Anda di halaman 1dari 9

KINETIKA KIMIA

NURUL QADIMAH
H041191014
BIOLOGI A
9.2 PENGERTIAN LAJU REAKSI
Laju reaksi adalah perubahan jumlah pereaksi dan hasil
reaksi per satuan waktu. Karena reaksi berlangsung ke arah
pembentukan hasil, maka laju reaksi adalah pengurangan
jumlah perekasi per satuan waktu, atau penambahan jumlah
hasil reaksi per satuan waktu.

9.3 HUKUM LAJU REAKSI


Laju untuk beberapa reaksi dapat dirumuskan secara
matematik. Rumusan laju reaksi dikenal sebagai hokum laju
atau persamaan laju. Untuk reaksi sederhana berikut,
aΑ + bB → cC + dD
Di mana besaran a, b, meruapakan koefisien reaksi maka laju
reaksi, v, dinyatakan dalam persamaan matematik sebagai
berikut :
v = k [A]m[B]n
9.4 ORDE REAKSI
Orde reaksi atau tingkat reaksi, sebagai
orde kinetic berbeda dengan orde molekuler.
Orde molekuler menyangkut banyaknya
molekul zat yang bereaksi sesuai persamaan
reaksinya (jumlah koefisien reaksi), orde ini
sebenarnya diperoleh dari hasil eksperimen
akan tetapi nilainya persis sama dengan
koefisien reaksi, sedangkan orde Kinetic
diperoleh melalui eksperimen yang nilainya
tidak sama dengan koefisien reaksi.
9.4.1 Reaksi Orde Nol
Kadang-kadang laju suatu reaksi sama sekali
tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi.
Pada reaksi seperti itu, laju reaksi akan tetap. Marilah
kita memperhatikan contoh persamaan reaksi hipotetik
berikut:
A  P (hasil reaksi)

Dalam persamaan ini tampak bahwa reaksi merupakan


orde nol, karena pangkat-pangkat m, n sama dengan nol,
sehingga satuan k sama dengan satuan laju reaksinya.
9.4.2 Reaksi Orde Satu
Reaksi peruraian hidrogen peroksida dalam
larutan air, sesuai persamaan reaksi berikut:

Reaksi tersebut merupakan reaksi orde satu terhadap


H2O2, artinya bahwa [H2O2] pada persamaan laju
reaksinya berpangkat satu.
Identik dengan kasus di atas, reaksi hipotetik berikut:
A → P (hasil reaksi)
9.4.3 Reaksi Orde Dua
Jika kita memperhatikan reaksi hipotetik berikut
ini, maka persamaan laju reaksinya menunjukkan nilai
pangkat m = 2 untuk pereaksi, A, yang berarti bahwa
reaksi tersebut merupakan reaksi orde dua terhadap
pereaksinya.
2 A  P (hasil reaksi)
9.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
9.5.1 Sifat Pereaksi
Sifat-sifat zat, baik sifat kimianya maupun sifat fisikanya,
merupakan Faktor yang sangat menentukan laju reaksi. Jika zatnya
berbeda, maka laju reaksinya dapat berbeda terhadap suatu pereaksi
yang sama.

9.5.2 Konsentrasi
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dapat diterangkan
melalui pendekatan teori tumbukan. Makin besar konsentrasi zat yang
terlibat dalam suatu reaksi berarti makin banyak partikel atau molekul
yang bertumbkan. Akibatnya, jumlah tumbukan persatuan luas,
persatuan waktu, juga mengalami kenaikan dan reaksi bertambah cepat.
9.5.3 Suhu
Pengetahuan praktis
mengajarkan pada kita bahwa reaksi-
reaksi kimia umumnya cenderung
berlangsung lebih cepat pada suhu yang
lebih tinggi. Reaksi pelarutan gula di
dalam air, misalnya akan lebih cepat jika
menggunakan air panas dibandingkan
jika menggunakan air dingin.
Sebaliknya, penurunan suhu dapat
memperlambat reaksi. Hal ini dapat
diamati pada reaksi-reaksi biokimia,
seperti proses pendinginan atau
pembekuan untuk mencegah
pembusukan.
9.5.4 Katalisator
Katalisator mempercepat reaksi dengan jalan
menurunkan energy aktivasi reaksi sehingga laju reaksi
pembentukan produk menjadi lebih cepat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai