MATERI “ SHOLAT “
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Sholat” dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Selanjutnya salam serta shalawat semoga tetap tercurah bagi hamba pilihan Allah
Rasulullah Muhammad SAW, karena berkat perjuangan dan pengorbanan beliaulah
sehingga umat islam bisa mencapai alam yang terang benderang seperti yang sudah kita
rasakan saat ini.
Kami berterima kasih kepada Mas Gamal selaku Ketua Prodi dari Program Studi
D3 Teknik Radiografi dan dosen pengganti mata kuliah Agama Islam yang memberikan
arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat kepada kita sehingga kita mampu
mengerjakan tugas ini. serta ucapan terima kasih juga kepada rekan-rekan mahasiswa
yang juga ikut berpartisipasi. Semoga dengan adanya makalah ini akan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
B. Perumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................4
A. Pengertian Sholat........................................................................................................4
B. Sejarah Sholat.............................................................................................................4
C. Macam-macam Sholat................................................................................................5
D. Sholatnya Orang Beriman dan Orang Fasiq...............................................................6
E. Manfaat Sholat...........................................................................................................8
F. Bahaya Meninggalkan Sholat...................................................................................10
G. Waktu Yang Dilarang untuk Sholat..........................................................................13
H. Syarat Wajib Sholat..................................................................................................14
Dalil-dalil yang Mewajibkan Sholat..............................................................................14
I. Hal yang membatalkan sholat...................................................................................15
J. Rukun Sholat............................................................................................................16
BAB III....................................................................................................................19
PENUTUP................................................................................................................19
A. Kesimpulan..............................................................................................................19
B. Saran........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ini : ” Sholat adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk
hambanya”. Begitupun dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
mas’ud dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang
melaksanakan ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat
semata tetapi dapat mengaplikasikannya dalam keseharianya. Sholat sebagai
salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar
melaksanakannya.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
A. Pengertian Sholat
B. Sejarah Sholat
Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang
dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini
tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga
dalam sejarah digambarkan setelah Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam
ketika itu terbagi tiga golongan, yaitu yang secara
4
terang-terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya, dan yang
yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat
merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal
– amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak
lagi yang lainnya.
C. Macam-macam Sholat
1. Sholat Fardhu
2. Sholat Tathowwu'
Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'.
b. Sholat Tathowwu' Muqoyyad
Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.
“Aku lakukan hal ini agar kalian dapat mengikuti aku (bermakmum) dan
agar kamu sekalian tahu shalatku” (HR. Bukhari-Muslim)
Ciri orang yang munafik juga dapat dilihat dari pelaksanaan sholat itu
sendiri: “Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah
membalas
tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri
dengan malas. Mereka bermaksud riya(dengan sholat) dihadapan manusia,
dan tidaklah mereka menyebut Allah melainkan dengan sedikit sekali“
(Qs.Annisa : 142 )
E. Manfaat Sholat
Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk kesehatan:
a. Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari
sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
b. Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat
pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari
tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung, dengan
begitu kita tidak mudah terserang penyakit, tulang belakang juga akan lurus.
c. Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga
rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan
berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa
oksigen menjadi lancar.
d. Ruku’ berarti memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh
karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar
bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih
tinggi daripada leher.
e. Sujud juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir.
Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan
tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian
sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
f. Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena
bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya
pengapuran. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal
menopang tubuh kita.
g. Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan
wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher.
Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.
4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan
jiwa dan melunakkan perasaan, menenangkan pikiran dan perasaan.
Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya,
sementara AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang sempurna
telah memberikan bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai hakekat ilmu
pengetahuan, sehingga orang yang shalat dengan baik akan sehat tubuhnya,
lembut perasaannya dan akalnya pun mendapat gizi.
F. Bahaya Meninggalkan Sholat
Isya’, Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka: “Hai orang yang
meninggalkan sholat Isya’, bahwa Aku tidak lagi ridha’ engkau tinggal dibumiKu
dan menggunakan nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan dan dikerjakan
adalah berdosa kepada Allah Ta’ala”.
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat :
Di dunia
2. Allah Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah)
nya.
3. Ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Ketika Sakaratul Maut
Hadits Ibnu Abbas, ia berkata “Saya diajari oleh banyak orang yang kejujuran
dan keagamaannya tidak diragukan lagi -termasuk didalamnya adalah Umar-
Sesunguhnya Nabi melarang melaksanakan shalat setelah Subuh hingga terbit
matahari dan setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam“. (HR Bukhari
581 dan Muslim 826)
c. Ketika tengah hari Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir,
ia berkata: “Tiga waktu yang dilarang oleh RAsulullah untuk melaksanakan
shalat atau mengubur mayit kami; Ketika matahari terbit dan bersinar terang
hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari tergelincir, ketika matahari
condong kebarat hingga tengelam“. (HR Muslim 831)
H. Syarat Wajib Sholat
1. Al-Baqarah, 43
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang
yang ruku
2. Al-Baqarah 110
ُوا أِل َنفُسِ ُكم مِّنْ َخي ٍْر َت ِج ُدوهُ عِ ن َد ٱهَّلل َ ِب َما
۟ ٱلز َك ٰو َة ۚ َو َما ُت َق ِّدم
َّ وا ۟ ص َل ٰو َة َو َءا ُت ۟ َوأَقِيم
َّ ُوا ٱل
ِ ون بَصِ ي ٌر إِنَّ ۗ ٱهَّلل َ َُتعْ َمل
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu
usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi
Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan
3. Al –Ankabut : 45
َل ٰو َة//ٱلص
َّ َّ ب َوأَ ِق ِم
َّ َل ٰو َة ۖ إِن//ٱلص ِ ك ِم َن ْٱل ِك ٰ َت//ْ
َ ٓا أُو ِح َى إِ َلي// ُل َم//ٱ ْت
ا// ُر ۗ َوٱهَّلل ُ َيعْ َل ُم َم/ َت ْن َه ٰى َع ِن ْٱل َفحْ َشٓا ِء َو ْٱلمُن َك ِر ۗ َو َل ِذ ْك ُر ٱهَّلل ِ أَ ْك َب
َ َتصْ َنع
ُون
4. An-Nuur: 56
َوَ َأ ِقيمُوا الصَّ اَل َة وَ آتُوا ال َّز َكا َة وَ َأ ِطيعُوا الرَّ سُو َل لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َحمُون
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar
supaya kalian semua diberi rahmat.
o Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat
dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan
“dirikanlah”.
o Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah
sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi
mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain
mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga
apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
I. Hal yang membatalkan sholat
Shalat menjadi batal apabila mushalli melakukan salah satu diantara hal-hal berikut :
1. Berbicara dengan sengaja, yakni mengucapkan kata-kata selain al – Qur’an, dzikir
dan doa. Al-Bukhari (4260) dan Muslim (539) telah meriwayatkan dari Zaid
binArqam RA, dia berkata: Dulu kami berbicara dalam shalat. Seorang dari kami
berbicara kepadakawannya tentang keperluannya, sehingga turunlah ayat ini:
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (khususnya) shalat Wustha. Berdirilah untuk
Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu‟.” (Q.S. al - Baqarah: 238). :Maka kami
pun disuruh diam. Sedang Muslim sendiri (537)meriwayatkan dari Mu‟awiyah
bin Hakam as - Sulami RA, bahwa NabiSAW bersabda kepadanya – ketika
Mu‟awiyah mendoakan orang yang bersin selagi ia shalat: Sesungguhnya shalat
itu tidak patut di dalamnya sesuatu pun dari perkataan manusia. Yang patut
hanyalah tasbih, takbir dan bacaan al – Qur’an. Adapun perkataan yang dianggap
membatalkan shalat ialah perkataan yang terdiri dari dua huruf atau lebih,
sekalipun tidak memuat ma‟na yang bisa dimengerti. Atau berupa satu huruf,
tetapi sudah memuat arti. Seperti kata- kata: Qi, fi‟il amar dari al –Wiqayah
(memlihara), dan „I dari al - Wa‟yu (mengerjakan), dan Fi, dari al - Wafa‟
(menunaikan janji).
2. Perbuatan yang banyak. Maksudnya, perbuatan yang berlainandengan perbuatan-
perbuatan shalat, yakni apabila perbuatan itu cukup banyak dan berturut-turut.
Karena hal itu berlwanan dengan aturanshalat. Adapun ukuran banyaknya adalah
tiga kali gerakan atau lebih.Sedang ukuran berturut-turut adalah, bila menurut
kebiasaan („uruf) perbuatan-perbuatan itu sudah bisa dianggap berturut-turut,
maka shalatmenjadi batal.
3. Berubah niat
Ukurannya, apabila berkehendak keluar dari shalat, ataumenggantungkan keluar
dari shalat atas sesuatu hal, seperti datangnyaseseorang, dsb. Shalat menjadi batal
begitu kehendak seperti ini muncul.Kenapa shalat menjadi batal, alasannya ialah,
karena shalat itu tidak sah kecuali dengan niat yang mantap. Sedangkan kehendak
seperti tadi berlawanan dengan niat yang mantap.
4. Makan dan minum, karena kedua-duanya berlainan dengan tingkahlaku dan
aturan shalat.Adapun batas makanan dan minuman yang membatalkan bagiorang
yang sengaja, adalah seberapa saja, walaupun hanya sedikit.Adapun bagi orang
yang tidak sengaja, adalah bila makanan atau minuman itu banyak menurut adat
(„uruf). Pada fuqaha‟ telah membuat ukuran: makanan yang banyak ialahyang
ukurannya sebebsar kacangkedelai. Artinya, kalau di sela-sela gigi terdapat sisa
makanan yang tidak sebesar ukuran ini, lalu tertelan bersama ludah tanpa sengaja,
maka tidakmembatalkan shalat. Termasuk makanan yang membatalkan shalat
ialah, apabila dalam mulutterdapat sisa gula, lalu meleleh di sana, dan lelehan itu
ditelannya
J. Rukun Sholat
Rukun pertama: Berdiri bagi yang mampu
A. Kesimpulan
B. Saran
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan
http://abiyazid.wordpress.com/2008/03/06/waktu-yang-terlarang-untuk-shalat/
http://majelisvirtual.com/2010/04/15/dahsyatnya-siksa-bagi-orang-yang
http://islamic-indo.blogspot.com/2011/01/syarat-wajib-shalat.html
meninggalkan-sholat/