Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“WAWASAN NUSANTARA”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I

NURUL QADIMAH (H041 19 1014


SATRIANI (H041 19 1015
ANDI FITRIA IDHAM (H041 19 10
MUSTIARA SARI (H041 19 10
NURUL FARAHDILA (H041 19 10
FAUSIA (H041 19 10

UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak lama para bangsa Indonesia mengembangkan suatu konsep yang kini
dikenal dengan nama Wawasan Nusantara. Penggunaan istilah ini baru muncul dalam
seminar Pertahanan Keamanan pada tahun 1966. Namun, Wawasan Nusantara yang
dilahirkan dalam seminar itu belum merupakan suatu konsepsi sebagaimana yang
dikenal sekarang, melainkan baru merupakan suatu wawasan bagi pengembangan
kekuatan pertahanan keamanan. Atas dasar perkembangan dari
urgensi wawasan tersebut, kini konsepsi. Wawasan Nusantara telah ditetapkan
sebagai geopolitik Indonesia dengan cirinya yang khas sebagai archipelago state.
Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasaran ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD
Negara RI 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat
dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam
mencapai tujuan perjuangan nasional (Setiawan, 2017).
Secara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang
selanjutnya disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara
sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik
bangsa. Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia. (Astawa, 2017)
Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan
kehidupan bangsa. Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di
dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan
wawasan nasional. Tak hanya faktor geografi, wawasan nusantara juga
mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya,
politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi. Kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang bermartabat dengan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Pemahaman dan pelaksanaan wawasan nusantara yang lebih baik dalam ranah
kehidupan pribadi maupun kolektif serta dalam wilayah publik sangat menentukan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dibutuhkan kesadaran diri dari warga negara
dan penyelanggara negara yang memadai didalam melaksanakan kewajiban dan
tanggung jawab. Di tengah tekanan atau hambatan berbagai masalah yang
menghimpit bangsa (Astawa, 2017).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud Wawasan Nsantara !
2. Jelaskan peranan Wawasan Nusantara !
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari Wawasan Nusantara !
4. Jelaskan implemenasi dari Wawasan Nusantara!
5. Bagaimana Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia !

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Wawasan Nusantara
2. Untuk mengetahui peranan Wawasan Nusantara
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Wawasan Nusantara
4. Untuk mengetahui implemenasi dari Wawasan Nusantara
5. Untuk mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Wawasan Nusantara
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang artinya
pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan,
tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara
melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau
kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi
Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu
benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia. Sedangkan terminologis, Wawasan Nusantara menurut beberapa
pendapat sebagai berikut (Astawa, 2017) :
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap.
MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa ataupun
daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingankepentingan individu,
kelompok, suku bangsa, ataupun daerah. Kepentingankepentingan tersebut tetap
dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional atau kepentingan masyarakat banyak. Adapun Dasar hukum dari Wawasan
Nusantara dapat dilihat sebagai berikut (Astawa, 2017) :
- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973.
- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.
- Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983

B. Peranan Wawasan Nusantara


Peranan Wawasan Nusantara dalam kehidupan Nasional sebagai berikut
(Astawa, 2017):
 Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan
selaras, segenap aspek kehidupan nasional.
 Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan-nya.
Peranan ini berkaitan dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait
dan ketergantungan antara bangsa dengan ruang hi-dupnya. Oleh karena
itu pemanfaatan lingkungan harus bertanggung jawab. Bila tidak, maka
akan menimbulkan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan
merugikan bangsa itu sendiri.
 Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan
nasional menjadi dasar hubungan antara bangsa. Apabila satu
bangsa kepentingan nasionalnya sejalan atau paralel dengan kepentingan
nasional bangsa lain, maka kedua bangsa itu akan mu-dah terjalin
hubungan persahabatan.Merentang hubungan internasional dalam upaya
ikut menegakkan perdamaian.

C. Kelebihan dan Kekurangan dari Wawasan Nusantara


Terkait Wawasan Nusantara terdapat kelebihan dan kekurangan yang dapat
dilihat yaitu (Astawa, 2017):
 Kelebihan :
1. Penyaluran tuntutan dan pemeliharaan tinggi, partisipasi masyarakat tinggi
2. Indonesia memiliki pancasila sebagai dasar Negara, yang hanya dimiliki oleh
Negara Indonesia
3. Ekonomi Indonesia berstruktur ekonomi agraris ( lebih dari 50% GDP berasal
dari sektor primer sehingga pendapatan nya sangat tergantung pada fluktuasi
produksi sektor primertersebut)
4. Memiliki ciri khas tersendiri, seperti suku dan ras
5. Banyak nya aparatur penegak hokum Indonesia

 Kekurangan :
1. Banyaknya persepsi tentang Pancasila dan adanya paham baru
2. Para politisi, penguasa, atau penggiat demokrasi tidak sama dengan yang
dimaknai oleh masyarakat
3. Indonesia masih menggantungkan negara lain dalam pemenuhan kebutuhan
ekonominya,seperti masihnya impor beras dari negara lain.
4. Kurangannya perhatian dari pemerintah terhadap budaya dan suku(masyarakat
terpencil)
5. Pengawasan yang dilakukan TNI/ POLRI masih kurang

D. Implemenasi dari Wawasan Nusantara


Implemantasi dari Wawasan Nusantara dapat dilihat dari berbagai bidang
seperti berikut ini (Budisantoso, 1997):
 Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan , dan kepala daerah harus
menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan
persatuan dan kesatuanbangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia
terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan
kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap plurarisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuatkorps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau
terluar dan pulau kosong.
 Kehidupan Ekonomi
1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa,wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh
karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada
sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanyaotonomi daerah dapat menciptakan
upaya dalam keadilan nekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
 Kehidupan sosial
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda,
dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan
pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi
daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan
museum, dan cagar budaya.
 Kehidupan pertahanan dan keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu :
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan
wilayah terluar Indonesia.

E. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia


Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta
lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya
menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua
bangsa memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang
memiliki wawasan nasional yang berbunyi ” Britain rules the waves”. Ini berarti
tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya (Astawa, 2017)
Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan
nusantara. Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasannasionalnya
bangsa Indonesia dibangunatas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa
Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara berasal dari
kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata
mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya
pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara
pandang, cara melihat. Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa.
Visi adalah keadaan atau rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan.
Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa
depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah
menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula (Astawa, 2017)
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara. Wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi
dan Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua.
2. Terdapat beberapa peranan Wawasan Nusantara dalam kehidupan Nasional.
3. Adanya Wawasan Nusantara dapat memiliki nilai kelebihan dan kekurangan.
4. Implementasi Wawasan Nusantara didapat diterapkan dalam bidang sosial,
politik, ekonomi dan lain-lain.
5. Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional.

B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini, penulis
berharap apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka saran, kritik
dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami .
DAFTAR PUSTAKA

Astawa, P, A., 2017. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik di Indonesia.


Unversitas Udayana, Bali.

Budisantoso, H., 1997. Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional dalam


Kehidupan Nasional dan Perencanaan Pembangunan. Jurnal Ketahanan
Nasional. 2(3):31-36.

Setiawan, D., 2017. Kontribusi Tingkat Pemahaman Konsepsi Wawasan Nusantara

terhadap Sikap Nasionalisme dan Karakter Kebangsaan. Jurnal Pendidikan


Ilmu-Ilmu Sosial. 9 (1): 24-25.

Anda mungkin juga menyukai