Anda di halaman 1dari 22

Laporan Pratikum ke-1 Kamis, 20 Februari 2020

Mata Kuliah: Pengelolaan Psikologi Pengunjung dan Wisatawan

IDENTIFIKASI, AKTIVITAS, MOTIVASI, KEPRIBADIAN, DAN


SIKAP WISATAWAN DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Disusun Oleh :
Kelompok 2 / Praktikum 1

Azriel Azani (J3B119013)


Muhammad Ridho Panjaitan (J3B119045)
Mutiara Dani Fadilah (J3B119047)
Putri Djosi Syalsabila (J3B119052)

Dosen :
Kania Sofiantina Rahayu, S.Kom, M.Par, MTHM

Asisten Dosen :
Alvionita Ritawati, S.Hut
Esti Menur Sukanti, A.Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 2
A. Identifikasi 2
B. Aktivitas 2
C. Motivasi 2
D. Keperibadian 2
E. Sikap 3
F. Wisatawan 3
III. KONDISI UMUM 4
A. Lokasi 4
B. Aksesibilitas 4
C. Kondisi Fisik 4
IV. METODELOGI PRATIKUM 5
A. Lokasi dan Waktu 5
B. Alat dan Bahan 5
C. Metode Praktikum 5
D. Langkah Pengerjaan 5
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 6
A. Aktifitas Pengunjung 6
B. Motivasi, Kepribadian, Sikap Wisatawan 10
VI. KESIMPULAN 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 18

i
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Rute menuju Taman Mini Indonesia Indah 4
2. Aktivitas pengunjung anak-anak 7
3. Bersama pengunjung remaja laki-laki 8
4. Aktivitas pengunjung dewasa 9
5. Aktivitas pengunjung lansia 9

DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Alat dan Bahan 5
2. Rekapitulasi aktivitas pengunjung perempuan 6
3. Rekapitulasi aktifitas pengunjung laki-laki 6
4. Rekapitulasi karakteristik wisatawan 10
5. Rekapitulasi motivasi wisatawan 11
6. Rekapitulasi Kepribadian Pengunjung 12
7. Rekapitulasi Kepribadian Responden 13
8. Rekapitulasi sikap wisatawan 14

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman
1. Kelompok 2, Pratikum 1 18
2. Bersama pengunjung 18
3. Bersama pengunjung wanita lansia 18
4. Bersama pengunjung dewasa wanita 18

ii
iii
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat melakukan kegiatan wisata, para pengunjung atau wisatawan akan
memiliki suatu motivasi, kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, selain itu setiap
pengunjung pastinya akan melakukan aktivitas yang berbeda-beda juga. Hal ini
disebabkan oleh kepribadiana atau latar belakang yang dimiliki setiap pengunjung
pastinya berbeda-beda.
Aktifitas yang dilakukan seorang pengunjung dipengaruhi oleh interaksi
berbagai faktor yang ada disekitarnya dan nantinya faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi pilihan-pilihan aktifitas yang dilakukan manusia, motivasi seorang
pengunjung dipengaruhi oleh alasan dan tujuan ia melakukan kegiatan wisata,
kepribadian pengunjung mencerminkan bagaimana respon seseorang terhadap
lingkungannya, dan sikap pengunjung didapatkan dari beragam pengalaman, baik
pengalaman dari diri sendiri maupun dari orang lain. Hal-hal tersebut perlu dikaji
pada pengunjung suatu obyek wisata agar kita bisa merencanakan pengelolaan suatu
obyek wisata yang sesuai dengan latar belakang yang dimiliki wisatawan.
Salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi adalah Taman Mini Indonesia
Indah. Dengan mengkaji motivasi, aktivitas, kepribadian, sikap dan aktifitas
pengunjung obyek wisata tersebut, kita dapat lebih mudah untuk merencanakan
pengelolaan dari destinasi tersebut agar obyek wisata tersebut bisa berkembang
menjadi lebih baik lagi.

