Anda di halaman 1dari 12

Dosen : Dr. Rugaiyah, M.

Si

REAKSI DAN
STOIKIOMETRI
Nurul Qadimah
H041191014
Biologi A
HUKUM DASAR ILMU KIMIA

Hukum kekekalan Massa


“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama”. Pernyataan ini dikemukakan oleh Antoine
Lavoisier (1774)
Contoh:
Larutan A terdiri dari 3,40 gram perak nitrat dan 25 gram air ditambahkan ke dalam
larutan B yang terdiri dari 3,92 gram kalium kromat dan 25 gram air. Pada pencampuran
ini terjadi reaksi dan menghasilkan endapan coklat. Setelah reaksi selesai dan ditimbang
ternyata berat campuran larutan A dan B itu tetap, yaitu 57,32 gram. Gambaran soal ini
dapat dituliskan seperti reaksi berikut:
Pers. Reaksi : 2 AgNO3 + K2CrO4  Ag2CrO4 + 2 KNO3
Berdasarkan hukum kekekalan massa nampak disini bahwa jumlah atom tiap
unsur ada dikiri persis sama dengan jumlah atom tiap unsur yang ada di kanan. Hukum
kekekalan massa itu tidak berlaku untuk reaksi inti/transformasi inti, karena pada proses
inti terjadi perubahan massa dan energi. Untuk reaksi inti/transformasi inti lebih tepat
apabila digunakan hukum kekekalan massa-energi,
Hukum Perbandingan Tetap
Senyawa yang sama selalu mengandung unsur-unsur
penyusunnya dalam perbandingan yang sama. Contoh
senyawa besi sulfida, dimana perbandingan massa besi dan
belerang tetap yaitu 7 : 4

Massa (gram) Jmlh massa


Senyawa N O ekivalen oksigen

Hukum Perbandingan Berganda


Dapat dikatakan bahwa setiap empat Nitrogen monoksida 14 8 1 (1 x 8)
belas gram nitrogen bersenyawa dengan 1,
2, 3, 4, atau 5 massa ekivalen oksigen untuk Nitrogen dioksida 14 16 2 (2 x 8)
menghasilkan lima jenis oksida nitrogen Dinitrogen trioksida 14 24 3 (3 x 8)
yang berbeda. Ungkapan ini oleh John
Dalton dirangkum dalam hukum yang Dinitrogen 14 32 4 (4 x 8)
disebut: Hukum Perbandingan Ganda, yaitu tetraoksida
bila dua macam unsur dapat membentuk
dua senyawa atau lebih, sedang massa Dinitrogen 14 40 5 (5 x 8)
salah satu unsur sama banyaknya maka pentaoksida
massa unsur lainnya dalam senyawa-
senyawa itu akan berbanding sebagai
bilangan bulat positif dan sederhana .
Hukum Perbandingan Volume
Volume –volume gas yang bereaksi dan gas hasil
reaksi , bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama
akan berbanding sebagai bilangan yang bulat dan
sederhana. Bahwa pada suhu dan tekanan tetap, setiap
satu volume gas oksigen akan bereaksi dengan dua
volume gas hidrogen menghasilkan dua volume uap
air , dengan
Hukumdemikian
Avogadro perbandingan antara volume
hidrogen Pada suhuoksigen
, volume dan tekanan tetap, semua
dan volume uap airgas yang
berurut
2:1:2 volumenya sama akan mengandung molekul yang
sama jumlahnya, jadi perbandingan volume sama
dengan perbandingan molekul. Contoh
2 volume hidrogen + 1 volume oksigen  2 volume a
(uap)
2n mol hidrogen + 1n mol oksigen  2n mol air (uap)
2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen  2 molekul a
(uap)
Bentuk reaksi kimianya, sebagai berikut:
Massa Relatif
Cara yang biasa dipergunakan adalah
dengan membandingkan massa satu atom
suatu unsur dengan massa satu atom suatu
unsur dengan massa satu unsur atom lain yang
dianggap sebagai unsur baku.
KONSEP MOL

