Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
IV.1.1 Aspek Geologi
Aspek yang diamati adalah bentuk pantai dan jenis substrat. Setelah diamati,
bentuk pantainya landai (telah direklamasi) sehingga sudah ada pembatas berupa
beton dan bentuk pantai sudah tidak terlihat. Jenis substrat yang diidentifikasi adalah
pasir.
IV.1.2 Fisika
Aspek yang diamati adalah panjang gelombang, kecepatan dan arah angin,
serta kondisi air. Setelah diamati panjang gelombang berkisar lebih kurang 0,5 meter.
Angin dalam kondisi normal dan arahnya ke laut. Air dalam kondisi surut (ditandai
dengan tiang-tiang pada dermaga yang berwarna gelap yang menandakan batas air
ketika mengalami pasang), sedangkan warnanya keruh.
IV.1.3 Biologi
Aspek yang diamati adalah makhluk hidup yang hidup di dalam perairan
tersebut. Setelah diamati, organisme yang hidup di dalamnya adalah siput
(gastropoda), kepiting (crustaceae), dan alga cokelat Sargassum sp. (Phaeophyceae).
IV.1.4 Kimia
Aspek yang diamati adalah pH, salinitas dan dissolved oxygen air laut.
Setelah diamati di dalam laboratorium, didapat pH sebesar 6,5, salinitas 20‰,
sedangkan dissolved oxygen 7,8 mg/L.

IV.2 Pembahasan
Oseanografi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu ilmu yang
mempelajari lautan. Ilmu ini semata-mata bukanlah merupakan suatu ilmu yang
murni, tetapi mereupakan perpaduan dari bermacam- macam ilmu-ilmu dasar yang
lain. Ilmu-ilmu lain yang termasuk di dalamnya ialah ilmu tanah (geology), ilmu
bumi (geography, ilmu fisika (physics), ilmu kimia(chemistry), ilmu hayat (biology)
dan ilmu ilklim(metereology).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di perairan
samping Popsa, kami mendapati berbagai jenis kondisi berdasarkan berbagai aspek
yakni geologi, fisika, kimia, dan biologi. Dari aspek geologi, bentuk pantainya adalah
landai setelah mengalami reklamasi sehingga bentuk asli pantai sudah tidak terlihat,
sedangkan substratnya adalah pasir yang berwarna hitam dikarenakan pengaruh
aliran sungai Jene’berang ke pantai Losari dan sekitarnya termasuk Popsa Yang
membawa sedimen dan pasir, karena Limbah organik dan anorganik, semua ini
berasal dari popsa itu sendiri (Lailatul, 2016).
Ditinjau dari aspek fisika, kami mempelajari hubungan antara sifat-sifat
fisika yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan
atmosfer dan daratan. Hal ini termasuk kejadian-kejadian pokok seperti terjadinya
tenaga pembangkit pasang dan gelombang, ilklim dan sistem arus-arus yang yang
terdapat di lautan dunia. Berdasarkan hasil pengamatan, gelombang dalam kondisi
sedang karena terdapat pemecah gelombang berupa tanggul yang menghalangi
sehingga gelombang yang bergerak menuju pantai menghantam pembatas
mengakibatkan panjang gelombangnya tidak terlalu besar. Ada pula kecepatan angin
yang tidak terlalu kencang sehingga gelombang yang dihasilkan juga tidak terlalu
besar. Selain itu, ada pula pasang surut air laut yang hampir mencapai ketinggian 1
meter (diukur pada tiang-tiang dermaga yang tampak jelas batas air ketika
mengalami pasang). Pasang surut, Pasang surut dipengaruhi oleh benda-benda langit
khususnya bulan. Keadaan pada saat itu sedang surut, Warna air laut tergantung dari
substrat, alga dan panjang pendeknya gelombang cahaya (Dafiuddin, 2017).
Selanjutnya ditinjau dari aspek kimia di mana berhubungan dengan reaksi-
reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat
dari air laut itu sendiri didapat data hasil pengukuran pH, salinitas, dan dissolved
oxygen. Untuk pH sendiri, didapat hasil pengukuran besarnya 6,5 sehingga keasaman
air masih bisa dikategorikan baik. Hasil pengukuran salinitas yang diperoleh adalah
20‰ nyatanya tidak mencapai nilai salinitas rata-rata yakni 34-35‰, hal ini
disebabkan oleh pencampuran air laut dengan aluran pebuangan. Alhasil salinitas air
dikategorikan tidak dalam kondisi yang baik. (Firdaus, 2017).
Berdasarkan nilai apparent oxygen utilization (-2,70–5,64 mg/l) dan normal
atmospheric equilibrium concentration (3,84-7,96 mg/l), mencerminkan kandungan
oksigen yang semakin berkurang pada lapisan permukaan. Sedangkan hasil
pengukuran yang dilakukan menyatakan kadar oksigen terlarut dalam air laut Popsa
adalah 7,8 mg/l sehingga masih tergolong cukup baik.
Ditinjau dari aspek biologi, kami mempelajari organisme atau biota yang
hidup di dalam laut dan mengamatinya secara langsung. Berdasarkan hasil
pengamatan, ditemukan biota yang hidup di dalam perairan Popsa adalah jenis biota
yang masuk ke dalam gastropoda, crustaceae, dan alga cokelat Sargassum sp. Hal
ini menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif baik sebagai habitat untuk beberapa
jenis biota.

Anda mungkin juga menyukai