B. Tujuan
Pratikum Identifikasi Aktivitas, Motivasi, Kepribadian dan Sikap Wisatawan
ini memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu mengetahui aktifitas, motivasi,
kepribadian, dan sikap pengunjung di suatu obyek wisata.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Identifikasi
Identifikasi adalah proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu
dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu (JP Chaplin, diterjemahkan
oleh Kartini Kartono yang dikutip oleh Uttoro, 2008)
Identifikasi adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda.
Menurut ahli psikoanalisis identifikasi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang,
secara tidak sadar, seluruhnya atau sebagian, atas dasar ikatan emosional dengan
tokoh tertentu, sehingga ia berperilaku atau membayangkan dirinya seakan-akan ia
adalah tokoh tersebut (Poerwadarminto, 1976).
B. Aktivitas
Menurut Mulyono (2001), Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktivan”. Jadi
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun
non-fisik, merupakan suatu aktivitas.
Aktivitas fisik secara luas diartikan sebagai olahraga sehari - hari, pekerjaan,
aktivitas di waktu luang, dan transportasis aktif (Garber et al., 2011).Aktivitas
menurut KBBI Kemendikbud (online) mempunyai arti kegiatan, kegiatan atau kerja
yang dilaksanakan dalam tiap-tiap bagian perusahaan.
C. Motivasi
Motivasi artinya seseorang yang menyebabkan orang bertindak melalui
dorongan untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang itu tergerak
hatinya dan bertindak sesuatu yang tanpa disadari guna melakukan sesuatu sehingga
mencapai tujuan atau hasil tertentu (Sudirman, 2001). Motivasi segala sesuatu dalam
melakukan sesuatu atas dasar dorongan (Purwanto, 2007).
Menurut Hurryati (2010) motivasi yakni keaadan (Aktivitas) dimana
seseorang mengarah berdasarkan tujuan. Menurut Winardi (2000) Motivasi
menyatakannya secara amat sederhana yang berkenaan selaras gerakan, motif
disebutnya hal yang menggerakan atau mendorong orang untuk berperilaku dengan
cara tertentu.
Menurut Hasibuan (2005) Motivasi adalah penggerak sekaligus transfer
energi yang dapat membuat kesemangatan kerja seseorang guna mereka berminat
bekerjasama, bekerja secara efisien, dan tergabung dengan seluruh kecakapan usaha
dengan tujuan mencapai kepuasan yang diinginkan.
D. Keperibadian
Kepribadian adalah kesadaran dari dalam diri seseorang itu sendiri untuk
menjadi disiplin berdasarkan nilai-nilai yang dianut atau yang ditanamkan oleh
seseorang (Lewin, 1966). Menurut Helmi (1996) faktor kepribadian adalah berkaitan
dengan sistem nilai yang dianut oleh individu tersebut. Nilai - nilai yang menjunjung
3

disiplin yang diajarkan atau ditanamkan orang tua, guru, dan masyarakat digunakan
sebagai kerangka acuan bagi penerapan disiplin di tempat kerja.
Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan
berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002). Kepribadian
juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai
pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan
seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi
segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang,
yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga
corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi
individu itu.
E. Sikap
Menurut Sarwono (2000), sikap dapat didefinisinka kesiapan pada seseorang
untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap ini dapat bersikap
positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan
adalah mendekati, menyayangi, mengharapkan objek tertentu, sedangkan dalam sikap
negatif, kecenderungan tindakan adalah sikap membenci atau tidak menyukai objek
tertentu.
Menurut Fishbein dalam Ali (2006) sikap adalah predisposisi emosional yang
dipelajari untuk merespons secara konsisten terhadap suatu objek. Sedangkan
menurut Secord dan Backman dalam Saifuddin Azwar (2012) sikap adalah
keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognitif), dan
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan
sekitarnya.
F. Wisatawan
Wisatawan menurut Norval dalam Yuliani (2013), adalah setiap orang yang
datang di suatu negara yang alasanya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara
teratur, dan membelanjakan uang yang di dapatkannya di lain tempat. Soekadijo
(2000) menambahkan wisatawan adalah pengunjung di negara yang di kunjungi
setidak-tidaknya tinggal 24 jam dan yang datang berdasarkan motivasi: 1) Mengisi
waktu senggang atau untuk bersenang-senang, berlibur, alasan kesehatan, studi,
keluarga, dan sebagainya. 3 2) Melakukan perjalanan untuk keperluan bisnis. 3)
Melakuakan perjalanan untuk mengunjungi pertemuan-pertemuan atau sebagai utusan
(ilmiah, administrative, diplomatic, keagamaan, olahraga dan sebagainya). 4) Dalam
rangka pelayaran pesiar, jika kalau ia tinggal kurang dari 24 jam.
A. Yoeti (1996) wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua syarat,
pertama bahwa mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu
kurang dari satu tahun dan kedua bahwa sementara mereka pergi, mereka
mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tidak dengan mencari nafkah di
tempat tersebut.
4

III. KONDISI UMUM

A. Lokasi
Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu objek wisata yang bertemakan
budaya Indonesia yang terletak di Provinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Timur, JL.
Raya Taman Mini.
B. Aksesibilitas
Jarak antara Kampus IPB Cilibende dengan Taman Mini Indonesia Indah
adalah sekitar lebih kurang 39 kilometer jika menggunakan sepeda motor selama 1
jam 25 menit melewati Jalan Raya Bogor, Jalan Suci, Jalan Raya Mabes Hankam dan
41 kilometer selama 50 menit jika menggunakan kendaraan roda empat melewati tol
Jagorawi.

Gambar 1. Rute menuju Taman Mini Indonesia Indah


Sumber : Googlemaps 2020

C. Kondisi Fisik
Pada lokasi pratikum, terdapat komponen biotik dan abiotik di dalamnya.
Komponen biotik diantaranya adalah manusia, hewan seperti burung dan berbagai
reptil, dan tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik yang terdapat di lokasi pratikum
daintaranya udara, air, batu, danau, kayu.
5

IV. METODELOGI PRATIKUM

A. Lokasi dan Waktu


Kegiatan praktikum ini dilakukan di Taman Mini Indonesia Indah yang
berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur,
DKI Jakarta, Indonesia. Praktikum ini dilaksakan pada Minggu, 16 Februari 2020
pada pukul 11.00 – 16.00 WIB.
B. Alat dan Bahan
Kegiatan praktikum memerlukan alat dan bahan yang digunakan untuk
mempermudah dalam memperoleh data selama kegiatan berlangsung. Berikut
merupakan alat dan bahan yang digunakan.
Tabel 1. Alat dan Bahan
No. Alat dan Obyek Kegunaan
1. Alat
a. Kuisioner Untuk merangkum data yang didapatkan
di lapangan.
b. Alat tulis Untuk mencatat data yang telah diperoleh
c. Kamera digital Untuk mendokumentasikan kegiatan
praktikum
d. Laptop Untuk mengerjakan laporan
e. Microsoft word, excel dan power Sebagai media pembuatan laporan dan
point presentasi
2. Bahan
a. Pengunjung Taman Mini Indonesia Sebagai obyek pratikum

C. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu metode observasi lapangan
wawancara, dan Kuisioner dimana kegiatan itu mendatangi lokasi praktikum yaitu
Taman Mini Indonesia Indah dan mewawancara dengan beberapa pengunjung serta
memberikan kuisioner. Kuisioner dan hasil wawancara yang didapatkan nantinya
akan dijadikan bahan dalam pembuatan laporan dan presentasi.
D. Langkah Pengerjaan
Ada beberapa tahapan untuk melaksanakan praktikum. Berikut merupakan
langkah pengerjaannya:
1. Menentukan lokasi praktikum
2. Melakukan kegiatan praktikum di Taman Mini Indonesia Indah
3. Mendiskusikan hasil data yang telah diperoleh bersama anggota kelompok
4. Membuat laporan dan Power Point dengan pembahasan masing –masing
anggota kelompok
6