Bilangan Avogadro
Timbul permasalahan yaitu berapa jumlah molekul dalam satu mol zat?
Permasalahan ini diselesaikan oleh Avogadro, dimana dalam percobannya
berhasil menetapkan bahwa setiap 1 mol zat itu mengandung 6,023 x 1023,
molekul.
Massa Satu Mol
Berdasarkan hukum kekekalan massa, atom tidak mengalami perubahan bila
atom-atom itu bergabung (bereaksi) membentuk senyawa. Dalam perhitungan
kimia, yang diperlukan adalah suatu satuan jumlah zat yang menyatakan
berapa gram zat yang harus ditimbang agar zat tersebut mengandung partikel
yang sama. Satuan yang digunakan adalah mol. Contoh
Satu mol gas oksigen (O2) mengandung N molekul O2 atau mengandung 2N
atom oksigen (O). Jikalau massa atom relatif Oksigen adalah 16, maka massa
rumus relatif molekul oksigen adalah 2x16=32. Massa satu mol gas oksigen=32
gram/mol.
Volume satu mol gas
Reaksi-reaksi kimia sering melibatkan molekul dalam fase gas, dengan
demikain hukum Avogadro dapat diterapkan pada reaksi-reaksi kimia yang
melibatkan senyawa yang berfase gas, dengan catatan bahwa gas-gas itu
merupakan gas ideal atau dianggap gas ideal dan berlaku persamaan PV=
nRT. Jikalau pada kondisi baku yaitu suhu 0oC tekanan 76 cm Hg (atau 1
atm), maka volume 1 mol gas adalah 22,41 dm3. Cara lain yaitu
menggunakan defenisi densitas atau berat jenis atau kerapatan.

Bilangan Oksidasi

Proses oksidasi selalu disertai proses reduksi dan reaksi antar keduanya
disebut reaksi oksidasi-reduksi atau biasa disingkat dengan istilah reaksi
redoks.

Na - e  Na+ (oksidasi)
Cl + e  Cl- (reduksi)
Na + Cl  Na+ + Cl- (Na+Cl-) redoks
Aturan
• Atom yang tidak berikatan atau atom bebas atau atom dalam molekulnya mempunyai bilangan
oksidasi nol. Misalnya atom natrium dalam Na atau atom kalsium dalam Ca, atom oksigen dalam
O2 atom klor dalam Cl2. Atom fosfor dalam P4 dan atom belerang dalam S8.
• Karena molekul bersifat netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam molekul tersebut
adalah nol.
• Bilangan oksidasi ion beratom tunggal adalah sama dengan muatan ion tersebut. Jumlah bilangan
oksidasi semua atom yang membentuk ion poliatom sama dengan muatan ion tersebut.
• Bilangan oksidasi flour, unsur yang paling elektronegatif adalah -1 dalam semua senyawa flour.
• Dalam bagian terbesar senyawa yang mengandung oksigen, bilangan oksidasi oksigen adalah -2,
ada beberapa perkecualian dalam senyawa peroksida, tiap oksigen mempunyai bilangan oksidasi
-1. Misalnya dua atom oksigen dalam O2= adalah setara dan tiap atom diberikan bilangan
oksidasi-1 sehingga jumlah bilangan oksidasi sama dengan muatan ionnya. Dalam super oksidasi,
O2- tiap atom oksigen mempunyai bilangan oksidasi-1/2. Dalam senyawa F2O oksigen
mempunyai bilangan oksidasi +2.
• Bilangan oksidasi hidrogen +1 dalam semua senyawa kecuali hidrida logam (seperti LiH, CaH2
dan NaH) dimana hidrogen mempunyai bilangan oksidasi-1.

Misalnya rumus molekul magnesium oksida adalah MgO mempunyai bilangan oksidasi +2 dan
oksigen mempunyai bilangan oksidasi -2, maka rumus molekul magnesium oksida dapat
dituliskan sebagai Mg2+O2- dan oleh karena molekul bersifat netral, rumus molekul biasanya
disingkat dengan MgO.
PERSAMAAN DAN TIPE REAKSI

Persamaan Reaksi
“Perbandingan jumlah terkecil dari masing-masing zat seperti yang ditunjukkan oleh persamaan reaksi”.
Contoh:
AlCl3 + 3NaOH  Al(OH)3 + 3NaCl
Endapan
Dalam persamaan ini yang terlibat dalam reaksi adalah ion aluminium, Al 3+ dan ion hidroksida, OH- yang
bereaksi membentuk molekul aluminium hidroksida, Al(OH)3.
Dengan demikian reaksi ionnya dituliskan sbb:
Al3+ + 3Cl - + 3Na + 3OH-  Al(OH)3 + 3Na + + 3Cl -
Al3+ + 3OH  Al(OH)3

