Istilah/Variabel Evaluasi
Pada Bab Pembahasan Kepustakaan, subbabnya bergantung pada jumlah topik atau
masalah dan/atau bangunan teori yang melandasi pelaksanaan evaluasi.
Bab yang menyajikan Hasil Evaluasi, subbabnya bergantung pada jumlah topik atau
masalah evaluasi.
Bab Kesimpulan dan Rekomendasi biasanya terdiri atas subbab evaluasi dan subbab
saran-saran.
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 3 : Kesimpulan
Hal ini sesuai dengan susunan karangan pada umumnya, yaitu terdapat bagian
pendahuluan, bagian inti karangan, dan bagian kesimpulan.
Pembahasan yang bersifat lebih umum dan luas biasanya diangkat dari sumber-
sumber kepustakaan yang ada dan dapat menjadi beberapa bab/subbab (tetap bergerak
dari yang umum kepada yang khusus). Setelah menguraikan hal-hal yang termasuk
bagian inti pembahasan, akhirnya laporan ditutup dengan penyajian kesimpulan dari
apa yang telah dibahas pada bagian inti pembahasan; saran/implikasi, hasil evaluasi
biasanya tidak dimasukan pada bagian kesimpulan, melainkan dimasukkan pada
bagian lampiran