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Aktifitas Pengunjung
Kawasan obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah, banyak dikunjungi oleh
berbagai macam jenis pengunjung dari kalangan usia. Mulai dari pengunjung anak-
anak hingga pengunjung lansia. Pengunjung yang datang ke obyek wisata tersebut
juga melakukan berbagai aktivitas yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kalamin
dan umur mereka. Pada pratikum di Taman Mini, pengunjung yang diamati
berjumlah 8 orang. Adapun pengunjung yang diamati adalah 2 pengunjung anak-
anak, 2 pengunjung remaja, 2 pengunjung dewasa, dan 2 pengunjung lansia.
Rekapitulasi aktivitas yang dilakukan pengunjung ialah sebagai berikut:
Tabel 2. Rekapitulasi aktivitas pengunjung perempuan
No. Kategori Umur Menit Ke- Aktivitas
Anak - anak
1. Menit 1-5 Memakan snack
2. Menit 5-10 Menangis dan digendong oleh ibunya
Berjalan sambil sesekali merengek kepada orang
Menit 10-30
3. tuanya
Remaja
1. Menit 1-10 Berjalan menuju kantin
2. Menit 10-15 Berdiri di depan kantin sambil bercengkrama
3. Menit 15-30 Makan bersama teman-teman di kantin
Dewasa
1. Menit 1-10 Berjalan untuk membeli minuman
2. Menit 10-30 Memainkan handphone
Lansia
1. Menit 1-10 Mengobrol bersama anaknya
2. Menit 10-25 Berfoto ria bersama anaknya
3. Menit 25-30 Memainkan handphone
Pengunjung yang diamati tidak hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Setiap
jenis usia mengamati sepasang pengunjung laki-laki dan perempuan, adapun
rekapitulasi pengunjung perempuan ialah :
Tabel 3. Rekapitulasi aktifitas pengunjung laki-laki
No. Kategori Umur Menit Ke- Aktivitas
Anak - anak
1. Menit 1 – 20 Berfoto ria bersama keluarga
2. Menit 20 - 30 Berlarian disekitar air mancur
Remaja
1. Menit 1-20 Bersepeda mengelilingi taman mini
7

No. Kategori Umur Menit Ke- Aktivitas


2. Menit 20-30 Berfoto sendirian di depan anjungan
Dewasa
1. Menit 1-15 Menenangkan dan menggendong anak
2. Menit 15-30 Duduk dan mengobrol bersama istri
Lansia
1. Menit 1-10 Berdiri sambil mengobrol bersama rekan
2. Menit 10-30 Duduk sambil memakan buah jeruk
1. Kategori anak-anak (Muhammad Ridho Panjaitan _ J3B119045)
Pada pengunjung anak-anak dengan jenis kelamin pria, aktivitas yang
dilakukan dalam kurun waktu 30 menit yaitu berfoto ria bersama keluarganya di area
Tugu Api pancasila yang terdapat di dekat pintu masuk selama lebih kurang 20 menit
yang termasuk kedalam aktifitas aktif karena didalam kegiatan tersebut memerlukan
gerakan fisik. Aktifitas yang dilakukan selanjutnya yaitu bermain dan berlarian di
sekitar air mancur yang juga terdapat di dekat Tugu Api Pancasila, ia bermain dan
berlarian dengan pengawasan orang tuanya yang sedang bersantai setelah berfoto
bersama, aktifitas ini termasuk kedalam akifitas aktif.
Pengunjung anak-anak yang berjenis kelamin wanita memiliki aktifitas yang
berbeda dengan pengunjung anak-anak yang berjenis kelamin pria dalam kurun
waktu yang sama yaitu 30 menit, pada pengunjung anak-anak wanita aktifitas yang
dilakukan yaitu memakan snack bersama ayah dan ibunya selama 5 menit pertama di
sebuah tempat duduk yang terdapat di depan pelataran taman burung aktifitas ini
termasuk kedalam jenis aktifitas aktif. Aktifitas selanjutnya yaitu menangis,
pengunjung anak-anak wanita ini menangis disebabkan ia ingin pulang ke rumah,
kemudian ia digendong oleh ibunya untuk menenangkannya dan aktifitas ini
berlangsung selama 5 menit, aktifitas ini termasuk kedalam jenis aktifitas aktif.
Aktifitas terakhir yang dilakukan adalah berjalan sambil sesekali merengek
kepada orang tuanya selama 10 menit, ia berjalan di depan pelataran taman burung
tidak jauh dari orang tuanya kegiatan ini termasuk kedalam jenis aktifitas aktif,
pengunjung ini hanya menghabiskan waktunya di depan pelataran taman burung
dikarenakan kondisi cuaca pada saat itu sedang hujan lebat dan ia berteduh didepan
pelataran taman burung bersama orang tuanya. Pada pengunjung anak-anak tidak
terdapat perbedaan jenis aktifitas antara pengunjung anak-anak pria dan wanita.