Tipe reaksi
Reaksi sintetis, yaitu reaksi pembentukan molekul dari unsur-unsurnya.
Fe + S  FeS
Fe3++ 6SCN-  Fe(SCN)63-
Reaksi penguraian berganda, yaitu pembentukan molekul akibat adanya pertukaran pasangan
AlCl3 + 3NaOH  Al(OH)3 + 3NaCl
Reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara ion hidronium dengan ion hidroksida atau antara suatu asam dengan
basa yang biasanya menghasilkan air
H3O+ + OH- HOH + HOH
Reaksi redoks, yaitu reaksi yang terjadi dengan adanya transfer elektrob
MnO2 + 4+ + 2Br-  Br2 + Mn2+ + 2H2O
Langkah-langkah penulisan reaksi:
Oksidator suasana larutan hasil reaksi
• Tuliskan simbol kimia zat-zat pereaksi di
MnO4- asam Mn2+
sebelah kiri anak panah dan zat hasil reaksi
Cr2O72- asam Cr3+
di sebelah kanan.
Ce4+ asam Ce3+
• Buatlah setimbang persamaan reaksi dengan
XO3 asam X-
menambahkan koefisien sesuai dengan
(X=Cl,Br,I) asam X-
hukum kekekalan massa.
NO3- asam NO
MnO2 asam Mn2+
Fe3+ asam Fe2+
H2O2 asam H2O
Fe2+ asam Fe3+
Penyetaraan Reaksi SO2 asam SO42-
Oksidasi-reduksi C2O42- asam CO2
Reaksi Redoks adalah proses kimia I- asam atau netral I2
dimana ada pereaksi yang melepaskan H2S asam S(s)
elektron dan ada yang menerima S2O3 asam atau netral S4O6
elektron. H3AsO3 asam atau netral H3AsO4
Sn2+ asam Sn4+
HNO2 asam NO3-
Zn(p) asam Zn2+
Dapat dilakukan dalam beberapa
Cara reaksi setengah tahap
Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana Tuliskan pereaksi dan hasil reaksi
asam Tandai unsur-unsur yang mengalami
H2SO3 + HNO2 NO + SO42- perubahan bilangan oksidasi
Tahap 1 : penulisan kedua reaksi setengah Setarakan jumlah unsur yang
H2SO3 SO42- (oksidasi) mengalami perabahan bilangan
HNO2 NO (reduksi) oksidasi diruas kiri dan ruas kanan
Tahap 2 : penyeimbangan setiap reaksi setengah persamaan reaksi
•Penambahan H2O untuk mengimbangkan O Hitung jumlah berkurangnya dan
H2SO3 + H2O  SO42- bertambahnya bilangan oksidasi
HNO2  NO + H2O
•Penambahan H+ untuk mengimbangkan H Samakan jumlah berkurangnya dan
H2SO3 + H2O  SO42- + 4 H+ bertambahnya bilangan oksidasi
HNO2 + H+  NO + H2O Samakan jumlah muatan diruas kiri dan
•Penambahan elektron untuk mengimbangkan muatan ruas kanan dengan menambahkan H+
H2SO3 + H2O  SO42- + 4 H+ + 2 e- bila larutan bersifat asam atau OH- bila
HNO2 + H+ + e-  NO + H2O larutan bersifat basa
•Penyamaan jumlah elektron yang dilepaskan dan diterima Tambahkan H2O untuk menyamakan
H2SO3 + H2O  SO42- + 4H+ + 2 e- jumlah atom H di ruas kiri dan kanan.
2 HNO2 + 2 H+ + 2 e-  2 NO + 2 H2O

Tahap 3 : penjumlahan kedua reaksi setengah


H2SO3 + H2O  SO42- + 4 H+ + 2 e-
2 HNO2 + 2 H+ + 2e-  2 NO + 2 H2O
H2SO3 + 2 HNO2  SO42- + 2 NO + 2H+ +
H2O
Cara perubahan bilangan oksidasi
• Tuliskan pereaksi dan hasil reaksi
• Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
• Setarakan jumlah unsur yang mengalami perabahan bilangan
oksidasi diruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi
• Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi
• Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi
• Samakan jumlah muatan diruas kiri dan ruas kanan dengan
menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau OH- bila larutan
bersifat basa
• Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H di ruas kiri dan
kanan.

Anda mungkin juga menyukai