(a) (b)
Gambar 2. Aktivitas pengunjung anak-anak
(a). Pengunjung anak-anak perempuan (b). Pengunjung anak-anak laki-laki
Sumber : Dokumentasi Kelompok 5, 2020
8

2. Kategori remaja (Azriel Azani Najib _ J3B119013)


Pengunjung remaja yang berjenis kelamin pria melakukan beberapa aktifitas
dalam waktu 30 menit yaitu bersepeda mengelilingi taman mini selama 20 menit dan
termasuk kedalam jenis aktifitas aktif, pengunjung remaja pria ini mengelilingi taman
mini menggunakan sepeda yang disewakan pengelola, durasi penyewaan sepeda
tersebut yaitu 1 jam tetapi pengunjung tersebut hanya menggunakan selama 20 menit
saja dikarenakan ia kelelahan mengayuh sepeda tesebut dan kondisi cuaca yang mulai
turun hujan membuatnya berhenti bersepeda. Pengunjung kemudian berfoto di depan
anjungan sendirian selama 10 menit dan termasuk kedalam jenis aktifitas aktif,
pengunjung berkunjung ke taman mini seorang diri dikarenakan ia ingin
mendapatkan pengalaman baru.
Pada pengunjung remaja dengan jenis kelamin wanita, aktifitas yang
dilakukan dalam kurun waktu 30 menit yaitu berjalan menuju kantin, ia berjalan dari
anjungan menuju kantin yang berjarak sekitar 150 meter, pada saat berjalan ia juga
melakukan aktifitas berupa berfoto bersama teman-temannya dan aktifitas ini
berlangsung selama 10 menit termasuk kedalam jenis aktifitas aktif. Pengunjung ini
kemudian berdiri di depan kantin dan bercengkrama dengan teman-temannya selama
5 menit dan termasuk kedalam jenis aktifitas aktif.
Aktifitas terakhir yang dilakukan oleh pengunjung yaitu makan bersama
teman-temanya selama 15 menit dan termasuk kedalam jenis aktifitas aktif,
pengunjung makan berssama teman-temannya sambil menunggu hujan reda.

Gambar 3. Bersama pengunjung remaja laki-laki


Sumber : Dokumentasi Kelompok 2, 2020

3. Kategori dewasa (Mutiara Dani Fadilah _ J3B119047)


Pada pengunjung dewasa perempuan, aktifitas yang dilakukan selama
kurun waktu 30 menit hanyalah berupa berjalan untuk membeli minuman selama
10 menit yang termasuk kedalam aktifitas aktif dan memainkan handphone
selama 20 menit yang termasuk kedalam aktifitas aktif. Sedangkan pengunjung
dewasa laki-laki melakukan kegiatan menggendong anak selama lebih kurang 15
menit yang termasuk jenis aktifitas aktif dan melakukan kegiatan duduk sambil
mengobrol bersama istri selama lebih kurang 15 menit yang termasuk jenis
aktivitas pasif.
Pada pengunjung dewasa, tidak ada perbedaan jenis aktifitas yang
segnifikan. Hanya saja pengunjung dewasa perempuan lebih mengahabiskan
9

waktunya dengan bermain handphone, sedangkan yang laki-laki lebih banyak


menghabiskan waktunya untuk menjaga anak.

(a) (b)
Gambar 4. Aktivitas pengunjung dewasa
(a). Pengunjung dewasa perempuan (b). Pengunjung dewasa laki-laki
Sumber : Dokumentasi Kelompok 2, 2020

4. Kategori lansia (Putri Djosi Syalsabila _ J3B119052)


Pada pengunjung lansia perempuan, aktifitas yang dilakukan selama
kurun waktu 30 menit yaitu, selama 10 menit pertama ia mengobrol bersama
anaknya yang termasuk kedalam aktivitas pasif, lalu selanjutnya ia berfoto-
foto ria bersama anaknya selama 15 menit, aktivitas tersebut termasuk
kedalam aktivitas aktif. Dan selama 5 menit terakhir ia memainkan handphone
dan kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan pasif. Sedangkan
pengunjung lansia laki-laki, selama 10 menit pertama ia berdiri sambil
mengobrol dengan rekan, kegiatan tersebut termasuk ke dalam kegiatan pasif.
Lalu selama 20 menit ia duduk sambil memakan buah jeruk dan kegiatan
tersebut termasuk ke dalam kegiatan pasif. Perbedaan antara lansia perempuan
dan laki-laki yaitu, lansia perempuan lebih banyak melakukan kegiatan aktif
dibandingkan lansia laki-laki.

(a) (b)
Gambar 5. Aktivitas pengunjung lansia
(a). Pengunjung lansia laki-laki (b). Pengunjung lansia perempuan
Sumber : Dokumentasi Kelompok 2, 2020
10

B. Motivasi, Kepribadian, Sikap Wisatawan


1. Karakteristik Wisatawan
Praktikum identifikasi aktivitas, motivasi, kepribadian, dan sikap wisatawan
di Taman Mini Indonesia Indah dengan menggunakan metode kuisioner dan
wawancara terdapat karakteristik responden. Karakteristik responden di rekapitulasi
menjadi bentuk tabel yaitu:
Tabel 4. Rekapitulasi karakteristik wisatawan
No Keterangan Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki 8 40
b. Perempuan 12 60
2 Status Pernikahan
a. Menikah 15 75
b. Belum Menikah 5 25
3 Usia
a. Anak-anak (5-11 tahun) 3 15
b. Remaja (12-25 tahun) 2 10
c. Dewasa (26-45 tahun) 10 50
d. Lansia (46-65 tahun) 5 25
4 Pendidikan Terakhir
a. SD 2 10
b. SMP 1 5
c. SMA 4 20
d. Diploma 3 15
e. Sarjana 10 50
5 Pekerjaan
a. Pelajar 5 25
b. Mahasiswa 7 35
c. PNS 8 40
7 Bentuk Kunjungan
a. Sendiri 2 10
b. Kelompok kecil 10 50
c. Kelompok sedang 8 40
Penentuan responden dilakukan secara acak dengan jumlah total responden 20
orang. Karakteristik responden yang dipilih meliputi jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan terakhir, usia, status pernikahan, dan bentuk kunjungan. Komposisi
responden berdasarkan jenis kelamin terdiri atas 12 orang perempuan dan 8 orang
laki-laki. Rata- rata sebagian besar pengunjung memiliki status menikah. Berdasarkan
umur pengunjung yang paling dominan adalah orang dewasa.
11

Orang dewasa dominan membawa anaknya untuk ke Taman Mini Indonesia


Indah karena didukung oleh objek wisata yang dimiliki Taman Mini Indonesia Indah
yang dapat dikenalkan kepada anak-anak. Bentuk kunjungan yang dimiliki
pengunjung rata-rata yaitu kelompok kecil, karena kebanyakan pengunjung
mengunjungi taman bersama keluarga kecilnya yaitu anak dan istri dengan jumlah 2-
4 orang.
2. Identifikasi Motivasi Wisatawan
Setelah melakukan observasi dengan menggunakan metode kuisioner dan
wawancara, didapatkan beberapa responden dan motivasi mereka melakukan wisata
yang dimasukkan ke dalam tabel agar memudahkan dalam pengolahan data. Berikut
motivasinya yaitu:

Tabel 5. Rekapitulasi motivasi wisatawan


Responden
No Motivasi Wisatawan
1 2 3 4 5
1. Piknik √
2. Berkumpul bersama teman dan keluarga √
3. Refreshing √
Ingin mengetahui seperti apa Taman Mini
4. yang sudah sangat terkenal karna belum √
pernah mengunjunginya
Ingin melihat rumah adat di nusantara
5. khususnya rumah adat daerah mereka √
sendiri
6. Hanya ingin mengunjungi secara spontan √
Ingin mengunjungi wahana yang ada di
7. √
taman mini

Berdasarkan tabel diatas, diketahui terdapat 7 motivasi wisatawan untuk


berkunjung ke obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah. Motivasi tersebut
merupakan motivasi yang dominan dimiliki wisatawan yang berkunjung di obyek
wisata tersebut. Kegiatan yang paling memotivasi pengunjung ialah kegiatan
berkumpul bersama teman dan keluarga dan untuk melakukan refreshing. Sementara
5 motivasi lainnya hanya sekedar memotivasi biasa saja dan tidak sangat memotivasi.
12

3. Identifikasi Kepribadian Wisatawan


Setelah melakukan observasi dengan menggunakan metode kuisioner dan
wawancara, didapatkan beberapa kepribadian pengunjung yang dimasukkan ke
dalam tabel agar memudahkan dalam pengolahan data. Berikut kepribadiannya yaitu:
Tabel 6. Rekapitulasi Kepribadian Pengunjung
Gray Cohen
Responden Individual Organized
Sunlust Wanderlast
ke- Drifter Explorer mass mass
tourist tourist
tourist tourist
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √ √
7 √ √
8 √
9 √ √
10 √
11 √
12 √
13 √ √ √
14 √
15 √
16 √ √ √
17 √
18 √
19 √ √ √
20 √
13

Tabel 7. Rekapitulasi Kepribadian Responden


Plog Smith
Responden
Off- Incipent
ke- Allocentric Psychosentric Explorer Elite Unusual mass Charter
beat mass
1 √ √
2 √ √
3 √ √
4 √ √
5 √ √
6 √ √
7 √ √
8 √ √
9 √ √ √
10 √
11 √ √
12 √ √
13 √
14 √ √
15 √ √
16 √ √
17 √ √
18
19 √ √
20 √ √ √
Kepribadian adalah sebagai ciri-ciri kejiwaan di dalam diri yang
menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap
lingkungannya. Dimensi kepribadian wisatawan sangat bermanfaat untuk
meramalkan perilaku wisatawan yang bermanfaat bagi pihak pelaku industri
pariwisata. Beberapa ahli menuturkan tentang dimensi-dimensi kepribadian
wisatawan, dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa tipologi wisatawan
menurut Gray (1970) terdapat dua jenis yaitu Sunlust tourist dan Wanderlast
tourist. Sunlust tourist memiliki arti wisatawan yang ingin mengunjungi suatu
destinasi wisata dengan tujuan utama untuk istirahat dan rileksasi, sedangkan
wanderlast tourist tipe wisatawan yang mengunjungi suatu destinasi wisata untuk
mendapatkan pengalam baru, mengatahui kebudayaan baru, atau pun mengagumi
keindahan alam yang belum pernah dilihat.
Hasil Identifikasi Aktifitas, Motivasi, Kepribadian, dan Sikap Wisatawan di
Taman Mini Indonesia Indah di dapatkan bahwa hanya terdapat kepribadian
Sunlust tourist, Wonderlast tourist dan Drifter. Tidak ada pengunjung Taman Mini
yang memiliki tipe kepribadian Explorer, Individual mass tourist dan organized
mass tourist karna tujuan mereka beriwsata tidak sesuai dengan definisi
kepribadian tersebut.
14

Tipologi wisatawan menurut Cohen (1972) terdapat empat jenis yaitu


drifter, explorer, individual mass tourist, dan organized mass tourist. Hasil
identifikasi kepribadian wisatawan di Wisata Bukit Baros menurut Cohen yaitu
tipologi explorer berjumlah 1 responden, tipologi individual mass tourist berjumlah
9 responden, dan tipologi organized mass tourist berjumlah 10 responden. Tipologi
wisatawan menurut Plog (1972) terdapat tiga jenis yaitu allocentris, psikocentris,
dan mid-centris. Hasil identifikasi kepribadian wisatawan di Taman Mini Indonesia
Indah menunjukkan bahwa pengunjung obyek wisata tersebut memiliki
kepribadian Allocentric, Psychosentric, explorer, elite, dan mass. Sementara
kepribadian off-beat, unusual, incipent mass, dan charter tidak dimiliki oleh
pengunjung Taman Mini dikarenakan tujuan dari kepribadian tersebut berbeda
dengan tujuan responden.
4. Identifikasi Sikap Wisatawan
Praktikum identifikasi aktivitas, motivasi, kepribadian, dan sikap wisatawan
di Taman Mini Indonesia Indah dengan menggunakan metode kuisioner dan
wawancara terdapat sikap wisatawan. Sikap wisatawam di rekapitulasi menjadi
bentuk tabel yaitu:
Tabel 8. Rekapitulasi sikap wisatawan
Responden Komponen sikap
ke- Kognitif Afektif Konatif
1 + + -
2 + + +
3 + + +
4 + + +
5 + + -
6 + + +
7 + + -
8 + + -
9 + + +
10 + + +
11 + + +
12 + + +
13 + + +
14 + + +
15 + + +
16 + + =
17 + + +
18 + + +
19 + + +
20 + + +
15

Sikap adalah suatu pikiran, kecenderungan dan perasaan seseorang untuk


mengenal aspek-aspek tertentu pada lingkungan yang seringnya bersifat permanen
karena sulit diubah.Sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan
keyakinan dan perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu. Sikap
memilikikomponen yang terdiri dari kognitif, afektif, dan konatif. Komponen
kognitifdisebut juga keyakinan atau kesadaran. Kognitif adalah suatu yang telah
terpola didalam pikiran. Komponen afektif disebut juga perasaan atau emosional.
Komponen afektif bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak
senang terhadap obyek sifat. Komponen konatif disebut juga komponen perilaku.
Komponen konatif berisi kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap
sesuatu dengan cara-cara tertentu dan belum menjadi kebiasaan.
Sikap kognitif positif dari wisatawan yang ada di Taman Mini Indonesia
Indah adalah berpendapat bahwa membuang sampah harus pada tempatnya,
membuang puntung rokok pada tempatnya, dan menginjak rumput akan merusak
pertumbuhan rumput tersebut. Sikap afektif positif wisatawan yang ada di Taman
Mini Indonesia Indah yaitu merasa senang melihat lingkungan yang bersih dengan
tidak adanya sampah yang berserakan. Sikap konatif positif dari wisatawan yang ada
di Taman Mini Indonesia Indah yaitu membuang sampah pada tempatnya, sedangkan
sikap konatif negatif yaitu membuang sampah sembarangan dan membuang puntung
rokok dijalan.
16

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan kegaiatan pratikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa


kesimpulan yaitu aktivitas, motivasi, kepribadian, dan sikap setiap pengunjung
berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan latar belakang mereka melakukan kegiatan
wisata. Dengan banyaknya keragaman aktivitas, kepribadian, motivasi dan sikap dari
pengunjung tersebut dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan suatu obyek
wisata menjadi lebih baik lagi sesuai dengan latar belakang dominan pengunjung.
17

DAFTAR PUSTAKA

A. Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung. Angkasa.


A.M. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja
GrafindoPersada.
Ali, M & Ansori, M. 2006. Psikologi Remaja. (Perkembangan Peserta Didik).
Jakarta. PT. Bumi Aksara.
Anton, M, Mulyono. 2001. Aktivitas Belajar. Bandung. Yrama.
Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland, alih bahasa Huriwati
Hartanto, dkk, edisi 29. Jakarta. ECG.
Garber, Carol Ewing., et al. 2011. Quantity and Quality of Exercise for Developing
and Maintaining Cardiorespiratory, Musculoskeletal, and Neuromotor
Fitness in Apparently Healthy Adults. London. Guidance for Prescribing
Exercise.
Hardjono, Winardi, 2000. Manajemen Pemasaran Modern dan Perilaku Konsumen.
Bandung. Penerbit Sinar Baru.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.
Jakarta. Bumi Aksara.
Helmi, A. F. 1996. Disiplin kerja. Buletin Psikologi Tahun IV, Edisi Khusus ulang
tahun XXXII. Jakarta.
Lewin, Kurt.1966.Field Theory In Social Sience.New York. Harper & Raw.
PoerwadarmintaW.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. PN Balai
Pustaka.
Sarwono. 2000. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Soekadijo, R. G. (2000). Anatomi Pariwisata. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Uttoro, Rusman. 2008. Model-model Pembelajaran. Jakarta Radjawali Pers.
Weller, B. F. (2005). Kamus Saku Perawat (ed. 22). Jakarta. EGC.
18

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kelompok 2, Pratikum 1 Lampiran 2. Bersama pengunjung

Lampiran 3. Bersama pengunjung wanita Lampiran 4. Bersama pengunjung


lansia dewasa wanita

Anda mungkin juga menyukai